"Hyuuga Haruno"

Naruto sudah hak paten milik Masashi Kishimoto-Sensei

Dan saya cuma pinjem karakter saja,

Pairing : Hyuuga Neji – Haruno Sakura

Warning : Alternative Universe, Out Of Character_maybe

Genre : Romance & Family

"Perasaan cinta akan semakin tumbuh seiring semakin sering kau berinteraksi dengannya"

Chapter 9 : "Hari Bersama"

Neji memang bilang padanya kalau besok dia harus tinggal di kediaman Hyuuga, tapi ia sama sekali tidak sampai berpikir bahwa ia akan tinggal serumah dengan Neji. Kamisama.

~Kediaman Hyuuga Neji

Hari ini adalah malam pertama Neji dan Sakura tinggal di rumah yang telah disediakan oleh para Tetua Hyuuga. Sudah hampir satu jam Sang calon nona Hyuuga tidak keluar dari kamarnya. Tidak satu orang pun yang tahu apa yang sang gadis merah muda itu lakukan di kamarnya. Sang Prodygi Hyuuga sesekali hanya melirik pintu sang gadis merah muda yang masih tertutup rapat. Ingin rasanya ia mengetuk pintu tersebut, namun yang dapat ia lakukan hanya menghela napas dan kembali membuat laporan Misi yang beberapa hari yang lalu ia selesaikan.

Hampir saja Neji terjengkang dari kursinya ketika mendengar pintu kamar Sakura terbuka. Neji melihat Sakura dari ekor matanya tengah berdiri di ambang pintu. Tersenyum manis dan melangkah mendekatinya. Kemudian duduk dan menatap beberapa gulungan yang ada di atas meja.

"Kau sedang apa? Membuat laporan Misi?" tanya Sakura. Neji hanya mengangguk.

"Kau sudah makan?" tanya Sakura lagi. Kali ini Neji menggeleng.

"Ah… Baiklah aku akan memasak untukmu malam ini," ujar Sakura dengan lantang. Neji sedikit mengerutkan keningnya, pasalnya dia sudah mendengar rumor tentang masakan seorang Haruno Sakura, dan saat ia sedang sakit dia pernah merasakan bubur dengan rasa yang lain dari masakan Sakura. Neji menghela nafas pelan. Bagaimanapun juga, dia harus segera terbiasa dengan masakan calon istrinya ini. Neji mengulurkan tangannya dan meraih tangan Sakura. Membimbingnya untuk ke dapur bersama. 'Memasak bersama mungkin ide yang lebih baik' pikir Neji.

Sakura sedikit terkejut saat ia tidak mendapati satu pun pelayan yang berkeliaran di rumah ini. Bukankah menurut yang ia dengar dari Tetua Hyuuga bahwa di sini selain ia tinggal dengan calon suaminya akan ada beberapa pelayan yang akan menemaninya. Sakura memandang Neji penasaran.

"Di mana para pelayan? Bukankah-"

"Kita hanya tinggal berdua," potong Neji. Hal itu langsung membuat Sakura melongo tak percaya. 'Bagaimana bisa?'

"Tapi kemarin Tetua bilang kalau akan ada beberapa pelayan di rumah ini? Tanpa mereka aku mungkin tidak bisa menyediakan masakan yang layak untukmu setiap hari?" ujar Sakura penuh nada penyesalan.

"Aku akan membantumu," ujar Neji sambil mengelus pucuk kepala Sakura. Sakura memandang Neji tak percaya. Sedikit menghembuskan nafas, akhirnya Sakura tersenyum manis.

"Baiklah… ah… malam ini kita masak apa yah?" ujar Sakura sambil melihat isi lemari es. Neji ikut melongok ke dalam lemari es untuk melihat apa yang ada di sana. Sedikit berpikir, lalu dengan segera ia mengambil beberapa bahan makanan yang sekiranya dibutuhkan. Sakura hanya mengekori kemanapun Neji melangkah. Jujur saja, dia sama sekali tidak tahu apa yang akan dimasak Neji dan bahan apa saja yang dibutuhkannya. Dia benar-benar buta masakan. Sepertinya ia harus belajar memasak pada Hinata.

