.Happy Read.

Ost op: Silhouette (Kana-boon)

¤Uchida Tokugawa¤

-Present-

.Naruto belong's Masashi Kishimoto.

Naruto © Kishimoto M.

.Highschool DxD belong's Ichie Shibumi.

Highschool DxD © Ichie Shibumi

.

.

.

.

Note theme song Naruto:

1(uchiha Madara Theme song)

2(Theme song Prophet (Yogensha) Crimson flame)

3(Theme song Kotoamatsukami)

4(Theme Song Zetsu's)

5(Theme song Waltz of wind and fire)

6(Theme song Madara Six Path)

7(Theme Song Kurama&Susanoo)

8(Theme song Infinite Tsukuyomi )

9(Theme Song Departure To The Front Lines) (Theme 9 untuk bagian penutup)

.

.

.

.

(Final - End Game)

"Tengai Shinsei!"

Suasana seketika hening seusai Naruto mengucapkan jutsunya barusan, seolah tidak terjadi apapun namun perlahan daratan yang pijaknya mulai tertutupi oleh sebuah bayangan dimana bayangan tersebut mulai meluas dan semakin luas hingga akhirnya situasi saat ini bisa dikatakan terjadi Gerhana Matahari diikuti tekanan udara disekitarnya terasa memberat seolah sedang terhimpit oleh suatu benda berukuran raksasa.

"A-ap-!."

Lucifer yang sedari tadi melihat dari celah kecil didalam Gedoudama langsung mematung panik setelah menatap ke langit ingin melihat penyebab kenapa terjadi gerhana secara mendadak namun setelahnya Raja iblis tersebut mau tidak mau berkeringat dingin.

Sebuah Asteroid berukuran super besar dengan bebas meluncur turun dari angkasa menuju kearah Trihexa yang saat ini terbang dibawah bebatuan angkasa tersebut.

Asteroid berukuran raksasa bahkan melebihi dari ukuran yang pernah dipanggil oleh Madara dulu ketika melawan pasukan aliansi saat ini terjun bebas membelah angkasa, membuat area dibawahnya mulai bergetar pelan akibat tekanan udara yang semakin memberat bahkan Great Red beserta Ophis dari dalam tubuh Naruto termenung.

"O-oi apa kita juga tidak akan ikut terkena dampaknya?"

Ouroboros sesaat menatap tidak percaya kearah bebatuan angkasa yang telah dipanggil paksa dari orbitnya oleh Naruto, memang ia mengetahui kalau manusia pirang tersebut memiliki kekuatan aneh diluar nalar namun untuk kali pertama selama ia hidup, baru kali ini melihat seorang mahluk terlebih manusia dapat mempunyai kekuatan seperti ini bahkan jika pemuda tersebut mau menaklukan dunia mungkin bukanlah hal sulit.

"Ekspresimu membuatku mual Ophis" Great Red yang berada disampingnya melirik malas kearah rivalnya tersebut, "Jika sebelumnya kita berhasil menahan Dragon Shoot milik Trihexa kenapa sekarang kau malah takut hanya dengan bebatuan angkasa itu hm?" Sambungnya datar membuat Ouroboros mendengus sebal sedangkan Kurama yang melihat tingkah kedua Naga betina dihadapannya perlahan menggeram kesal.

"Bisakah kita foku-!"

Drrrrttt!

Bum!

Ketiga mahluk yang saling berdebat didalam tubuh Naruto tersebut tidak menyadari jika sebuah sabetan salah satu ekor Juubi melesat kencang dari arah samping kemudian menghantam replika Kurama yang terlapisi armor Great Red membuatnya terpental cukup kuat hingga membentuk parit dalam berukuran raksasa.

Groaaar!

Juubi meraung keras memekakkan area disekitarnya diikuti mata Rinengan Sharingan miliknya berputar pelan menatap kearah Asteroid yang semakin turun mendekat.

"U-ugh!"

Naruto yang sebelumnya terkejut akibat sabetan ekor Juubi perlahan mulai bangkit.

"Maaf Naruto, akibat ulah kedua Naga tolol ini aku jadi kehilangan Konsentrasi" Kurama menatap sinis kearah Great Red beserta Ouroboros yang menatap kearah lain dengan wajah tanpa dosa, sedangkan Naruto yang mendengar kalimat Kurama dari dalam mindscapenya mengangguk pelan kemudian Shinobi pirang tersebut mengalihkan pandangannya kearah Juubi yang mulai berdiri tegak menggunakan kedua kakinya diikuti kedua tangannya bergerak pelan seperti sedang merapal segel, namun didetik selanjutnya kedua iris Naruto sesaat melebar karena mengingat satu satunya hal yang akan terjadi saat melihat rapalan segel yang sedang dilakukan Juubi adalah sebuah bencana alam maha dahsyat kemudian dengan cepat Naruto menggerakkan kedua sayap Naga milik Ophis terbang dengan cepat menjauh sejauh mungkin dari area Juubi.

"Ini gawat Naruto! Juubi dalam tahap ini akan melakukan Tenpenchii seperti dulu!"

Kurama yang mengetahui ditahap perubahan Juubi saat ini dimana mahluk berekor sepuluh tersebut akan melakukan sebuah jutsu dari seluruh energi alamnya untuk menghancurkan apapun yang dilihatnya, bahkan Shinobi sekelas Madara Uchiha dulu tidak dapat mengontrol Juubi yang akan melakukan Tenpenchii dan memilih untuk bersembunyi dibalik Susanoonya.

Replika Kurama terbang rendah dan segera menghampiri bola Gedoudama yang melindungi sisa pasukan aliansi kemudian dengan segera merentangkan kedua sayap Naganya lebar membungkus Gedoudama (persis seperti saat Susanoo Sasuke melindungi Naruto,Kakashi,Sakura ketika Mugen Tsukuyomi).

Draig yang sedari awal hanya merasakan gejolak energi luar biasa kuat saling mendominasi satu sama lain diluar sana hanya menunggu tanpa bisa berbuat banyak sebab dirinya sadar jika level Trihexa jika dibandingkan dengannya maka sangat terlampau jauh, bahkan rivalnya Albion lebih memilih tidur menunggu perang usai.

Perwujudan salah satu dari Kaisar Naga langit tersebut sesaat terdiam ketika merasakan bulu romannya berdiri tegak seolah akan terjadi sesuatu sehabis ini, bahkan insting Naganya sedari tadi menjerit jika hal luar biasa buruk akan terjadi.

"Kau Merasakannya Albion?"

"Energi ini" Rival dari Sekiryuutei bangkit kemudian mengadah memandang area sekitarnya beberapa saat, "milik mahluk pendatang baru tersebut."

Albion tidaklah bodoh untuk dapat mengenali siapa pemilik dari energi yang saat ini menguar deras keseluruh penjuru, bahkan meskipun samar dirinya seperti merasakan jika energi yang dimiliki oleh mahluk tersebut adalah alam itu sendiri.

Grep!

Gabriel memegang erat tangan kanan Michael saat merasakan hal sama seperti yang dirasakan oleh kedua Heavenly Dragon membuat Michael sang petinggi Seraph hanya bisa berdoa kepada ayahnya agar mereka semua selamat serta manusia bernama Naruto yang sekarang sedang bertempur digaris depan dapat memperoleh kemenangan.

Wush!

Bebatuan Asteroid berukuran raksasa yang sebelumnya dipanggil paksa oleh Naruto dari orbitnya semakin meluncur kencang menabrak apapun yang berada dalam jalurnya hingga dimenit selanjutnya sebuah dentuman nyaring serta daratan bergetar hebat saat Trihexa dengan kuat menghentakkan kedua kaki Naganya untuk berpijak di tanah kemudian berdiri tegak diikuti kedua tangan berlapis sisik hitam mengkilat miliknya merentang lebar menangkap bebatuan angkasa tersebut.

Drrrrrrrt!

Krak!

Krak!

Krak!

Batuan raksasa berbentuk lonjong menghantam kuat kedua tangan Naga milik Trihexa membuat area disekitar mahluk abnormal tersebut remuk kemudian ambles menjadi kawah berukuran luas.

Zrut!

Zrut!

Zrut!

