Gabriel tidak percaya ini. Dia melihat Ayah melebur menjadi cahaya dengan mata kepalanya sendiri.
"Kenapa Ayah harus mengorbankan diri!?"
Dia sangat sedih, saat ini Gabriel sendirian sambil menatap tempat Ayah melebur tadi dari tempat yang agak jauh.
Semua malaikat telah berkumpul di tempat bekas pertempuran sang Ayah dengan 3 naga legenda dan 1 monster yang menyebabkan ketiga naga itu marah.
"Apa yang harus kami lakukan sekarang, Ayah?"
Michael merasakan kesedihan pada semua malaikat yang menerima perintah terakhir Tuhan untuk menjadi penengah perang besar yang telah berakhir.
"Mulai saat ini, aku akan menjadi pemimpin malaikat dan memegang janji yang telah kubuat dulu, Ayah."
Dengan tegas Michael berkata pada dirinya sendiri untuk menguatkan tekad miliknya. Disisi lain, senyuman tulus dikeluarkan Gabriel ketika memandang kakaknya yang telah bangkit dari keterpurukan.
"Nahh senyumlah seperti itu, kau terlihat jelek jika murung seperti tadi."
Gabriel tersentak mendengar ucapan seseorang dari belakang. Ia menoleh dan mendapati seorang pemuda bersurai merah mendekat kearahnya.
"Naruto-kun, Ayah tela-.."
"Kau percaya bahwa Tuhan telah mati, Gabriel? Lalu mengapa dunia ini tidak hancur?"
"Tapi aku melihatnya sendiri! Ayah melebur dan meninggalkan ciptaannya!" Gabriel berbicara agak membentak kepada Naruto yang kini ada di depannya. Tatapan sendu Naruto terlihat jelas ketika Gabriel mulai mengeluarkan air mata.
Kedua tangan Naruto menggam bahu Gabriel erat, membuat kedua tatapan itu bertemu.
"Dengar Gabriel, bagaimana mungkin sang Pencipta terbunuh oleh ciptaannya sendiri? Ada suatu hal yang mungkin sudah tidak bisa dilihat tapi belum tentu tidak bisa dirasakan, kan? Apakah hatimu telah menyakini bahwa Tuhan telah tiada?"
"..."
"Semesta dalam genggaman Tuhan, Gabriel. Yakinlah bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah. Suatu saat pasti kau akan mengetahui rencana itu."
Tatapan Naruto melembut. Gabriel tak kuasa menahan tangisnya. Dan untuk pertama kalinya, seorang malaikat menangis dalam pelukan iblis.
Rahasia besar telah dibongkar
Pembawa kesempurnaan hitam dan putih
Masa lalu diketahui dan masa depan dirajut
Semesta memilih dan takdir memberi petunjuk
•
••
•••
••
•
King of perfection
Warning! : Gaje!, Typo!, Mainstream!, OOC!, Bahasa kaku!, Alur maksa!, Pasaran! Amburadul!, GodlikeNaru!, OverpowerNaru!, And more!.
Nekoshou
•
••
•••
••
•
Apakah hal paling penting buatmu? Tentu saja sebagian besar menjawab keluarga adalah hal yang paling penting. Apalagi kita sangat menyayanginya dan akan melindungi keluarga dengan alasan yang jelas.
Seperti Kuroka yang sangat menyayangi adik kecilnya. Dia akan selalu melindunginya dari apapun bahkan jika perlu ia membunuh rajanya sendiri.
Dan Kuroka benar-benar melakukan itu.
Adik kecilnya yang dijanjikan perlindungan hanyalah kedok untuk memanfaatkan adik kecilnya.
Dia tidak terima itu!
Maka dari itulah dia terpaksa membunuh rajanya sendiri untuk bisa melindungi adik kecilnya.
Namun, itu adalah sebuah kesalahan.
Kesalahan yang besar, mengingat siapa yang Kuroka bunuh adalah salah satu bangsawan yang memiliki pengaruh cukup besar. Keluarganya pasti akan memburu Kuroka, apapun yang terjadi, dalam keadaan hidup atau mati.
Oleh karena itu, ia menitipkan adik kecilnya kepada seorang maou agar adiknya tidak diburu dan menghilangkan jejak hubungan keluarga dengan adiknya.
Meski berat ia harus melakukannya.
Setelah semua itu, Kuroka telah kabur ke dunia atas, tempat dimana manusia hidup dan mencoba membaur dengan lingkungan.
