Title : L.O.V.E
Rated : T
Genre : Romance
Pairing : AllCharKHRxReader (18xReader, very slight 69xReader)
Inspirasi : Khayalan tingkat tinggi author buat jadi pacar smua karakter KHR [terutama Dino, Kyouya, Mukuro, dan 1st gennya xD #disepak]
Summary : 'Pertama, kau harus berhenti dari bagian nanas bodoh itu apapun caranya. Yang kedua, kau harus kembali menjadi asisten pribadiku. Yang ketiga, kau tidak boleh berhenti menjadi asisten pribadiku... Dan yang terakhir...'
Disclaimed :
KHR © Amano Akira
Warning : Gaje, OOC parah
Chapter 4, Hibari Kyouya part 3 (Ending?)
'Kalau begitu... Hubungan kita sampai disini saja... Kau dan aku tidak memiliki hubungan yang melebihi boss dan bawahannya...'
Kata-kata Hibari terus terngiang-ngiang dikepalamu. Kau benar-benar tidak menyangka kalau akhirnya kau harus berpisah dengan kekasihmu itu. Kau hanya membenamkan kepalamu dibantal dan membiarkan tangismu pecah disana. Kau sudah berusaha untuk melupakannya, tetapi tetap saja wajahnya terus terngiang-ngiang ditelingamu.
"[y/n]..." Tiba-tiba seseorang mengelus kepalamu dengan lembut dan memanggilmu. Dengan perlahan kau menghapus air matamu dan melihatnya. Laki-laki berambut biru dan bermata berbeda itu tersenyum kearahmu.
"M-Mukuro-san, ada apa...?" Kau langsung menghapus air matamu dan tersenyum kearahnya.
"Kau tidak apa-apa?"
"Ya, aku tidak apa-apa kok..." Kau tertawa kecil sambil melihat kekasihmu itu. "Ah, sudah jam segini ternyata... Maaf, sepertinya aku tertidur..."
"Tidak apa-apa, aku melihat sepertinya kau kurang tidur akhir-akhir ini..." Kau melihat kearah Mukuro yang benar-benar mengkhawatirkanmu. "Sepertinya tidak apa-apa kau tidak ikut acara hari ini..."
"Acara...?" Kau menyadari sesuatu dan melihat jam. "Ah, maafkan aku Mukuro-san, aku akan segera mengganti bajuku...!" Mendorong keluar Mukuro, kau bergegas mengganti bajumu. "T-tunggu aku sebentar Mukuro-san..."
"Tenang saja aku akan menunggumu..." Mukuro terdengar tertawa kecil mendengarmu terburu-buru. Hari ini adalah hari dimana Mukuro benar-benar keluar dari penjara Vendice. Yang itu artinya ia dan Chrome atau sering disebut Nagi akan berpisah. Walaupun tidak ingin, kau tidak mungkin tidak ikut dalam acara besar 'kekasihmu' bukan?
...
Membuka pintu kamarmu, kau masih melihat Mukuro yang menyenderkan badannya di dinding yang ada didepan kamarmu, menunggumu.
"M-maaf membuatmu menunggu Mukuro-san..." Kau memakai blouse berwarna putih dan juga sepati hak berwarna biru velvet, rambutmu dikuncir atas menggunakan perhiasan rambut berwarna biru dan putih.
...
Mukuro tampak diam menatapmu, dan tidak bergerak dari tempatmu.
"Ada apa Mukuro-san...?" Tiba-tiba ia memelukmu dengan erat dan tersenyum sambil mengelus kepalamu. "E-eh Mukuro-san?"
"Kau benar-benar manis [y/n]-chan..." Kau bisa merasakan wajahmu yang memerah karena ucapan Mukuro. Mukuro memang berbeda dengan Kyouya yang tidak pernah memujimu secara langsung.
CKLEK!
Suara pintu yang terbuka itu membuatmu menoleh kearah pintu masih dalam pelukan Mukuro. Tetapi kau benar-benar terkejut melihat siapa yang ada disana. Hibari Kyouya, mantan kekasihmu bersama dengan Chrome.