"Sakura," panggil Neji disela kegiatan memasaknya. Sakura yang ada di sampingnya langsung menoleh ke arahnya.

"Ya, Neji-kun," sahut Sakura lembut.

"Jangan lupa, besok kita akan kedatangan tamu. Beberapa utusan Keluargaku akan membawakan baju pengantin yang akan kita gunakan lusa nanti," jelas Neji. Sakura hanya tersenyum dan mengangguk.

"Hai, Neji-kun"

~~~~0000~~~~

Sementara itu di kediaman Hyuuga Hiashi, terlihat beberapa ketua yang tengah berbicara di ruang keluarga untuk mempersiapkan pernikahan Hyuuga Neji lusa nanti yang akan diadakan di Kuil Hyuuga. Terlihat beberapa pelayan sibuk mondar-mandir dengan sebuah nampan di tangannya.

"Jadi, Neji dan Sakura hanya tinggal berdua di rumah itu? Bukankah sesuai kesepakatan sebelumnya kita akan menaruh beberapa pelayan untuk melayani mereka? Apa itu akan baik-baik saja?" tanya Hyuuga Hiashi pada salah satu Tetua Hyuuga, Hyuuga Harimaka.

"Kemarin Neji secara pribadi mengatakan bahwa sebelum dan setelah hari pernikahan ia hanya ingin tinggal berdua dengan Sakura. Ia berjanji akan menjaga Sakura. Dan kurasa Neji mampu memegang kata-katanya," jelas Hyuuga Harimaka.

"Ah… dasar anak itu. Kurahap begitu. Aku hanya sedikit khawatir mereka akan melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan nanti. Ah… mereka kan sudah dewasa," ujar Hiashi sambil sedikit terkikik geli.

~~~~0000~~~~

Beberapa saat kemudian….

Sakura tengah asik meringkuk di kamarnya. Sedikit mengingat kilasan kejadian saat di meja makan tadi. Saat ia dan Neji makan malam bersama. Sungguh hal itu sangat diluar bayangan Sakura. Seorang Neji mampu membuatnya tersipu malu. Bagaimana tidak, Neji menyuapinya. Kamisama, siapapun pasti tidak akan percaya kalau Sakura menceritakan hal ini. Manis. Sakura tersenyum geli. Tiba-tiba, lampu kamarnya mati disusul kemudian suara petir datang menggelegar. Sakura menjerit takut. Kilatan petir terus menembus jendela Sakura. Sakura menutup muka dan telinganya dengan bantal.

Sakura sama sekali tidak menyadari kalau ada seseorang yang masuk ke kamarnya dan memanggil namanya.

"Sakura!" panggil seseorang itu. Sakura melihat bayangan orang itu dan ia yakini itu Neji.

"Neji-kun, hiks hiks…. Aku takut." Neji langsung duduk di ranjang Sakura dan merengkuh tubuh Sakura yang tengah menangis meringkuk di ranjangnya. Memeluknya erat dan menenangkannya.

"Ssstttt…. Aku ada di sini. Jangan takut," ujar Neji sambil mengecup pucuk kepala Sakura dan membelai rambutnya. Ketakutan Sakura mulai menurun seiring dengan semakin lembutnya tangan Neji membelai rambutnya meski suara petir dan kilatnya terus menyambangi jendela kamar Sakura, Sakura semakin merapatkan tubuhnya ke badan Neji. Sungguh, Sakura sangat takut gelap dan petir.

