HIS MATE
Main Cast : Byun Baekhyun and Park Chanyeol
SUMMARY:
Ini kisah Byun Baekhyun, Mate dari seorang Alpha tunarungu yang dikenal sebagai anjing kerajaan bangsa manusia setengah serigala, Alpha Park Chanyeol.
!!!WARNING!!!
BoyxBoy (YAOI), May Contain Mature Contents, Abuse.
Rated : M
.
I. When It's Begun
.
.
.
.
.
.
Jeruji besi yang terbuat dari logam berat terbuka ke atas. Udara yang tipis membuat siapapun bisa terkena sesak napas saking sedikitnya pasokan udara. Dinding yang berbatuan tak rata adalah gambaran dari ruangan tak bercelah itu. Tidak-tidak. Ini tidak bisa disebut sebagai ruangan. Lebih tepatnya sebuah penjara bawah tanah.
Sistem penjara ini masih terbilang kuno karena menggunakan tuas untuk mengangkat jerujinya. Seiring dengan jeruji logam itu naik dan menimbulkan suara yang cukup keras, terpampanglah seorang laki-laki mungil duduk dengan posisi submisifnya. Walau pakaiannya kotor, wajahnya lusuh, dan terkesan compang-camping, paras ayu itu samar-samar tercetak di sana. Bibir ranum merah muda yang tipis namun berdarah, dua mata sayu menatap kosong pada lantai yang kotor oleh darah dan debu di mana-mana, dan jangan lupakan leher jenjang putih mulus seputih susu yang mampu memikat werewolf dominan yang belum maupun sudah kawin untuk menandainya.
"Baekhyun! Astaga, aku menemukanmu!"
Pria yang menarik tuas penjara langsung tergopoh menghampiri laki-laki mungil yang perlahan mendogak dari posisi submisifnya.
"H-hyung? Ka-kau kah itu?
Tubuh mungil itu langsung didekap erat oleh Taehyung. Kim Taehyung masih berpikir ini hanya halusinasinya. Ia masih tidak percaya bahwa ia menemukan Baekhyun sekarang. Namun seakan teringat oleh bom waktu, Taehyun buru-buru melonggarkan pelukan mereka dan mengeluarkan sesuatu dari pakaian lusuhnya.
Mata Baekhyun terbelalak melihat benda yang digenggam erat oleh pria itu.
"Hyung kau... ?
"Taehyung menggeleng keras. Tidak, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Benda ini palsu. Baek. Kau tak perlu khawatir."
Sesuatu dalam diri Baekhyun merasa lega.
"Cepat pakailah. Kita harus segera enyah dari tempat ini." Taehyung berdiri gelisah. Sedang Baekhyun meraih benda itu dengan tangan gemetar. Benda itu persis seperti aslinya. Mimpi buruk untuk semua manusia ataupun Omega sepertinya. Ya, sebuah Collar.
Bahkan sejak Pactum II diberlakukan di bangsa werewolf, Baekhyun selalu lolos menghindari dari memakai benda terkutuk itu. Oh sebegitu buruknya? Ya, sangat sangat buruk. Collar adalah sebuah ikat leher yang akan mengerat mencekik pemakainya jika berlaku tidak memuaskan pada mereka yang derajatnya lebih tinggi.
Sejak perang melawan seluruh ikatan Hunters, manusia-manusia berada di bawah kekuasaan bangsa Werewolf.
Derajat manusia adalah budak. Bagi manusia yang tak mengenakan Collar di lehernya akan melewati malam penyiksaan dengan pencocokan Collar yang tak perlu ditanyakan bagaimana parahnya kesakitan yang harus dialami oleh para manusia dan Omega itu. Tunggu, Omega?
Ya. Ini adalah sebuah usul gila oleh seseorang yang ingin memberi derajat Omega dan manusia di posisi yang sama.
Dan ya, Baekhyun adalah salah satunya.
Ia adalah Omega. Status terendah di kasta kehidupannya yang memilukan. Status yang harus ia perankan sebaik-baiknya semenjak umurnya menginjak 14 tahun. Hidup sebatang kara di hutan dengan kemungkinan banyak makhluk buas liar yang akan menerkammu kapan saja tak menyurutkan niat Baekhyun untuk lari dari rumahnya.
Malangnya, pada sebuah malam dingin tanpa satupun makanan yang mengisi perut mungil itu, ada Male-wolf liar yang tengah melewati masa Heatnya dan menemukan Baekhyun mungil di gua sendirian. Male-wolf itu dimakan nafsunya dan mencoba menandai si werewolf mungil, Baekhyun.