"..." Hibari, Mukuro, Chrome, maupun kau tidak ada yang memulai pembicaraan. Kalian mencoba untuk mencerna masing-masing pikiran. Ia melihatmu sedang dipeluk oleh Mukuro, dan kau melihatnya berjalan bersama Chrome.
"Ah, Kyouya-kun kau baru akan berangkat?" Mukuro memulai pembicaraan. Tetapi, Hibari hanya memalingkan wajahnya dan tidak menatap Mukuro. Tetapi, matanya langsung tertuju padamu yang juga menatapnya.
"...s-selamat malam, Hibari-san..." Kau mencoba tidak menatap matanya, karena itu hanya akan membuatmu menangis. Kau bisa melihat ia menutup matanya dan hanya diam tidak menjawab pertanyaanmu.
"Ayo Chrome..." Hibari menarik tangan Chrome dan berjalan melewatimu dan Mukuro. Kau hanya bisa melihat punggungnya yang semakin menjauh dan menjauh.
"[Y/N]-chan...?" Mukuro menepuk pundakmu dan melihatmu yang hanya menatapnya. "Ayo, semuanya sudah menunggu..." Kau hanya tersenyum didepannya. Mukuro sangat baik padamu, dan tidak pernah mengecewakanmu. Ia benar-benar menyayangi dan mencintaimu. Tetapi, entah kenapa bagaimanapun kau tidak bisa merasakan hal yang sama dengan ketika kau bersama dengan Kyouya.
...
Kau berjalan bersama Mukuro, dekat dengan Hibari yang berjalan bersama Chrome. Kalian tidak berbicara satu sama lain, dan kau juga disibukkan dengan berbicara dengan Mukuro, begitu juga dengannya yang berbicara dengan Chrome. Ketika membuka pintu aula Vongola HQ, kau bisa melihat semua orang sudah menunggu disana.
"Ah, Hibari-san..." Sawada Tsunayoshi, boss Vongola sekaligus atasanmu menghampiri Hibari dan Chrome serta kau dan Mukuro. Melihat pemandangan itu, ia menjadi heran karenanya. "Kalian..."
"Ah, Tsunayoshi-kun tidak tahu ya?" Mukuro merangkulkan tangannya dibahumu sambil tertawa. "[y/n]-chan adalah kekasihku sekarang..."
...
"E-eh?" Tsuna terkejut mendengarnya, dan ia melihat kearah Hibari yang masih memegang tangan Chrome dan kau yang dirangkul oleh Mukuro. "Kukira..."
"...aku sudah putus dengannya Sawada Tsunayoshi..." Kau menoleh kearah Hibari yang mengatakan itu. Yah, hatimu sakit tetapi itulah yang sebenarnya. Kau tidak memiliki hubungan apapun lagi dengan Hibari Kyouya.
"B-begitukah...?" Tsuna menatapmu, dan sepertinya ia tahu kalau kau melakukan itu dengan terpaksa. Kau tidak bisa membohongi hyper Intuition dari seorang Sky Guardian Vongola.
...
Pesta dimulai, dan semua orang tampak senang dengan pesta penyambutan sang Mist Guardian. Kau sedang duduk disalah satu sudut ruangan sendirian. Menghela nafas sejenak, kau hanya bisa menatap Mukuro yang sedang berbicara dengan yang lain (baca. Membuat masalah dengan yang lain) dan sepertinya Hibari menyendiri begitu saja dengan Chrome yang hanya tertawa-tawa melihat Mukuro.
Bohong kalau kau mengatakan tidak cemburu pada Chrome. Walaupun kau sudah tidak memiliki hubungan apapun, bagaimanapun kau tetap mencintainya apapun yang terjadi.
"..." Kau berjalan keberanda dan mencoba untuk menghirup udara segar. Angin bertiup menerpa tubuhmu, dan kau merasakannya serta menutup matamu. Ketika membuka mata, kau bisa melihat rasi bintang orion yang bersinar diantara bintang-bintang yang ada dilangit malam itu.
