HEECHUL IS JAEJOONG

Summary : Heechul yang sudah memiliki namjachingu dipaksa menikah dengan Yunho namja yang tidak dia kenal dan tidak dia cintai. Kim Jaejoong dongsaengnya, dipaksanya untuk mengaku menjadi dirinya. Dan tanpa diduga Yunho dan Jaejoong saling jatuh cinta. Bagaimana reaksi kedua orangtua mereka?

Desclaimer : Jae umma selamanya milik Yun appa. Tapi cerita ini selamanya milik saya.^_^

Warning : Genderswitch. (sebenernya saya lebih suka kalau umma tetep jadi namja, berhubung saya masih newbie dan belum begitu mendalami (?) YAOI jadi dengan sangat terpaksa harus saya untuk semua para uke) T_T

Selama ini saya selalu jadi reader yang ngasih semangat buat author YunJae dan 2Min untuk terus ngelanjutin ffnya. Dan sekarang giliran saya untuk mencoba menulis cerita dengan pairing favorit saya "YUNJAE".

Saya masih newbie, jadi jangan heran kalau ceritanya ngebosenin dan sangat ngelantur. Saya sangat membutuhkan kritikan dan masukan dari para reader dan author terutama author yang paling senior disini. ^_^

Saya tidak terima BASHING. Boleh ngebash saya tapi jangan ngebash para tokohnya. Don't like don't read.

Oke..?

Happy Reading!

"Jaejoong-ah aku suka padamu. Apa kau mau menjadi kekasihku?"

Seorang namja tampan memberikan setangkai mawar putih pada seorang yeoja cantik yang terkejut dengan secara tiba-tibanya mendapat tembakan dari seorang namja yang tidak ia kenal.

"Maaf, aku tidak mengenalmu. Siapa namamu? Dan dari jurusan mana?"

Namja yang sedari tadi menunduk memberanikan diri untuk menatap mata doe sang pujaan hati.

"A..aku..aku Lee Joon dari jurusan seni musik." Dia tersenyum manis. Dan membuat para yeoja yang menonton adegan tembak-menembak (?) itu histeris melihat senyum Lee Joon yang menawan.

"Oh..kau Lee Joon yang sering dibicarakan oleh para yeoja disini." Gumam Jaejoong sambil manggut-manggut.

Jejoong menoleh kesamping menatap Junsu, sahabat sekaligus sepupunya.

"Sudah,terima saja. Dia sangat tampan. Ku dengar dia juga anak seorang pejabat. Terima saja Joongie." Bisik Junsu memberikan usul.

Jaejoong terdiam. Menatap dalam mata Joon dengan pandangan yang sulit untuk dimengerti. Membuat Joon salah tingkah dibuatnya.

"Mian. Aku tidak bisa menerimamu Joon-ssi." Ucap Jaejoong lancar tanpa beban. Yang membuat semua orang yang ada disana melongo. Pasalnya, Joon adalah mahasiswa terkenal dengan tingkat ketampanan peringkat ketiga setelah Choi Minho dan Park Yoochun. Tidak sedikit yeoja yang mengincar Joon untuk dijadikan namjachingunya.

"Boleh aku tahu alasan kenapa kau menolakku, Jaejoong-ah?" tanya Joon dengan tersenyum getir.

"Mian. Kau bukan termasuk tipe namja yang kusuka. Aku suka namja yang terkesan dingin dan apa adanya. Bukan namja yang suka tebar pesona dan memamerkan kelebihan yang dia punya. #ditampar Joon oppa#. Lagipula kau pernah menembak unnieku. Aku sangat pantang berpacaran dengan namja yang pernah mempunyai perasaan khusus pada eonnieku. Maafkan aku Joon-ssi." ^_^

"Begitu. Jadi menurutmu aku namja yang suka tebar pesona ya?" gumam Joon sambil menatap miris bunga yang ada ditangannya.

