Tangan besar Chanyeol sedikit menjambak rambut Baekhyun demi memperdalam tautan bibir mereka. Kelopak mata nya terbuka dan terlihat wajah cantik Baekhyun yang terpejam menerima sapuan lembut pada bibir nya. Dada nya berdesir seiring bibirnya semakin meraup bibir tipis Baekhyun. Bibir Baekhyun sangat candu entah mengapa, terlebih dapat ia cecap rasa susu saat menyesap bibir Baekhyun.
"Nghh!" tubuh mungilnya meremang saat Chanyeol melesakkan lidahnya bersamaan dengan tangan besar itu mengangkat pantat nya dan mendudukannya pada pangkuan lelaki tersebut.
Baekhyun tidak bisa menahan desiran darah yang semakin cepat dalam dirinya, lidah mereka yang saling membelit menghantarkan ribuan aliran listrik pada tubuh nya.
Ini
Adalah frist kiss nya.
Dan rasanya, sangat mendebarkan sekaligus menggelitik.
Keduanya bergerak berlawanan dengan Chanyeol yang menangkup rahang Baekhyun agar semakin mendongak dan ia lebih leluasa mengusai bibir serta lidah Baekhyun.
Lidah Baekhyun membelit dengan malu-malu saat lidah Chanyeol seakan menggodanya.
Ciuman ini memang terasa berbeda, tidak sama saat ia berciuman dengan Baekhee. Namun, ciuman yang terkesan kaku itu terasa lebih mendebarkan sekaligus menggairahkan. Hingga, lidah Chanyeol dengan berani menyusuri garis leher Baekhyun dan anak itu hanya mencengkeram kuat bagian depan kaos nya dengan leher yang semakin mendongak.
"K-kak mhhh!"
Kecupan-kecupan basah Chanyeol berikan pada leher mulus tanpa cela itu. Jilatan sesekali ikut menyapu kulit leher Baekhyun yang terasa kenyal, hingga menghasilkan lebih banyak desahan dari anak itu.
Chanyeol menjauhkan bibirnya dari leher Baekhyun, memberikan kecupan kupu-kupu pada bibir Baekhyun yang terbuka mengeluarkan desahan napas tak beraturan.
Jemari Chanyeol membelai rambut halus Baekhyun, menyibak poni nya yang basah akibat keringat.
"Kak?" raut Baekhyun terlihat kebingungan dengan dahi yang mengkerut, terlihat berkelit dengan pikiran nya sendiri.
"Hmm?" Jemarinya masih asik memainkan rambut Baekhyun, sesekali melirik raut menggemaskan anak itu.
"K-kenapa? Kak Chanyeol kekasih Kak Baekhee" kepala Baekhyun menunduk dengan tangan memilin baju bagian bawahnya, rasanya ingin menangis saat ini juga. Baekhyun sangat merasa bersalah pada Kakak cantiknya, namun di sisi lain ia menyukai nya.
"I-ini salah'kan?" kerjapan mata nya yang sedikit berlinang menatap polos pada Chanyeol yang meneguk liur nya.
Benar.
Dia lelaki normal dan telah memiliki kekasih. Apa pantas mencumbu seorang bocah laki-laki yang notabene nya adalah adik dari kekasih nya?
Tapi, gejolak dalam hatinya tidak bisa ditahan begitu saja. Bersama Baekhyun itu membuat perasaan aneh tumbuh di dalam hatinya, dan bersama anak itu juga semua terasa mendebarkan dan membuatnya lupa akan semua hal.
Chanyeol memberikan kecupan pada dahi Baekhyun yang sedikit berkeringat, "Kakak bahkan juga tidak tahu, Baekhyun. Hanya, Kakak ingin dan Kakak melakukan nya"
Baekhyun terdiam sebentar, sebenarnya ucapan Chanyeol pun tidak bisa ia serap sepenuhnya.
Dirinya masih merasa kebingungan dan dengan itu ia menanyakan sesuatu yang mengganjal pikiran nya.
"Eum, apa Kakak s-suka dengan Baekhyun?" mata sipitnya yang menatap Chanyeol entah mengapa ada sedikit harapan di sana.
"Kakak? Tentu saja Kakak suka dengan Baekhyun, terlebih kau itu sangat menggemaskan!" pipi gembil anak itu tak luput dari kecupan bibir tebal Chanyeol.