"Indahnya," kau tersenyum dan menatap bintang itu, "Hm? Siapa itu..." Seseorang mencoba untuk membidik kearahmu. Bukan, bukan membidikmu tetapi seseorang yang ada didekatmu. Kau melihat kearah pembidik itu, ia mengarahkan pucuk senapannya kearah Hibari. "T-tidak, Kyouya awas!"
BANG!
Kau tidak bisa merasakan apapun, bukan karena kau terlalu lama merasakan angin malam itu. Semua orang juga menatapmu dengan tatapan terkejut. Mukuro berlari kearahmu begitu juga dengan Hibari.
Tes... Tes...
Kau menatap blousemu sekarang yang dipenuhi oleh warna merah darah. Sakit, kau bisa merasakan nyeri yang langsung menjalar diseluruh tubuhmu. Kau merasakan sensasi dingin yang sangat, seakan-akan seluruh tubuhmu membeku.
"[y/n]!" suara itu, semuanya memanggilmu. Tetapi, suara yang paling jelas kau dengar adalah suara Hibari. Tetapi, apakah itu hanya permikiranmu saja? Apakah semua suara tampak seperti suara Hibari?
Tetapi, kau sekarang bisa menatapnya. Menatap Hibari yang ada didepanmu, menghampirimu yang pertama kali. Wajahnya, kau tidak pernah melihat wajahnya yang cemas seperti itu. Kau hanya bisa tersenyum dan menatap mata biru kehitaman miliknya.
"...kyou...ya..." Kau tidak bisa lagi mempertahankan kesadaranmu. Kau sudah terlalu banyak mengeluarkan darah, dan pandanganmu langsung gelap gulita.
"Cepat, hubungi Dr. Shamal!" Tsuna tampak sangat cemas melihat keadaanmu, ia langsung membatalkan pesta milik Mukuro dan menolongmu. Mukuro juga langsung mencoba membantumu, dan menggendongmu sementara Hibari terpaku mendengarmu memanggil namanya sebelum pingsan.
"Aku akan membawanya keruang kesehatan!" Mukuro mencoba untuk menggendongmu dan membawamu keruang kesehatan secepatnya.
"Dia..."
"Kyouya, apa yang kau-" Mukuro menatap Hibari yang langsung berjalan kearah beranda tempatmu turun dan langsung mengejar orang yang menembakmu.
"Kyouya!"
...
Suara derap langkah kaki penembak itu menggema di hutan sekitar markas Vongola. Begitu juga derap langkah sang Hibari Kyouya yang tampak lebih cepat dari sang penembak. Sorot matanya, tidak ada yang pernah melihat sorot matanya yang sedingin, dan setajam itu.
Ia benar-benar marah, bukan karena pembunuh itu ingin menembaknya, tetapi karena pembunuh itu, sudah menembakmu. Dengan kecepatan yang luar biasa, Hibari sudah berada didepan orang itu dan menahannya untuk berlari lagi.
"Mau kemana kau herbivore..."
"U-ugh... Kau beruntung perempuan itu menyelamatkanmu..." Pembunuh itu mundur perlahan, ketakutan dengan tatapan sang carnivore itu. "Kau sudah mati jika ia tidak melindungimu..."
Hanya diam ditempatnya, Hibari tidak melakukan apapun. Orang itu mengambil kesempatan untuk menembak beberapa kali kearah tangan, kaki, dan pinggang Hibari. Tetapi, beberapa detik kemudian Hibari langsung memukulnya dengan tonfa miliknya. Ia memukulnya bertubi-tubi hingga orang itu tidak mampu bahkan untuk menarik nafas sekalipun.
"Aku. Sama. Sekali. Tidak. Bersyukur..." Hibari menatapnya dengan tatapan ingin membunuhnya. "Kenapa kau malah menembak ketika ia ada disana!" Hibari mengeluarkan weapon boxnya dan mengeluarkan Roll.
