-Shiroyukki Present-

-Fallen Chapter 9 has been Update-

Naruto [masashi kishimoto]

Highschool DxD [Ichie ishibumi]

Summary : Seorang malaikat yang sangat patuh pada sang 'Ayah' yang mencintai seorang manusia membuatnya tidak bisa masuk kembali kedalam Rumah sejatinya namun berkat itu semua ia dapat melihat semua ciptaan sang 'Ayah' yang berada di tempat keturunan dari Adam dan Hawa.

.

.

.

Vatikan

Seorang gadis cantik sedang berada di sebuah gereja, gadis itu hanya menangis dengan perasaan menyesal karena ia lalai akan tugasnya. Tugasnya adalah tugas yang sangat sederhana menebar rasa kasih sayang pada setiap makhluk ciptaan sang 'Ayah' dan juga tugas kecil untuk mengawasi adik kecil yang lahir atas permintaannya.

'Hikari... Hiks... Hiks... Hiks...' gadis itu menangis tanpa henti di setiap malamnya sudah setahun semenjak kepergian adiknya dan ini sudah waktunya adiknya pulang tapi apakah ia masih bisa masuk ke Vatikan ini? Dengan banyaknya Exorcistyang berjaga disini pasti akan terjadi pertarungan yang sangat dahsyat mengingat kalau ada Ace milik kakaknya dan beberapa sosok kuat di antara para Exorcist itu.

"Ku mohon padamu 'Ayah' walaupun kau telah tiada tapi aku ingin kau tetap melindungi Hikari ku.' Itulah do'a yang kesekian kalinya ia panjatkan pada sosok 'Ayah' yang sudah lama gugur dalam Great War.

Suara kepakan sayap terdengar di telinga gadis itu namun saat ia mendongak hal yang tidak pernah ia duka muncul di hadapannya.

"Yo, Onee-chan! Aku pulang."

Gadis itu terdiam dengan air mata yang berlindang dan mulutnya tidak sanggup berkata-kata saat melihat sayap paling indah di surga hilang tergantikan dengan sayap hitam yang sangat indah bagaikan permata yang bersinar di dalam kegelapan.

"Kenapa? Kenapa kamu bisa jadi seperti ini? Kau sudah berjanji padaku, kan?"

"Maafkan aku tapi inilah aku sekarang dan aku memakai nama Naruto di sini." Ucap Naruto dam kemudian pria itu melanjutkan. " sebentar lagi anak ku akan lahir! Seorang Nephilim pertama dan terakhir dari seorang malaikat."

.

.

.

Kuoh, japan

Di sebuah rumah sakit seorang Wanita berambut pirang sedang menjalani proses persalinan dan di sampingnya ada sosok Pria yang menggenggam salah satu tangan Wanita itu.

Mereka adalah Naruto dan juga Leaticia. Pasangan suami istri muda yang sudah setahun lalu menikah, setidaknya itulah yang tertera di surat nikah dan para tetangga di sekitar rumah mereka.

Setelah melalui perjalanan panjang Naruto sampai di Perancis dan mendatangi rumah Leaticia namun yang ia dapatkan hanyalah cemooh dan tidak adanya wanita yang sedang mengandung buah hatinya.

Dengan mengatakan Aku tidak apa dan aku akan mencarinya, sampai jumpa pada sosok ayah Leatica. Setelahnya Naruto pergi dan mencari keberadaan Leaticia karena ia masih memiliki dua minggu lagi untuk mencari belahan jiwanya. Walaupun dengan bantuan pelayan keluarga Leaticia, akhirnya Naruto tahu bahwa Leaticia ada di sebuah negara di bagian timur. Sampailah ia disini, Naruto mengaku sebagai suami Leaticia yang pulang dari tugasnya sebagai tentara.

"Ayo sedikit lagi, Nyonya! Kepalanya sudah keluar!" kata Dokter itu sedangkan Leaticia hanya bisa berjuang untuk melahirkan anaknya.

Proses itu berjalan lancar dan akhirnya selesai dengan akhir suara tangis bayi yang menggema di seluruh ruangan itu.

Grep...

Kala tangis bayi itu pecah, Naruto memeluk Leaticia dengan air mata yang mengalir dari kedua mata Heterokromnya.

"Terima kasih"hanya kata itu yang terucap berulang kali dari mulut pria itu sedangkan Leaticia menangis diam dan mengelus kepala pria yang sudah menjadi suami sah dan menjadikan dirinya wanita seutuhnya.

Beberapa menit kemudian dokter itu membawa buah hati mereka yang terbungkus kain namun yang membuat semua orang heran adalah mata Heterokrom yang mirip seperti sang ayah.

Kenapa aneh? Pasalnya bayi yang baru saja lahir pasti belum membuka matanya untuk melihat dunia tapi apa yang di lihat sang dokter adalah hal yang belum pernah terjadi selama ia menjadi dokter.

"Terima kasih, kouka-sensei!" ucap Leaticia dengan senyum di wajahnya yang masih meneteskan air mata haru bercampur bahagia.

"Jadi nama apa yang akan anda berikan pada gadis kecil ini, Naruto-san? " tanya kouka sedangkan Naruto hanya melamun memandang langit-langit ruangan itu.

