T.T Ini adalah pertama kalinya aku membuat HitsuRuki yang munkin sedikit sedih (?). Apa penyebabnya, baca aja deh! DON'T LIKE DON'T READ! Diambil dari lagu YUI, goodbye days.

WANTED:

OOC

DISCLAIMER:

BLEACHTITE KUBO

Prolog:

Hanya sebentar, tapi terasa lama

Baru bertemu, rasanya sudah dekat

Sebenarnya niat untuk bertahan dibumi masih tetap ada,

bila keajaiban itu datang

Tapi bagaimana jika tidak datang sama sekali?

Kita ditakdirkan untuk bersama

Untuk saling membantu menguatkan hati

Tapi bila Tuhan tak kuasa menahan rindu

Sehingga akan kita terpisahkan oleh waktu

Maka akan kuraih tanganmu untuk bersamaku

Sekalipun aku harus kehilangan segalanya

Aku akan terus hidup sesuai keinginanku

Hanya untuk bersamamu

Bagaimana bila harapan itu sirna?

Padahal sudah 1 senti lagi jarak kita 'tuk bersama

Tuhan memberkati

Dengarkan suaraku

Yang akan selalu menghiasi pikiranmu

Aku selalu dihatimu

-Prolog end-

"Shiro-chan! Ayo kita main!"

"Maaf, Hinamori. Hari ini aku akan pindah ketempat yang jauh dari yang kau duga."

"Kemana? Kau mau apakan persahabatan kita !"

"Kemana pun, ketempat yang tidak bisa kau duga."

"Shiro-chan… Kau mau menghindari orang tuamu lagi?"

"Mereka bukan orang tuaku. Mereka hanyalah penghambatku untuk bebas."

"Tapi itu 'kan karena kau memiliki penyakit…."

"Sudahlah, kita berpisah disini. Makasih telah menjadi sahabatku, Hinamori. Jangan pernah cari aku, ya."

"Eh! Shiro-chan! Shiro-chaaaaaan!"

GoodBye Days

Chapter 1

The violet eyes girl

Kota Karakura dengan pemandangan yang menakjubkan (apanya yang menakjubkan?) di setiap sudut tempat membuat penduduk luar kota ini memilih untuk tinggal disini. Termasuk seorang cowok bermuka cool plus ganteng. Berambut perak, bermata emerald dengan tinggi badan agak beda dari orang seusianya. Dia adalah Toushiro Hitsugaya, orang yang suka sekali bernyanyi. Ia selalu membawa gitar kemana pun ia pergi. Ia bawa gitar yang diberinya nama 'Hyourinmaru' itu ke kota karakura beserta koper berisi pakaian dan tas selempang yang isinya dompet yang terdapat 150.000 yen, beberapa kartu kredit juga KTP, lalu handphone, kamera dan netbook.

Setelah mencari kemana-mana, ia sampai juga disebuah apartemen mewah bernama 'Karakura Golden Apartment'. Ia segera masuk dan langsung menempati apartment itu saat itu juga. Kamar 'Mr. Toushiro Hitsugaya' kelas VIP. Hitsugaya memasuki kamar itu dengan muka datar, walaupun kamar itu terlihat sangat mewah. Ia segera memasukan pakaiannya kedalam lemari lalu menaruh tasnya dimeja dekat TV.

Ya. Hitsugaya telah menyiapkan barang-barang dikamarnya jauh sebelum ia datang kemari, agar bila ia datang ke apartemen itu, ia tinggal memakainya tanpa harus pusing lagi.

Ia menuju ke beranda, sekedar mencari hawa sejuk. Terpikirkan olehnya untuk bernyanyi, ia kembali masuk kedalam dan membawa gitar kesayangannya itu.

Jreeeng…. Hitsugaya mulai menyanyikan lagu 'Alones' dari Aqua Timez.

"Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame janakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Izen to shite shinobiyoru kodoku
Uchigawa ni tomoru rousoku
Nigiwau ba ni gouka na shanderia to wa urahara ni
Tarinai kotoba no
Kubomi o nani de umetara ii n' darou
Mou wakaranai yo
Semete yume no naka de
Jiyuu ni oyogetara anna sora mo iranai no ni
Kinou made no koto wo
Nuritsubusa nakute mo asu ni mukaeru no ni

Chorus:
Oreta awai tsubasa
Kimi wa sukoshi
Aosugiru sora ni tsukareta dake sa
Mou dareka no tame ja nakute
Jibun no tame ni waratte ii yo

