Yuuki Aika UcHiHa
.
.
.
With
.
Proudly
.
Presents
.
.
.
…Love at Palace…
.
Is it Possible?
.
Chap 8
.
.
.
Main Pairings:
SasuSaku
NaruShion
SaiIno
GaaHina
NejiTen
.
.
.
Slight Pairings:
SasuShion
SasuKarin
really slight SasuHina
NaruSaku (You won't even realise it)
NaruIno
GaaSaku
ShikaTema
ItaYugao
.
.
.
Genre:
Friendship
Romance
Plus a little Family.
.
.
.
Rating:
Teens
because it is for Teens
maybe even something more than that.
.
.
.
Warning:
Alternate Universe (too impossible to be AR)
OOCness- especially Sasuke
GaJeness- especially in Romance.
.
Warning 2:
This chapter contains 'Slight Action' and 'Limes'
Don't like don't read! :D
I've warn you!
.
.
.
Summary:
Sakura Haruno sebelumnya hanyalah siswi SMA di Sunagakure, seperti para siswi SMA biasa ia sangat menikmati kehidupannya. Tapi sanggupkah Sakura menghadapi kenyataan bahwa pada usia yang sangat muda, ini ia adalah anggota keluarga kerajaan Negara Hi yang sudah ditunangkan dengan seorang pangeran. Pangeran Sasuke Uchiha dari Konoha yang menurutnya sangat menyebalkan.
.
Apakah cinta dapat tumbuh diantara dua anggota kerajaan ini di dalam istana?
.
Just check it out here.
.
Chapter 8
.
Love Starts Blooming
.
.
.
"K-kau!" bentak Sakura, namun belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, ucapannya terhenti, bibir ranum miliknya terbuka lebar, mata viridian miliknya memandang bergantian air dan gelembung-gelembung sabun yang menyelubungi tubuhnya hingga mencapai lehernya, dan juga mencapai dada sixpack Sasuke.
Kemudian pandangannya mengarah ke sekeliling ruangan yang hanya disinari cahaya lampu remang-remang serta puluhan lilin ber-aroma menenangkan , lalu pandangannya berganti ke air mancur mini di keempat sudut bathtub tersebut. Lalu Sakura menyandarkan tubuhnya ke sisi bathtub di samping Sasuke. Mata viridiannya itu memandang ke sekeliling ruangan yang besar itu dengan pandangan terpesona. Tangannya bergerak didalam liquid yang dipenuhi gelembung sabun tersebut. Dia meraih beberapa gelembung sabun tersebut lalu meletakannya di tangan mungil miliknya, dan kemudian meletuskannya satu-persatu sambil tertawa geli.
Kepalanya yang dimahkotai helaian rambut berwarna merah jambu tersebut bergerak perlahan mengikuti irama musik klasik Four Season yang dimainkan oleh Richard Clayderman, alunan dentingan piano tersebut terdengar sangat jernih, salah satu keunggulan dari DVD musik original, suasananya sangat menenangkan dengan disertai suara air mengalir dari air mancur kecil dikeempat bathub tersebut.
Pandangan Sakura kemudian terhenti pada Sasuke, mata viridian miliknya melebar tanpa dikomando, disertai mulutnya yang kembali terbuka lebar dengan tidak elitnya.
Bagaimana tidak, Sasuke Uchiha, sang Crown Prince Konoha, sedang berada di bathtub yang sama dengannya, tanpa mengenakan sehelai benang pun pada tubuhnya. Garis bawahi 'tanpa mengenakan sehelai benang pun pada tubuhnya'.
Helaian rambut halusnya yang menentang arah gravitasi tersebut tampak mempesona, dengan tetesan air yang menetes dari ujung-ujung rambut ravennya tersebut.
Kedua mata onyx milik Sasuke menatap ekspresi Sakura sambil berusaha menahan tawa, dan sudut bibir tipis milik Sasuke terangkat keatas membentuk sebuah seringaian, yang menurut Sakura terlihat begitu… sexy.
