Disclaimer: Mashashi Kishimoto

Warning: tipo dll..

Lemom bahasa vulgar dan hal negatif lain nya.

Tidak untuk anak di bawah umur jadi jangan coba-coba baca jika masih kecil.

Di dalam sebuah klub malam, tepat nya di sudut ruangan terdapat tiga orang wanita cantik yang tengah menikmati minuman beralkohol. Mereka adalah Kushina, Mei terumi, dan Kurenai. Mereka bertiga kemari tidak lain adalah untuk melepas penat setelah seharian bekerja.

Kushina, dia adalah pemilik dari perusahaan Namikaze. kurang tepat rasanya jika di bilang pemilik karna perusahaan itu sebenar nya milik mendiang suami nya. Dia hanya mengambil alih sebelum anak tiri nya bisa memegang kendali atas perusahaan itu.

Kehidupan Kushina bisa dibilang kurang beruntung, di usianya yang ke dua puluh enam dia menikah dengan seorang duda tampan beranak satu, Minato nama nya. Usia mereka terpaut cukup jauh dimana Minato sudah berumur tiga puluh sembilan tahun. Tapi bagi Kushina umur bukanlah halangan, asal dia bisa bahagia dia tidak masalah.

Setelah Kushina menikah dengan Minato Namikaze kehidupan nya bisa di bilang sangat bahagia, suami nya sangat baik dan perhatian anak tiri nya yang bernama Naruto juga baik pada nya. Meski Kushina merasa dia lebih seperti seorang kakak dari pada ibu karna anak tiri nya sudah berumur dua puluh satu tahun.

Tapi kebahagiaan Kushina tidak bertahan lama. Setelah tiga bulan menikah, Minato mengalami kecelakaan pesawat dan sejak saat itu Kushina menyandang status janda. Kushina sempat akan pergi dari rumah Minato karna dia bukan lagi nyonya Namikaze. Dia merasa tidak pantas terus tinggal di rumah mewah itu karna dia bukan siapa-siapa lagi di sana. Tapi saat dia bicara dengan anak tiri nya bahwa diri nya akan pergi Naruto melarang. Anak tiri nya bilang bahwa dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain diri nya.

Tentu Kushina tau bagamana rasanya hidup sendiri karna dia juga sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Dan karena itulah Kushina luluh dan memutuskan tetap tinggal bersama Naruto.

Sejak saat itu mereka mulai mencoba kembali menata kehidupan mereka meski tanpa Minato. Kushina mengambil alih perusahaan dan Naruto tetap kuliah.

Dua bulan setelah Minato meninggal, suasana di rumah mewah itu kembali ceria, Kushina sering bercanda dengan Naruto begitupun sebalik nya. Kushina mencoba tetap menjadi ibu yang baik bagi Naruto. Dia bangun pagi untuk menyiapkan sarapan dengan di bantu seorang pembantu dan berangkat ke kantor setelah nya.

Tapi yang nama nya cinta, tidak tau kapan akan datang dan kepada siapa dia berlabuh.

Kushina mulai memandang Naruto lebih lama dari biasanya. saat mereka sarapan, kushina akan menatap Naruto dengan senyum manis. dia juga akan duduk lebih dekat saat menonton tv bersama. Dan Kushina mulai merindukan Naruto saat dia di kantor. Tidak hanya itu fikiran nya mulai gila. Dia mulai berfikir yang tidak-tidak tentang anak tiri nya. Saat malam datang dia bermasturbasi sambil membayangkan Naruto. Dia membayangkan lelaki pirang yang menjadi anak tiri nya menjamah tubuh nya. Katakanlah dia mesum karna memang kenyataan nya memang seperti itu. tapi mau bagamana lagi, semakin hari perasaan nya mulai takbisa di bendung. Dia sangat menginginkan lelaki itu menjadi milik nya tapi apa yang bisa diri nya lakukan saat sebuah status menjadi penghalang.

" kau terlalu banyak minum Kushina." Ujar Mei saat melihat sahabat nya kembali menuang minuman beralkohol kedalam gelas.

Mei terumi dan Kurenai adalah karyawan Kushina sebenar nya, tapi mereka juga berteman dengan wanita berambut merah itu. Mereka berteman sejak sebelum Kushina menikah dengan Minato.

" hah..! Tenang saja, baru tiga gelas kok." Kushina menghela nafas sebelum bicara menandakan jika dirinya sangat lelah dan juga stres.

" biarkan saja Mei, sesekali biarkan dia melupakan masalah nya sejenak."

Mei dan Kurenai tau perasaan Kushina terhadap Naruto dan mereka menyesal karna tidak bisa membantu sahabat merah nya. Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk setidak nya meringankan masalah Kushina. Tapi apun keputusan Kushina mereka akan selalu mendukung.

" kau dengar itu kan?. Sekarang biarkan aku menikmati minumanku. Lebih baik kalian turun ke bawah sana dan bergoyang sepuas kalian." Ujar Kushina. dia kembali menenggak minuman nya.

