a MIMPI 1
Aku selau bermimpi suatu saat nanti seorang gadis akan datang dengan sebuah kuas ditangannya. Dimana terdapat cat warna merah di ujung kuas itu.
Lalu dia akan sudahlah itu tidak penting.
Ngomong-ngomong namaku Naruto. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku di sebuah desa kecil yang kami sebu Uzushio.
Disini kehidupanku berjalan layaknya para remaja lainnya, atau mungkin bisa kusebut setengah remaja, karena ayahku selalu melarangku tentang sesuatu hal yang kupikir umum. Entahlah aku tidak tahu apa yang ada dalam kepala ayahku.
Tapi apa boleh buat dia ayahku.
Dan lagi aku memiliki sesuatu yang biasa orang anggap sebagai anugrah, tapi tidak untukku.
a MIMPI 1
Dikatakan dalam sebuah legenda kuno yang ditulis oleh utusan dewa.
Hewan suci penjaga penjuru mata angin mengamuk dan hampir memusnahkan kehidupan dunia karena kekuatan hebat dari penciptaan mereka yang mendapat restu dewa utama.
Dan karena kebingungan akan kontrol hewan suci itu, akhirnya dewa pun mengutus empat klan terkuat sang penakluk api, besi, air, dan angin. Untuk memusnahkan nya.
Tapi karena kerakusan, para ketua klan berkhianat pada dewa dan memanfaatkan hewan suci itu sebagai alat keegoisan klan
Hingga kini kendali hewan suci itu terus diturunkan kepada remaja keturunan klan yang terpilih.
Disclaimer Naruto © Masashi Kishimoto.
Genre :Fantasy, Friendship, Romance.
Rate : T.
Pair : Naruto x Sakura x ...
Warning : typo, mainstream, ooc, newbie, school life dll.
.
.
Chapter 1
Ya seharusnya aku percaya pada diriku. Tapi kau hebat selama ini tidak ada yang pernah berhasil menipuku. Tapi kenapa sekarang dengan mudahnya aku ditipu.
Astaga ternyata. Aku merasa menjadi manusia yang sangat bodoh.
Brakk...
Tiba-tiba suara keras itu terdengar dalam kediaman Namikaze, tampak dalam sebuah kamar seorang pemuda yang berusaha menyeka keringat bercucuran dari dahinya, nafasnya pula memburu.
"Sial nenek tua jelek itu lagi". Umpat nya pelan sembari tetap menyeka peluhnya.
Dalam nuansa kamar kuning itu ia mendongakkan kepala nya ke atas layaknya seorang yang meminta.
" Ayolah Tuhan. Apakah tidak ada gadis cantik yang lain untuk telanjang di mimpiku. Apakah aku tidak bisa bahagia walau dalam mimpi. Shitt.. ".
Pria itu menelusuri ruang dimana ia berada, masih gelap itu lah yang ada dalam fikiran nya. Dilihatnya jam dinding yang berada di sebalah kiri ranjangnya.
"03.17 pagi sekali".
Pemuda itu mengusap wajahnya dan disibakkannya selimut itu ke arah kiri, dengan begitu terlihatlah tubuh kekarnya yang hanya ditutupi oleh celana boxer.
Langit diluar masih gelap tapi nampak dari wajah tampan itu bahwa dia kelaparan di bawah teriknya cahaya bulan.
Jadi dengan agak ogah-ogahan pemuda itu mengangkat tubuhnya hendak turun dari ranjang menuju dapur dan mengisi perutnya
Kresek...
Pria itu sedikit kaget. Bunyi plastik itu benar-benar membuatnya kaget apalagi saat malam sepi seperti ini.
Akhirnya pria itu melihat kakinya yang sedang menginjak sebuah kain. Diambilnya kain itu.
" Enggh seragam ku ternyata, ehh apa ini?. Permen".
Dan itulah ternyata benda yang mengagetkan pria itu adalah seragam sekolah pria itu sendiri.