Beruntungnya hal itu tidak terjadi.
Ia diselamatkan oleh sekelompok Rogues yang kebetulan lewat karena akan berimigrasi. Kim Taehyung, pimpinan dari kelompok Rogues itu yang menerkam sebelum werewolf liar sempat menandainya. Baekhyun dipungutnya. Ia dirawat dengan baik dan penuh kasih sayang seperti seorang adik bagi Kim Taehyung. Dengan jarak umur yang terpaut cukup lumayan, yakni 8 tahun. Bahkan anggota dari komunitas yang Taehyung pimpin itu juga ikut memanjakannya.
Bagaimana ia berakhir di sel tahanan ini adalah sebuah kisah yang panjang. Ini menyangkut tentang jati dirinya yang sebenarnya. Baekhyun adalah keturunan dari yang mereka sebut Incessabilis Dilicti.
Sebuah julukan untuk sebuah ras werewolf putih yang dianggap membawa malapetaka, kutukan, dan musibah. Awal Kim Taehyung tahu mengenai serigala milik Baekhyun, ia tidak mempermasalahkannya sama sekali.
Ia tetap menyayangi bocah itu layak adik kandungnya sendiri. Namun itu berubah ketika kejanggalan terjadi. Tak hanya satu, atau dua kali, kejanggalan ini terjadi berkali-kali.
Perlahan satu demi satu pengikut Unus Luminis, komunitas Rogues yang diketuai oleh Kim Taehyung itu mengalami beberapa macam kesialan. Ada yang sampai berujung kematian.
Salah satunya ialah ketika Baekhyun berumur 16 tahun. Saat itu Unus Luminis sedang bertempat di sekitar sebuah Pack. Masih di luar teritorinya. Baekhyun remaja adalah anak yang aktif dan nakal. Ia sudah sering dinasehati Taehyung untuk tidak mendekati garis perbatasan Pack.
Namun Baekhyun hanyalah seorang remaja yang penuh ingin tahu. Suatu malam ia mengendap-endap memasuki teritori Pack. Ia melihat pemukiman, keluarga sempurna dan sebuah perayaan tahunan Pack.
Ia sudah bertindak terlalu jauh. Ketika sebuah lolongan terdengar, pertanda ada penyusup dalam Pack, segera Baekhyun lari tempat persembunyiannya.
Ia dalam wujud manusianya dikejar oleh belasan serigala. Baekhyun sendiri tahu ia tidak boleh mengganti wujudnya. Itu akan sangat berakhibat fatal.
Beruntung ia memiliki kaki yang lincah dan cepat dalam lari.
Namun itu semua tidak berarti ketika salah satu werewolf yang mengejarnya melompat dan menerjangnya. Di bawah kungkungan serigala itu Baekhyun berteriak minta tolong. Tetapi tetap tak ada yang bisa membantunya ketika kecerobohan menuntunmu pada mautmu sendiri.
Saat itu juga ia menyesali perbuatannya. Di sisa terakhirnya ia mendoakan kelangsungan hidup Taehyung dan anggota lain yang sudah dianggapnya sendiri sebagai keluarga.
Takdir masih ingin bermain-main rupanya. Karena pada saat itu juga Changmin, salah satu anggota Unus Luminis yang ternyata sedari tadi mengikuti gelagat mencurigakan dari Baekhyun menyelinap keluar dari tenda mereka, datang menyelamatkan remaja malang itu.
Sadar akan kekuatannya yang tak sebanding 13 werewolf di hadapannya, ia menggeram pada Baekhyun.
Menyuruhnya untuk segera lari dari sana.
Baekhyun menggeleng kuat dengan tangis yang tak berbendung, ia mengkeret ketakutan di belakang serigala Changmin.
Sosok itu sama pentingnya dengan Kim Taehyung. Baekhyun sangat menyanyanginya seperti keluarga sendiri.
Kepala serigala Changmin menoleh ke belakang, menatap sosok Baekhyun sendu. Baekhyun bisa melihat seolah ada sosok tubuh manusia Changmin di sana, tersenyum menenangkan padanya. Itu bukanlah senyuman yang Baekhyun ingin lihat, entah kenapa.
Seolah-olah...
Itu adalah senyuman terakhirnya.
Tenggorokan Baekhyun tercekat.
'H-hyung... '
'Pergilah, aku pasti akan menyusulmu nanti.'
Mind-Link dari Changmin. Itu adalah sebuah dusta. Ia tahu ia tidak mungkin bisa. Namun ia perlu mengucapkannya untuk Baekhyun agar anak itu mengerti situasi saat ini. 'Selamat tinggal, Baekki.' Mind-Link itu Changmin simpan dalam hati.