"Mian. Aku tidak bermaksud untuk menyinggungmu. Aku bukan tipe yeoja yang suka berbohong." #huuaa..umma emang daebak, abaikan#

"Gwaenchana. Itu hakmu Jaejoong-ah. Aku juga minta maaf." Joon nampak salah tingkah dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau begitu aku permisi dulu ne. annyoeng." Ucap Joon tanpa basa-basi. Sepertinya namja tampan itu malu. Poor Joon oppa.

Setelah kepergian Joon, para yeoja yang ada disana menatap Jaejoong dengan pandangan tidak suka. Tapi itu semua tidak digubris sama sekali oleh Jaejoong. Ya, sudah bukan rahasia umum lagi kalau Kim Jaejoong, mahasiswi semester 2 jurusan photographer Dong Bang University ini memang yeoja yang sangat cuek dan terkesan dingin. Padahal dia termasuk kategori yeoja cantik yang menjadi incaran banyak namja tampan disana. Dengan tinggi semampai,kulit seputih susu tanpa make up dan perawatan,bibir semerah cherry tanpa polesan apapun dan rambut lurus panjangnya yang selalu dikucir kuda yang menampakkan leher putih jenjangnya membuat siapapun yang melihatnya akan jatuh cinta.#bayangin umma di MV tri-angle#.

Dan Joon bukan namja pertama yang menembak Jaejoong, entah sudah yang keberapa tetapi tidak ada satupun yang diterimanya.

Jaejoong melewati kumpulan yeoja yang menatapnya sinis. Dengan langkah cuek dan anggunnya, Jaejoong melewati mereka dengan sikap yang biasa saja. Membuat para yeoja disana sangat gemas ingin menerkam wajah cantiknya. Junsu mengikuti Jaejoong dari belakang dan berusaha menyamai langkah kaki Jaejoong.

"Ya. Joongie kenapa kau menolak Joon oppa? Apa kau tidak tau Joon oppa itu siapa eoh?"

"Aku tahu." Jawab Jaejoong cuek.

"Lalu, kenapa kau menolaknya? Padahal banyak sekali yeoja disini yang ingin jadi pacarnya."

"Karena dia sebelumnya pernah menembak unnieku."

"Mwo? Heechul eonnie?" kaget Junsu sambil menarik tangan Jaejoong.

"Ne. memangnya aku punya eonnie selain Heecul,Su-ie?"

"Kenapa aku tidak tau?"

"Itu karena kau terlalu sibuk dengan namjachingumu Park Yoochun itu." Jelas Jaejoong sambil duduk ditempat duduk yang ada ditaman. Ya,mereka saat ini sedang berada ditaman kampus.

"Enak saja. Apa hubungannya dengan Yoochunnie?" protes Junsu dengan wajah memerah.

"Tentu saja ada. Buktinya kau tidak tahu kalau kakak sepupumu ditembak oleh Lee Joon yang terkenal dikampus." Cibir Jaejoong.

"Terserah kau sajalah. Lalu apa hubungannya Heechul eonnie dengan kau tolaknya Joon oppa.?"

"Karena aku tidak suka namja yang seperti itu. Sudah ditolak eonnieku langsung nembak aku. Apa-apaan itu?"

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak mau dijadikan pelarian oleh namja itu. Atau dijadikan alat untuk membalaskan dendamnya pada Heechul eonnie."

"Oh begitu..iya juga sih." Junsu manggut-manggut.

"Tapi..Park Sang Hyun yang menembakmu minggu lalu juga kau tolak. Padahal dia tidak pernah nembak Heechul eonnie kan?" tambah Junsu lagi sambil memiringkan kepalanya imut.

"Itu karena memang aku tidak suka padanya."

"Aiisshh..kau ini membingungkan. Katakan saja kalau kau tidak menyukai namja-namja yang pernah menembakmu."

"Nah itu kau tahu."

"Dasar kau ini. Kau itu sangat berbanding terbalik dengan eonniemu yang terkenal playgirl dan centil."

#maafkan aku Petals#

"Jangan samakan aku dengan ibu tiri Cinderella itu. Sudah jelas aku berbeda dengannya." Protes Jaejoong tidak terima.

