LANGIT SAGA

Oleh: Murasaki Dokugi

Karakter milik Monsta


Langit kelabu menaungi medan peperangan. Bau amis bercampur besi menyeruak di udara, membuatku mual.

Aku sendiri terkapar di tanah. Cairan berwarna merah yang berbau amis dan besi mulai merembes dari luka di sisi kanan tubuhku.

Armor-ku rusak parah.

Maafkan aku, sahabat. Kau telah meninggalkanku lebih awal karena telah melindungiku. Kini kau telah beristirahat dengan tenang.

"Ugh..."

Ku meringis hebat. Sekujur tubuhku seakan mati rasa. Mungkin karena aku mulai kehilangan banyak darah. Kepalaku terasa berputar-putar. Bernafas pun rasanya menyakitkan sekali.

"Itu dia!"

Seseorang berseru. Aku hendak menoleh ke asal suara itu, tapi lukaku nyaris membuatku tidak bisa menolehkan kepalaku sendiri.

"Ayah!"

Samar-samar kulihat sesosok anak laki-laki bertopi jingga berlari ke arahku. Matanya memandang tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Wajahnya terlihat kalut.

"A- Ayah? Ayah masih sedar?" tanyanya dengan suara tercekat. Dia mengangkat kepalaku yang lunglai dengan kedua tangannya yang gemetar. Detik berikutnya kudengar suara lain.

"BoBoiBoy, dia masih hidup kah?"

BoBoiBoy mengigit bibirnya sejenak sebelum berucap, "Sa- Saya tak pasti, Laksamana Maskmana... Ayah luka parah. Macam... Macam mana ni?" ujarnya dengan suara tercekat, nyaris menangis.

Perlahan kulihat dia mulai terisak, membuatku merasa pilu.

Maaf, BoBoiBoy. Ayah tidak tahu apakah Malaikat Izrai'l akan segera mengunjungi Ayah atau tidak. Ayah benar-benar tidak tahu.

"Bertenang, BoBoiBoy. Amato bukan pribadi yang mudah menyerah. Kamu kena percayakan dia," gumam Maksmana segera. Dengan pandangan yang mulai mengabur, kulihat dia menghubungi seseorang dengan jam hologram-nya. Setelah itu, dia menatapku lekat.

"Bertahanlah sedikit lagi, Amato. Bantuan akan tiba segera."

Mendengar itu, aku tersenyum kecil. Kuharap aku masih punya kesempatan, walaupun kemungkinannya teramat kecil.

Samar-samar kulihat beberapa sosok berpakaian medis berlari ke arah kami. Begitu mereka tiba, pandanganku mulai meredup hingga akhirnya dikelilingi oleh kegelapan.

TAMAT