Serigala di hadapannya mulai menggeram. Ada yang sudah mengambil ancang-ancang untuk menerjang.
Baekhyun gemetar, tatapannya masih beradu dengan milik Changmin.
Namun ketika geraman Changmin menperingatinya, ia mengambil langkah mundur dan lari dari sana.
'Hyung menyayangimu. Jadilah anak yang baik, Hm?'
Baekhyun menangis sekeras-kerasnya di sepanjang larinya.
Dua serigala mencoba mengejar Baekhyun, namun Changmin menghadang mereka. Baekhyun mencoba menoleh ke belakang sebelum ia tertelan gelapnya hutan. Pemandangan terakhir yang tak pernah bisa ia lupakan.
Senyuman Changmin padanya walaupun tubuh yang sudah bertranformasi jadi wujud manusia itu dikoyak dengan kejinya.
Baekhyun tak akan pernah melupakan kejadian itu.
Kim Taehyung dan lainnya terpaku ketika mendengar pejelasan yang terbata-bata dari Baekhyun. Perlahan semua anggota itu menghindarinya seperti ia adalah semacam musibah. Mereka kecewa pada Baekhun yang membawa pemimpin kedua mereka menuju pada kematian yang mengenaskan.
Juga, mereka takut jika berdekatan dengan Baekhyun, mereka akan mendapat kesialan pula.
Semua anggota... kecuali Kim Taehyung.
Pria itu masih menganggap Baekhyun keluarganya. Walapun tak bisa Baekhyun pungkiri, ia selalu melihat tatapan sedih Kim Taehyung di balik wajahnya yang tenang.
Jangan ditanyakan betapa kacaunya Baekhyun. Kejadian itu menjadi mimpi buruk Baekhun tiap malam. Dan ia memendamnya seorang diri. Hanya Kim Taehyung yang peduli padanya, ia tidak boleh membuat repot Hyung-nya itu. Ini adalah kesalahannya sendiri.
Namun Taehyung berubah beberapa bulan kemudian. Ia menjauhinya. Hati Baekhyun mencelos.
Hingga suatu malam, badai hebat oleh hujan, dan Taehyung membentaknya.
Padahal sebelumnya tidak pernah sekalipun pria itu menaikkan nada suaranya padanya.
"PEMBUNUH! KAU PEMBUNUH KECIL YANG SUDAH MELENYAPKAN CHANGMIN HYUNG! SEHARUSNYA KAU YANG MATI ATAS KECEROBOHANMU SENDIRI!"
Semua anggota mendengarnya tapi tidak melakukan apa-apa. Baekhyun di hadapan Taehyung hanya bisa gemetar ketakutan.
"Awalnya aku pikir kematian Changmin memang takdir yang sudah digariskan oleh dewi Bulan dan aku mencoba untuk menerimanya walaupun berat. Berat sekali, Baek. Dia sudah kuanggap seperti kakak kandungku sendiri." Pundak Taehyung bergetar.
"Tapi setelah kupikir-pikir lagi, ternyata ini semua memang tentang kau."
Ini yang Baekhyun takutkan.
"Kau pembawa sial. Kau adalah mimpi buruk. Kau adalah kutukan. Dari awal seharusnya aku tak menyelamatkanmu."
Tidak ada ribuan jarum namun sebuah tombak besi seolah menghujam dada Baekhyun hingga membuat remaja itu terhuyung ke belakang. Kedua matanya melebar, dan memburam oleh air mata yang perlahan menumpuk di sana. Ada gumpalan yang membentuk di dalam tenggorokannya hingga membuat si mungil itu sesak.
"H-hyung--"
"Pergi dari sini."
Namun tubuh Baekhyun bak terpaku di sana. Masih tidak bisa mencerna semuanya.
"PERGI!!!"
Barulah saat itu Baekhyun tersentak dan lari dari tempat itu. Ia lari dengan tangis tersedu-sedu. Ia menyalahkan dirinya yang terlahir jadi pembawa sial untuk sekelilingnya. Ia menyalahkan takdir yang mebuatnya jadi seperti ini.
Namun setidaknya ia bersyukur untuk waktu singkatnya dengan Unus Luminis. Ia sempat diakui keberadaannya. Ia sempat disayangi. Ia sempat diinginkan keberadaannya. Bagi Baekhyun, masa itu adalah masa terindah dalam hidupnya.
Namun kini apa yang ia harapkan?
Tidak ada yang menginginkannya.
Tidak ada yang mencintainya.
Seperti yang Taehyung katakan tadi, sejak awal dia memang seharusnya sudah mati.