"K-k-kau- kenapa, kita t-telanjang..?" tanyanya terbata-bata dengan wajah yang sudah mulai memerah, yang akhirnya sadar akan keadaan mereka berdua yang telanjang di dalam bathtub bersama!
"Like what you see, Sakura-chan? (Suka dengan yang kau lihat, Sakura-chan?)" tanya Sasuke sambil tersenyum simpul, sangat bertolak belakang dengan sifat dinginnya…
Alhasil, Sakura yang pipinya memang telah memunculkan semburat berwarna merah jambu, semakin memerah. Hal itu mengingatkan Sasuke pada sesosok gadis manis pemalu yang sama-sama mungil seperti Sakura, yang dikenalnya di suatu tempat dan waktu entah dimana…
'Sayangnya dia sudah ada yang punya…' batin Sasuke sambil berusaha menahan tawa. Saat-saat seperti ini, saat kau sebagai seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, yang baru kau kenal, didalam bathtub, dan dalam keadaan telanjang!
Dan kau malah memikirkan seorang perempuan lain…
'Jangan bertindak bodoh Sasuke!' bentaknya kepada diri sendiri.
Sasuke pun menarik Sakura kedalam pelukannya.
Sehingga Sakura sekarang duduk diatas kedua kaki Sasuke yang sedang duduk bersila.
Punggung Sakura yang halus bersandar pada dada sixpack Sasuke. Dan Sasuke tidak berhenti sampai disana, kedua tangan kekarnya memeluk Sakura dari belakang seperti memeluk guling kesayangan miliknya, dan kemudian menekan-nekan leher Sakura seperti memijatnya.
Air menyembur dari lubang-lubang di dalam Jacuzzi whirlpool bathtub itu, mengalir dengan cukup kencang dan mengelitiki kaki Sakura.
Sakura pun menutup kedua manik viridian nya, kepalanya bersandar dengan nyaman di bahu Sasuke, sementara kaki dan seluruh tubuhnya dipijat oleh air dalam hottub itu.
"Ah. Tak pernah kuduga kau seromantis ini, Sasuke-kun?" tanya Sakura pelan sambil mengadah menatap Sasuke yang tersenyum lembut, dan membelai kepalanya pelan.
"Ini kan special untuk princess ku tersayang…" jawabnya sambil tersenyum simpul. Yang dibalas Sakura dengan mencubit lengan Sasuke, "Jangan gombal ah, gak cocok sama kamu, Out Of Character banget!"
Sakura memandang ke sekeliling ruangan yang dikelilingi keramik yang bercahaya remang-remang itu. Lilin aromaterapi yang wangi berjejer di dinding, dan musik klasik mengalun pelan. Sakura mengetuk pinggir bathtub itu dengan ujung kukunya sesuai irama musik indah itu sambil menggerakkan kepalanya, menyimak lagu itu dengan serius.
"Ini Double Violin Concerto in D minor, By Johann Sebastian Bach. Salah satu favorit kaa-chan." Jelas Sasuke.
Sakura melongo mendengar apa yang dikatakan Sasuke, jelas-jelas tak mengerti. Tak tahu apa itu concerto, tak ngerti apa itu D minor, dan tak perduli siapa itu Bach.
Sakura tampaknya tidak memperdulikan kata-kata Sasuke karena saat ini, ia malah sibuk memainkan gelembung sabun yang memenuhi sebagian besar bathtub itu dan meletuskan serta meniupnya, ia tertawa geli, hal itu menjadikan Sakura tampak seperti anak kecil.
Seringaian jahil muncul di wajah Sasuke saat melihat itu, ia menggelitiki Sakura hingga Sakura jatuh kedalam air dengan muka menghadap ke dasar bathtub.
"Umpfh! Sasuke!" teriaknya sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman Sasuke.
Dan mereka berdua pun berkejar-kejaran di dalam whirlpool bathtub berukuran raksasa itu, saling mencipratkan air, dan tertawa dengan bahagia.
