ini dia fic ke dua timeh. judul "Waltz" terinspirasi dari lagu klasik yang judulnya "Waltz#5" soundtrack nya Ashita no Nadja. padahal timeh lagi belajar buat ujian, eh pas lagi dengerin lagu 'Waltz#5' timeh langsung terinspirasi nulis fic. dan langsung ngalir gitu.. harusnya kan timeh HIATUS buat persiapin UN, eh malah ngetik fic. dasar timeh

Disclaimer : Masashi Kishimoto, seandainya "NARUTO" diberikan ke timeh, niscaya ceritanya kacau bin balau

Timeline : Zaman dahulu kala, kira kira 100 tahun yang lalu (halah..ngikutin Ashita no Nadja banget deh). tapi emang timelinenya sama kaya di Ashita no Nadja, tapi tempatnya bukan di eropa, tapi di Konoha. masih zaman para bangsawan gitu deh..

Pairing : SasuHina

Warning : OOC sekali, gaje, dan lain lain


-Waltz-

Sasuke's P.O.V

Namaku Sasuke Uchiha. Usiaku 20 tahun. Aku adalah penerus keluarga Uchiha. Dan kalian semua tahu mengapa aku bisa menjadi penerus keluarga ini yang notabene adalah keluarga bangsawan yang cukup terpandang? Itu karena kakakku –Itachi Uchiha– yang pergi dari rumah –yang bisa dibilang istana– ini karena bertengkar dengan ayah. Kakakku jatuh cinta pada seorang gadis kalangan bawah, dan bukan kalangan bangsawan. Ayah yang jelas-jelas tidak menyetujui hubungan kakak dengan gadis tersebut mengusir kakak dari rumah ini. Yang aku dengar saat ini kakak telah pindah ke Oto dan tinggal bersama teman-temannya yang disebut Akatsuki. Akatsuki termasuk rakyat kalangan bawah. Sedangkan aku, aku jarang keluar rumah. Aku keluar rumah paling-paling hanya untuk mencari udara segar saja. Dan aku tidak mempunyai banyak teman seperti kakak. Sebenarnya aku iri terhadap kakakku yang bisa bergaul dengan siapa saja. Yang paling miris, aku belum pernah merasakan bagaimana mempunyai seorang teman.

End of Sasuke's P.O.V

Tok tok tok…

Terdengar suara mengetuk pintu kamar Sasuke, "Tuan muda Sasuke, saatnya makan malam." Kata seorang pelayan perempuan yang berpakaian maid berwarna hitam-putih.

"Baiklah, aku akan segera turun." Jawab Sasuke seraya berjalan menuju kenop pintu kamar dan membukanya. Sasuke menuruni anak tanggga satu demi satu dan menuju ruang makan.

Sesampainya Sasuke di ruang makan –yang sangat luas–, ia melihat ayah dan ibunya telah duduk di kursi meja makan. Ia pun menuju kursi yang biasa ditempatinya, dan pelayan menarikkan tempat duduk Sasuke agar Sasuke dapat duduk. Sasuke pun duduk. Mereka memulai acara makan malam keluarga ini –meskipun anggota keluarga tidak lengkap–. Saat makan malam, Fugaku –ayah Sasuke–, tiba-tiba memanggil Sasuke.

"Sasuke."

"Ada apa, yah?"

"Sasuke, kau sudah berumur 20 tahun. Kau sudah cukup dewasa untuk menggantikan posisi ayah sebagai penerus keluarga Uchiha. Ayah harap kau mau untuk meggantikan posisi ayah." Kata Fugaku penuh harap. "Dan satu lagi, kau jangan mengulangi kesalahan Itachi. Kau tidak boleh jatuh cinta pada gadis kalangan bawah, karena itu dapat menurunkan martabat keluarga kita sebagai keluarga bangsawan." Lanjut Fugaku.

"Baik, yah." Jawab Sasuke dengan nada rendah.

"Jadi bagaimana? Apa kau sudah siap menggantikan ayah bulan depan?" Tanya Fugaku. Sasuke yang kaget dengan pertanyaan ayahnya berkata, "Apa? Bulan depan? Tapi yah–"

Kata kata Sasuke dipotong oleh Mikoto –ibu Sasuke– yang sedari tadi diam."Sasuke, ayahmu sudah tua. Ia sudah tak mampu lagi memimpin keluarga kita. Apalagi Itachi sudah pergi dari rumah ini. Kami hanya bisa mengandalkanmu, Sasuke."

Sasuke memikirkan sesaat kata-kata ibunya, kemudian berkata, "Baiklah. Aku setuju." Jawaban Sasuke sontak membuat wajah ayah dan ibunya berseri-seri.

"Baiklah. Ayah akan mengadakan acara pergantian kepala keluarga Uchiha sebulan lagi. Ayah akan mengundang para putri-putri dari keluarga bangsawan se-Konoha. Yah, sekalian kau bisa mencari gadis untuk dinikahi, Sasuke. Hahaha…" Fugaku tertawa, diikuti Mikoto yang mulai tertawa juga. Otomatis, wajah Sasuke pun memerah. "Ayah…" Fugaku dan Mikoto makin tertawa tanpa menghiraukan Sasuke. Kali ini wajah Sasuke semerah tomat. "Ayah kan hanya bercanda, Sasuke." Mikoto pun berkata pada Sasuke disela tawanya. "Ayah, ibu, aku pergi keluar sebentar. Aku ingin mencari udara segar." Sasuke yang sudah tidak tahan lagi pada ayah dan ibunya yang menertawakan dirinya berdiri seraya memalingkan wajah dari kedua orangtuanya agar wajah merahnya tak terlihat oleh mereka. "Apa kau butuh pengawal, Sasuke?" Fugaku –yang sudah berhenti tertawa– menawarkan pada Sasuke seorang pengawal untuk menemaninya. "Tidak usah. Lagipula, aku ingin sendirian saja." Sasuke menolak tawaran ayahnya tersebut. Sasuke berjalan menuju pintu keluar. Dan disaat ia akan keluar rumah, "Tuan muda Sasuke, anda tidak menggunakan mantel? Diluar sangat dingin, tuan muda." Kata seorang pelayan pria yang sepertinya mencemaskan Sasuke. "Tidak usah." Jawab Sasuke dingin.