"Kenapa memangnya?" Chanyeol mengalungkan tangan nya pada pinggang Baekhyun, mengusap sisian pinggang Baekhyun dan tubuh di atas pangkuan nya meremang akan sentuhan itu.
"K-kita berciuman. Bukankah itu dilakukan jika atas dasar suka sama suka? J-jadi Baekhyun pikir–"
"Begitu?" Chanyeol memberikan gestur berpikir sebelum menarik anak itu untuk semakin merapat padanya, "Kakak suka sama Baekhyun, jadi apa Baekhyun juga menyukai Kakak?" Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang menggigit bibirnya berusaha menahan gugup dan jemari lentiknya yang senantiasa memilin ujung bajunya.
"B-baekhyun tidak tahu"
Helaan napas kecewa terdengar dari Chanyeol membuat remaja kelas akhir itu sedikit merasa tidak enak.
"Baekhyun nyaman dengan Kakak?"
Baekhyun mendongak menatap Chanyeol, memperlihatkan raut kebingungan nya, "nyaman?" kepala nya sedikit miring ke kanan hingga decakan gemas Chanyeol berikan pada anak itu.
"Iya nyaman. Baekhyun suka tidak bersama dengan Kakak seperti ini?"
"Uhum! Baekhyun suka!"
"Itu tanda nya Baekhyun menyukai Kakak" pipi gembil itu Chanyeol usap dengan lembut, dan entah bagaimana tatapan memuja Chanyeol berikan pada Baekhyun. Anak itu, terlihat sangat bersinar di mata nya hingga onyx nya tanpa terasa bosan terus menatap wajah Baekhyun. Seakan tersihir pada wajah cantik alami dengan aura yang sangat menggemaskan.
"Tapi, Baekhyun menyukai Kak Kevin" ujaran penuh kepolosan itu membuat gerakan Chanyeol pada pipi Baekhyun berhenti, dengusan tidak suka keluar begitu saja tanpa bisa ia cegah.
"Jangan membahas dia saat Baekhyun bersama Kakak!" ucap lelaki matang itu sarat akan ketegasan dan rengkuhan pada pinggang Baekhyun terasa semakin posesif.
"Kenapa? Kak Chanyeol juga bilang bukannya untuk membantu Baekhyun mendapatkan Kak Kevin?"
"Sstt! Baekhyun hanya masih labil untuk itu"
Kalimat Chanyeol semakin membuat Baekhyun kebingungan. Ingin bertanya lebih, namun pertanyaan Chanyeol selanjutnya membuat nya malu dengan pipi yang memerah.
"Jadi, apa Baekhyun juga menyukai ciuman Kakak?" Chanyeol mengusap bibir lembab Baekhyun yang sedikit membengkak, menatap bibir itu dan iris Baekhyun bergantian.
Baekhyun merasa, tatapan Chanyeol padanya itu terasa sangat
Sensual?
Dengan malu, Baekhyun mengangguk malu-malu. Dia memang menyukai ciuman Chanyeol, terlebih bibir tebal Chanyeol yang bergerak di atas bibir nya. "Uhum! Baekhyun suka!"
"Kalau Baekhyun suka, maka Kakak akan memberikan nya terus untuk Baekhyun"
"Maksud—Mhhh!"
Bibir yang terasa candu itu Chanyeol raup dengan bibir tebal nya. Kedua nya kembali terpejam menikmati sensasi pergerakan dua bibir itu yang saling melumat.
Tangan Chanyeol yang senantiasa mengusap sisian pinggang Baekhyun, membuat anak itu semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Chanyeol.
"Shh!" Chanyeol berdesis saat pantat anak itu menabrak penis nya.
"Tenang Baekhyun"
"Keluarkan lidah mu"
Baekhyun dengan ragu mengeluarkan lidah nya, dan hal yang selanjutnya Chanyeol lakukan membuat tubuh nya bergetar.
Lidah Chanyeol menjilat lidah Baekhyun yang terjulur, menyapu nya dari batas bibir hingga ke ujung daging tak bertulang itu.
Saliva menetes dari bibir Baekhyun dan Chanyeol segera menyesap nya tanpa pikir panjang. Bibir Baekhyun sesekali ia gigit, begitu juga dengan lidah anak itu yang terkadang ia kunyah.
Tubuh Baekhyun semakin bergetar di dalam rengkuhan Chanyeol. Napas nya seakan menipis dan membuat nya mendorong lelaki itu untuk menjauh.
