Kilas balik chapter 4

"Pijatan kalian sudah tidak enak lagi. Rambut hyukkie hyung sudah tidak lembut lagi. Aku jadi malas memegangnya. Cepat kau cuci rambutmu. Dan Shindong hyung, minuman apa ini? Rasanya seperti air cucian piring. Yak! Donghae hyung, kenapa kau pindah channelnya? Aish! Kalian semua tidak asik. Membuatku hilang mood saja. Aku mau ke kamar saja. Di sini sudah tidak asik." dengan santai Kyuhyun meninggalkan para hyungnya setelah menyiksanya.

"Magnae gila. Dia telah menghabiskan segelas penuh baru mengatakan kalau minuman itu tidak enak." oceh Shindong geram.

"Dia bahkan mengatakan kalau pijatan kami tidak enak setelah membiarkan kami memijatnya selama satu jam penuh."

"Dan dia juga membuat rambutku kusut, lalu menyalahkan aku atas kekusutan ini." keluh Eunhyuk.

"Dia telah membuat jariku bengkak karena memencet remote." Donghae ikutan mengeluh.

"Dia telah membuatku memasakan berkali-kali lalu membuat makanan yang aku masak sia-sia." celetuk Ryeowook.

"Kapan dia melakukan itu?"

"Jam 2 dini hari dan saat dia baru bangun tadi."

"Dia benar-benar merusak waktu liburan kita yang hanya sehari."

"Aku tak bisa bayangkan, masih ada 5 bulan lagi sebelum dia melahirkan. Dia masih punya banyak waktu untuk menyiksa kita."


Kyuhyun Hamil

chapter 4

Cast: Cho Kyuhyun, Lee Sungmin and other Super Junior Member

Genre: Comedy, Yaoi

Rate: T

Diclaimer: Semua yang terlibat dalam FF ini adalah murni milik Tuhan. Namun, FF ini adalah murni milik saya.

Warning: Banyak typo dan juga dapat menyebabkan efek samping karena cerita yang mungkin kurang menarik

Hari-hari Kyuhyun sebagai namja hamil terasa semakin berat. Berat untuk dirinya, Sungmin juga semua member. Bagaimana tidak? Setiap hari, selalu saja ada hal yang membuat repot para hyung akibat kelakuan adik termuda mereka yang selalu aneh-aneh. Dua hari yang lalu, Siwon terpaksa tidak pergi ke gereja untuk beribadah karena Kyuhyun menyuruhnya untuk memangkunya sepanjang hari. Seharian penuh, namja berambut coklat madu itu bermaja-manja di pangkuan Siwon. Memang bukan masalah bagi Sungmin yang memang tidak cemburu sama sekali, namun menjadi masalah saat malam telah datang. Bukan. Bukan karena Kyuhyun juga meminta Siwon untuk menemaninya tidur. Tapi sepanjang malam, Siwon terus menangis keras di kamarnya. Apalagi penyebabnya kalau bukan Kyuhyun. Karena menemani Kyuhyun dan tidak pergi ke gereja, Siwon merasa dirinya sangat-sangat berdosa. Sepanjang malam namja kekar itu menangis meminta ampun. Bagus memang apa yang dia lakukan, tapi imbasnya yang kurang bagus. Semua orang jadi tidak bisa tidur karena tangisan minta ampun itu.

Lalu esoknya, Heechul menjadi korban dengan mendapat perintah berbelanja bersama Kyuhyun. Acara berbelanja memang bukan masalah, tapi Kyuhyun memaksa Heechul harus berdandan ala yeoja juga. Jadilah mereka berdua pergi ke supermarket dengan memakai drees dan rambut palsu. Sungguh, sekalipun Heechul terlihat sangat cocok dengan dandanan wanita, tapi hal itu sangat memalukan baginya.

Kemudian Eunhyuk, namja dengan tingkat yadong tinggi itu juga menjadi korban dari naiknya kadar jahil si evil selama hamil. Laptop kesayangannya yang penuh dengan video yadong yang telah lama dia kumpulkan terpaksa rusak. Semua data yang ada di dalamnya lenyap tak bersisa. Mulai dari foto, lagu, dan juga video yadongnya. Semuanya musnah. Kyuhyun yang meminjamnya tanpa permisi tak sengaja membuatnya sedikit macet. Lalu, dengan rasa percaya diri tinggi akibat IQ yang di atas rata-rata, namja itu berusaha membetulkan kerusakan yang ada. Dia dengan percaya diri membongkar laptop malang itu. Bukanya beres, lapotop itu justru tak bisa dihidupkan. Si pemilik jelas mencak-mencak bingung. Laptop yang menjadi sahabatnya harus tewas di tangan magnae hamil yang sok mau menservice.

"Aku benar-benar lelah dengan apa yang Kyuhyun lakukan. Sungguh!" Yesung berteriak frustasi setelah menyelamatkan Ddangkoma—kura-kura daratnya— yang hampir mati karena Kyuhyun memasukkan binatang itu ke dalam ember berisi air.

"Aku juga. Aku benar-benar ingin membunuh namja itu sekarang!" Donghae yang memangku Bada yang baru sadar dari pingsannya itu juga ikut berteriak. Anjing kecil yang lucu itu pingsan akibat Kyu memasang kalung anjing di leher Bada. Bukan masalah memang, jika Kyu tidak memasangnya terlalu erat. Bada yang kecil itu harus pingsan karena tercekik. Untung Donghae segera mengetahui hal itu dan menyelamatkan Bada—anjing kesayangannya dari kematian.

"Aku benar-benar minta maaf. Aku sendiri juga lelah dengannya." Sungmin yang tampak paling kusut diantara yang lainnya. Bukan hanya fisik dan batinnya yang lelah. Pikirannya juga lelah.

"Entahlah. Aku tak bisa berkomentar dan berpikir. Kau tolong rawat dia dengan lebih baik saja. Dia benar-benar seperti setan kecil yang berkeliaran. Semoga saja anak kalian kelak tidak mewarisi sifat setan itu." ujar Leeteuk seraya memijit keningnya yang benar-benar pusing.

"AMIIIIIIIN….." sahut semuanya kompak.

Yah, do'a Leeteuk memang benar. Ada satu makhluk semacam Kyuhyun saja sudah membuat dorm menjadi pecah, apalagi kalau ada satu lagi. Akan jadi apa mereka nanti? Bisa-bisa mereka mati muda akibat tekanan depresi. Jangan sampai!

A%%%%%%%%%%%%%%%%%%%A

Malam sedang tidak bersahabat kali ini. Udara terasa sangat dingin. Seakan-akan, tulangmu akan beku jika terkena terpaannya. Angin juga sedang giat berhembus kencang. Benar-benar kondisi yang membuatmu malas untuk keluar rumah. Begitu juga dengan seorang namja dengan rambut coklat madu ikal yang tergerai sepanjang bahu. Dia tampak nyaman berlindung di balik selimut biru mudanya yang tersa hangat. Di sampingnya, terbaring seorang namja lain dengan tubuh yang lebih besar dan berisi. Tangannya tampak mengelus pelan rambut ikal yang panjang itu. Mulutnya tampak sedang bersenandung kecil.

"Hyung." panggil namja dengan rambut ikal panjang. Suaranya terdengar sangat manja.

"Hmmm?"

"Kapan kita akan berbelanja perlengkapan baby? Aku sudah tak sabar." gumamnya sambil memilin ujung rambutnya.

"Bagaimana kalau besok? Aku akan minta izin pada Teuki hyung."

"Besok? Ayo! Aku sudah sangat ingin berbelanja. Setelahnya kita minta bantuan yang lain untuk mendekor kamar baby ya? Di ujung kan ada kamar kosong? Kita bisa meminta izin untuk digunakan sebagai kamar baby."

"Kenapa tidak meletakkan baby di kamar kita saja? Kita bisa letakkan box bayi kecil di ujung sana." Sungmin menunjuk ujung kamar yang kosong. Ruang itu biasa dijadikan tempat TV kecil yang terpasang dengan sebuah game portable. Yah, pojok itu adalah kerajaan Kyuhyun dulu—sebelum dia menjadi seorang namja hamil.

"Shireo! Aku mau baby memilki kamar sendiri. Memangnya hyung tidak ingin merasakan rasanya mendesain kamar untuk anak kita?" Kyuhyun merajuk. Bibirnya tampak mengerucut lucu.

"Kita kan juga tetap bisa mendesain kamar kita dengan hiasan yang lucu? Rasanya akan sama saja."

"Anio! Aku tetap mau baby punya kamar sendiri."

"Aish… Baiklah. Aku juga akan minta izin untuk hal itu. Sekarang tidurlah. Sudah larut malam." Sungmin merapatkan selimut Kyuhyun.

"Dingin." gumam Kyu pelan.

"Baiklah anak manja. Sini aku peluk" Sungmin mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun. Membiarkan namja kurus yang tengah mengandung buah cinta mereka itu terlelap dalam pelukannya. Tangannya memang agak keram, tapi hal itu tak sebanding dengan rasa cintanya pada dua makhluk yang ada di pelukannya itu.

A%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%A

"Hari ini aku dan Kyuhyun ingin belanja keperluan baby hyung. Bolehkan?" tanya Sungmin pada Leeteuk saat mereka tengah membantu Ryeowook menyiapkan sarapan.