Namun, itu tidak bisa membuat Kuroka aman. Setelah beberapa tahun ia bersembunyi, pasti suatu saat akan ketahuan. Seperti saat ini.
Disaat dirinya sedang berjalan santai di pinggiran Kota Tokyo, sudah ada puluhan iblis yang mengepungnya.
Kuroka tidak menyadarinya, karena memang ia tidak mengaktifkan sensornya. Ini adalah kecerobohannya karena terlalu asyik mengejar kupu kupu yang cantik tadi.
"Kuroka, atas perbuatannu membunuh salah satu bangsawan, kami harus membawamu untuk diadili! Jika tidak mau, kami terpaksa membunuh mu, ditempat!"
Setelah ucapan salah satu pemimpin iblis yang akan menangkapnya, telah banyak puluhan serangan yang diluncurkan oleh para iblis dari berbagai arah.
Dengan persiapan yang Kuroka miliki, ia akan mengeluarkan sihir pertahanan miliknya. Namun ia menunda hal itu, karena secara tiba tiba pandangannya buram.
Dan setelah beberapa saat, ia dikejutkan dengan pemandangan pantai yang indah.
"Apa apaan ini ~nyaa?!"
Kuroka tidak menyangka ini, ia berpindah tempat? Siapa yang bisa melakukan hal gila ini! Tanpa adanya fluktuasi mana yang berubah disekitarnya, mana mungkin ia bisa berpindah? Dalam waktu yang singkat pula.
"Hohoo selamat datang di tempatku, Kuro Neko.."
Kuroka menoleh kebelakang, mendapati seorang pemuda yang bersantai di kursi panjang dibawah pohon kelapa, dengan tangannya yang sibuk mengatur senar ukulele.
Pakaian kasual yang biasa digunakan oleh orang hawai. Tunggu, kelihatannya Kuroka mengenali tempat ini. bukankah ini memang berada di hawai?
"Aku tau kalau kau memang terkejut, tapi tolong benarkan kimono milikmu yang mau lepas itu."
Seketika Kuroka mengalihkan pandangannya ke bawah. dan benar saja, saat ini kimono miliknya telah melorot hingga menampakkan dada kebanggaannya.
"Kyaa dasar hentai ~nyaa!"
Dengan cepat Kuroka membalik tubuhnya dan memperbaiki penampilannya. Disaat ia menoleh kebelakang Kuroka tidak mendapati pemuda tadi.
"Ahh..."
Kuroka melihat kebawah dan mendapati Naruto yang tengah mempermainkan kedua ekornya.
"Hmm jadi ini asli yaa?! Kupikir ini salah satu alat buat mantap mantap."
"Ahh lepaskan nyaa~"
Kuroka tidak percaya ini! Seseorang mempermainkan ekornya yang sensitif dengan hebat! Belum pernah Kuroka merasakan hal ini.
"Owh kau menikmatinya? Baiklah bagaimana kalau bagian ini disentuh, kelihatannya ini bagian sensitif juga.."
"Ahh jangan bagian itu nya~uhh..."
Dan hal itu terus berjanji hingga Naruti melucuti pakai- tunggu dulu! Ini belum waktunya ada lemon oii_-
Oke lupakan hal diatas. Setelah kesalahpahaman Naruto tadi. Kini mereka duduk santai di kursi yang ada di bawah pohon kelapa.
Kuroka sangat kesal! Dengan pipi yang terus digembungkan serta telinga kucing yang mencuat menambah kesan imutnyaa! Ditambah tatapan matanya yang terlihat marah namun terlihat lucu dimata Naruto.
"Gomen gomen, aku tidak sengaja tadi. Lagipula aku kan penasaran ekormu itu asli atau benda buat gituan hehee.."
"..."
"Err tidak adakah maaf untukku?"
"..."
"Baiklah lebih baik aku perg-.."
"Tunggu nyaa~ oke kali ini aku maafkan! Tapi jangan diulangi lagi! Itu sangat en- maksudku itu memalukan nyaa!"
Naruto tersenyum melihat tingkah Kuroka yang lucu saat bicara. Naruto yang tadinya berdiri kini duduk kembali.
"Jadi, masalah apa yang menimpamu hingga diburu para iblis itu?"
"Ehm, sebenarnya..."
Sebenarnya Ketika tidak ingin mengatakan fakta bahwa ia membunuh rajanya dan menjadi iblis liar. Namun
"Ku harap jangan berbohong kepadaku. Aku tidak menyukai kebohongan!"
"A-.."
"Dan aku bisa mengetahui sebuah kebohongan. jadi aku sarankan untuk tidak berbohong, oke?"