"Baiklah, tapi kau jangan kemana-mana. Jika aku kembali dan tidak melihatmu di sini, aku tidak akan pernah mengijinkanmu datang ketempat seperti ini lagi."

Bukan apa-apa hanya saja Mei kawatir jika Kushina mabuk dan di goda laki-laki hidung belang. Lebih parah nya lagi bisa saja para lelaki itu memanfaatkan keadaan Kushina yang tengah mabuk.

Sepeninggal kedua teman nya, Kushina kembali menikmati minuman nya sendirian, tapi itu hanya sebentar karna seorang lelaki datang menghampiri nya.

" boleh aku duduk di sini?."

Kushina mendongak dan melihat seorang lelaki dengan model rambut pantat ayam sedang berdiri sambil membawa dua gelas minuman. Kushina kenal dengan orang ini. Uchiha Sasuke, Anak dari uchiha Fugaku. Bukan rahasia lagi jika perusahaan milik Minato dan Fugaku selalu bersaing. Dan sekarang Kushina sedang berhadapan dengan calon penerus dari perusahaan Uchiha itu.

" tidak!. Cari saja tempat duduk lain."

Meski mendengar penolakan Kushina, Sasuke tetap duduk di seberang Kushina. Dia meletakan salah satu minuman yang dia bawa di hadapan Kushina.

"Untukmu." Ujar nya lalu meminum minuman nya sendiri.

Kushina mendengus melihat Sasuke duduk di depan nya. Dia tidak pernah suka orang dari keluarga Uchiha karna mereka terkenal selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka mau.

" aku tidak menyangka seorang wanita terhormat seperti anda mau datang ketempat seperti ini." Ujar Sasuke mengawali pembicaraan.

" jangan banyak bicara, apa mau mu datang menghapiriku!?."

Sasuke tersenyum kecil mendengar ucapan Kushina.

" tidak ada, aku hanya ingin mengobrol dengan pemimpin dari perusahaan yang menjadi saingan perusahaan ayahku. Sebagai seorang wanita anda cukup hebat bisa terus menjalankan perusahaan yang di tinggalkan Minato."

Kushina tidak suka saat nama mendiang suaminya di sebut, terlebih oleh seorang Uchiha. Dia merasa bahwa Uchiha tidak pantas menyebut nama Minato.

"Asal kau tau saja, aku tidak ingin mengobrol dengan mu." Jawab nya dengan nada tidak suka sambil menuang kembali minuman dari botol, tapi tidak ada air yang keluar menandakan jika isi nya sudah habis. Kembali meletakan botol kosong itu dan melihat gelas yang masih penuh yang tadi di bawa sasuke, tanpa pikir panjang Kushina mengambil nya dan menenggak menuman itu sampai habis.

" jangan begitu, meski kita selalu bersaing tapi jangan libatkan itu kedalam masalah pribadi. Cukup dalam bisnis saja kita berdebat."

Kushina ingin tertawa mendengar ucapan itu. Memang siapa dia sampai berani menasehati diri nya. Rasanya dia ingin menonjok hidung lelaki di depan nya sampai patah.

" jangan menasehatiku dengan mulut beracun mu Uchiha! Aku tidak butuh." Kushina memijit pelipis nya saat dia tiba-tiba merasa pusing. Apa diri nya terlalu banyak minum?."

Sasuke menyeringai melihat Kushina, tampak nya obat yang dia masukan kedalam minuman tadi sudah bereaksi.

" seperti nya kau kurang baik, aku bisa kengantarmu pulang jika kau mau." Ujar nya lalu berdiri.

Tidak ada jawaban dari Kushina, dia merasa tubuh nya lemah dan kepalanya pusing. dan lagi, tubuh nya memanas seperti menginginkan sesuatu. Bahkan dia tidak melawan saat Sasuke menuntun nya untuk berdiri dan memapah nya.

Sasuke menyeringai melihat wanita yang dia papah tidak memberi perlawanan. Dia berjalan sambil merangkul Kushina yang tampak lemah menuju lorong di mana di sana terdapat kamar yang biasa di sewa para lelaki hidung belang.

Setelah sampai di depan sebuah pintu, Sasuke membuka nya dan membawa Kushina masuk. Lalu Sasuke menendang daun pintu sehingga tertutup kebali.

Di dalam kamar itu terdapat ranjang yang cukup luas dan Sasuke kembali memapah tubuh lemah Kushina dan membaringkan di atas ranjang.

Di pandangi nya tubuh seksi Kushina yang terbalut pakaian kantor. Sebuah rok hitam selutut, kemeja putih dan jas. Itulah pakain yang di kenakan Kushina.

" hahaha!. Kau miliku malam ini Kushina." Ujar sasuke sambil tertawa. Dia melucuti pakain nya sendiri hingga telanjang dan naik ke atas ranjang.

