Nani?!

Disclaimer :

Haikyuu!! Furudate Haruichi

Kuroko No Basuke Tadatoshi Fujimaki

Warning : OOC, Shounen-ai, rated rada-rada T-M :'v , typo dan lain sebagainya. Pair : KurokoxHinata.

Happy Reading~

Hinata memperhatikan ponselnya, sekarang Ia tengah berada di ruang klub.

Sebuah senyum tercipta indah dari bibir moleknya.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri?" tanya Kageyama menatap curiga Hinata. Hinata tersentak kaget. Ia langsung menyembunyikan ponselnya.

"Ti-Tidak kenapa-kenapa kok."

Kageyama menaikkan sebelah alisnya bingung. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh Hinata.

"A-aku duluan yah." ucap Hinata langsung berlari keluar.

"Oii Bogee.. Kau belum mengganti pakaianmu!!" teriak Kageyama.

"Astaga.. Ada apa dengannya?" gumamnya.

-Nani?! -

Pemuda baby blue itu menatap ponselnya dengan senyum tipis. Ia baru saja tiba di Miyagi beberapa waktu lalu.

Ah.. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan orang yang sangat disayanginya.

"Jadi tidak sabar." gumamnya.

Ia jauh-jauh pergi dari Tokyo menuju Miyagi bukan tanpa alasan. Ia sangat merindukan pemuda bersurai sewarna matahari senja miliknya.

Menengok kebelakang sebentar, kemudian Ia melanjutkan jalannya.

Ia langsung keluar dari stasiun dan langsung memanggil taksi untuk menuju Hotel yang sudah Ia pesan.

"Shoyo.. " gumamnya.

-Nani?!-

Tim Karasuno untuk pertama kalinya dibuat bingung akan sikap Hinata. Ia meminta izin untuk pulang lebih dulu kali ini. Biasanya Ia semangat berlatih hingga malam tiba.

"Daichi.. Aku merasa ada yang aneh dengannya." ucap Sugawara.

"Aneh bagaimana?"

"Maksudku aneh karena dia tidak bilang kenapa dia izin. Dia hanya bilang mendesak bukan?"

"Senpai.. Bagaimana kalau kita ikuti saja. Kalau dia pulang kerumah berartikan hanya acara keluarga." saran Yamaguchi.

"Kau benar!"

-Nani?!-

"Aduuh sebenarnya apa yang ingin dilakukan oleh Kurokocchi sih? Tadi ke Hotel terus sekarang keluar lagi. Harikan sudah mulai senja." ucap pemuda bersurai blonde.

"Diamlah Kise! Nanti Tetsu mengetahui kalau kita mengikutinya." omel Aomine.

"Tapi benar juga apa kata Kise. Aku juga bingung kenapa Kuroko kemari." ucap Kagami mengawasi Kuroko yang kini tengah duduk di kursi Taman.

"Nah kan.. Kagamicchi juga merasa seperti itu." ucap Kise memanyunkan bibirnya.

"Diamlah kalian.. Kalian ingin merasakan guntingku heh?" ucap Akashi.

Kise dan Aomine seketika langsung kicep. Ah mereka masih sayang nyawa.

Kuroko menatap sekelilingnya. Taman disaat senja ternyata sangat indah, pikirnya.

"Tetsuya!!" suara agak melengking menyapa pendengarannya. Kuroko menatap orang yang memanggilnya dan seketika itu juga ia langsung berdiri.

Hinata langsung memeluk tubuh Kuroko. Ia sangat senang saat mengetahui Kuroko pergi ke Miyagi.

"Aku merindukanmu." ucapnya.

Kuroko mengelus surai Hinata lembut.

"Aku juga merindukanmu.. Shoyo."

Hinata duduk dipangkuan seorang pemuda bersurai baby blue. Kepalanya bersandar nyaman pada dada bidangnya.

Sedangkan sang pemuda mengelus sayang surai sewarna langit senja milik Hinata,sayang.

"Ne ne~ Kau belum mengatakan padaku apa yang membuatmu kemari.. Apa ada latihan tanding disini?" tanya Hinata ragu-ragu.

