Hello Readers, ^^ I'm come back at another story. Wahaha, ini adalah fic hasil khayalan abalku tentang mistery. Sejujurnya, aku belum terlalu bisa bikin cerita mistery, namun ku-usahain (_ _)

Diaclaimer: Kingdom Hearts bukan milikku. kingdom Heaets punya Square Enix dan Om Tetsu. Jadi, aku hanya meminjam tokohnya. Namun, alur cerita ini, punyaku ! Wuahaha -plak-

Genre: hum, niatnya genre fic ini adalah Mistery bercampur horor. Tapi, aku gak pernah nonton horor. Jadi, maaf jika ceritanya masih ancur.

Summary: Sora Hovlock adalah murid pindahan dari SMP Sky. Dia harus pindahan karena pekerjaan Ayahnya.

NB: Semua teks di bawah adalah Sora POV ^^

Kay, net bacanya readers ^^


-Prolog-

Well, namaku adalah Sora Hovlock. Hari ini aku akan masuknya ke sekolah baru dan bertemu dengan teman baruku. Yeah, aku adalah murid pindahan.

Aku memasuki sekolah baruku, ketika pelajaran pertama hampir di mulai, sehingga murid-murid sekolah baruku tidak curiga padaku.

Setelah aku mengambil jadwal di ruang kepala sekolah, aku berjalan menuju ruang kelasku. Wali kelasku, Miss Larxene yang menunjukan jalan menuju kelas baruku.

"Sora, kamu tunggu di sini dulu." kata Miss Laxene. Beliau berhenti di depan pintu kelas 8-F. Aku hanya mengangguk.

Sejujurnya, aku benci untuk berbicara di depan umum atau memperkenalkan diri. Karena, aku orangnya sulit bergaul, dan aku lebih suka menyendiri di tempat umum. Hari ini, aku akan memperkenalkan diriku di depan teman-teman. Mending kalau aku kenal mereka, namun mereka adalah teman baru. Dan aku paling benci harus berbicara pada orangnya asing.

" Perhatian semuanya. Duduk di tempat kalian masing-masing!" perintah Miss Laxene. " hari ini, kalian akan mendapat teman baru, silahkan masuk Sora!" Miss Larxene mempersilahkan aku memasuki ruang kelas baruku.

' Hah, saatnya aku harus berbicara di depan teman-teman baruku. Semoga tak ada respon atau pertanyaan yang merepotkan' batinku

Aku hanya tersenyum tipis saat memasuki kelas. Miss Larxene mempersilahkan aku untuk memperkenalkan diri.

"Namaku Sora Hovlock. Aku pindahan dari SMP Sky. Yoroshiku," kataku sambil membungkukan badan. Namun, tak ada respon dari teman-teman baruku. Mereka hanya memandangku dengan tatapan acuh. Namun, menurutku itu adalah respon terbaik, karena tak ada pertanyaan yang merepotkan. Aku hanya menghela nafas lega.

"Okay Sora, kamu bisa duduk di bangku kosong yang ada di pojok belakang itu." kata Miss Laxene. Aku berjalan menuju bangkuku. Aku merasa kalau ada beberapa teman yang memandangku, namun aku mengacuhkannya dan tetap berjalan.

Wah, bangkunya memang agak kusam, namun menurutku agak nyaman. Aku sedikit membersihkan meja dan bangku itu dengan tanganku dan segera duduk lalu memfokuskan pikiranku pada pelajaran.

Saat istirahat, hanya beberapa teman yang datang untuk berkenalan denganku. Mereka hanya bertanya mengapa aku pindah, tanggal ultah, dan lainnya. Tapi, hanya kujawab singkat.

"Ting-Tong-teng-tong..."

Bel usai sekolah telah berbunyi. Saat pulang sekolah, salah satu teman baruku mendekatiku. Namanya Riku Kaine. Dia anak ketua komite di sekolah ini sekaligus ketua OSIS. Dia mengajakku berkeliling sepulang sekolah.

Awalnya, kupikir Riku orangnya jutek, pendiam dan sinis. Karena itu, dia mendapat julukan "Ice Prince", itu kata Namine teman baruku tadi. Tapi, diluar dugaan dia orangnya yang pengertian. Sekarang, dia mengajaku berkeliling untuk mengenal sekolah ini. Jadi, kutarik semua kata-kataku itu.

"Sora, memangnya rumahmu ada di mana? Mau kuantar?" tawar Riku setelah menemaniku berkeliling.

"Ahh, gak udah Riku. Rumahku lumayan jauh dari sekolah, dan aku sudah terlalu merepotkanmu hari ini." tolakku.

"Kata siapa kamu merepotkan? Malah aku senang mendapat teman baru." katanya. Aku tersenyum tipis. Diapun begitu. Sepintas, aku teringat kata-kata Namine kalau julukan Riku adalah "Ice Prince'.

"Eh Riku, mengapa kamu di juluki 'Pangeran Es' ?" tanyaku polos.

"Sejujurnya, aku benci untuk bicara di depan umum. Aku juga tidak suka terlalu menonjolkan diri di depan umum. Karena itu, aku lebih suka diam dari pada harus berkomentar yang tidak penting." katanya acuh.

"Jadi, itu yang membuatmu di katakan 'pangeran Es' ?" kataku. Dan Riku hanya mengangguk.

" Wah, aku juga seperti itu. Benci di depan umum, benci menonjolkan diri," kataku sambil tersenyum, " tapi, mengapa kamu mau berkenalan denganku. Katamu, kamu lebih suka berdiam diri." tanyaku lagi.

"Karena, aku merasa bahwa kita cocok. Aku tau, kalau sifat kita sama." katanya.

"Dari mana kamu tau? Kamu bisa membaca isi hari orang?" tanyaku lagi.

"Hm, bukan. Dari caramu tersenyum, caramu memperkenalkan diri, dan caramu kenanggapi respon. Senyummu tipis. Cara memperkenalkan dirimu juga kaku. Dan caramu menanggapi respon dari teman-teman juga acuh. Karena itu, aku tau kalau kamu punya sifat yang hampir ama denganku." jelas Riku. Aku hanya terdiam. Lalu aku tersenyum

"Tapi, aku punya teman yang sama sepertimu juga." lanjut Riku.

"Huh? Sepertiku? Siapa?" tanyaku heran.

"Tapi, dia sudah lama menghilang, dan aku tidak tau dia kemana." jawab Riku.

"Oh, maaf..."

"Kamu tidak perlu minta maaf. Lagipula, dia menghilang bukan karena salahmu." kata Riku. Akupun tersenyum, dia juga tersenyum namun senyumnya mempunyai arti sendiri.

"Maukah kamu jadi sahabatku?" tawar Riku sambil mengulurkan tangannya.

"Tentu saja." aku membalas uluran tangannya. Lalu kami tertawa bersama.

- To Be Continued-


Wahaha, gimana kesan readers? Kurang menarik? Misterynya gak kelihatan? Sora terlihat OOC?

Oh iya, kalau ada kalimat yang kurang pas, maaf,, dan beritahu aku supaya bisa ku perbaiki.

Waaa~ maaf banget yah readers, soalnnya ini masih permulaan, dan terlihat ancur. Lalu, Sora OOC karena sikon-nya harus begitu. Well, keritik dan saran sangat dibutuhkan nih. Sepedas-pedasnya juga tidak apa. Tuangkan saja di Review. ^^

Kay~ any Review?