"Kau akan merasakan kesakitannya berkali-kali lipat herbivore..." Hibari menggandakan berkali-kali lipat roll dan siap untuk menyerangnya. "Aku tidak akan puas jika tidak membunuhmu..." Serangannya mengenai telak sang pembunuh. Ia sudah dalam keadaan sekarat tetapi belum mati. Hibari berjalan didepannya dan hanya diam dengan tonfa dikedua tangannya.
"Bangun..." Hibari menatapnya dengan dingin dan tajam. "Aku belum selesai menggigitmu..."
"Hentikan Kyouya!" Dino Cavallone, mantan tutor Hibari Kyouya yang ternyata menyusulnya langsung menghentikan serangan Hibari. "Ia sudah tidak bisa lagi bertarung... Sudah cukup..."
"Lepaskan tanganmu..." Hibari menatap Dino dengan tatapan garang. "Lepaskan tanganmu Haneuma!"
"Hentikan Kyouya!"
"Lepaskan aku!"
PLAK!
Dino menampar Hibari yang bahkan tidak menatapnya sama sekali. Hibari yang terkejut hanya menatap Dino saja.
"Dengar, [y/n] tidak apa-apa! Memang peluru hampir mengenai jantungnya, tetapi peluru itu menyerempet dan tidak mengenai organ vitalnya!" Dino mencoba untuk menjelaskan semuanya. "Daripada kau mengurusinya... Lebih baik kau melihat keadaan [y/n]... Aku akan mengurus orang ini..."
"Ia... Tidak apa...?" Hibari yang sepertinya mulai tenang hanya menatap Dino yang tersenyum dan mengangguk. "Aku akan kesa...na..."
"Kyouya?" Dino melihat Hibari yang keadaannya menjadi aneh. Dan benar saja, ketika ia akan melewati Dino, tubuhnya langsung ambruk begitu saja.
"Kyouya!" Dino melihat luka tembak yang diderita Hibari. "Luka ini... Sial!" Dino yang akan membawa Hibari pergi melihat sang pembunuh itu akan kabur.
"Jangan harap kau bisa kabur! Salto Volante Veloce Come Luce!" Dino mengeluarkan jurusnya dan langsung melukai musuh itu hingga pingsan.
"Aku akan mengurusmu nanti..." Dino menggendong Hibari dan menjauh dari tempat itu.
...
"A-ada apa ini?" Tsuna terkejut melihat Dino yang membawa Hibari yang bisa dibilang mendapatkan luka yang cukup parah. "Ada apa dengan Hibari-san?"
"Ia mengejar penembak [y/n] dan sepertinya mendapatkan beberapa luka tembak..." Dino menatap Hibari dan memasuki ruangan disebelah kamar tempatmu dirawat. "Tetapi, aku melihat sepertinya hanya luka gores... Ia pasti lelah karena semua itu..."
"Aku tidak pernah melihat Hibari-san semarah itu..." Yamamoto hanya bisa menghela nafas panjang, diiyakan oleh Tsuna dan yang lainnya.
"Meskipun ia suka pertempuran, ia tidak akan seemosi ini walaupun ketika dikalahkan oleh keluarga Shimon..."
"Lalu, bagaimana keadaan [y/n]?"
"Sudah stabil..." Tsuna tersenyum kearah Dino, dan menghela nafas lega. "Saat ini Mukuro-san sedang menjaganya..."
...
"..." Mukuro tampak duduk disebelahmu yang terbaring lemah dengan tabung oksigen disebelahmu. Ia tampak tenang meskipun sebenarnya ia sangat mencemaskanmu. Ditangannya sebuah jam saku berwarna perak dengan ukiran bintang dan sedikit hancur tampak digenggamnya dengan erat.
Mukuro masih ingat ketika Dr. Shamal mengatakan keadaanmu ketika kau baru saja dibawa oleh Mukuro kemari.
'Kukira awalnya tembakan itu mengenai dada kirinya, tetapi ternyata peluru itu mengenai jam ini, dan menyerempet kebawah jantung sehingga tidak mengenainya...'
"Bukankah jam ini..." Mukuro menatap kearah jam itu, mencoba untuk mengingat dimana ia pernah melihatnya.