~NaruSaku, Heaven & Earth~
Sakura's POV
Air dingin dari shower mengalir dengan deras membasahi rambut dan kulit kepalaku. Tangan ku perlahan-lahan mengusap rambutku yang sekarang berbusa dan wangi mint, akibat dari memakai shampoo milik Sasuke.
Setelah membilas rambut soft pink ku, aku pun meraih handuk dan gaun mandi berwarna pink yang digantung di samping shower, dan melangkah keluar,
Kedua manik viridian ku tiba-tiba menangkap sosok remaja lelaki berambut pantat ayam sedang berdiri didepan cermin tengah menyikat giginya,
"Sasuke-kun!" teriakku muncul dari belakang dinding yang membatasi shower dan wastafel.
Sasuke menghela nafas lega saat menyadari bahwa aku yang mengagetkannya. Dia mengacak rambutku pelan dan mencium pipi kananku.
Aku bisa merasakan kedua pipiku muali memanas, tanganku serasa bergerak sendiri dan aku pun merangkul Sasuke dengan erat.
Entah kenapa, aku mulai menyukai manusia berkepribadian ganda didepanku ini. Kupeluk dirinya yang sedang bertelanjang dada sambil berjinjit, dan mencium pipinya juga.
Sasuke benar-benar tampan, dan dia begitu baik padaku. Walaupun tampak dingin, Sasuke sangat perhatian, dan sangat menyayangiku.
Sampai detik ini aku merasa sangat bersyukur mendapatkan tunangan seperti Sasuke…
~Coffeeloshopper~
"Ra… Kamu udah siap belum?" kata Sasuke sambil memanggil Sakura.
"Lima menit lagi!" teriak Sakura dari dalam walk-in-closet kamar mereka, untuk yang kesekian kalinya. Sasuke mengacak rambutnya dengan frustasi, 'Kenapa sih perempuan selalu menghabiskan waktu dalam berdandan?' batinnya.
Sasuke memang bukan lelaki 'metrosexual' seperti Neji atau Sai, tapi Sasuke tahu menjaga penampilannya dan tahu untuk tampil pantas dalam acara formal atau acara resmi.
Sasuke menyeruput latte nya yang diantarkan pelayan tadi dalam keheningan, kerutan didahinya semakin lama semakin bertambah. Bingung antara ingin tertawa atau mendengus kesal setiap kali Sakura bergumam dan mangatakan hal-hal seperti: "Ah, tidak, ini tidak cocok." Atau "Ah, tampaknya yang ini lebih bagus." dari dalam kamar ganti.
Sasuke sudah berhenti menghitung berapa kali Sakura meminatanya untuk menunggu 'lima menit lagi'. Bahkan dia yang seringkali diledek Naruto karena menghabiskan satu jam penuh dalam keramas dan menata rambutnya pun hanya bisa duduk diam dan gigit jari. 'Rekor' waktu yang dihabiskannya untuk bersiap-siap selalu dikalahkan oleh perempuan…
Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu pun selesai juga,
"Srak…" terdengar suara pintu dibuka, dan dibaliknya muncul seorang remaja wanita muda yang cantik.
Sakura tampak sangat elegant, dengan evening gown backless berwarna putih susu, dengan anting-anting putih dari mutiara yang berukuran besar menghiasi telinganya, stiletto putih bertaburkan berlian, rambut soft pink nya diikat satu kesamping dengan pita berwarna putih, serta tangannya menggengam clutch yang juga berwarna putih, makin mempercantik penampilan Sakura.
Hanya satu kata yang bisa keluar dari mulut seorang lelaki saat melihatnya, tak terkecuali Sasuke…
"Wow." Bisiknya pelan. "You look great, Ra. (Kau tampak menakjubkan, Ra)" pujinya sambil menggandeng tangan Sakura dan membawanya keluar dari kamar hotel mereka, menuju lantai dasar dan naik keatas mobil Limousin milik kerajaan Konoha, sementara setiap pasang mata yang melihat menatap mereka dengan tersepona- er, maksudnya terpesona.
