cip cip cip
Kicauan-kicauan burung dipagi hari saling bersahutan dengan merdunya, menciptakan suasana yang membuat nyaman sekitarnya, sebagian orang bangun dari tidurnya untuk melakukan sebuah kegiatan yang akan mereka tekuni. Melupakan sebagian orang lagi yang masih tidur dengan lelapnya di bawah naungan selimut yang hangat,sehingga di cap sebagai 'kaum rebahan'.
Kebanyakan orang yang bangun pagi-pagi sekali ,akan melakukan sebuah pekerjaan bagi mereka untuk mencari nafkah atau pun pergi kesekolah bagi anak-anak yang masih diwajibkan untuk mendapat pendidikan yang layak,sehingga tercipta suatu kegiatan yang bermanfaat bagi jiwa ataupun raga dan menjauhkan di.
Saat yang lainnya sudah melakukan kegiatan di pagi hari, disebuah kamar dengan nuansa sederhana terdapat sepasang insan yang masih terlelap dengan nyamannya, si lelaki yang memeluk erat tubuh sang perempuan hingga membuatnya betah berlama-lama untuk tidur hingga ajal menjemput.
Mata sang laki-laki terbuka dan menampakan betapa indahnya mata biru beku tersebut yang dapat dengan mudah memikat lawan jenisnya.
Naruto mulai tersenyum lembut saat melihat Suede yang masih tertidur dengan lelapnya didalam pelukannya, Naruto terus menatap Suede yang memiliki wajah yang amat rupawan tersebut, seakan-akan tak akan pernah bosan melihatnya setiap hari. Walaupun memiliki wajah yang begitu menawan dibandingkan perempuan lainnya, Suede tetap mendapatkan perilaku tak menyenangkan dari sekolahnya yang disebabkan dia miskin dan cacat, sehingga selalu ditatap hina oleh orang-orang yang tak menyukainnya,lebih tepatnya oleh murid dari kalangan atas.
Saat kecil sudah kehilangan seluruh anggota keluarga, dan lagi dengan keadaan ekonominya yang susah, membuatnya depresi dan pernah berpikir untuk bunuh diri karenanya, tetapi pesan dari sahabat saat kecilnya yang selalu terngiang-ngiang di kepalanya membuat Suede sadar, bahwa kehidupan ini harus dinikmati sebaik mungkin dan jangan pernah menyia-nyiakannya, selagi waktu hidup masih tersisa di dalam dirinya.
Suede merasakan bahwa tidurnya malam ini, sangatlah nyenyak dan merasa nyaman, belum pernah dia merasakan perasaan tidur yang senyaman ini, setelah keluarga nya meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun silam. Biasanya dia selalu memimpikan kematian setiap anggota keluarganya, sehingga Suede selalu terbangun di gelapnya malam dan menangis mengingat kematian keluarganya itu, sampai terlelap lagi karena kelelahan menangis.
Perlahan-lahan kelopak mata Suede mulai terbuka menampakan mata yang terisi oleh semangat yang berapi-api, dia sudah siap melaksanakan kewajibanya sehari-harinya kesekolah dengan semangat, kenapa Suede begitu semangat? ,karena tadi Suede memimpikan bahwa dia sedang bersama teman masa kecilnya, yang selalu dia pikirkan dan melakukan banyak hal yang menyenangkan bersamanya.
Matanya mulai membola karena mendapati sebuah mata biru beku yang menatapnya juga, dengan senyum nakal yang tercipta disana.
''KYYAAAAA!!!!...''
''Syl-chan, jangan teriak-teriak nanti di dengar tetangga''.
''A-a-a-a... APA YANG KAU LAKUKAN DISINIIIII!!!''.
''Tidur''. Jawab Naruto dengan wajah polosnya, sedangkan Suede hanya mangap-mangap mendengar jawaban Naruto tersebut. Buru-buru Suede melepaskan dirinya dari dekapan Naruto dengan cepat, hingga tak menyadari bahwa dia akan terjatuh dari kasurnya.
''eh..''
Suede hanya pasrah menerima bahwa dirinya akan terjatuh, walaupun terdengar sepele bagi orang lain, tapi tidak bagi dirinya yang memiliki kecacatan dalam anggota tubuh. Sebab jatuh dari ketinggian seperti itupun akan berakibat menyakitkan, Suede hanya menutup matanya dan...