...
"Terima kasih..." Mukuro menatap Hibari yang secara tidak sengaja ia lihat disebuah toko jam yang ada di Namimori.
"Kufufufu~ Kyouya-kun, apa yang kau beli?" Mukuro yang mendekatinya langsung dihadiahi oleh Hibari sebuah serangan tonfa yang sukses ia hindari. "Kenapa, aku kan tidak mengajakmu bertarung Kyouya..."
"Aku sedang tidak ingin bertarung denganmu nanas bodoh..."
"Jahatnya..." Mukuro hanya tertawa dan melihat kotak ditangannya. Dengan cepat ia langsung mengambil kotak itu, "Akukah hanya ingin melihat ini!" Membukanya, Mukuro menemukan sebuah jam saku dengan ukiran berlian membentuk seakan-akan jam itu dipenuhi oleh bintang.
"Kembalikan itu nanas bodoh..."
"Sepertinya Kyouya-kun sedang jatuh cinta..." Mukuro tertawa kecil melihat Hibari, dan mengira akan mendapatkan pukulan tonfa lagi karena itu. Tetapi, yang ia dapatkan adalah pemandangan wajah sang skylark yang memerah.
...
"Begitukah...?" Mukuro menatapmu dengan tatapan sedih dan mengelus kepalamu. "Kau masih mencintainya... [y/n]?"
...
Beberapa hari dirawat dirumah sakit, keadaanmu sudah jauh lebih baik. Semua orang bergantian datang menjengukmu apalagi Mukuro yang setiap hari menemanimu, selalu menyempatkan diri untuk datang kerumah sakit walaupun dengan pekerjaan yang menumpuk.
Kau benar-benar bersyukur masuk kedalam kelompok ini, karena semua orang menyayangimu layaknya keluargamu sendiri. Tetapi, jujur ada satu orang yang belum sama sekali menjengukmu. Ia adalah Hibari, mantan kekasihmu. Apakah memang ia sudah tidak mencintaimu lagi? Apakah ia benar-benar berpaling darimu?
Kau hanya bisa melamun dan menatap kearah langit yang sudah gelap kala itu. Menghela nafas panjang, kau mencoba meraba lehermu. Kau mencari kalung yang diberikan pada Hibari untukmu.
...
"Lagi-lagi kau terlambat Herbivore..." Hibari menatapmu yang sedikit terengah-engah karena takut untuk dimarahi sang carnivore.
"T-tapi, aku hanya terlambat 2 menit Hibari-san..." Kau terlihat takut-takut untuk menjawabnya.
"Kalau terlambat, ya terlambat..." Hibari sedikit menekankan kata-katanya. Kau hanya menundukkan kepalamu dan menutup matamu. Tiga bulan kau sudah diterima sebagai salah satu anggota Vongola, sudah 1 minggu kau ditempatkan dimarkas cloud guardian Hibari Kyouya, dan sudah 4 kali kau dimarahi hanya karena terlambat 1-5 menit. "Sebagai hukumannya, kau harus menuruti perintahku..."
"B-baiklah..."
"Pertama, mulai sekarang kau menjadi asisten pribadiku..."
"I-iya..."
"Kedua, kau harus menuruti semua yang aku katakan..."
"Baiklah Hibari-san..." Kau hanya bisa sweatdrop mendengarnya. "Bukankah selama ini memang seperti itu...?"
"Ketiga, tidak boleh ada penolakan dalam bentuk apapun..." Ada sedikit jeda dari perkataannya.
"Keempat, kau harus menerima ini..." Hibari melempar sebuah jam saku kearahmu yang langsung ditangkap olehmu.
"E-eh ini...?"
"Ingat peraturan nomor tiga, herbivore..."
"B-baiklah..."
"Kalau begitu, peraturan nomor lima adalah kau harus menjadi kekasihku..."
...
Suasana hening sejenak ketika Hibari mengatakan hal itu padamu. Kau baru bisa mencerna kata-kata Hibari itu dalam beberapa menit.