Puluhan tentakel hitam milik Samael keluar dari balik punggung berduri runcing Trihexa melesat kencang menembus bebatuan Asteroid kemudian mulai melilitnya kuat guna mengurangi daya jatuhnya.

Drrrrttt!

Krak!

Groaaaaaaaar!

Area disekitar Trihexa berpijak semakin ambles saat mencoba untuk menahan terjangan Asteroid yang Naruto panggil, hingga beberapa saat kemudian dengan raungan nyaring Trihexa berhasil menghentikan bebatuan angkasa tersebut.

Wush!

Terlihat saat ini sosok naga dalam legenda yaitu Trihexa berdiri tegap dengan kedua tangannya menahan batu asteroid berukuran raksasa.

Angin bertiup pelan diikuti pecahan bebatuan kecil berjatuhan akibat tentakel milik Samael yang hampir melilit sepenuhnya.

Set!

Set!

Set!

Plak!

Juubi yang sebelumnya menghentikan gerakan tangannya sesaat kembali membuat gerakan segel tangan serta tubuh dari Bijuu berekor sepuluh tersebut terlihat lebih berotot dari sebelumnya, dimana tangannya semakin berisi bahkan bisa dikatakan saat ini seluruh tubuhnya telah penuh terisi oleh otot hingga akhirnya perwujudan dari kemarahan Pohon Shinju itu menghentikan gerakannya kemudian dengan kuat menyatukan kedua telapak tangannya layaknya seperti bertapa.

Suasana mendadak menjadi sunyi senyap sesaat setelah Juubi melakukan gerakan terakhir segel tangannya, namun perlahan sebuah kubah transparan berukuran raksasa mulai tercipta disekeliling Juubi membentuk lingkaran kemudian mulai menarik bebatuan, air, tanah bahkan Asteroid berukuran raksasa yang ditahan oleh Trihexa dengan kuat tertarik kearah Juubi hingga didetik selanjutnya...

Deg!

"Bersiaplah Naruto! Tenpenchii dilepask-!"

Groaaaaaaaar!

Bum!

Blar!

Blar!

Blar!

Kubah transparan yang mengelilingi Juubi seketika pecah membuat ledakan chakra alam dalam skala luas bahkan sangking kuatnya batu asteroid berbentuk lonjong yang sebelumnya ikut tertarik langsung hancur menjadi bebatuan berukuran kecil dan terhempas kesegala penjuru diikuti munculnya puluhan tornado serta ratusan kilatan petir saling menyambar.

Badai maha dahsyat seketika terjadi sesaat setelah Juubi melepaskan Tenpenchii sebuah teknik spesial yang hanya dimiliki oleh Bijuu berekor sepuluh yaitu dengan memanipulasi alam dan pada skala yang besar Juubi mampu secara bersamaan menciptakan berbagai bencana alam yang menghancurkan area disekitarnya, dengan dirinya sendiri bertindak sebagai pusat/Inti bencana, Fenomena yang terlibat dalam teknik ini antara lain: gempa bumi, banjir, badai, dan tornado serta fenomena yang terjadi secara bersamaan mengakibatkan sebuah ledakan dahsyat.

Tenpenchii (天変地異) adalah empat karakter kalimat yang diberikan oleh kaum manusia terdahulu dimana ketika Juubi pertama kali mengamuk akibat kehilangan buah Chakra yang dimakan oleh Kaguya Ootsuki, terdiri dari dua kata pendek mengacu pada bencana alam yang mempengaruhi langit tenpen (天変) dan bencana alam yang mempengaruhi bumi chii (地異).

Ledakan yang dihasilkan oleh Tenpenchii sangat luar biasa kuat membuat replika Kyuubi yang sedang melindungi bola Gedoudama tempat berkumpulnya sisa pasukan aliansi terseret ratusan meter akibat hempasan angin diikuti terjangan puluhan gelombang tsunami yang memporak porandakan seluruh daratan bahkan Trihexa yang sebelumnya menahan jatuhnya bebatuan Asteroid ikut terseret kepusat Badai kemudian terhempas entah kemana.

Badai dahsyat melanda medan pertempuran, Juubi sebuah ekstensi mahluk yang terwujud dari kemarahan pohon Shinju telah menciptakan bencana yang luar biasa, Petir menyambar-nyambar serta ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti ledakan bom nuklir membuat Gunung, bukit seketika hancur rata menjadi serpihan kerikil.

.

.

.

Beberapa waktu setelahnya dimana puluhan Tornado serta gelombang tsunami yang sebelumnya meluluhlantahkan Medan perang mulai mereda menyisakan awan hitam disertai Sambaran petir terlihat saat ini area seluas mata memandang hanyalah dataran becek yang telah hancur lebur tanpa sisa, bahkan asteroid berukuran raksasa yang sebelumnya menimpa Trihexa keberadaannya telah hilang hancur menjadi serpihan kecil.

"A-apa yang sebenarnya terjadi?!"

Lucifer perlahan bangkit sambil menyeimbangkan tubuhnya yang sebelumnya tergoncang kuat akibat bola Gedoudama tempat mereka berlindung ikut terhempas ratusan meter.

"Kurasa keadaan diluar sana semakin memburuk" Ucap Michael dengan ekspresi sulit diartikan, dirinya merasa kasihan dengan satu satunya manusia yang saat ini sedang bertarung digaris depan untuk melindungi mereka semua, ingin rasanya ia pergi membantu namun seperti yang dikatakan oleh Lucifer sebelumnya, jikalau mereka membantu malah hanya akan semakin mempersulit Naruto.

"Kurasa ini akan menjadi pelajaran terbaik untuk kalian agar tidak kembali menyulut kobaran api peperangan" Lucifer dengan nada sinis menatap setiap Mahluk yang tersisa di sana, ia merasa muak bahkan jijik jika mengingat setiap ekspresi yang mereka keluarkan sebelum kemunculan Great Red, Ouroboros serta Trihexa, dimana mereka masih saling memerangi satu sama lain, bahkan terkadang dirinya ingin tertawa nyaring saat mendengar rumor yang mengatakan bahwa dalang dari Great war adalah dirinya.

Deg!

Albion serta Draig yang sebelumnya hanya diam menyimak ceramah dari Raja Underworld dihadapannya, seketika menegang kemudian bangkit.

"Awas! Trihexa saat ini berada didalam tanah!"

Draig dengan nyaring memperingatkan seluruh mahluk di sana ketika merasakan energi Trihexa bergerak cepat dari kedalaman tanah menuju kepermukaan, bahkan tempat mereka berpijak saat ini mulai bergetar pelan.

Bruagh!

Terlihat Juubi berdiri tegap sehabis melepas Tenpenchii, mata Sharinengan milik monster berekor sepuluh tersebut berputar perlahan kemudian kedua tangan berototnya ingin menghantam tanah dihadapannya namun tidak sampai karena seketika Trihexa dengan kuat menembus kepermukaan membuat Juubi hilang keseimbangan kemudian terjungkal kebelakang diikuti Trihexa yang menerjang kearahnya.

Crash!

Groaakhaaaaaar!

Trihexa dengan kuat mengigit sekaligus mengoyak pundak Juubi yang meraung nyaring diikuti tangan berototnya menyabet sekaligus mencengkram wajah Trihexa dengan kuat, bahkan kuku runcing miliknya menancap dalam diwajah mahluk Abnormal tersebut.

Grep!

Wush!

Bruagh!

Juubi menarik paksa kepala Trihexa keatas selanjutnya dengan kuat menghantamkannya ketanah hingga membentuk sebuah kawah kemudian kembali menariknya keatas, Tubuh Trihexa terhempas kencang saat dengan kekuatan penuh Juubi mendorong wajah yang berada didalam cengkeramannya diikuti kesepuluh ekornya menyabet tubuh Apocalyptic Beast Emperor hingga daratan disekitarnya tergoncang pelan.

Zrut!

Zrut!

Zrut!

Dalam keadaan melayang akibat hempasan ekor Juubi, dari balik punggung runcing Trihexa keluar puluhan tentakel hitam legam melesat cepat kearah Juubi yang seketika memasang posisi berdiri dengan kedua kaki tangannya kemudian dihadapan Bijuu berekor sepuluh tersebut perlahan tercipta sebuah energi berbentuk bulat yang ukurannya semakin lama semakin membesar.

