"pe--pelan-pelan, sakiitttt" rengek Baekhyun, bahkan wajahnya sudah mengerut sepanjang Chanyeol mengobati lukanya
Chanyeol hanya diam, dia masih merasa kesal hingga selesai mengobati bocah didepannya
Baekhyun mengelus pipinya pelan sambil menatap Chanyeol yang mulai membereskan kotak obat
"Kenapa diam?" Tanya simungil, tidak senang dengan suasana sekarang
"Jauh-jauh aku kesini, harusnya kau senang" lanjutnya
Kalimat yang berhasil mengambil atensi Chanyeol tapi diamnya masih bertahan
Baekhyun mulai mengekori Chanyeol yang terlihat ingin menyiapkan makan malam
"Ituu--" Baekhyun menunjuk rak telur
"Aku suka telur ceplok dengan kuning yang setengah matang, pinggiran putihnya agak gosong, enak" cerocosnya
Chanyeol membuka kulkas dan mengambil beberapa sayuran dan mulai memotongnya, sepertinya ia akan membuat kimbab untuk makan malam kali ini
"Jangan banyak timun, aku tidak suka" Baekhyun melirik tidak suka pada timun yang dipegang Chanyeol
"kalau begitu, aku akan menggoreng telur"
Brak
Belum lama Baekhyun datang dirumah Chanyeol dan ia sudah menjatuhkan beberapa alat masak situan rumah
Lelaki tinggi itu menarik kerah baju Baekhyun dan menyuruhnya duduk dengan tatapan tajam
"Tapi aku mau telur ceplok" rengek Baekhyun dengan cebikan kesal
"Duduk" ucap Chanyeol dengan dingin
Baru Baekhyun ingin membantah, matanya langsung menangkap gerakan Chanyeol yang mengambil 2 butir telur dan mulai membuatkan permintaan sibocah
Baekhyun tersenyum dan mulai memainkan alat makan dimeja
Baekhyun menggeliat tidak nyaman, makan malam mereka sudah selesai dengan dirinya yang kembali kena marah karena memecahkan piring
awalnya Baekhyun ingin membalas budi Chanyeol yang sudah membuatkan telur goreng persis seperti permintaannya, dengan mencuci bekas makan mereka tapi memang pada dasarnya ia anak yang ceroboh dan acuh tak acuh maka alat makan kesayangan Chanyeol lah yang menjadi korban
Kini ia sudah berbaring di sofa depan tv, Baekhyun tidak bisa tidur karena merasa pegal, kakinya menekuk karena sofa tidak sepanjang tubuhnya dan merasa tidak leluasa karena pada dasarnya sofa itu dipakai untuk duduk bukan tiduran seperti yang ia lakukan sekarang
Baekhyun terduduk dan menghela napas kesal, ia melirik kearah pintu kamar Chanyeol yang terbuka sedikit
Ide yang ia rasa brilian melintas dikepalanya, dengan semangat ia menggulung sekaligus bantal dan selimutnya dan memeluknya untuk mulai melangkah pelan ke kamar Chanyeol
Baekhyun menggigit bibirnya, seolah bisa meminimalisir suara yang ia buat saat mendorong pintu kamar
Senyumnya mengembang setelah berhasil masuk ke ruang pribadi lelaki jangkung yang tengah terlelap di balik selimut tebalnya
"Ehem" baekhyun berdeham mengetes seberapa sensitif orang itu tidur
"Hmm" Chanyeol menggeliat, menggosok pipinya tanpa membuka mata
Simungil terkejut, ia terdiam sebentar hingga mengumpulka keberanian untuk melanjutkan aksinya
"Yeol? Chanyeol?" Bisiknya selembut mungkin ditelinga Park Chanyeol
"Hmmm?" Chanyeol menjawab pelan
"Geser ya? Aku mau tidur disebelahmu" Baekhyun membujuk dengan nada memaksa
Sunyi mendera beberapa detik sampai Chanyeol menggeliat dan membawa tubuh raksasanya ke pinggir ranjang
Baekhyun langsung melompat naik ke atas kasur, mengatur posisinya dan mulai membentangkan selimutnya
"Geser sedikit lagi, gulingku tidak muat"
Susah payah Chanyeol bergeser, hingga setengah tubuhnya sudah berada di udara dan sisanya masih dikasur, sedikit gerakan lagi ia sudah dipastikan akan jatuh
"Terima kasih, selamat malam"
Chanyeol menggeliat geli saat merasakan seperti ada rambut yang mengusap-usap dagunya
Ia yakin sedang bermimpi karena Park Chanyeol tidak pernah merasa memelihara hewan peliharaan disini
Benar, ia seharusnya tinggal sendiri, mata bulatnya seketika terbuka dan mengarah pada tubuh mungil yang tanpa dosa tidur nyenyak diatasnya
Kepala Chanyeol bergerak dan kembali kaget mendapati mereka berdua diatas karpet lantai
Masih pagi tapi rasanya emosi Chanyeol sudah menumpuk di ubun-ubun
"Bangun" ucapnya dingin
Baekhyun menggeliat, mengusap ilernya kemudian terkikik
"5 menit lagi ya"
Chanyeol menghela napas, ia dorong kepala Baekhyun dan membiarkannya terguling ke lantai
"Awwww sakiiiitttt" rengek Baekhyun susah payah mengambil posisi duduk dengan mata masih terpejam
Chanyeol menatapnya datar "bangun, kau harus sekolah"
Baekhyun menggeleng berusaha meraih kaki Chanyeol dan memeluk erat kaki panjang itu
"Tidak mauuu-- aku kan sudah di skors"
Chanyeol menunduk memperhatikan pucuk kepala simungil dengan tatapan datar
"Besok urus surat pindah, kau akan sekolah disini"
"Eehhhh"
aku buatnya ringan-ringan aja ya hehemakasih buat semua yang udah review yaa .