"E-eh?" Wajahmu seketika memerah, dan ketika sadar dan menatap kedepanmu, Hibari sudah berada didekatmu.
"Kalau kau menolak... Kamikorosu..." Kau tidak mendengar kata-kata terakhirnya itu. Tetapi, kau hanya merasakan wajahmu yang merah padam dan panas. Dengan cepat kau tersenyum dan mengangguk.
"Ya... Aku mau Hibari-san..."
...
"[y/n]-chan..." Suara Mukuro langsung membuyarkan lamunanmu. Kau menatapnya yang lagi-lagi membawakanmu bunga. "Bagaimana keadaanmu?"
"Dr. Shamal mengatakan kalau aku sudah bisa keluar dari rumah sakit lusa besok..." Kau tersenyum dan menatap Mukuro.
"Kalau begitu..." Mukuro duduk disebelahmu dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah. Membukanya, kau bisa melihat sebuah cincin dengan beberapa berlian berbentuk bintang.
"M-mukuro-san... Ini..."
"[y/n]... Kau mau... Menikah denganku...?" Kata-kata Mukuro membuatmu terkejut dan membatu. Kau tidak menyangka Mukuro akan melamarnya, dalam keadaan hatimu yang masih gundah itu.
"Mukuro-san, aku..."
...
Kau sudah keluar dari rumah sakit dan bekerja seperti biasa. Berjalan menuju keruangan sang Cloud Guardian, Hibari Kyouya, kau membawa beberapa dokumen yang harus diselesaikannya.
"Hibari-san... Aku membawakanmu beberapa tugas dari Decimo..."
"Hn..." Hibari hanya menatap sakura yang ada ditamannya. Kau menaruhnya, dan berdiri didepan meja itu. "Ada apa..."
"A-aku... Hanya ingin mengatakan, kalau aku akan dipindahkan oleh Decimo..." Kau melirik kearahnya yang sepertinya mulai tertarik untuk mendengarkanmu. Ia menoleh dan menatapmu dengan tatapan datar.
"Dimana..."
"A-aku akan bekerja dengan Mukuro-san..." Kau gugup mengatakan itu, dan ekspresi Hibari bisa ditebak. Kau menangkap ekspresi terkejut yang diperlihatkan Hibari beberapa saat.
"Dan..." Kau tidak bisa melanjutkan kata-katamu, seakan-akan menyangkut ditenggorokanmu. "Aku... Akan menikah dengan Mukuro-san, satu minggu lagi..."
...
Hibari sekarang tidak bisa lagi menyembunyikan ekspresi terkejutnya dan melihat tanganmu yang disematkan cincin bermata intan berlian berbentuk bintang itu.
"Kalau begitu... Aku ucapkan selamat..." Kau hanya bisa terdiam, mencoba untuk tersenyum dan menahan tangismu.
"T-terima kasih..." Kau menundukkan kepalamu dan berjalan keluar ruangan. "Baiklah, aku permisi Hibari-san..." Kau menutup pintu dengan cepat dan menyenderkan kepalamu didepan pintu. Setetes air mata, diikuti beberapa tetes air mata jatuh dan membasahi pipimu. Kau hanya bisa mencoba menghapusnya walaupun percuma.
"Bodoh... Bodoh... Kau bodoh..."
...
"Whoaaa, [y/n]-chan kawai-desu!" Haru sedang berada disebuah ruangan bersama dengan Chrome dan juga Kyoko. Mereka sedang mendandanimu yang sudah memakai gaun pengantin berwarna putih itu. Hari itu, kau akan bersama dengan Mukuro mengikat hubungan kalian diikatan pernikahan. Jika ini semua sudah berakhir, kau sudah tidak bisa lagi bersama dengan Hibari.
"Arigatou, Haru-chan..." Kau hanya bisa tersenyum tipis sambil melihat kearahnya.
"Baiklah, tugas kami sudah selesai..." Kyoko mencoba untuk menepuk pundakmu. "Kami akan melihat keadaan mempelai laki-lakinya..." Dan dengan segera, Haru dan Kyoko, serta Chrome meninggalkanmu sendirian.