Bwoshh!

Drrt!

Dihadapan moncong Juubi saat ini terlihat sebuah energi berbentuk bulat berukuran raksasa bahkan ukuranya jauh berkali kali lipat dari ukurannya sendiri, sebuah bom Bijuu atau Bijuudama mengarah langsung ketempat Trihexa yang masih dalam keadaan melayang dan didetik selanjutnya dengan kuat Juubi melepaskan Bijuudama membuat area sekitarnya hancur lebur bahkan danau yang sebelumnya tercipta akibat Tenpenchii seketika menghangus kering ketika bagian atasnya dilewati Bijuudama Juubi.

Trihexa yang melihat bulatan energi berukuran raksasa mengarah ketempatnya sekaligus menghancurkan apapun yang berada dilintasanya dengan cepat juga menciptakan gumpalan energi hitam pekat sama seperti sebelumnya yang selanjutnya ditekan hingga seukuran bola kasti kemudian dilahapnya.

Glup!

Bwoooooossshhh!

Sebuah gelombang energi hitam pekat tercipta dari moncong Trihexa layaknya Laser plasma yang menerjang cepat kearah kearah Bijuudama Juubi dan sepersekian detik setelahnya sebuah dentuman ledakan maha dahsyat kembali terjadi membuat hampir seluruh mahluk yang berada disana seketika menyipitkan mata akibat kilatan sinar yang terjadi saat Dragon Shoot Trihexa saling beradu dengan Bijuudama milik Juubi, membuat kedua energi penghancur massal itu meledak dalam skala luas bahkan saat ini dari luar angkasa terlihat awan jamur yang membumbung tinggi keatas.

"Kita hanya bisa bertahan sampai Juubi selesai mengamuk Naruto!" Kurama yang saat ini masih dalam keadaan bertahan, dimana chakranya masih membentuk replika tubuhnya yang melindungi Gedoudama tempat sisa pasukan aliansi berkumpul hanya bisa menunggu hingga amukan Juubi selesai, sebab mahluk perwujudan kemarahan Pohon Shinju itu tidaklah mempunyai emosi maupun perasaan atau bisa dikatakan Netral.

Naruto yang mendengar perkataan Kurama dari mindscapenya hanya mengangguk pelan dan bukanlah ide buruk jika dirinya sekarang menunggu amukan Juubi hingga reda sekaligus mengisi ulang chakranya yang bisa dikatakan hampir terkuras habis, namun entah mengapa meskipun hanya samar dirinya seolah merasakan hal janggal dengan Trihexa saat ini, mahluk Abnormal itu tidaklah terlalu memberikan serangan berarti kepada Juubi dan lebih banyak bertahan dari pada menyerang.

"Jangan samakan Trihexa dengan mahluk berekor sepuluh yang bernama Juubi itu Naruto"

"Benar apa yang dikatakan Red, Trihexa juga memiliki kecerdasan layaknya aku dan Red namun yang membedakan antara kami dengannya hanyalah Trihexa tidak mempunyai akal dan hanya mengandalkan instingnya sedangkan aku, Red, Draig serta Albion masih memiliki Akal."

Ouroboros serta Great Red menjelaskan kepada Naruto tentang perwujudan Apocalyptic Beast Emperor yang memang diciptakan oleh Tuhan tanpa memiliki akal layaknya hewan pada umumnya namun tetap memiliki kecerdasan seperti Great Red maupun Ouroboros, membuat Naruto yang mendengarnya terdiam mencerna perkataan kedua Naga penjaga celah demonsial tersebut.

"Juubi hanyalah mahluk yang terbentuk dari kemarahan pohon Shinju dan Juubi adalah mahluk yang tidak mempunyai perasaan sama sekali atau Netral bahkan bisa dikatakan jika kekuatan seluruh alam dimuka bumi adalah kekuatan Juubi, mahluk berekor sepuluh tersebut akan menyerang dan menghancurkan siapapun yang berada dihadapannya tanpa pandang bulu"

Iris vertikal Kurama sesaat melirik kearah Juubi dimana saat ini masih membabi buta menyerang kearah Trihexa yang hanya bisa bertahan dan memberi beberapa serangan balik namun tidak berarti apapun, kemudian Monster berekor sepuluh itu mulai melangkah mundur diikuti tubuhnya dibeberapa bagian kembali membesar.

Blup!

Blup!

Blup!

"Kurasa kita hanya bisa beristirahat 5 menit" Naruto mendecih pelan saat melihat tubuh Juubi perlahan mulai membesar dan semakin membesar hingga bisa dikatakan bentuk Juubi saat ini layaknya bola raksasa.

"Tahap terakhir perubahan Juubi" Kurama dengan jelas masih mengingat tahap perubahan Juubi dari awal hingga akhir dan yang sedang dilihatnya kali ini adalah tahap perubahan akhir dari Juubi yaitu..

KhoaGoraaaaar!

Juubi yang sedang dalam bentuk aneh dimana bagian wajahnya saat ini terhimpit oleh seluruh tubuhnya yang membesar seketika meraung nyaring kemudian bagian wajahnya perlahan mulai terdorong kedepan diikuti bagian wajah bawahnya hingga mulut tertarik kedalam, bentuk Juubi saat ini layaknya Bola raksasa dengan tonjolan bola mata Sharinengan dibagian depannya.

Krak!

Crash!

Zruuut!

Tonjolan runcing dan lebar yang sedari awal berada dipunggung Monster berekor sepuluh tersebut perlahan mulai retak dibeberapa bagian sisi layaknya tonjolan tersebut adalah sebuah cangkang, diikuti kelopak matanya mulai terbuka lebar beberapa detik lalu kembali tertutup dengan sangat rapat yang kemudian terhisap kedalam tubuhnya diikuti cangkang yang menutupi tonjolan runcing berukuran besar dipunggungnya telah sepenuhnya hancur memunculkan sebuah batang pohon berukuran raksasa tumbuh menjulang tinggi keangkasa bahkan jika dilihat dengan mata telanjang ujung dari tunas pohon tersebut tidak dapat dilihat.

Drrrrrrrt!

Daratan bergetar pelan saat tonjolan cangkang dibagian pundak Juubi pecah membuat sebuah batang pohon berukuran raksasa tumbuh menjulang tinggi menembus langit, bahkan area disana ikut terguncang saat sulur sulur akar pohon raksasaaa mulai bergerak liar menyebar kepermukaan tanah.

Wush!

Sebuah pohon berukuran raksasa yang menjulang tinggi keangkasa berdiri kokoh ditengah tengah Medan pertempuran, bisa dikatakan kemunculan pohon raksasa tersebut adalah bentuk tahap terakhir dari Juubi sang Bijuu berekor sepuluh, dimana mahluk itu akhirnya kembali menjadi bentuk asli dari Shinju.

Shinju sebenarnya banyak diceritakan dari generasi ke generasi yaitu sebuah pohon kuno yang tumbuh dari darah korban selama era perang tak berujung pada masa awal umat manusia yang kemudian mulai dipuja sebagai dewa, dimana disetiap abadnya Shinju akan menghasilkan buah misterius, yang mana manusia ataupun mahluk apapun secara khusus diperintahkan untuk tidak mendekatinya bahkan meletakkan satu jari di atasnya dikarenakan mereka tetua klan waktu itu telah mengetahui jika menkonsumsi buah Shinju dapat melimpahkan kemampuan pada tubuh pemakan untuk menghasilkan chakra kuat.

Set!

Bola Gedoudama berukuran besar yang sebelumnya membungkus melindungi seluruh sisa pasukan aliansi perlahan mulai meleleh kemudian kembali menjadi seukuran normalnya membuat seluruh mahluk yang berada didalamnya mematung ketika melihat sebuah pohon raksasa menjulang tinggi kelangit.

Tap!

"Jadi mahluk pendatang baru itu hanyalah sebuah pohon raksasa ini?"

"Energi asing yang sebelumnya kurasakan memang berkumpul menjadi satu di pohon itu"

Draig serta Albion yang baru pertama kali melihat Pohon Shinju hanya bertanya tanya apakah sumber dari energi asing yang sebelumnya menguar kuat menyaingi energi Trihexa adalah milik pohon ini?.

