Disclaimer :Naruto adalah kepunyaan Mr. Masashi Kishimoto
HighSchoolDxD Bapaknya itu Mr. Ichiei Ishibumi
Summary : Baku hantam ajalah kita Summary!
Rate : M
Genre :Advanture, Fantasy, Supranatural
Warning : Typo, OC, OCC Bahasa Baku itu Sahabatku.
"Naruto" Berbicara
"Naruto" Batin
["Naruto"] Beast/SacredBeast Berbicara
["Naruto"] Batin Beast/SacredBeast
.
.
.
Happy Read Cuy
.
.
.
Chapter 9 : The Truth
.
.
.
Di suatu padang bunga, Tampak beberapa orang sedang duduk berkumpul membuat sebuah lingkaran.
"Kita akan pergi ke Kyoto malam ini" Ujar salah satu pria berambut biru tua menggunakan pakaian bergaya China dengan sebuah tombak di tangan kanannya. "Kalian harus ingat tugas masing-masing. Kita tidak boleh gagal" Lanjutnya yang di balas anggukkan oleh semua orang disana.
"Bagaimana dengan Jeanne, Cao Cao?" Tanya salah satu pria berambut perak.
"Dia sudah memilih jalannya sendiri, Siegfried. Dia sudah bukan urusan kita lagi dan bila dia menghalangi kita. Wanita itu harus di binasakan" Ujar pria lain yang berbadan besar berambut abu-abu sebahu dengan nada tegas.
"Kau terlalu sentimen, Heracles" Salah satu pria berkacamata yang sedang membaca sebuah buku. "Oh iya. Aku dengar sebelum Jeanne pergi kau sempat menyatakan perasa-"
"ARGGGGHHH... DIAMLAH GEORG!" Teriak Heracles kencang memotong perkataan wakil pimpinan kelompok tersebut membuat semua orang yang ada di sana tertawa. Mereka semua tau bahwa pria yang membawa roh pahlawan mitologi Yunani tersebut sedang menaruh hati pada wanita yang bernama Jeanne walaupun bertepuk sebelah tangan.
Cao Cao yang ikut tertawa tiba-tiba melebarkan kedua matanya karena tombak suci yang di pegangnya bergetar kuat.
Sring
Lingkaran teleportasi iblis tercipta beberapa meter di dekat kelompok Cao Cao.
Tap tap tap
"Aku menemukanmu,Annihilation Maker" Seorang pria berambut perak kehitaman panjang dengan pakaian armor Maou Lucifer keluar dari lingkaran tersebut yang dikawal beberapa orang-orang bersayap kelelawar di belakangnya Membuat kelompok Cao Cao bersiaga. "Jadi kau yang lebih dulu menemukan dia, Cao Cao"
"RIZEVIM! MAU APA-"
Wush
Pria yang bernama Rizevim dalam sekejap muncul di belakang Georg yang sudah menciptakan kabut di sekelilingnya.
Grep
"Pertama-tama kau lebih dahulu, Dimension Lost. Kekuatanmu itu cukup merepotkan tau" Ujar Rizevim pelan sambil mencekik leher Georg dengan kuatnya. "Absolute Cancel" Setelah Rizevim mengucapkan dua kata tersebut, Georg yang hendak menggunakan sihir dan kemampuan sacred gearnya untuk menyerang iblis tua di depannya tiba-tiba tidak dapat menggunakan kekuatannya. 'Kemampuan yang dapat menghapuskan kekuatan lawannya. Aku tidak pernah tau iblis bajingan ini memilikinya' Batin Georg terkejut sambil berusaha melepaskan cekikan kuat di lehernya.
Cao Cao yang hendak menyerang Rizevim dengan tombak sucinya berhenti karena iblis putih tersebut menggunakan pria yang di cekiknya sebagai tameng.
"Ada apa Cao Cao? Kenapa kau berhenti?" Ujar Rizevim memiringkan kepalanya tersenyum licik kepada Cao Cao dari celah badan pria yang cekiknya.
'Bajingan ini' Batin Cao Cao kesal dengan iblis putih di depannya. 'Apa dia kesini mau mengincar Leonardo?' Lanjut Cao Cao melirikkan matanya kebelakang untuk melihat seorang anak kecil berkulit hitam di belakangnya yang sedang menciptakan beberapa mahluk hitam kekar melawan iblis-iblis yang mau menyerangnya.
"Satte... Apa yang akan kau lakukan, Pemegang True Longinus?" Ujar Rizevim tersenyum jahat sambil menciptakan banyak lingkaran teleportasi mengelilingi padang bunga tersebut.
.
.
.
Kedai Naruto
Tring
"Hari yang melelahkan" Ujar Naruto yang sudah masuk kedalam kedainya. "Sebaiknya aku mandi dulu" Lanjut Naruto setelah dia mencium baru yang keluar dari tubuhnya. Plastik hitam yang sedari tadi dipeluknya di letekkan di salah satu meja kedainya dengan hati-hati. "Kau tunggu disini dulu, Manis"
"Mahluk gila" Gumam Igris dengan sarkasnya karena melihat Naruto mengelus-ngelus barang yang dibelinya dengan halus.
Tap tap tap
Naruto lalu menaiki tangga kedainya sambil melepaskan pakaian atasannya membuat dia sudah bertelanjang dada. Naruto kemudian membuka pintu kamarnya dulu hendak mengambil handuk mandinya.
Mata saphire Naruto tiba-tiba melebar melihat seorang gadis kecil berambut hitam panjang sedang menungging seperti tengah mencari sesuatu dari kolong tempat tidurnya.
"Ophis" Ujar Naruto sedikit tersipu melihat pemandangan didepannnya.
"Hmmm" Gumam Ophis sambil menolehkan kepalanya kebelakang. Semburat merah tipis di pipi Ophis tercipta karena melihat pria berambut pirang di depannya sedang bertelanjang dada. "N-naruto"
"Apa yang kau laku-"
Ucapan Naruto yang wajahnya tersipu terhenti karena dia tiba-tiba merasakan sakit di dadanya dan membuatnya jatuh berlutut. Ophis yang melihat pemuda di belakangnya jatuh berlutut langsung melayang cepat menghampirinya.
"Kau kenapa Naruto?" Tanya Ophis dengan nada khawatir kepada pemuda di depannya yang sedang meremas kuat bagian dada tengahnya.
Sring
Cahaya emas redup tiba-tiba muncul keluar dari badan pemuda di depannya lalu menyelimuti seluruh tubuh pemuda tersebut membuat Ophis sedikit terkejut.
Srut
Cahaya emas redup yang menyelimuti seluruh tubuh Naruto langsung masuk kembali ke dalam tubuh Naruto dalam sekian detik.
"Oh… Ophis?" Ujar Naruto tiba-tiba langsung berdiri menundukkan kepalanya untuk melihat sang Ouroboros Dragon yang menatapnya khawatir.
'Apa itu tadi?' Batin Ophis heran sambil menatap dalam dada bidang pemuda di depannya. 'Segel?' Lanjut Ophis yang seperti melihat sebuah pilar emas raksasa dengan tulisan yang tidak di ketahui Ophis melayang bersamaan dengan sebuah gumpalan tanah hitam membentuk sebuah bukit berukuran sedang yang mengeluarkan aura naga.
"Phis, Ophis…. OPHIS?!"
Ophis yang sedang menerawang tubuh Naruto langsung berhenti karena mendengar namanya berulang kali di sebutkan.
"Kau kenapa?" Tanya Naruto sambil memegang bahu munyil Ophis.
"Aku tidak apa-apa" Balas Ophis dengan nada stoicnya.
"Oh iya. Dari mana kau tau tempat tinggalku?" Ujar Naruto berjalan pelan duduk di atas kasur tidurnya.
Ophis yang di tanya Naruto hanya diam lalu terbang melayang mengambil sesuatu yang ada di atas meja.
"Aku dapat mencium baumu. Apa ini Naruto?" Ujar Ophis sambil memegang sebuah kalung di tangan kanannya.
"Oh… Itu-"
Krek
Suara retakan membuat Naruto sedikit melebarkan kedua matanya.
"Hmmm… Batunya retak?" Gumam Ophis yang menggunakan kalung Naruto sambil memainkan batu berlian biru yang terdapat retakan kecil dengan tampang tak bersalah.