...
Kau menatap cincin yang ada dijari manis kirimu yang sudah terbungkus sarung tangan putih itu. Kau sudah tidak bisa lari, kau hanya bisa terus berjalan dan menerima semua takdir yang ada didepanmu.
"Mungkin... Kau bukan takdirku, Kyouya..."
Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu itu membuatmu tersentak dan menghapus air mata yang sedikit keluar dari matamu.
"S-siapa..." Kau membuka pintu, dan menemukan Mukuro yang tersenyum kearahmu. Ia menggunakan jas hitam dan juga kemeja putih serta celana hitam. Sangat cocok dengannya. "M-Mukuro-san, bukankah kau sedang dipersiapkan oleh yang lainnya?"
"Aku hanya ingin memastikan sesuatu padamu..." Mukuro menatapmu dengan senyuman lembut. "Kau masih mencintainya... Kyouya...?"
Kau hanya tersentak dan tidak bisa mengatakan apapun. Kau menundukkan kepalamu, dan mencoba untuk menahan air mata yang keluar.
"Aku..."
Mukuro mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. Sebuah jam saku yang menyelamatkanmu dari kematian, dan menjadi barang yang sangat berharga yang diberikan Hibari padamu.
"Jika kau memilihku, hancurkan benda ini..." Kau tersentak dan melihat kearah Mukuro. "Jika kau memilihnya... Lepaskan cincin itu..."
...
Kau bingung, kau tidak ingin menghancurkan jam itu tetapi kau juga tidak ingin menyakiti hati Mukuro. Kau benar-benar sudah jahat mempermainkan hati Mukuro, dan tidak ingin memperparahnya lagi. Dengan perlahan, kau mengambil jam itu. Menaruhnya di dinding dan mengambil pistol dari dalam laci meja yang ada diruangan itu.
Kau mengarahkan pistol itu kearah jam saku dan menarik pelatuknya. Bersiap untuk menghancurkan jam itu bersama dengan perasaanmu dengan Hibari.
BANG!
...
Kau menatap jam yang ternyata tidak hancur itu. Tembakanmu meleset dan mengenai sebelah jam itu. Tetapi kau yakin kalau kau sudah menembaknya tepat sasaran. Kau menatap Mukuro, yang tersenyum dan menutup matanya.
"Aku tidak bisa mengorbankan kebahagiaan orang yang aku cintai..." Mukuro tersenyum sedih kearahmu. "Aku tidak akan mungkin bisa bahagia, jika kau tidak berbahagia [y/n]... Pergilah, temui dia..." Kau menutup mulutmu, dan air matamu semakin deras mengalir. Mukuro Rokudo, orang yang benar-benar mencintaimu. Benar-benar mau mengorbankan kebahagiaannya untuk kebahagiaanmu.
"Maaf... Maafkan aku Mukuro-san..." Mukuro melingkarkan tangannya dilehermu dan memelukmu sejenak. Ia melihat wajahmu dan menghapus air matamu.
"Jangan menangis... Riasanmu akan luntur jika tidak..." Mukuro tertawa kecil dan melihatmu. Kau hanya bisa menatapnya, dan mengangguk, segera mengganti tangismu menjadi senyuman. Menarik sedikit bahu Mukuro kebawah, kau mencium pipi Mukuro dengan lembut.
"Terima kasih... Mukuro-san..." Kau tersenyum sangat tulus dan hangat. "Kuharap, kau menemukan kekasihmu yang sebenarnya..." Kau segera berlari dan menuju keluar ruangan itu. Sementara Mukuro hanya bisa terdiam dan tersenyum sambil menghela nafas panjang.
"Kekasihku yang sebenarnya ya..."
...
Kau segera berlari dengan susah payah, tidak memperdulikan orang lain yang menatapmu yang tengah memakai baju pengantin berwarna putih itu. Yang kau inginkan hanyalah menemukan kekasihmu dan bersamanya kembali. Ditanganmu, sebuah jam saku yang kau genggam erat menggantikan cincin yang tadi ada dijari manismu.