Sasuke dengan gesit melepas jas dan kemaja Kushina, hingga terlihat bra hitam yang menutupi payudara besar Kushina. Dia meremas nya menimbukan erangan dari sang wanita. Sasuke tampak senang melakukan aksi nya dia merasakan betapa lembut nya payudara yang sedang dia remas.

Merasa kurang bebas, Sasuke mengankat sedikit tubuh Kushina lalu melepas pengat di belakang nya. Tanpa waktu lama Sasuke melepas dan melempar bra Kushina dengan asal. dan sekarang tidak ada lagi yang menutupi payudara Kushina. Kembali Sasuke meremas payudara Kushina, sekarang rasanya lebih lembut karna tangan nya langsung bersentuhan dengan payudara Kushina.

Selama beberapa saat Sasuke melakukan hal itu dan mendapat erangan dari Kushina yang tidak sadar. Tapi dia menghentikan kegiatan nya dan melepas kancing rok Kushina. Menarik nya kebawah hingga terlepas dan menyeringai melihat tubuh seksi Kushina yang hanya mengenakan celana dalam.

Sasuke menduduki Kushina dan menjepitkan penis nya pada dua gunung kembar itu. dia bergerak maju mundur sehingga penis nya terasa nikmat saat bergesakan dengan payudara Kushina.

"Ahh.. sialan! Rasanya nimat sekali." Ujar nya kesenangan.

Kushina terlihat pasrah karna dia memang tidak bisa melawan. Untuk kengankat tangan nya saja dia tidak bisa tubuh nya benar-benar lemas tapi juga merasa panas di saat yang bersamaan. Jika bisa, sudah pasti dia akan menghajar lelaki yang dengan berani nya menjamah tubuh nya.

" uhhh... uhhh... uhhh... kau akan jadi pelacurku Kushina, hahaha!." Sasuke tertawa senang selagi menggerakan pinggul nya. Dia berencana setelah ini dia akan memeras Kushina dan menjadikan nya pemuas nafsu.

" hahaha! Bagamana rasanya Kushina?! Sebentar lagi kau akan meniadi pemuas nafsuku."

Tidak ada jawaban dari Kushina, matanya masih terpejam tapi ekspresi wajah nya terlihat tidak nyaman seolah dia menolak di perlakukan seperti ini.

" uhhh...! Terima spermaku ini kushina!, ahhhhh..."

Gerakan sasuke berhenti saat dia sudah sampai. Spermanya tumpah di atas payudara Kushina. Dan saat tidak ada lagi yang keluar, Sasuke turun dari tubuh Kushina.

Setelah turun dari tubu Kushina, Tangan Sasuke bermain di vagina Kushina dari luar celana dalam, dia mengelus nya dari bawah keatas menimbulkan suara lenguhan dari Kushina.

" enghh..."

Sasuke semakin bersemangat mendengar suara itu keluar dari bibir Kushina. Penis nya sudah tegang kembali membuat nya semakin tidak sabar untuk memasukan nya kedalam vagina Kushina. Tapi sebelum melakukan itu, Sasuke terlebih dulu melepas celana dalam Kushina.

Seringai nya melebar melihat vagina Kushina sudah basah. Jika begini maka akan mudah memasukan penis nya.

Sasuke mengambil tempat di antara paha Kushina yang dia buka lebar. Lalu dia menekuk lutut Kushina dan membuka paha Kushina lebih lebar lagi agar memudahkan diri nya memasukan penis nya kedalam vagina basah milik wanita yang setengah tidak sadar ini.

Kushina benar benar tidak sadar jika diri nya saat ini akan di perkosa. Kepala nya sangat pusing dan tubuh nya panas karna efek dari obat perangsang yang Sasuke masukan kedalam minuman tadi.

" nah Kushina, sekarang nikmati saat aku memasukan penisku, Bagus jika kau hamil karna dengan begitu kau akan dengan mudah menghancurkan perusahaan nnamikaze ."

Sasuke fikir akan mudah menjatuhkan perusahaan namikaze jika Kushina mengandung anak nya. Wanita itu akan tertekan karna menganduh benih dari orang yang dia benci. Dan itu akan membuat Kushina stres dan tidak bisa memimpin perusahaan lagi.

" sekarang kita mulai malam panas kita Kushina." Ujar nya dengan seringai senang.

Sasuke menggesekan ujung penis nya pada lipatan vagina Kushina, lalu dia menghentikan aksi nya dan menempatkan ujung penis nya pada lubang vagina Kushina. Hanya tinggal mendorong pinggul nya maka penis Sasuke masuk kedalam vagina Kushina.

Sasuke sedikit memundurkan pinggul nya. Seperti mengambil ancang-ancang agar bisa menyodok vagina Kushina dengan keras.

Dan saat merasa sudah siap.

BUAKK!.

Sasuke pingsan.

TBC.

gak mau banyak ngomong. Gw mau, KAABUUURRRRR...!

Hampir lupa, chap depan waktu nya pembalasan.