"Asia, itu nama anakku! Aku ingin dia menjadi orang besar seperti dataran benua Asia yang menjadi benua paling besar di dunia ini." Ucap Naruto dan Leticia memandang anak dalam dekapannya.

"Asia adalah nama yang bagus, Naruto-kun! Nak, ayahmu memberikan nama Asia dan itulah namamu sekarang." Ucap Leaticia dengan nada yang sangat halus dan Asia kecil hanya tertawa bahagia.

"Sepertinya anakmu juga senang dengan namanya, Naruto-san."

"Terima kasih Kouka-sensei." Ucap Naruto dan kemudian dokter itu pergi untuk mengurus dokumen kelahiran dan juga suster yang membawa asia kecil ke dalam ruangan para bayi.

"Kau beristirahat saja, Leaticia. Aku keluar sebentar melihat anak kita." Ucap Naruto dan Leaticia hanya menganggukkan kepalanya. Melihat istrinya memberi izin Naruto pergi keluar setelah ia mengecup pelan kening Leaticia dan mengucapkan terimakasih.

Setelah keluar dari ruangan bersalin disinilah Naruto. Di depan sebuah penghalang dari kaca, pria itu menatap sebuah ranjang bayi yang memiliki nama Asia.

"Ahh... Ternyata itu kau Naruto-san."

Mendengar ada seseorang yang memanggilnya Naruto menolehkan kepalanya ke samping mendapati seorang pria berusia dua puluh lima tahun dengan rambut berwarna kecokelatan dan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Hyodou-san, kah? Ada apa?" tanya Naruto dan pria itu hanya tersenyum dan mengalihkan pandangannya pada ranjang di sebelah Asia.

"Aku hanya ingin melihat Hyodou kecil tapi ternyata Naruto-san ada disini, apakah Leaticia-san juga sudah selesai?" tanya pria itu dan Naruto hanya tersenyum menanggapinya.

"Yah... ternyata kita memiliki tujuan yang sama ya?" Keduanya saling pandang sebelum tawa kecil keduanya terdengar di lorong rumah sakit itu.

"Naruto-san, aku ada permintaan maukah kau mengabulkannya?" Ucap pria itu dan Naruto hanya berkata dengan santai guna menjawab pria itu.

"Selama aku bisa, kenapa tidak Hyodou-san."

"Aku ingin kau menjadi bapak baptis dari anakku. Walaupun hubungan kita hanya sekedar tetangga tapi aku menganggapmu sebagai saudaraku jadi mau kah kau melakukannya, Naruto-san?"

Naruto hanya diam dan akhirnya pria itu tersenyum menanggapinya dan berkata Kenapa tidak?

.

.

.

Mount Olympus

Saat ini di hamparan Padang gersang yang luas terdapat empat orang yang sedang menghadapi seorang gadis berusia tiga belas tahun.

Gadis itu adalah Anastasya, adik angkat Naruto. Gadis itu saat ini, sedang mengenakan sebuah pakaian tempur khas prajurit yunani dengan sebuah pedang perak di tangannya. Sedangkan di hadapannya ada empat eksistensi yang bisa di katakan sebagai mitos dan legenda dari mitologi Yunani yaitu dewa lebih tepatnya ada Are, Athena, Artemis, dan Apollo.

"Sudah setahun ini kau kami latih apa kau ingin melanjutkan latihan ini, Anastasya?" ucap Pria yang di juluki the God of War itu.

"Tentu saja Ares-sama! Aku tidak bisa terus menerus menjadi lemah dan menyusahkan Hikari-sama." Ucap gadis itu dan gadis itu menyeka keringat di dahinya.

"Baiklah kalau begitu tapi latihan kali ini akan menjadi lebih keras, apa kau siap? Jika tidak kita bisa istirahat sebentar kok."

"Tidak! Kumohon jangan ada istirahat Artemis-sama."

Swush... Swush... Swush...

Tiba-tiba tiga bola api terbang ke arah Anastasya namun gadis itu dengan sigap menancapkan pedang miliknya ke tanah dan seketika sebuah dinding dari es menghalau bola api itu.

Tap... Swush...

Anastasya tidak mau diam dan menarik pedang miliknya dan maju ke arah Ares yang sudah memegang pedangnya.

"Kalau begitu kita lanjutkan, gadis kecil." Ucap Ares dengan wajah bengis yang tercetak dengan sempurna.

.

.

.

TuBerCulosis

.

.

.

Yo, apa kabar?

Sebelumnya aku minta maaf karena tidak bisa update kilat. Lagian aku harus melakukan penelitian untuk fic ini karena aku adalah seorang muslim dan belum lagi aku juga sedang menjalankan ibadah puasa.

Aku harus bertanya kepada teman-temanku yang berbeda agama karena aku seperti memiliki kecenderungan untuk membuat sesuatu yang mendetil.

Lalu, aku ucapkan terima kasih atas supportnya dan juga jika ada yang mengganjal Silahkan masukkan di kolom review atau PM aja.

Sekian terimakasih.

Salam, Gabriela Anastasya

.

.

.

Next Update

I Will protect Our Story