Kuroko tersenyum, kemudian menggeleng pelan.

"Lalu kalau bukan itu kenapa?" Tanya Hinata polos. Kuroko lagi-lagi tersenyum, Ah kekasihnya ini sangat manis. Wait, kekasihnya?

Ya, Hinata Shoyo adalah kekasihnya. Dan sudah sejak lama Ia dan Hinata menjalani hubungan mereka. Walaupun mereka harus LDR. Karena Hinata dan keluarganya tinggal di Miyagi, sedangkan Kuroko dan Keluarganya tinggal di Tokyo.

Bagi Kuroko hubungan jarak jauh bukan masalah. Selagi mereka selalu mengabari dan selalu setia satu sama lain. Walaupun sebenarnya ada sedikit kekhawatiran mengingat kekasihnya ini sangat imut.

"Shoyo.." panggilnya.

"Hn?" Hinata menatap manik mata sang kekasih.

"Aku kesini karena aku sudah tidak kuat merindukanmu." Kuroko tersenyum sambil mengacak-acak surai Hinata.

"Tetsuya.. Jangan rambutku." Hinata mengembungkan pipinya.

"Hehe.. Maaf sayang."

"Ugh..." Hinata menggembungkan pipinya kesal sembari memperbaiki rambutnya yang diacak-acak oleh Kuroko tadi.

"Shoyo.."

"Apa lagi?" ucap Hinata masih kesal.

"Kamu kalau lagi marah seperti ini malah makin imut ya." ucap Kuroko disertai senyuman tulusnya. Rona merah langsung muncul di kedua pipi tembemnya.

"A-apaan sih.." ucap Hinata, malu.

Tangan Kuroko menyentuh dan mengusap lembut pipi gembil milik Hinata.

Hinata diam sembari menutup matanya, merasakan sentuhan yang dilakukan sang kekasih pada pipi tembemnya.

"Aku.. Sangat mencintaimu." ucapnya, tangannya kini berpindah ke bibir sewarna cherry milik Hinata. Jarinya mengusap lembut bibir itu. Ah, Kuroko sangat merindukan Hinata.

"Aku.. Juga sangat mencintaimu.. Tetsuya." Kuroko tersenyum. Ia pun menghapus jarak yang ada antara bibirnya dengan bibir kekasihnya itu.

Dari kejauhan tim Karasuno tersentak kaget.

"Tunggu.. Pemuda itu mencium Hinata."ucap Nishinoya tak percaya.

"Ini tidak bisa dibiarkan!" geram Sugawara. Ia tak terima anak- eh maksudnya Kouhainya yang tercinta nan polos dicium-cium oleh orang yang belum diseleksi olehnya.

Tim Karasuno tiba-tiba semakin mengeluarkan aura hitam ketika melihat tangan Kuroko yang bergerak memasuki kaos yang digunakan Hinata.

Disisi taman yang lain, Gom dan Kagami mengintip dari balik semak-semak.

"Siapa anak kecil itu?" ucap Kagami penasaran.

"Hei kenapa dia duduk dipangkuan Kurokocchi?!"

"Astaga, jangan bilang ada sesuatu diantara mereka." ucap Aomine.

"Yak jangan sembarangan! Mana mungkin Kurokocchi punya hubungan dengan anak kecil itu!"

"Akukan cuma menebak-nebak!"

"Kalian berisik, nanti ketahuan.. Kalian mau ku lempar benda ini sekarang juga hn?" Akashi memutar-mutar gunting kesayangannya.

"A-Ampuni kami!!"

"Ne, Ne~ ngomong-ngomong Kurochin mencium Anak itu.." ucap Murasakibara menunjuk kearah Kuroko dan Hinata.

"Apa? tidak mungkin.."

"Tunggu, kenapa Kuroko menciumnya.." ucap Kagami shock.

"Cih.." decih Akashi.

"Kita harus cari tau.. Tentang ini." Ucap Akashi.

*TBC

Hika bawa FF baru hehe.semoga kalian suka. maaf kalau banyak kekurangannya ya.terima kasih sudah mau membaca FF ini :)