Rettoukan to no wakai wa
Kantan ni wa kanawanaisa
Jiishiki no teppen ni suwaru
Kagami ga utsusu hanabira
Furishiboru you ni
Kogoreta ai wo sakende miru keredo
Modokashikute
Meguru toki no naka de
Kizuguchi wa yagate
Kasabuta ni kawatte iku
Kimi wa sore o matazu
Totemo utsukushiku
Totemo hakanage de

Chorus:
Hagare ochita ato no
Ubuge no you ni
Hiwamari no naka de furueru inori
Ima wa muri ni dareka no koto
Ai sou to omowanakute ii no ni

Toki ni kono sekai wa
Ue wo muite
Aruku ni wa sukoshi mabushii sugiru ne
Shizumu you ni
Me wo fuseru to
Kawaita chimen ga namida wo susuru
Why do we feel
Alones now everyday
Subete wo uketomenakutemo ii yo
Why do we feel
Alones now everyday
Koraeru koto dakedo
Yuuki ja nai

(Pale broken wings,
you're just a little tired
from the sky which is too blue
Don't do it for anyone else
Just smile for yourself
loneliness is still creeping up,
A candle lit up inside
totally incompatible with a splendid, bustling party

The hollowness of
the absence of your words, is it ok just to bury them?
I still don't know
At least within dreams
If I can swim freely even if there isn't anywhere like that,
Even if everything until now is forgotten,
Even if I can face tomorrow...

Pale broken wings,
you're just a little tired
from the sky which is too blue
Don't do it for anyone else
Just smile for yourself
The peacefulness of inferiority
won't come true so simply
Settling above your self consciousness
A petal reflected by a mirror
Straining my lungs,
tryin' to call dirtied love,
however, it's so frustrating
As times are passing
My wounds are cursed
My scabs are changed
You haven't got that
So beautiful
Yet so short lived

After the scabs fall off
Just like the newer, shorter hair near the scar
My prayer are shaking in the bright light
I won't forcibly
try to love you...
Sometimes, in this world
When we try to walk ahead,
it's a little too bright, isn't it?
It's like we're sinking
When we feel like giving up,
the dry land sucks up our tears

Why do we feel so alone anytime?
Why do we feel so alone anytime?
We don't have to take it all, you know
Why do we feel so alone anytime?)"

Jreeng… Hitsugaya selesai menyanyikan lagu itu. Saat ia merasa puas menyanyi, tiba-tiba terdengar suara tepukan tangan dari beranda kamar sebelahnya. Hitsugaya menoleh, ia lihat seorang gadis manis berambut sepundak berwarna hitam, bermata violet yang sedang bertepuk tangan, tersenyum melihat dirinya.

"Suaramu keren! Apa nama lagunya?"Tanya gadis itu cengengesan. Hitsugaya memejamkan matanya.

"… Alones,"jawab Hitsugaya singkat seolah tak perduli dengan kehadiran gadis itu.

Gadis itu mengangguk,"Dari band apa?"Hitsugaya kemudian menatap langit malam, tak jelas apa yang dilihatnya. "… Aqua Timez."

Gadis itu melihat kearah tempat Hitsugaya melihat. Tak ada apapun disana. Apa yang dilihat cowok bertatapan dingin itu? Gadis itu penasaran.

"Apa yang kamu lihat dari langit gelap tanpa batas itu?"

Hitsugaya menoleh kearah gadis itu. Gadis itu memandangi Hitsugaya penasaran. Kemudian Hitsugaya kembali menatap langit. "Tak ada. Hanya sedang memikirkan sesuatu yang tanpa batas seperti yang kau bilang,"gadis itu mengangguk. Suasana sepi. Gadis itu berdiri sambil menyender pagar beranda, melihat suasana kota karakura yang kian sepi, sedangkan Hitsugaya duduk dikursi beranda sambil mengutak-atik netbooknya.

"Hei… Siapa namamu?"tanya gadis itu. Hitsugaya menolehnya sebentar tanpa ekspresi, lalu kembali melihat netbooknya.

"… Toushiro Hitsugaya,"jawabnya datar. Gadis itu mengangguk lagi,"Nama yang keren!"pujinya. Hitsugaya hanya diam saja mendengarnya. Tapi ia segera menoleh kearah gadis itu saat gadis itu sedang menyenandungkan lagu 'Alones' yang dinyanyikannya. Ia menyenandungkannya dengan senang, sambil menatap cahaya lampu kota Karakura yang kini semakin sepi, jam menunjukkan waktu 21:37 PM. Hitsugaya memperhatikan gadis itu yang sejak tadi bertanya duluan padanya. Merasa diperhatikan, gadis itu menengok kearah Hitsugaya.