"Aku ikut ya hyung?" Ryeowook terdengar antusias.

"Jangan. Kyuhyun akan marah besar kalau kau ikut. Boleh kan hyung?" Sungmin kembali beralih pada Leeteuk.

"Terserah. Asalkan nanti siang kau tetap ikut jadwal latihan kita. Arra?"

"Ne. Gomawo hyung." Sungmin melenggang kembali ke kamarnya. Namun langkahnya terhenti. "Aku melupakan satu hal hyung. Bolehkah aku menggunakan kamar kosong yang ada di pojok itu untuk kamar baby? Kyuhyun memaksa ingin memakai kamar itu."

"Itukan tempat meletakkan barang-barang jika semua ruangan penuh?"

"Aku tahu, tapi ijinkan kami memakainya sebentar saja. Sampai baby cukup besar. Kyu benar-benar menginginkan itu. Aku takut dia akan marah lagi kalau keinginannya tak dituruti. Hyung tahu sendiri kan bagaimana Kyuhyun? Boleh ya? Ya? Ya?" Sungmin memasang wajah melasnya.

"Aish, terserah kau sajalah." kata Leeteuk putus asa.

"Gomawo hyung. Kau memang namja terbaik di dunia." setelahnya, Sungmin langsung melesat menuju kamarnya.

Di kamar, Kyuhyun tampak sudah rapi. Namja itu duduk manis di ujung ranjang. Dia benar-benar sangat antusias dengan acara belanja keperluan baby. Dengan rambut yang telah tersisir rapi dan dress hijau pastel yang terbalut pas, membuatnya tampak sangat-sangat cantik.

"Kau sudah siap?" tanya Sungmin seraya memakai jaket dan maskernya. "Kau tak butuh masker?"

"Tidak. Aku akan memakai kaca mata dan topi saja." Kyuhyun beranjak meraih topi putih yang tergantung di samping meja rias.

Setelah dirasa cukup, pasangan kekasih itu pun pergi menuju sebuah mall. Mereka berkeliling mencari perlengkapan bayi. Biasanya Sungmin yang akan sangat antusias dengan semua benda berwarna pink. Namun kali ini berbeda. Justru namja itu diam mengekori langkah Kyuhyun yang lari kesana kemari. Sibuk memilih barang yang akan dipakai sebagai perlengkapan baby mereka nantinya.

"Bisa kita istirahat sebentar Kyu? Aku sungguh sangat lelah. Kau juga butuh istirahat. Baby pasti juga lelah." Sungmin tampak duduk jongkok dengan tangan penuh kantong belanjaan. Kakinya benar-benar pegal. Sungguh!

"Tidak ada waktu untuk bersantai Sungmin-sshi. Lebih cepat lebih baik. Aku juga ingin cepat pulang dan mulai mendekor kamar."

"Hari ini juga? Kenapa tidak besok saja?"

"Hyung terlalu sering menunda urusan baby kita. Kau sudah mulai bosan dengannya ya? Padahal dia belum keluar, tapi hyung sudah menampakkan sifat bosan seperti itu. Lihat, dia menendang sekarang, pasti dia sangat kecewa saat ini." Kyuhyun memasang wajah sebal sambil mengelus perut buncitnya.

"Aish! Arraso. Baiklah, kita teruskan belanjanya. Maafkan umma ne baby?" Sungmin mengecup perut Kyuhyun. Sementara Kyuhyun hanya tersenyum menang sambil menyeret Sungmin menuju toko yang ingin dia kunjungi.

Cukup lama Kyuhyun dan Sungmin berkeliling mall untuk berbelanja keperluan baby mereka. Sekitar 6jam lebih telah dihabiskan. Sungmin mengatakan kalau itu sudah terlalu lama. Tapi tidak bagi Kyuhyun. Dia selalu mengeluhkan, kenapa hanya 6jam waktu yang mereka habiskan untuk belanja. Dan namja itu ingin lebih lama lagi. Namun Sungmin berhasil membujuknya agar meneruskan acara belanja mereka minggu depan.

"Kau tidak membeli box bayi? Aku baru sadar kalau dari tadi yang kau beli hanya pakaian bayi saja." ujar Sungmin saat mereka berada di dalam taxi yang membawa mereka kembali ke dorm.

"Harga box bayi cukup mahal. Aku berencana meminta hyungdeul membelikannya untuk baby. Pokoknya, aku mewajibkan mereka memberikan hadiah termahal untuk baby. Hihihihi…" Kyuhyun terkekeh.

Detik berikutnya, Sungmin telah terlelap dalam tidurnya, sementara Kyuhyun masih sibuk dengan angannya. Dia tak sabar melihat reaksi Leeteuk dan Eunhyuk yang terkenal pelit itu. Dia benar-benar ingin melihat ekspresi kaget mereka saat dia mengatakan ingin diberi hadiah mahal untuk baby. Itu pasti menyenangkan.

Taxi berhenti tepat di depan sebuah apartement mewah. Sungmin turun membawa banyak kantong belanja. Kyuhyun? Dia hanya melenggang santai sambil terus mengoceh memarahi Sungmin.

"Aish! Kantong itu berisi botol susu. Jangan hyung banting-banting begitu." omelnya saat Sungmin tak sengaja menjatuhkannya.

"Omo! Hyung! Kau tahu, berapa harga baju yang ada dalam tas itu? Sangat mahal, tolong kau hati-hati sedikit saat membawaya." Kyuhyun kembali mengoceh. "Aku heran, kenapa sekarang hyung jadi terlihat sangat tidak hati-hati dan ceroboh? Membuatku selalu khawatir saja. Jarang sekali aku menemui hyung melakukan sesuatu hal dengan baik. Padahal kan bla… bla… bla… bla…" Kyuhyun terus menggumam tak jelas sepanjang perjalanan menuju lantai 11 gedung apartement mereka.

"Cerewet!" batin Sungmin kesal dalam hati.

"Kami pulang!" teriak Kyuhyun keras saat masuk ke dorm.

Semua member tampak tergeletak lemas di ruang TV. Ternyata hari ini ada jadwal latihan dan dilanjut dengan acara bersih-bersih dorm karena manager yang marah melihat kondisi dorm yang carut-marut. Leeteuk yang pertama kali menoleh ke arah kedatangan KyuMin. Dia hanya melempar senyum sebagai respon.

"Kalian belanja banyak sekali." komentar Shindong melihat banyaknya kantong belanjaan yang Sungmin bawa.

"Baby memerlukan banyak sekali perlengkapan. Aku tidak mau dia kekurangan perlengkapannya. Semua harus tersedia." ujar Kyu seraya tersenyum lebar. "Aku minta kalian memberi hadiah pada baby yang akan lahir ini."

"Tentu. Dia adalah keponakan pertama kami. Sudah pasti kalau kami akan memberinya hadiah."

"Benarkah? Kalau begitu pas sekali. Aku sudah menyiapkan daftar hadiah yang wajib kalian berikan sebagai hadiah kelahiran baby di dunia." Kyuhyun mengeluarkan selembar kertas dari dalam dompetnya. "Aku menulisnya saat di taxi tadi. Baiklah, akan aku bacakan. Jika perlu kalian bisa mencatatnya supaya tidak lupa."

Semua diam. Termasuk Sungmin. Jujur, banyak sekali tanda tanya bergelantungan. Mereka menerka-nerka, kira-kira apa yang akan magnae itu lakukan kali ini. Sudah cukup banyak hal gila yang membuat mereka repot selama ini.

"Leeteuk hyung, kau yang paling tua di sini. Aku minta kau membelikan sebuah gorden dengan warna cerah sebagai penghias kamar baby nanti. Ingat, jangan belikan warna putih. Warna putih terlalu suram bagi seorang bayi." Kyuhyun menatap Leeteuk.

"Gorden jendela?"

"Ne. dan ingat juga, jangan belikan yang murah. Buanglah dulu sifat kikirmu itu kali ini. Lalu Heechul hyung." Kyuhyun ganti menatap Heechul. "Hmmm… sepertinya aku akan butuh sebuah lemari untuk menyimpan baju baby nantinya. Kau tolong belikan lemari itu untuk baby ya? Aku percaya padamu hyung. Pilihkan lemari yang didesain paling lucu dan cerah untuk keponakanmu.

"Kemudian Shindong hyung, aku tidak minta yang aneh-aneh. Cukup kau hadiahkan makanan bayi sebanyak yang cukup untuk persediaan selama setengah tahun. Aku tahu, kau cukup ahli dalam memilih jenis makanan yang sehat dan cocok untuk baby.

"Lalu Yesung hyung. Entahlah, aku cukup bingung mau menyuruhmu membelikan hadiah apa pada baby. Ah, kau belikan box bayi saja kalau begitu. Aku mau box bayi yang dibuat dari kayu jati dengan kualitas paling bagus yang pernah ada. Dan jangan lupakan, pilih yang sesuai untuk bayi manusia. Bukan bayi kura-kura.

"Donghae hyung, kau belikan kasur untuk baby ya? Kau bisa pilihkan kasur yang empuk dan nyaman bagi bayi. Untuk warna dan model, aku tak mempermasalahkannya. Dan ingat, belikan dengan bantal dan gulingnya juga.

