Salam para Readers sekalian..
Masih tidak ingat dengan saya..? Kayaxnuya gx lah..
Yah dulu pernah menjadi Author jadi-jadian dengan pen name Hikaru Drganeel namun sekarang sudah saya ganti menjadi Neutrin21 krana supaya gx bosen XD
Tapi ada yang bilang bingung panggil saya siapa? Um..sempet bepikir mungkin lebih baik pangil Hikaru aja dulu deh XD
Oh iya..Ingin tau kenapa Hikaru si author gadungan baru menampakan diri?
Yap..sudah jelas karena sekolah..-_-"
Hah...Ya Ampun...Sekolah benar-benar menyita banyak watu luangku..
Maaf bagi Readers sekalian dari Author gadungan ini...Bagaimana pun Author menjadi wakil Ketua OSIS di SMA..dikit-dikit ada program Wakil harus ikut..Dan juga di Ekskul, Author jadi pengurus juga T.T
Mau gimana lagi? Sibuk lagi deh..
Ditambah lagi..sekolah saya sedang merayakan ulang tahunnya ke-30..jadi temen-temen kelas saya mengandalkan saya untuk buat naskah drama buat lomba plus ikut lomba Story Telling -_-
Oh Iya..! Ada yang disini ikut SSMA (Sekolah Sahabat Mata Air)? Karena Hikaru juga ikut lho..#abaikan
Karena kesibukan sekolah, Hikaru jadi punya sedikit waktu luang...jangankan buat FF...baca Manga dan nonton Anime aja jarang sekali sekarang..
Ditambah..karena Hikaru laki-laki..um jadi agak gx pede buat publish FF habis hampir semua Author di Fandom FT perempuan XD
Oleh karena itu...Hikaru akan memutuskan untuk berhenti menjadi Author setelah menamatkan semua FF saya..tapi tetep suka FF dan selalu mereview kok ^^
Nah...! Ini dia Chapter 3 dari A.I.L...! Maaf telah membuat para readers menunggu begitu lama sampai bahkan ada yang jenggotan#PLAAAK
Mungkin Chapter ini aka sedikit(sangat) garing...Habis Hikaru buat FF ini sambil begadang..dan juga Humornya belum terjalin rapi seperti di Chappy 1 dan 2 makanya maklumi ya...Readers sekalian.
Mungkin sampai 3 minggu atau lebih kedepan Hikaru tidak bisa update ataupun review sana-sini karna seperti yang saya katakan tadi ada Perayaan Ultah Sekolah..
Dari pada banyak bacot mending kita langsung aja baca!
Accidentally in Love
Genre: Humor and Romance
Pairing: Natsu x Lucy
Diclaimer:
Hiro Mashima
Warning: OOC, gx lucu banget,
dan cocok buat kakek-kakek(?)
Chapter 3: The Reason
Don't like don't read!
Normal POV
Natsu dan Lucy masih mematung karena mendengar perkataan Papanya Lucy. Wajah mereka juga dihiasi warna merah samar-samar. Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan juga bepikir bagaimana cara untuk mengganti rugi atas tulisan 'To Be Contineu' yang mereka hancurkan di Chapter sebelumnya.
Sedangkan Judo juga tidak untuk tidak mau untuk tidak terkejut dengan reaksi kedua remaja itu. Untuk beberapa saat Judo masih terdiam untuk menunggu reaksi lebih lanjut dari Natsu dan Lucy. Namun sepertinya mereka masih distuned oleh rangkaian kata-kata dari Judo.
Judo mulai memberanikan untuk berbicara "J-jadi...bagaimana menurut kalian?" tanyanya. Natsu dan Lucy pun kembali dari shock world mereka. Mereka terdiam sejenak dan mulai menarik nafas.
.
.
.
.
.
.
.
.
"MANA MUNGKIN AKU MAU TUNANGAN DENGAN ORANG SEPERTI DIA?!" teriak mereka ke Judo sambil menujuk satu sama lain.
"JANGAN MENUNJUK KEARAHKU!" teriak mereka.
"DAN JANGAN TIRU UCAPANKU!" teriak mereka sekali lagi bersamaan.
"Ya ampun! Apa batery kalian yang untuk bertengkar itu tidak pernah habis?" tanya Judo memasang poker facenya.