"Tentu saja harus disamakan. Kalian bersaudara,sama-sama cantik dan banyak disukai namja. Tapi aku lihat ada hikmahnya juga Heechul eonnie jadi playgirl dan centil. Buktinya sekarang, dia sudah mendapatkan namjachingu yang setia,tampan dan juga sangat mapan. Hankyung oppa benar-benar kyeopta."

"Aku malah merasa kasihan dengan namja Cina itu. Aku rasa system kerja otaknya ada yang rusak sehingga dia mau berpacaran dengan eonnieku yang garangnya melebihi singa itu. Dia itu terlewat polos atau pabbo sih? Aku benar-benar heran dengan namja itu." Cibir Jaejoong meremehkan.

"Ya! Jaga ucapanmu Joongie."

"Kenapa? Memang kenyataannya seperti itukan?" balas Jaejoong tidak mau terima.

"Oh..jadi selama ini begitu pemikiranmu Joongie. Jadi menurutmu Hankyung sangat pabbo mau berpacaran denganku. Begitu?"

Sebuah suara mengitrupsi percakapan keduanya. Bersamaan mereka menolehkan kepala mereka kebelakang mencari asal suara itu. Dan betapa terkejutnya mereka saat mengetahui siapa yang ada dibelakang mereka saat ini.

"He..Heechul eonnie." Ucap Junsu terbata.

"Hai eonnie..sejak kapan eonnie disitu?" Tanya Jaejoong dengan senyum lebar menutupi kegugupannya.

"Kenapa tak kau jawab saja pertanyaanku dongsaengku yang manis." Ucap Heechul sambil tersenyum sangat manis yang semkain membuat Jaejoong dan Junsu bergidik ngeri melihatnya. Bertahun-tahun bersama Heechul membuat mereka mengerti dengan kebiasaan Heechul jika yeoja cantik itu sedang kesal .

"A..aniyo eonnie." Jawab Jaejoong terbata.

"Apanya yang tidak saeng?" Tanya Heechul dengan tetap tersenyum manis ala miss universe. #plakk#abaikan.

Cegluk…

Nyali Jaejoong semakin menciut. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan kakak cantiknya itu padanya. Sepertinya dia harus pasrah kepada Tuhan akan nasibnya setelah ini. #umma lebai. ^_^

"Kau tahu Joongie, tadi aku meminjam buku tentang rancangan baju yang tebalnya tidak bisa diragukan lagi. Tapi aku tidak menjamin kualitas buku ini. Ada yang bilang padaku jika ingin mengetahui kualitas buku itu baik atau tidaknya adalah memukulkan buku tersebut kekepala seseorang dengan sukarelawan tentunya."terang Heechul panjang lebar sambil menyeringai evil yang benar-benar membuat nyali Jaejoong dan Junsu menciut.

"A..apa maksud eonnie?" Tanya Junsu takut-takut.

Heechul semakin menyeringai. Ditatapnya tas pink mahalnya yang dibelikan Hankyung minggu lalu di Paris dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Mempraktekkan informasi yang kudapat tadi pada Jaejoong kurasa tidak ada salahnya kan?" ucap Heechul enteng.

"Mwo?" kaget Jaejoong.

Segera saja Heechul mengubah ekspresinya dengan ekspresi berang dan bersiap beraksi dengan tas pink kesayangannya yang berisi banyak buku tebal itu. Tapi kegiatannya terhenti ketika suara deringan ponsel milik Heechul berdering nyaring.

"Siapa sih yang mengganggu kesenanganku. Awas saja, kalau Hankyung yang menelpon akan kukurangi jatahnya minggu ini." Rutuk Heechul dalam hati

Heechul mengernyitkan dahinya saat melihat siapa yang menelponnya.

" appa, ada apa? Eh..memangnya kenapa? Eemm..siang ini aku tidak ada kuliah. Kalau Joongie aku tidak tahu, tunggu sebentar ne? akan kutanyakan aku sedang bersama Joongie saat ini."

"Ada apa eonnie? Siapa yang menelpon?" Tanya Jaejoong

"Appa yang menelpon. Appa tanya hari ini kau ada kuliah atau tidak?"