"Ehehehe… Maaf, suaraku agak jelek ya? Hati-hati, denger suaraku bisa-bisa netbook milikmu itu rusak, lho,"ucap gadis itu cengengesan. Hitsugaya sedikit ingin tertawa mendengar lawakan gadis itu. Tidak ada salahnya mengetahui siapa dia.

"… Namamu siapa?"tanya Hitsugaya. Agak kaget, gadis itu menoleh dengan cepat kearah Hitsugaya. Ia melihat kesegala arah, siapa tahu yang Hitsugaya tanya bukan dirinya, tapi orang lain. "Yang kuajak bicara itu kamu, aku tanya ke kamu."

Barulah gadis itu melongo tanda 'O' dimulutnya, lalu tersenyum,"Rukia,"ucapnya. Hitsugaya kembali menoleh dengan wajah datar. "Namaku Rukia Kuchiki. Panggil saja aku Rukia. Dan aku manggil kamu?"

Hitsugaya melirik sesaat, kemudian kembali mengutak-atik netbooknya,"Panggil aku Hitsugaya saja,"jawab Hitsugaya datar. Rukia sedikit manyun, dia minta dipanggil nama depan, sedangkan Hitsugaya minta dipanggil nama keluarga? Curang! Tapi no problem daripada manggil dengan sebutan 'pendek', Author bisa dibunuh!

"Kau terlihat sedang kebingungan. Perlu kubantu? Aku lumayan bisa psikologi, lho!"tawar Rukia melihat wajah Hitsugaya yang tak berekspresi sekalipun. Hitsugaya kemudian mengeluarkan sebuah botol obat bertuliskan 'Recombinant Antihemophilic Factor VIII' dikertasnya. Lalu mengambil 1 kapsul dan meminumnya langsung tanpa air. Rukia melihat hal itu merasa bingung.

"Recombinant Antihemophilic Factor? Apa itu? Vitamin?"tanya Rukia. Hitsugaya melihat kearah botol obat yang dipegangnya,"Bukan apa-apa. Hanya hal yang tak penting."ucapnya datar.

"Bukan sakit parah 'kan?"tanya Rukia sekali lagi. Hitsugaya menggeleng, membuat Rukia lega.

"Hooaaaahhh…. Baiklah, aku juga sudah mulai mengantuk. Sampai besok!"Rukia sempat melihat Hitsugaya mengangguk. Ia pun masuk ke kamarnya.

Deg! Rukia teringat satu hal.

"Hitsugayaa…. Kau masih disana?"sahut Rukia dari dalam kamarnya.

Siiing… Tidak ada jawaban. Rukia akhirnya mencoba keluar dari kamarnya menuju beranda. Ia melihat Hitsugaya sedang kembali meminum dua obat yang berbeda dengan tempat yang berbeda. Botol obat kapsul yang pertama bertuliskan 'Amomum Cardamomum' dan satunya lagi 'Curcuma Xanthorriizza'.

Rukia mentap Hitsugaya heran. 'Kenapa dia meminum 3 kapsul? Dia punya penyakit ya?' pikir Rukia. Hitsugaya yang menyadari Rukia kembali ke beranda segera menyembunyikan botol-botol itu di saku celananya.

"Ada apa memanggilku tadi?"tanyanya datar. Rukia akhirnya mencoba bersikap biasa.

"Aku tertarik dengan lagu yang kau nyanyikan tadi. Boleh minta liriknya?"tanya Rukia. Hitsugaya segera berdiri lalu menuju ke kamarnya tanpa menutup pintu. Tak lama ia kembali lagi dengan membawa kertas berisi lirik lagu 'Alones' itu. Lalu ia serahkan kepada Rukia. "Nih."

Rukia mengambil kertas itu dan tersenyum. Ia seperti tahu hal apa yang bisa membuat Hitsugaya merubah bentuk wajahnya yang dari tadi datar itu.

"Kalau begitu, terima kasih ya! BOCAH PENDEK!"sahut Rukia. Mendengar itu, nadi Hitsugaya terlihat. Ia segera menengok kearah Rukia yang mulai kabur kearah kamarnya.

"Siapa yang kau maksud BOCAH PENDEK, hah! Dasar cewek MIDGET!"teriak Hitsugaya kesal bukan main. Dari dalam kamar Rukia menyahut," Siapa yang Midget hah! Sesama Midget gak usah ngatain deh!"

"Aku tidak cebol, bodoh! Aku memang pendek, tapi aku tidak cebol! Mengerti kau!"