Coba kita lihat disana badge kelas, nama sekolah dan itu dia Namikaze Naruto.
Okee tanpa menghiraukan seragamnya Naruto akhirnya berlalu sembari memakan permen yang ia temukan.
.
.
Dengan wajah yang super mengantuk dan sesekali menguap Naruto pergi ke dapur, tanpa pikir panjang Naruto langsung mengobrak-abrik dapur untuk mencari makan.
Ya kebiasaan buruk memang sulit dihilangkan.
Tidak terlalu lama akhirnya Naruto mendapat sebuah mie instan. Cukuplah untuk mengganjal perutnya.
Beberapa saat kemudian Naruto duduk hendak memakan mie instan nya, dan tentu saja itu sangatlah menyenangkan setelah lapar akhirnya ia bisa makan.
Tapi baru saja ia hendak memasukkan suapan pertamanya, tapi tiba-tiba saja ayahnya masuk dapur dengan keadaan yang sama seperti Naruto yakni telanjang dada dengan wajah yang masih mengantuk.
Dan apa tujuan Minato yakni nama ayah Naruto. Dan tentu saja sama seperti Naruto yaitu untuk mencari makanan.
"Hei Naru apa kau bisa memasak mie instan lagi? Yang itu biar ayah yang makan". Ujar Minato dengan kekehan kecil.
" Enak saja, kalau ayah mau masak saja sendiri, tapi lagipula ini mie instan terakhir". Ujar Naruto sembari menyeruput mie instan nya.
"Bagilah Naru". Bujuk Minato pada putranya itu.
" Tidak"
"Bagi"
"Tidwak"
"BAGI NARUTO"
"Syut.. Diam ayah, nanti ibu bangun".
.
Tak begitu lama pertengkaran kecil antara ayah dan anak itu terjadi. Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan kasar nya.
Sontak saja hal itu membuat kedua anak dan ayah itu berdebar takut kalau-kalau Kushina sang nyonya di rumah itu akan keluar dan mengamuk karena terganggu tidurnya.
" Aduduhh... Ayah aku kebelet pipis, temani aku ke kamar mandi". Ujar Sara menjadi sembari memegang perut nya.
Minato dan Naruto cengo ditempat.
Melihat itu akhirnya Sara mendekati ayahnya. Tanpa pikir panjang Sara menendang tulang kering Minato, yang tentu saja sukses membuat Minato mengaduh kesakitan.
"Ayah aku pingin pipis". Rajuk Sara sekali lagi.
Minato menghela nafas. " Baiklah ayo, tapi jangan ketiduran ya". Bukan apa-apa seperti malam yang telah lalu Sara sering sekali ketiduran di kamar mandi hingga Minato pun juga ikutan ketiduran di depan kamar mandi.
Tanpa menunggu Sara pun menarik lengan ayahnya yang langsung di ikuti dengan pasrah oleh Minato dan merelakan mie instan buatan Naruto. Dan yah mau bagaimana lagi daripada dia Sara ngompol.
Sementara itu di meja makan Naruto dengan bahagia hendak memakan mie instannya dengan senang hati.
Baru ketika sumpit dengan helaian mie dengan aroma kaldu yang menguar itu hendak bertemu dengan bibir Naruto. Hidung Naruto seketika berkedut.
"Bau apa ini?" Naruto mencoba menerka bau apa yang mengunjungi penciuman nya ini, selain bau kuah kaldu mie instan nya.
"Baunya seperti"
.
.
"Bau sekali kau diare ya Sara? " Teriak Minato dari kamar mandi.
.
.
Naruto mendesah keras "ASTAGA. Aku tidak selera makan".
.
.
.
xXx
.
"Bibi tolong ambilkan kain dan air ya". Teriak Sakura selaku anak pertama majikan dirumah besar ini.
Ya namanya adalah Haruno Sakura, dia adalah gadis yang sangat cantik dan manis, bahkan karena wajahnya yang cantik dan manis ditambah otaknya yang cerdas serta kemampuan seninya dalam melukis yang sudah terbukti ini, Sakura telah berhasil mendapatkan hati banyak pria di masa SMP nya.