"Untuk Eunhyuk hyung, aku memintamu memberikan hadiah bad cover bayi dan juga selimut yang hangat untuknya. Belikan yang seukuran dengan box bayinya. Berarti Yesung hyung, Donghae hyung dan Eunhyuk hyung harus berbelanja bersama. Kalian bertiga harus memadukan antara box bayi, kasur dan bad cover yang sesuai. Arraso?

"Dan kau Siwon hyung. Karena kau hyungku yang paling kaya, aku minta kau belikan sebuah kereta dorong. Barang itu akan sangat berguna nantinya. Tolong carikan yang paling kuat serta cocok untuk semua medan. Karena aku dengar, kereta bayi itu harus disesuaikan dengan medan yang akan ditempuhnya. Carikan yang paling terjamin keamanannya. Aku tak mau membahayakan keselamatan baby.

"Lalu Ryeowook hyung. Kau suka sekali memaksaku untuk makan. Maka dari itu, aku minta kau belikan peralatan makan untuk baby ya? Kau pasti bisa memilihkan yang paling bagus yang dapat merangsang nafsu makan baby. Kau pasti tidak mau melihat keponakanmu tumbuh menjadi anak kurus yang kekurangan gizi kan?

"Yang terakhir ini berlaku untuk semuanya. Aku harap kalian membelikan hadiah dengan harga yang mahal dan kualitas yang terbaik. Aku tidak menerima barang murahan dan imitasi. Ingat itu. Ada pertanyaan?" ujar Kyuhyun panjang lebar.

Semua mata memang tertuju padanya. Semua mata menatap Kyuhyun dengan pandangan membunuh seolah mengatakan 'apa magnae ini sudah gila?' namun Kyuhyun hanya cuek dan terus mengoceh tanpa henti.

"Baiklah, kalau memang tidak ada pertanyaan, aku anggap kalian semua paham. Tidak ada kata penolakan dan kalimat protes. Aku lelah. Aku mau istirahat dulu." lanjutnya seraya berjalan meninggalkan ruang TV

Semua member hanya dapat diam pasrah menerima nasib.

A%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%A

Segerombolan namja dengan pakaian kasual tampak berjalan dengan wajah masam. Kalian tahu, rasanya mereka sangat ingin untuk marah, berteriak, memaki, menangis, mengeluh, makan orang, makan beling, terjun payung, dagang gorengan, jadi petani, memetik kacang, menjadi dokter #Plakk (bercanda ding :p) rasanya mereka ingin sekali marah, berteriak dan mengumpat. Sudah terlalu banyak kemarahan dan kejengkelan yang mengendap di dalam batin mereka. Kalau bukan karena satu hal itu, mereka akan benar-benar membunuh saat ini. Oke, jika terlalu sadis setidaknya mereka akan menghajarnya. Hanya karena satu orang, mereka harus menderita lahir dan batin. Yuuup! Mereka adalah uri superman. Super Junior. Semua anggota minus Kyuhyun sedang berjalan malas berkeliling mall. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk membelikan hadiah untuk calon keponakan mereka. Sungmin yang terpaksa ikut harus menahan siksaan batin mendengar keluhan hyung dan dongsaengnya akibat ulah kekasihnya.

"Maafkan aku… Aku benar-benar gagal mengurus Kyuhyun dengan baik sampai dia berbuat onar seperti ini. Maafkan aku…" kalimat itu terus menerus meluncur dari bibir merah Sungmin. Sungguh! Namja manis itu benar-benar merasa bersalah.

"Aku sama sekali tidak marah padamu dan juga Kyuhyun. Hanya saja… Aish! Entahlah. Aku benar-benar ingin menggigit leher magnae itu. Biar sekalian dia jadi hantu. Lebih baik aku disiksa makhluk yang benar-benar hantu daripada disiksa jelmaan hantu seperti Kyuhyun!" Siwon yang biasanya benar-benar diam dan alim mulai naik darah juga.

"Dia benar-benar membuatku memecah celenganku. Dia benar-benar membuatku membelanjakan uangku." gumam Leeteuk.

"Selama ini kau memang terlalu kikir hyung. Aku justru bersyukur Kyuhyun menyuruhmu membelanjakan uangmu. Kau mau simpan uang itu juga tidak akan bisa beranak" celetuk Eunhyuk.

"Kau pikir kau tak juga kikir hah?! Sadar Lee Hyukjae, kau juga pelit tau! Jangan seenaknya mengataiku." Leeteuk membela diri.

Adu mulut antara duo pelit itu segera dihentikan sebelum mereka saling membongkar aib ke-pelit-an mereka di tempat umum. Sudah sering mereka bertengkar dan berujung pada terbongkarnya hal pelit yang pernah mereka lakukan.

"Lebih baik kita cepat berbelanja kemudian pulang dan beristirahat. Punggungku benar-benar pegal" detik berikutnya, gerombolan namja itu pun berpencar untuk membeli barang yang Kyuhyun minta.

Sementara itu di dorm, tampak Kyuhyun yang tengah merebahkan diri di sofa sambil menonton TV. Usia kandungnnya telah benar-benar tua sekarang. Dokter memperkirakan kalau saat melahirkan akan tiba dalam hitungan minggu dan bisa juga dalam hitungan hari. Kyuhyun benar-benar sedang dalam masa waspada. Namja itu memang takut pada awalnya, namun bukan Kyuhyun namanya kalau dia dengan mudah mengalah pada rasa takut. Dia berusaha menyiapkan mentalnya untuk menghadapi masa itu.

"Omo! Kau nakal baby. Kenapa dari tadi kau terus-terusan menendang?" gumamnya sambil mengelus perutnya pelan. "Kau ingin bercanda dengan appa ya?" gumamnya lagi.

Berbincang dengan baby telah menjadi hobi barunya. Saat ditinggal sendiri di dorm seperti ini, memang hanya baby teman yang menemaninya.

"Omona! Aku lupa. Aku kan berencana mendekor kamar hari ini. Mumpung hyungdeul sedang tidak ada jadwal. Aku hatus pintar memanfaatkan waktu libur mereka. Daripada mereka cuma tidur-tiduran, bukankah lebih baik jika membantuku?"

Dengan langkah berat karena perut yang semakin besar, Kyuhyun berjalan menuju kamar yang terletak di pojok dorm. Kamar itu memang tidak terlalu luas. Cukup sesuai untuk dipakai sebagai kamar bayi. Di sana, telah tertumpuk beberapa barang yang akan digunakan untuk mendekor ulang. Mulai dari cat warna cerah, wallpaper dengan gambar lucu, perabot bayi yang telah dia beli dan juga bebarapa mainan baby.

"Aku rasa kamar ini akan sangat sempurna nanti. Tinggal menunggu hyung pulang dan membawa barang-barang pelengkap kamar baby." Kyuhyun bergumam kecil. Namja itu tampak berdiri di tengah ruangan sambil menatap lekat seluruh penjuru kamar. "Bagaimana aku mulai melakukanna dengan perut sebesar ini? Terlalu berbahaya. Lebih baik aku menunggu mereka saja." Kyuhyun kembali duduk di sofa ruang TV. Duduk manis sambil menunggu member yang lain pulang dari belanja.

"Kami pulang!" semenit kemudian, pintu dorm terbuka.

"Selamat datang. Omona… sini biar aku bantu hyung." Kyuhyun hendak membantu membawa barang belanjaan, namun Leeteuk segera mencegah.

"Kau mau menyakiti anakmu ha?"

"Aku hanya ingin membantu. Kalau aku tidak membantu, nanti kalian mengataiku anak kurang ajar. Begitu aku mau membantu, kalian melarangku."

"Kami memang kesal padamu, tapi sangatlah tidak baik jika kami melampiaskannya disaat kau dalam keadaan seperti ini. Kau diam saja. Biar kami semua yang bereskan ini."

Kyuhyun menurut. Dia duduk di sofa sambil mengamati para hyungnya membereskan barang-barang. Dia tampak tersenyum bahagia sekarang.

"Aku cukup senang melihat sikap Kyuhyun hari ini. Yah, biarpun aku lelah, melihatnya bersikap baik saat kita pulang cukup mengikis rasa lelahku."

"Ya, padahal aku sempat berpikir kalau emosiku akan benar-benar meledak begitu sampai dan disuguhi tingkah evilnya. Ternyata dugaanku salah."

Semua setuju. Melihat Kyuhyun bersifat manis memang cukup mampu untuk mengikis rasa lelah. Mengingat seberapa jarangnya Kyu bersikap manis.

"Baiklah, sekarang saatnya aku periksa barang yang telah kalian bawa. Jika kurang sesuai, maka aku tidak akan segan untuk menyuruh kalian menukarkannya" ujar Kyuhyun tiba-tiba. Namja itu telah berdiri dengan sebuah buku kecil di tangannya.

Hal itu tentu saja membuat semuanya yang sempat bersyukur itu kembali mengumpat dalam hati. Sepertinya memang sangat tidak mungkin untuk mengaharapkan Kyuhyun bersikap manis untuk waktu yang lama. Hanya beberapa detik saja sudah cukup sepertinya.