Tak lama setelah itu, merekapun menuju ke looby dan menaiki limousine kerajaan.
Limousine hitam mengkilap yang tampak sangat mahal itu pun mulai berkendara, didalamnya duduk Sasuke dan Sakura, serta Gaara yang sedari tadi sudah ada didalam, bermain game di Ipad nya dengan cuek.
Mobil mahal itu melaju membawa para anggota kerajaan Negara Hi tersebut ke salah satu restoran ternama di Suna, yakni 'Nightlife & Seaside Culinary' yang terletak di tepi pantai.
Sasuke, Sakura, dan Gaara menghadiri acara makan malam dengan Emperor Negara Kaze, anak perempuannya, Princess Tayuya Sabaku, keponakan sekaligus tunangan putrinya Prince Kimimarou Kaguya, keponakan perempuannya, yang juga anak dari duta besar Suna di Konoha, Temari Sabaku, serta tunangan Temari, putra dari Perdana mentri Konoha, Shikamaru Nara.
Makan malam tersebut dilaksanakan di ruangan outdoor lantai teratas sekaligus lounge restoran berbintang enam tersebut.
Gaara pun akhirnya dengan enggan melepaskan game 'Angry birds' dan Ipad nya di mobil, dan menyeret kedua kakinya mengekor dibelakang Sakura dan Sasuke.
Restoran ini berlantai 25, dan sengaja tidak diberi lift, agar pengunjung dapat menikmati pemandangan dari jendela kaca disepanjang tangga menuju lantai teratas.
Saat mereka sudah sampai diatas dan duduk di kursi masing-masing, yaitu empat armchair yang mengelilingi sebuah meja kecil berbentuk persegi.
Sasuke duduk bersama Emperor, Temari, dan Prince Kimimarou.
Sedangkan Sakura duduk bersama Princess Tayuya, Gaara, dan Shikamaru Nara.
Gaara memandang ke sekitarnya, seakan-akan baru kembali ke dunia nyata setelah berjam-jam berkutat dengan pertarungan melawan babi-babi menyebalkan berwarna hijau.
Gaara mengangkat sebelah alisnya saat menatap Sakura, kedua mata berwarna hijau mudanya meng-scan Sakura dari atas sampai bawah, dan dia pun kemudian tersenyum tipis. "You're beautiful, Sakura. (Kamu cantik, Sakura)."
Dan tampaknya Gaara baru sadar akan hal tersebut pada detik ini, wajahnya menjadi agak memerah karena pakaian Sakura yang sedikit 'terbuka', menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya yang indah.
'Really funny (Lucu sekali)' batin Gaara dengan sarkastik.
Seorang Gaara Uchiha terlalu sibuk bermain game saat di mobil tadi untuk menyadari bahwa saudari iparnya ini begitu cantik.
"Thanks." Bisik Sakura sambil tersenyum manis. "You too." Lanjutnya kemudian.
Gaara hanya mengangguk pelan, dan kemudian menyilangkan kedua tangannya ke belakang kepala, dan mendengus pelan. "Soon or later, I'll die of boredom. Why in the world I may not bring my Ipad here? (Cepat atau lambat aku akan mati kebosanan. Kenapa sih, aku tak boleh membawa Ipad ku kemari?)" gumam Gaara, lebih tepatnya kepada dirinya sendiri.
Dari samping Sakura juga terdengar sebuah dengusan frustasi, "Great. Now I'm stuck with a Lazy bum, and a Game freak. (Bagus. Sekarang aku terperangkap dengan seorang pemalas, dan seorang penggila game.)"
"Don't forget that I'm also an Otaku. (jangan lupakan kenyataan kalau aku juga seorang Otaku)." Jawab Gaara malas, dan disertai backsound kata "Mendokusai." Oleh seorang remaja pria seusia mereka yang sedang meminum kopinya.