Tapi sekarang kemungkinan dia sedang tidak memiliki kekasih, terbukti dari sekarang di sabtu pagi yang cerah seperti hari ini Sakura tetap berada di rumah bersama kanvas, cat, beberapa kuas, dan juga bibi Sami di dekatnya yang tengah fokus melukis.
Terkadang Sakura meminta juga sesuatu yang ia butuhkan kepada bibi Sami. Bukan karena apa-apa.
No satu bibi Sami memang pembantu di rumahnya.
Dua Sakura sangat mager bahkan di jam yang hampir menunjukkan pukul 8 Sakura belum juga mandi pakaian nya pun hanya kaos longgar panjang atau kebesaran yang menutupi hingga ke atas dengkul dan tanpa dalaman juga
Ya disanalah di kamar lebar bernuansa merah muda terang dengan beberapa ornamen khas gadis muda seperti boneka dan lain-lain.
Disana kita akan mendapati gadis bersurai pink lembut yaitu Sakura yang tengah melukis di temani pembantu rumahnya.
Kenapa?
Tentu saja dia takut. Sakura paling anti untuk melukis seorang diri. Dia adalah tipe orang yang sangat penakut terutama pada hantu.
Dan dia tak ingin bertemu hantu selamanya dan sepanjang hidupnya. Dia adalah gadis yang amat sangat manja.
Tak terasa waktu pun berjalan dengan amat cepatnya kanvas yang tadinya putih bersih itu kini telah ternoda oleh cat warna-warni yang membentuk sebuah gambar seorang anak kecil yang tengah meringkuk dengan korek api di tangannya.
Dan hingga kini Sakura juga belum mandi, terbukti sekarang bibi Sami tengah berusaha membujuk majikannya itu untuk lekas mandi.
Terang saja sebagai orang tua dia pasti agak cemas dengan kelakuan Sakura yang kekanakan padahal setelah liburan berakhir Sakura sudah akan masuk SMA.
Apalagi bibi Sami memang diberi amanat oleh ibu Sakura untuk mengurus semua kebutuhan Sakura.
Namun meski sudah bersusah payah membujuk Sakura untuk mandi, tetap saja gadis manis itu tetap enggan untuk mandi.
" Bibi kenapa sih aku kan tidak mau kemana-mana kenapa bibi terus menyuruhku mandi" Ujar Sakura seraya berusaha menjauh dari bibi Sami.
"Hufft aku bosan, aku mau cari angin dulu ya bibi".
" Tapi pakaian nona? ". Ujar bibi Sami yang agak gelisah. Masak iya anak gadis yang cantik mau keluar dengan hanya menggunakan kaos longgar, belum mandi lagi.
" Tenang saja bibi, aku cuma mau ke taman tidak kemana-mana ". Ujar Sakura cekikikan.
.
.
xXx
.
.
Hari pertama sekolah memang selalu seperti ini. Dihiasi tawa riuh oleh para siswa, terutamanya para siswa baru, mereka dengan senang hati memulai hari mereka dengan kebahagiaan.
Ketika gerbang sekolah terbuka segala ekspetasi menyenangkan akan segera hinggap. Mulai dari kepopuleran, organisasi, hingga kisah cinta romantis yang mungkin bisa didapatkan entah itu dengan senior junior atau dengan teman sengkatan.
Tidak terkecuali pada Naruto yang tengah menikmati secangkir kopi di kedai yang berada tepat di depan sekolah barunya.
KHS Konoha high School sekolah yang selalu menjadi tujuan para siswa SMP yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Naruto sendiri sekarang tengah bingung bisa-bisanya ayahnya menyuruhnya bersekolah disekolah elit seperti KHS. Bukan apa-apa biasanya ayahnya sangat awas tentang dirinya, lalu yang kedua KHS adalah sekolah elit dan siapapun pasti tahu bahwa untuk bersekolah di sekolah elit pastilah membutuhkan biaya yang tidak sedikit pula, dan itulah darimana ayahnya dapat uang secara keluarganya bukanlah keluarga yang kaya.