Kyuhyun berjalan melihat barang-barang yang telah tertumpuk rapi. Memeriksanya satu per satu dengan teliti. Memeriksa apakah ada jahitan yang kurang rapat, cat yang mengelupas, sambungan yang kurang kuat dan kecacatan yang mungkin ada pada barang-barang itu. Matanya dengan jeli memeriksa setiap incinya.

"Baiklah, apa yang kalian beli sudah cukup berkualitas baik. Ternyata kalian benar-benar menyayangi baby. Aku jadi terharu." Kyuhyun tersenyum manis. Namun senyuman itu tampak menyebalkan di mata yang lainnya. "Oh iya, mumpung kalian semua libur hari ini, aku ingin meminta bantuan kalian untuk mendekor kamar baby. Aku punya firasat kalau aku benar-benar harus mendekor kamar itu secepatnya."

"Tapi Kyu, mereka masih lelah. Kau tidak lihat betapa banyaknya barang yang mereka bawa hari ini? Berkeliling mall sangat menguras tenaga." ujar Sungmin sabar. Namja itu tidak mau menambah beban rasa bersalahnya dengan membiarkan kekasihnya itu berbuat seenak jidat.

"Hyung, aku merasa kalau kamar itu harus didekor dan diselesaikan secepatnya. Hanya mengecat dan menempel wallpaper serta menata perabotan. Tidaklah sulit kan?"

"Berikan mereka waktu istirahat sebentar."

"Anio. Ini sudah hampir sore. Aku tidak mau mendekornya saat langit sudah gelap. Hyungdeul tidak keberatan kan jika membantuku mendekor kamar?" Kyuhyun menatap hyungnya satu per satu dengan pandangan memelas.

"Mian Kyu, bukannya kami tidak mau membantumu. Tapi kami benar-benar lelah hari ini. Bagaiamana kalau besok? Besok jadwal tidak terlalu padat. Jadi ada banyak waktu untuk mendekor kamar baby." sang leader yang telah melihat pandangan tersiksa dari yang lainnya berusaha membujuk Kyuhyun.

"Kalau kalian tidak mau melakukannya juga tidak masalah. Aku akan mendekornya sendiri." Kyuhyun melipat lengan bajunya dan bersiap mengangkat box bayi. "Bertahan sebentar baby, appa hanya akan mengangkat tempat tidurmu. Tidak akan berat kok." katanya seraya mengelus perutnya sebelum mengangkat box bayi.

"Aish!" Heechul mengumpat keras. "Baiklah magnae, kami akan mambantumu. Kau cukup duduk manis dan melihat. Jangan pernah kau siksa calon keponakan kami." Heechul mengambil alih box bayi yang sudah setengah terangkat.

"Gomawo." lirih Kyuhyun menang.

"Ayo cepat kalian angkat semua ini ke kamar dan mulai mendekor kamar!" perintah Heechul sambil berjalan membawa box bayi ke kamar baby.

Kyuhyun duduk di atas kursi yang sengaja di letakkan di pintu kamar anaknya. Mataya mengamati hyungdeulnya yang sedang sibuk menata kamar. Senyum kemenangan terus terpatri di wajahnya. Matanya tak sengaja menangkap sosok Sungmin yang tengah membantu Donghae memasang wallpaper. Namja itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi sehingga menampakkan perut dan pinggangnya yang tak tertutup kaos. Hasratnya tiba-tiba muncul. Sudah lama dia tak menyentuh bunny-nya itu.

"Sungmin hyung." panggil Kyu lirih. Sungmin menoleh manatap Kyuhyun.

"Kemarilah." Sungmin menurut. Dia melangkah mendekati Kyuhyun.

"Ada apa Kyu? Apa ada yang sakit?" Sungmin bertanya dengan nada cemas.

"Aku ingin mencumbumu. Ayo kita ke kamar." Kyuhyun menyeret Sungmin menuju kamar mereka. "Hyung, kalian teruskan ya? Aku ada urusan dengan kekasihku sebentar."

Kyuhyun mengunci pintu kamarnya. Setelahnya dia langsung mendorong tubuh Sungmin menuju kasur. Dalam posisi duduk, Kyuhyun langsung mencumbu Sungmin dengan ganas. Dia benar-benar seperti harimau lapar yang siap mencabik mangsanya. Sungmin yang juga telah merindukan cumbuan Kyuhyun hanya diam pasrah. Membiarkan kekasihnya menikmatinya sesuka hatinya.

"Leher ini telah lama tak memiliki tanda kepemilikan. Kau tidak membiarkan namja lain memberikan tanda di sini kan?" Kyuhyun menghisap kuat leher Sungmin seperti seorang vampire yang haus darah.

"Oouuhhh… tentu tidak Kyu. Hanya kau yang pernah menandai tubuhku ini." Sungmin memejamkan matanya. Sungguh, ini sangat nikmat.

Terlalau lama tak dijamah membuat Sungmin sangat mudah 'on'. Kyuhyun baru mencumbunya sebentar, namun dia sudah merasa terbang di atas awan. Sesuatu di bawahnya sudah sangat tegang. Sungmin meraih tangan Kyuhyun dan meletakkan di bagian bawah tubuhnya.

"Sudah tegang ya?" goda Kyuhyun jahil. Tangannya hanya diam. Tidak melakukan apapun kepada milik Sungmin.

"Come on Kyu. I need you changi." Sungmin berbisik serak di telinga Kyuhyun.

"Hyung, tiba-tiba aku sudah kehilangan moodku untuk bercumbu. Sepertinya kegiatan ini kita sudahi saja ya? Aku akan kembali melihat hyungdeul yang sedang menata kamar baby kita."

Dengan seenak hati, Kyuhyun pergi meninggalkan Sungmin yang telah benar-benar 'turn on'. Sungmin hanya melongo melihat kepergian Kyuhyun. Sungguh! Namja itu benar-benar kelewatan.

"Namja setan. Setelah membuatku 'on' kau meninggalkannya begitu saja. Sial!" dengan hati yang meledak-ledak Sungmin berlari menuju kamar mandi. Sesuatu yang telah hidup itu harus ditenangkan dulu atau dia benar-benar tidak akan bisa merasa tenang.

Dengan santai dan wajah tanpa dosa, Kyuhyun melenggang menuju kamar baby. Dengan berkacak pinggang, dia berdiri di ambang pintu kamar sambil mengamati hasil kerja rodi para hyungnya yang hampir selesai. Mulutnya sesekali menggumam tak jelas. Dia tampak sedang menimbang, apakah layak dekorasi yang telah hampir selesai itu dipakai sebagai desain kamar anaknya nanti.

"Hyung." Kyuhyun memanggil Yesung yang tengah membenahi ranjang bayi. "Siapa yang mengusulkan kalau ranjang itu diletakkan di sana?" tanyanya setelah Yesung berdiri di sampingnya. Namja berkepala besar itu tampak berkeringat.

"Aku sendiri. Memangnya kenapa?"

"Aku kurang suka kalau diletakkan di sana. Coba kau pindahkan di ujung ruangan sana."

"Tapi sudah ada lemari di sana."

"Tinggal kau pindahkan saja lemarinya. Bereskan?" ujarnya tanpa beban.

Seperti kelinci yang disentil hidungnya, Yesung menurut dan segera melakukan perintah adik terkecilnya itu. Dengan sisa tenaga yang ada, dia mengangkat lemari lalu menukar letaknya dengan ranjang bayi.

"Hyung, gordennya tampak kurang rapi. Coba kau rapikan lagi. Bagian kanan dan kirinya tampak tidak sama." Ryeowook yang baru saja turun dari tangga seusai memasang gorden, segera naik kembali dan membenarkan posisi gorden yang kata Kyuhyun tadi kurang simetri.

"Sekarang bagimana?" Ryeowook berdiri di samping Kyuhyun sembari memandang gorden yang telah dia perbaiki letaknya.

"Sepertinya yang tadi lebih baik. Hyung kembalikan seperti tadi saja." perintahnya cuek sambil meninggalkan Ryeowook yang berdiri dengan wajah merah menahan amarah.

"Hyung, meja dan kursi itu tolong kau geser ke kanan sedikit, letaknya terlalu dekat dengan tembok. Membuat ruangan terkesan sempit kalau begitu." ujar Kyuhyun pada Shindong. "Aish! Kursi itu kenapa diletakkan di dekan ranjang? Seharusnya hyung letakkan di sebelah meja. Itu akan dipakai saat sedang mengganti popok dan mendandani baby." Kyuhyun berujar gemas pada Eunhyuk yang sedang mengangkat kursi dan meletakkannya di sebelah tempat tidur.

Setengah jam setelahnya, kamar telah terdekorasi dengan benar. Semua barang telah diletakkan pada posisi yang Kyuhyun perintahkan. Kyuhyun sedang berdiri di tengah ruangan. Dia kembali memandangi tiap inci kamar baby.

"Kau sudah puas? Kami sudah merubah semuanya sesuai dengan apa yang kau perintahkan tadi." tanya Leeteuk.

"Sepertinya, dekorasi kalian yang pertama tadi yang lebih bagus. Dekorasi yang aku usulkan ini ternyata tampak sedikit aneh. Kalian pindahkan saja semua barangnya pada posisi sebelum aku datang tadi."

"Maksudmu?"