"TAKKAN PERNAH HABIS!" ujar mereka lagi.
"SUDAH KUBILANG JANGAN TIRU UCAPANKU!" ujar mereka lagi satu sama lain.
"Lucy! Natsu~kun! Bukannya kalian sudah berbaikan tadi?" tanya Layla dengan wajah kecewa karena telah gagal membuat mereka berbaikan.
"Mama! Mama pikir aku tadi ini ikhlas menjabatkan tanganku yang putih, mulus, bersinar, awet muda dan berkilau ini dengan tangan Si Pinky yang jorok, kotor, bau, kasar, berkarat dan kadarluarsan itu" kata Lucy menghusap tangannya geli.
"Hey..Loe kira tangan gue ini transformers apa? Pake karatan dan kadarluarsan segala?" ujar Natsu kesal. "Bisa jadi" jawab Lucy singkat, tepat dan jelas dengan ekspresi yang ingin mengucapkan'ngaca-dulu-deh'.
"Sudah..sudah..kalian berdua ini bagaikan Yin and Yang aja...begini kalo kalian benar-benar tidak berbaikan. Maka Mama akan menggunakan metode Mama yang lebih ekstrim.." celoteh Layla.
"Metode ekstrim...?" tanya Natsu dan Lucy bersamaan.
"Iya...Mama punya 'sekamar' metode untuk membuat kalian baikan" kata Layla. "Tante ini tidak punya bakat dalam membuat kata-kata" pikir Natsu sweatdrop. "Lalu gimana maksud metode Mama itu...kurasa bagaimana pun metode Mama itu tak akan membuatku berbaikan dengan makhluk spesies langka itu" Lucy menatap sinis Natsu. "Loe tuh yang spesies berbahaya" balas Natsu.
"Ya ampun..kalian berdua ini...untung kiamat belum dekat jadi Mama bisa berpikir lebih jernih..Jadi begini metodenya..umm..Begini, kalian dapat memilih metode mana yang Mama akan gunakan..tapi tidak akan Mama bilang sekarang, mungkin nanti setelah Dinner..." ucap Layla tersenyum walau ada 'something' di senyumannya itu.
"Ya..sudah.." ucap Natsu dan Lucy bersamaan menghela nafas namun 1 detik kemudian menatap sinis satu sama lain "Kenapa sih dia meniru perkataanku terus, dasar CopyCat..untung dia tidak dapat meniru pikiranku" pikir mereka berdua. Yah..walau mereka tidak sadar kalau peikiran mereka juga sama.
"Sudah...jangan terlalu dipikirkan, Layla. Nanti juga mereka berdua baikan sendirinya dan bersahabat kemudian saling jatuh cinta lalu menikah dan setelah itu mencetak cucu untuk kita lalu hidup bahagia...forever after" jelas Judo dengan gaya bicara mendongeng sambil menutup buku yang berjudul 'Cita-cita Judo dan Igneel' tanpa menyadari tatapan Natsu dan Lucy yang berkata 'it's so impossible'.
"Hey, Sayang...rasanya ini pertama kali aku melihat buku itu. Kau dapat dari mana?" tanya Layla dan Judo pun menjawab "Oh..buku ini aku persiapakan sejak aku bertemu dengan Igneel tentang bagaimana rencana masa depan kami setelah anak kami menikah".
"Eh..Igneel itu siapa, Pa?" tanya Lucy. "Hey, Blondie...jangan sebut-sebut nama Ayahku dari mulutmu yang tidak lulus dari TK itu(?)" ujar Nastu sinis.
"Siapa..." ucap Lucy.
"Ayahku...!" balas Natsu.
"...yang bertanya padamu" Lucy menjulur lidahnya.
Natsu hanya menggeram menahan amarahnya "Huh...kalo saja dia bukan cewek udah ku serut tuh pantatnya" pikirnya.
Melihat itu, Judo hanya bisa bersweatdrop ria "Hmm..benar kata Natsu..Om Igneel adalah Ayahnya sekaligus sahabat karib Papa...Kami sudah berteman sejak SD hingga sekarang...Dia sudah seperti Kakak bagi Papa. Sudah banyak sekali kenangan-kengangan manis, pahit, asam, dan asin yang kami alami selama berteman" jelas Judo menutup mata sambil tersenyum.
