Kedua mata merahnya menatap sosok perempuan yang tengah berdiri di sampingnya, wanita itu memancarkan aura keibuannya. "Sampai kapan kaubakan memandangiku terus?"

Pemuda bernama Shinn Asuka itu tersenyum, "Apa tidak boleh menikmati kecantikan dari seseorang? Tapi maafkan aku yang terus memandangimu." Shinn menutup kedua matanya, lalu pandangannya kembali pada buku yang dibawa olehnya.

"Permintaan maafmu diterima, tapi kenapa kau terus menatapku seperti tadi?"

"Mungkin kau cantik dan anggun? Aku tak tahu, tetapi itulah yang kupikirkan saat menatapmu."

Wanita berambut merah itu tertawa kecil. "Hey, aku sudah tua, dan mempunyai seorang anak. Bagaimana mungkin aku masih cantik dan anggun?"

"Jujur saja, kau memang cantik."

Keduanya pun larut dalam obrolan kecil mereka, sesekali Shinn tertawa kecil menanggapi beberapa pernyataan dari wanita itu.

"Ngomong-ngomong, namaku Shinn Asuka. Mahasiswa yang punya usaha sebuah cafe di kota Konoha."

"Kau masih muda, tapi kau sudah punya sebuah cafe. Namaku Kushina Uzumaki, seorang single Parent dengan satu anak."

"Aku harap kita bertemu lagi, Kushina-san."

Wanita itu mengangguk kecil sembari memberikan sebuah senyum pada Shinn. "Ya, aku harap. Sampai jumpa!"

Shinn melambaikan tangannya setelah Kushina meninggalkan Shinn yang berdiri dengan buku di tangan kanannya.

..

.

Bunyi lonceng Cafe menggema saat seorang wanita masuk ke dalam, Kushina tersenyum manis menatap sosok pemuda yang beberapa hari lalu dikenalnya.

"Oh, Kushina-san, selamat datang!"

"Shinn, jadi ini cafemu?"

Shinn mengangguk, sembari membersihkan kedua tangannya dengan apron yang melekat ditubuhnya. "Begitulah, tempat kecil ini sangat nyaman untuk para muda-mudi yang akan makan siang." Pemuda itu kemudian membuat sebuah teh hijau untuk Kushina yang duduk di depannya. "Well, untuk Ibu satu anak akan kuberi gratis, hanya hari ini saja."

Kushina tersenyum menatap Shinn yang sedang membuatkan sesuatu untuknya. "Kau pemuda baik, terimakasih."

Shinn memberikan segelas teh hijau untuk Kushina. "Karena ini memang kunjungan pertamamu disini," ujar Shinn, ia melipat kedua tangannya di depan dada.

Kushina menyeruput teh hijau itu, ia kemudian membuang napasnya seolah beban dalam hidupnya hilang bersamaan dengan napasnya. "Aku baru pertama kalinya merasakan kenikmatan dalam teh ini."

"Kau suka ternyata, terima kasih."

Kushina hanya tersenyum manis sembari terus menyeruput teh tersebut.

"Kau ada masalah, kelihatannya sangat banyak."

"..."

"Oh, maafkan aku. Itu privasimu sepertinya." Shinn meletakkan sebuah piring berisi kue coklat di atas meja Kushina. "Gratis lagi untukmu."

"Aku khawatir jika kau akan bangkrut karena terus memberikanku menumu."

Shinn tertawa kecil mendengarnya. "Aku tak akan bangkrut kok, tenang saja. Lihatlah mereka, banyak sekali pemuda-pemudi yang datang." Shinn menunjuk ke beberapa orang yang masuk serta duduk di kursi mereka masing-masing, beberapa pegawainya mulai melayani mereka satu-persatu. "Aku senang mereka menikmati makanan yang disajikan disini."

"Kau memang pemuda yang beruntung, Shinn."

"Kau bisa saja Kushina-san."

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto

Gundam Seed by Sunrise

..

Welp, ini Slice of Life yang menceritakan beberapa kisah dari keduanya, yah memang ini fokus terhadap Kushina dan Shinn. Kenapa saya pakai Shinn? Secara nggak langsung ini Self-Insert dari saya sendiri... Ahahaha...

Lemon? Nggak, nggak ada kok, ini cuma cerita kecil saja. Nggak akan ku sisipkan.

Background mereka juga kubuka sedikit-sedikit, yang mana Shinn hanya Mahasiswa yang punya Cafe, lalu Kushina seorang Single Parent.

Pair? Shinn x Kushina? Bisa saja mungkin hahaha, tapi dilihat saja.

Thanks buat yang sudah membaca semua cerita saya. Saya apresiasi kalian yang sudah membaca!