"Sasuga Auroboros Dragon. Batu penghilang aura sampai retak olehnya" Ujar Igris sambil melihat aura hitam keunguan yang masih keluar dengan samar-samar dari Dewi Naga di depannya.
.
.
.
Yomitsu no kuni
Prank
Dewi Izanami yang sedang duduk hendak meminum sake tiba-tiba menjatuhkan gelasnya.
"Ack" Gumam Dewi Izanami sedikit kesakitan sambil memegang kuku jari manis tangan kanannya yang mengeluarkan darah hitam.
'Kalung buatanku retak. Sesuatu terjadi dengan Naru-kun' Batin Izanami khawatir memikirkan bocah manis yang pernah pergi ke wilayahnya dulu.
"RYUK!" Ujar Izanami dengan lantangnya sambil berdiri dari duduknya mengejutkan semua oni yang sedang berjaga di luar kuilnya.
Wush
Mahluk hitam dengan wajah mengerikan dan sepayang sayap gagak terbang melayang di depan kuil Izanami lalu menundukkan kepalanya hormat.
"Kau pergi ke wilayah Dewa Hades. Beritahu dia bahwa aku akan ikut dalam rencananya!" Ujar Izanami sambil memajukan tangan kirinya kedepan.
Mahluk yang bernama Ryuk hanya menunduk lalu pergi melayang cepat meninggalkan beberapa oni raksasa yang sedang menatapnya.
'Aku akan bertemu denganmu lagi Naru-kun. Aku penasaran bagaimana perkembanganmu sekarang?' Batin Izanami dengan sedikit rona merah di kedua pipinya.
Flashback 6 tahun lalu
Wush
Mahluk dengan armor hitam mendarat pelan di depan pohon besar yang sudah tidak memiliki dedaunan di atasnya.
[Reset]
Armor hitam yang di kenakannya langsung menghilang menampilkan seorang bocah pirang keemasan yang menggunakan pakaian biksu di badannya.
"Jadi ini celah yang bibi Kishimo-Jin bilang" Ujar bocah tersebut sambil menatap celah hitam yang ada di batang pohon di depannya.
"Bisakah kau tidak melakukan hal-hal gila seperti ini, Naruto?" Sebuah Gauntlet hitam dengan bola orb hitam tiba-tiba muncul di tangan kanan bocah tersebut mengeluarkan suara pria dewasa yang terdengar malas.
"Hal gila? Ini bukan hal gila Igris. Seorang pria memang harus mencari banyak pengalaman di dalam hidupnya agar dapat menjadi seorang pria yang sesungguhnya" Ujar Naruto kecil sambil besedekap dada dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Bilang saja kau bosan" Gumam Igris dengan malasnya.
"Hehehe" Naruto kecil hanya tertawa mendengar gumaman malas dari naga yang mendiami tubuhnya. "Kau sangat mengenalku. Ayo kita masuk, Igris"
"Terserah. Lebih baik aku tidur dari pada melihat aksi gilamu, Bocah sableng"
"Bersemangat sedikitlah, Kadal gen-"
Duagh
Suara hempasan ekor membuat Naruto berjengit pelan. 'Dia kesal' Batin Naruto sedikit tersenyum sambil berjalan masuk dari celah pohon besar di depannya.
"WUAHHH… Jadi ini Yomitsu no kuni. Kerennya" Ujar Naruto dengan kedua mata yang berbinar menatap sekelilingnya takjub. Tanah hitam dengan tumbuhan-tumbuhan yang layu tampak mengerikan. Langit gelap dengan banyak mahluk beterbangan di sana. Bangkai-bangkai orang mati dan roh-roh putih transparan yang bergentayangan dengan bebasnya.
'Mahluk normal pasti menyebut tempat ini mengerikan. Dan kau malah takjub? Dasar bocah gila!' Batin Igris pusing dengan kelakuan hostnya.
"Lalala... Aku ingin begini,… Aku ingin begitu, Ingin ini, Ingin itu banyak sekali… Semu-" Naruto berjalan pelan sambil bersenandung dan melompat-lompat kecil mengikuti sebuah jalan kecil di depannya lalu berhenti. "WOAH! Igris lihat… Itu mahluk apa?" Ujar Naruto kecil dengan nada antusias tinggi menatap segerombolan mahluk tengkorak yang berlari kearahnya.
"Hmmm… Oh itu" Ujar Igris yang melihat segerombolan tengkorak hitam yang berlari kearah mereka melalui mata Naruto. "Aku tidak tau"
'Jika kau tidak tau. Kenapa kau berbicara seolah kau tau, Gendut' Batin Naruto dengan sebulir keringat di belakang kepalanya. "Balance Break"
[Welsh Dragon Balance Breaker]
"Naruto ingat. Batas kau dapat menggunakan Balance breaker hanya 3 jam perhari" Ujar Igris memberitahu Naruto kecil.
Wush Brak
'Dia tidak mendengarkanku' Batin Igris malas sambil melihat aksi Naruto menerjang segerombolan tengkorak hitam di depannya.
"Are? Lemahnya" Gumam Naruto terkejut melihat tengkorak-tengkorak yang hancur berserakan di atas tanah akibat terjangannya.
"Yah lagi pula tujuanku kesini bukan untuk melawan mereka" Ujar Naruto kecil mengalihkan pandangannya kedepan. "Ah… Disana kau rupanya" Lanjut Naruto tersenyum maniak merasakan aura jahat jauh di depannya.
[Boost]
Gema suara mekanik yang berasal dari gauntlet hitam di tangannya membuat Naruto melesat cepat kedepan layaknya lesatan peluru menciptakan angin yang menghaburkan tulang belulang di belakangnya.
.
.
.
Di lain tempat tampak mahluk kerangka manusia raksasa berwarna hitam legam yang mengeluarkan aura gelap sedang bertelungkup di tanah mengubah posisinya menjadi berdiri.
"Semua Kuroi zugaikotsuku yang ku ciptakan hancur?" Suara pria mengerikan keluar dari mulut kerangka raksasa tersebut.
Api ungu yang ada di kedua rongga tulang matanya membesar karena melihat sebuah benda hitam melesat cepat kearahnya.
"Apa it-"
Duagh
Sebuah bogeman menghantam tengkorak kepalanya membuat kerangka tulang raksasa tersebut terjungkang roboh kebelakang.
"Hahaha… Aku menemukannya Igris" Ujar Naruto dengan senangnya melihat kerangka manusia yang roboh di depannya sambil mendarat di tanah.
Suara dengkuran pria yang samar terdengar oleh pendengaran Naruto membuat sebelah matanya berkedut pelan. 'Pemalas'
Bruak
"GUAH… SIAPA YANG SUDAH BERANI MENYERANG GASHADOKURO YANG PERKASA INI?!" Teriak Tengkorak raksasa tersebut sambil berusaha bangun.
[Boost Boost Boost] [Black Ball Shoot]
Sebuah bola hitam sebesar bola kaki tercipta di tangan kanan Naruto yang melesat cepat kearah tongkorak raksasa di depannya.
Duar
Asap tebal memenuhi sekitaran tubuh kerangka besar di depan Naruto.
"Jangan bilang dia hancu-"
"ARGHHH" Semburan Api ungu melesat cepat hendak menerjang Naruto.
Sebelum api ungu tersebut menerjangnya Naruto langsung melompat ke atas terbang melayang di udara sambil bersiul melihat tanah yang di penuhi kobaran api ungu di bawahnya.
"NARUTO AWAS!" Teriak Igris mengejutkan Naruto yang masih menatap api ungu yang membakar tanah di bawahnya.
"GUAH" Naruto yang terbang melayang di udara melesat cepat setelah terkena pukulan kuat dengan tulang tangan kanan raksasa.
Wushhh
.
.
.
"ADA YANG DATANG!" Teriak salah satu Oni yang berada di luar sebuah kuil mengejutkan semua oni dan seorang wanita berambut hitam yang sedang meminum sake di dalam kuil tersebut.
BOOOMMMM
Wanita tersebut langsung berdiri dari posisi duduknya setelah dentuman kencang di sertai getaran yang membuat kuilnya bergoyang. Wanita tersebut lalu bergegas keluar dari kuil tempatnya tinggal.
"Apa yang-"
Mata hitamnya melebar melihat sebuah cekungan lubang yang menghancurkan kebun bunga di depan kuilnya.