"Kok kayak permen Nan* Nan*" pikir Lucy sweatdrop.
"Ditambah..Jika kalau bukan karana Om Igneel..mungkin Papa tidak akan bertemu Mamamu dan melihatmu lahir" Lucy sedikit terkejut mendengarnya lalu bertanya kembali "Memangnya kenapa?".
Judo tersenyum dan melanjutkan ceritanya "Dulu saat masih SMA...Papa dan Om Igneel adalah teman sekelas karena sekolah kami sama. Dan waktu itu juga, Papa sedang menyukai seorang gadis yang duduk di depan Papa...Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik dimata Papa...Wajahnya...Senyumnya...Suara...dan tak lupa tubuhnya yang Cetar Membahana membuat Papa hampir menjadi tergila-tergila dari hari ke hari..." jelas Judo tertawa.
"Biarku tebak..pasti gadis itu adalah Mama..Iya kan, Pa?" tanya Lucy dengan mata berbinar-binar.
"Bukan..Dia Tante Grandine"
.
.
.
.
.
.
"AAPAAAA...!?"
"Yah...Dia Tante Grandine...Papa pernah tergila-gila dengannya namun sepertinya Om Igneel juga begitu...Karena dulu waktu SD Om Igneel itu selalu mebela dan menudukung Papa...Jadi Papa menyerah walau hati Papa hancur berkeping-keping..tapi beberapa bulan kemudian Papa menyadari bahwa gadis di dunia ini bukan satu saja...Seperti kata pepatah : Dunia tak seluas Daun Kelor, Ada begini ada begitu..."
Judo berheti untuk minum air dan melanjutkan Story Tellingnya kembali.
"Dengan bermodalkan wajah tampan nan mempeson, Papa pergi untuk memburu gadis-gadis cantik dan seksi dan pada akhirnya bertemulah dengan Mamamu...kemudian dengan jurus PDKT andalan Papa...Mamamu langsung klepek-klepek dengan Papa bagaikan ikan yang ditangkan nelayan...Kemudian Kami menikah muda dan Mamamu sudah hamil di malam pertama...Menyadari hal itu, Papa langsung mencari perkerjaan untuk menghidupi Mamamu dan Calon-Baby Papa walaupun harus membanting tulang punggung, lengan, kaki, paha bahkan tulang ekor(?)...Sehingga pada akhirnya Papa berhasil menjadi pembisnis yang hebat dan mempunya keluarga yang bahagia bersamamu dan Mamamu..."
.
.
.
Mulut Lucy mengangak lebar mendengar cerita Judo dan kemudian bertanya.
.
.
"...Papa bercanda kan?..."
"Tentu saja..!" ujar Judo tertawa. Lucy pun hanya bisa menghela nafas panjang sambil menghusap-husap dadanya. Sedangkan Natsu? Dia masih terkagum-kagum dengan kemampuan mengarangnya Judo.
Judo berhenti tertawa dan berkata "Senang sekali rasanya bisa mengarang cerita sehingga membuat mulut putri tercintaku mengangak lebar...bahkan 10 lalat pun bisa masuk kesana".
"Huh..Papa..." Lucy mengembungkan pipinya yang memerah dan menatap kesal pada Papanya. "Ya..Tentu saja itu semua Cuma candaan...Lihat saja Mamamu..dari tadi terlihat menahan tawa saat Papa menceritakannya.." Judo kembali tertawa diikuti tertawanya Layla yang seperti kata Judo sudah tidak kuat menahan tawa plus Grandine juga ikut-ikutan tertawa.
Lucy dan Natsu hanya bisa melihat orang tua mereka dan berpikir "Aku itu anak mereka ya..?".
"Jadi dari tadi Om Blondie bercanda ya tentang Om menyukai Ibuku?" tanya Natsu. "Jelas dong, Nak Natsu...Gadis yang duduk didepan Om yang membuat Om tergila-gila sudah pasti Tante Layla...Lagi pula, bagaimana mungkin Om menyukai Ibumu yang seperti seorang nenek lam-" Judo langsung mengakhiri kalimatnya karena karna sudah mersakanAura Hitam pekat dari Grandine.