"Mwo? Tumben sekali appa bertanya begini. Memangnya ada apa?" heran Jaejoong.

"Aku sendiri juga tidak tahu." Jawab Heechul sambil mengedikkan bahu.

"Aku hari ini tidak ada kuliah eonnie."

Heechul menganggukkan kepalanya sekali dan kembali menempelkan ponselnya ketelinganya.

"Appa siang ini aku dan Jaejoong tidak ada kuliah. Ne, aku dan Joongie akan segera pulang. Ne,ne. appa ini cerewet sekali."

Plip…

"Kajja Joongie, kita pulang sekarang." Ajak Heechul,rupanya Heecul sudah lupa tentang mempraktekkan kualitas dari sebuah buku ke Jaejoong. Yang tentu saja membuat Jejoong dan Junsu bernafas lega.

"Ne. oya Su-ie kau mau pulang bersama kami?" tawar Jaejoong sambil menenteng (?) tas ranselnya.

"Ani. Hari ini aku pulang dengan Yoochunnie saja." Tolak Junsu halus.

"Oh begitu..baiklah. tapi pastikan jangan sampai ada kissmark lagi dilehermu. Kalau memang ada pandai-pandailah menyembunyikannya. Arraseo?" goda Heechul sambil terkikik.

"Haha..sudahlah eonnie. Jangan menggodanya seperti itu. Kasian dia. Haha.." tawa Jaejoong tambah keras saat melihat Junsu menundukkan kepalanya dengan wajah yang memerah.

"Joongie..Heechul eonnie…"rajuk Junsu imut.

"Haha..kajja Joongie, kita pulang." Ajak Heechul sambil menarik tangan Jaejoong.

"Ne. kami pulang dulu ya, Su-ie. Kau hati-hati ne. annyoeng."

Jaejoong melambaikan tangannya pada Junsu dan dibalas dengan senyuman manis oleh Junsu.

Keduanya berjalan menuju tempat parkiran mobil. Lebih tepatnya mengambil mobil milik Heechul karena Jaejoong tidak memiliki mobil pribadi. Saat ditanya kenapa Jaejoong tidak mau memakai mobil pribadi, jawabannya selalu sama yaitu karena Jaejoong tidak mau repot mengurus dan membelikan bahan bakarnya. Dia lebih senang menggunakan bis umum ketimbang membawa mobil pribadi. Sangat berbalik dengan Heechul yang lebih menyukai membawa mobil pribadi daripada menggunakan bis kota atau angkutan umum lainnya. Tetapi alasannya lain, karena Heechul tidak mau berdesak-desakkan yang dapat membuat make upnya menjadi luntur dan wajahnya tidak cantik lagi. Dasar yeoja centil.#ditendang Heechul#abaikan.

Setelah menemukan mobil mewah Heechul yang berwarna pink dengan stiker bunga matahari disana-sini (?) mereka langsung masuk ke mobil.

"Kira-kira appa mau membicarakan apa ya eonnie? jadi penasaran." Gumam Jaejoong saat mobil Heechul sudah menelusuri jalan raya.

"Entahlah. Aku sendiri juga tidak tahu." Jawab Heechul tanpa menoleh.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara keduanya. Kemudian mereka sampai dirumah mewah mereka. Setelah memasukkan mobil Heechul dibagasi rumahnya, Jaejoong dan Heechul memasuki rumah mewah mereka dan mendapati kedua orang tua mereka sedak duduk manis di ruang tengah mereka. Terlihat sang umma yang sedang menonoton televisi dan sang appa yang sedang membaca koran.

"Annyoeng umma." Sapa Jaejoong membuat Jungsoo dan Youngwoon menoleh dan tersenyum manis saat mendapati kedua putri mereka sudah pulang.

"Annyoeng chagi. Duduklah." Perintah Jungsoo lembut. Jaejoong dan Heechul duduk berhadapan dengan appa dan ummanya.

"Ada apa appa dan umma menyuruh kami pulang?" tanya Heechul

"Ne. apa yang ingin appa bicarakan pada kami?" tambah Jaejoong menatap kedua orang tuanya bergantian.