"Apa yang terjadi?!

Lucifer yang pertama kali sadar ketika melihat Gedoudama yang melindungi mereka tiba tiba menghilang ditambah sebuah pohon raksasa tiba tiba muncul ditengah tengah Medan perang langsung mengalihkan pandangannya kearah replika Kurama yang berada beberapa meter dari tempatnya.

"Naruto! Apa yang sebenarnya terjadi!" Lucifer dengan nada nyaring berteriak kearah Naruto yang perlahan chakra Kurama disekitarnya mulai menguar menyisakan tubuh berlapis jubah putih yang telah sobek dibeberapa bagian.

Naruto yang mendengar teriakan Lucifer dari arah belakangnya hanya melirik sekilas kemudian dengan sekali hentakan dirinya melompat kearah sisa pasukan aliansi.

Set!

Tap!

Mata seluruh mahluk disana seketika tertuju fokus menatap kearah Naruto, satu satunya manusia di dunia ini yang menjadi harapan terakhir mereka untuk bisa bertahan hidup, bahkan bisa dikatakan kalau Shinobi pirang itu adalah pahlawan besar Great war.

Iris safir Naruto sesaat menatap setiap mahluk disana, melihat apakah keadaan mereka baik baik saja, akan tetapi pandangannya sesaat terhenti ketika saling beradu pandang dengan kedua iris Yasaka yang juga menatapnya dengan pandangan khawatir.

Gadis Youkai itu merasa khawatir dengannya, sebab pemuda pirang tersebut begitu besar memikul tanggung jawab dipundaknya, dimana harus melindungi mereka semua akibat ulah mereka sendiri yang memicu terjadinya Great war yang mana kemudian memancing kedatangan mahluk mahluk superior.

Sring!

Sring!

Sring!

Disamping tubuh Naruto perlahan mulai bersinar terang memunculkan tubuh besar Kurama diikuti tubuh Great Red serta Ouroboros yang sedang dalam human-fromnya.

"Semua ini akan segera berakhir" Naruto tersenyum tipis kemudian mengalihkan pandangannya menatap pohon raksasa jauh dihadapannya, membuat Great Red serta Ouroboros yang berada disebelahnya menatapnya bingung, "Untuk kali ini aku akan menyelesaikannya sendiri" sambungnya seketika membuat seluruh mahluk disana menatapnya tidak percaya, karena bisa dikatakan hal yang dilakukan Naruto adalah hal yang gegabah.

"Kau berniat bunuh diri hm?" Iris vertikal Great Red menatap datar kearah Naruto, mencoba membaca ekspresi Shinobi pirang tersebut.

"Bahkan seranganmu yang mungkin bisa memusnahkan kami tidak berarti apapun bagi Trihexa, Naruto"

Ouroboros dengan Nada serius mencoba menjelaskan kalau mereka yang sebelumnya bekerja sama untuk mengalahkan Trihexa saja masih kesusahan bagaimana bisa Naruto seorang diri saat ini bisa mengalahkannya?.

Naruto hanya terdiam sesaat kemudian berbalik menghiraukan tatapan khawatir dari seluruh pasukan aliansi, sebenarnya dirinya ingin menjelaskan kenapa saat ini ia ingin maju seorang diri, namun akan memakan waktu lama untuk menjelaskannya ditambah chakranya sudah diambang batas menambah kekhawatirannya.

Tap!

Tap!

Tap!

Set!

"Apa yang akan kau lakukan kali ini Naruto?"

Kalimat Lucifer barusan membuat langkahnya terhenti, meskipun Raja Underworld tersebut merasa was was dengan rencana Naruto kali ini, namun hatinya seolah selalu bersorak nyaring untuk menyakini kalau Naruto satu satunya manusia dimuka bumi yang dirinya hormati akan membuat keadaan kembali normal seperti sediakala.

"Hal terakhir yang bisa kulakukan agar dunia ini kembali seperti semula"

"Tetap saja jangan seper-!"

"Percayalah pada Naruto"

Lucifer yang akan mengejar Naruto, menghentikan langkahnya saat lengan raksasa milik Kurama membentang dihadapannya sekaligus mengatakan untuk mempercayai Naruto, meskipun dirinya sedikit khawatir dengan partnernya tersebut namun rencana mereka sedari awal memanglah akan seperti ini.

Naruto yang telah melangkah agak jauh kemudian mendongak menatap kearah langit malam yang telah sepenuhnya bersih dari awan badai Tenpenchii milik Juubi beberapa waktu lalu.

Zrut!

Set!

Kedelapan bola Gedoudama yang sebelumnya digunakan untuk melindungi sisa pasukan aliansi melesat cepat kembali kebelakang punggung Naruto diikuti jubah Chakra Ashura mulai menguar deras menutupi seluruh tubuhnya.

Wush!

Perlahan tubuh Naruto mulai mengawang keudara, terangkat tinggi dan semakin tingg-!

Bwossssshhhh!

Blaaar!

Groaaar!

Naruto dengan cepat menghindar jauh kesamping saat dengan tiba tiba sebuah hempasan energi hitam pekat milik Trihexa melesat kencang kearahnya dan menghantam batang pohon Shinju membuat ledakan udara dalam skala besar.

Iris vertikal Trihexa menatap tajam kearah Naruto yang berhasil menghindari serangannya barusan, kemudian dengan sekali hentakan mahluk tersebut terbang menuju ketinggian yang sama dengan Naruto.

"Ck!"

Naruto mendecih pelan saat melihat Trihexa mulai menyerang kearahnya dan sepertinya yang dikatakan oleh Great Red maupun Ouroboros mengenai Trihexa yang mempunyai kecerdasaan seperti ekstensi Naga lainnya memanglah benar serta jika dirinya meladeni mahluk abnormal itu sekarang maka akan memperburuk rencananya untuk kedepannya.

Trihexa dengan sangat cepat melesat bagaikan peluru kearah Naruto yang mulai merentangkan sebagian Gedoudama dari balik punggungnya untuk bertahan dan didetik berikutnya sebuah getaran hebat terjadi di udara ketika sisik kristal hitam milik Trihexa beradu keras dengan perisai Gedoudama milik Naruto.

Krak!

Zrut!

Wush!

Bum!

Kedua iris Naruto sesaat melebar ketika melihat retakan kecil diperisai Gedoudama miliknya menandakan kalau daya hancur dari serangan Trihexa memanglah luar biasa kuat namun tanpa disadari oleh pemuda pirang tersebut kalau salah satu sulur Samael keluar dari punggung Trihexa yang kemudian melesat melalui celah samping tubuhnya dan menghantamnya keras membuat tubuh berlapis jubah chakra Ashura itu jatuh kencang menabrak daratan hingga menciptakan kawah berukuran sedang.

"U-ugh! Tenaganya sangatlah kuat"

Naruto perlahan mulai bangkit berdiri kemudian iris safir mata kanannya serta iris Sharinengan mata kirinya menatap tajam keatasnya atau lebih tepatnya kearah Trihexa yang perlahan mulai turun dari ketinggian.

"Kuharap dapat menggunakan jutsu yang dapat menahan langsung pergerakannya sesaa-!"

Dirinya seketika terdiam saat dibenaknya mengingat salah satu teknik Mokuton terkuat milik Hashirama Senju, sebuah teknik Mokuton yang secara langsung dapat menahan pergerakan Trihexa saat ini, kemudian dengan cepat merapal segel tangan beberapa kali diikuti Chakra alam yang mulai menguar deras disekitarnya, bisa dikatakan untuk teknik Mokuton ini hanya bisa diaktifkan menggunakan chakra alam dengan mode Sannin.

Set!

Plak!

"Senpō Mokuton: Shin Sūsenju!"

Naruto menyatukan kedua telapak tangannya mempertemukan simbol matahari dengan simbol bulan membuat sebuah ledakan chakra Senjutsu dalam area besar diikuti daratan yang seketika bergetar hebat layaknya gempa bumi.

Drrrrrrrt!

"A-apa lagi yang terjadi!"

