A/N : My first KakaSaku fic! Enjoy~

Disclaimer : I do not own Naruto. Masashi Kishimoto does.

Pairings : Kakashi Hatake & Sakura Haruno.

Warnings : Gaje...typo-_-

.

.

.

.

Siang hari di desa Konohagakure.

Hari itu panas sekali. Cukup membuat beberapa orang malas untuk bekerja dan cenderung ingin bersantai santai saja diatas kasur empuk atau sofa milik mereka. Diantara orang orang tersebut, Haruno Sakura adalah salah satunya.

Mata hijau emerald yang indah itu kini menutup lelah. Rambut pink-nya terurai diatas bantal. Kedua tangannya yang putih mulus menopang kepalanya diatas bantal. Ia menghela nafas.

Tsunade-shishou memanggilnya ke ruangan Hokage siang ini, tepatnya beberapa menit lagi. Entah mengapa sampai saat ini ia selalu berfikir bahwa shisou-nya itu sangat tidak perhatian pada muridnya. Bayangkan saja, Sakura baru pulang dari misi kelas A dan tiba tiba Tsunade menyuruhnya untuk menghadapnya di ruangannya. Belum lagi bonus panasnya.

Sakura melirik jam weker disebelahnya, kemudian menghela nafas.

"Kalau ia bukan Hokage dan shishou-ku, sudah kutinggal tidur." keluhnya. Setelahnya Sakura langsung beranjak dari tempat tidurnya. Merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan, lalu pergi ke tempat tujuan.

~oOo~

"Kakashi-sensei?"

Sakura terkejut saat melihat mantan gurunya itu tiba tiba turun dari pohon dan berdiri di hadapannya.

"Yo."

"Sedang apa sensei disini?"

"Menyapamu." jawab Kakashi datar tanpa ekspresi. Ucapannya membuat Sakura tertawa kecil.

"Ya, aku tau itu. Tapi tidak biasanya kau membaca buku pervert itu di pohon ini lalu tiba tiba menyapaku." kata Sakura sambil menatap wajah Kakashi yang ditutupi masker. Sampai sekarang Sakura belum pernah melihat wajah dibalik masker itu. Seingatnya, sudah 10 tahun mereka kenal satu sama lain.

"Masa? Jadi kau hafal tempat tempat dimana aku membaca ya. Wah, aku punya stalker ternyata." ledek Kakashi pada mantan muridnya. Hal itu sukses membuat Sakura cemberut.

"Aku tidak mengintai sensei! Memang biasanya begitu, 'kan?" bantah Sakura sambil meninju lengan Kakashi pelan. Kakashi mengeluarkan desahan 'Ouch' yang pelan, tapi cukup terdengar oleh Sakura.

"Iya iya, aku hanya bercanda. Hmm...kau mau kemana, Sakura?" tanya Kakashi, memulai topik perbincangan baru.

"Ruang Hokage. Tsunade-shisou memintaku menemuinya setelah aku beristirahat usai pulang misi." jawab Sakura sambil melanjutkan berjalan. Ia seakan akan tahu bahwa Kakashi akan mengikutinya.

"Tsunade-sama? Kebetulan aku juga dipanggil olehnya." Kakashi memberi informasi pada Sakura didepannya. Perkatannya sukses membuat Sakura berbalik badan menghadapnya.

"Hah?" Sakura menatap Kakashi bingung.

"Heh?" Giliran Kakashi menaikkan alis matanya kearah Sakura, meledek. Sakura langsung menyipitkan matanya sinis. Kakashi menormalkan kembali wajahnya.

"Untuk apa shisou memanggil kita ke ruangannya, sensei?"

"Tsunade-sama tidak memberiku informasi apapun, Sakura."

Sakura menghela nafas. Ia pun memutuskan melanjutkan perjalanannya dengan Kakashi mengikutinya dibelakang.

~oOo~

TOK TOK TOK

"Masuk!"

Gadis cantik berambut pink membuka pintunya, ia pun masuk dengan sedikit membungkuk kearah shishou-nya. Kemudian beberapa detik kemudian, pria jangkung berambut silver masuk menyusulnya. Sang Hokage tersenyum melihat mereka berdua datang bersamaan.

