Disclaimer : Bleach punya Tite Kubo-sensei! Saya mah cuma numpang aja! Hehehe
Kenalin nih author (abal) baru, panggil aja Rio. Ini 1st fic yg saya upload, aslinya masih ada banyak lagi
R&R but if you Don't like, don't read!
~Chapter 1~
Welcome to Your New Jail
"Ayo nee-san! Cepat naik!" kuulurkan tanganku ke arah nee-sanku.
"m, maaf Ruki *cough*...a, nee-san tak bisa memanjat setinggi itu"
"kan belum dicoba! Apa nee-san mau tertangkap lalu dijual ke rumah-rumah bordil itu?"
"tidak mau... *cough* tapi gimana lagi, badan nee-san... sudah tidak kuat *cough cough*"
Aah iya ya, aku lupa penyakit nee-san...
"begini saja nee, kakak lewat gang kecil di sana itu. Mereka kan badannya besar-besar, jadi nggak mungkin cukup" jelasku sambil menunjuk gang sempit dan cuma bisa dilewati seorang anak kecil
"terus begitu keluar dari gang itu kan ada jalan besar, nee-san tunggu aku di situ"
"kamu beneran mau lewat atap, Rukia?" Kata nee-san seolah tak percaya dengan kenekatanku.
"iya, aku akan mengulur waktu mereka" kuambil batu-batu kecil dan kumasukkan ke obi yukata-ku. "Mereka mendekat! cepat pergi nee-san!"
"b, baik!" setelah kulihat nee-san masuk ke gang, kupanjat pohon lalu melompat ke atap rumah di depannya.
"si kecil itu di atas sana! Kejar dia, CEPAAT!" cih, si botak itu melihatku rupanya.
"eeh, tapi nanti kimono-ku kotor, udah jalan becek, nggak ada ojek lagi~~" wut! Kulempar batu-batu itu ke preman botak dan banci kaleng sok cantik itu.
*Bletak!* "aduh! Jadi tambah sakit nih kalo nggak ada rambut!" "week, salah sendiri botak!"
*Pletuk!* "aah, bulu-buluku yang indah berguguran~!" huh dasar lebay, kulempari lagi ah
*Duarrr!* ups?
-author, emangnya Ruki bawa elpiji 3 kg ya?-
-nggak sih, biar keren jadi effect soundnya diganti! hehehe-
-dasar author sableng!-
"dasar bencong nggak guna! Hei berhenti kau tikus cilik!" enak saja kalo ngomong, nee-san menungguku tau!
Tinggal melompati rumah ini lalu di seberang sana ada nee-san!
HUP! Eeh lho, lho? Kakiku nggak nyampe, jadi aku...?
"KYAA!"
*BRAAK*
Aduuh, badanku sakit... nggak boleh, aku nggak mau ketangkep...! nee-san masih menungguku
Air mataku terjatuh bersamaan dengan hujan, tapi badanku terlanjur basah oleh keringat dan darah yang mengucur karena jatuh tadi.
*GREEK* pintu rumah itu terbuka, lampunya menyilaukan mataku
"suara keras apa tadi...?" dingin, siapapun tolong aku...
"! Ada anak kecil terluka parah, Momo cepat angkat dia ke dalam Okiya!" eeh, Ini okiya? Lebih baik mati aku!
"baik Rangiku-nee, ayo kau bisa berdiri kan?" seorang gadis seumuran denganku memapahku masuk.
"Orihime, bawa kotak P3K kemari!"
"ee, aku masih capek habis menemani klien seharian!"
"huh! mentang-mentang terkenal" gerutu orang yang dipanggil 'Rangiku-nee' oleh si Momo yang sedang membersihkan lukaku.
"aduh..." , "maaf, sakit ya? Aku pelanin lagi deh" kata Momo sambil mengelap lututku yang lecet tidak karuan.
"suruh dia mandi Momo. Aku akan bicara pada Okaa-san" Rangiku tiba-tiba muncul dengan kotak P3K dan yukata bersih di tangannya.
"baik... nah ayo ikut aku ke kamar mandi" "umm, baiklah Momo-san"
"hihi, tidak usah kaku begitu, kita seumuran kan?" Momo lalu membasuh rambutku. Airnya hangat sekali, ototku yang tegang gara-gara lari tadi jadi rileks.
"boleh aku bertanya?"
"ya, Momo-chan?"
"siapa namamu? Terus kok lukamu bisa sampai separah ini?"
"namaku Rukia, lalu tadi aku..."
*GREEK*
kaget aku, siapa sih yang asal buka pintu kamar mandi
"aa, Orihime-san!" Oo, jadi ini yang namanya Orihime tadi?
"sedang apa kalian di sini? Mengotori air mandiku saja, cepat keluar!"
"b, baik! Ayo Rukia, kami permisi dulu"
"permisi" kataku sambil melilitkan handuk ke tubuh mungilku.
"siapa dia Momo?" , "kau tidak mengenalnya?"
Momo sangat terkejut saat aku bilang "tidak, makanya aku tanya"
"...Orihime-san itu salah seorang geisha top di Rukongai, makanya aku sangat segan padanya"
"ooh" aku cuma ber-oh ria lalu memakai yukata yang diberikan oleh Rangiku-san.