Beberapa pasukan aliansi yang sudah tidak dalam perlindungan Gedoudama milik Naruto mulai panik ketika daratan yang mereka pijak mulai bergoncang hebat.

"Dari arah jam 4!"

Kedua iris Great Red maupun Ouroboros kali ini terbuka lebar saat melihat hal yang luar biasa menakjubkan kembali Naruto lakukan, bahkan Michael ternganga ketika melihatnya.

Krak!

Brakh!

Blaaaaaar!

Daratan seketika remuk ambles kemudian hancur lebur saat sebuah patung kayu berukuran raksasa menembus keluar dari dalam tanah serta jika dibandingkan dengan ukuran Trihexa maka mahluk abnormal tersebut hanya akan terlihat layaknya tikus, perlahan Ratusan bahkan Ribuan tangan dari punggung patung mempentuk barisan konsentris yang tak terhitung jumlahnya, sementara dua tangan utamanya dalam posisi menggenggam seperti sedang berdoa dalam agama (Budha).

Bwossssshhhh!

Chakra Kurama seketika menguar deras melindungi seluruh pasukan aliansi yang dalam kondisi panik akibat melihat kemunculan patung kayu raksasa dengan ribuan tangan dipunggungnya, bahkan mereka saat ini terlihat layaknya semut jika dibandingkan dengan ukuran patung kayu tersebut.

Sedangkan Lucifer untuk kali ini hanya bisa diam kehabisan kata kata, bahkan dirinya meragukan jika Naruto adalah seorang manusia, sebab sejak awal mereka diciptakan hingga sekarang, ia tidak pernah mendengar bahkan melihat secara langsung manusia manapun memiliki kekuatan seperti ini.

Krieeeet!

Krak!

Krak!

Krak!

Ribuan tangan yang berada dipunggung replika manusia kayu tersebut mulai bergerak serta memanjang searah dengan keberadaan Trihexa diikuti tangan kanan Naruto yang terangkat pelan keudara, dirinya sesaat menatap kearah Trihexa yang mulai membuat Lightspear berukuran raksasa sama seperti sebelumnya dan didetik berikutnya dengan cepat pemuda pirang tersebut menghempaskan tangan kanannya kearah Trihexa.

Set!

Krak!

Krak!

Wush!

Wush!

Wush!

Bruagh!

Bruagh!

Bruagh!

Mau tidak mau goncangan hebat kembali terjadi sedetik setelah Naruto menghempaskan tangan kanannya membuat ribuan replika tangan kayu yang berada dibelakang patung raksasanya melesat kencang kearah Trihexa, menghujani mahluk Abnormal tersebut tanpa henti, bahkan Lightspear berukuran raksasa yang sedang diciptakannya seketika ikut hancur lebur saat teknik Mokuton terkuat yang pernah digunakan Mendiang Hokage 1 Hashirama Senju untuk mengalahkan Uchiha Madara menghantam telak Trihexa.

Naruto yang melihat serangannya telak mengenai Trihexa sekaligus menahan pergerakannya langsung kembali melesat terbang tinggi ke angkasa, lebih tepatnya menuju puncak dari pohon Shinju.

Wush!

Terlihat saat ini dibagian puncak pohon Shinju sebuah Bunga raksasa layaknya kuncup Teratai yang mulai mekar, dimana beberapa kelopaknya perlahan mulai terbuka satu persatu menampakkan sebuah bola mata berpola Sharinengan Juubi yang mengarah lurus kearah bulan.

Naruto yang telah berada tepat disampingnya sesaat melihat kearah kuncup bunga Shinju yang hampir mekar kemudian mengalihkan pandangannya menatap kearah langit malam yang telah bersih sepenuhnya dari awan badai Tenpenchii serta bulan purnama total.

"Perdamaian memanglah selalu membutuhkan pengorbanan" Kedua iris Naruto sesaat terpejam saat mengingat perkataan Obito Uchiha yang dulu ketika berhadapan dengannya mengatakan kalau sebuah perdamaian akan terwujud setelah adanya pengorbanan dan ternyata semua hal itu memang benar, layaknya Yin&Yang, dimana ada sisi baik dan sisi buruk.

Set!

Naruto seketika hanya membuka sebelah mata kirinya lebar menampakkan Sharinengan milik Sasuke yang perlahan mulai berputar pelan diikuti tangan kirinya membentuk sebuah segel khusus hingga beberapa saat dirinya menghentikan gerakan tangannya menyisakan jari telunjuk dan tengah yang masih mengacung tepat didepan wajahnya.

"Saat seseorang yang telah menguasai kekuatan Rinne mendekati Bulan dan Mata yang mampu memanipulasi apapun telah terbuka dan memantulkannya secara langsung ke bulan"

Srak!

Set!

Kelopak bunga terakhir yang menutupi bola mata raksasa milik Juubi akhirnya terbuka menampakkan sebuah bola mata Sharinengan berukuran raksasa yang terarah lurus vertikal ke bulan diikuti mata kiri Naruto perlahan mulai merembeskan darah segar.

"!"

Deg!

Tap!

Tap!

Brukh!"

"B-bulannya!"

Dengan tubuh bergetar Gabriel mulai mengambil langkah mundur saat bulan purnama yang sebelumnya berwarna kuning/putih cerah saat ini berubah berwarna merah darah diikuti munculnya pola aneh layaknya mata kiri milik manusia bernama Naruto tersebut.

"Astaga! L-lihat bulannya!

"B-bulannya!"

"B-bagaimana bisa?!"

"Apakah kita akan mati?"

Pasukan aliansi yang tersisa semakin bertambah panik setelah mendengar kalimat Gabriel ditambah ketika melihat bulan yang merefleksikan pantulan mata Juubi semakin membuat mental mereka jatuh.

"Hoi Rubah, Apakah ini juga rencana kalian?"

Kurama yang mendengar perkataan Great Red kemudian menoleh menatap kearah perwujudan Naga Demonsial yang masih memandang bulan sama halnya seperti yang dilakukan oleh Ouroboros.

"Percayalah kepada Naruto" balas Kurama pelan karena untuk kali ini ia tidak merasa khawatir maupun takut sebab dirinya percaya bahwa partnernya itu dapat membawa kedamaian, meskipun di dunianya dulu gagal setidaknya untuk kali ini, Naruto harus berhasil.

"I-ini benar benar buruk"

Kedua Iris hitam milik Ouroboros memandang tajam kearah bulan yang saat ini berwarna merah, meskipun dirinya tidak mengetahui hal apa yang akan terjadi dikedepannya namun instingnya serta perasaanya kalau hal buruk akan segera terjadi.

Grrrrrrr!

Kondisi Trihexa yang saat ini masih tertimbun oleh ribuan tangan kayu milik Naruto, iris vertikalnya terbuka lebar saat melihat pantulan bulan diikuti geraman nyaring seolah sang Apocalyptic Beast Emperor juga ikut merasakan hawa tidak enak seperti yang dirasakan oleh mahluk lainnya.

Sedangkan Naruto yang saat ini berada diangkasa tepat berada disamping bunga pohon Shinju perlahan mulai menyalurkan Chakra Indra milik Sasuke yang sedari awal sengaja dirinya simpan untuk rencana ini, kemudian chakra ungu pekat terlihat masuk kedalam batang Shinju.

Set!

(Theme Song 8)

"Bersinarlah..."

Naruto sesaat menghentikan kalimatnya membuat suasana area Medan perang seketika sunyi senyap bahkan seluruh mahluk disana terdiam memandang kearah bulan serta hawa udara diarea tersebut mulai terasa ringan layaknya mereka bisa mengambang di udara.

"Mugen Tsukuyomi!"

Sriiiiing!

Sedetik setelah Naruto mengucapkan kalimat jutsu yang dulu pernah dipakai oleh Uchiha Madara untuk mewujudkan impiannya, Bulan purnama yang sebelumnya berwarna merah darah dengan pola Sharinengan seketika meledak memancarkan sinar yang sangat terang membuat seluruh mahluk yang tersisa dimuka bumi langsung menyipitkan mata akibat silau cahayanya.

Seluruh pasukan aliansi termasuk ras Naga yang berada diarea Medan perang terdiam membisu ketika melihat suasana disekitar mereka yang mana seharusnya sedang malam hari saat ini malah terlihat terang benderang dengan langit biru bersih layaknya langit cerah di siang hari.

