Miss Hygienist
By
Chima Chigoy Hatake
Disclaimer: Om Masashi Kishimoto
Pairing: SasuSaku
Genre: Romance/Hurt/Comfort
Warning: OOC selalu, AU, Gaje, LEMON, Don't Like Don't Read! No Flame! ONCE AGAIN No Flame!
Happy Reading ^^
Chapter 4
FLASHBACK
Sasuke menemui Sakura disaat pulang sekolah. Pemuda itu menyuruh Ino untuk menahan Sakura di ruang kelas supaya tidak pulang. Ino berpura-pura pergi ke toilet. Sakura menunggu Ino sendiri, hidupnya seperti tidak ada gairah tanpa Sasuke. Sebagai wujud rasa rindunya, Sakura makan jajanan kantin yang dibelinya sewaktu jam istirahat tadi. Sakura makan dengan tangan, tanpa alat bantu apapun (?). Ia juga tidak memakai pembersih tangan. Tidak seperti biasanya.
Sasuke datang menghampirinya, dengan dua tangan di balik punggung.
Sakura tak menyadari kehadiran Sasuke.
"Sakura..." panggil Sasuke. Sakura menoleh lalu beranjak dari tempat duduknya. Sasuke memeluk tubuh Sakura dengan posisi tangan di pinggang Sakura. Sasuke berbisik di telinga Sakura.
"Aku membawa sesuatu untukmu. Hanya untukmu!" ucapnya seraya melepaskan pelukannya.
"Terimalah," pinta Sasuke. Sakura menerimanya.
"Sasuke, aku..." belum sempat Sakura melanjutkan ucapannya Sasuke meletakkan jari telunjuknya di bibir Sakura.
"Sst... Aku tahu apa yang akan kau ucapkan. Tapi, izinkan aku mengatakan sesuatu yang akan kukatakan," tukas Sasuke. "Aku menyayangimu dan aku mempersembahkan bunga ini untukmu. Tapi, bagiku hanya ada satu bunga yang kusuka. Bunga yang paling indah dari yang terindah yaitu bunga Sakura. Sakura Haruno."
Jantung Sakura berdegup kencang. Sasuke ingin membuat Sakura merasa menjadi wanita yang paling istimewa di dunia.
FLASHBACK OFF
Mata yang berbinar, jantung yang berdegup kencang, melayang ke awang-awang. Pernahkah kalian rasakan hal itu? Saat ini, perasaan itulah yang sedang dirasakan gadis berambut pink. Tubuhnya yang mungil, sedang didekap hangat oleh sang kekasih. Bisikan yang lembut menghangatkan telinganya, rasa amarahnya telah sirna.
Hasratnya kian membara, ingin merasakan indahnya cinta.
"Sasuke..." Sakura memanggil dengan lirih. Jemarinya meraba-raba punggung sang Uchiha untuk mencari kehangatan.
"Ya, Sakura... Aku harap kau selalu seperti ini. Dekap aku lebih lama, dekap aku lebih hangat lagi!" pinta Sasuke seraya menciumi kening, pelipis, pipi, telinga, lalu mencapai leher milik Sakura.
"Aaah..." desah Sakura ketika lehernya diciumi secara beruntun. Kancing seragamnya dibuka oleh Sasuke, dari kancing bawah hingga kancing atas. Seragamnya dilempar entah ke mana.
Sasuke mengambil bunga edelwis dari tangan Sakura dan menaruhnya di meja kemudian ia membuka tank top putih yang dikenakan Sakura, terlihatlah 'kedua benda' bagian paling sensitif milik Sakura yang masih tertutupi. Sakura tersenyum malu dengan rona merah dipipinya. Sasuke pun ikut tersenyum.
"Bolehkah aku melakukannya?" Sasuke meminta izin pada Sakura.
"Tentu saja boleh," jawab Sakura, dengan sengaja ia membuka bra dan membuka rok miliknya. Menyerahkan diri seutuhnya untuk Sasuke.
Sasuke terbelalak melihat pemandangan indah yang dipertontonkan oleh Sakura.
"Sekarang giliran kau yang membuka pakaianmu!" perintah Sakura. Sasuke menurut, ditanggalkannya satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya. Sakura blushing. Dengan sikap agresif, Sakura menindih Sasuke di atas meja.