Jungsoo menoleh menatap suaminya, Youngwoon menarik nafas panjang dan melipat korannya.

"Sebenarnya ini hanya untuk Heechul, tapi kurasa Joongie juga perlu tahu karena appa anggap Joongie sudah dewasa untuk masalah seperti ini." Mulai Youngwoon.

"Heechul, usiamu sudah 22 tahun. Dulu sewaktu appa SMA, appa berjanji pada sahabat appa yang bernama Yesung. Kau masih ingat Yesung ahjussi kn?"

"Ne. ahjussi dengan kepala besar itu kan?" tanya Heechul sok polos.#dtampar Heechul n Yesung#

"Chullie,jaga ucapanmu." Jungsoo sedikit melototi Heechul. Benar-benar anaknya yang satu ini..

"Terserah kau mau menyebutnya apa. Yang penting kau masih ingat dengannya. Sewaktu SMA dulu appa dan Yesung berjanji untuk menjodohkan anak kami apabila usianya sudah menginjak 22 tahun. Appa akan menjodohkanmu dengan putranya Yesung. Kalian akan menikah setelah kau sudah lulus"terang Youngwoon tanpa dosa dan beban yang membuat Heechul membeku ditempat.

1detik…

2detik..

"MWOOO?" teriak Heechul histeris sambil reflek berdiri yang membuat Jaejoong yang disampingnya terlonjak kaget begitu juga dengan ummanya. Dan appanya sama sekali tidak bereaksi apapun.

"Chullie.." panggil Jungsoo khawatir.

"APA-APAAN INI APPA? DIJODOHKAN? APA MAKSUDNYA?"

"Apa yang aku katakan tadi masih kurang jelas?. Kau akan kujodohkan dengan anaknya Yesung. Namanya Yunho. Besok dia kusuruh datang kemari agar kau bisa bertemu dan berkenalan dengannya."

"MWOO? APA KAU SUDAH GILA EOH?"

"Jaga bicaramu Heechul."

"INI SAMA SEKALI TIDAK LUCU APPA. AKU SUDAH PUNYA HANKYUNG! JANGAN SEENAKNYA MENJODOHKANKU TANPA PERSETUJUAN DARIKU!" teriak Heechul kalap

"Eonnie.." panggil Jaejoong khawatir, pasalnya sekarang Heechul tampak sedang emosi, terlihat dari wajahnya yang merah dan nafasnya yang memburu.

"Aku sudah katakan sebelumnya. Kalau aku tidak akan pernah merestuimu dengan namja Cina itu. Jangan keras kepala Heechul."

"Jangan seenaknya seperti ini appa."

"Apa maksudmu. Aku melakukan ini juga untuk kebaikanmu. Kau pikir aku tidak tahu kelakuanmu diluar sana, sering bergonta-ganti pacar. Kau pikir kelakuanmu itu membuatku bangga eoh? Justru dengan aku menjodohkanmu agar kau bisa berubah dan tidak akan berulah lagi."

"Aku sudah tidak seperti itu lagi appa. Setelah aku bertemu dengan Hankyung aku sudah tidak pernah beronta-ganti pacar lagi. Aku sangat mencintai Hankyung begitu juga dengan Hankyung. Kami saling mencintai tolong mengertilah appa."

"SUDAH CUKUP HEECHUL!. Appa sudah sering katakan kalau appa tidak menyukai namja Cina itu. Keputusan appa sudah mutlak dan tidak ada yang boleh membantah." Tegas Youngwoon sambil berdiri dan menatap Heechul geram.

"ANI! Aku tidak mau dijodohkan. Ini jaman modern appa. Tidak ada lagi yang namanya jodoh-menjodohkan. Pokoknya aku tidak mau menikah dengannya,"

"Terserah kau. Yang jelas kau akan menikah dengannya. Aku tidak mau menerima alasan apapun lagi. Titik." Tegas Youngwoon yang membuat Heechul bungkam. Dia tahu persis appanya itu,sekali Youngwoon mengatakan itu maka tidak akan ada bantahan dari perintahnya itu.