Ya Naruto sebenarnya tahu setiap sekolah Negeri pasti memiliki program untuk siswa berprestasi. Dan Naruto pun sadar bahwa dirinya cukup pandai.
Tapi ini di kota bro, ada ribuan anak dengan asupan nutrisi tinggi yang pastinya menunjang kemampuan otak mereka.
Dan lagi yang Naruto bingungkan sekarang adalah ia sedang minum kopi dan dihadapannya ada sebuah motor keluaran kawasaki yakni ninja H2R warna hitam metalik yang Naruto tahu motor itu punya harga yang selangit.
Sudah lengkap lah kebingungan Naruto hari ini. Karena itu sekarang sebelum ia menghadapi keanehan berikut nya Naruto memilih untuk meminum segelas kopi hitam kesukaannya.
Bisa saja kan nanti di dalam sana Naruto akan menemui seseorang akan bersujud dan mencium kakinya, aneh memang.
Dan ngomong-ngomong tentang sekolah sepertinya kegiatan pertamanya disekolah masih sangatlah lama karena jam di kedai itu menunjukkan pukul 05.47, sementara kegiatan pengenalan sekolah akan dimulai sekitar pukul 9 tepat.
Naruto mendesah malas, " Seharusnya aku bisa tidur dulu tadi, ini semua karena ibuku yang menyuruhku cepat-cepat paman". Ujar Naruto menanggapi pertanyaan dari pemilik kedai dimana dia berada sekarang.
Tak lama kemudian dapat Naruto dengar sayup-sayup suara knalpot motor 2 tak mendekat dan akhirnya berhenti di depan kedai.
"Oi Naruto ternyata kau disini, aku dan Shikamaru tadi ke kosan dulu, saat kutanya bibi Kushina katanya kau sudah berangkat, kupikir kau ke kosan lebih dulu, eh tak kusangka ternyata kau sudah disini". Ujar Kiba seraya ikut duduk didekat temannya itu.
" Paman aku pesan kopi dua". Teriak Kiba pada pemilik kedai yang langsung disahut ini oleh paman pemilik kedai.
"Kenapa kau boncengan sama Shikamaru, dimana motormu hah? ". Ujar Naruto yang agak penasaran karena Kiba datang dibonceng Shikamaru.
" Owhh aku menghemat bensin ".jawab Kiba enteng.
Yah Kiba dan Shikamaru memang teman baik Naruto dari kecil. Mereka bertiga tinggal bersama dalam satu kamar kos yang sama. Bukan tanpa alasan mereka menjadi teman baik tidak hanya karena tinggal dan besar didaerah yang sama tapi juga karena prinsip dan keadaan ekonomi mereka yang tidak beda jauh membuat mereka dapat saling memahami keadaan dan masalah satu sama lain.
Shikamaru dan Kiba pun sangat bahagia ketika tahu Naruto bersekolah di KHS bersama mereka, karena dulu Naruto pernah berkata bahwa dia tidak ingin bersekolah karena urusan biaya, hingga Shikamaru dan Kiba berjuang memotivasi Naruto untuk berjuang bersama menabung untuk setidaknya masuk kesana, setelah masuk mereka bertiga dapat menunjukkan bakat beladiri dan basket mereka pada sekolah sehingga mereka dapat bersekolah gratis disana. Tapi sayang Naruto tetap enggan.
Tapi sekarang dia disini. Mungkin takdir memang mentakdirkan mereka tetap bersama.
"Oh ya Naruto kau kesini naik apa Ha? ".ujar Kiba seusai menenggak kopi hitam hangatnya.
Naruto memicingkan matanya kearah Kiba. " Apa maksudmu bodoh, tentu saja aku naik motor".
Kiba akhinya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru tempat yang dapat dijangkau penglihatannya, berusaha mencari motor kuning yang sering Naruto pakai.