"Ugh" Suara bariton anak kecil yang berasal dari dasar cekungan lubang di depannya membuat semua oni yang menjaga kuilnya waspada.
"Aku lengah" Ujar Naruto sambil memegang rambut pirangnya yang sudah kehilangan armor kepalanya.
"Aku sudah memperbaikinya. Cepat selesaikan urusanmu dan pergi dari sini, Naruto!" Ucap Igris dengan kesalnya dan memperbaiki armor hitam Naruto yang retak.
"Aku tau Igris" Balas Naruto tersenyum maniak mengepalkan kedua tangannya.
[Boost Boost Boost Boost Boost]
Di pandangan wanita tersebut tampak seorang bocah yang helaian rambut pirang keemasannya bergerak liar mengikuti angin sambil tersenyum mengeluarkan aura Naga, Youkai dan Manusia secara bersamaan terlihat seperti slowmotion.
Wush Booommmm
"Menawan sekali" Gumam Dewi Izanami tersipu menggenggam erat kimono hitam yang di kenakannya dengan tubuh yang bergetar-getar melihat bocah pirang melesat pergi dari hadapannya.
Suara dentuman di sertai tanah yang bergetar kuat mengguncang wilayah tanah kematian Jepang tersebut lalu di susul oleh teriakan keras sebelum suara ledakan besar terjadi.
Para Oni tampak berdiri di depan wanita yang berdiri di depan pintu kuil sambil menghalangi hembusan angin yang tercipta akibat ledakan besar tersebut.
"A-aura Gashadokuro menghilang" Ujar salah satu Oni membuat semua mahluk di sana terkejut bukan main. Semua mahluk di sana tau bahwa Gashadokuro adalah salah satu penghuni Yomi kekuatannya tidak diragukan lagi. Namun, setelah mendengar perkataan Oni yang merupakan tipe pelacak tersebut tentu saja membuat mereka semua terkejut bukan main.
Wush
Semua Oni langsung bersiaga menyiapkan masing-masing senjata mereka melihat mahluk berarmor hitam yang sudah kehilangan sebagian armornya mendarat lagi di depan mereka.
Tap tap tap
Langkah kaki dari mahluk berarmor hitam di depannya membuat Izanami mengubah dirinya menjadi tengkorak yang mengeluarkan aura hitam kental.
Wush
Izanami yang sudah hendak melancarkan serangan dari tangan kanannya karena melihat sosok armor hitam di depannya melesat cepat kearahnya menembus para oni besar yang menjadi pengikutnya terhenti.
[Reset]
"Nee-san, Kau tidak apa-apa?" Suara bariton yang terdengar khawatir membuat Izanami kembali ke wujud manusianya. Sebuah telapak tangan tiba-tiba ada di pipi kirinya. 'Hangat' Batin Izanami merasakan kehangatan dari tangan yang memegang pipinya.
Air mata tiba-tiba berlinang dari mata kiri Izanami. 'Sudah berapa lama aku tidak merasakan kehangatan ini' Batin Izanami melihat sapphire yang memancarkan kehangatan menatapnya khawatir. 'Puluhan, Ratusan tahun… Tidak sudah ribuan tahun semenjak mantan suamiku menelantarkan aku di sini' Lanjut Izanami sambil memejamkan kedua matanya menikmati hangatnya tangan di pipinya. 'Ini sangat berbeda dari tangan bajingan itu'
"Siapa namamu, Bocah manis?" Tanya Izanami tersenyum tulus kepada bocah pirang keemasan di depannnya.
"Naruto. Kau bisa memanggilku Naruto, Nee-san" Ujar Naruto sambil tersenyum lebar manampilkan gigi-gigi putihnya.
"Aku Izanami... Dewi Izanami. Salam kenal, Naru-kun"
Flashback Off
.
.
.
Kedai Naruto
"O-ophis… K-kau merusaknya?" Ujar Naruto terbata kepada Sang Auroboros Dragon.
"Maaf" Gumam Ophis melepaskan kalung dari lehernya dengan stoicnya.
"Ya-yasudahlah… Nasi sudah menjadi bubur" Ujar Naruto mengambil kalung tersebut dari tangan munyil Ophis. 'Aku akan menghubungi Apollo untuk memperbaiki kalung ini' Batin Naruto meletakkan kalung di tangannya ke atas meja. "Oh iya… Ada perlu apa kau kesini, Ophis?"
"Kenapa ya?" Gumam Ophis bertanya balik sambil memiringkan kepalanya imut.
'Lah? Kenapa kau malah bertanya padaku' Batin Naruto dengan sebulir di pelipisnya.
"Aku bosan" Ujar Ophis sambil menatap seluruh kamar Naruto.
"Hooo… Jika kau bosan. Kemarilah… Aku akan menunjukkan padamu sebuah karya yang luar biasa, Ophis" Ucap Naruto mengambil sesuatu dari laci mejanya. "Oy oy oy… Jangan bilang kau mau-"
"Hmmm… Apa itu?" Tanya Ophis yang melihat Naruto memegang sebuah benda di kedua tangannya.
Puk puk puk
"Kemarilah Ophis" Ujar Naruto sambil menepuk-nepuk pahanya.
"Hmmm… Apa ini?" Tanya Ophis yang sudah duduk manis di paha Naruto menatap sebuah benda dengan beberapa tombol di sampingnya menghimpit sebuah layar layaknya layar smartphone.
"Ini adalah sebuah karya yang di ciptakan oleh manusia" Ujar Naruto dengan bangganya. "Karya agung"
'Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan. Tapi, Disini sangat nyaman' Batin Ophis yang tidak melihat layar dari benda yang di pegang Naruto di depannya. Malah Dewi Naga tersebut memperbaiki posisi duduknya untuk menikmati kehangatan dari pria yang tengah sibuk memperkenalkan benda yang ada di tangannya. 'Ini bahkan lebih nyaman dari celah dimensiku dulu' Lanjut Ophis tersenyum manis yang tidak pernah nampak di wajah jelitanya.
.
.
.
Asgard
"Semuanya sudah siap, Odin-sama" Ujar perempuan berambut perak panjang dengan menggunakan pakaian kemeja pria sedang mempersiapkan sebuah lingkaran sihir Norse di depannya.
"Baguslah, Mari kita temui bocah gagak itu" Ucap Odin sambil mengelus-ngelus jenggot putih panjangnya lalu berjalan menghampiri Rossweisse. Pakaian yang di gunakan oleh pimpinan tertinggi Dewa-Dewi Asgard itu adalah jubah biru tua panjang dengan sebuah mahkota emas di kepalanya. Tidak lupa sebuah tongkat kayu yang berada di tangan kirinya membantu Dewa tua tersebut berjalan.
"Sayang, Kau mau kemana?" Wanita tua berambut pirang kusam bergelombang panjang sepinggang dengan menggunakan pakaian ala bangsawan berwarna putih yang di belakangnya ada dua Valkrye wanita berpakaian maid mengejutkan Odin dan Rossweisse yang sudah bersiap hendak pergi.
"Frigga, Istriku" Ujar Odin menghentikan langkahnya. "Aku ada urusan sebentar di Underworld, Wilayah para iblis dan malaikat jatuh" Lanjut Odin berjalan menghampiri hendak memeluk wanita tua yang merupakan istrinya tersebut. "Mungkin aku memakan waktu beberapa hari di sana"
"Berhati-hatilah selama perjalananmu, Sayang" Ujar Frigga yang di peluk oleh Odin.
"Kau pikir aku siapa, Istriku. Aku Odin, Pimpinan seluruh Asgard. Hanya orang idiot yang mau menyerangku" Ucap Odin dengan wajah sombong. "Lagi pula aku di temani oleh Valkrye jones terkuat di Asgard" Lanjut Odin sambil melirik Rossweisse di belakangnya.
"ODIN-SAMA!" Teriak Rossweisse dengan wajah kesalnya menatap Odin tidak suka.
Mendengar teriakan Valkrye yang sudah di anggap Odin seperti anaknya sendiri membuat Dewa tersebut terkekeh senang. "Kau kan mema- Ittai! Sa-sayang sakit" Odin yang hendak kembali menghina Rossweisse tiba-tiba merasakan sakit di pinggangnya.