"Sudah waktunya untuk tidur!" Chanyeol mengangkat pantat Baekhyun, dan Baekhyun dengan sigap mengalungkan kedua kaki nya pada pinggang Chanyeol serta kedua tangan yang mengalung pada lelaki itu.
Baekhyun merona membuat Chanyeol terkekeh gemas dan mengecup bibir anak itu selagi tungkai nya melangkah menuju kamar.
Kenapa Chanyeol sangat romantis?
Chanyeol membaringkan tubuh Baekhyun pada ranjang dan mengusap rambut nya sebelum ia beranjak ke kamar mandi.
"Kakak mau kemana?" sipit nya terus menatap punggung lebar Chanyeol yang sebentar lagi akan tertelan pada pintu kamar mandi, sebelum lelaki itu berbalik dan menjawab, "Kakak ingin sikat gigi"
Baekhyun bangkit dari tidur nya, menuruni ranjang dan berjalan ke arah Chanyeol.
"Baekhyun juga belum sikat gigi!" anak itu menampilkan gigi nya yang rapi hingga Chanyeol di buat gemas.
"Maka, kita sikat gigi bareng!" Chanyeol menggenggam anak itu dan kedua nya memasuki kamar mandi dengan saling bergandengan tangan.
Di depan kaca wastafel, Chanyeol mengambil sikat gigi milik nya, menuangkan pasta gigi untuk nya juga untuk Baekhyun. Kedua nya saling menyikat gigi masing-masing dengan pandangan menatap pada pantulan mereka dari kaca.
Setelah merasa cukup dan berkumur, Baekhyun menampilkan gigi nya yang rapi pada kaca, menghembuskan napas nya yang segar khas pasta gigi.
Baekhyun memperhatikan Chanyeol yang sedang membasuh wajah nya, dan mendadak dirinya teringat akan satu hal.
"Ah, Baekhyun lupa bawa sabun cuci muka" dengan lesu Baekhyun memainkan tempat sabun cuci muka Chanyeol, sebelum sebuah ide muncul di otak nya, "Sini Kak! Biar Baekhyun bantuin cuci muka!"
Baekhyun menarik tangan Chanyeol yang hanya diam mengikuti kemauan remaja itu. Tubuhnya didudukkan pada closet, dan Baekhyun mulai menuangkan isi sabun tersebut pada telapak tangan nya yang lembut, mengusap nya hingga menghasilkan busa lalu mengusap nya pada permukaan wajah Chanyeol.
Chanyeol hanya tersenyum dengan mata terpejam, mempercayakan semua nya pada Baekhyun. Telapak lembut itu mengusap wajah nya dengan lembut sesekali pijatan Chanyeol rasakan pada wajah nya.
"Nah, sudah! Tinggal Kakak bilas!"
Chanyeol mengangguk lalu kembali berjalan ke arah wastafel dan mencuci muka nya hingga busa-busa tersebut tidak ada yang tertinggal.
Lelaki tampan itu meraih handuk kecil dan mengusap nya pelan pada permukaan wajah.
"Terima kasih Baekhyun" senyuman Chanyeol berikan pada Baekhyun yang mendadak terdiam melihat wajah tampan Chanyeol. Rambutnya sedikit basah dengan wajah yang jauh lebih segar, dan senyum rupawan itu sedikit banyak menggetarkan hati nya.
"Ayo tidur!" Chanyeol mengajak anak itu keluar dari kamar mandi dan kedua nya mulai merebahkan tubuh pada permukaan ranjang yang empuk.
"Selamat malam, Baekhyun!"
"Malam juga Kak Chanyeol!"
Chanyeol tersenyum sebentar sebelum mematikan lampu dan keduanya mulai menjemput alam mimpi.
.
.
.
Tubuh mungil Baekhyun menggeliat tak nyaman, kecupan-kecupan pada wajah nya terlalu mengusik tidur nya yang nyenyak.
"Bangun, Baekhyun" Chanyeol berisik di depan bibir tipis Baekhyun yang terbuka, lalu meniup belah tipis itu hingga yang lebih mungil bergidik.
"Eung! Baekhyun masih mengantuk!!" anak itu mengernyit marah, mencoba mendorong tubuh yang berada di atas nya untuk menjauh.
"Bangun hei, Baekhyun harus sekolah"
Dengan mata terpejam, Baekhyun menggeleng ribut.
"Tidak mauu! Baekhyun ngantuk!"