"Mana motormu aku tidak melihatnya, disini cuma ada motor Shikamaru dan motor keren itu, tidak mungkin kan jika motor keren itu milikmu, iya kan Shikamaru ". Ujar Kiba mencari persetujuan Shikamaru yang sedari tetap diam menyimak percakapan kedua temannya itu.
" Ya motor itu milikku". Ujar Naruto santai.
Kiba menganga atas pernyataan Naruto yang sangat mengejutkan nya itu.
"Kau gila ya mana mungkin itu motormu itu motor ratusan juta kau pikir aku ini anak kecil yang dapat kau bohongi dengan mudah hah". Cerocos Kiba tanpa koma satupun, tidak Terima dipermainkan.
" Haeesz diam Kiba sudah hampir pukul sembilan ayo masuk". Ujar Naruto sembari melenggang pergi masuk gerbang sekolah berboncengan dengan Shikamaru.
"Tunggu dulu, kau bercanda kan Naruto ". Teriak Kiba yang tetap bingung dan merasa tak Terima.
Mendengar itu Naruto segera berbalik dan menatap Kiba. " Bawa masuk parkiran".
Dengan gesit Kiba menangkap kunci motor yang dilemparkan Naruto kepadanya, dan dalam sekejap Naruto dan Shikamaru telah lenyap dari pandangan Kiba.
Kiba terus memandangi kunci motor yang Naruto berikan. 'Ya ini memang berbeda dengan kunci motor naruto'. Kiba buru-buru mendekat ke arah motor sport itu. Dan segera memasukkan kunci itu ke slotnya.
"MASUK".
'Harus kucoba nyalakan'
Brumm.. Brtuumm
" HAHH INI BENAR... ". Teriak Kiba lantang yang sontak menjadi pusat perhatian oleh para siswa dan siswi yang hendak masuk dalam kawasan sekolah.
.
.
xXx
.
"Wuhhh.. Itu keren sekali, aku menaiki motor tercepat didunia". Ujar Kiba dengan kebahagiaan yang teramat sangat.
" Nanti sepulang sekolah kau pulang dengan Shikamaru ya Naruto, aku ingin pinjam motormu lagi".
Naruto hanya tersenyum menanggapi pernyataan sahabatnya itu, bagi Naruto menyaksikan kesenangan sahabat baiknya adalah sebuah kesenangan tersendiri buatnya.
"Tentu saja Kiba, kau bisa memakai motor itu kapanpun kau mau, tapi nanti kita mampir ke bengkel dulu oke".
Kiba bingung perasaan motor nya enak-enak saja saat ia kendarai, apa mungkin karna sangking senangnya Kiba tak sadar ada yang rusak.
" Memang motormu rusak Naruto?".
"Tidak Kiba, motor itu masih ilegal street, aku ingin mengganti knalpot dan memberinya spion dan juga joke belakang, setidaknya bisa untuk mengelak jika di tanyain polisi". Terang Naruto pada temannya yang memang agak low berpikir ini.
Kiba yang mendengar itu hanya mampu ber oh saja.
Hampir pukul sembilan dan disinilah Naruto Shikamaru dan juga Kiba berada, dalam kelas yang lumayan besar dengan nuansa putih.
Kelas Naruto pun juga mulai ramai, terbukti Shikamaru yang nampak terusik karena seluruh penghuni kelas yang terus berteriak-teriak tak bisa diam. " Astaga apakah orang kota selalu berisik". Gumam Shikamaru di bangkunya.
"Tidak juga" Sahut seseorang disamping Shikamaru.
"Perkenalkan namaku Akimichi Chouji. Boleh aku duduk" Ujar Chouji sangat sopan pada Shikamaru.
Chouji adalah anak pemilik pabrik produk makanan dan dia adalah seorang penakut, apalagi pada orang baru.
Shikamaru yang disapa sangat sopan pun juga menanggapi sapaan Chouji dengan sopan pula.