"And by the way, It's a Pleasure to see you again, Tayuya. Oh, you know, I felt so honored and so happy, when I just woke up yesterday morning after a late night practise, and found out that I won't have my weekend thanks to the Sports Festival in Suna. (Dan ngomong-ngomong, Ini benar-benar suatu kehormatan bagiku untuk bertemu denganmu lagi, Tayuya. Oh, kau tahu, Aku benar-benar merasa tersanjung dan sangat senang, saat aku bangun semalam dan menerima kabar bahwa aku takkan bisa menikmati akhir pekan ku, berkat festival Olahraga yang diadakan di Suna.)" lanjut Gaara dengan sarkastik.
"Oh you know well that it's not my fault! I don't want this either. And yes. It's really nice to see you again Ta-Nu-Ki (Oh, kau tahu ini bukan salahku! Aku juga tak menginginkan ini. dan ya, benar, sungguh menyenangkan bisa berjumpa denganmu lagi, Ta-Nu-Ki…" jawab Tayuya dengan tidak kalah sarkastik.
Sementara Shikamaru, anak PM (Prime Minister/Perdana Mentri) sekaligus teman Sakura di Royal School, sibuk dengan kopinya dan Sakura ditinggalkan dengan kedua makhluk berambut terang (walaupun rambut Sakura dianggap cukup norak, warna soft pink tidaklah separah orange terang ataupun merah maroon.) didepannya ini yang sedang beradu mulut dengan sengit.
Makan malam itu, walaupun diadakan di restaurant bintang ENAM, adalah salah satu makan malam paling membosankan dalam seluruh enam belas tahun hidup Sakura Haruno. Lokasi tepi pantainya yang strategis memang sangat indah, dan romantis, namun acara makannya hanya diisi perbincangan membosanakan seputar masalah politik, sosial dan ekonomi…
"Arghhh… Aku bosannn…" erangnya perlahan setelah menghabiskan wine nya dalam sekali teguk.
"Yea. Thank you for stating the obvious. (Yah, terimakasih untuk menyatakan hal yang sudah jelas)." balas Gaara dengan sarkastik.
"Hei, ada yang mau main catur?" tanya Shikamaru dengan tiba-tiba.
"Yeah, tentu. Ayo, aku ingin membalaskan kekalahanku tempo hari." Jawab Tayuya dengan sebuah seringaian, dan Shikamaru pun mengangguk dengan ekspresi yang sama persis di wajahnya.
Mereka berjalan ke sisi jendela yang menghadap kearah laut, dimana terdapat beberapa meja yang diatasnya terdapat papan catur.
"Hey, you wanna play? (Hei, kau mau main?)" tanya Gaara pada Sakura.
"Sure." Jawab Sakura sambil menampakkan senyuman manisnya.
TBC
Aika bales review yg g login dulu ya?
Review
.
Chap 5
Alex de Uchiha:
Baka aniki...
Shut up!
Jangan bikin rusuh disiniiii!
Review lagi
Zera Ayka:
Udah update kok...
Walaupun ga kilat...
Hhhe
Review lagi
Nur:
Uda nyambung nih ^^
Review lagi
Chap 6
Nuryenny :
Gaara kejam tapi tetep ganteng kan?
xD
Review lagi
Noni:
Siap...
Nanti kedeketan GaaSaku bakal lebih ditunjukkin
Review lagi
Alex de Uchiha:
Menghinaa aja -_-
Itu memang diketik buru2...
Review lagi
Cheerycher:
Iyaa... makasih yaa ^^
Review lagi
Minato Scarlett:
Thankyou...
Ogah deh ngajarin luu :p
Review lagi
Malaikat Kecil:
Iya
Hhhe
Makasih yaa...
Ini udah update kok ^^
Review lagi
Kei Ezpeluznante:
Hai Kei...
Makasih pujian dan sarannya...
Ini udah update...
Walaupun lama...
Review lagi
Donee...
Bagi yang review login, cek pm yaa...
Maaf kalau chap ini pendek...
O yya...
Chap 9 nya Aika gatau kapan update...
Tapi diusahakan ga lama...
Thankyouu...
Mind to review?
Click on the blue box below