"Ya. Kalian pindahkan lagi barangnya. Apakah kurang jelas?" Kyuhyun memandangi satu per satu hyungnya. Dan lagi-lagi, tanpa ada wajah bersalah sama sekali. "Kalian cepat lakukan, waktu semakin sore. Aku mau mandi dulu. Badanku rasanya sudah sangat lengket dan bau. Semangat ya? Usahakan sebelum aku kembali, semuanya sudah tertata dengan baik." lanjutnya dengan senyum.

Tanpa ada sedikitpun rasa bersalah, Kyuhyun pergi menuju kamarnya dan bersiap mandi. sementara para namja di kamar itu tampak berusaha keras menahan amarahnya supaya tidak meledak dan membunuh Kyuhyun saat itu juga.

A%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%A

Pagi telah datang, namun di dorm super junior belum menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Padahal biasanya, Ryeowook sudah berada di dapur untuk memasak sarapan. Lalu Leeteuk akan berkeliling dari kamar ke kamar untuk membangunkan adik-adiknya yang terlalu mencintai tidur sehingga sangat sulit untuk dibangunkan. Namun pagi ini sangat berbeda. Biarpun jam wekernya telah berbunyi semenjak tadi, Leeteuk masih sangat enggan untuk bangun.

"Omooo… Aku benar-benar mengantuk dan lelah." gerutu Leeteuk yang akhirnya meyerah dan memilih bangun. Tangannya terulur untuk mematikan jam weker dan segera pergi ke kamar mandi.

Setelah membasuh wajah dan gosok gigi, namja berlesung pipi itu melangkah ke dapur. Meneguk segela air putih sebelum membangunkan para member, kegiatan yang sudah menjadi kebiasaannya.

"Sungmin?" Leeteuk menepuk bahu seseorang yang sedang duduk di meja makan.

Sosok yang dipanggil Sungmin itu menolah. Matanya tampak sayu dan ada lingkaran hitam di sekitarnya. Sepertinya bunny boy itu tidak tidur semalaman.

"Kenapa kau duduk sendirian di sini?" Leeteuk duduk di samping Sungmin.

"Aku tidak bisa tidur semalaman hyung. Padahal badanku terasa sangat lelah. Namun mataku tak sedikitpun bisa terpejam. Haaaah… ini sangat menyebalkan." Sungmin menelungkupkan wajahnya di meja.

"Apa Kyuhyun menyusahkanmu lagi semalam?"

"Tidak. Dia tidur sangat pulas semalam. Dia sama sekali tak meminta yang aneh-aneh semalam. Hanya aku saja yang memang tidak bisa tidur. Aku merasa gelisah. Sangat gelisah." Sungmin menatap Leeteuk dalam. "Apa ini ada hubungannya dengan baby hyung? Apa ini pertanda buruk untuknya?" tak dapat dipungkiri, mata Sungmin mulai memerah dan ada genangan air mata di sana.

"Kau jangan berpikiran yang tidak-tidak. Selama ini Kyu telah menjaga baby dengan baik. Yah, walaupun tingkahnya berubah sangat menyebalkan. Kau harus berpikiran positif. Bukankah tanggal kelahirannya sudah semakin dekat? Harusnya kau bahagia." Leeteuk berusaha menenangkan Sungmin.

"Aku minta maaf hyung."

"Untuk?"

"Untuk semua kelakuan Kyuhyun yang kelewatan selama dia hamil. Aku benar-benar merasa bersalah selama ini."

"Hei, kami juga tahu hal itu. Sifatnya memang lebih menyebalkan, tapi kami paham kalau semua itu karena dia sedang hamil. Kami bisa memahami hal itu kok." Leeteuk kembali mengatakan hal yang dapat membuat Sungmin sedikit lebih baik. Yah, walaupun sebenarnya dia sangat-sangat ingin memangkas habis rambut Kyuhyun. Manusia normal mana yang tidak sebal diperlakukan semena-mena oleh makhluk tengik seperti Kyuhyun? Dan sebaik apapun Leeteuk, dia tetap manusia biasa. "Apa Kyu belum bangun?"

"Belum. Semalam dia tidur agak larut. Dia sibuk menata baju baby semalam. Padahal aku sudah menyuruhnya tidur dan berjanji akan menata pakaian baby, tapi dia tetap keras kepala."

"Yah, setidaknya, Kyuhyun sedikit berubah sekarang. Dia bersikap sedikit keibuan terkadang. Dan kau tau, aku sangat suka melihatnya saat sedang seperti itu. Terlihat sangat manis." Leeteuk tersenyum tulus. Memperlihatkan lesung pipinya.

Yah, Kyuhyun memang sering bersikap manis sejak dia hamil. Walaupun sifat manis itu tak muncul sesering sifat menyebalkannya. Namun justru moment yang jarang muncul itu yang mampu menjadi penawar atas tingkah menyebalkan yang dia lakukan.

"Yah, semoga saja dia tidak bebuat onar lagi." lanjut Leeteuk seraya berdiri dari duduknya. "Aku mau mambangunkan yang lain dulu." setelah itu, tinggallah Sungmin sendiri di meja makan. Matanya kembali menerawang. Entah kenapa, hatinya sangat gundah saat ini.

Beberapa jam kemudian, dorm sudah mulai ramai. Semua member telah bangun dan berkumpul di meja makan. Sungmin yang bangun paling awal kini tampak tengah membantu Ryeowook memasak sarapan. Keduanya tengah asik larut dalam kegiatan memasak. Hingga tanpa disadari, sebuah lengan panjang melingkar di pinggang Sungmin. Sungmin yang tengah menggoreng tersentak kaget,

"Hyung." suara berat Kyuhyun menyapa indera pendengarannya. Namja tinggi dengan perut buncit itu mengendus ceruk leher Sungmin.

"Ada apa?" tanya Sungmin lembut. Badannya agak dicondongkan ke depan supaya tidak menghimpit perut Kyuhyun yang tengah memeluknya erat.

"Hanya ingin memelukmu saja." katanya seraya kembali menikmati aroma tubuh Sungmin. Sementara Sungmin hanya mendiamkannya dan terus menggoreng.

"Changi…" sebuah suara manja lain terdengar. Kyuhyun dan Sungmin menoleh ke arah Ryeowook yang berdiri di samping mereka.

"Yak! Hyung kenapa kau ikut-ikutan memeluknya?" kata Kyu tak suka.

"Hei, dia kekasihku. Kenapa kau sewot saat aku memeluknya?" Yesung masih memeluk Ryeowook erat.

"Kau tidak kreatif! Kau meniruku. Melihatku memeluk Sungmin hyung, kau ikut-ikutan memeluk Ryeowook hyung. Plagiat!" Kyuhyun sedikit berteriak. Sungguh, tingkahnya seperti bocah berusia 5tahun saat ini.

"Biarlah Kyu." Sungmin berusaha menenangkan Kyuhyun. Namja imut itu takut jika Kyuhyun akan segera berulah lagi.

"Tidak mau! Cepat lepaskan pelukanmu! Aku tidak suka ada yang meniruku." Kyuhyun memajukan bibirnya. Dia terlihat sangat tidak suka melihat Yesung yang ikut-ikutan memeluk Ryeowook.

"Shireo!" ucap Yesung acuh. Sementara Ryeowook yang tengah dipeluk tampak diam saja tak mau ikut campur.

"Aish! Ryeowook hyung, cepat suruh Yesung hyung berhenti memelukmu! Dia plagiat!" Kyuhyun masih mencak-mencak tak terima.

Yesung tetap acuh dan semakin erat memeluk pinggang kekasihnya.

"Awas saja kau hyung. Aku tidak akan membiarkan kau berbuat plagit seperti ini. Aku akan membalasnya!" Kyuhyun akhirnya ngambek dan duduk di meja makan, tepat di sebelah Donghae dan Eunhyuk.

Dua namja yang super aktif itu tengah sibuk dengan buah pisang. Mereka memang biasa makan buah kuning dan panjang itu sebelum sarapan pagi. Kyuhyun melirik mereka sekilas.

"Hyung, suapi aku. Aku juga mau pisang itu." katanya manja.

"Shireo! Kau ambil dan makan sendiri saja. Kenapa harus meminta bantuan kami? Kau mengacaukan sarapan romantis kami saja." celetuk Donghae disertai tatapan membunuh.

"Aku mau disuapi." Kyuhyun masih merengek manja.

"Shireo!" bentak Eunhyuk dan Donghae bersamaan.

"Kalian jahat!" Kyuhyun melipat tangannya di dada sebagai bentuk protes.

Leeteuk yang duduk tak jauh dari mereka hanya memandang sambil menggelengkan kepalanya. Dia tak mau ikut campur atau dia juga kena imbas kemarahan Kyuhyun.

"Hyung tidak ingin membelaku?" tanya Kyu sambil menatap Leeteuk.

"Aku tidak terlibat dalam masalah kalian, jadi aku tidak mau ikut campur." katanya bijak.

"Hyung juga sama saja seperti mereka. Ngomong-ngomong, hari ini ada jadwal apa saja?"

"Hanya pemotretan di taman hiburan."

"Taman hiburan? Boleh aku ikut?" Kyuhyun tampak tertarik.

"Boleh jika kau tidak sedang dalam keadaan hamil 9bulan. Masa melahirkanmu sudah dekat dan kau tak boleh berkeliaran di sembarang tempat. Apalagi di taman hiburan."