"Yeobo sudahlah..jangan terlalu keras pada anak-anak." Jungsoo mendekati suaminya untuk menenangkannya.

"Sekali-sekali tidak apa-apa yeobo. Ini juga demi kebaikan Heechul."

"Kebaikanku? Apa maksud appa? Sudah jelas kalau aku sudah memiliki namjachingu, kenapa tetap menjodohkanku dengan orang lain? Kenapa tidak Jaejoong saja? Dia tidak punya namjachingu kan?" protes Heechul lagi yang membuat Youngwoon sedikit naik pitam.

"JANGAN SAMAKAN JAEJOONG DENGANMU! Dia tidak banyak ulah sepertimu. Dia yeoja cuek dan dingin yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Sangat berbeda dengan dirimu yang memerlukan pengawasan. Yunho orang yang bertanggung jawab, appa yakin dia bisa membimbingmu. Itulah salah satu alasan aku menjodohkanmu dengannya."

"Tapi appa ak…"

"Tidak ada tapi-tapian. Besok dia akan kemari. Tapi appa dan umma tidak bisa menemani kalian. Karena appa dan umma akan ke Jepang untuk mengurusi cabang perusahaan kita disana. TIDAK ADA PENOLAKAN. Kau harus menemuinya Heechul. Kau mengerti?"

Heechul hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah.

"Bagus. Sore ini appa dan umma akan berangkat. Kajja yeobo kita harus bersiap-siap." Ajak Youngwoon sambil menuju kekamarnya dilantai satu.

"Yang sabar ne chagi. Appa melakukan ini karena sayang padamu. Umma harap kau jangan marah pada appa ne?" hibur Jungsoo sambil mengelus rambut panjang Heechul,

Dan sekali lagi Heechul hanya bisa mengangguk.

"Yeobo ppali. Kita sudah tidak punya waktu." Teriak Youngwoon dari lantai 1.

"Ne..tunggu sebentar." Jungsoo tersenyum manis pada putri sulungnya lalu menyusul suaminya.

Heechul mendudukkan tubuhnya kesofa dengan lemas.

"Sabar eonnie. Hwaiting ne.." hibur Jaejoong sambil mengepalkan tangannya keatas yang hanya dibalas anggukan kepala dari Heechul. Dan dengan lemas Heechul berdiri berjalan menuju kamarnya dengan gontai.

Blamm…

Jaejoong menghela nafas panjang. Merasa khawatir dengan keadaan eonnienya.

#Di Bandara#

"Jaga diri kalian baik-baik ne? jika kalian memerlukan uang atau apa segera hubungi kami. Arasseo?" pesan Jungsoo pada kedua putrinya.

"Ne umma." Jawan Jaejoong dan Heechul kompak.

"Dan jangan lupa. besok Yunho akan kerumah. Jangan keluar kemana-mana. Mengerti." Tambah Youngwoon.

"Ne appa." Jawab Jaejoong sedangkan Heechul hanya mengangguk malas.

"Joongie appa ada tugas untukmu."

"Mwo? Aku?" tanya Jaejoong sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ne. tugasmu adalah mengawasi kakakmu. Segera laporkan pada appa jika eonniemu melakukan hal yang tidak-tidak terutama dengan namja Cina gila itu. Kau mengerti?"

"Appa?" protes Heechul tidak terima dengan sebutan baru namjachingunya dari appanya.

"Jangan lupakan tugasmu Joongie. Dan jangan coba-coba untuk bersekongkol dengan eonniemu. Jika aku mengetahuinya, aku tidak akan segan-segan menghukummu juga. Arra?"titah Youngwoon tegas yang membuat Jaejoong menganggukkan kepalanya.

"Baiklah. Kami berangkat dulu ne. sering-sering menghubungi kami." Ucap Jungsoo lagi sambil memeluk kedua putrinya. Begitu pula dengan Youngwoon.

Jaejoong dan Heechul melambaikan tangan mereka sampai kedua orangtuanya tenggelam dalam kerumunan orang dibandara yang semakin padat. Setelah itu mereka pergi darisana dan bergegas pulang.