"Tidurlah, aku akan menemanimu," ujar Neji lagi. Neji memposisikan kepala Sakura agar bersandar di dadanya dan mengambil beberapa bantal untuk menyangga tubuhnya sendiri. Kedua tangannya menggenggam erat kedua tangan Sakura, dan menarik selimut untuk menyelimuti Sakura dan dirinya sendiri. Sesekali ia membisikan kata untuk menenangkan Sakura. Hingga kemudian Sakura mulai terlelap, dan Neji pun ikut terlelap dalam posisi itu.

~~~~0000~~~~

Keesokan harinya, Sakura terjaga dari tidurnya. Membuka matanya berlahan dan sedikit menguap. Silaunya sinar matahari pagi sedikit mengganggu matanya. Bau sisa hujan langsung masuk ke penciuman hidungnya, namun anehnya dirinya malah merasa hangat. 'Sangat aneh, tumben pagi ini begitu hangat' pikir Sakura. Hingga saat ia mulai menggeliat, Sakura baru menyadari sesuatu. Sakura melirik ke belakang dan menemukan Neji yang tengah menatapnya. Sakura melongo tak percaya. Jadi semalaman ia tidur dengan posisi Neji memeluknya dari belakang. Itulah sebabnya kenapa pagi ini tubuh Sakura merasa hangat. Tiba-tiba perut Sakura seakan dililingi kupu-kupu. Sakura memegang perutnya, dan anehnya ia malah menemukan tautan tangan Neji di atas perutnya. Sakura semakin merona.

Dengan segera Neji melepaskan tautan tangannya. Sakura pun langsung beranjak dan bergeser di samping Neji. Keduanya sama-sama tersipu malu. Mereka hanya berdiam diri sambil sesekali melirik kikuk satu sama lain.

"Ah.. aku mau mandi dulu, Neji-kun," ujar Sakura akhirnya. Mengambil handuk yang ada di samping lemari dan masuk ke kamar mandi tanpa menoleh sedikit pun ke arah Neji.

"Aa… Sebentar lagi beberapa utusan keluargaku akan datang," ujar Neji mengingatkan Sakura. Begitu mendengar sahutan dari kamar mandi tanda bahwa calon istrinya mendengarkan apa yang tadi ia katakan, Neji lalu beranjak dari tempat tidur Sakura dan melangkah meninggalkan kamar Sakura dengan senyuman tipis terus terukir di wajahnya.

~~~~0000~~~~

~Lapangan Konoha

Seperti biasa setiap seminggu sekali anggota Tim tujuh berlatih di Lapangan Konoha, namun kali ini minus kehadiran anggota paling cantik, Haruno Sakura. Ah… sebenarnya yang tengah sibuk berlatih hanya Naruto dan Sai, sedangkan Kakashi-sensei malah tengah bersandar di salah satu pohon dengan buku berwarna orange yang hampir menempel pada wajahnya.

Jurus demi jurus Naruto dan Sai keluarkan bergantian. Keringat mereka terus membasahi dahi bahkan ada yang menetes ke tanah.

"Hah hah hah, sudah Sai. Aku lelah. Kita istirahat saja," ajak Naruto disambut anggukan setuju dari Sai.

Mereka pun kemudian mencari pohon rindang untuk berteduh. Setelah menemukan pohon yang cocok, mereka pun duduk sambil meminum minuman yang telah disediakan Guru mereka.

"Ah…. Rasanya sepi tanpa Sakura -chan," keluh Naruto sambil beberapa kali menghembuskan nafas.

"Apa setelah menikah nanti, Neji memperbolehkan Sakura ikut berlatih dengan kita lagi?" lanjutnya. Sai seketika memandang Naruto kemudian berpikir. Kakashi yang sedari tadi fokus membaca buku orange sedikit mengalihkan perhatiannya pada Naruto dan menggerutkan keningnya tanda bahwa ia juga tengah berpikir. Tidak ada yang menyahut pertanyaan Naruto, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Tidak terasa, besok adalah hari pernikahan, Sakura-chan. Ah… Sensei, kau kalah dengan Sakura-chan. Hahahahahaha….." ujar Naruto sedikit menyindir Kakashi. Sai yang menyadari terselip nada kelu pada kalimat Naruto hanya tersenyum miris. Dirinya pun sama halnya dengan Naruto. Tanpa merespon perkataan Naruto, Sai tiba-tiba bangkit dari duduknya.

"Ah,,, Kakashi-sensei¸ Naruto, aku pergi duluan ada hal yang harus aku urus. Jaa.." pamit Sai sambil melenggang pergi menjauh dari Kakashi dan Naruto yang memandangnya heran.

"Sai kenapa yah?" tanya Kakashi pada Naruto. Naruto yang seolah tahu apa yang sekarang dirasakan Sai hanya mengangkat bahu.