Srut
"Berhentilah menghina Rossweisse, Kakek Mesum. Dia hanya belum menemukan jodohnya" Ujar Frigga sambil mencubit kencang bagian pinggang Odin. "Rossweisse, Jika kakek mesum ini sedang bermain-main ataupun mengganggu wanita disana. Kau cepat laporkan padaku. Biar aku yang akan memberi pelajaran kepada si mesum ini" Lanjut Dewi Frigga kepada Rossweisse sambil melepaskan cubitan sayangnya.
"Siap laksanakan, All Mother" Ujar Rossweisse sambil berdiri tegak hormat kepada Dewi di depannya.
"Sakit istriku" Gumam Odin kesakitan sambil mengelus-ngelus bagian pinggang yang di cubit istrinya tersebut. 'Cubitan istri yang di putar memang lebih menyakitkan dari pada sabetan luka oleh pedang' Batin Odin berkeringat dingin.
"Hush hush hush... Sudah pergi sana! Urus urusanmu dan cepat kembali pulang!" Ujar Frigga berjalan berbalik meninggalkan Odin yang sedang mengelus-ngelus pinggang rentanya.
"Iya iya… Aku tau" Gumam Odin menatap jengkel istrinya yang sudah pergi. 'Raja disini aku lo'
Tap tap tap
Odin lalu berjalan Mendekat kepada Rossweisse yang sudah menciptakan kembali lingkaran sihir teleportasi di bawah kakinya.
Sring
Cahaya terang menerangi kedua mahluk tersebut.
"Sienna, beritahu Thor supaya dia menyusul ayahnya ke Underworld!" Ujar Frigga yang melirikkan matanya ke belakang melihat suaminya dan Rossweisse sudah menghilang.
"Eh" Gumam salah satu Valkrye yang berjalan di belakang Frigga terkejut. "Ba-baik All Mother" Lanjutnya menunduk hormat lalu berlari cepat pergi.
'Aku punya firasat buruk' Batin Frigga khawatir sambil menatap langit asgard yang mendung hendak hujan.
.
.
.
Igris selalu bermimpi di tiap tidurnya. Mimpi tentang seorang pemuda manusia yang mengendari seekor kuda putih dengan gagahnya. Rambut hitam panjangnya yang di ikat pony tail bergerak mengikuti pacuan kuda putihnya yang berlari cepat menembus sekumpulan manusia yang menggunakan zirah di hadapannya. Sebuah tombak panjang dengan beberapa bulu berwarna biru menghiasi pangkal tombak yang ada di tangan kanannya. Zirah putih dengan corak kebiruan yang terpasang di badannya membuat pria tersebut sangat berkarisma di antara pasukan yang berzirah hijau di belakangnya. Selalu berdiri paling depan di ikuti oleh dua pria lain yang lebih besar darinya berdiri di sampingnya yang seperti melindungi pria lain yang lebih pendek dari mereka bertiga. Namun, Suatu hari mereka tiba-tiba di serang oleh pasukan berskala besar ketika sedang melakukan perburuan di pinggir sungai.
"Guan Yu-sama… Pergi bawa Liu bei-sama pergi dari sini. Biar aku yang menghentikan mereka" Ujar pria berambut panjang turun dari kuda putihnya sambil menatap pasukan manusia yang berlari cepat kearah mereka.
"Apa maksudmu *****. Aku tid-"
Perkataan pria tersebut terpotong setelah badannya di angkat secara paksa keatas kuda cokelat oleh pria yang paling besar di antara mereka.
"Apa yang kau lakukan Guan Yu?!" Ujar pria tersebut menatap marah pria besar yang mengangkatnya paksa. Pria besar tersebut hanya diam lalu memacukan kudanya pergi dengan cepat. "Menga-" Perkataan pria itu terhenti setelah melihat air mata keluar dari mata pria besar yang sedang memacu kudanya.
'Bertahanlah, *****. Aku akan segera kembali' Batin pria besar tersebut sambil menggigit bibirnya sampai mengeluarkan darah.
Pria bernama Liu bei hanya menangis sambil menatap punggung pria berambut panjang.
"*****! KAU HARUS TETAP HIDUP. AKU AKAN MENUNGGUMU DI KASTIL. KAU HARUS HIDUP *****! INI PERINTAH!" Teriak Liu Bei kencang dengan derai air mata yang membanjiri wajahnya.
Senyuman senang terpampang di wajah tampan pria berambut panjang yang di tinggal oleh 2 pria di belakangnya.
"Aku bersyukur menjadi pengikutmu Liu bei-sama" Ujar pria tersebut mengeratkan pegangan pada tombaknya. "Zhang Fei-sama… Aku tidak percaya jika kau mengkhianati kami dan malah jadi pengikut Cao Cao' Batin pria tersebut sambil menatap pria gendut yang menaiki seekor kuda di samping pria berambut biru tua di sebelahnya.
"SERANG NAGA BIRU!"
"HUOOOOOOOO"
Melihat pasukan besar hendak menerjangnya pria tersebut langsung menaiki kuda putihnya lalu memacu kudanya dengan cepat ke depan. "HUARGHHHH" Teriaknya bersiap mengayunkan tombak di tangan kanannya.
Scane di mimpi Igris berganti dengan banyak mayat manusia berserakan di atas tanah dan hanyut di bawa arus sungai. Terlihat seorang pria sedang tidur terlentang di pinggir sungai dengan banyak luka di tubuhnya. Tampak sebuah tombak menembus perutnya dan sebuah pedang menembus dada area jantungnya. Kaki kanan dan tangan kirinya sudah hilang terpotong mengeluarkan banyak darah segar. Pria tersebut berusaha mengangkat tangan kanannya yang sudah kehilangan jari telunjuk dan tengahnya mengarah ke langit mendung di atasnya.
'Di bunuh oleh orang yang sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri… Sungguh sangat menyedihkan' Batin pria tersebut. 'Jika aku terlahir kembali… Aku berharap tidak akan menjadi manusia di kehidupanku selanjutnya dan semoga aku mendapatkan saudara sejati nantinya. Saudara yang tidak akan pernah mengkhianatiku apapun yang terjadi' Lanjutnya sudah hanyut di bawa arus sungai. 'Hehehe… Aku juga berharap rambutku menjadi pirang keemasan nanti' Batinnya menutup kedua matanya bersamaan dengan tubuhnya tenggelam kedalam sungai secara perlahan.
Tring
Igris yang sedang bermimpi langsung bangun dari tidurnya setelah mendengar dentingan suara bel.
"Selamat datang" Suara bariton dari pria yang menjadi hostnya keluar setelah melihat beberapa manusia masuk dari pintu di depannya.
"Tenchou-san, Tolong dua miso ramen ya"
"Oke"
"Igris" Ujar Naruto bertelepati membuat Igris membukakan kembali kedua matanya. "Hmmm"
"Sudah beberapa hari ini, Para Dewi itu sudah tidak pernah mampir lagi ke kedaiku"
"Ramenmu tidak sesuai dengan selera mereka mungkin" Ujar Igris menutup kedua matanya.
"Enak saja… Ramen buatanku ini adalah Ramen terenak seantero Jepang tau… Tidak, Ini adalah ramen terenak di seluruh dunia" Ujar Naruto tidak terima perkataan Igris. "Plus… Ini Halal"
"Pede kali kau" Gumam Igris sambil tersenyum tulus.
.
.
.
Takamagahara
"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa banyak sekali monster tiba-tiba muncul di Jepang?" Ujar Dewi Amaterasu sambil menatap sebuah peta wilayah Jepang dengan banyak titik-titik merah di sana.
"Apa kau sudah mengirim orang untuk memusnahkan mahluk-mahluk tersebut, Putriku?" Tanya seorang pria tua berambut putih panjang sepinggang dengan jenggot beruban yang lebih pendek dari pada milik Dewa Odin. Kimono putih polos terpasang di tubuh tuanya.
"Aku sudah mengirim beberapa Dewa Dewi untuk membasmi mahluk-mahluk itu, Otou-sama" Jawab Amaterasu masih menatap titik-titik merah yang terus bermunculan. 'Aku merasakan hal buruk akan terjadi' Batin Amaterasu khawatir.
.
.
.
Tokyo
Di lain tempat terlihat seorang wanita berambut pirang panjang mengendarai seekor singa menebas manusia setengah banteng dengan pedang besarnya.