"Up to you deh, Hitsugaya!"sahut Rukia lagi. Sementara Hitsugaya yang mulai kesal dengan kehadiran Rukia. Ia mulai malas meladeni gadis itu.

"Apa-apaan cewek itu…. Dasar sialan!"gumamnya. Hitsugaya segera mengambil gitar dan netbooknya diatas meja beranda lalu masuk ke kamar. Hitsugaya memeriksa handphone-nya. Terdapat 3 sms masuk. Sms pertama dari Hinamori.

To: Shiro-chan Hitsugaya-kun

From: Hinamori Bed Wetter!

Title: Shiro-chan!

Ayolah pulang! Aku ingin main lagi denganmu! Ayolah, Shiro-chan… Masa' kamu tega membiarkanku sendiri disini! Shiro-chan!

Lalu Sms kedua juga dari Hinamori.

To: Shiro-chan Hitsugaya-kun

From: Hinamori Bed Wetter!

Title: Kenapa?

Aku mengerti kau benar-benar membenci orang tuamu. Tapi jangan pakai acara kabur donk! Kau sudah 17 tahun, Shiro-chan! Bersikaplah dewasa!

Sms terakhir, dari Retsu Hitsugaya, ibu Hitsugaya.

To: Toushiro

From: I Hate you Mom!

Title: Toushiro…

Ayo pulanglah nak… Ibu sayang kamu. Ibu janji akan memperbolehkanmu kemana saja. Asalkan kau pulang. Ayolah Toushiro…

Hitsugaya mulai kesal melihat sms dari ibunya. Baginya itu adalah ucapan belaka. Hanya omong kosong yang tidak ada gunanya! Kenapa semua orang bersikap prihatin padanya, kenapa Hitsugaya selalu dilindungi orang tuanya sampai keluar rumah saja tidak diizinkan. Menyebalkan. Hitsugaya tak mau lagi dikengkang seperti sebelum ia datang ke kota Karakura. Parahnya lagi, cewek yang baru saja ia kenal malah mengatainya.

Tak apa, bagi Hitsugaya itu adalah kejutan. Karena Rukia tidak tahu apa-apa soal dirinya dan memperlakukannya biasa, dia tidak merasa se-ilfeel saat dia bersama Retsu. Mungkin ini adalah awal baginya untuk mendapat pengalaman baru selain dirumahnya.

Lain pihak, Rukia yang masih kesal sedang menggigit bantal chappy kesayangannya itu.

"IIIKH! Apa-apaan dia mengataiku Midget! Disekolah aku dijuluki si manis Midget! Sekarang sama orang baru disebut Midget juga! Sebel! Sebel! Sebel!"sahut Rukia seperti anak kecil. Tapi tak lama Dia tersenyum.

"Toushiro Hitsugaya, ya… cowok yang pemarah tapi imut. Hehehehe,"gumam Rukia(Author dan Rukia ditendang Hitsugaya). Sementara Hitsugaya, sedang mencoba mereka-ulang apa yang terjadi hari ini. Begitu ingatannya sampai dibagian ia bersama Rukia, ia tertawa kecil, bikin tepar semua orang.

"Rukia ya… Semoga dia bisa membantu menyelesaikan kebimbanganku."gumamnya sambil menjatuhkan diri ketempat tidur lalu menarik selimut . "…Besok nanyi lagu Uverworld dari D-Tecnolife aja deh!"ucap Hitsugaya semangat. Ia pun segera terlelap. Malam akan menghilang diganti pagi yang akan menjadi siang, lalu sore, kemudian malam lagi. Sampai saat itu, apakah aku bisa menyanyikan sebuah lagu untukmu? Entahlah….

Dakara ima ai ni yuku so kimetanda

Pocketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai

(So I'm going to go see you right now,

that's what I've decided

I want to have you listen to this song,

that I have in my pocket)

Cinta seperti malam gelap tanpa ujung dan tanpa batas. Kehangatan rasa itu memang belum dirasakan keduanya. Tapi jika telah terjadi, siapa yang akan bisa merusak jalinan itu? Kita tidak tahu. Yang jelas pagi akan menyambut. 'Hari itu' belum tiba, tapi sebaiknya tak pernah tiba. Jika tiba, siap untuk mulai menghitung countdown to the end?

TO BE CONTINUED

Hmmm… Aku yakin ini sama sekali belum seru… Dan jujur aku buatnya sampai jam setengah 3 pagi dihari Selasa-Rabu. Kurang kerjaaan banget! Ya udahlah, sok atuh. Review please? Pencet tombol dibawah ya?