Disclaimer :

Naruto © Masashi Kisimoto

High school DxD © Ichiei Ishibumi

Summary : Namikaze Naruto, Anak kecil berambut kuning berumur 10 tahun yang harus kehilangan keperjakaannya karena teman kakaknya yang datang ke rumahnya, ia berpikir semua itu hanya mimpi namun ternyata tidak, dan saat itu juga hidupnya benar-benar berubah drastis.

Nee-chan to Kaa-chan no Tomodachi

Pair : Naruto x Harem

Genre : Big Breast, Harem, Shotacon, School Uniform, Handjob, Blowjob, Breast Feeding, Incest, Solo Male, Milf.

Rate : M

Warning : Typo, OC, OOC, Multichap, R18+, alur berantakan, Not Like Don't Read!, ANAK DI BAWAH UMUR PERGILAH! DOSA BUKAN SALAH SAYA!

" Halo " berbicara

"Halo" batin

.

Jum'at, 12 Agustus 20xx

Sebuah Kediaman

13.00 PM

.

"Ngiiiing~ nging~ nging~ ngiiiiiing~!"

Siang hari di bulan Agustus… Yap, Musim panas telah tiba, matahari yang bersinar terang, bunyi serangga yang terlihat senang karena saatnya musim kawin tapi tidak dengan para manusia yang terganggu dengan bunyi serangga tersebut dan mematikannya dengan memukulnya menggunakan sandal.

Plak!

"Dasar serangga berisik!"

Ok kita lewati hal absrud barusan… di musim panas, kebutuhan air minum meningkat, penjual es menjadi laku dan laris manis saking larisnya sang penjual es kegirangan dan melupakan saat ini musim panas yang membuat siapa pun yang terkena sinar akan langsung berkeringat.

Jika para pedagang tampak semangat, maka orang yang ada di dalam rumah bagaikan mayat hidup, rumah panas, kipas menyala selama 18 jam hingga sore, kebutuhan listrik naik, bahkan pihak PLN mendapat gaji dua kali lipat dari biasanya tapi sayang juga jika listrik semakin terkuras, maka tempat listrik akan mati dan pihak PLN harus terjun dan memperbaikinya di bawah terik matahari yang panas.

Bzit!

"Gyaaaaaahhh!"

Ok…

Well maaf membuat kalian membaca hal absrud kembali dimana seorang petugas PLN mencoba memperbaiki salah satu kabel yang rusak namun ia sendiri yang terkena sengatan listrik.

Kalau begitu mari kita beralih ke arah seorang anak laki-laki berumur 10 tahun baru saja pulang dari sekolahnya dan berjalan menuju rumah dengan menggunakan payung untuk melindunginya dari panas.

Walau demikian suhu panas matahari tetap saja mengenainya hingga membuatnya mengeluarkan keringat, mendesis pelan anak laki-laki tersebut semakin mempercepat langkahnya ketika merasakan suhu matahari semakin panas.

Beberapa menit berlalu, anak laki-laki tersebut pun sampai di teras depan rumah sambil mengatur pernafasannya yang terengah-engah, saat pernafasannya sudah normal anak laki-laki tersebut meletakkan payung yang ia bawa di tempat payung dan saat akan membuka sepatunya, ia melihat terdapat banyak sepatu di rumahnya.

"Tadaima!" ucap anak laki tersebut lalu masuk ke dalam rumah dan sesampainya di ruang tamu ia bisa melihat terdapat banyak perempuan tengah duduk dalam satu meja panjang sambil mengerjakan tugas.

Salah satu perempuan di antara para perempuan tersebut yang mendengar suara anak laki tersebut menoleh dan tersenyum, "Okaeri, Naruto-kun," sambut perempuan berambut kuning di ikat Twins sambil mendatangi anak laki-laki bernama Naruto.

Semua perempuan yang mengerjakan tugas di meja tersebut menoleh ke mana teman mereka pergi dan mereka melihat teman mereka tengah menyambut anak kecil yang baru saja datang dari pulang sekolah.

"Naruko-nee, siapa mereka? Dan di mana Kaa-chan?" tanya anak laki-laki bernama Naruto. "Mereka adalah teman-teman Nee-san, kami sedang mengerjakan tugas musim panas, lalu Kaa-chan pergi karena ada urusan jadi untuk sementara hanya ada kita di sini," jawab perempuan bernama Naruko sambil mengelus kepala sang adik lalu mengusap keringat adiknya.