"Ah… aku juga pergi duluan sensei," ujar Naruto lagi sambil bangkit dari duduknya dan pergi seraya melambaikan tangan ke arah Kakashi yang diliputi rasa penasaan luar biasa.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?" tanya Kakashi entah pada siapa. Menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian kembali membuka buku orangenya.

~~~~0000~~~~

~Gua Hutan Persembunyian

"Dia kenapa?" tanya Juugo pada Karin sambil melirik ketua mereka yang tengah duduk termenung di pojok Gua. Karin hanya mengangkat bahu.

"Kudengar, besok Konoha akan melangsungkan acara pernikahan antara Hyuuga dan Haruno" ujar Suigetsu tiba-tiba.

"Hyuuga dan Haruno? Jangan bilang kalau mereka Hyuuga Neji dan Haruno Sakura?" tanya Karin tak percaya. Suigetsu mengangguk.

"Heh… pantas saja," timpal Juugo.

"Ternyata Ketua kita tengah patah hati rupanya." Juugo sedikit mengeraskan suaranya dengan maksud menyindir Sasuke. Terang saja perkataan Juugo langsung mengundang tatapan tajam dari si bungsu Uchiha itu.

"Tsk…" decih Sasuke sambil melangkah pergi. Sedangkan ketiga anak buahnya hanya terkikik geli, saat menyadari Sasuke sudah sedikit jauh, gelak tawa mereka tidak bisa tertahan lagi.

"Hahahaha"

Sementara itu di luar Gua, Sasuke tengah asik dengan pikirannya sendiri. Kilasan masa lalu terus menyambangi ingatannya. Saat di mana ada sosok gadis berambut merah muda yang terus mengekori langkahnya. Saat dirinya tanpa sengaja bertatapan mata dengannya, dan ingatan terakhirnya akan gadis itu saat dirinya dengan sengaja membuat gadis itu pingsan. Sedikit ada yang berdesir di hatinya saat ia mengingat apa yang telah dilakukannya pada bibir gadis merah muda itu saat Festival Konoha, di mana pada saat itu ia membuat sedikit keributan.

Jujur saja dirinya sedikit rindu pada gadis merah muda itu. Bohong kalau dia selama ini tidak memikirkan gadis itu. Namun sayangnya, hatinya lebih berat untuk membalaskan dendam daripada hanya sekedar menyenangkan hatinya.

Pahit, Sasuke menelan ludahnya. Kabar pernikahan Hyuuga dan Haruno mau tak mau sedikit membuat ada sesuatu yang menusuk hatinya. Mengepalkan kedua tangannya dan tanpa sadar tangan kanannya memukul batang pohon yang ada di depannya hingga roboh.

Braakkkkk …..

~~~~0000~~~~

Keesokan harinya….

Hari ini adalah hari yang paling dinantikan seluruh warga Konoha, tepatnya bagi salah satu klan ternama Konoha, Hyuuga. Ya… hari ini akan ada pesta pernikahan sang prodigy Hyuuga dan anak tunggal dari keluarga Haruno.

Beberapa tamu undangan tengah berkumpul di Kuil Hyuuga, terlihat di sana para pemimpin Konoha tengah berbincang dengan pemimpin desa tetangga. Ah… tidak lupa sang Kazekage dari Sunagakure dan kedua kakaknya turut serta dalam perbincangan itu.

Beberapa tamu sudah tidak sabar menunggu kedatangan sang pengantin.

Riuh suara tepuk tangan bergema saat sesosok pria berambut coklat panjang dengan kimono warna putih melangkah masuk ke Kuil, tak lama kemudian disusul langkah gadis beryukatta warna putih dengan aksen bunga Sakura dan rambut merah mudanya digelung ke atas. Cantik, begitulah kesan seluruh tamu undangan yang hadir saat memandang sang calon pengantin wanita.

Pernikahanpun dimulai, serentetan prosesi pernikahan khas Hyuuga satu persatu dilakukan sang pengantin. Dari mulai acara penghormatan kepada lelulur, pembacaan janji suci, dan doa. Kini tibalah di penghujung acara di mana sang mempelai pria dipersilahkan untuk menikmati makanan khas Hyuuga bersama dengan mempelai wanita. Para tamu undangan pun turut dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan. Beberapa ada yang langsung menghampiri tempat hidangan dan ada sebagian tamu yang turut menyaksikan prosesi makan bersama sang pasangan pengantin.

