Sori banget late updatenya. hehhe.
Jadi semakin malas nulis fanfic, tapi ini demi reader I'm back!
Terima kasih r&r nya ya.. r&r yang ini juga :D
Enjoy this chapter ya ;)
Bab 4
Shikamaru yang tengah diperjalanan kembali ke rumahnya melihat Naruto dan Sasuke berlari terbirit-birit (seperti di kejar setan) dari ujung jalan ke arahnya.
"Oi." sapa Shikamaru yang benar-benar kebingungan. Memang sering dan tidak aneh kalau dia hanya melihat Naruto berlari-lari seperti itu, namun lain cerita kalau Sasuke juga ikut-ikutan.
Melihat dan mendengar teman pemalas mereka, kedua pelari itu pun dengan pelan memperlambat langkah mereka sampai akhirnya berhenti di depan Shikamaru, ngos-ngosan karena kecapaian. Keduanya terlihat berkeringat, lebih tepatnya berkeringat dingin. Wajah mereka terlihat sedikit pucat seperti baru mengalami 'pernampakan'.
"Ada apa sih kalian?" tanya Shikamaru 'sweatdrop'.
"K-kita...*hosh**hosh*hampir saja *hosh*hosh* ke.."
Dengan cepat Sasuke menutup mulut Naruto dengan telapak tangannya yang tengah berkeringat.
"Mmmmmpphhh!" seru Naruto yang hanya bisa mengeluarkan suara.
Sasuke yang sedang menutup mulut Naruto, dengan cepat mengubah topik pembicaraan sambil memasang senyuman palsu. "Ha..haha.. kunai kita hampir saja mengenai kakek-kakek tua."
"Hah?" tanya Shikamaru yang jelas tau Sasuke berbohong.
Naruto dengan kuat menyingkirkan tangan Sasuke dan dengan suara keras dia teriak, "Apa-apaan kau Sasuke?"
"Ayo Naruto." Dengan begitu Naruto langsung diseret pulang oleh Sasuke ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Sasuke, keduanya langsung tergeletak di lantai ruang tamu. Berusaha mengambil nafas, keduanya tidak berkata apa-apa untuk beberapa menit sampai akhirnya, "Kenapa harus pakai seret hah? Memang aku ini hewan?"
"Kyuubi juga semacamnya kan?" jawab Sasuke tenang tanpa melihat Naruto.
"Apa katamu?"
"Hnnn.."
"Selalu dikacangin kalau ngomong sama kamu. Ngomong-ngomong, kenapa tadi bohong sama Shikamaru?" tanya Naruto yang dengan cepat melupakan ejekan Sasuke.
"Kalau banyak yang tahu hal yang sebenarnya, kita bisa ketahuan Sakura bodoh!" jawab Sasuke dengan geram.
"Shikamaru kan tidak mungkin menyebarkan rumor. Di bilang pun, dia ngak akan peduli."
"Jadi ngapain kau mau kasi tau dia?"
"Iya juga ya."
"Bodoh."
"Apa katamu?"
"Hnn...Selanjutnya?"
"Maksudmu?" tanya Naruto bingung.
Sasuke yang terbaring di samping Naruto hanya terdiam. Wajahnya memerah teringatnya dia akan body Sakura dan hal-hal yang baru saja di lakukannya dengan Naruto. Apa juga yang dipikirkannya. Masuk ke apartemennya Sakura 'tanpa permisi', 'menyentuh' barang-barang miliknya, bersembunyi di bawah tempat tidurnya, yang paling 'berkesan' adalah beberapa menit terakhir di bawah tempat tidur itu.
Sasuke menghela nafas dalam-dalam. 'Benar-benar perasaan yang asing.' pikirnya.
"Sedang memikirkan body Sakura-chan ya Sasuke-kun?" ganggu Naruto dengan wajah licik yang terlihat menjijikan.
"Jangan sok-tau!" jawab Sasuke tegas.
"Jujur saja deh. Jelas-jelas kamu..." wajah Naruto semakin mendekat, "...bergairah kan?"
"Hah?"
"Kamu kan kata orang 'jenius'. Pasti tau kan arti bergairah?"
Kehabisan akal membalas Naruto, wajah Sasuke semakin memerah dan ini membuat Naruto tertawa terbahak-bahak.
"Jangan bilang ini pertama kalinya kau merasakan 'gairah'?" tanya Naruto lagi sambil menahan tawanya. "Dari yang ku dengar Sakura-chan masih perawan lo! Tapi rumor itu sudah berbulan-bulan yang lalu, mana tau dia sama Sai..." oceh Naruto tanpa henti.
"Tidak."
"Ha?"
"Mereka tidak melakukan apa-apa. Jadi, tolong jangan di ungkit lagi." kata Sasuke yang sekarang terlihat dan terdengar serius.
Naruto terdiam sejenak melihat keseriusan teman baiknya. 'Sasuke benar-benar menyukai Sakura-chan.'pikirnya sambil tersenyum. "Ayo!" seru Naruto sambil bangun dari baringannya.
"Hn?"
"Kita sambung investigasi kita!" ujar Naruto dengan girang.
Keesokan harinya...
"Untuk monitor gerak gerik Sai, Sakura-chan dan juga keluarganya, kita harus bersembunyi di belakang semak-semak dan pohon."
"Hnn..."
"Ngomong-ngomong... Kau pernah melihat ayah dan ibunya Sakura-chan tidak? Rambut merah jambunya Sakura-chan dari siapa ya? Jangan-jangan dari ayahnya."