"Tidak boleh malas sayang, cepat bangun!" Chanyeol mencubit pelan pipi Baekhyun, terlihat gembil dan sangat menggemaskan.
"Baekhyun malas sekolah! Pusing Kak~!"
"Mau jadi apa kalau malas sekolah? Kalau tidak sekolah juga Baekhyun mau apa?"
Hening sesaat, bibir Baekhyun terlihat bergerak-gerak dengan tubuh yang semakin bergelung di dalam selimut.
"Umh! Baekhyun mau langsung menikah!"
Kekehan Chanyeol menyapa pendengaran Baekhyun, suara berat nan serak khas orang bangun tidur itu seperti nyanyian penghantar tidur hingga Baekhyun semakin menyamankan tidur nya dalam balutan selimut tebal.
"Ya sudah, menikah saja sama Kakak sekarang kalau begitu!"
Chanyeol memperhatikan dahi Baekhyun yang tampak berkerut, mungkin Baekhyun sedang berpikir di dalam tidur nya. Sebelum, tangan Baekhyun yang berusaha keluar dari selimut merangkul leher nya dan menarik nya hingga tubuh besar Chanyeol jatuh menimpa Baekhyun.
Yang masih remaja memeluk kepela Chanyeol dan menggesekkan wajah nya pada rambut tebal Chanyeol yang sedikit keriting di pagi ini.
"Kalau itu bisa membuat Baekhyun tidak sekolah, Baekhyun mauu!!" mata sipit Baekhyun kembali terpejam, memeluk Chanyeol malah semakin membuat nya mengantuk.
Chanyeol berdecak gemas sebelum menarik tubuhnya, kembali mengecupi wajah Baekhyun demi membuat anak itu terbangun.
"Bangun dan mandi. Baekhyun bisa kesiangan!"
"Gendong~ Gendong Baekhyun, Kak!" tangan Baekhyun terangkat di udara hingga menimbulkan decakan dari Chanyeol dan mengalungkan kedua tangan itu pada leher nya lalu mengangkat tubuh gempal itu ala koala dan membawa nya menuju kamar mandi.
"Baekhyun mandi ya? Kakak akan membuat sarapan dulu"
Anggukan dengan mata terpejam membuat Chanyeol tersenyum pelan dan mengambil kecupan pada bibir anak itu.
Chanyeol menurunkan Baekhyun pada lantai kamar mandi, mengusap surai anak itu yang terlihat berantakan sebelum meninggalkan nya demi membuat sarapan.
"Umm!! Masakan Kak Chanyeol enak!!" Baekhyun terlihat senang saat suapan nasi goreng dengan potongan ayam itu menyapa indra pengecap nya, sipit nya membentuk bulan sabit sebagai apresiasi masakan Chanyeol pagi ini.
"Bagus kalau Baekhyun suka"
"Biasanya, Baekhyun hanya makan roti bakar dengan susu sebelum berangkat sekolah! Tapi sekarang Baekhyun sudah makan nasi saat pagi!" walaupun kalimat itu terdengar riang di telinga nya, namun Chanyeol bisa merasakan kesedihan anak itu.
"Memang nya, Baekhyun tidak bisa memasak?"
Yang lebih kecil menggeleng dengan tangan sibuk menyuapkan nasi.
"Baekhyun sangat-sangat tidak bisa masak!"
"Kalau begitu, selama Baekhee sedang bertugas, Baekhyun lebih baik tinggal bersama Kakak! Kakak akan bilang pada Baekhee soal ini"
Sipit Baekhyun melebar mendengar nya, "Beneran tidak apa?!!"
Chanyeol mengangguk kalem dengan senyuman Chanyeol berikan pada Baekhyun, "Kenapa memang nya? Lagipula Kakak sangat tidak keberatan, dengan adanya Baekhyun setidaknya ada yang menemani Kakak di sini"
"OKEE!!" Baekhyun mengangkat tangan nya ke udara, terlihat bersemangat akan rencana mereka. Lagipun, Kakaknya akan mengijinkan nya,kan?
Chanyeol terkekeh gemas, tingkah anak itu ada saja yang bisa membuatnya tertawa dan sangat menghibur. Baekhyun sangat mendebarkan bagi nya.
.
.
.
Chanyeol emang kurang ajar gan!!
Semoga part ini bisa ngehibur dan kalian suka yaa!!
Maapkeun kalo ada kesahalan dalam part ini!
Kalo ada kesalahan, mohon di koreksi juseyoo
Oke babay!!
See you next chap!!
