A/N Sebuah cerita kecil hasil fantasi Author dalam mengisi kekosongannya. Menerapkan sisi Isekai kepada Ninja Naruto dari Elemental Nation terdampar di tempat Fantasi dengan sihir dan tetek bengeknya. Ah jangan lupakan juga soal kerajaan dan segala hal impian para Jones nestapa soal terdampar di dunia lain dengan ke-overpoweran kekuatan mereka.

Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto.

HighSchool DxD Ichie Ishibumi.

Fate series Nasu senpai dan Type-Moon

Prolog

Ketika terjatuh dari tempat yang sangat tinggi tanpa peralatan untuk mendukung keselamatan, apa yang akan dilakukan banyak orang? Berteriak takut akan kematian? Memejamkan mata dan bersiap untuk menghadapi kematian yang akan menelan jiwa ke dalam alam lain seperti yang banyak dipercayai oleh orang?

Hal itu tentu bertentangan dengan apa yang terlihat di wajah itu. Mata biru Azure itu menatap pasif, wajah itu tanpa ekpresi apapun bahkan ketika pemilik mata itu menyelam dari atas langit setelah keluar dari pusaran lubang dimensi yang tiba-tiba muncul di atas langit jauh sana.

Tidak ada ketakutan disana. Tidak bahkan ketika permukaan sudah dekat sekali terlihat. Yang ada di pikiran adalah justru bagaimana cara untuk mendarat saat jatuh dari ketinggian belasan ribu kaki dari atas permukaan tanah.

Tubuh itu berputar di udara beberapa kali, menendang udara dengan sangat cepat. Segel tangan tercipta dan hembusan Chakra berwarna biru pudar keluar dari seluruh tubuh bergerak memusat ke arah kaki dalam jumlah sangat besar sekali

Suara benturan keras terdengar kemudian diikuti kubangan kawah besar tercipta akibat tekanan berat ke bumi. Mata biru Azure itu kemudian segera melihat sekeliling, memastikan dimana dia berada sekarang sembari beradaptasi di tempat asing.

Pohon-pohon berbaris rapi didepannya. Terlihat hijau dan semakin gelap ke dalam menandakan bahwa jika masuk ke dalamnya maka hutan lebatlah yang akan ditemui, bersebrangan dengan tempatnya mendarat yang terlihat seperti padang rumput luas. Otakknya segera menerka dimanakah dia berada saat ini.

Sebuah perbatasan dengan hutan besar. Ada suara gemerisik dari dalam hutan di depannya yang masuk ke dalam pendengaran tajam shinobi miliknya. Juga bagaimana dengan sensor miliknya menggelitik memberitahunya bagaimana tempat-tempat hewan tersebut.

Perbatasan hutan bagian manakah ini? Dekat dengan negara besar atau justru sangat terlalu jauh dari medan peperangan saat ini? Dia mengutuk dirinya sendiri karena ceroboh disaat menyarangkan serangan terakhirnya pada si ibu moyang dari chakra yang ada di dunia hingga dia masuk ke dalam perangkap lubang dimensi yang dimiliki oleh dewi tersebut. Meski serangan fuinjutsu yang dia sarangkan dia yakin dengan keberhasilannya menyegel setengah kekuatan dewi tersebut dalam rangkaian rumit aksara, dia masih harus dengan cepat kembali ke medan perang. Entah apa yan akan dilakukan oleh dewi kelinci itu jika seandainya dia terlambat.

Untuk itu dia harus menentukan lagi dimana tepatnya arah peperangan. Sage mode miliknya menjadi pilihan yang tepat saat ini untuk memberikannya posisi sensor yang jauh lebih peka lagi daripada sensor bawaan lahirnya. Dengan pelan namun teratur dia menarik energi alam untuk masuk ke dalam tubuhnya. Hanya saja untuk dirinya mengerutkan alis ketika merasakan energi alam yang masuk ke dalam dirinya. Bukan hanya energi alam saja yang masuk melainkan ada energi lain yang jauh lebih ringan masuk ke dalam, berputar dengan ringan dan membuat tubuhnya juga terasa ringan.

Energi apakah ini? Tidak ada sebelumnya energi alam saling bercampur dengan energi lain. Mungkin dia bisa meneliti hal tersebut lain kali untuk memastikannya. Mata Azure biru itu kemudian berubah, pupil itu menyipit layaknya menyerupai mata harimau.

Dan segala hal di dunia datang menyambutnya kemudian. Dia bisa merasakan benturan energi dalam jarak tidak terlalu jauh darinya, tengah bertempur dalam jumlah banyak disana. Ada energi yang terasa hitam seperti energi rusak melawan energi yang terasa sama seperti energi yang ringan yang masuk ke dalam tubuhnya.

Hal ini tentu membuatnya bingung dan mulai menanyakan pada dirinya sendiri.

'Dimanakah ini sebenarnya?' Apa mungkin dia masuk ke dalam dimensi berbeda ciptaan dewi kelinci tersebut? Daripada terus bertanya tidak pasti, hanya ada satu hal untuk memastikannya.

Chakra kembali terpusat di kakinya. Dia berlari, melesat dalam kecepatan tinggi menuju sumber benturan energi yang terjadi.

Hal itu memakan waktu sedikit lebih lama karena ternyata setelah padang rumput ini ada jurang dengan batuan terjal dan sebuah gunung tanpa pepohonan yang menghalangi dirinya. Butuh kemampuan akrobatik ninjanya dan dorongan dari chakranya untuk melalui ini semua. Kaki itu mendarat di salah satu bagian jurang dimana mata itu melihat dengan jelas apa yang ada di bawah.

Hewan-hewan hitam dengan bentuk besar serta mempunyai tanduk berjumlah sangat banyak melawan orang-orang dengan pakaian aneh yang tidak pernah dia tahu berada di dunia Elemental. Orang-orang terdesak dengan banyaknya hewan-hewan besar tadi. Banyak dari mereka yang terlihat terbunuh.

Namun bukan itu yang membuat terdiam beku. Yang membuatnya terdiam hanyalah satu.

Hewan-hewan itu tidak pernah ada di dunia Elemental. Dia yakin hal tersebut. Jikalau ada maka satu atau dua pasti tidak masalah tapi jika jumlahnya mencapai kisaran yang dia perkirakan ribuan maka hal itu pasti akan tercatat di dalam buku dekripsi sejarah Elemental Nation namun tidak, dia tidak pernah menemui hewan-hewan aneh hitam bertanduk seperti itu di dalam buku yan telah dia tamatkan.

Dan juga selain itu...

Cara orang-orang itu berperang melawan hewan-hewan buas itu dengan teknik yang seperti mengeluarkan jutsu namun tidak ada rangkaian segel tangan. Dia tidak pernah mendengarnya. Tidak pernah mengetahui itu ada. Juga hal lain yang dimana dia tidak bisa merasakan adanya aliran Chakra pada tubuh orang-orang yang bertempur disana.

Hal yang diketahui cukup untuk sekarang otak seorang Uzumaki Naruto bisa meneriakkan kata yang bisa terlintas.

"SIALAN KAU KAGUYA!"