"Hey, Judo...tadi aku sedikit tidak dengar apa yang kau bilang di terakhir...Aku seperti apa?" ujar Grandine pura-pura tidak tau sambil melemaskan jari jemarinya dengan evil-smirk terlihat mengambil 70% dari wajahnya. Layla yang disamping Grandine hanya diam dan terlihat merinding. Sedangkan Lucy hanya bisa diam dan berdoa untuk Papanya supaya diberi umur panjang.
Sedangkan Natsu juga hanya bisa diam sambil mengambil Handphone dari sakunya dan mengirim SMS ke suatu nomor berisikan pesan:
'Aku pesan satu buah batu nisan yang bertuliskan
'Judo Hearfillia Rest in Peace'
Mohon segera diantar'
"Ee..e..ano...aku bilang mana mungkin aku menyukaimu dan jatuh cinta padamu..Bagaimana pun kau adalah gadis yang begitu sempurna waktu itu...aku bahkan tidak pantas untukmu...Lihat saja wajahmu..matamu bagaikan bintang..bibirmu yang mempesona...pipimu yang mulus...Kau bahkan lebih cantik dari pada Artis Jepang Miabi, kau tahu..? Dan juga bodymu...Pinggangmu begitu langsing...dadamu dan pantatmu yang kencang dan kulitmu yang putih..Ah..ya ampun..Seperti Kuda Australia deh..Aku yakin karna itu yang membuat Igneel jatuh cinta dengamu..he..he.." ujar Judo sambil menunjukan jempolnya walau tubuhnya jelas terlihat sedang shaking.
Grandine pun menarik nafas panjang "Ya sudah...kumaafkan untuk sekarang saja...lagi pula kami sudah diundang makan malam disini dan kau itu tuan rumah disini...bagaimana pun aku harus menjaga nama baikku sebagai tamu.." Judo dan yang lain bernafas lega mendengarnya kecuali Natsu karena telah terlanjur mengirim pesan tersebut.
"Lagi pula...hari ini hari apa?" tanya Grandine.
"Hari Sabtu..memangnya kenapa?" tanya Layla balik.
"Baguslah...jika saja hari ini adalah Kamis...mungkin nama suamimu akan ada title baru.." Judo sedikit heran "Benarkah? Title apa? Title Sarjana Hukum? Spd? Drs?"
"Bukan..."
"Lalu..."
"..R.I.P.." jawab Grandine enteng sedangkan Judo sudah memutih.
"Um...ano..eto..Jadi...Sebenarnya bagaimana cerita Papa bertemu dengan Mama berkat bantuan Om Igneel?" tanya Lucy to-the-point dengan tujuan menjauhkan suasana awkward dari mereka.
"Oh iya...Aku belum menceritakan kejadian yang sebenarnya..um..baiklah kupikir dengan menceritakan ini akan membuat kau dan Natsu mempunyai gambaran bagaimana kami bisa bersama" jelas Judo.
"Gambaran...?" tanya Natsu. "Iya..gambaran...lagi pula kalian akan bertungangan jadi bagaimana pun harus tau gambaran pasangan sebelum menjadi suami-istri".
"Ya..ampun, Papa...kapan aku bilang setuju untuk bertunangan dengan manusia punya gen rambut aneh dan berantakan itu..!" ujar Lucy.
"Hey..! Hey..! Siapa yang kau rambut aneh dan berantakan..!?"
"Ssshhh...Tenang kalian berdua...Dan Lucy..! Jangan berkata seperti itu...Rambut Natsu~kun itu tidak aneh dan berbantakan...Warna rambut Natsu~kun itu Limited Edicition lho...Plus itu tidak berantakan hanya saja Natsu~kun itu rambut satu dengan lainnya itu tidak simetris gitu.." terang Layla.
"Aku jadi binggung harus merasa senang atau sedih...walau Tante Layla berniat membelaku tapi perkaatannya lebih menghina" pikir Natsu sweatdrop.
"Hey..bisakah tenang sebentar...apa perlu aku gembok(?) mulut kalian berdua..? Apa kalian tidak malu terhadap Wendy? Dia saja yang jauh lebih muda bisa diam dan tidak berisik..." ujar Judo tegas.
Natsu, Lucy, Layla dan Grandine pun hanya bisa mengela nafas dan berkata "Wendy itu tidak berisik dan diam bukan karena tahu sopan santun tapi sudah tidur karena mendengar ceritamu yang endingnya happy forever after itu...".