"Kebetulan sekali kalian datang berdua." kata Tsunade, mengucapkan kalimat pertama kali sebelum mereka berkata kata.

"Kebetulan aku bertemu Kakashi-sensei di perjalanan kesini, shishou. Ada apa anda memanggil kami?" jelas Sakura, sekaligus bertanya pada Tsunade. Tsunade yang semula duduk bersandar di kursi Hokage-nya yang tampak nyaman itu, kini memajukan tubuhnya, kedua sikunya disandarkan di meja kerjanya, sementara kedua tangannya dilipat untuk menopang dagunya. Pandangannya berganti gantian kearah Kakashi kemudian kembali ke Sakura.

"Aku punya misi untuk kalian."

"Misi?" Sakura menaikkan sebelah alisnya. Maksudnya, ayolah, ia baru pulang dari misi kelas A! Dan sekarang, misi lagi?

"Iya. Khusus untuk kalian 'berdua'." Tsunade mengangguk. Sakura dan Kakashi mengernyitkan dahi bersamaan.

"Dan...misi apakah itu, shishou?" tanya Sakura lagi. Kakashi hanya diam. Mengikuti alur pembicaraan.

"Aku ingin kalian melakukan sesuatu untukku...- ah, untuk Konoha, tepatnya..." ujar Tsunade. Membuat Kakashi dan Sakura semakin penasaran.

"Misi kelas?" Kini Kakashi yang angkat bicara.

"S, mungkin?"

"Mungkin? Anda tau persis tingkat kesulitannya, Hokage-sama." Kakashi mengeluh. Sakura menatap Kakashi, kemudian kearah Tsunade lagi.

"Ya, ini tergantung kalian saja."

"Baiklah shishou. Dimana gulungan misi nya?" Sakura gantian berbicara. Tsunade tersenyum.

"Tidak ada gulungannya."

"Ha? Lalu misi apa yang harus kami jalankan jika kami tidak tau persis misinya?" Sakura protes lagi. Kakashi kini hanya terdiam saja.

"Maka dari itu dengarkan aku dulu, Sakura." katanya sambil tersenyum lemah kearah Sakura. Sakura hanya mengucapkan kata "Maaf, shishou.", kemudian ada hening panjang.

Angin diluar jendela perlahan berhembus masuk kedalam ruangan Tsunade. Suasana hening menyelimuti mereka. Salah satu dari mereka tidak ada yang berbicara. Mata coklat Tsunade masih terus menatap Kakashi dan Sakura bergantian. Seperti mencari keyakinan bahwa mereka dapat melakukan misi ini. Ia menurunkan tangannya.

"...Aku ingin kalian menikah."

Mata emerald Sakura membuka lebar. Saat Tsunade berkata seperti itu, Sakura seperti mendapat serangan jantung mendadak. Atau mungkin, kata katanya itu seperti pisau tajam yang menusuk dadanya dengan cepat. Ya, Sakura sangat shock.

Tidak hanya Sakura, pria di sebelahnya yang daritadi hanya mengeluarkan satu-dua patah kata saja, membelalakkan matanya kearah Tsunade. Seolah olah mengatakan 'Apa-Kau-Sudah-Gila?'. Jika ia tidak menggunakan masker, mungkin sudah terlihat jelas mulutnya yang terbuka lebar.

"Shishou...ini tidak lucu."

"Ah, bukan.." Tsunade melanjutkan. Perkataannya cukup membuat Kakashi dan Sakura sedikit lega.

"...aku ingin Sakura memberikan anak laki laki untuk Kakashi sebagai penerus klan Hatake."

Itulah perkataan terakhir yang Sakura dengar dari Tsunade sebelum seluruhnya berubah menjadi hitam di pandangan Sakura, disusul oleh suara jatuh yang hanya Kakashi dan Tsunade yang mendengarnya.

TBC

.

.

.

A/N : Haduh ini apa?-_- udah lama gak nulis fic di fandom Naruto...sebenernya sih udah lama ga nulis fic ehe he he *hening*. Well, ini fic KakaSaku pertama saya. Jadi maaf kalo kurang bagus... Ya..ini baru chapter pertama sih. Hehe. Jadi...keep or delete? Reviews are welcome :)