"Aku hanya akan duduk sambil melihat hyung. Aku tidak akan banyak bergerak. Aku sudah lama tidak keluar dan jalan-jalan." Kyuhyun berusaha merayu agar diijinkan ikut.

Hei, siapa yang tidak bosan jika dalam 9bulan penuh hanya diam di dalam apartement tanpa ada kegiatan yang menarik?

"Tetap tidak."

"Hyung jahat! Semua orang jahat sekali pagi ini." gerutu Kyuhyun sambil berjalan meninggalkan ruang makan.

Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Dia hendak mengambil beberapa komik yang belum sempat dia baca. Yah, semenjak hamil, semua game portable miliknya disita. Akhirnya dia mengalihkan kebiasaan bermain gamenya dengan membaca komik. Namun langkahnya terhenti di kamar Heechul yang sedikit terbuka. Kyuhyun melongok ke dalam kamar Heechul. Di sana, tampak Heechul sedang melihat-lihat isi lemarinya. Namja itu terlihat bingung memelih baju.

"Sedang apa hyung?"

"Eh, kau Kyu. Aku sedang memilih baju untuk hari ini." Heechul hanya menoleh sesaat kemudian kembali menatap isi lemarinya.

Kyuhyun melangkah masuk. Tangannya mengelus perut besarnya sambil ikut berdiri di samping Heechul. Ikut memandang isi lemari Heechul yang penuh dengan baju, celana, dan aksesoris.

"Apakah itu topi yang kau beli saat di Hongkong?" Kyuhyun menunjuk pada sebuah topi berwarna biru terang yang tergantung di dalam lemari.

Hechul hanya menggumam sebagai jawaban.

"Boleh aku meminjamnya? Aku tidak akan membawanya keluar dorm, karena memang aku tak diijinkan keluar. Aku hanya akan memakainya di dalam dorm. Hanya sehari saja hyung. Boleh ya?"

"Tidak. Aku belum pernah memakai topi itu sebelumnya. Dan asal kau tau, aku sangat suka topi itu, dan tak akan aku biarkan orang lain menyentuhnya. Paham? Lebih baik kau keluar jika hanya ingin membuat onar di kamarku."

"Dasar pelit!" umpatan itu mengiringi kepergian Kyuhyun dari kamar Heechul.

"Aish! Kenapa hari ini banyak sekali orang jahat? Menyebalkan sekali. Mereka semua menyebalkan! Lihat saja, aku akan memberikan balasan atas kejahatan yang telah mereka lakukan." gerutu Kyuhyun sambil merebahkan diri di kasur.

"Kyu! Kami berangkat dulu. Kau baik-baik di dorm ya? Dan jangan lupa, segera hubungi kami jika terjadi apa-apa selama kami pergi!" teriakan Leeteuk cukup terdengar jelas di kamar Kyuhyun. Namja berambut ikal itu hanya tersenyum setan mendengar teriakan Leeteuk.

Oh, mari berdo'a supaya jiwa setan Kyuhyun tidak benar-benar kambuh saat ini. Semoga semua baik-baik saja sampai mereka pulang. AMIIIN…. :)

A%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%A

Matahari sudah hampir tenggelam saat para member super junior sampai di dorm. Mereka sangat letih hari ini. Memang, jadwal mereka hanya pemotretan saja hari ini, namun, melakukan sesi pemotretan di tengah terik matahari secara langsung benar-benar membuatmu harus mengeluarkan tenaga lebih.

"Kyu, kami pulang!" teriak Sungmin yang pertama kali membuka pintu.

"Omona… haus sekali. Ryeowook, bisakah kau buatkan minuman dingin untuk kita semua?" kata Shindong sambil duduk di sofa ruang tamu.

Tanpa disuruh dua kali, Ryeowook langsung melesat menuju dapur. Namnja mungil dan manis itu memang suka sekali memasak, dan sepertinya akan mendedikasiakan hidupnya untuk terus memasak.

"AIGOOOOOOOOO…..!" sebuah teriakan yang berasal dari dapur membahana seketika.

Semua member yang tengah bersantai di ruang tengah dan ruang tamu segera berhamburan menuju dapur.

"Changiya! Apa kau terluka?" Yesung yang sampai terlebih dahulu.

Namun, detik berikutnya, semuanya diam. Ryeowook dengan mata berkaca-kaca memandang nanar ke arah dapur yang menjadi tempat favoritnya. Semua ikut diam memandang dapur. Oh, jangan salahkan Ryeowook yang terlalu berlebihan. Keadaan dapur memang patut untuk ditangisi saat ini. Sangat BERANTAKAN! Entah, ulah siapa semua ini.

"Apakah ada kucing gila yang masuk dan mengacak dapur kita hyung?" tanya Ryeowook sedih.

"Sepertinya tidak mungkin kalau ini ulah seekor kucing." Yesung mendekati Ryeowook dan memeluk bahunya. "Omona! Ddangkoma!" mata Yesung segera membulat penuh saat tak sengaja melihat sebuah baskom berisi air. Bukan baskomnya yang dia kagetkan, melainkan seekor kura-kura darat yang berenang di dalamnya. Kura-kura itu hampir saja mati kalau tak segera diselamatkan. Sudah dua kali kura-kura malang yang pendiam itu hampir mati karena direndam.

"Siapa yang melakukan semua ini?" gumam Leeteuk berusaha tetap tenang. Walaupun dia sendiri juga heran.

"Mampus! Topi kesayanganku!" kali ini teriakan Heechul yang menjadi pusat perhatian. "Siapa yang membuang topiku ke sampah?!" geramnya marah sambil membersihkan topi kesayangannya yang telah bersarang untuk beberapa lama di tempat sampah.

"Mungkinkah Kyuhyun?" tebak Siwon asal. Semua memandang ke arah Siwon.

Jujur saja, mereka semua ingin membenarkan apa yang Siwon katakan. Siapa lagi yang berada di dorm selain Kyuhyun? Tidak mungkin kalau ada seorang penyusup. Namun, dengan sisa kebaikan hati mereka pada Kyuhyun, mereka menepis dugaan yang paling besar peluang kebenarannya itu.

"Mungkin bukan dia." Leeteuk kembali menenangkan.

"Donghae!" Eunhyuk yang telah kembali ke ruang tengah berteriak memanggil Donghae.

"Aish! Ada apa lagi ini?"

Semuanya berjalan menuju tempat Eunhyuk berada. "Ada apa?"

"Kaset video yadongku tersiram air." kata Eunhyuk nanar sambil memandang tumpukan kaset yang telah basah tersiram air. "Siapa yang tega merusak semua koleksi terbaikku? Tega sekali dia." mata Eunhyuk tampak berkaca-kaca.

"Ssstt… Jangan menangis changi. Nanti akan aku downloadkan video lain yang lebih bagus. Aku berjanji." Donghae duduk di samping kekasihnya sambil mengusap air mata yang telah membasahi pipi kekasihnya itu.

"Leeteuk hyung, bisa ambilkan kain pel di balkon? Aku akan membersihkan genangan air ini."

"Ne. tunggu sebentar." Leeteuk menuju balkon untuk mengambil pel yang diminta Donghae. Namun sedetik kemudian teriakan kembali menggemparkan dorm.

"Selimutkuuuuu….!" teriak Leeteuk ala sinetron.

Leeteuk memandang selimut putihnya yang kini bernoda merah. Jika dilihat dari baunya, itu seperti tumpahan jus strobery. Kita semua tahu, bagaimana cintanya leader kita itu pada semua benda berwarna putih. Dan sekarang, selimut putihnya harus ternoda. Itu sungguh menyakitkan bagi Leeteuk.

Semua namja dengan wajah tampan itu berkumpul di meja makan yang selalu menjadi lokasi diadakannya rapat. Semua memasang wajah sebal. Hanya Sungmin yang terlihat gelisah. Dia tau, tingkah Kyuhyun memang sudah kelewatan, tapi tetap saja dia tak mau jika Kyuhyun harus menerima balasan atas tingkah evilnya sekarang. Sungmin terlalu mengkhawatirkan baby.

Leeteuk yang bertindak sebagai pemimpin rapat memanadang Sungmin. "Maafkan kami Sungmin. Kami terpaksa melakukan hal ini. Tingkah Kyuhyun sudah kelawatan." kata Leeteuk serba salah. Dia benar-benar tak enak hati jika harus memberikan hukuman pada Kyuhyun jika melihat wajah Sungmin yang sangat tertekan seperti saat ini.

"Aku minta maaf atas semua kesalahan Kyuhyun hyung." Bingo! Sungmin menangis saat ini. Semua diam. Bingung harus berbuat apa.

"Kami tidak akan menghukum Kyuhyun dengan hukuman berat. Kami hanya tidak akan menuruti apa yang dia inginkan untuk dua hari kedepan. Tidak apa kan?" Leeteuk meminta ijin pada Sungmin. Walau bagaimanapun, Sungmin tetap berkaitan erat dengan kasus ini.

"Hanya itu kan?" tanya Sungmin pelan.

Semua mengangguk kompak. Yah, mungkin dengan tidak memanjakan semua keinginan Kyuhyun bisa mengurangi tingkah evilnya. Melihat Kyuhyun hamil memang sangat melelahkan.