"Kau pasti lelah kan? Pergilah ke kamar dan beristirahat lalu ingat jangan berisik ya, sebelum ke kamar bawalah minuman dingin untuk menemanimu ok?" ujar Naruko yang di jawab anggukan patuh dari Naruto.

"Baik, aku mengerti Nee-chan," jawab Naruto lalu berjalan menuju kulkas mengambil satu botol minuman berukuran sedang dan membawanya ke kamar yang ada di lantai atas dengan melewati teman-teman kakaknya.

"Naruko, dia adikmu?" tanya perempuan berambut hitam di ikat pony tail dengan pita orange sambil menatap Narukonyang sudah kembali ke tempatnya. "Ya, namanya Naruto, memangnya kenapa, Akeno-chan?" jawab Naruko lalu bertanya kembali pada temannya yang bernama Akeno.

"Tidak, aku hanya bertanya saja, soalnya wajah kalian sedikit mirip tapi berbeda gender."

"Aku setuju dengan Akeno, dan juga adikmu sangat penurut ya, Naruko, kau beruntung sekali punya adik sepertinya," timpal perempuan berambut merah panjang sambil menatap iri Naruko. "Hey, kau tidak perlu iri hanya karena itu, Rias-chan… yang terpenting adalah cara kalian mengajarkan adik kalian," balas Naruko sambil mengerjakan tugasnya kembali.

"Enaknya punya seorang adik, bahkan saat bosan kau bisa bermain dengannya," gumam perempuan berambut kuning tergerai sambil bertopang dagu dan menatap langit-langit ruang tamu rumah Naruko. "Bagiku tidak, aku malah selalu berkelahi dengan adikku karena hanya masalah sepele," jawab perempuan berambut hitam tergerai sepunggung dengan rompi sedikit terbuka.

"Kuroka-chan, perbaiki pakaianmu, ada anak kecil di sini loh," bentak perempuan berambut kuning yang ada di sampingnya sambil merapikan pakaian perempuan bernama Kuroka tersebut.

"Hehh~ tapi sekarang panas sekali, Gabriel-chan" gerutu Kuroka sambil mengembungkan pipinya. "Ngomong-ngomong, Naruko-chan, apakah boleh aku meminjam kamar mandi?" tanya perempuan berambut hitam tergerai dengan kaca mata melekat di wajahnya.

Naruko yang mendengar itu mengangguk, "Silahkan, gunakan sepuasmu, Tsubaki-chan."

Perempuan yang bernama Tsubaki tersebut berdiri lalu berjalan ke arah kamar mandi yang ada di dekat tangga, namun rupanya Tsubaki tidak ke arah kamar Mandi melainkan ke lantai dua.

Teman-temannya tidak menyadari karena di tangga terdapat dinding yang menutupi pandangan dari ruang tamu yang membuat tidak terlihat apakah orang tersebut ke kamar mandi atau ke lantai dua.

Setelah sampai di lantai dua, Tsubaki melihat ada dua kamar di lantai dua tersebut dan di salah satu kamar tersebut terdapat Naruto yang berbaring di kasur sambil memejamkan matanya.

Tsubaki secara perlahan, mendekati kamar Naruto dan saat sudah sampai, Tsubaki menutup pintu Naruto secara perlahan.

Tsubaki secara perlahan mulai menaiki kasur yang di tiduri oleh Naruto dan menaiki tubuh anak tersebut tanpa membangunkannya. Pipi Tsubaki merona ketika melihat ekspresi imut Naruto saat tidur, lengan Tsubaki dengan perlahan mengelus dada Naruto dan perlahan mulai naik hingga ke pipi Naruto yang lucu karena berisikan tiga gurantan seperti kumis kucing.

Naruto yang merasakan elusan di pipinya melenguh pelan dan membuka matanya secara perlahan, dan saat ia sudah mendapatkan kesadarannya, Naruto terkejut ketika melihat teman kakaknya tengah berada di atasnya.

Saat akan bertanya, Tsubaki menutup bibir Naruto dengan jari telunjuknya dan menyuruhnya untuk tidak berisik, "Sssttt, jangan berisik Naruto-kun, aku tidak ingin ada yang mengganggu waktu kita berdua," ucap Tsubaki sambil menurunkan jarinya dari bibir Naruto sang mengelus dada Naruto yang terbalut baju.