Brruuukkk
...terjatuh dalam keadaan tubuhnya yang nyaman dalam dekapan seseorang, mata Suede perlahan terbuka dan menatap kearah laki-laki yang selalu membuatnya kesal, senyuman yang selalu terukir diwajahnya tak pernah luntur sambil menatapnya lembut, seketika wajahnya memerah dan mulai menyembunyikan wajahnnya di dada bidang Naruto yang hanya menatap nya gemas.
''Lain kali berhati-hatilah Syl-chan''. Ucap Naruto menasehati Suede yang masih menyembunyikan wajahnya di dada Naruto, Naruto mengankat Suede dan mulai berjalan menuju kamar mandi. Suede yang melihat kemana arah tujuan Naruto mulai panik.
''He-hey... tu-turunkan aku''
''Gak''
''ehh... ''
''Aku akan memandikan mu, S-Y-L-C-H-A-N''
''EEHHHH!!!...''
Sontak wajah Suede memerah padam, dan mulai panik karena ucapan yang dilontarkan oleh Naruto tadi. Hell, dia tuh masih suci dan dengan seenaknya akan dimandikan oleh laki-laki yang belum lama dikenalnya, mau ditaruh dimana mukannya ini.
''Ce-cepat turunkan aku, heyy, ce-cepat''
''Ngga mau''.
Naruto pun sudah sampai di dalam kamar mandi dengan Suede yang berada di gendongannya,Suede berusaha melepaskan dirinya tapi susah karena Naruto mendekapnya begitu erat,Naruto melihat sekelilingnya, dan mendapati bahwa kamar mandi ini agak kotor dan berbau, belum lagi alat-alat yang mulai usang karena terlalu lama dipakai. Naruto paham dengan keadaan yang dialami oleh perempuan yang berada di gendongannya itu, jadi dia memaklumi nya.
Puas dengan melihat-lihat nya, lantas Naruto mengalihkan perhatiannya pada Suede yang mulai menundukan kepalanya, Naruto menghela nafas lelah melihat keadaan Suede yang murung begitu. Sekiranya Naruto tahu apa yang dipikirkan oleh Suede sekarang. malu,. karena memperlihatkan keadaanya yang begitu menyedihkan seperti ini. Tapi, apa Naruto peduli.. tentu saja tidak.
Naruto mulai berjalan menuju kursi pendek yang tersedia disana dan mulai mendudukan Suede yang menatapnya sedih, Naruro yang melihat hal tersebut membelai pipi Suede dengan lembut.
''Kenapa jadi murung begini, perasaan tadi masih semangat untuk mengomeliku,hmm..'' . Tanya Naruto dengan nada lembut sambil tersenyum kearah Suede.
''kenapa..''
''Apa?, coba katakan lagi, aku tak mendengar mu bicara''
''kenapa...KENAPA KAU BEGITU BAIK PADAKU DISAAT ORANG LAIN TAK PEDULI PADAKU...hiks...hiks..APA KAU MERASA KASIHAN SETELAH TAHU AKU SEPERTI INI..hiks..hiks..'' .Ucap Suede Dengan berurai air mata sambil menatap Naruto yang terdiam.
''Jika kau hanya mempermainkanku..hiks..aku mohon segeralah menjauh dariku..hiks..hiks''
Naruto hanya menghela nafas atas apa yang diucapkan oleh Suede, wajar saja Suede mengatakan hal tersebut, menurut info yang dia dapatkan dari Organisasi, disana tercatat bahwa Suede tak disukai disekolahannya dan hanya memiliki sedikit teman yang benar-benar bisa disebut teman. Tangan Naruto mulai menangkup wajah Suede yang menatapnya dengan lelehan air mata.
''ne.. Syl-chan, aku tak berniat melakukan sesuatu yang dapat membuat mu tersakiti, karena kau sangatlah berharga bagiku''. Ucap Naruto sambil memeluk Suede
Suede membulatkan matanya setelah mendengar ucapan dari Naruto, tubuhnya bergetar menahan tangis,namun usahanya gagal dan malah menangis dengan keras sambil memeluk Naruto dengan erat, Suede mencurahkan apa yang telah dia rasakan selama ini dengan tangisan kesedihan. Suede sudah merasa sangat lelah dengan kehidupan yang dia jalani selama ini, bukan hal mudah memendam perasaan semacam ini dalam waktu yang lama, setelah kematian keluarnganya dan cacat pada kakinya membuat kebahagiaan yang dia rasakan saat itu mulai menjauhi nya. Sekarang Suede hanya ingin menangis sepuasnya meluapkan kesedihan yang selama ini dia pendam, Walaupun belum lama mengenali Naruto, tapi entah kenapa dia selalu bisa membuatnya nyaman.