Atau seharusnya ia tidak dilahirkan saja.
Dan entah dewi Bulan berniat mengabulkan permohonannya, ia melihat sebuah jurang. Ia ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga.
Namun lagi-lagi, ada sebuah kejadian rumit terjadi hingga menuntunnya ke saat ini. Ia berada di penjara bawah tanah sebuah Pack. Tak terasa setahun lamanya ia menjadi Omega di sana. Ia berubah. Ia bukanlah Bakhyun yang akan bergnatung pada orang lain. Ia bukanlah Baekhyun yang lemah dan tidak bisa hidp sendiri.
Satu tahun itu ia habiskan dengan berjuang untuk hidup walaupun ia harus merangkak hanya untuk sebuah apel yang dibutuhkan perutnya untuk dimakan.
Hidupnya berat.
Dan ia mulai memikirkan satu hal.
Karena jika ia memang sebuah kutukan, ia ingin menjadi musibah untuk orang-orang yang membunuh kedua orang tuanya.
Ya ia berencana untuk balas dendam.
"Baek, cepat pakai. Kita harus segera pergi dari sini." Suara itu membawa kesadaran Baekhyun yang entah sedari tadi melamunkan hidupnya selama ini. Baekhyun berdiri dengan kedua kakinya.
"Kenapa, Kim Taehyung?" tanya Baekhyun tajam.
Taehyung terpaku untuk sesaat mendengar pertanyaan itu. Baekhyung tak memanggilnya Hyung seperti dulu lagi. Hatinya serasa ada yang mencubit. Sakit. Namun ia tahu ini adalah hukuman setimpal atas apa yang ia ucapkan dulu. Dan untuk sekarang, ia tahu Baekhyun menanyakan perihal mengapa ia kembali. Menagapa ia mencari dan memutuskan untuk membawa Baekhyun kembali.
"Maafkan aku, Baekki. Aku terlalu sedih dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Aku tak sunguh-sungguh mengataimu dulu. Aku mohon tolong maafkan aku. Aku tahu aku--"
"Tidak apa. Aku memaafkanmu, Hyung."
Lagi, Taehyung dibuatnya terpaku. Apalagi saat melihat senyuman Baekhyun yang terarah padanya dengan tulus.
A-apa?
Ini tidak benar!
Seharusnya laki-laki mungil itu memarahinya!
Seharusnya laki-laki mungil itu mengutuknya balik setelah semua apa yang ia perbuat!
Seharusnya laki-laki mungil itu tidak memaafkannya begitu saja dengan mudahnya!
"T-terimakasih, Baekhyun. Kau tidak tahu betapa bersalahnya aku padamu karena mengatakan hal-hal buruk padamu. Aku sudah mencarimu selama ini, dan aku menyesal karena memakan waktu lama untuk bisa menyelamatkanmu. Kau pasti menderita selama ini, maafkan aku. Jangan khawatir, kita akan keluar dari tempat ini dan bisa berkumpul lagi dengan lainnya." Taehyung merengkuh tubuh Baekhyun sekali lagi. Baekhyun hanya diam tanpa membalas pelukannya.
Tiba-tiba terdengar suara lolongan keras dan panjang. Lolongan itu membelah keheningan malam. Dan terdengar oleh seluruh area Pack. Taehyung membelalak panik. Sial, apa mereka sudah tahu keberadaannya? Penyusup yang akan membawa salah satu tahanan mereka keluar?
"Kita harus pergi dari sini. Kupikir mereka sudah tahu keberadaanku sebagai penyusup di sini."
Baekhyun menggeleng. Bukan. Ia mendengarnya sekali lagi, kali ini lebih panjang. Suara ini terdengar lebih gawat, status di atas siaga.
"Lalu apa?"
Baekhyun tersentak. Kesadaran menghantamnya perlahan. Ia kembali menatap Taehyung yang tak kalah kagetnya.
"Pack ini tengah diserang."
Lalu selanjutnya tiba-tiba tubuh Baekhyun merasakan kesakitan hebat. Ia meraih lehernya. Dimana tanda itu berada. Sial. Bekhyun kini tahu dari mana sakit itu berasal. Ia merasakan kesakitan hebat hingga kedua kakinya tak mampu menopang tubuhnya lagi. Pandangannya memburam oleh air mata. Sakit sekali.
"AAARGH!" Teriaknya tidak kuat lagi.
Taehyung panik ketika melihat Baekyung terjatuh. Ia meraih tubuh Baekhyun dan terkejut ketika tak sengaja menyentuh kulit tubuh Baekhyun. Dingin. Dingin sekali.