Gadis itu mencumbu Sasuke. Dari bibir ke leher, dari leher ke dada bidang milik Sasuke. Sakura menghisap, menjilati, dan menggigit puting dada Sasuke.
"Aaaah..." desah Sasuke. Sakura mengeksplor tubuh Sasuke yang lainnya.
Masih dengan posisinya di meja, Sasuke hanya pasrah. Mengizinkan Sakura melakukan apa yang ingin dilakukannya.
Sakura menatap menggoda pada Sasuke. Dipegangnya kejantanan Sasuke, dijilatinya secara perlahan-lahan, menghisap, kemudian digigit lembut oleh Sakura. Sasuke semakin mendesah.
"Aaaaah..." desahan Sasuke memacu adrenalin Sakura untuk berbuat lebih lama lagi. Sasuke memejamkan matanya ketika mulut Sakura terus-menerus beraksi hingga Sasuke mencapai klimaksnya. Kejantanannya mengeluarkan cairan kental, membanjiri mulut Sakura.
"Mmph..." desah Sakura, ia menelan cairan tersebut. Sakura kembali menindih Sasuke. "Bagaimana? Apakah belum cukup?" tanya Sakura.
Sasuke membuka matanya. "Sudah cukup. Rupanya gadisku telah berubah menjadi semakin pintar," puji Sasuke. Ia mengambil sebuket bunga edelwis untuk membelai pipi, bibir, leher, juga kedua buah dada Sakura. Membuat Sakura menyunggingkan sebuah senyuman.
Sakura segera beraksi. Ia memegang kejantanan Sasuke untuk dimasukkannya ke dalam kewanitaannya. Dengan mantap, Sakura menggerakkan tubuhnya ke atas ke bawah. Kali ini Sasuke sebagai uke-nya(?). Pasrah dan pasrah.
"Ssshhh... Aaaahhh... Uhhh..." desah Sakura. Tak lupa, Sasuke juga mengeluarkan desahannya.
Sakura menuntun tangan Sasuke untuk meremas buah dadanya yang bergerak menantang, satu tangannya meremas sebelah buah dadanya sendiri. Sebelum mencapai kepuasan, Sakura tidak akan berhenti. Butuh waktu tiga puluh menit untuk mencapai klimaks. Dari kepunyaan masing-masing mengeluarkan cairan kental yang meresap ke dalamnya. Terasa hangat.
Sakura jatuh ke dalam pelukan Sasuke, matanya sayu karena lelah.
"Sudah puas?" tanya Sasuke dengan sarkastik. Sakura tertawa menanggapi pertanyaan sarkastik dari Sasuke.
"Hahahaha... Aku sudah puas. Apa kau ingin melakukannya?"
"Tentu saja aku ingin melakukannya! Aku yang meminta, kenapa kau yang melakukannya?" ketus Sasuke. Tanpa jawaban, Sakura hanya tertawa. Dengan sedikit rasa kesal, Sasuke bangkit dan melepas Sakura yang berada di atasnya.
"Eh! Apa kau akan melakukannya sekarang?" tanya Sakura kaget.
"Hn," jawab Sasuke sekenanya. Sakura dibaringkan di atas meja tempat Sasuke berbaring tadi.
Ronde kedua dimulai. Berganti posisi, Sasuke kini menjadi seme-nya(?). Mencium bibir Sakura dengan penuh gairah. Menghisap, dan menggigit puting Sakura. Sakura sudah terlalu lelah untuk mendesah, maka ia menggigit bibir bawahnya. Sasuke membuat kissmark tepat di atas buah dada Sakura. Setelah puas di bagian itu, Sasuke langsung memasuki bagian inti. Menusuk-nusuk kewanitaan Sakura hingga mencapai kepuasannya. Klimaks untuk yang kedua kalinya.
Konoha High School menjadi sejarah kisah cinta Sakura dan Sasuke. Di tempat itulah mereka sering melakukan hubungan intim yang tidak seharusnya.