Kuroka hanya mengangguk, sekarang ia memikirkan dampak dari memberi informasi dari orang yang baru saja dikenalnya. Bisa menjadi teman, ataukah lawan yang mengerikan? Entahlah setidaknya untuk sekarang Kuroka ingin mencari pendengar masalah yang dihadapinya.
Dan ia sudah menemukan orangnya.
"Baiklah, akan aku ceritakan. Masalahku dimulai sejak aku dan adikku menjadi budak dari iblis bangsawan, lalu... "
Cerita pun berlanjut hingga Naruto memahami semua masalah kucing malang ini.
•
••
•••
••
•
Lagi lagi Kuroka mendapat masalah.
Setelah berpisah dengan Naruto dengan dipindahkannya ia ketempat yang sama sebelum pemindahan paksa tadi. Dan Kuroka mendapatkan masalah lagi.
Hanya karena ia terlalu senang mengejar kupu kupu hingga lupa mengaktifkan sensornya(lagi_-), ia dihadapkan dengan knight terkuat di underworld, siapa tadi namanya ya? Kalau tidak salah Okita? Okita souji atau apapun itu tidak penting menurut Kuroka karena yang terpenting adalah ia dalam bahaya!
"Menyerahlah Kuroka! Dengan begitu mungkin kau akan diberi keringanan"
"Itu tidak mungkin! Menyerah maupun melawan hasilnya pasti sama, aku akan dibunuh!"
"Aku merasa kasihan padamu, namun karena ini perintah maka terpaksa aku harus membawa mu, hidup ataupun mati!"
Kuroka telah mengaktifkan senjutsu miliknya, melihat lawannya maju menyerang membuat Kuroka menaikkan kekuatan di kakinya untuk menghindari serangan itu.
Namun saat Kuroka melimpat kebelakang menghindari serangan, pandangan Kuroka memburam kembali. Lagi lagi ia berpindah tempat, tubuhnya menabrak sesuatu karena lompatan tadi. Dan pandangannya melihat taman bunga, taman bunga yang indah, benar benar indah hingga memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Seperti Kuroka yang berbinar binar melihat pemandangan indah ini.
Apalagi banyak kupu kupu cantik yang terbang bebas disekitar bunga bunga itu.
"Baru kutinggalkan setengah jam, kau hampir tertangkap lagi? Musuhmu tadi bukan iblis sembarangan untukmu, kau tau?"
Kuroka terperanjat, ia menoleh ke kanan dan melihat wajah rupawan berkulit tan dengan surai merahnya yang tertiup angin. Untuk sesaat Kuroka terpukau.
Dengan segera Kuroka maju selangkah dan berbalik menghadap pelaku pemindahan paksa dirinya. Ternyata sesuatu yang ia tabrak tadi adalah pria merah yang menyebalkan!
"Itu tadi, aku bertemu dengannya karena aku, ehm aku ingin berduel dengannya yaa berduel nyaa ehehe..."
Naruto facepalm, itu adalah kebohongan yang buruk.
"Tidak usah berbohong, aku tau kalau kau tadi lengah dan iblis itu menemukanmu, kan?"
"Ehm itu benar, aku tadi memang membuat sedikit kesalahan"
Kuroka mengaku kalau dirinya memang lengah tadi. Naruto bersedekap, menatap datar Kuroka yang saat ini menunduk sambil memainkan kimononya. Tunggu, kenapa Naruto merasa bersalah setelah melihat Kuroka seperti ini? Tidak tidak, ini hanya perasaan Naruto.
"Bukankah kau memiliki sensor? Apa yang membuatmu tidak mengaktifkan sensormu?"
Kuroka mendongak untuk menjawab pertanyaan Naruto, "I-itu.. "
"Ooh jangan-jangan kau memang lupa mengaktifkan sensor hanya karena masalah seperti mengejar kupu kupu?"
"Eh, kenapa kau bisa tau, nyaa!"
Naruto tertawa mengetahui kalau tebakannya tepat, benar benar gadis kucing yang mendalami dirinya sebagai kucing. Dengan segera Naruto menghentikan tawanya dan kembali menatap serius Kuroka.
"Hmm jadi tebakanku benar yaa."
"Kalau benar memang kenapa? Hah?! Here"
"Aww geraman yang lucu, kau tau hahaha oi oi jangan gigit tanganku oi lepaskan tanganku sakit oi!"
Perdebatan kecil pun terjadi, dengan Naruto yang mengejek Kuroka dan berakhir dengan gigitan imut Kuroka. Tidak imut juga sih, gigitan kucing itu cukup sakit kan harusnya?