"N-Nee-san Si-Siapa.? K-kenapa Nee-san ke kamarku?" tanya Naruto tergagap dengan pipi merona, apa lagi ketika merasakan sentuhan teman kakaknya pada dadanya. "Nama Nee-san, Tsubaki Shinra, alasan kenapa Nee-san ada di sini, karena dirimu yang sungguh manis," jawab Tsubaki sambil mengelus bibir Naruto dan tersenyum manis.

"A-Apahmphh!" perkataan Naruto terhenti ketika secara tiba-tiba Tsubaki mencium bibir Naruto dan mengajak lidah Naruto berdansa, sementara Naruto yang di cium oleh secara tiba-tiba oleh Tsubaki melebarkan matanya.

.

.

"Ne, Ne, bukankah ada acara menarik hari ini? Aku dengar ada film terbaru yang akan tayang di Tv?" ujar perempuan berambut kuning twintails dengan gaya gelombang. "Ara benarkah?" tanya Akeno antusias.

"Memangnya kau sudah selesai dengan tugasmu, Ravel-chan?" tanya Naruko sambil menatap tajam perempuan di depannya. "Tentu saja, maka dari itu aku mengatakan ini sebagai penghibur kita, lagi pula aku bosan jika belajar terus," jawab Ravel membuat teman-temannya sedikit mengangguk.

"Harus aku akui, apa yang di katakannya benar," jawab Rias setuju dengan perkataan temannya. "Ya, kami juga sudah bosan melihat tulisan-tulisan di buku, jadi tidak ada salahnya mencari hiburan bukan?" tanya Kuroka membuat Naruko menghembuskan nafasnya dan menghidupkan TV yang ada di ruang tamu.

"Ah benar juga, apa kalian sudah tahu tentang Tsubaki-chan?" tanya Gabriel membuat semua menatap bingung dirinya. "Tentang apa?" tanya Ravel penasaran.

"Kalau Tsubaki itu adalah Shotacon?"

"E-Eh! Serius?" kejut Kuroka tidak percaya. "Iya, dan Naruko-chan… berhati-hatilah jika adikmu di ambil oleh Tsubaki-chan," ujar Gabriel membuat Naruko mendengus.

"Naruto-kun tidaklah seperti itu tahu, lagi pula aku tidak akan membiarkan siapa pun menjadi pacar adikku hingga waktunya tepat."

.

Kembali ke kamar Naruto, Tsubaki semakin liar mencium Naruto membuat Naruto melenguh dan mengikuti alur ciuman Tsubaki secara paksa, merasa tidak kuat Naruto mencoba mendorong Tsubaki namun ia tak sengaja memegang dadanya membuat perempuan tersebut mendesah pelan dalam ciuman.

Seringai kecil tercetak di bibir manis tersebut lalu melepaskan ciuman panas mereka hingga terlihat jembatan saliva pada kedua bibir tersebut, "Naruto-kun, kau menyukai dada ya?" tanya Tsubaki sambil tersenyum menggoda, Naruto yang mendengar itu tersadar karena tangannya tengah meremas dada besar Tsubaki.

Dengan cepat Naruto menarik tangannya dengan wajah memerah dan menggelengkan kepalanya cepat, "B-Bukan begitu! A-Aku… Aku hanya…."

Tsubaki yang mendengar itu tersenyum apalagi ketika melihat tingkah Naruto yang menggemaskan, Tsubaki pun mengangkat kaos rompi sekolahnya dan membuka kemeja miliknya hingga memperlihatkan dalam berwarna biru.

Wajah Naruto semakin memerah ketika melihat itu dan ingin mengatakan kepada Tsubaki untuk memakai pakaiannya kembali, namun Tsubaki kembali menyuruhnya untuk tidak ribut dan mengarahkan tangan Naruto untuk menarik turun Bra-nya hingga terlihatlah dada yang menantang membuat Naruto meneguk ludahnya.

"Fufufufu, kau tidak perlu menahan dirimu, Naruto-kun, kau boleh memanjakan dirimu dengan Oppai ku ini," ucap Tsubaki sambil mengarahkan tangan Naruto untuk meremas-remas dadanya.

"Le-Lembut sekali… A-Apakah seperti ini sensasi dada perempuan?" batin Naruto terpaku dengan dada Tsubaki. Sang perempuan yang memainkan tangan Naruto pada dadanya mendesis pelan dan mengeluarkan desahan kecil agar tidak terdengar keluar.