"Tentu kau bisa duduk disini Chouji, perkenalkan juga aku Nara Shikamaru ". Shikamaru tersenyum melihat tingkah laku Chouji yang nampak sangat polos.
" Kau suka kripik kentang". Tawar Chouji pada Shikamaru. Yang langsung ditanggapi dengan positif oleh Shikamaru.
Chouji yang diperlakukan seperti itu oleh Shikamaru langsung saja tersenyum sangat tulus, bahkan mata Chouji sudah berkaca-kaca.
"Te-rima kasih, Shikamaru aku tahu kau orang baik ".
Shikamaru bingung apa maksud teman barunya tersebut, seharusnya dia yang berterima kasih telah dibagi makanan. Ini malah dia yang berterimakasih, pake bilang Shikamaru baik lagi.
" Tunggu apa maksudmu Chouji, seharusnya aku kan yang berterima kasih".
"Iya.. Shikamaru aku senang akhirnya punya teman sepertimu".
Akhirnya punya teman sepertimu, Shikamaru mulai memahaminya, ternyata benar kehidupan memang penuh kejutan, baru saja Shikamaru masuk hari pertama sekolah, sudah ada saja fenomena yang di dapatinya.
" Tenang saja Chouji kau akan sangat senang saat mengetahui betapa menyenangkan nya kawan-kawanku". ujar Shikamaru.
Shikamaru pun melihat kedua sahabatnya yang berada tepat dibangku depannya. "Hei kalian berdua".
Kiba dan Naruto yang tersentak akan panggilan Shikamaru segera menoleh kebelakang.
" Kenalkan ini Akimichi Chouji dia Bi1". Ujar Shikamaru dengan sedikit menyelipkan kode pada kedua sahabatnya itu.
Chouji melihat Naruto dan juga Kiba, Chouji sebenarnya agak takut pada Naruto dan Kiba yang sepertinya adalah anak nakal yang suka membully.
"Salam kenal juga Chouji, aku Inuzuka Kiba dan dia Namikaze Naruto, selamat datang di persahabatan kita sekarang kau adalah bagian dari kami dan kau pasti tidak akan menyangka betapa menyenangkan nya bermain dengan kami. Dan Ngomong-ngomong apa kripik kentang mu masih ada boleh aku minta? ".
Namun semua asumsi Chouji salah, ternyata Naruto dan Kiba adalah orang baik. Chouji dapat melihatnya dari senyum hangat itu.
Semua asumsinya telah dipatahkan oleh tawa hangat teman-teman barunya yang tengah memakan kripik kentang.
.
.
Tak lama perkenalan singkat antara Chouji, Shikamaru, Kiba, dan Naruto pun berakhir dengan acara makan kripik kentang yang dibawa Chouji.
" Kau suka makan kripik kentang ya Chouji? " Tanya Kiba dengan mulut penuh kripik kentang, Kiba pikir kripik kentang milik Chouji adalah kripik kentang terbaik yang pernah ia makan.
Chouji tersenyum pada Kiba, "iya aku sangat suka kripik kentang, hariku rasanya hampa tanpa kripik kentang". Chouji nyengir lebar setelah mengatakan fakta tentang dirinya yang suka makan kripik kentang itu.
Dan anehnya Chouji merasa sangat nyaman ketika mengatakan itu pada kawan barunya, tidak seperti biasanya.
" Pantas saja kau gendut Chouji, ternyata kau tidak bisa hidup tanpa kripik kentang ya, Hhmmn kau seperti Kiba yang tidak bisa hidup tanpa celanaku ya hahahah... " Ejek Naruto dilanjutkan tawa teman-temannya kecuali Kiba yang cemberut.
Bahkan Chouji pun juga ikut tertawa. Ini aneh bagi Chouji ucapan Naruto seperti bullyan baginya, tapi entah mengapa Chouji merasa tawa itu begitu hangat dan menyenangkan tidak seperti tawa mengejek yang sering ia lalui.
KYAAA...