"Hyuuung!" sebuah teriakan terdengar. Semua tau, itu suara Kyuhyun. Sangat tidak sulit untuk mendeteksi suara Kyuhyun.

"Baiklah, hukuman kita mulai dari sekarang. Jangan ada yang menghiraukannya. Nanti ujung-ujungnya juga minta yang aneh-aneh." Heechul berucap sebal. Dia masih sangat marah akibat topi kesayangannya dibuang.

"Hyuuuuung….. Siapapun! Tolong cepat kesini!" Kyuhyun kembali berteriak.

Dan sesuai rencana, tidak ada yang menghiraukan panggilan Kyuhyun. Mereka berpikir kalau Kyuhyun sedang ngidam minta yang aneh-aneh saat ini. Sudah cukup tabungan mereka dikuras untuk membelikan hadiah untuk baby, serta tenaga mereka diperas untuk mendekor kamar dan juga barang mereka dirusak oleh si magnae tengil itu.

Sementara itu di kamar, Kyuhyun terlihat sedang berbaring di kasur dengan bedcover warna biru terang yang kini berubah kemerahan. Dia bersumpah! Saat ini dia merasa sangat kesakitan. Matanya membulat takut melihat kasurnya tak lagi berwarna biru, melainkan merah. Yah, darah segar mengalir dari selangkangannya. Entah, dari mana darah itu keluar, Kyuhyun juga tidak tau. Yang dia tahu, dia melihat darah itu mengalir disertai cairan bening yang kini membasahi kasur dan drees selutut yang dia pakai.

"Baby… sabar sebentar ne? Appa akan memanggil ahjussi untuk menolong." Kyuhyun mengusap perutnya yang terasa sangat sakit saat ini.

"Hyuuung….." Kyuhyun kembali berteriak dengan sisa tenaga yang dia punya. Bibirnya telah pucat dan darahnya telah banyak terbuang. Jujur, namja itu berada di ambang kesadarannya saat ini.

Oh, mari berdo'a semoga ada satu orang yang mau membantu Kyuhyun. Semua hyungnya telah berjanji untuk memberinya hukuman. Dan tentu saja tidak akan ada yang mau datang menghampirinya saat ini.

"Hyuuung…! Aduh…" teriak Kyuhyun sekali lagi. Dia mengadu kesakitan.

Semua hyungnya yang berkumpul di meja makan bukannya tidak mendengar panggilan Kyuhyun, mereka hanya sedang memberi hukuman pada magnae mereka itu.

"Sssshh…." Kyuhyun mengerang kesakitan. Sebisa mungkin dia berusaha agar tetap sadar dan tidak pingsan. Namja itu berjuang keras demi anaknya yang sebentar lagi akan terlahir di dunia.

Kebetulan, Ryeowook yang memang sedari awal tidak ikut rapat karena kembali ke kamar terlebih dahulu mendengar teriakan Kyuhyun. Namja mungil itu berjalan mendekati kamar Kyuhyun. "Awas saja kalau ternyata dia menyuruh yang aneh-aneh lagi. Akan aku bakar semua kaset gamenya." gerutu Ryeowook sebelum membuka pintu kamar Kyuhyun.

'Ceklek'

Samar, Kyuhyun mendengar pintu kamarnya terbuka. Dia bernafas lega. Sementara Ryeowook yang melihat Kyuhyun dalam keadaan mengenaskan segera berteriak memanggil yang lainnya.

"HYUNG! CEPAT KEMARI! CEPAT TOLONG KYUHYUN!"

Semua yang berada di ruang makan segera berlari meuju kamar Kyuhyun begitu mendengar teriakan panik Ryeowook.

"Omo! Kyuhyun!" Sungmin berlari mendekati Kyuhyun yang telah bermandikan darahnya. Sementara Siwon segera menelephon ambulan.

"Hyungbaby kita hyung.." Kyuhyun berkata pelan. Tenaganya telah benar-benar habis.

"Ne Kyu. Bersabarlah sebentar. Ambulan akan segera datang. Kau karus tetap sadar dan berjuang untuk anak kita."

Kyuhyun mengangguk. Kontraksi di perutnya benar-benar semakin kuat sekarang. Dia berani bersumpah demi apapun, rasa sakitnya lebih sakit dari apapaun yang pernah dia rasakan selama ini.

"Maafkan kami Kyu. Tadinya kami berniat menghukummu dan mengacuhkanmu." Eunhyuk berlutut di samping ranjang. Tangannya menggengam erat tangan Kyuhyun yang terasa dingin. "Bertahanlah." setitik air mata turun dari matanya.

"Ambulan sudah datang!" Shindong berseru dari mulut pintu kamar. Detik berikutnya, petugas rumah sakit datang dengan membawa tandu. Tubuh lemah Kyuhyun dinaikkan ke atas tandu dan segera diangkut menuju ambulance.

"Bertahanlah chagiya." Sungmin mengecup kening Kyuhyun sekilas sebelum dia dibawa masuk ke dalam ambulan.

"Silahkan, 2 orang bisa ikut di dalam ambulan. Kami sarankan anda mendampinginya tuan Lee."

Tanpa berpikir lagi, Sungmin segera masuk ke dalam ambulan, disusul Leeteuk dibelakangnya. Mobil ambulan segera melesat cepat menuju rumah sakit. Kyuhyun yang pada mulutnya terpasang alat bantu pernafasan tampak tersenyum seraya meraih tangan Sungmin.

"Hyuuuung…" lirihnya pelan.

"Baby akan segera lahir hyung. Anak kita." Kyuhyun tersenyum samar dari balik alat pernafasannya.

Sungmin mengangguk. "Bertahanlah Kyu. Demi anak kita."

Kyuhyun mengangguk pelan. Dia tampak cemas saat ini. Jujur, sekuat apa dia mempersiapkan mentalnya, tetap saja dia merasa cemas. Melahirkan tidaklah semudah membalik telapak tangan.

Remasan Sungmin pada tangan Kyuhyun semakin erat. Perawat yang mendampingi di dalam mobil ambulan sibuk menangani Kyuhyun. Wajah Kyuhyun benar-benar pucat saat ini. sudah banyak darah yang keluar. Semua hanya mampu berdoa semoga Kyuhyun mampu bertahan.

"Usahakan anda tetap sadar Kyuhyun-sshi." ucap perawat seraya membenarkan letak alat bantu nafas Kyuhyun.

Dengan mata yang semakin sayu, Kyuhyun mengangguk pelan. Bibirnya tampak semakin pucat.

"Temani aku melewati masa sulit ini hyung." lirih Kyuhyun.

Sungmin hanya mengangguk mantap. Sementara Leeteuk setia memeluk pundak Sungmin. Barusaha menyalurkan sedikit ketegaran dan kekuatan padanya. Saat ini, hanya itu yang dapat membantu.

Mobil ambulan telah berhenti di depan sebuat rumah sakit. Dengan segera, tubuh Kyuhyun didorong menuju ruang operasi. Dengan setia, Sungmin menggenggam erat tangan kekasihnya. Terus berkata sesuatu supaya Kyuhyun tetap sadar. Dokter telah siap di dalam ruang operasi. Segera, obat bius disuntikkan sebelum operasi benar-benar dilakukan.

"Berjuanglah demi baby kita Kyu." bisik Sungmin sebelum Kyuhyun tak sadarkan diri karena obat bius yang telah disuntikkan.

Sementara itu di luar ruang operasi, semua member yang telah menyusul duduk dengan wajah tak kalah pucat. Lampu operasi masih menyala merah. Menandakan kalau operasi masih berlangsung. Siwon tampak duduk di ujung. Matanya teroejam sementara mulutnya tampak bergumam pelan. Namja religious itu tengah melantunkan doa supaya operasi Kyuhyun berjalan lancer.

"Ini sudah lebih dari dua jam hyung." ujar Eunhyuk. Namja itu sama sekali tidak duduk sejak dua jam yang lalu. Dia mondar-mandir di depan pintu ruang operasi.

"Yah, semoga saja tidak terjadi apa-apa di dalam."

"Lihat! Lampunya sudah mati." seru Ryeowook. Lampu telah mati merupakan pertanda kalau operasi teah selesai. Mereka kini cemas menunggu hasil dai jalannya operasi.

Tidak lama, pintu terbuka, tampak dokter keluar dengan masker yang masih terpasang. Semuanya berdiri menyambut dokter tersebut. Di belakang dokter, tampak Sungmin berjalan dengan seorang bayi di gendongannya.

"Tuan Kyuhyun selamat. Dia namja yang hebat." kata dokter setelah melepas maskernya.

"Bayi laki-laki hyung. Dia sangat tampan." ujar Sungmin bahagia. Matanya tampak berkaca-kaca menahan haru bahagia.

Semuanya ikut tersenyum lega. Yah, keponakan baru mereka benar-benar telah lahir di dunia. Anggota baru dalam keluarga super junior.

"Dan satu lagi bayi perempuan." seorang suster tiba-tiba keluar dari ruang operasi dengan seoran bayi perempuan dalam gendongannya. "Mereka kembar." lanjutnya lagi.

"Kalian punya anak kembar?" Leeteuk beralih menuju suster yang tengah mengendong bayi perempuan Sungmin. "Bolehkan aku menggendongnya?" dengan hat-hati, Leeteuk menggendong bayi perempuan cantik itu.