Mencari keseluruh tempat digereja itu, kau menemukannya sedang berdiri ditengah pohon sakura yang sedang berguguran itu. Hibari Kyouya, yang menggunakan jas, kemeja, dasi, dan celana putih itu hanya menatap keatas sakura yang berjatuhan.
"Kyouya..."
"Kau merusak jam itu..." Hibari tidak menatap dirimu, dan kau hanya bisa mengangguk pelan. Mengira ia akan marah karena itu. "Kalau begitu, kau harus diberikan hukuman..."
"E-eh?"
"Pertama, kau harus berhenti dari bagian nanas bodoh itu apapun caranya. Yang kedua, kau harus kembali menjadi asisten pribadiku. Yang ketiga, kau tidak boleh berhenti menjadi asisten pribadiku... Dan yang terakhir..."
Angin berhembus, menyapu sakura yang berguguran itu. Ia menatapmu, dan kau menatapmnya. Dan sedetik kemudian, senyuman hangat yang jarang kau lihat dari seorang Hibari Kyouya dapat kau lihat dengan jelas saat ini.
"Kau harus mau menikah denganku sekarang..."
Kau terkejut mendengarnya, lagi-lagi kau terkejut karena hukuman yang ia buat khusus untukmu itu. Kau tersenyum, dan berjalan kearahnya, memeluknya dengan erat.
"Kau tidak perlu menghukumku dengan yang terakhir..." Kau menatap wajah kekasihmu itu, dan tersenyum. "Karena sejak dulu aku sudah terikat oleh keinginan akan hukuman itu... Kyouya..."
Dan detik-detik kemudian, kau hanya bisa merasakan ciuman hangat dari sang skylark, skylark yang akan menjadi milikmu seorang mulai sekarang.
Ternyata, kisah cinta itu tidak selalu berakhir dengan buruk, walaupun kekasihmu orang terseram sekalipun bukankah tidak apa-apa selama kau bahagia, bukan begitu?
-Kyouya's Side The End-
Cio : selesai! XD
Kozu :terlalu sinet-
Cio : stop! No comment! Akhirnya, selesai juga satu part x3 dan akhirnya happy ending kan? XD gimana, apa kalian suka?
Kozu : kagak...
Cio : *mojok*... Ini dia, jawaban review kalian...
Kozu : sebelum itu, update list dulu ya :)
1. Yamamoto Takeshi :
-Part 1 (Date) (v)
-Part 2 (Broken/hurt)
-Part 3 (Happy/sad ending)
2. Hibari Kyouya : (Finished)
3. Giotto
-Part 1 (Love) [v]
-Part 2 (Broken/hurt)
-Part 3 (Happy/sad ending)
Oke, minna mau request Chara atau lanjut part terserah ^w^ boleh siapa aja kok, yang pasti gw bakal bikin Char KHRx[reader] dan charnya kalian boleh pilih Ow^~
Boleh Cavallone, Primo Arc, Arcobalenno, Varia, de el el xD
Jadi Format Request :
Pilih :
[ ]Mau lanjut part Yamamoto (Part 2)
[ ]Mau lanjut part Giotto (Part 2)
[ ]Mau pilih [sebutin nama char KHR]
Cio : Kalau ada yang aneh maklumi ya ; w ; soalnya ane baru skali bikin Charx[reader]
Silahkan Request/RnR~
Note : [y/n] - Your name
Note 2 : saya hiatusin smua multi chapter karena HP yang nyimpen lagi error binti abal.
Special Thank's 4 : chiiGhina7, Hikaru (maaf Byaku ma Bel blum bisa ;w;), hibalicious, Crepe, Su Zuna Ame (Yama part 2 blum bisa 'w'), mar-sama, Rachigekusa, bhiblu21, Maaf klo yang requestnya ga bisa dibikinin ;w; dan yang lainnya xD
SAYA BISA BIKIN HAPPY ENDING! \OwO/ #disepak #abaikan
Maaf klo ending tak sesuai harapan (_ _)