#SKIP TIME#

"Eonnie, kau mau makan apa?" tanya Jaejoong pada Heechul yang sedang membuat sketsa baju.

"Terserah saeng. Apapun yang kau masak akan aku makan." Jawab Heechul tanpa menoleh ke Jaejoong.

Langsung saja Jaejoong memakai apron biru kesayangannya dan berkutat dengan peralatan dapur. Memotong sayuran dan lauk lainnya. Memasukkan sayuran,lauk dan bumbu kedalam penggorengan . jaejoong memang sangat suka memasak. Meskipun penampilannya agak tomboy tapi ada satu sisi Jaejoong yang benar-benar menunjukkan bahwa dia adalah seorang yeoja.

Setelah 30 menit,masakan Jaejoong sudah siap sedia dan tertata rapi dimeja makan.

"Eonnie..masakannya sudah siap." Panggil jaejoong.

Langsung saja Heechul menghampiri Jaejoong dan menarik kursi. Keduanya makan dalam diam. Karena sejak kecil dikeluarganya mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal termasuk dalam tata krama saat makan. Setelah selesai makan Heechul langsung beranjak dari kursinya tnpa membersihkan piringnya dulu. Mengetahui itu Jaejoong tidak marah karena sudah mengerti kelakuan eonnienya itu. Dengan senang hati Jaejoong membersihkan piring Heechul. Benar-benar adik yang baik eoh? ^_^

#Siang hari#

"Eonnie mau kemana?" tanya Jaejoong ketika dilihatnya Unnienya memakai dress pink selutut yang membuatnya terlihat sangat cantik.

"Mau jalan-jalan dengan Hankyung." Jawab Heechul sambil menyisir rambut panjangnya.

"Mwo? Bukannya hari ini anak sahabatnya appa akan datang kemari? , Yun..Yun siapa sih namanya?."

"Masa bodo dengan itu. Aku mau keluar."

"kalau begitu akan kulaporkan pada appa kalau eonnie mau pergi dengan Hankyung oppa." Jaejoong langsung mengmbil ponselnya yang tergeletak di sampingnya.

"Laporkan saja pada appa. Kalau begitu aku juga akan melaporkan pada appa kalau saat kelulusan SMA kemarin kau pergi ke pub bersama Junsu dan Eunhyuk."

Deg…

"Da..darimana eonnie tahu itu?" tanya Jaejoong dengan wajah horor.

"Tidak penting aku tahu darimana. Yang jelas, kalau kau melaporkanku pada appa aku juga akan melaporkanmu pada appa. Adil kan?"

Cegluk..

"Gawat. Kalau sampai appa tahu bisa mati muda aku. Andwae! Aku belum lulus kuliah dan menikmati masa remajaku yang masih panjang. Bagaimana ini? Ottohke?" batin Jaejoong.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan menghubungi appa dulu." Heechul sudah bersiap-siap akan mengeluarkan ponselnya.

"JA..JANGAN EONNIE! aku tidak akan melaporkan unnie pada appa."

"Bagus." Senyum Heechul sambil memasukkan kembali ponselnya kedalam tasnya.

"Lalu,kalau dia datang kemari aku harus bagaimana? Masa' aku bilang eonnie sedang keluar. Orang tuanya pasti akan memberitahu appa dan umma."

"Katakan saja kalau kau adalah aku. Beres kan?"

"MWO? Yang benar saja eonnie?" kaget Jaejoong

"Ayolah..tidak ada ruginya kau menyamar menjadi aku. Lagipula orang tuanya belum ada yang bertemu denganku. Mereka pasti tidak akan curiga, jebal joongie..jebal."

"Kau gila eonnie. Lalu bagaimana dengan appa? Aku tidak mau mati muda ditangan racoon raksasa itu."

"Kalau soal itu kau tidak perlu khawatir,soal racoon jelek itu aku yang akan mengurusnya. Kau tinggal menyamar jadi aku hanya sampai 1 bulan."

"Jinjja? Kau akan menjamin keselamatanku?" pasti Jaejoong lagi.

"Ne. kau bisa pegang kata-kataku."

"Baiklah kalau begitu."