"Asrama apa itu berisik sekali". Teriak Kiba spontan karena teriakan para wanita yang menggema di indera pendengarannya.
" Entahlah". Ujar Naruto lagi yang tampak acuh dengan teriakan keras itu. Bahkan Naruto tetap asyik dengan kripik kentang milik Chouji.
KYAAA...
Suara itu terdengar lagi, merasa penasaran akhirnya Kiba berinisiatif untuk mengintip keadaan luar kelas lewat jendela.
"Owh jadi itu penyebanya. Hey kalian coba lihat itu".
Mendengar ajakan Kiba. Naruto, Shikamaru, dan Chouji pun juga ikut mengintip ke jendela.
Dapat mereka lihat seorang pemuda berambut Raven bergaya emo yang mungkin berumur sama seperti mereka tengah berjalan menuju kelas yang mereka tempati sekarang.
Sementara dibelakangnya banyak sekali gadis yang bergerombol tengah berteriak-teriak tak jelas.
Dan di sampingnya pula terdapat gadis bersurai merah muda tengah bergelayut manja di lengan pemuda itu.
" Dasar tidak tahu malu, apa kau kenal mereka Chouji". Tanya Naruto pada Chouji, secara Chouji adalah anak kota pasti dia lebih tahu tentang orang-orang yang menurut Naruto aneh itu.
Chouji tampak berpikir.
"Hmmm.. Itu adalah Uchiha Sasuke, dia adalah model majalah remaja Naruto, karena itu banyak wanita yang menyukainya". Terang Chouji.
" Owh lalu yang berpegangan ditangannya itu? ". Tunjuk Naruto pada gadis di sebelah Sasuke.
" Kalau yang itu Haruno Sakura, dia anak pengusaha kaya dan ibunya adalah dokter, tapi ada rumor kalau ayahnya adalah tangan kanan dari perusahaan RAW yang mengkaji ilmu luar angkasa yang kajiannya sudah dipakai oleh seluruh tenaga pendidikan di dunia".
"Owh RAW ya. Kudengar perusahaan itu juga mengkaji ilmu-ilmu metafisika dan juga hal-hal hebat yang mungkin dapat dilakukan otak manusia". Timpal Shikamaru yang mulai tertarik dengan percakapan temannya yang mengenai RAW.
" Iya sih tapi itu juga masih simpang kebenaran nya, pemimpin perusahaan nya saja belum diketahui".
.
.
xXx
.
"Siapa ya pria yang bertato itu". Tanya Sakura ambigu entah kepada siapa.
Tapi Ino satu-satunya orang yang tengah beriringan dengan sakura pun menyahut.
" Entah apa kau menyukainya ". Ujar Ino enteng, sahabatnya ini memang benar-benar kepoan.
Sakura yang ditanyai seperti itu hanya diam, mana mungkin dia suka pada pria yang baru dilihatnya tahu namanya saja belum. " Tentu saja tidak. Aku hanya heran apa dia tidak sayang membawa motor nya ke sekolah kalau lecet kan sayang ". Jelas Sakura perihal pertanyaannya tentang pria bertato yang ditemuinya tadi di parkiran.
" Hay Sakura, itu adalah motor miliknya, ya sesuka dia lah mau dibawa kemana saja, lagipula mungkin dia memang kaya dan punya banyak motor sport ya kan". Ujar Ino pada sahabatnya itu.
"Sudah ah, kelelahan yuk aku nggak mau kena hukum senior karena telat lagipula, kita juga belum ketemu Hinata loh". Ino pun cepat-cepat pergi meninggalkan Sakura dibelakang nya.
" Eh tunggu In.. Ahh Sasuke tunggu aku"..
"TBC"
.
HAY SEMUA GIMANA KABARNYA. SELAGI NUNGGU NARUTO LATIHAN DI LEGENDARY SWORD, SAYA DAPAT IDE BARU INI.
menurut kalian gimana apakah idenya receh atau jelek. Kalo jelek nanti bakalan saya hapus ok.
REVIEW LAH yA
Please