"Mereka tidak ada habisnya" Bishamon yang baru saja menghabisi kawanan iblis liar di depannya berdecak kesal melihat kawanan monster kekar bermata satu yang keluar dari dalam tanah. 'Mereka juga sepertinya kesusahan' Batin Bishamon melirikkan matanya keatas langit malam yang terdapat Dewa Dewi lain yang sedang menghabisi mahluk serupa bersayap di atas sana.
Slash
"Kalian tidak sabaran sekali ya" Ujar Bishamon menebas iblis liar yang hendak menyerangnya dari belakang dengan mudahnya. "Kemarilah mahluk rendahan" Lanjut Bishamon sambil tersenyum ganas.
.
.
.
Indraloka
Sebuah istana megah yang berdiri di atas awan. Banyak mahluk-mahluk seperti manusia terbang melayang melakukan aktivitas mereka masing-masing.
Di dalam istana tersebut terdapat sebuah batang pohon rindang dengan lima buah besar yang bergelantungan di pohon tersebut. Tampak seorang pria berambut hijau abu-abu dengan pakaian perak dan celana ungu yang longgar menatap lima buah yang bergelantungan di pohon tersebut dengan mata violetnya.
Tash
Lima biji buah tersebut tiba-tiba pecah mengeluarkan lima orang pria yang dalam keadaan telanjang. Lima orang tersebut ternyata adalah 5 Pandawa.
"INI SEMUA SALAHMU, KAKAK" Teriak kesal Sadewa menampar pipi kiri Arjuna dengan kuatnya.
"BERANI-BER-"
"Hentikan pertengkaran kalian Arjuna, Sadewa!" Ujar Yudistira berdiri di belakang Arjuna sambil menahan tubuh adiknya tersebut dengan kedua tangannya.
"LEPASKAN AKU, NAKULA! BIARKAN AKU MEMUKUL KAKAK ARJUNA SEKALI LAGI!" Teriak Sadewa yang di tahan oleh Nakula dan Bima.
"Berhenti Sadewa!" Ujar Nakula yang menahan tubuh Sadewa.
"Kau dengar kata kak Yudistira bukan. Berhenti adik!" Ucap Bima yang membuat Sadewa berhenti sambil mengalihkan pandangannya ke lain arah.
"Kalian lengah" Ujar pria berambut hijau abu-abu yang sedari tadi diam memperhatikan tingkah Pandawa di depannya.
"Ayah" Gumam Arjuna yang di tahan oleh kakaknya Yudistira terkejut.
"Paman Indra" Ujar keempat saudara Arjuna berlutut menunduk hormat kepada pria yang bernama Indra tersebut.
"Kalian tidak lupa bukan. Setiap kali kalian mati… Kalian akan kembali di hidupkan oleh Jeevan ka ped. Namun, Setiap kali kalian bangkit… Setengah kekuatan yang kalian miliki akan menghilang" Ujar pria tersebut berjalan mendekat kearah Arjuna.
Plak
"Dan itu semua salahmu, Arjuna" Ujar Indra menempeleng wajah tampan Arjuna dengan kuatnya.
Semua Pandawa terdiam setelah mendengar perkataan Dewa Indra terutama Arjuna yang baru saja di tempeleng.
"Ini bukan salah Arjuna, Paman. Ini semua salahku" Ujar Yudistira berdiri menundukkan kepalanya kearah Indra yang berdiri di depannya. "Hukum saja aku"
Tap tap tap
"Kau seharusnya bersyukur memiliki saudara seperti ini, Putraku" Ujar Dewa Indra berjalan pergi meninggalkan para Pandawa.
Setelah mendengar perkataan ayahnya. Arjuna yang mengeluakan sedikit darah dari bibirnya yang pecah akibat tempelengan kuat ayahnya lalu membatin. 'Akan ku balas kalian… Decendant Guan Yu dan Lu Bu' Batin Arjuna mengepalkan kedua tangannya sampai mengeluarkan darah.
.
.
.
Underworld
Underworld, Wilayah kekuasaan para Akuma dan Datenshi. Wilayah yang memiliki bentuk yang sama persis dengan dunia manusia. Tampak di salah satu gedung yang berada di Underworld, Banyak iblis dan malaikat jatuh yang berjaga di luar. Di dalam gedung tersebut banyak iblis-iblis muda sedang berkumpul duduk menikmati makanan yang tersaji di atas meja. Tampak di depan mereka beberapa mahluk yang berbeda ras sedang berdiri mengobrol.
"Banyak sekali iblis-iblis muda di sini" Ujar Odin yang di kawal Rossweisse menatap para iblis-iblis muda yang diam-diam melihat mereka.
"Aku sebenarnya ingin menunjukkan pertandingan Rating Game padamu setelah diskusi kita selesai, Odin-dono" Ujar Sirzech berdiri berdampingan dengan ke tiga Maou lainnya.
"Nikmati sajalah, Kakek mesum" Ucap Azazel yang bersama Baraqiel menghina Odin di depannya.
"Hmmm… Mulutmu memang harus di plaster, Kuso-Datenshi" Balas Odin tersenyum. Dewa pimpinan Asgard itu memang sudah terbiasa dengan Gubernur Datenshi yang selalu saja menghinanya karena mereka berdua sudah lama saling kenal. "Oh iya, Kuso-Datenshi… Kapan kau memiliki pasangan?"
Duagh
"Te-teme" Gumam Azazel yang jatuh tersujud setelah mendengar pertanyaan Pimpinan Dewa Asgard di depannya. 'Damagenya gak ngotak' Batin Azazel menangis ala anime membuat semua orang di sekitarnya tertawa.
Di sisi kubu Tenshi yang di wakili oleh Michael dan seorang wanita tenshi berambut pirang berparas sangat cantik, Gabriel. Michael dan Gabriel hanya tersenyum melihat percakapan di depan mereka. Irina dan Xenovia terlihat berdiri di belakang kedua Malaikat tersebut.
Di lain sisi terlihat kelompok Rias sedang berkumpul dengan kelompok Sona di satu meja.
"Issei, Kenapa pria itu terus-terusan melihat ke sini?" Genshirou Saji yang merupakan pawn Sona menatap pria berambut hijau gelap yang tersenyum sambil meminum sesuatu menatap ke arah mereka, Lebih tepatnya menatap ke arah Bishopnya Rias.
"Bajingan itu!" Ujar Issei menatap kesal pria tersebut.
Flashback
Tampak kelompok Rias sedang duduk berhadapan dengan pria berambut hijau gelap terhalangi oleh sebuah meja.
"Jadi, Apa yang membuatmu jauh-jauh datang kesini Diodora?" Ujar Rias menatap pria di depannya.
Sring
Sebuah hologram menampilkan dua orang wanita yang sedang menutup kedua mata mereka dengan pakaian biarawati.
"Langsung saja ke intinya. Aku ingin menukarkan dua gadis ini dengan Asia" Ujar pria bernama Diodora. "Mere-"
"Maaf, Tapi aku tidak tertarik dengan tawaranmu. Asia adalah anggota keluargaku yang sangat berharga. Aku juga sudah menganggapnya seperti adikku sendiri" Ujar Rias memotong perkataan Diodora.
"Buchou-san" Gumam Asia sudah mengeluarkan air matanya terharu dengan perkataan Rias.
"Ingin menikahi wanita yang kau sukai melalui pertukaran… Apa kau masih waras, Diodora?" Ujar Rias yang terlihat kesal. Mendengar perkataan wanita berambut merah di depannya Diodora tersenyum sambil membukakan kedua matanya memeperlihatkan bola mata berwarna emas yang beradu pandang dengan emeraldnya Rias.
"Aku mengerti. Kalau begitu aku pamit dulu. Tapi, Aku tidak akan menyerah" Ucap Diodora menghilangkan hologram sihir yang di ciptakannya. Dia lalu berdiri mendekat Asia dan berlutut sambil memegang tangan kanan Asia. "Reuni dan pertemuan kita merupakan sebuah takdir. Jika semua hal yang ada di dunia ini mengahalangi kita… Akan kuatasi semua halangan tersebut. Aku mencintaimu, Asia" Lanjutnya sambil mencium punggung tangan Asia.
"Eh" Gumam Asia terkejut.
Issei yang melihat kejadian di depannya membuatnya sangat kesal. Dia lalu berjalan mendekat kemudian memegang bahu kanan Diodora.
"Apa yang mau kau laku-"
Plak
Perkataan Issei terpotong setelah tangannya di tepuk dengan keras.