Minggu-minggu telah berlalu dan tibalah saatnya Konoha High School melaksanakan Try Out pertama sebagai salah satu syarat untuk kelulusan anak kelas 3. Semuanya mempersiapkan diri untuk menghadapi tes. Pelajaran Matematika menjadi pelajaran pertama. Kebiasaan anak sekolah di saat tes adalah saling mencontek. Tetapi tidak untuk Sasuke begitu juga Sakura. Naruto selalu menjadi langganan mencontek pada Sasuke. Sasuke memang jorok, tetapi ia mempunyai prestasi yang membanggakan. Selesai mengerjakan tes, Sasuke, Sakura, dan Naruto berkumpul di depan kelas.
"Teme, terima kasih ya. Berkat kau, aku bisa menjawab semua soalnya. Hehehe..." kata Naruto sambil cengengesan.
Sasuke mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Sakura hanya tertawa mendengar ucapan Naruto.
"Heh, Dobe, lain kali jangan mencontek lagi. Kapan kau pintarnya?" gerutu Sasuke. Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sebenarnya aku bisa, tapi untuk meyakinkan jawabanku, makanya aku melihat jawabanmu, Teme."
"Huh, alasan!" gumam Sasuke kesal.
Sakura mengusap dada Sasuke untuk memberi ketenangan.
"Sudah, sudah. Jangan kesal begitu. Kasihan Narutonya." Sakura membela Naruto.
"Tapi ini demi kebaikan si Dobe," timpal Sasuke.
Sakura tidak melanjutkan pembelaannya. Tiba-tiba Ino datang membawa makanan yang dibelinya di pinggir jalan depan sekolah.
"Hai, hai... Aku datang bawa rujak mangga. Kalian mau tidak?" seru Ino.
Sasuke dan Naruto menerima tawaran Ino mencicipi rujak mangga tersebut.
"Cih, asam sekali!" ujar Sasuke sambil memuntahkan rujak yang tadi dikunyahnya.
"Wuek, benar-benar asam!" Naruto ikut memuntahkan rujaknya karena rasanya memang sangat asam.
"Aku mau rujaknya!" seru Sakura. Kemudian ia mengambil satu potong buah mangga dengan tangannya.
"Mmm, segar sekali rujaknya! Asam-asam gimana gitu...!" ucap Sakura disertai acungan jempolnya.
Sasuke dan Naruto sweatdropped melihat Sakura yang amat sangat bersemangat melahap rujak mangga. Sementara Ino hanya tersenyum-senyum.
"Ih, apanya yang segar? Asam begitu. Apa enaknya?" Sasuke berdecih.
Sakura hanya menyeringai kecil. Ino angkat bicara.
"Sakura lagi ngidam kali. Makanya dia suka rujak ini. Hahaha..."
Tiba-tiba Sakura tertegun mendengar ucapan Ino. Ia tak melanjutkan acara makannya. Sasuke khawatir melihat wajah Sakura yang tiba-tiba pucat. Ino ikut khawatir.
"Kenapa, Sakura? Kamu sakit perut gara-gara rujaknya terlalu asam ya?" tanya Ino.
Sakura dengan refleks menjawab, "Ah, iya. Aku sedikit sakit perut. Sasuke, bisa antar aku ke toilet sebentar?"
Ino dan Naruto sweatdropped mendengar perkataan Sakura.
"Hei, masa Sasuke mengantarmu ke toilet? Bisa-bisa dia keenakan melihat 'pemandangan' di sana," kata Naruto sambil cengar-cengir.
"Dasar pervert," gumam Ino.
Sementara itu, Sakura langsung menarik Sasuke untuk bicara berdua di sebuah tempat yang sepi.
"Ada apa, Sakura? Kenapa tiba-tiba menarikku ke sini?" tanya Sasuke.
"Sasuke, tiba-tiba aku kepikiran dengan perkataan Ino tadi," ujar Sakura dengan wajah cemas.
"Memangnya kenapa? Apa yang kau pikirkan?"
"Aku sudah telat datang bulan selama satu bulan... Jangan-jangan apa yang dikatakan Ino benar. Kurasa... aku hamil."
TBC
A/N: Terima kasih untuk yang sudah memberi review maupun memberi masukan-masukan yang berguna. Aku akan berusaha untuk menjadi author yang lebih baik lagi. Tapi karena aku masih author baru, gomen kalo misalnya alurnya kecepetan, chara-nya terlalu OOC, typo, dan lain-lain. Aku harap kalian mau mengerti kalau aku masih belajar. :)
Chima mengucapkan banyak terima kasih karena respon yang positif dari kalian.
Review please? ^^