"I-ini Siang hari?"

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi?"

"Apa ya-!"

Deg!

"Gabriel! Apa yang terj-!"

Seluruh pasukan aliansi yang awalnya bingung dengan apa yang terjadi saat ini, dimana langit malam seketika berganti menjadi langit cerah siang hari, namun beberapa saat setelahnya satu persatu dari mereka terdiam mematung diikuti kedua iris mata mereka mulai berubah menjadi Rinnengan, bahkan Gabriel yang awalnya ingin mengucapkan sesuatu ikut diam mematung saat kedua matanya berubah menjadi Rinnengan.

Brukh!

"R-red! Ada apa ini!" Ouroboros jatuh tersungkur memegang kepalanya erat, "Dikepalaku saat ini seperti ada yang mencoba untuk mengambil alih piki-!" Perwujudan Naga Demonsial sekaligus Rival dari Great Red tersebut menghentikan kalimatnya saat kedua iris hitamnya berganti menjadi pola iris sama seperti yang dialami pasukan aliansi.

"O-ophis! S-siala-!"

Brukh!

Hal yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh Great Red, dimana saat ini gadis bersurai merah itu jatuh tersungkur diikuti kedua iris vertikalnya berganti menjadi Rinnengan.

Wush~

"Cahaya ini bahkan bisa menembus bayangan" Iris kiri Naruto menatap daratan dibawahnya beberapa saat, melihat seluruh pasukan aliansi telah masuk kedalam Genjutsu Mugen Tsukuyomi, dimana penggunanya menciptakan sebuah dimensi kosong di bawah kendali alam bawah sadar mereka yang kemudian dapat diisi sesuai keinginan dari setiap indiviual dengan menggunakan kekuatan dari perubahan tahap terakhir Juubi untuk melakukannya.

Mugen Tsukuyomi sebuah teknik yang pernah digunakan oleh ibu dari seluruh Chakra Untuk menjebak seluruh makhluk hidup dalam genjutsu akibat perang berkepanjangan namun agar dapat terwujud Rinne Sharingan Kaguya harus langsung terpantul di permukaan bulan untuk melakukan hal ini dengan pengecualian Kaguya yang telah memakan buah chakra Shinju harus menjadi jinchūriki Ekor-Sepuluh terlebih dahulu, akan tetapi ada cara lain yang dapat digunakan untuk mengaktifkan Mugen Tsukuyomi yaitu Genjutsu dapat dilemparkan menggunakan mata yang terbuka di bagian atas dari tahap perubahan terakhir Juubi yaitu bunga Pohon Shinju.

Dulu Kaguya Ōtsutsuki menggabungkan kekuatan Rinne Sharingan-nya dan Byakugan untuk mengendalikan seluruh makhluk hidup,Teknik ini juga dapat dipantulkan oleh bulan pada saat aktivasi teknik ini, cahaya dari mata bulan menerangi seluruh planet mengubahnya menjadi terang seperti siang dan mustahil untuk melarikan diri, Semua makhluk hidup yang bermandikan cahayanya akan segera terjebak di dalam genjutsu. Hal ini menyebabkan refleksi dari Rinnegan muncul disetiap Mata mereka, Yang kemudian Kaguya menggunakan teknik Shin: Jukai Kōtan untuk menjerat target kemudian mengasimilasi kekuatan hidup mereka dengan akar dari pohon Shinju, Setelah teknik ini dilakukan maka seluruh mahluk akan terkunci dalam genjutsu abadi, di mana mereka mengalami dunia mimpi berdasarkan keinginan masing-masing, namun akan hidup selamanya karena kekuatan pohon Shinju dan setelah selesai mereka yang terikat di akar Shinju akan menjadi terkuras segala sesuatu yang mereka miliki dulu menyisakan cangkang tubuh mereka hingga akhirnya menjadi Zetsu Putih, sosok pasukan yang ideal untuk Kaguya.

Iris mata Trihexa yang sebelumnya berwarna merah dengan pola Vertikal juga telah berganti, dimana saat ini sang ApocalypticBeast Emperor diam membatu layaknya patung dengan kedua matanya berpola Rinnengan.

Set!

Set!

Naruto yang melihat kalau seluruh mahluk dibawahnya telah terperangkap kedalam Mugen Tsukuyomi kemudian merapal sebuah segel tangan.

"Shin: Jukai Kōtan!"

Drrrrrrrt!

Krak!

Krak!

Krak!

Blaarr!

Zrut~

Zrut~

Seluruh tempat dimuka bumi yang telah disinari oleh Mugen Tsukuyomi perlahan bergetar diikuti munculnya retakan retakan di tanah yang sesaat setelahnya hancur ketika akar raksasa pohon Shinju menembus keluar kepermukaan, kemudian sulur sulur kecil mulai keluar dari batang akar raksasa Shinju menangkap dan mengikat setiap mahluk hidup, membuat mereka saat ini terlihat layaknya kepompong yang bergelantungan di setiap akar Pohon Shinju.

Wush~

Tap!

Tubuh Naruto perlahan turun dari ketinggian menuju kearah Trihexa yang masih dalam keadaan pengaruh Genjutsu Tsukuyomi, hanya ini satu satunya cara untuk mengembalikan mahluk akhir tersebut ke tempat asalnya, mungkin jika Trihexa adalah mahluk yang memiliki chakra maka akan mudah men-genjutsunya akan tetapi perlu diingat kalau Trihexa hanyalah mahluk akhir dari dunia barunya, dimana sang Apocalyptic Beast Emperor tersebut tidak mempunyai chakra sama sekali yang berarti Genjutsu apapun tidak akan mempan kecuali Genjutsu Mugen Tsukuyomi yang memang dapat mencangkup secara global bahkan hewan sekecil semut pun akan terperangkap.

Set!

Sebelah tangan Naruto terangkat memegang tubuh berlapis sisik kristal milik Apocalyptic Beast Emperor, Dirinya sesaat tersenyum tipis karena berpikir bahwa mahluk Abnormal yang saat ini dipegangnya tidaklah jauh berbeda dengan seluruh teman teman bijuunya, namun perintah dari Kamii-sama lah yang membuat Trihexa menjadi mahluk pembawa petaka dan memang tujuan Tuhan menciptakannya memang untuk menjadi mahluk pembawa petaka dihari akhir akan tetapi akibat ulah manusia yang memulai perang hingga berkepanjangan sehingga memancing kemunculan Trihexa.

"Kembalilah dan jangan muncul hingga waktumu telah tiba Trihexa"

Tangan Naruto mengelus tubuh bersisik Trihexa beberapa saat, kemudian dengan nada datar memerintahkannya untuk kembali ke tempatnya semula dan jangan pernah untuk kembali hingga memang waktunya telah tiba saat kiamat terjadi.

Grrrrrrr!

Bratz!

Sang Apocalyptic Beast Emperor membentangkan keempat sayapnya kemudian dengan sekali hentakan mahluk abnormal tersebut terbang tinggi keangkasa diikuti munculnya sebuah robekan dimensi berukuran lebar yang kemudian dengan cepat Trihexa melesat masuk kedalamnya dan perlahan robekan dimensi mulai kembali tertutup meninggalkan area sunyi Medan perang yang dalam kondisi hancur porak poranda.

Bulan dilangit yang sebelumnya memancarkan sinar terang akibat Mugen Tsukuyomi perlahan mulai meredup hingga beberapa saat setelahnya keadaan kembali normal menjadi malam hari dan hanya menyisakan bulan yang masih berpola Sharineggan.

"Haah~"

Naruto menghela nafas pelan sesaat setelah melihat Trihexa telah kembali ke tempatnya, menandakan rencananya sepenuhnya berhasil serta perang berkepanjangan telah usai dan hal terakhir yang akan dilakukannya adalah menepati janjinya terhadap Lucifer.

Set!

Set!

Tap!

Dirinya kembali merangkai segel jutsu menggunakan kedua tangannya selama beberapa saat, hingga kemudian dengan sekali hentakan Naruto menyatukannya.

"Gedō - Rinne Tensei no Jutsu!"