"Tolong jaga tanganmu itu. Bersentuhan dengan naga lemah sepertimu membuatku mual" Ujar Diodora sambil menutup hidungnya.
"KURANG AJAR" Teriak Issei yang sudah memunculkan Gauntlet merahnya.
Plak
Diodora yang tersenyum sinis kepada Issei tiba-tiba di tempeleng oleh Asia dengan tangan kanannya.
"Tolong jangan berkata seperti itu kepada Issei-san" Ujar Asia.
"Baiklah, Aku mengerti. Sekiryuutei, Hyoudou Issei. Aku akan mengalahkanmu di game berikutnya. Setelah itu terjadi, Kuharap kau mau menerima cintaku, Asia" Ujar Diodora yang menunjuk Issei lalu menatap Asia di depannya.
"Mana mungkin aku kalah darimu, Diodora Astaroth! AKAN KUTUNJUKAN PADAMU BETAPA KUATNYA KAISAR NAGA MERAH INI!" Teriak Issei sombong menatap marah Diodora.
Flashback Off
"BERHENTILAH MENA-"
SRING
Issei yang hendak berteriak kepada Diodora terhenti karena sebuah lingkaran sihir tiba-tiba muncul di atas mereka.
"LOKI!" Teriak Odin menggema di seluruh ruangan tersebut setelah Lingkaran sihir itu mengeluarkan seorang pria berambut perak panjang yang tersenyum sinis melayang di udara.
.
.
.
Tokyo
"Berapa lama lagi kau menghabiskan minumanmu itu, Satsuki?" Ujar Naruko menatap kesal wanita berambut biru gelap di depannya.
"Hmm" Gumam Satsuki masih minum dari gelas di depannya.
"Hmm pala mu… Ini sudah 3 jam berlalu, Satsuki. Berapa gelas lagi kau mau minum?" Tanya Naruko menunjuk wajah Satsuki dengan marahnya.
"Naruko, Ada keriput di wajahmu"
"HAH? BENARKAH?" Teriak Naruko heboh mencari sesuatu dari tas yang dimiliki gadis berambut merah di sebelahnya. "MANA CERMINMU, KARIN?"
"Satsuki berbohong padamu Naruko" Ujar Karin tersenyum melihat tingkah Keturunan Guan Yu di sampingnya yang terlihat imut.
"SATSUKI" Teriak Naruko membuat mereka semua tertawa.
"Hei… Itu apa?" Ucap Hinata tiba-tiba membuat mereka semua berhenti tertawa.
"Itu… Lingkaran sihir?" Esdeath yang ikut melihat sesuatu yang tercipta di langit kota Tokyo lalu melebarkan kedua matanya. "MONSTER" Teriak Esdeath berdiri dari duduknya membuat mereka semua langsung ikut berdiri.
'Lebay' Batin Satsuki masih duduk manis meminum minumnya sambil melirikkan matanya melihat lingkaran sihir yang mengeluarkan banyak mahluk-mahluk hitam. 'Ini akan merepotkan' Lanjut Satsuki yang melihat banyak manusia memotret kejadian langka di atas langit dengan smartphone mereka.
.
.
.
Kedai Naruto.
Brakkk Tring Ringgg
Naruto yang sedang memainkan smartphonenya duduk di tangga rumahnya terkejut karena pintu kedainya terbuka.
"NARUTO… AKU BUTUH BANTUANMU!" Teriak pria besar yang mendobrak pintu kedainya.
"Thor?" Gumam Naruto melihat Thor yang lengkap menggunakan zirah perang dan Mjolnirnya. 'Apa-apaan rambut palsu itu' Batin Naruto menatap aneh wig kribo berwarna merah muda yang ada di kepala Dewa Petir sahabatnya.
"Kau ken-"
Sring
"Nanti aku jelaskan padamu. Sekarang kau temani aku ke Underworld… SEKARANG!" Ujar Thor berlari mendekat kearah Naruto lalu menciptakan lingkaran teleportasi di bawahnya.
"Oy Oy Oy… Sebenarnya ada a-"
.
.
.
Underworld
"Sirzech, Kita harus pergi kesana. Ini sudah bukan level kemampuan mereka lagi!" Ujar Serafall menatap layar yang menampilkan kelompok Rias dan Sona kewalahan menghadapi ular putih raksasa.
"Aku tau Sera… Ajuka ayo ki-"
Sring
"Kau mau kemana, Sirzech?" Suara pria yang tidak terdengar asing membuat Sirzech dan yang lainnya terkejut.
"Siapa lagi ini?" Tanya Azazel menatap kesal 2 pria yang keluar dari lingkaran sihir di sertai banyak iblis-iblis bertopeng di belakang mereka.
"Shalba… Creuserey" Gumam Sirzech terkejut.
"Memahami satu sama lain? Kedamaian? Semua keberadaan selain iblis harus dihancurkan! Mengapa kau tidak bisa memahami hal ini, Sirzech! Inilah sebabnya aku harus membunuhmu disini! Para Maou, Adalah orang-orang yang harus menjadi raja dunia! Dengan menggunakan kekuatan Ophis... Kami akan menghancurkan dunia, dan menciptakan dunia baru bagi iblis! Bersiap-siaplah… MAOU PALSU!" Ujar pria berambut hitam panjang yang di ikat ekor kuda kepada Sirzech di depannya menyiapkan dua lingkaran sihir di kedua tangannya.
Sring Duarrr
.
.
.
Di lain tempat bersama para iblis muda beserta dua reinkarnasi malaikat yang di temani Dewa Odin dan Rossweisse sedang berhadapan dengan Midgardsormr, Anak Dewa Loki.
"Oy Bocah-bocah. Kalian masih bisa bertarung tidak?" Tanya Odin yang sudah mengeluarkan Gungnirnya melirikkan matanya kebelakang melihat para iblis muda yang terluka dan kewalahan. 'Ini semua karena Loki mendapatkan cincinku yang hilang' Batin Odin melirikkan matanya melihat pria berambut perak panjang yang melayang di udara.
"Odin-sama... Palu tiruan Mjolnir sudah mulai hancur" Ucap Rossweisse yang sudah menggunakan pakaian Valkryenya menatap palu raksasa yang mulai retak menghilang setelah di gunakan Sekiryuutei untuk memukul Loki.
"VALI! LEPASKAN FENRIR SEKARANG JUGA!" Teriak Loki yang melayang di udara menatap tidak suka kelompok Vali yang berada di dekat Serigala besar.
"Hahaha! Kau lengah Loki!" Ujar Vali berdiri paling depan dari kelompoknya tertawa menghina Loki yang melayang di depannya.
Srut
Seorang wanita berambut pirang sedang menahan pedang yang menancap di dahi Fenrir.
"Nee-chan… Serigala ini imut sekali" Wanita yang lebih muda menggunakan pakaian ala-ala penyihir dengan wajah hampir mirip dengan wanita yang memegang pedang tersebut mengelus-ngelus bulu biru gelap Fenrir.
"Hmmm… Dia memang imut, Le Fay"
'Hei… Kalian tau bukan. Serigala yang kalian bilang imut itu memiliki kemampuan untuk membunuh Dewa dengan giginya' Batin Bikou menatap aneh dua saudari kandung di sampingnya. 'Kuroka masih sibuk dengan dunianya' Lanjut Bikou melihat wanita berambut hitam dengan telinga kucing menggunakan baju kimono menatap salah satu anggota adiknya Maou Lucifer. 'Apa itu?'
Wush
Trank
Midgardsormr yang hendak menyerang Odin di depannya tiba-tiba terjungkal ke depan karena di hantam sesuatu dari atas.
Grep
"Thor" Ujar Odin senang menatap Thor yang mendarat di sampingnya.
'Thor? Maksudmu Dewa Thor?' Batin Issei yang sudah kehilangan armornya terkejut melihat pria kekar berdiri di depannya. 'Apa-apaan rambutnya itu' Lanjut Issei menatap aneh rambut kribo yang ada di kepala pria tersebut.
"Aku tidak sendiri Father" Ujar Thor menarik kembali Mjolnirnya.
Ngungggg Duagh
Midgardsormr yang hendak mengangkat kepalanya lagi-lagi menghempas tanah karena sebuah pukulan menghantam kepalanya lagi.
"Serahkan Midgardsormr dan Loki kepada kami, Father" Ujar Thor yang melompat kearah Midgardsormr.