"Momo, apa Rangiku-san bukan geisha top juga? Dia kan cantik, dadanya juga lebih besar dari si Orihi... uph" Momo menyumpal mulutku dengan kapas yang dia pakai untuk mengobati lukaku
"sst, jangan keras-keras Rukia. Dia juga terkenal sih, tapi sifat galaknya itu lho..."
"Ehem! Siapa yang galak?"
"eeh Rangiku-nee, maaf ya"
"dasar! Kalo aku galak, nggak mungkin kan mungut kalian berdua" Rangiku-san tersenyum lalu mengelus kepala kami
"o iya, Okaa-san ingin bertemu denganmu. Ikut aku" tanganku yang kecil diseretnya ke kamar si 'okaa-san'.
*TOK TOK*
"izinkan saya masuk kaa-san"
"yah, masuklah"
"permisi, ini anaknya kaa-san" Rangiku mendorongku pelan ke arah seorang wanita berkulit hitam, tapi meski begitu dia tetap manis.
Okaa-san menaikkan daguku "manis juga, mata violetnya bagus" tangan Okaa-san lalu menjelajahi tubuh kecilku, mungkin aku mau diapa-apakan... gawat!
"maafkan saya, tapi bolehkah kita merawatnya kaa-san?"
"fuh, kau terlalu baik Rangiku. Tapi baiklah soalnya sulit dapat anak seperti ini, gratis lagi!"
'seperti ini'dan 'gratis'? Aku bukan barang!
"hei jangan pandang aku seperti itu, anak kecil. Siapa namamu dan berapa umurmu?"
"Nama saya Rukia, umur saya 10 tahun" jawabku sambil memancarkan deathglare
"mata violet yang tajam... sepertinya kau pintar ya? Ran, bawa dia ke dokter Unohana lalu daftarkan dia ke sekolah geisha! Belajarlah yang rajin supaya bisa membayar semua hutangmu"
hah? "maaf, tapi apa hutang saya?" kutanya dengan sopan agar kegugupanku tertutupi.
"sudah jelas kan! Biaya perawatan, sekolah geisha, dan keseharianmu!"
"ta... tapi saya belum mengiyakan! Saya juga ada urusan lain kaa-san!"
"Ti-dak bi-sa, kau sudah jadi aset berharga di Okiya-ku Rukia-chan. Kau baru bisa bebas setelah membayar semua hutangmu dan jadi geisha sukses"
mata keemasan okaa-san melirikku dengan penuh kemenangan. Aah, bagaimana ini? Setelah lolos dari rumah bordil itu, sekarang aku harus membayar hutang yang aku tak tahu berapa jumlahnya, apalagi gimana cara melunasinya?
"tapi saya tak punya uang sepeser pun kaa-san, bagaimana cara saya membayar hutang-hutang itu?"
"makanya jadi geisha yang sukses. Kalo klienmu banyak, otomatis kau jadi kaya kan?"
"iya... itu berapa lama?" , "biasanya 5-10 tahun lagi"
Nani? Kami-sama taskete... oiya nee-san gimana ya? Apa dia masih menungguku, hujan begini...
"Tenanglah, Ruki-chan. Aku akan membantumu kok. Nanti kuajari teknik dan tarian geisha" Ran-san terlalu baik, dia bisa melihat wajahku yang pucat pasi memikirkan nee-sanku satu-satunya.
"Hei Rukia, tidurlah di kamar Momo. Sudah kugelar lho futonnya" lagi-lagi dia menarik lenganku
"aah... rigatou... Ran-san" sahutku pasrah.
"Tidur yang nyenyak ya! Lalu bekerja keraslah mulai besok, Ru-Ki-A Chan" Aku lihat tangannya melambai sambil tersenyum 'Aku-nemu-mangsa-baru'
Sialan kau nenek gosong!
Rio : Umm, gimana? Aneh, gaje, garing, kriuk-kriuk atau yg lain?
Rukia : Tau tuh, emang bisa dimakan? Lagian aku kok jadi geisha sih?
Rio : belum jadi kok! Sabar aja nunggu time skip-nya
Rukia : kalo gitu aku request kimono yang bagus ya? Rio-chan~~ *chappy eyes no jutsu*
Rio : Ok, ok. Untuk Rukia kecilku pasti akan ku... BUHH *tepar*
Ichigo : yang boleh bilang gitu cuma gue tau! Lagian kok gue nggak muncul sih!
Rio : bah, Rukia cocoknya sama gue tau! Jeruk busuk! Lo nguping ya?
Ichigo : sama dia juga kok!
Rukia : Nii-sama? Kok ada di sini?
Rio : haha, ketauan tuh... Ihiiiyy Rukia ehm ehm, banyak fansnya!
Rukia *blushing*
Ichigo : heh, aku bukan fansnya tau! Tapi udah jadi pacarnya!
Byakuya *deathglare*, Ichigo & Rio*tepar*
Byakuya : Lanjutin Rukia, mumpung makhluk2 laknat ini tepar
Rukia : Iya Nii-sama. Mau comment, saran, kritik, flame, dll lewat link di bawah sini aja ^_^
Rio : *balik lagi* Semua saya terima kok, mumpung bulan puasa ini.
All : See ya later in next chap!