Setelah perdebatan kecil itu, Naruto membawa Kuroka kembali ke pinggiran Kyoto.
"Ehm, terimakasih telah membantuku dua kali dalam sehari ini, Naru-nyaa~"
"Itu, sebuah ucapan yang tidak tulus sama sekali."
"Terserah, pokoknya aku sudah ngucapin. Aku gamau ngulain lagi nyaa! Hmmh!"
Kuroka bersedekap sambil memalingkan wajah, tak lupa pipinya yang menggembung.
"Huft okelah sama sama, lain kali hati-hati, nee?"
Ucap Naruto lembut sambil mengusap kepala hitam itu.
"Ehm"
"Jangan lupa kalau terdesak lagi, kau bisa memanggilku. Tentunya bayarannya harus lebih mahal, ehehe"
"Hahh jadi kamu menolongku tidak tulus? Hmmh masa bodoh aku mau pergi!"
Kuroka berbalik dan berjalan menjauhi Naruto, dengan wajah yang merah menahan marah namun tidak bisa menutupi kesenangan yang terpancar dimatanya.
"Jangan lupa ucapanku tadi yaa"
"Terserah"
Naruto tersenyum kecil, sungguh kucing malang. Namun berkat keteguhan hatinya ia bahkan rela menghadapi masalah yang rumit, Naruto salut dengan hal itu.
"Oke, sekarang tinggal menyelesaikan masalah yang akan datang"
Dan dengan itu Naruto meninggalkan Kyoto.
•
••
•••
••
•
Sudah seminggu semenjak pertemuan Naruto dengan gadis nekoshou itu. Dan gadis itu pula yang membuat Naruto harus melakukan hal seperti memata-matai seperti.
Padahal Naruto sedang ingin bermalas-malasan.
Dan sekarang ia sedang melihat sebuah persidangan Cinderella. Jangan ditanya siapa yang sedang disidang, karena sudah pasti gadis kucing yang ceroboh itulah tersangkanya.
Saat ini Kuroka tengah berada di kursi persidangan, didepannya sudah ada hakim dan komplotannya. Disamping kanannya adalah tempat duduk beberapa tetua dan disamping kirinya tempat beberapa kepala klan, lebih tepatnya ada 3 kepala klan yang hadir.
"Kuroka, dengan kesalahanmu yang membunuh salah satu Heirs Clan Valor, maka kau akan dihukum mati. Adakah sanggahan dari mu?"
Hakim telah menentukan dan mempertanyakan, Kuroka hanya mampu menunduk dan pasrah.
"Tunggu Hakim, bukankah menjatuhkan hukuman mati pada salah satu ras Youkai adalah sebuah masalah?"
Salah satu tetua mengajukan, ialah Zekram Bael. Iblis yang paling disegani selain Yondai Maou.
"Kenapa itu menjadi masalah, Zekram-sama? Bukankah itu hukuman yang pantas untuknya?"
"Apakah kau lupa dengan apa yang diperingatkan oleh pemimpin ras Youkai? Bahwa kita tidak boleh membunuh rasnya yang sudah kita ubah menjadi bagian dari kita?"
Mendengar itu, sang Hakim memikirkan kembali perkataan itu. Memang benar kalau konsekuensi dari mengubah ras Youkai adalah hilangnya kendali Youkai itu. Dan pemimpin Youkai pun dengan tegas melarang membunuh Youkai yang telah diubah menjadi iblis.
"Baiklah, karena Zekram-sama telah mengingatkan ku, maka hukuman Kuroka menjadi hukuman penjara di penjara khusus milik keluarga Bael. Keputusan ini sudah bulat dan tidak ada bisa diganggu gugat!"
"Tapi-.."
"Tidak perlu protes, Lord Valor. Keputusan hakim sudah mutlak."
Sebelum Lord Valor menyuarakan protesnya, pembicaraannya dipotong oleh Zekram.
"Kuharap kalian tidak melakukan suatu hal diluar perkataan hakim tadi jika tidak ingin berurusan dengan para Youkai."
Setelah perkataan itu, Zekram segera keluar dari tempat pengadilan dan kembali ke istana.
Sedangkan Kuroka saat ini dalam perjalanan ke penjara, namun ia melihat sebuah tulisan aneh di langit. Sebuah tulisan yang membuatnya kesal, Namun ia tersenyum kecil.
