We Met Again

Summary : Ketenangan yang diidam-idamkan oleh Sasuke dan Naruto belum dapat terwujud karena ada orang-orang yang ingin mengganggunya lagi. Apa yang kira-kira dilakukan oleh Sasuke dan yang lainnya agar ketenangan yang mereka dambakan terdapatkan? RnR please!

.

.

.

"Ne, Suigetsu," panggil Naruto sambil menarik-narik baju Suigetsu, seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu. Suigetsu menoleh kearahnya,

"Menurutmu apakah sebentar lagi Sasu-Teme akan kembali?" Tanya Naruto dengan pandangan puppy-eyes andalannya.

"Entahlah aku tidak menjamin," jawab Suigetsu dengan nada murung. Dalam hati ia sangat berharap ketuanya itu datang dengan selamat. Juugo melirik kearah dua lelaki itu, lalu menghela nafas berat.

"Naruto, kau istirahatlah. Bila Sasuke datang aku akan membangunkanmu." Ujar lelaki berambut oranye itu sambil mengantar Naruto ke sebuah kamar.

"Eh? Tapi aku ingin bertemu Sasuke!" rengek Naruto, Juugo hanya diam dan tetap mengantar Naruto ke sebuah kamar.

"NARUTO!" tanpa sadar Juugo membentak Naruto. Jangankan Naruto, Suigetsu dan author pun sampai terkejut. Ya bagaimana tidak terkejut bila seorang yang dikenal kalem tengah membentak kalian,

Juugo menghela nafas dan meminta maaf pada Naruto. Naruto hanya menunduk takut,

"Maaf Naruto, aku tidak berniat memben—" tiba-tiba sebuah ketukan terdengar dari arah pintu masuk ke ruang persembunyian itu.

Naruto dengan segera membukakan pintu. Ketika pintu terbuka, mata Naruto membelalak lebar.

.

.

.

Di suatu tempat, lebih tepatnya ruangan hokage, berkumpul beberapa orang.

"Sakura, Ino, Lee, Neji, Gaara, Shikamaru, Kiba, Shino, kalian kutugaskan pergi ke tempat Naruto. Lindungi dia dan bayinya!" perintah Hokage dengan tegas

"Baik! Kami mengerti!" dengan cepat orang-orang itu menghilang bersama kepulan asap tebal

"Uhuk...uhuk, sebaiknya besok-besok mereka akan kusuruh memakai asap tukang sate aja," gumam Tsunade entah pada siapa.

"Baiklah, Neji, kau di depan untuk memantau. Gaara, kau lindungi dia dengan pasir-pasirmu." Ucap Shikamaru selaku ketua team di misi kali ini. Neji dan Gaara mengangguk mengerti. Shikamaru melirik Sakura dan Ino

"Kalian berada di barisan tengah. Kalian berdua harus ingat, tujuan utama kalian adalah melindungi team ini. Dengan kata lain kalian adalah healing."

"Kami mengerti, Shikamaru," jawab Ino, Sakura hanya mengangguk semangat.

'Lumayan dapat tengah, aku bisa memotret NejiGaa,' batin Sakura senang. Benar-benar. Ini lagi gawat darurat masih berpikir untuk mencari yaoi.

"Selanjutnya, aku, Kiba, dan Shino akan menjaga bagian belakang. Kalian pasti tahu, misi kita kali ini merupakan misi paling berat dan merepotkan," Shikamaru memberi jedah, menghela nafas sejenak, dan melanjutkan perkataannya

"Melindungi Naruto dan bayinya, dan melindungi desa Konoha. Jadi, kita harus bekerja sama dan saling percaya satu sama lain. Mengerti?"

"Kami mengerti!" jawab semuanya serius, Shikamaru mengangguk

"Ayo kita kerjakan misi ini, agar aku bisa melanjutkan tidurku,"

'Melanjutkan tidur atau melanjutkan waktu-waktumu bersama si maniak anjing ini,' batin yang lainnya. Kecuali Shikamaru dan Kiba.

.

.

.

"Sasuke!" Naruto memeluk Sasuke dengan erat. Ternyata, orang yang tadi mengetuk pintu adalah semenya, suaminya, belahan jiwanya, Sasuke nya. Ya, sejauh ini itulah ia yang dipikirkannya.

"Tumben kau mengetuk pintu," ujar Suigetsu menggoda, dalam hatinya, ia bersyukur bahwa ketua teamnya itu selamat sentosa. Sedangkan orang yang digoda hanya diam tak menanggapi malah membalas pelukan Naruto.

'Ini aneh. Kenapa chakra Sasuke beda dari biasanya?' batin Juugo bingung ketika merasakan chakra yang berbeda dari tubuh Sasuke.

Andai mereka tahu, orang yang dipeluk Naruto saat ini sedang menyeringai. Naruto yang tengah bahagia menarik Sasuke ke dalam ruangan tempat dirinya bersembunyi. Ya, niatnya sih begitu, namun sebuah suara yang familiar menghentikan niatannya.

"Berhenti!" Naruto menoleh kan kepalanya, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat orang yang tadi berteriak,

"Sa...Sasuke?! Kenapa Sasukeku ada dua?!" teriak Naruto histeris dan sejenak ia terdiam, membatin sesuatu,

'Tunggu, bila Sasuke ada dua…berarti ketika bercinta aku akan mendapat kenikmatan dua kali lipat dong,' benar-benar uke yang agresif. Ckckck, ternyata di balik sifat innocent Naruto, tersembunyi sifat agresif sang uke.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini?!" Suigetsu panic tingkat dewa, walaupun paniknya tidak sepanik rakyat jelata yang mendengar kabar BBM naik. Sedangkan Juugo, dia tengah mengerutkan kening dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.

-TBC-

Please RnR~

.

Iztha : Hai mina-san~ Akhirnya, saya kembali dari kesibukan saya~ Ini fictnya, maaf bila pendek dan banyak typo, ^^