"Ahhh…."

Tsubaki yang melihat tonjolan di balik celana Naruto membinar dengan senyum menggoda Tsubaki menurunkan tangannya dan menyentuh tonjolan yang ada di balik celana Naruto membuat Naruto tersadar dan mendesis pelan.

"Fufufu, Naruto-kun… aku penasaran apa yang terjadi di bawah sini," ucap Tsubaki dengan nada menggoda. "A-Ah! I-Itu… ghh.. ahhh!" desis Naruto ketika lengan lentik Tsubaki mengelus bawahannya dengan lihai.

Menyeringai kecil, Tsubaki memegang celana Naruto dan perlahan menurunkannya, "Ayo… perlihatkan kepada Nee-san," bisik Tsubaki lalu menurunkan celana Naruto hldan terlihatlah penis berukuran sedang yang berdiri tegak.

Mata Tsubaki semakin membinar ketika melihat penis tersebut keluar dari sangkarnya, menjilati bibirnya sexual Tsubaki mengocok pelan penis tersebut membuat Naruto mendesah pelan merasakan kocokan Tsubaki.

Namun Tsubaki langsung mencium Naruto dengan liar sambil berbisik, "jangan berisik… dan nikmati saja."

Lengan Naruto yang masih diam di dada Tsubaki meremas-remas dada Tsubaki dan memainkan dada tersebut membuat mereka sama-sama melenguh karena mereka sama-sama memanjakan.

Tsubaki menyeringai dalam hati karena tak rugi datang ke rumah temannya dan bertemu seorang anak kecil yang membuat hasratnya meningkat, karena apa? Ia pecinta Shotacon.

.

"Tsubaki lama juga ya, di kamar mandi?" gumam Ravel tanpa mengalihkan pandangannya dari TV. "Kau benar juga, mungkin ada sesuatu terjadi padanya," timpal Naruko yang juga tidak mengalihkan pandangannya dari TV.

"Gabriel, bisakah kau mengeceknya?" tanya Kuroka membuat Gabriel mengembungkan pipinya. "Hehh~ kenapa aku?" balas Gabriel tidak suka.

"Ya hanya karena kau saja yang masih asik dengan ponselmu." Gabriel yang mendengar itu semakin mengembungkan pipinya dan berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan teman-temannya yang asik menonton.

Saat mencapai kamar mandi, Gabriel membuka pintu kamar mandi kediaman Naruko dan melihat ke dalamnya dan ia sama sekali tak melihat Tsubaki.

Gabriel yang mendengar suara kecil di atas menaikkan sebelah alisnya hingga ia teringat bahwa Tsubaki adalah Shotacon, dengan mengendap-endap, Gabriel menaiki tangga dan juga tanpa di ketahui teman-temannya.

Gabriel mengintip dari tangga dan ia tak melihat siapa pun, namun terdengar suara gaduh di salah satu kamar membuat Gabriel penasaran dan mengendap-endap seperti kucing.

Gabriel pun mengecek pintu kamar tersebut yang tertutup rapat dan perlahan membukanya secara pelan agar tidak membuat orang yang di dalam sadar.

Berhasil membuka pintu tersebut dengan pelan, Gabriel mengintip dari selah pintu dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Tsubaki tengah melakukan Paizuri pada penis Naruto sambil sesekali menjilati kepala penis Naruto.

Keadaan Tsubaki tampak sedikit kacau dengan beberapa cairan putih di pakaian serta dadanya, sementara Naruto ia mendesis di kasur sambil sesekali meremas rambut Tsubaki yang tengah memanjakan penisnya ya, merasakan kedutan pada penis Naruto membuat ia langsung mengulum penis tersebut sekuat mungkin dan itu memberikan rangsangan kuat pada Naruto yang langsung menahan kepalanya.

Cairan putih kental pun keluar penis Naruto dan Tsubaki menelan semuanya tanpa tersisa. Naruto pun melepaskan kepala Tsubaki dan mengatur pernafasannya yang tidak teratur, ia tahu perbuatan ini salah namun sentuhan Tsubaki membuat kepalanya kosong.

Tsubaki yang melihat Naruto kelelahan namun tidak dengan penisnya yang masih berdiri tegak menjilati bibirnya lalu berdiri dan melepaskan celana dalamnya lalu naik ke atas tubuh Naruto sambil mengelus pelan penis Naruto dan mengarahkannya ke vaginanya.