Naruto hanya membiarkan Suede menangis sambil memeluknya dengan erat. Mereka terus berpelukan dalam waktu yang lumayan lama, mengabaikan fakta bahwa mereka harus segera pergi ke sekolah. Lima menit berlalu dan mereka masih nyaman berpelukan, Suede yang tadinya menangis dengan keras, sekarang berangsur mereda.
Naruto mulai melepaskan pelukannya dan ditatap dengan tak rela oleh Suede, mengabaikan hal tersebut, Naruto dengan kecepatan kilat melepas seluruh pakaian Suede baik dalam maupun luar sehingga telanjang bulat, menunjukan pada dunia tubuh indah seorang Suede. Suede yang menyadari hal tersebut dengan cepat menutupi tubuhnya dengan tangan nya.
''Kyaa!!... Apa yang kau lakukan bodoh''
''Syl-chan, dari tadi kamu menangis dengan kerasnya melupakan fakta bahwa kita harus pergi kesekolah''
''a-a-a-a...''
Naruto mulai menyalakan shower dan mulai membasuhi tubuh Suede yang terus memberontak.
''ahh~... a-apa yang...aahh~...kau sentuh itu''
''Sesuatu yang membuatmu keenakan''.
''KYAAAAA!!!...
Sekarang mereka telah selesai mandi dan waktunya berpakaian, Naruto yang menggendong Suede mulai meletakannya diatas kasur dalam keadaan telanjang bulat, Wajah Suede memerah padam dengan apa yang terjadi di kamar mandi tadi, belum pernah dia di perlakukan tak senonoh seperti ini apalagi oleh orang yang belum lama dia kenal.
''Dasar, Naruto ngga ada akhlak''
Naruto hanya sweatdrop mendengar ucapan Suede padanya, bukannya perkataan Suede agak kasar yahh, Naruto tersenyum melihat Suede dihadapanya yang sedang membuang muka agar tak melihat wajah Naruto karena malu.
''Akhirnya, kamu menyebut namaku juga Syl-chan''
Wajah Suede tambah merah karena keceplosan tadi, belum lagi Naruto yang menatap nya dengan senyum nakal.
''Baiklah, waktunya berpakaian, walaupun aku masih ingin kamu seperti itu''.
''ehh...a-apa yang ka-ka-kau katakan, dasar mesum''
Naruto mengabaikan ucapan Suede dan mulai memilih celana dalam yang dianggapnya bagus bagi Suede. Muka Suede merah padam melihat kelakuan Naruto.
''KA-KAU CEPAT LAH KELUAR DARI SINI, AKU BISA BERPAKAIAN SENDIRIIII!!!''
''Ga mau''
''AKU BUKAN LAGI BOCAH JADI CEPAT KELUARRRRRRR!!!''
''Ga mau''
''Ghh...!l''
Suede menghela nafas pasrah dengan kekeras kepalaan yang Naruto miliki, lagian Suede bisa memakai pakaiannya sendiri, dia kan bukan anak kecil lagi.
''ahh..ketemu, kamu akan cocok pakai ini Syl-chan''. Ucap Naruto sambil menunjukan cd yang ukurannya kecil itu, ehh... itukan punya dirinya saat masih kecil, kenapa masih ada disana coba, bukannya dia simpan di lemari dengan aman yah.
''Kyaa.. dapat dari mana itu''
''Di kotak dibawah lemari, Pakai yahh, ini akan membuat mu kelihatan seksi''.
''HELL NOOOOOOO!!!...''.
T.B.Cyooo~... minna.. ketemu lagi sama saya dengan cerita lanjutan dari chapter sebelumnya, hmm... hmm...hmmm...
Berapa minggu yah udah ngga update nih cerita, sudah lama sekalehhhh... ternyata saya ga update cerita, maunya sih up kilat tapi karena ada banyak hal yang harus aku kerjakan jadilah begini.
Maaf kepada para reader bila kelamaan menunggu lanjutan dari cerita ini yahh...
Chapter ini agak pendek karena hanya sedikit waktu yang saya punya, dalam chapter ini hanya sebagai permulaan saja, sebelum menuju chapter selanjutnya, jadi mohon sabar.
Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca fanfic saya.
Mohon tinggalkan review nya agar bisa membuatku semangat dalam melanjutkan fanfic ini, dan silahkan beritahu jika ada masukan.
jaa nee~...
