A'hai mina... tiba-tiba kusanagi kepikiran nulis cerita ini... fic ini mengambil setting sekitar arrancar arc, waktu Hitsugaya di tugasin nyelidikin arrancar ke Karakura dan setelah Hitsugaya ketemu Karin di versi animenya.

Disclaimer: BLEACH punya Tite Kubo *treak dari puncak monas*


The Baby Is My Taichou

Chapter: 1

Kurotsuchi Mayuri, ilmuan gila, muka badut, taichou divisi 12, keluar dari dalam laboratoriumnya sambil tertawa terbahak-bahak bagaikan orang gila. Dia berhasil menyelesaikan penemuan terbarunya yang ga penting, Ramuan yang dapat membuat oarng yang meminumnya mejadi lebih muda. Rencananya ia akan memberikan ramuan itu kepada Yamamoto-soutaichou. Jika soutaichou kembali muda, maka kekuatannya akan bertambah dan Soul Society tak perlu takut menghadapi winter war nanti.

Tetapi, ketika sang ilmuan gila memberikan ramuan itu kepada soutaichou, sang soutaichou malah menyerahkan ramuan itu ke divisi 4 untuk diuji keamananya. Sang Soutaichou tidak yakin dengan hasil penelitian ilmuan gila. Salah-salah, dia nanti malah kena encok.

Didivisi 4...

"Hanataro..." panggil Isane ketika melihat nanaseki divisinya lewat depan depan kantornya, "Hai?" tanya Hanataro. Lalu ia datang mendekati Isane.

"Tolong antarkan obat yang ada di atas meja itu ke Matsumoto-fukutaichou di dunia manusia," kata Isane sambil sibuk mengerjakan paper worknya, "Matsumoto-san bilang, Hitsugaya-taichou kena flu. Tetapi ia terlalu keras kepala untuk mengakuinya. Seharusnya aku yang menantarkannya, tetapi aku harus segera menyelesaikan semua tugas ini."

"Uh'uh... baikalah Isane-fukutaichou," jawab Hanataro sambil mengambil salah satu botol berisi obat diatas meja didekat jendela tanpa melihat labelnya. Setelah itu, ia segera menuju gerbang penhubung dunia manusia yang berada di divisi 13. Dalam hati Hanataro bertanya-tanya, bagaimana mungkin Hitsugaya-taichou, pemegang zanpakuto berelement es terkuat di Soul Society, bisa kena flu?

Sesampainya di dunia manusia, Hanataro langsung menuju apartement Orihime tempat Matsumoto dan Toushiro menginap. Setelah memberikan obat itu, Hanataro langsung kembali ke Soul Society.

~H~

"Taichou..." panggil Matsumoto kepada taichounya yang keras kepala, "Ayo minum obatnya."

"Urusai! Sudah kubilang aku tidak sa- ," Toushiro tidak menyelesaikan ucapannya, "Hachiu!" Toushiro bersin. Wajahnya pun merona karena malu.

Matsumoto menatapnya dengan tatapan 'kubilang apa'. Toushiro lalu membalikan badannya dan melipat kedua tangannya didepan dadanya, "Pokok aku tidak sakit," kata Toushiro keras kepala.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, lalu dengan bersemangat Matsumoto membuka pintu itu, "Ah, Karin-chan," kata Matsumoto ketika melihat anak perempuan berambut hitam berdiri di depan pintu.

Sementara itu, Karin menatap Matsumoto dengan tatapan bingung, 'Bukankah aku mengetuk pintu apartement Orihime? kenapa shinigami yang aku temui dua hari yang lalu yang keluar?' Tanya Karin dalam hati, "Maaf salah rumah," kata Karin sambil beranjak pergi.

"Tunggu..." kata Matsumoto sambil menarik lengan Karin, "kalau kau mencari Orihime, dia sedang pergi dalam waktu yang lama," jelas Matsumoto. Karin menganggukkan kepalanya mengerti, lalu beranjak pergi lagi. Tapi Matsumoto tak melepaskan tangannya, "Aku baru membuat cake strawberry, bagaimana kalau kau masuk dan mencobanya?" tanya Matsumoto sambil tersenyum.

Tanpa curiga, Karin mengangguk setuju dan mengikuti Matsumoto masuk ke dalam apartement Orihime. Begitu sampai di dalam, Karin melihat Toushiro sedang duduk sambil menonton TV, "Hai Toushiro!" sapa Karin sambil duduk di samping Toushirou.

Toushiro mengerutkan dahinya, "Sudah kubilang, panggil aku Hitsugaya," kata Toushiro dengan nada kesal.

Sementara itu di ruang makan, Matsumoto dapat ide agar taichounya meminum obatnya. Lalu ia mencampurkan obat flu Toushiro dengan teh. Sambil tersenyum nista, Matsumoto membawa teh Toushiro dan sepotong cake untuk Karin ke ruang tamu. Ketika sampai, ia langsung memberikan teh yang di bawanya kepada Toushiro dan cake kepada Karin. Lalu, tiba-tiba handphonenya berdering, dan ia pun meninggalkan ruangan itu lagi.

~H~

Beberapa menit yang lalu di divisi 4...

Isane menghela nafasnya lega. Ia sudah selesai mengerjakan semua tugasnya yang menumpuk bagaikan bukit. Lalu ia pun membuka jendela kantornya untuk menghirup udara segar. Lalu, tiba-tiba Isane merasa ada suatu keanehan di meja dekat jendela itu. Isane pun mendekati meja itu, "OMG..." teriak Isane horror sambil melihat botol berlabel 'obat flu' diatas meja itu dengan mata terbelalak. Ia tak percaya dengan apa yang kilat, Isane menyamber telefon kantornya dan memutar nomer handphone Matsumoto, 'Semoga belum terlambat,' kata Isane panik dalam hati

~H~

Di dunia manusia...