Lagi-lagi kau tertangkap huft, untuk sekarang aku tidak bisa menyelamatkanmu. Tunggulah beberapa hari lagi, Kuro Neko. Dan untuk sekarang nikmatilah penjara khusus buatanku dulu hahahaha.
"Benar-benar menyebalkan" gumam Kuroka. Lihat saja, setelah ia berhasil melepaskan Kuroka. Maka Kuroka tidak akan melepaskan pria merah itu. Itu pasti!
•
••
•••
••
•
Disebuah istana megah, terlihat sosok bertubuh tegap sedang bersedekap sambil menatap jendela yang memperlihatkan bulan buatan.
Dibelakangnya ada seekor iblis yang sedang bersujud ala knight.
"Jadi, kau berhasil mempengaruhi hakim, Zekram?"
"Hai, dengan sihir yang sudah kukuasai ini, saya mampu mempengaruhi hakim itu."
"Hahaha, setelah sekian lama kau baru bisa meguasai sihir yang kuajari dulu? Kau bisa berdiri, Zekram"
Zekram pun berdiri dan menatap wajah didepannya yang sudah berbalik kehadapannya. "Mau bagaimana lagi, sihir itu sangat susah untuk dipelajari."
"Hahaha aku mengerti, untuk sekarang aku berterima kasih lagi padamu. Aku akan kembali kedunia atas untuk mengurus masalah, lagi."
Ucap pria itu sambil menepuk pundak Zekram.
"Masalah yang rumit lagi, Naruto-sama?"
"Untuk kali ini sangat rumit masalahnya, dan heii bukankah dulu sudah kubilang untuk tidak formal ketika kita sedang berdua? Oke hanya itu, aku ingin segera kembali. Sampai jumpa!"
Naruto pergi dengan sihir khas Klan Bael miliknya. Sudah lama Naruto tidak menggunakan sihir ini.
Zekram yang melihat itu tersenyum, senyuman tulus yang belum pernah ia perlihatkan pada para iblis sekarang.
"Semoga kau bisa menyelesaikan masalahmu dengan mudah dan aku harap kita bisa bertemu lagi dalam waktu dekat ini, Otou-sama".
•
••
•••
••
•
Naruto saat ini telah bangun dari tidurnya. Di samping kanan kirinya ada tubuh seseorang, siapa lagi kalau bukan penghuni rumah yang sama dengannya.
Naruto menolehkan wajahnya ke kanan, menatap wajah cantik gadis sudai hitam itu.
'Jadi begitu, dulu aku memang sudah pernah bertemu denganmu ya' Naruto tersenyum mengingat mimpinya tadi. Sebenarnya itu bukanlah mimpi namun ingatan miliknya yang terlupakan.
'Aku harus segera mengasah kembali kekuatanku, efek sampingnya benar-benar mengerikan'
Setelah semua ini, Naruto harus kembali mengasah kekuatannya jika tidak ingin lagi kehilangan beberapa ingatannya. Dan dimulai hari ini juga, ia akan kembali muncul kepermukaan untuk mengguncang kembali dunia ini.
Sudah terlalu lama ia dilupakan.
"King of Perfection? Khukhu gelar lama itu akan kembali muncul untuk menundukkan, akan kupastilan itu, HAHAHA"
""DIAMLAH BAKAA""
•
••
•••
••
•
Nekoshou end
Yohalo semua, apa kabar? Semoga kabar kalian baik ditengah pandemi ini.
Maafkan aku yang telat untuk update. Beberapa masalah sedang aku urus, dan itu melelahkan.
Chapter selanjutnya akan memasuki Arc pertama, dan akan kucoba untuk menambah wordnya. Ku akui kalau word milikku ini masih kurang panjang, dan akan kuusahakan bertambah ditiap chapnya.
Entah kenapa ceritaku amburadul walau baru beberapa chapter, mungkinkah karena banyaknya typo? Hmm mungkin saja karena aku tidak mengecek ulang setiap up.
Tapi walau begitu aku akan mencoba terua mengembangkan karya ku ini, dan maaf jika tidak bisa fast update karena aku kurang hobi menulis. Walau kadang ide keluar banyak namun ada kendala seperti malas nulis jadi membuat hilangnya ide itu. Dan berakhir dengan alur yang terlihat memaksa.
Hahh aku memang tidak berbakat menulis, mungkin? Namun aku akan berusaha untuk tetap melanjutkan cerita kecil ini.
Mungkin ini saja, semoga kalian tetap sehat dan jaga diri baik-baik!
Oke itu saja, dan juga selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!
Arslan out wohoo~
[06.05.2020]