'Thor masih hidup?' Batin Loki terkejut.
'Dia kan' Batin Vali melebarkan kedua matanya melihat sosok armor hitam terbang meyang dengan sepasang sayap yang mirip dengan miliknya. Namun, Berwarna hitam.
"AYO, NARUTO!"Teriak Thor melesat cepat kearah ular putih raksasa di depannya.
[Boost Boost Boost Boost Boost Boost] 20X
Naruto juga melesat cepat kearah ular tersebut.
"Satu" Gumam Thor sambil memukul dagu ular raksasa di depannya dengan palu yang diputarnya.
"Dua" Gumam Naruto yang melesat cepat dari langit menghantam kepala Midgardsormr lagi.
"Tiga" Sebelum kepala Midgardsormr menghantam tanah Thor mengalirkan petir ke palunya lalu memukul ke pipi kiri Midgardsormr. Membuat ular putih raksasa tersebut terlempar kesamping.
"NARUTO!" Teriak Thor melemparkan Mjolnirnya ke arah Naruto.
Grep
Petir hitam menari-nari dengan ganasnya di sekitar Mjolnir yang di pegang Naruto.
"ARGH" Teriak Naruto memukul ekor Midgardsormr dengan Mjolnir membuat ular tersebut berteriak kesakitan.
Wush Grep
"Good Night… Midgardsormr" Ujar Thor pelan sambil terbang melayang tinggi menangkap palu yang di lempar Naruto.
GREGARRRR
Sambaran petir biru dari langit menyambar tubuh Thor yang melesat terjun kearah Midgardsormr sambil memegang Mjolnir dengan kedua tangan kekarnya.
Wush
Semburan api yang keluar dari mulut Midgardsormr tidak membuat Thor membatalkan serangannya.
Naruto langsung menciptakan dua buah meriam di bahu kiri dan kanannya.
[Boost Boost Boost Boost Boost] 25X [DRAGON BLASTER]
[FALL] BOOOMMMMMMMM
Kepulan asap tebal di sertai gempa kecil yang terjadi setelah Dewa petir Asgard menghantam kepala Midgardsormr dengan telaknya disertai laser hitam besar.
"A-apa-apaan ini" Ujar Sona menatap takjub kerjasama dua mahluk di depannya.
"L-luar biasa" Gumam semua iblis muda bersamaan.
"Ada apa, Rossweisse?" Tanya Odin yang sudah duduk di sebuah bongkahan batu menatap Valkrye yang menjadi pengawalnya membukakan mulutnya lebar.
"O-odin-sa-sama… Di-dia-"
"Aku juga terkejut waktu itu" Ujar Odin memotong perkataan Rossweisse yang menunjuk mahluk berarmor hitam yang terbang melayang membukakan kedua sayapnya di langit.
'Semua keturunanku dikalahkan' Batin Loki marah menatap dua mahluk yang mengalahkan Midgardsormr.
'Thor-nii… Lebih kuat dari dulu' Batin Vali melihat pria kekar yang sedang memegang kepalanya.
"Arghhh… Keponakan sialan. Dia membakar wig pemberian Sif" Ujar Thor kesal sambil mengelus-elus kepala botaknya.
"Eh… Asia mana, Issei-san?" Tanya Koneko menatap sekelilingnya mengejutkan semua orang di sana.
"Asia?... ASIA… MANA ASIA?" Teriak Issei panik.
Sring
Sebuah hologram raksasa tiba-tiba muncul di atas mereka.
"Apa lagi ini" Ujar Naruto yang sudah mendarat di samping Thor ikut manatap hologram raksasa tersebut.
"BO!" Tiba-tiba hologram tersebut memunculkan wajah seorang pria berambut putih.
Mata Naruto dan Vali melebar karena mengenal wajah pria yang di tampilkan Hologram tersebut.
"REZEVIM!" Teriak Naruto dan Vali bersamaan mengejutkan semua orang di sekitarnya.
"Hai mahluk-mahluk hina" Ujar Rizevim menampilkan senyumnya.
.
.
.
Di waktu bersamaan di seluruh dunia.
"Apa ini?" Tanya semua manusia yang melihat sebuah hologram raksasa muncul di daerah-daerah mereka masing-masing.
"Perkenalkan namaku Rizevim Livan Lucifer. Aku adalah Iblis" Ujar Rizevim mundur beberapa langkah membuka kedua tangannya sambil memperlihatkan beberapa pasang sayap dari punggungnya.
"Kalian pikir hanya kalian yang tinggal di dunia ini. Kalian pikir kalian selama ini hidup damai tanpa tau apa tentang kebenaran dunia ini. Kami ini nyata… Kami mahluk supranatural yang kalian anggap mitos itu benar-benar ada…. ZEAHAHAHAHA. Aku ada kejutan untuk kalian, Kaum terlemah" Ujar Rizevim tertawa jahat lalu menjentikkan jarinya. Layar hologram berganti menampilkan beberapa manusia yang sedang duduk di beberapa kursi sedang terikat dengan mulut yang di tutup.
"Kalian mengenal mereka bukan… Benar sekali. Mereka adalah seluruh pimpinan negara-negara yang ada di dunia ini. Pertama-tama... " Semua orang yang mengenal orang-orang yang di tampilkan di hologram raksasa tersebut terkejut bukan main.
Tap tap tap Sring
Puluhan mahluk bersayap kelelawar tiba tiba muncul di belakang para pimpinan negara tersebut menciptakan lingkaran sihir di tangan mereka mengarah ke bagian belakang kepala para pimpinan negara tersebut.
"Lakukan" Ujar Rizevim tersenyum jahat sambil menjentikkan jarinya lagi.
Duar Splash
Banyak manusia yang menutup mata tidak mau melihat apa yang di tampilkan hologram tersebut. Tembakan sihir yang menghancurkan kepala seluruh manusia yang ada di hologram membuat beberapa orang memuntahkan isi perut mereka setelah melihat hal tersebut.
"ZEAHAHAHAHA… Hebat bukan. Itu tadi adalah sihir. Tapi, Ini masih belum… " Rizevim yang tertawa jahat setelah melakukan pembantaian seluruh pimpinan tiap-tiap negara tersebut lalu menjentikkan jarinya lagi. Layar yang di tampilkan hologram tersebut berganti menggambarkan keadaan lima kota dari atas langit.
Sring
"Perancis, India, China, Rusia, Dan Amerika. Kelima negara yang memiliki kekuatan militer terkuat yang ada di dunia kalian… Lihat sendiri apa yang akan aku lakukan selanjutnya. ZEAHAHAHAHA"
Lingkaran merah keunguan raksasa muncul dari langit mengeluarkan ribuan mahluk hitam bermata satu yang terjun bebas ke kota-kota di bawahnya di ikuti oleh seekor mahluk bulat raksasa dengan 5 kepala binatang Anjing, Kambing, Buaya, Hiu, dan Gajah.
Mahluk bulat raksasa tersebut terjun pelan kebawah.
DUUUUUUAAAARRRRRR BOOOOOOMMMMMMMMMM
Ledakan layaknya Nuklir terjadi setelah mahluk tersebut mendarat menyentuh tanah.
"SUBARASHI! Kekuatan Annihilation Maker memang luar biasa" Teriak Rizevim dengan senangnya. "Inilah kenyataan yang sebenarnya, ZEAHAHAHAHA. Bersiap-siaplah kalian keturunan Adam. Aku akan membawa kalian lagi ke masa kelam yang di ciptakan oleh pendahuluku dulu. ZEAHAHAHAHAHAHA" Hologram raksasa tersebut langsung menghilang meninggalkan semua manusia yang diam membisu.
"AHHHHH" Suara teriakan semua manusia yang terdengar ketakutan menggema di seluruh dunia.
Dunia menjadi kacau.
.
.
.
Unknown Place
"Ahhh… Aku merasakannya. AKU MERASAKANNYA" Teriak Rizevim berdiri di atas kursi singgasanaya dengan aura hitam keunguan yang semakin kuat dari tubuhnya. "Takutlah manusia… Biarkan ketakutan kalian menjadi sumber kekuatanku, ZEAHAHAHAHA" Sebuah kalung ungu yang dipakainya terus bersinar terang menyinari ruangan tempat iblis putih tersebut.
.
.
.
Underworld
Semua iblis muda dan mahluk lainnya hanya terdiam melihat apa yang terjadi di hologram di atas mereka.