Matsumoto pergi ke ruang makan dan menjawab handphonenya. Tapi, belum Matsumoto berkata apa-apa, orang di seberang telephone berteriak panik kepadanya, "Matsumoto-fukutaichou... apa kau sudah memberi obat yang Hanataro bawa kepada Hitsugaya-taichou?" tanya Isane panik dari seberang telephone.

"Ah...aku baru saja memberikannya kepada Hitsugaya-taichou. Terima kasih ya Isane," jawab Matsumoto. Dalam hatinya, Matsumoto bingung kenapa Isane sepanik itu.

"TIDAK!" teriak Isane horror dari seberang telephone. Matsumoto lalu menjauhkan handphonenya dari telinganya, "Uh'uh... ada apa Isane?" tanya Matsumoto bingung.

"Hanataro salah mengambil obat flu Hitsugaya-taichou dengan obat hasil penelitian Kurotsuchi-taichou," kata Isane pelan. Kelihatanya ia hampir pingsan di sana.

Mendengar kata 'hasil penelitian' dan 'Kurotsuchi' dalam satu kalimat, Matsumoto langsung berlari ke ruang tamu untuk mencegah taichounya meminum tehnya. Tetapi ketika sampai, wajah Matsumoto langsung berubah horror, "TIDAK!" teriak Matsumoto horror melihat Toushiro dan Karin berubah menjadi batita berusia 1 atau 2 tahun.

Toushiro berubah menjadi bayi karena teh yang diminumnya itu tidak aneh. Tapi bagaimana Karin juga bisa berubah menjadi bayi? Mari kita flash back sebentar.

Beberapa menit yang lalu, ketika Matsumoto sedang menjawab panggilan telephone Isane...

Toushiro menatap Karin yang menyendok cake dari Matsumoto dengan tatapan ragu, "Kalau aku jadi kau, aku tidak akan memakan cake itu," kata Toushiro. Lalu ia meneguk tehnya tanpa curiga sedikitpun.

"Hanapa?" tanya Karin sambil memasukan 'benda' yang disebut Matsumoto cake strawberry itu kedalam mulutnya. Detik kemudian setelah 'benda itu' masuk kedalam mulut Karin, mukanya langsung berubah biru, "Hoek..." kata Karin sambil memuntahkan kembali 'benda itu'. Walau tampak depan cake itu kelihatan meyakinkan, tetapi ketika masuk ke mulut, Karin merasa seperti memasukan sampah ke dalam mulutnya. Lalu tanpa basa-basi, Karin langsung menyambar teh yang di pegang Toushiro dan meneguknya habis.

"Hwah... aku kira aku akan mati," kata Karin sambil meletakkan cangkir yang sekarang kosong di atas meja, "Kau sudah ku ingatkan kan," kata Toushiro sambil cengar-cengir melihat wajah Karin yang terlihat ingin muntah.

Karin mengirim death glare kepada Toushiro, "kau tak bilang kalau rasanya seperti cumi-cumi, di campur duren, selai kacang, ikan asin dan telur busuk jadi satu," kata Karin kesal, "tunggu... aku rasa, aku juga merasakan ada cangkang telur didalamnya."

Toushiro sweat drop mendengar pernyataan Karin, bisa-bisanya dia sempat mengenali apa saja yang Matsumoto masukan kedalam 'cake itu'.

Keanehanpun terjadi. Tiba-tiba Toushiro dan Karin merasakan kepala mereka melayang-layang dan pandangan mereka menjadi gelap.

~H~

Renji, Ikkaku dan Yumichika sedang menuju ke apartement Orihime ketika mereka mendengar teriakan horror Matsumoto. Mereka saling berpandangan, dan langsung berlari menuju asal teriakan itu, "Ada apa Rangiku-san?" teriak Renji khawatir sambil membuka pintu apartement Orihime dengan kasar. Lalu mereka bertiga melihat Matsumoto duduk di lantai dengan wajah horror sambil menunjuk sesuatu. Dan mata mereka pun tertuju pada apa yang ditunjuk oleh Matsumoto.

Mereka melihat dua bayi sedang merangkak, satu bayi berambut putih dan yang satunya lagi berambut hitam. Salah satu bayi yang berambut putih itu mengangkat kepalanya dan menatap ketiga shinigami yang baru datang itu dengan mata emeraldnya yang besar. Lalu bayi itu pun tersenyum imut kepada mereka. Mata Renji dan ikakku berdenyit-denyit melihat keimutan bayi itu, sedangkan Yumichika merona dan berteriak gaje, "Kya... imutnya."

Melihat baju yang bayi itu pakai kebesaran dan juga milik Toushiro, mereka menyadari sesuatu. Detik kemudian, teriakkan horror kembali menggema di kota Karakura.


Yupz... itu chappy pertama cerita ini...

Apakah yang akan Matsumoto, Renji, Ikkaku dan Yumichika lakukan kepada Toushiro dan Karin yang berubah menjadi batita?

Bagaimanakah reaksi Ichigo, yang baru kembali dari berlatih bersama Vaizard, mengetahui adiknya berubah menjadi batita?

Tunggu jawabannya di chappy selanjutnya

He he he


Mind to review?

-kusanagi-