Drrrrrrrt!

Sebuah patung kepala Raja Neraka berukuran raksasa keluar ditengah tengah kawah yang sebelumnya menjadi bekas Medan pertempuran Naruto melawan Trihexa kemudian mulut patung tersebut mulai terbuka lebar menampakkan gigi runcingnya dan selanjutnya ratusan hingga ribuan cahaya hijau berukuran kecil melesat keluar dari dalamnya, menyebar keseluruh penjuru bumi.

Sring!

Sring!

Sring!

Sring!

Ribuan cahaya hijau yang menyebar keseluruh permukaan bumi melesat kencang memasuki setiap jasad korban yang tergantung didalam akar pohon Shinju mulai dari Asgard, Olympus hingga keseluruh penjuru bumi tanpa melewatkan satu tempatpun.

Brukh!

"Hah! Hah! Hah!"

Naruto sesaat setelah menggunakan teknik Gedō - Rinne Tensei no Jutsu langsung jatuh terduduk dengan nafas memburu akibat kehilangan banyak chakra, dirinya masih beruntung karena chakra Ashura yang mengalir didalam tubuhnya selalu meregenerasi inti chakranya karena penggunaan jutsu Gedō - Rinne Tensei no Jutsu sangatlah menguras chakra, bahkan Nagato dulu rela menukar nyawanya demi menebus seluruh dosanya atas tindakannya menyerang Konoha serta kesalahan pahaman dengan mendiang gurunya Jiraiya.

"Akhirnya..." Naruto dengan nafas tersengal, tertawa pelan karena akhirnya dirinya bisa membawa sebuah perdamaian dan menyudahi perang yang berkepanjangan, dimana sebelumnya ia gagal mengakhiri rantai peperangan, namun kali ini seorang Uzumaki Naruto berhasil membawa perdamaian dunia barunya.

Perlahan dirinya bangkit berdiri sambil menatap kearah pohon Shinju yang masih berdiri kokoh tidak jauh dihadapannya dan kemudian setelah membentuk aksara segel tangan tikus dengan cepat kedua tangan Naruto bertepuk menjadi satu.

"Kai!"

Naruto masih mengingat dengan jelas dulu ketika Hagoromo Ōtsutsuki sang Pertapa Enam Jalur pernah mengatakan jika orang dengan chakra dari kesembilan Bijuu serta pengguna Rinnegan harus membentuk segel tangan tikus bersama-sama untuk membatalkan teknik Mugen Tsukuyomi dan Setelah teknik dibatalkan maka semua akar yang digunakan untuk mengikat jasad maupun korban Mugen Tsukuyomi mulai Layu.

Krek!

Krek!

Sulur sulur dari akar Pohon Shinju diseluruh tempat dimuka bumi yang mengikat setiap mahluk menjadi layaknya kepompong perlahan mulai memanjang turun kepermukaan tanah diikuti batang utama akar raksasa milik Shinju mulai mengering layu.

Brukh!

Brukh!

Brukh!

Kantong kepompong berisi mahluk hidup serta jasad yang telah sepenuhnya dibangkitkan mulai berjatuhan dari batang akar Shinju dan beberapa waktu sesudahnya mulai mengering layu layaknya dedaunan kering.

Dugh!

Dugh!

"Mphhhh!"

Krak!

Crash!

"A-apa yang terjadi!"

Puluhan hingga ratusan mahluk yang berada didalam kepompong perlahan kesadaran mereka mulai kembali dan dengan tergesa panik beberapa diantaranya langsung merobek paksa sulur sulur yang melilit tubuh mereka.

Naruto tersenyum tipis saat merasakan bahwa seluruh mahluk dimuka bumi dari manusia, Malaikat, Youkai, iblis maupun malaikat jatuh telah sepenuhnya kembali normal seperti sedia kala menandakan tugasnya telah selesai dan yang terakhir adalah memecah chakra Shinju kembali menjadi kesembilan Biijuu.

Drap!

Drap!

Drap!

"Naruto!"

Pemuda pirang tersebut dapat melihat Kurama yang dari kejauhan berlari kencang kearahnya, kemudian ketika sampai tepat dihadapannya, rubah berekor sembilan itu tersenyum lebar.

"Kheh! Sudah kuduga kau akan berhasil Naruto!" Kurama dengan nada mengejek sama seperti sebelumnya kembali memuji keberhasilannya membuat Naruto terkekeh pelan ketika mendengarnya.

"Tugas terakhir kita Kurama" Dirinya mengalihkan pandangannya menatap kearah pohon Shinju yang masih menjulang tinggi keangkasa.

"Hm! Kita Lakukan seperti biasanya"

Zruuut!

Bwossssshhhh!

Kurama dengan cepat tubuhnya menguar menjadi chakra orange yang kemudian melesat masuk kedalam tubuh Naruto dan didetik berikutnya ledakan chakra Bijuu kembali terjadi disekitar tubuh pemuda pirang tersebut membuat sebuah replika Kurama namun kali ini disetiap lambaian ujung ekornya terdapat wajah dari masing masing Bijuu lainnya.

"Sekarang Kurama!" Naruto dengan nada tegas berteriak nyaring memberi aba-aba kepada partnernya untuk menarik kedelapan Bijuu beserta separuh chakra Kurama yang saat ini berada didalam pohon Shinju, "Tarik mereka!" Sambungnya nyaring yang kemudian dengan cepat kesembilan ekor chakra dari Kyuubi no Youko melesat kencang menembus batang pohon Shinju.

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Jleb!

Kesembilan ekor Kurama telah berhasil menembus batang Shinju yang perlahan masing-masing dari ekor tersebut mulai bergerak mundur menarik kuat setiap chakra Bijuu.

Krak!

Krak!

Dengan ekspresi mengerenyit seperti menahan berat Naruto sekuat tenaga menarik teman teman Bijuunya dari dalam pohon Shinju yang perlahan lahan tertarik keluar dimulai dari ekor, pinggul, badan, kepala hingga akhirnya...

Brusshhhh!

Wush~

Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, Kokuo, Saiken, Chomei, Gyuki dengan kuat terlempar keudara saat Naruto berhasil menarik mereka semua dari dalam Shinju membuat perwujudan dari tahap perubahan terakhir Juubi tersebut perlahan mulai menyusut dan semakin menyusut hingga akhirnya kembali menjadi cangkang batu yaitu Patung Gedo Mazo.

Naruto terengah pelan sesaat setelah menarik kesembilan Bijuu dari dalam pohon Shinju diikuti chakra Kurama yang membungkus tubuhnya perlahan mulai menguar hilang.

"Hah! Hah! Tak kusangka akan selelah ini" Naruto dengan nafas tersengal membungkuk dengan nafas memburu ketika tubuhnya merasa sangat kelelahan akibat terlalu over menggunakan chakra.

Set!

"Kau berhasil Naruto"

"Ma~ sesuai dugaanku"

"Hahaha! Jika Bee melihat ini kurasa dia akan memberikanmu sebuah lagu Rap"

Naruto yang sedang dalam posisi membungkuk seketika mendongak melihat Ichibi, Yonbi, serta Hachibi yang berada tepat dihadapannya sedangkan Bijuu lainnya berada tidak jauh dibelakangnya.

"Semua ini berkat bantuan kalian semua" Ucap Naruto pelan sambil mengambil langkah mundur kemudian dengan cepat dirinya membungkuk kearah mereka, "Arigatou Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, Kokuo, Saiken, Chomei, Gyuki, Kurama!" Sambunya dengan nada tegas membuat seluruh Bijuu terdiam melihat aksi yang dilakukan Naruto barusan, sedangkan Kurama hanya tersenyum bangga kearah Partnernya tersebut, sebab baru kali ini seorang manusia memperlakukan serta menghormati Bijuu hingga seperti ini, selama ribuan tahun ia hidup belum pernah ada yang memperlakukan mereka para Bijuu sebaik seperti yang Naruto lakukan, kebanyakan manusia pada umumnya memandang para Bijuu hanya sebagai lambang dari batu lompatan mereka untuk menjadi kuat dan beberapa diantaranya memandang mereka sebagai malapetaka namun semua itu hilang menguap ketika dirinya melihat Naruto memperlakukan para Bijuu, pemuda pirang tersebut melihat Bijuu sama seperti ia melihat manusia lainnya, dikala yang lain ketakutan, membenci serta memburu Bijuu maka yang dilakukan Naruto malah berteman dan melindungi mereka.