Gabriel yang melihat itu tidak percaya bahwa Tsubaki akan melakukan sex dengan adik Naruko, ia memang tahu bahwa Tsubaki adalah Shotacon tapi siapa sangka ia akan sampai melakukan hal nekat begitu.

Ia ingin menangkap basah mereka berdua, namun kakinya tidak bisa ia gerakkan, deru nafasnya tak teratur, hasratnya juga meningkat ketika melihat temannya bermain panas dengan seseorang.

Tanpa sadar, Gabriel meremas-remas dadanya sendiri serta memainkan jarinya di bagian bawahnya yang sudah mengeluarkan cairan.

"Oh, Naruto-kun… jangan tunjukkan wajah seperti itu," ucap Tsubaki sambil mengelus bibirnya sendiri serta mengarahkan penis Naruto ke vaginanya, "Onee-san jadi tidak bisa menahan diri lagi jadinya," lanjut Tsubaki lalu memasukkan penis tersebut sepenuhnya

Saat penis tersebut masuk sepenuhnya, Tsubaki mendesis ketika merasakan rasa sakit karena selaput daranya di robek oleh Naruto dan artinya mereka sudah tidak virgin dan perjaka lagi.

"T-Tsubaki-nee… j-jangan-jangan…."

"Tidak apa… aku malah senang jika kau yang mengambil kesucian ku, Naruto-kun," jawab Tsubaki sambil mengelus rambut Naruto lalu mendekatkan wajahnya dan menjilati bawah bibir Naruto, "dengan begini kita adalah pasangan."

Setelah itu Tsubaki pun kembali mencium Naruto dengan liar sementara Naruto kembali memainkan dada Tsubaki yang menggantung membuat Tsubaki melenguh dalam ciumannya, beberapa menit berlalu Tsubaki pun menggerakkan pinggulnya membuat Naruto melepaskan ciuman mereka dan mendesah pelan bersama.

"Aahhhh! … Yahhh! … Ini sungguh nikmat… ahhh!" desah pelan Tsubaki sambil tersenyum dan mengeluarkan sedikit lidahnya, Naruto yang melihat dada Tsubaki naik turun meremas dada tersebut membuat Tsubaki mendesis pelan dan menatap nakal Naruto.

"Ahhh! Naruto-kun.. kau memainkan dadaku… ahh… ahhhnn… seperti saat pertama tadi… ohhhh!"

Tsubaki yang tak tahan menurunkan sedikit badannya dan mengarahkannya ke mulut Naruto, "Hisap… ahhh…. Ahnnn.. tolong di hisap Naruto-kun… ahhhnn!"

Kepala Naruto yang sudah kosong membuat Naruto menuruti perkataan Tsubaki dan menghisap dada tersebut membuat Tsubaki lupa tempat.

Untungnya di bawah juga berisik karena suara tv, jadi yang di bawah tidak terlalu mendengarkan. Sementara di luar kamar, Gabriel menggigit pakaiannya untuk tidak mengeluarkan suara sambil mainkan dada dan vaginanya sendiri.

Mendengar suara mereka yang mendesah kenikmatan membuat hasrat seksualnya meningkat, bahkan ia juga membayangkan ia bermain dengan Naruto seperti yang di lakukan oleh Tsubaki.

"Ahhh… Naruto-kun… shhh.. ahhh!"

"Ahhh! Sugoiihnnn bibir kecilmu ithhnn aahh! Kau melakukahnnn kerja yang bagus ahhh! … Pada dadaku, Naruto-kuhnn… ohh!" desah Tsubaki sambil mengelus kepala Naruto yang masih menghisap dadanya.

"Ahhh! Lagi… ahhh! Cium aku… jamah aku ahhh! Ahhnnn! Ohhh! Ohhhh! Kau boleh egois kapanpun kau mau, Ahhh!"

"U-Ugh! O-Onee-san… A-Aku…."

Tsubaki yang mendengar itu semakin mempercepat gerakan pinggulnya, bahkan Naruto juga ikut sedikit menggerakkan pinggulnya membuat sensasi nikmat mereka bertambah.

"Yaahh! Aahh! Onee-san juga, Ahhh! Ahhh! Kita keluarkan bersama, ahhh! Ahnn!"

