Eyes

A fic for SasuSaku Fanday 2012, in last minute :)

Naruto © Masashi Kishimoto

mysticahime
©2012

.

.

Masih di sore yang sama, di café yang sama. Dengan Uchiha yang sama dan Haruno yang sama. Keduanya masih duduk di meja yang sama, menikmati hidangan yang sama.

"...jadi, kau menyukai mataku, Sasuke-kun?" Haruno Sakura mencolek saus barbekyu dari ujung piring menggunakan kentang gorengnya.

"Hn." Khas Uchiha, 'hn' adalah sebuah jawaban andalan yang terbiasa dijadikan respon terhadap sebuah pertanyaan bertipe 'yes or no'. Entah mengapa 'hn'-lah morfem yang terpilih oleh klan Uchiha; bisa karena 'hn' terdengar keren dan datar, bisa juga karena klan Uchiha tidak kreatif untuk menciptakan alternatif jawaban lain.

"Kenapa?" sepertinya adalah kata tanya yang sering terlontar dari Sakura hari ini.

Sebelah alis Sasuke terangkat—dalam hati Sakura merasa ingin pingsan karena... Sasuke terlihat keren sekali! "Memangnya kenapa?"

"Sudahlah, jawab saja." Sedotan ditariknya, dan—sruuutt—kuota jus di gelas berkakinya berkurang beberapa mililiter.

"Karena hijau."

Dan kedua mata yang warnanya baru saja disebutkan itu membelalak. Antara terlalu kaget dengan jawaban singkat itu atau karena berbeda jauh dengan yang dia harapkan.

"Bukan karena mataku selalu berbinar-binar cerah, Sasuke-kun?" Sakura mencoba mencari jawaban lain.

"Bukan."

"Bukan karena mataku terlihat begitu cantik dengan bulu mata yang lentik?" Kali ini, gadis pink itu mengerjap-kerjapkan kedua matanya dengan gaya genit.

"Bukan." Kali ini diikuti dengan tatapan datar yang seolah berkata, 'sedang apa kau?'

"Jadi..." gadis itu memiringkan kepalanya dengan tatapan tak percaya mengiringi sinar matanya. "...hanya karena masalah warna?"

"Hn." Sasuke menggigit steak fillet mignon-nya.

"Kau suka warna hijau?" tanya Sakura lagi, nadanya terdengar putus asa. Sepertinya mengetahui Sasuke menyukai matanya karena berwarna hijau cerah membuatnya sedikit... depresi.

"Hn."

"Kenapa?"

Kedua pasang mata itu kini bersirobok. Bibir Sasuke bergerak.

"Karena warnanya sama seperti tomat mentah yang beberapa minggu kemudian akan berubah menjadi merah cerah."

TWEEENGGG—

Sakura kembali melongo—kali ini sudah jelas karena terlalu shock dengan jawaban kekasihnya.

"SASUKE-KUUUUNNN!" jeritnya histeris, menjadikannya subjek lirikan seisi café. Sakura tak peduli, ia ingin menangis saja.

Sasuke menyukai matanya karena... mirip warna tomat?

Yang benar saja!

Sasuke sendiri terlihat acuh tak acuh, sedang berusaha keras menyingkirkan mayones dari salad-nya.

"...karena warna hijau bagus untukmu." Samar-samar Sakura bisa mendengar bisikan bernada bariton itu. Sasuke. Kedua mata pemuda itu sama sekali tidak mau memandang Sakura.

—sesederhana itu, sesingkat itu, tetapi bisa membuat kedua pipinya kembali bersemu.

-FIN-

ABA: yap, bagian kedua dari trilogi drabble ini. Singkat dan... fluff abal khas saya ;) Semoga menghibur! :D

Don't be silent reader, please?

mysticahime™—21022012