Lagi-lagi pertanyaan yang memicu ke ingin tahuan Sasuke keluar dari mulut Naruto. 'Kenapa Naruto selalu memikirkan hal-hal tidak penting (namun menarik perhatian) seperti ini?' pikir Sasuke. "Hn..." jawabnya singkat.
Karena Naruto sudah terbiasa dijawab Sasuke begitu, dengan insting Naruto mengerti apa jawaban Sasuke sebenarnya. Sudah jelas partner in 'crime' nya ini ingin tau seperti apa keluarga Sakura.
"Tak bisa kubayangin laki-laki berambut merah muda!" ujar Naruto lagi, sambil tertawa sendiri.
Image seorang laki-laki dengan rambut berwarna gulali ikut terbayang-bayang di batin Sasuke dan pikiran ini membuat nya semakin ingin tahu.
"Kalau ibunya cantik tidak ya? Kalau mirip Sakura-chan sih, aku ingin ke rumahnya setiap hari!"
"Hnn..."
"Nanti kita juga dapat lihat kok! Sabar ya Sasuke."
"Tch..Kau yang tidak sabar!"
Mengacuhkan respon Sasuke, Naruto langsung menarik lengan Sasuke dengan keras dan berseru, "Investigation start!"
Sudah lima menit Naruto dan Sasuke bersembunyi di dalam semak-semak halaman rumah Sakura (sambil monitor dari luar jendela). Namun, yang mereka lihat hanyalah seorang figur laki-laki yang kelihatannya ayahnya Sakura. Kepalanya (wajah dan rambutnya) tertutupi oleh koran yang lagi di baca olehnya dan ini sangat membuat kedua stalker di depan rumahnya kesal.
Dimana Sakura? dimana Sai? Ibunya Sakura jelas belum sampai di rumah.
Sepuluh menit kemudian.
Badan kedua penguntit pun mulai terasa gatal-gatal karena sesuatu di dalam semaknya. Laba-laba mulai meraba-raba di kaki dan lengan mereka. Tidak tau ada serangga apa lagi di dalam semak-semak itu yang menggigit mereka. Keduanya sudah mulai tidak sabar dan menggaruk-garuk tubuh mereka.
"Saya pulang." Terdengarnya suara lembut wanita yang jelas bukan milik Sakura, dari dalam rumah.
Dengan spontan, Naruto dan Sasuke memelototi mata mereka untuk melihat figur wanita yang baru masuk itu dengan jelas dan dalam hitungan detik, wanita yg mereka asumsi adalah ibunya Sakura, masuk ke ruangan di mana ayah Sakura berada.
Benar-benar mirip Sakura.
Wajahnya cantik dan terlihat seperti versi Sakura yang lebih dewasa. Sebagai seorang ibu, wanita ini benar-benar terlihat muda. Rambutnya yang panjang dan dikepangkan juga berwarna merah jambu. Semuanya mirip Sakura, kecuali mata karamelnya.
"Cantik..." gumam Naruto dan Sasuke hanya terdiam.
Di dalam rumah, ibu Sakura menundukan kepalanya untuk mencium ayah Sakura yang sedang membaca koran (masi tidak terlihat kepalanya.).
Gambar-gambar Sakura berpakaian seperti ibu rumah tangga mulai keluar dalam pikiran Sasuke dan juga Naruto. Keduanya mengimajinasikan masa depan mereka dengan wanita cantik itu, melayani mereka setiap hari.
Kedua penguntit ini pun terhanyut dalam imajinasi mereka sendiri dan tidak sadar mereka sudah berhenti monitor lebih kurang lima belas menit, sampai akhirnya, "Ayah! Ibu!" terdengarnya suara Sakura dari dalam rumah.
Showtime. Saatnya Sai dan Sakura.
Beberapa menit kemudian terlihatnya Sakura memasuki ruangan dimana ayah dan ibunya berada. Tentu saja di ikuti Sai sialan itu.
Melihat wajah Sai, Sasuke menggertak, sedangkan Naruto serius menyimaki interaksi Sakura dengan keluarganya. Ayahnya sudah berhenti membaca koran, namun wajahnya tertutupi oleh Sakura, ibunya dan juga Sai (yang lebih tinggi dari ayahnya).
"Kalian naik dulu ya, ibu mau ke supermarket sebentar. Tadi saya lupa beli kecap dan telur untuk makan malam kita." Ujar ibunya Sakura dengan lembut.
Untung saja jendelanya terbuka, kalau tidak mereka tidak bisa mendengar suara dari dalam.
"Iya bu. Ayo Sai!"
Dengan begitu keduanya naik ke lantai dua dan penguntit-penguntit kita pun pindah ke atas pohon dekat jendela kamar lama Sakura. (Keduanya lupa melihat wajah ayah Sakura.)
"Ha? Ngapain juga mereka berduaan di kamar Sakura-chan?"
Sasuke mulai menggerutkan jidat dan alisnya sambil menjawab, "Hnnn..."
Tiba-tiba saja Sai membuka bajunya di depan Sakura dan ...
"Aaaaaaaaaa!" teriak Naruto keras sejatuhnya dia dari pohon.
BRUAKK!
Sai dan Sakura memalingkan kepala mereka ke arah jendela, 'Sial!' pikir Sasuke.
Dengan cepat, Sasuke lompat ke bawah sambil mengangkat Naruto dan dalam hitungan detik keduanya hilang dari halaman Sakura.
Ingat di r&r ya :)) hope you liked it.