"Hanya kau satu satunya manusia yang memperlakukan kami seperti ini Naruto" Son dengan Nada bangga menatap kearah Naruto yang terkekeh pelan ketika mendengar kalimatnya barusan, "Namun tugas kami disini sudahlah selesai dan Kurasa sudah saatnya kami kembali Naruto" sambung sang Bijuu berekor empat membuat Naruto setelah mendengarnya terdiam beberapa saat akibat harus kembali berpisah dengan sahabat lamanya.

Matatabi dengan jelas dapat melihat sirat kesedihan diwajah pemuda pirang tersebut sehabis mendengar penjelasan dari Son Goku, namun hal itu memang harus diberitahukan sebab tempat mereka para Bijuu bukanlah disini dan jika mereka memaksa untuk tetap tinggal mungkin akan merusak keseimbangan dunia ini serta memicu berbagai konflik yang memperebutkan mereka sebagai sumber kekuatan.

Meskipun hatinya merasa sangat kehilangan karena akan kembali berpisah dengan sahabat seperjuangannya, namun dirinya harus tegar karena memang ia sadar kalau dunia barunya ini bukanlah tempat bagi mereka dan malah akan memicu konflik jika memaksakan mereka untuk tetap tinggal, kemudian dengan senyuman lebar Naruto menatap setiap Bijuu dihadapannya.

"Kurasa hal tersebut adalah jalan yang terbaik" Dirinya tersenyum kecil menatap Son yang terdiam sesaat sebelum ikut tersenyum, "Jaga diri kalian baik baik Minna" Sambung Naruto kemudian mengangkat sebelah tangannya yang terkepal kearah para Bijuu.

Set!

Set!

Set!

Seluruh Bijuu kembali menyatukan kepalan tangan dengan Naruto untuk terkahir kalinya.

"Aku tidak akan melupakan kalian" Meskipun sekuat tenaga menahan agar tidak menangis namun akhirnya sebuah liquid bening lolos turun diujung mata Naruto yang kemudian mengalir pelan menuruni pipinya, "Terutama kau Bola bulu jelek!" Sambungnya dengan nada mengejek membuat Kurama yang mendengarnya hanya mendengus pelan namun setelahnya tersenyum tipis.

"Jaga dirimu baik-baik Naruto"

Boft!

Sebuah ledakan asap dalam skala luas terjadi ditempat para Bijuu yang kemudian sesaat setelahnya menampakkan dataran kosong menandakan para Bijuu telah kembali ketempat asal mereka meninggalkan dirinya seorang diri.

Lucifer serta seluruh pasukan aliansi yang sebenarnya sedari tadi sudah berhasil keluar dari dalam kantong akar Shinju dan melihat interaksi antara Naruto dengan para monster berekor yang kembali ketempat asal mereka, kemudian Raja Underworld tersebut melangkah mendekatinya.

"Naruto"

(Theme song 9)

Naruto yang mendengar suara dari arah belakangnya kemudian menoleh dan seketika termenung saat melihat Lucifer, Gabriel, Michael, Great Red, Ouroboros bahkan seluruh mahluk disana membungkuk hormat kearahnya, namun didetik selanjutnya Shinobi pirang itu malah menjadi salah tingkah akibat merasa canggung.

"H-hei kenapa kalian membungkuk seperti itu?"

Set!

"Hidup Sang pahlawan!"

"Hidup Uzumaki Naruto!"

"Hidup Uzumaki Naruto!"

Sorak Sorai seluruh pasukan aliansi yang tersisa ditambah pasukan yang telah berhasil Naruto hidupkan semakin membuat suara mereka menggema nyaring diudara, Michael yang melihatnya hanya tersenyum kemudian tertawa pelan.

"M-michael Nii tertawa!" Gabriel dengan tampang syok ketika melihat sang pimpinan Seraph yang terkenal dengan sifat tegas, disiplin, kalem serta tidak pernah tertawa bahkan tersenyum saat ini sedang tertawa lepas.

Great Red yang melihat sosok Naruto hanya tersenyum tipis, dirinya mengakui bahwa pemuda pirang tersebut adalah satu satunya manusia terkuat yang pernah dijumpainya sekaligus satu satunya mahluk yang akan menjadi partnernya, bahkan jika dirinya diubah menjadi Sacred Gear maka satu satunya mahluk yang boleh menggunakannya hanyalah tetap Naruto.

"Akhir yang Bahagia, bukan begitu Red?" Ouroboros melangkah pelan kearah Great Red kemudian berhenti tepat disampingnya rivalnya tersebut, "Bahkan kita yang sebelumnya selalu bermusuhan hanya karena berebut Dimensional Gap saat ini bisa kembali menjadi sahabat karena ulah si pirang tampan itu" Sambunya dengan nada menggoda kearah Great Red yang sama sekali tidak menggubrisnya.

Lucifer dengan senyuman lebar melangkah mendekat kearah Naruto diikuti tangan kanannya yang terkepal erat terangkat keatas kemudian memukul bahu Naruto pelan beberapa kali.

"Arigatou Naruto" Ucapnya dengan senyuman lebar dan ternyata selama ini ia tidaklah salah jika menganggap bahwa Naruto adalah satu satunya manusia yang dirinya Hormati sekarang hingga selamanya.

"Semua ini juga bisa tercapai atas bantuan kalian semua" Naruto dengan senyuman lima jarinya membalas perkataan Lucifer dan perlahan tangannya terulur merangkul teman iblisnya tersebut, "Kuharap kalian semua dari ras apapun dapat saling mengerti satu sama lain dan menjaga perdamaian ini hingga salamannya" sambung Naruto dengan nyaring semakin membuat Sorak Sorai pasukan aliansi menggema di udara.

.

.

Dan begitulah kisah perjuangan seorang Ninja pirang yang ikut terseret ketika Great War sedang berlangsung hingga ikut berperang untuk meraih kedamaian yang telah terjadi Beratus ratus tahun lalu.

Dan sekarang kita beralih menuju tahun 2020 dimana semua peradaban dunia ini telah maju menjadi canggih modern, menuju kesebuah Nagara dengan julukan Negara matahari terbit yang mana disebuah kota maju yang penuh akan gedung gedung pencakar langit.

Tap!

Tap!

Tap!

"Haah~ tak kusangka aku akan lembur hingga selarut ini"

Seorang pemuda mengenakan baju kantoran saat ini melangkah lesu menyusuri jalan trotoar disebuah kota maju di Jepang, dengan ekspresi letih pemuda tersebut melangkah terus hingga berhenti disebuah rumah berukuran 5x4 yang menjadi tempat tinggal untuk dirinya seorang.

Set!

Cklek!

"Hoi Naruto kenapa kau pulang larut begini?"

"Ma~ kurasa Naruto mengambil lembur untuk menghindari kalian karena suka masuk kerumahnya tanpa izin Red, Lucifer~"

"Kau pun juga sama tolol"

"Ara~"

Pemuda yang sebelumnya memasang wajah letih akibat lelah bekerja seketika memasang wajah kesal akibat melihat teman yang dulunya ia hormati&Segani namun karena kelakuan sablengnya membuat semua rasa itu hilang menjadi rasa ilfeel bahkan sampai menyesal karena pernah menghormati mereka.

"Seharusnya aku dulu tidak melepaskan Genjutsu Tsukuyomi pada mereka."

¤TBC&END¤

Untuk chapter pembuka telah kelar :'v bagi kalian yang menunggu lama ya maap karena oe pas ngetik sempat tersesat dijalan yang bernama kehidupan :'(.

Btw lanjutan fic ini masih akan dipikirkan kembali alurnya, jadi mungkin akan nge up MWA or Ichiraku cheff dalam bulan ini.

Ok Sekian terima Gaji~

See you :*

.Dont Like Dont Read.

.THANKS FOR READ FIC UCHIDA.

.Great Sage Belong's Uchida Tokugawa.

.Keep calm and read fic Uchida tokugawa.

-SAYONARA-