"Mereka benar-benar malaikat kecil yang lucu. Sangat tampan dan cantik." Shindong mengusap pelan pipi bayi laki-laki yang Sungmin gendong. Menyebabkan bayi kecil itu menggeliat kecil.

"Bibirnya benar-benar mirip denganmu Sungmin." Heechul yang berdiri di samping Leeteuk berkomentar.

"Tuan Kyuhyun akan segera kami pindahkan ke ruangan rawat. Tolong silahkan berikan bayinya pada perawat. Mereka harus dimandikan sekali lagi dan diberikan pakaian. Nanti kami akan segera mengantarnya ke ruangan rawat setelah semuanya selesai." kata dokter menghentikan senyum bahagia mereka.

Suster telah membawa dua bayi lucu itu kembali masuk ke dalam ruang operasi. Sementara Sungmin, memandang bayinya sampai hilang di balik pintu.

"Kajja, kita jenguk Kyuhyun di kamar rawat. Penting juga untuk mengetahui kondisinya saat ini." Leeteuk menggiring semua member termasuk Sungmin untuk menuju ruang rawat Kyuhyun.

Kyuhyun masih belum sadar dari pengaruh bius ketika Sungmin dan member yang lain masuk. Ruangan berukuran 7x7 meter itu tampak penuh saat semua member berkumpul di sana. Sungmin mengambil kursi dan duduk di samping ranjang. Tangannya terulur untuk mengelus rambut ikal kecoklatan milik Kyuhyun. Rambut lembut itu tampak sedikit basah karena keringat.

"Kau sudah berusaha dengan sangat keras Kyuhyunnie. Aku sangat berterimakasih padamu. Kau telah melahirkan dua malaikat kecil yang lucu. Mereka sangat mirip dengan kita. Sangat lucu dan menggemaskan. Aku bangga padamu chagiya." Sungmin mengecup kening Kyuhyun lembut.

"Eunggh… " Kyuhyun menggeliat pelan. Matanya megerjap berusaha menyesuaikan dengan cahaya yang menyentuh retina matanya. "Hyuung…"

"Ne?"

"Baby kita bagaimana keadaannya?"

"Mereka baik Kyu. Sangat sehat dan lucu. Sebentar lagi suster akan mengantar mereka kemari."

"Kau benar-benar hebat Kyu. Mereka kembar." Donghae ikut berdiri di sisi tempat tidur. Matanya berbinar bahagia saat kembali mengingat wajah polos dua keponakan kembarnya.

"Benarkah hyung? Aku melahirkan anak kembar? Keduanya laki-laki atau keduanya perempuan? Atau laki-laki dan perempuan?" Kyuhyun berubah antusias.

"Mereka laki-laki dan perempuan. Mereka sangat menggemaskan Kyu."

"Aku tak sabar ingin melihat mereka. Oohhh… harusnya kalian semua iri dengaku. Aku telah menjadi seorang ayah sekarang." ucap Kyu bangga.

Semua hanya diam. Yah, untuk saat ini biarkanlah Kyuhyun bangga dengan dirinya.

A%%%%%%%%%%%%%%%%A

Sungmin tampak tersenyum memandangi makhluk mungil di pangkuannya. Tangannya sibuk memegang botol susu yang tampak sudah tinggal setengah. Memberi susu pada baby adalah tugas Sungmin. Yah, sesuai perjanjian yang telah disepakati, Sungmin adalah ibunya dan Kyuhyun adalah ayahnya, maka tak heran jika Sungmin yang akan sangat-sangat repot mengurus baby.

"Omo, kau rakus sekali baby. Apakah kau sangat lapar? Kau hampir menghabiskan satu botol penuh." ucap Sungmin seraya mengelap bibir mungil baby yang belepotan susu.

Bayi mungil itu bahkan belum punya nama. Mereka semua—member super junior beserta Kyuhyun dan Sungmin hanya memanggil sepasang bayi mungil kembar itu dengan sebutan baby.

"Ah, aku belum memberi susu pada oppamu." Sungmin meletakkan bayi perempuannya dan beralih ke kamar untuk mengambil bayi laki-lakinya yang sejak tadi hanya tidur saja. "Aigo… kau suka sekali tidur ya baby. Persis sekali dengan appamu. Ayo buka matamu changiya. Sekarang saatnya minum susu." Sungmin mengelus pelan pipi bulat kemerahan yang halus itu. Dia berharap anak laki-lakinya itu mau membuka matanya sejenak untuk minum susu.

"Hyung! Kenapa kau meninggalkan baby di ruang tamu sendirian? Bagaimana kalau dia terjatuh dari sofa?" dengan wajah marah, Kyuhyun menghampiri Sungmin dengan menggendong bayi perempuannya yang sengaja Sungmin tinggalkan sendirian di sofa ruang tamu.

"Ah, mian Kyu. Aku hanya berniat meninggalnya sebentar untuk mengambil oppanya. Sejak tadi pagi dia belum minum susu."

"Kau kan bisa memanggilku dan menyuruhku menjaganya sebentar? Bukannya malah meninggalkannya sendirian." Kyuhyun masih marah. Dia beranggapan kalau tindakan Sungmin barusan sangat ceroboh. Yah, Sungmin memang salah kali ini, maka dari itu, dia hanya diam dan berjanji tidak akan meninggalkan baby sendirian lagi. Meskipun hanya sebentar.

"Mianhae." ucap Sungmin pelan. Tangannya masih sibuk membangunkan bayi laki-laki yang kini tengah digendongnya.

"Awas saja kalau hyung mengulanginya lagi. Susah payah aku mengandung dan melahirkannya, kau malah membuatnya hampir celaka begitu." Kyuhyun masih mengomel, sementara baby dalam gendongannya telah tertidur karena kenyang.

"Kyu, kita belum memberikan nama untuk mereka."

"Benar. Aku juga sudah memikirkan hal itu sejak semalam. Kira-kira, nama apa yang bagus untuk mereka? Satu bayi laki-laki dan satu bayi perempuan. Apa kita buat nama mereka terdengar serupa? Atau kita bedakan?"

Sungmin tampak berpikir. Tangannya masih sibuk memegangi botol susu bayi laki-lakinya. "Ah, aku punya nama untuk anak perempuan kita. Bagaimana kalau Hyemin Cho Hyemin. Hye yang artinya perempuan anggun dan Min yang artinya cerdas. Bararti perempuan anggun yang cerdas."

"Hyemin. Cho hyemin." Kyuhyun bergumam sambil berpikir. "Nama yang bagus. Artinya juga luar biasa. Aku setuju. Lalu, untuk bayi laki-laki pemalas itu?" Kyuhyun melirik bayi laki-laki di pangkuan Sungmin yang masih asik menyedot susunya sambil memejamkan mata. Bayi laki-laki itu memang suka sekali tidur.

"Hmmm… Anak laki-laki harus diberi nama yang menggambarkan sifat kuat dan bertanggung jawab. Bagaimana kalau Cho Hyunki? Hyun untuk kebijaksanaan dan Ki untuk keberanian dan semangat. Aku berharap dia bisa jadi anak laki-laki yang bijaksana dan berani. Bagus tidak?"

Kyuhyun kembali tersenyum. Sungmin memang pandai memilih nama yang bagus untuk anak mereka. "Baiklah, Cho Hyemin dan Cho Hyunki. Selamat datang di keluarga kecil ini." Kyuhyun beranjak mengecup pipi kedua anaknya. Sekarang keduanya telah tertidur karena kenyang.

Sungmin dan Kyuhyun berdiri berdampingan di depan tempat tidur bayi mereka. Hyemin dan hyunki tampak sangat pulas. Wajah kecil mereka yang tanpa dosa benar-benar menentramkan. Sungmin melingkarkan tangannya di pinggang Kyuhyun.

"Mereka buah cinta kita Kyu. Aku benar-benar tidak menyangka kalau mereka akan ada di tengah kehidupan kita." Sungmin tampak berkaca-kaca memandang buah hati mereka.

"Yah, mereka adalah semangat baru dalam hidupku. Rasaya telah lengak sudah hidupku saat ini. Aku punya kau yang selalu ada di sampingku, hyung yang selalu menjagaku, fans yang memberiku semangat, dan sekarang dua makhluk kecil yang memberikanku senyuman bahagia di tengah kondisiku yang buruk sekalipun. Gomawo changi." Kyuhyun mengecup puncak kepala Sungmin yang memang lebih pendek darinya.

"Gomawo Kyu." Sungmin balas mengecup pipi kiri Kyuhyun. "Jeongmal saraghae."

"Nado saranghae Sungmin."

Keduanya kembali memandang bahagia pada sosok malaikat kecil mereka yang tengah terlelap. Cho Hyemin dan Cho Hyunki, anggota keluarga baru yang melengkapi keluarga kecil Kyuhyun dan Sungmin.

_END_


Huuuuftt…. Akhirnya ini FF selesai juga.

Setelah sekian lama dibiarkan menganggur di laptop, akhirnya ada niat juga untuk menyelesaikannya.

Thanks to all readers. Antah itu yang nongol di review atau yang jadi silent. Peran kalian sangat berarti buat aku.

Oke, gak usah banyak omong lagi.

Jangan lupa tetep review dan GOMAWO. :D