-

-

-

Sekarang Sasuke berada di sebuah taman yang sepi –mengingat itu adalah malam hari–. Ya, taman itu adalah Taman konoha yang sudah ada sejak 20 tahun yang lalu. Di sebelah Taman Konoha, terdapat sebuah gedung bercat warna putih yang berdiri kokoh. Itu adalah Gedung Serbaguna yang terdiri dari beberapa ruangan, yaitu ruangan aula yang cukup luas, kemudian ada ruangan piano, dan masih banyak lagi ruangan yang tidak dapat dijelaskan.

Sasuke berjalan-jalan di sekitar taman tersebut. Kemudian ia merasa seperti ada sebuah bunyi yang tidak asing lagi. Ya, bunyi dentingan piano terdengar jelas di telinga Sasuke. "Dari mana suara piano indah ini berasal?" Gumam Sasuke. Ia mengikuti alur suara itu yang ternyata berasal dari ruang piano di gedung serbaguna. Semakin dekat, semakin jelas lagu yang dimainkan. "Ini adalah lagu Waltz no-7 C Sharp minor, Op. 64-2 (1)." Sasuke bergumam lagi ketika ia mengetahui lagu yang sedang dimainkan. Yaitu lagu yang sering dimainkan Itachi sebelum meninggalkan rumah –Itachi memang mahir bermain piano–. Sasuke yang tidak-hanya-puas dengan mendengarkan permainan piano-nya saja mengintip jendela untuk mengetahui siapa yang memainkan nada-nada indah tersebut. Dibalik jendela ia melihat sesosok gadis cantik yang tersorot pantulan sinar bulan dari arah jendela. Warna rambutnya indigo. Hanya itu yang Sasuke lihat.

Menyadari sedang diperhatikan, gadis itu tiba-tiba berhenti memainkan piano dan berteriak, "SIAPA KAU? SEDANG APA DISANA?" Sasuke tersentak kaget dan langsung bersembunyi, kok dia tahu aku sedang memperhatikan nya? batin Sasuke. Dan akhirnya Sasuke menunjukkan dirinya seraya berkata, "Baiklah. Maaf aku telah mengganggumu. Tapi aku tak bermaksud un–"

Kata-kata Sasuke terpotong karena gadis yang tadi sudah tidak ada. "Haaahh… Kemana gadis itu? Padahal aku belum menanyakan namanya. Tapi yang jelas aku sudah mengetahui warna rambutnya. Cantik sekali."

-Waltz-

Sasuke membuka kenop pintu kamarnya. Setelah Sasuke menutup pintu, ia langsung membanting tubuhnya ke tempat tidurnya yang cukup luas itu. Sasuke masih merasa penasaran dengan gadis berambut indigo itu. "Ah.. Gadis itu cantik sekali. Permainan piano nya juga indah. Ingin sekali aku kenal dengan gadis itu." Gumam Sasuke pelan. Sasuke bangkit dari tempat tidurnya, kemudian mengambil pakaian tidur dan pergi mengganti pakaiannya. Setelah mengganti pakaiannya, Sasuke langsung merebahkan tubuhnya dan tidur terlelap di kasurnya.

-

-

-

-TO BE CONTINUED-


ya ampun.. bikin fic aneh begini deh..mana udah dikit banget lagi..

yah..namanya juga 'Prouloge'...dan gatau kenapa tiba-tiba ide fic ini muncul...

oh iya..(1) itu adalah lagu yang timeh dapet dari manga 'Piano no Mori' atau bahasa Indonesianya 'Piano Hutan'. lagu itu dimainin Kai waktu lagi kontes Choppin di Polandia. Op. itu adalah Opus : sebutan untuk sebuah lagu. itu ada di manga no 15. baca yah -promosi- *dilempar sepatu ama reader*

pasti udah bisa nebak kan siapa cewe yang main piano? hhhh..cerita timeh memang gampang ketebak yah...

dan satu lagi, selain judulnya timeh ambil dari lagu 'Waltz,' judulnya juga ada hubungannya ama di chapter-chapter berikutnya

kenapa timeh munculin pairing SasuHina? karena kalo SasuSaku timeh kurang bisa mendalami dan akhirnya timeh memilih SasuHina. sebenernya timeh mau munculin ShikaTema, tapi Shika di bayangan timeh ga cocok meranin seorang putra bangsawan kelas tinggi *ditampar Shika*. tapi Shika bakalan muncul sbg cameo kok..di chapter-chapter berikutnya

timeh masih kouhai, timeh masih butuh bimbingan para reader dan senpai-tachi untuk membenahi fic timeh yang kacau balau ini.

kritik dan saran sangat dibutuhkan timeh melalui REVIEW...tapi TANPA FLAME...flame sebenarnya bagus sih, tapi jangn sampe ngata-ngatain yang parah...timeh ga suka begituan..timeh hanya mengizinkan KRITIK MEMBANGUN....

mungkin chapter berikutnya lama update, mengingat sebulan lagi timeh UN..jadi sabar menunggu yah...

makasih loh yang udah mau baca, apalagi yang udah ngasih timeh kritik dan saran melalui review...

Jaa...