Beberapa pelayan kemudian datang dengan nampan berisi makanan di tangannya. Neji dengan cekatan membantu para pelayan untuk menata masakan di mejanya. Sakura hanya tersenyum tipis. Setelah semua makanan telah dihidangkan, maka selaku mempelai wanita akan menyuapi sang mempelai pria.

Dengan hati-hati, Sakura mulai menyuapi suaminya. Riuh tepuk tangan terus menggema, mau tak mau membuat Sakura tersipu malu dan tangannya sedikit bergetar. Menyadari kegugupan istrinya. Neji dengan lembut meraih tangan istrinya yang tengah memegang sebuah sendok. Membantu tangan sang istri untuk menyentuhkan sendok itu ke mulutnya. Setelah itu ia meraih sendok bekas mulutnya, menyendokkan sedikit makanan lalu menyuapi Sakura.

Hal itu tentu saja membuat riuh tepuk tangan semakin menggema, beberapa orang bahkan berbisik-bisik menyaksikan romansa pengantin baru.

Semuanya hanyut dalam hingar bingar pesta, hingga tidak seorangpun menyadari ada sosok pria berambut raven dengan kimono warna putih tengah berdiri di salah satu pohon tinggi tak jauh dari Kuil Hyuuga, memandang kelu sang gadis merah muda yang tengah tersipu malu. Sosok pria yang berhasil membuat dua penjaga gerbang Konoha terkapar pingsan. Sosok itu adalah sang nuke nin, Uchiha Sasuke. Tangannya mengepal, tanpa ia sadari sebutir air mata jatuh membasahi pipinya.

Menghapusnya kasar, lalu mengencangkan kepalan kedua tangannya. Ah… sebenarnya tidak semua orang tidak menyadari kehadiran sosok itu, sesungguhnya sosok pria yang sekarang resmi menjadi suami sang Haruno Sakura tahu. Sangat tahu kalau sosok itu mengamati istrinya, tapi kali ini ia ingin egois. Hyuuga Sakura hanya miliknya. Dengan keegoisan yang tiba-tiba muncul dalam dirinya saat melihat sosok itu, Hyuuga Neji dengan sekali tarikan merengkuh tengkuk Sakura hingga membuat Sakura tersentak kaget.

Beberapa tamu undangan turut menahan napas menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Hening, saat Neji mulai menempelkan bibirnya ke bibir ranum Sakura, menyesapnya berlahan, memandang sosok pria raven itu sekilas, lalu mulai memejamkan matanya. Melihat Sakura mulai membalas dengan gerakan bibirnya yang bergerak senada dengan gerakan bibir Neji, sosok itu dengan cepat menghilang bak ditelan angin. Neji kemudian melepaskan pangutannya. Dan mengakhirinya dengan kecupan singkat yang membuat Sakura semakin menunduk dengan wajah sangat merah. 'Hyuuga Sakura hanya milik Neji seorang' klaimnya dalam hati.

~~~~0000~~~~

TBC

Gomen, minna…

Sebelumnya author yang tidak bertanggung jawab ini meminta maaf kepada reader yang senantiasa menunggu update fic ini…

Jujur, kemarin sempet blank dan hiatus dari fandom Naruto.

Mohon maaf kalau di chapter ini sedikit cepat alurnya

Ah… semoga update fic ini masih ditunggu…..

Kaname

Eheum… di chapter ini lumayan banyak loh NejiSakunya…

Semoga puas….

Desty A

Ah…. Makin penasaran kah?

Sudah update yah

Sakura Hanami

Mereka sudah menikah,,,

Tapi kehidupan pernikahan mereka mungkin di chapter depan.

Tunggu yah…. Semoga author tidak terkena WB

Rosachi, Mrs. Uchiha Sasuke, Autumn Winter Blossom, Heramardian

Sudah update yah..

Semoga chapter ini tidak mengecewakan

Hankira

Terima kasih,,,

Semoga chapter ini juga menarik dan membuat reader puas…

The Siren

Silakan mampir lagi…

charry blosoom, Lavender, dan ch33ry

Sudah update…

*Review*