"B-baekhyun? Apa yang terjadi padamu? Baekhyun! BAEKHYUN!"
Taehyung membeku ketika pandangannya mendarat pada leher remaja itu.
Tanda itu...
Namun yang lebih penting lagi, tanda itu secara mistis memudar perlahan seperti akan menghilang. Taehyung menahan napasnya. Tidak-tidak. Ini tidak mungkin. Rumor itu tidak mungkin benar, kan?
*(--H I S M A T E--)*
GRRR!!!Naik ke atas penjara bawah tanah itu, di Hall Pack House, seorang serigala besar hitam pekat meludahi mayat di bawah kakinya. Taring-taringnya banjir darah dan kedua mata violet itu seolah dapat menusuk siapapun hanya dengan tatapan dinginnya. Geramannya keluar ketika melihat sekelilingnya hanya terpaku dan diam sedari tadi.
GRRR!!!
Lantas seluruh werewolf yang berada di Hall itu bersimpuh. Mereka telah menyaksikan duel antar Alpha yang baru saja terjadi. Duel maut yang mengerikan hingga kepala Alpha yang kalah itu putus dari tubuhnya. Mati secara tidak terhormat, dan meninggalkan kesan buruk sepanjang kepemimpinannya. Entah mengapa anggota dari Lunae Lumen Pack itu merasa lega Alpha mereka telah tiada. Mengingat betapa brengseknya Alpha itu memperbudak siapapun di bawah kuasanya sebagai Alpha.
"Sambut Alpha baru kal-" ucapan seorang Beta dari pihak yang menang itu terhenti ketika melihat Alphanya memberi isyarat untuk diam.
Sontak ruangan itu menjadi hening.
Alpha itu berganti wujud menjadi wujud manusianya dan menangkap celana yang dilemparkan Gammanya. Ia memakai celana jeans itu dengan cepat tanpa menghiraukan tubuh atasnya yang tak tertutupi apa-apa. Tubuh yang bagaikan pahatan seorang dewa itu membuat Shewolf maupun submisif bergetar oleh gairah. Mereka merasakan gelenyar panas walau hanya melihat tubuh itu.
Alpha itu mendengus. Ia tidak suka aroma nafsu mereka. Ini mengganggu indera penciuman baik sisi manusia maupun serigalanya. Ia menggeram penuh peringatan dan semua yang memandangnya penuh puja itu segera menunduk.
Alpha itu kembali memejamkan matanya, berkonsestrasi pada sesuatu.
Pada satu aroma.
Ini adalah aroma yang paling memabukkan yang pernah ditangkap oleh indera penciumannya. Aroma yang sangat adiktif dan membuat serigalanya menggila.
Betanya, Oh Sehun menyadari ada sesuatu yang salah dengan Alphanya. Lantas ia mendekat ke arah pria itu dan menyodorkan suatu benda yang langsung diraih oleh sang Alpha. Dipakainya benda itu di telinganya lalu ia membuka matanya, memicing beradaptasi dengan alat bantu dengarnya.
'Ada apa, Alpha?' Mind-Link dari Sehun padanya.
Alpha itu mengendus udara sekali lagi. Dan bersamaan dengan itu suara teriakan yang berasal jauh dari bawah mereka berdiri terdengar.
'AAARGH!'
Dan tau apa?
Aroma itu menguat. Alpha itu semakin yakin dengan apa yang sebenarnya ia alami saat ini. Semua tandanya sudah jelas dan mengatakan semuanya. Maka ia mengambil langkah lebar mencari jalan, dituntun oleh aroma manis itu.
Serigalanya tak bisa lebih gila lagi karena sedari tadi terus menggeramkan satu kata.
'Mate.'
*(--H I S M A T E--)*
Pendengaran Baekhyun menuli. Ia tak bisa merasakan kelima inderanya secara tiba-tiba. Seperti ada yang mencopot jantungnya saat itu juga.
Seperti ada yang berusaha mengambil nyawanya. Seperti ada yang mengambil napasnya perlahan hingga membuatnya sesak. Pasokan oksigennya semakin berkurang dan ia di ambang kesadaran.
Sebelum kesadarannya hilang, ia bisa mendengar kegaduhan di sel penjara itu. Taehyung menghilang dari pandangannya dan digantikan sepasang mata violet yang menatapnya tajam.
Dan ia ditelan kegelapan. Samar-samar ada suara berat mengiang menembus dinding pikirannya.
'Mate.'
*
Tbc.Lanjut?Reviewnya tolong, juga terima kritik saran. PM silahkan, ini ff pertama aku hehehe.