"Kyaa..kau memang yang terbaik saeng!" Heechul langsung memeluk Jaejoong erat.

"Gomawo Joongie. Gomawo..saranghae.." histeris Heechul sambil menciumi Jaejoong.

"Ne eonnie. Aku tahu. Tapi lepaskan aku. Aku tidak bisa bernafas." Ronta Jaejoong.

"Mian..hehe. aku terlalu senang tadi." Heechul tersenyum manis.

"Baiklah. Segera berangkat sana. Jangan buat Hankyung oppa menunggu."

" . aku berangkat dulu ne. hati-hati dirumah ne.." pamit Heechul sambil mengacak-acak rambut Jaejoong yang membuat Jaejoong cemberut.

"Sudah sana berangkat. Jangan mengacak-acak rambutku. Aku bukan Heebum." Protes Jaejoong kesal.

"Baiklah, aku berangkat dulu ne. annyoeng Joongie."

Heechul langsung bergegas keluar dari rumah mewahnya. Terdengar suara mobil Heecul lalu kamudian suara itu hilang menandakan Heechul sudah benar-benar meninggalkannya dirumah sendirian.

"Haahh…sendirian deh.." gumamnya sambil mendudukkan dirinya disofa.

"Kira-kira orangnya seperti apa ya? Kata umma dia sangat tampan dan manly. Apa benar?" gumam Jaejoong.

Dia jadi teringat beberapa minggu yang lalu ketika mereka berbelanja disupermarket. Jungsoo mengatakan bahwa ada namja yang sangat tampan dan manly. Karena penasaran Jaejoong minta diberitahu oleh ummanya, namja mana yang dimasudkan ummanya. Dan betapa shocknya Jaejoong ketika melihat namja yang dimaksud ummanya tadi. Namja bertubuh gemuk dengan tinggi yang tidak ideal dengan besar tubuhnya,kepala botak, dan dipenuhi tato disekujur tubuhnya. Jaejoong benar-benar tidak menyangka pendapat umma tentang namja tampan dan manly sangat berbalik dengan tipe namja yang dia suka. Namja yang dingin yang terkesan menutup diri, itulah namja yang disukai Jaejoong. Namja seperti U-Know TVXQ yang merupakan namja sempurna dimata Jaejoong dan yang mampu membuat dia tergila-gila dan dapat mengalihkan dunianya. # #plakk.

"Astaga..jangan sampai namja seperti itu yang akan dijodohkan dengan Heechul eonnie. Memang tidak masalah mau seperti apa orangnya,toh yang akan menikah nanti Heechul eonnie, tapi masalahnya yang pertama menjadi Heechul eonnie kan aku. Aahh..kenapa aku tadi mau-mau saja. Dasar pabbo. Tapi kalau aku tidak mau, eonnie akan melaporkan kejadian pub itu pada appa. Ahh..jadi bingung."

Ting tong (?)….

Suara bel menghentikan aktifitas mari bingung bersama Jaejoong #plakk#. Segera Jaejoong membuka pintu. Ketika dia membuka pintu dia mengernyitkan dahi. Pasalnya, tamu itu membelakangi Jaejoong sambil berbicara melalui ponselnya.

" sudah sampai…"

"Mian,mau mencari siapa?" dengan tidak sopannya Jaejoong bertanya pada namja yang membelakanginya yang menelpon seseorang itu.

Tamu tadi sedikit terkejut dan membalikkan badannya menghadap Jaejoong.

Betapa terkejutnya Jaejoong menatap namja didepannya. Namja didepannya saat ini sangatlah tampan. Dengan rambut coklat,bibir berbentuk hati,tinggi semampai dengan tubuh yang sesuai dengan tingginya. Benar-benar namja yang sempurna dimata Jaejoong. Bahkan U-Know TVXQ saja kalah.#bayangin appa di short ver.x Android.^_^#

"Tampan" gumam Jaejoong dalam hati.

"Cantik" gumam namja itu dalam hati.

Dan tanpa sadar keduanya menyunggingkan senyuman yang paling manis yang pernah mereka tunjukkan.

TBC

Mind review plisss…