Naruto yang sudah tak tahan meremas bokong Tsubaki, begitu juga Tsubaki yang akan mencapai klimaks langsung mencium Naruto, Gabriel yang akan ikut mencapai puncak semakin mempercepat gerakan jarinya.

"HMMMPHNNNN!" desah Naruto dan Tsubaki mencapai puncaknya, Naruto menghentakkan pinggulnya dengan keras dan di bantu dengan Tsubaki yang juga menekan pinggulnya membuat rahim Tsubaki berisikan cairan Naruto.

Sementara Gabriel mengeluarkan cairannya hingga membasahi lantai di dekat kamar Naruto, deru nafas Gabriel memburu setelah mencapai puncak, ia dengan perlahan bangun dan merapikan pakaiannya dan berjalan turun ke kamar mandi untuk membersihkan bagian bawahnya.

Naruto dan Tsubaki yang telah selesai dengan puncak kenikmatan mereka melepaskan ciuman mereka, Tsubaki tersenyum nakal dan mencium Naruto sekali lagi.

"Sekarang istirahatlah Naruto-kun, terima kasih atas permainannya," bisik Tsubaki lalu mencium Naruto kembali, sementara Naruto memejamkan matanya karena rasa kantuk yang menyerangnya.

.

.

"Kalau begitu kami pamit dulu, Naruko-chan," ujar Rias mewakili yang lainnya, Naruko hanya mengangguk sebagai jawaban. "Ya, berhati-hatilah," jawab Naruko lalu melambaikan tangannya ketika teman-temannya sudah pergi.

"Yaah, pada akhirnya liburan musim panas di mulai besok," gumam Kuroka senang sambil meregangkan badannya. "Tapi walau begitu kita masih memiliki banyak tugas," balas Akeno.

"Ngomong-ngomong apa yang kalian berdua lakukan? Kalian lama sekali di kamar mandi?"

Tsubaki yang mendengar itu melirik Gabriel, begitu juga sebaliknya, "Kami hanya bermain air untuk menghilangkan rasa panas pada tubuh kami," jawab Tsubaki membuat Ravel menggelengkan kepalanya.

"Dasar kalian ini."

Tsubaki mendekati Gabriel lalu membisikkan sesuatu yang membuat tubuh Gabriel menegang, "Jadi kau melihat kami, Gabriel-chan?"

"…." Gabriel yang mendengar itu tak menjawab, wajahnya sudah memerah malu karena ketahuan. Pasalnya dia tidak sempat membersihkan cairan yang ada di depan kamar Naruto.

Tsubaki mengetahuinya karena cairan yang ada di depan kamar Naruto ketika keluar dari sana, dan saat sampai bawah ia melihat Gabriel telah berjalan di sampingnya dan ia tahu tidak ada jalan lain selain kamar mandi agar bisa secara tiba-tiba di sampingnya.

Bisa ia asumsikan cairan tersebut adalah milik Gabriel dan melihat reaksinya ia benar, tersenyum kecil Gabriel berbisik kembali. "Kau mau merasakannya bukan?"

Tubuh Gabriel semakin menegang, "Lusa kita punya rencana ke pantai, bagaimana jika kau mengajaknya bermain di sana?"

.

.

.

Sementara Naruto, ia menyentuh kepalanya sambil memikirkan sesuatu, ia merasa seperti melihat mimpi yang luar biasa dan mengingatnya membuat wajah Naruto semakin memerah

"I-Itu tadi bukan mimpi kan?"

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note : Yo! Kembali dengan janji saya menyajikan Fic Lemon nih.

Bagaimana menurut kalian? Hahaha aku harap kalian suka, dan maaf jika absrud di awal-awal.

Ok adegan pertama saya mempersembahkan Naruto x Tsubaki. Karena karakter ini jarang jadi pair padahal dia cantik jadi sesekali saya gunakan dia.

Lalu Chapter 2 saya berencana membuat adegan di pantai, ahahahaha! Saya akan membuat adegan lemon di beberapa tempat berbeda dan orang-orang yang berbeda. Untuk ke depan seperti yang kalian baca pair berikutnya adalah Gabriel dan saya berencana membuat adegan dengan dua wanita dan siapa kah lagi satu?

Hmmm kita lihat saja ke depan :v

Itu saja dari saya, sampai bertemu di lain waktu Jaa Na~

4kagiSetsu Out