Judo pun sedikit kaget dan melirik ke arah Wendy dan ternya benar Wendy sudah terlelap menuju ke dreamland. "Oh..iya..kenapa aku tidak tau ya..?" tanya Judo tidak menyadarinya. Yang lain hanya bisa sweatdrop.
.
.
TING TONG
.
.
"Siapa datang malam-malam begini ke rumah kita" tanya Layla. "Entahlah..coba kau periksa, Hooney" ucap Judo. "Baiklah.." Layla pun menuju pintu untuk mengecek.
"Ehem..Baiklah..Jadi kita mulai saja dari awal...bagaimana aku bertemu dengan Igneel...Bagaimana perjalangan persahabatan kami...Dan bagaimana kami bertemu dengan ibu kalian" kata Judo bersemangat dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Baiklah..." ucap Natsu dan Lucy hanya bisa pasrah mendengarkan Judo ber Story Telling lagi. Grandine pun hanya bisa terkekeh melihat reaksi anak dan calon-menantunya.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan Layla...
"Maaf Buk...Kami kesini untuk mengantarkan Batu Nisan yang Ibu pesankan.."
"Huh...?"
*TO BE CONTINEU*
Natsu: "Oke..kini saat Sesi Balasan Ripiu.." :D
Lucy:"Review..bukan Ripiu.."#sweatdrop -_-"
Natsu:"Suka-suka aku dong..." :P
Lucy:"Ya sudahlah...Oke buat yang pertama dari Kuchiki Rukia-taichou: Hah..? Masa? Biar kubantuin cukur ya XD...Terima kasih sudah mau mengeluarkan sura tawa untuk Fic ini ^_^ /"
Natsu:"Berikutnya..Kuro Joker: Hehe..pasti dong XD"
Lucy:"Next is Himiki-chan: Hoho..Keep Reading ya :D"
Natsu:"Buat Nnatsuki: Um..maaf karena telah membuat Na-chan menunggu lama..dan terima kasih sudah menunggu ya, Nan-chan-senpai ^_^"
Lucy:"Dari Reyn Dragneel: Yah..mau gimana lagi Natsu kan anak polos#cubit pipi Natsu gemas XD"
Natsu:"Ih..idih..Sakit tau..Makasih buat Reyn..um berikutnya dari azalya dragneel:Iya..! Makasih sudah lipiu ^^"
Lucy:"Yang bener Review..hadehh...next..Harana VgRyuu: WOW..hebat..Harana~san bisa menyadari itu XD..Tetap Reading ya ^^"
Natsu:"Jadi aku bermata empat ya -_-"
Lucy:"Sabar...yang ini cukup panjang...Um dari ERZA pcar'a JELLAL yg selingkuh ama NATSU: Ampuun...maafkan Authornya ya..jangan masukan dalem hati..Oh iya..Makasih suda Riview^^"
Natsu:"buat Ren: Tenang..nanti aku bikin Lucy klepek-klepek XD"
Lucy:"Huuush...dari Alecia Marianne: Tentu..! Makasih sudah mau membaca dan mereview^^"
Natsu:"Oke..buat Sagara Ai: Makasih sudah bersabar..keep reading XD"
Lucy:"berikunya Siffa159: Tenang kok...sudah perlahan-lahan tapi jangan Nastu ikut dong nanti..nanti yang nemenin aku ciapa? XD keep reading^^"
Natsu:"dari yuuki-abcd: Em...em...em..I-iya Makasih..Tetap Reading ya ^0^"
Lucy:"buat SilverFlamers: Iya itu bener..! mamy poko..gx ada bocor XD"
Natsu:"dari winha hearfillia: Ini sudah lanjut..terima kasih sudah menunggu ^^"
Lucy:"berikutnya..Minna SasuSaku: Hoho..aku juga ketawa ngakak XD terima kasih sudah menunggu^^"
Natsu:" buat Karou Dragneel: um..rasanya iya sih XD..Terima Kasih sudah mereview..!"
Lucy:"Terima Kasih juga buat Uzumaki Senju, Guest, Guest, Hiruma Hikari, Guest karna sudah membaca dan mereview FF ini ^^"
Natsu:"Nah..Sekilan dari Sesi ini..Kami pergi dulu"
Lucy:"Jaaa~"
Mind to Review?