Sring
"Hei… Kau mau kemana, Naruto?" Tanya Thor melihat tubuh sahabatnya di selimuti cahaya hitam.
[Greater Teleport]
.
.
.
Tokyo
"Dia benar-benar gila" Ujar Susano melayang di udara menghabisi mahluk-mahluk hitam yang hendak menyerang segerombolan manusia yang berkumpul di suatu padang rumput.
"Ka-kau siapa?" Tanya salah satu manusia berpakaian militer kepada Susano dengan wajah takut.
"Aku Susano" Ujar Susano menatap ribuan manusia yang ada di bawahnya.
"Su-su-susano. Maksudmu Dewa Susano" Ujar pria tersebut melebarkan kedua matanya.
"Tenanglah. Aku akan melindungi kalian. Ini sudah menjadi tugasku untuk melindungi mahluk-mahluk yang tinggal di tempat yang ayahku ciptakan" Ujar Susano tersenyum tulus kepada ribuan manusia yang menatapnya penuh harap.
Brakkk
Susano hanya tersenyum melihat seluruh manusia yang ada di bawahnya bersujud kepadanya.
"Kalian bersiap-siaplah. Aku harap kalian saling melindungi. Tidak menutup sebelah mata, Ketika salah satu dari kalian di serang oleh mahluk itu"
"Ha-hai… Susano-sama!"
Krrkrkrkrkrk
Petir biru keputihan menyelimuti pedang yang di pegang Susano. "Matilah" Ujar Susano mengayunkan pedangnya kearah mahluk yang terus bermunculan.
Gregarrrr
"Untuk ukuran manusia… Kau lumayan" Ujar Bishamon berdiri membelakangi Satsuki di belakangnya.
"Kau juga. Aku kira semua Dewa Shinto itu lemah lembut" Balas Satsuki mengayunkan tombaknya menebas mahluk hitam yang mau menyerangnya.
[Great Slash]
"Aku anggap itu sebagai pujian" Ujar Bishamon sudah menebas 5 mahluk sekaligus dengan pedang besarnya.
"Mereka tidak ada habis-habisnya" Ujar Esdeath membekukan semua mahluk hitam di sekitar nya yang di hancurkan langsung oleh Jeanne dengan seekor Naga di belakang tubuhnya.
Ngungggg Duar Duar Duar
"Apa itu?" Tanya Hinata dari dalam sebuah robot berbentuk gundam melihat sebuah benda melesat cepat menghabisi semua mahluk yang keluar dari lingkaran sihir raksasa di atas mereka. "Naga hitam?"
"Tou-san, Kenapa kau kuat sekali"
"Hehehe… Ini rahasia Naruto. Berjanjilah kau tidak memberitahukan apa yang kukatakan padamu kepada orang lain"
"Naru janji Tou-san"
"Tou-san kuat karena Tou-san berlatih keras"
"Cuma berlatih?"
"Berlatih keras untuk melindungi apa yang Tou-san sayangi"
Ngungggg
[Boost Boost Boost Boost Boost]30X
Naruto yang melaju jepat layaknya jet di atas langit menghancurkan semua mahluk hitam yang keluar dari lingkaran raksasa.
"Naruto awas"
Srung
Ribuan laser merah mengenai telak tubuh Naruto membuatnya jatuh terjun kebawah.
Duagh
"Hei… Kau tidak apa-apa?" Tanya Bishamon berjalan mendekat memegang bahu kiri Naruto yang baru saja jatuh dari langit.
"Aku tida-"
Ngungggg
Suara dengunan yang berasal dari lingkaran raksasa yang tercipta di atas mereka membuat Naruto dan Bishamon terkejut.
"Seriusan" Ujar Naruko menatap mahluk bulat dengan 5 kepala berbeda keluar perlahan dari lingkaran tersebut.
"Minna… Kita harus pergi dari sini" Ucap Hinata keluar dari robot gundamnya mendekat kearah tim Satsuki.
"Ugh" Naruto terlihat berusaha berdiri.
"Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, Melainkan menguji kekuatan akarnya"
"Maksudnya apa, Sensei?"
"Suatu hari nanti juga kau akan mengerti Naruto"
"Igris" Gumam Naruto memanggil Igris.
"Ya. Jangan ragu. Aku selalu bersamamu" Balas Igris bangun dari tidurnya lalu berdiri tegak.
[Reset]
"Na-naruto" Ujar Bishamon terkejut setelah melihat pria berarmor hitam di depannya menghilangkan armor yang di kenakannya
[I WHO AM ABOUT TO AWAKEN]
Tubuh Naruto mengeluarkan petir dan api hitam dengan ganasnya.
[AM THE UNKNOWN DRAGON WHO HAS BE LEFT HAND OF GOD]
Aspal disekitar Naruto mulai retak dan terangkat melayang keudara.
[I WRATH AT THE INFINITE AND I GRIEVE AT THE DREAM]
"Satsuki… Apa yang kau lakukan?" Ujar Hinata yang sudah menciptakan lingkaran teleportasi di bawahnya.
"Satsuki… Ay-"
Perkataan Naruko yang hendak menarik tangan Satsuki terhenti karena melihat seorang pria berambut pirang keemasan yang menggunakan baju putih polos lengan pendek bercelana jeans hitam mengeluarkan aura naga yang kental.
"Zho-" Ucapan Satsuki dan Naruko terhenti karena hempasan angin membuatnya terseret kearah Hinata dan yang lainnya.
[I SHALL BECOME THE BLACK DRAGON OF DOMINATION]
Bishamon terseret mundur karena gumpalan kegelapan menelan tubuh pria pirang di depannya.
[AND I SHALL BRING YOU TO BREAK ALL LIMIT INFINITE]
Gumpalan kegelapan itu mulai retak.
[JUGGERNAUT DRIVE]
Gumpalan bola kegelapan itu pecah mengeluarkan seekor naga hitam yang terbang melesat keatas.
[Boost Boost Boost Boost Boost] 30X [DRAGON BREATH]
Laser hitam besar keluar dari mulut naga hutam tersebut menghancurkan seluruh mahluk hitam yang keluar dari lingkaran raksasa di atasnya.
[Boost Boost Boost Boost Boost] 30X
Grep
Naruto yang dalam wujud Naganya memegang bagian bawah mahluk bulat raksasa.
[Boost Boost Boost Boost Boost] 30X
"Satu untuk semua"
"Semua untuk satu"
"HUARGHHHHH" Teriak Naruto menaikkan kekuatannya sambil mendorong mahluk bulat raksasa di atasnya.
[Boost Boost Boost Boost Boost] 30X
"Ibumu dulu pernah bilang ke Tou-san kalau dia sangat menyukai Jepang, Naruto"
"HUARGHHHHH" Naruto yang dalam wujud naganya mendorong dengan sekuat tenaganya mahluk raksasa yang ada di depannya sampai keluar dari atmosfer bumi.
RINGGGGGG DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
"NARUTO" Teriak Bishamon yang melihat ledakan besar terjadi jauh di atas langit.
.
.
.
Continue
.
.
.
TBC
Nasgor/N : Syalalalala Lalala Tututtt Tututttt Ciuuuu Ciuuuu
Hai ma men, Apa kabar kalian semua. Semoga baik-baik dan selalu di lindungi oleh Yang Maha Kuasa. Amin
Maaf buat chapter sebelumnya. Btw itu gua buat pakai handphone makanya rada-rada malas. Ngebuatnya juga berasa gak dapat feelnya gitu.
Dan akhirnya gua udah balik ke kota gua. Palangka raya in the house setelah beberapa bulan ada di kampung ngerawat nenek ane.
Ya semoga dengan chapter ini kalian bisa terhibur ma men.
Btw kenapa wordnya panjang. Itu karena gua mau hiatus beberapa bulan. Banyak tugas numpuk njir. Jadi, sampai berjumpa di lain waktu. Bai bai
NasiGorengGosong id Pubg ane, Add aje ntar gua terima#Nasgorcurhat
5 First comment chapter 8 : stalone, YaoYao-kun, aulshi, Yudon, and FI. TEGAR – KUN.
Best Comment chapter 8 : Salomon No Chie.
#JanganTerlaluLamaStayAtHomeNtarMiskin
Bye-bye Salam Nasgor.
.
.
.
Sekian.
Stay Safe and Peace ;)
