New story again.
Ahahahahaha yang kemaren aja belum selesai -,-
Tapi mau gimana lagi, ide di otak meledak-ledak.
Jadilah cerita inii :D
Sebenernya ini cerita remake dari film 'Queer As Folk'
Jadi jangan kecewa kalo ceritanya sama, tapi kemungkinan ada sedikit yang aku ubah biar sesuai dengan jalan cerita.
Jadi selamat menikmati chingu :)
.
.
Karakter Brian QAF yang manly, ber-sixpack, ganteng dan sangaaaat sexy *author mimisan* mengingatkanku kepada sosok biasku, Choi Siwon.
Dan karakter Justin yang putih, kecil, berwajah manis, berambut pirang dan berbibir sexy mengingatkanku pada jodohku didalam mimpi, Cho Kyuhyun 3
Menurutku karakter WonKyu-lah yang cocok untuk cerita ini :)
Semoga semua juga sependapat denganku :D
.
.
Ok chapter 1 ini Cuma prolog, kalau responnya bagus bakal aku lanjutin.
Dan tentu saja jumlah review akan sangat berpengaruh buat kelanjutan cerita.
Jadi bagi yang suka, jangan jadi silent reader ya :)
Aku juga butuh apresiasi kalian :)
.
.
-Happy Reading-
.
.
Warning: Yaoi, BoysLove, NC-17, Typos, Alur Berantakan. Please, don't bash pairing! Anti WonKyu don't read!
.
Disclaimer: Semua chara hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.
.
Rated: Karena film aslinya sangat vulgar, tentu saja cerita ini masuk kedalam rate M.
.
.
.
Inspirasi Cerita: Drama Queer As Folk.
.
.
"Queer As Folk, WonKyu Ver"
"Ahh yeah oh God. Yes like that! Ouhh"
"Arrgh fuck! So tight bitch. Ah yes ooh aah yeah"
"Ahh ahh suck me deeper baby. Ahh"
Suara desahan saling bersahut-sahutan didalam sebuah ruangan bercahaya termaram yang terletak dipojok belakang sebuah club malam. Hal yang biasa memang jika mengingat betapa bebasnya pergaulan anak muda zaman sekarang. Namun jika didengarkan dengan baik, ada yang aneh dari dalam ruangan itu. Dari sekian banyak desahan yang terdengar, tak terdengar sedikitpun suara desahan yeoja.
Dan, tentu saja itu karena club ini hanya dikhususkan untuk para namja penggemar sesama jenis yang ada dikota ini. Club malam bernama Mirotic ini sungguh sangat terkenal dikalangan para gay. Jadi jangan heran jika banyak para namja tampan maupun manis yang 'beraktivitas' didalam club ini.
Club ini cukup luas sehingga dapat menampung banyak orang. Ruangan-ruangan didalam club inipun banyak dan cukup luas. Mulai dari dance area yang tepat berada ditengah club. Lalu ruangan VIP yang terdapat dilantai dua club. Selanjutnya ada bar besar disamping dance area. Dan yang terakhir namun tak kalah penting, ruangan yang terletak dipaling belakang club. Ruangan khusus untuk yang ingin 'bersenang-senang' dengan pasangan mereka.
Sengaja club ini tak menyiapkan kamar-kamar pribadi untuk para pasangan yang sudah tak dapat menahan hasratnya. Alasannya?
"Lebih menyenangkan bila making love ditempat ramai"
Begitulah alasan sang pemilik. Dan terbukti, dengan adanya ruangan yang biasa disebut backroom itu, semakin banyak pengunjung yang datang ke club ini.
Cukup membahas tentang segala sesuatu tentang club ini. Mari kita alihkan pandangan kita kearah sudut backroom. Diana tampaklah seorang namja bertubuh atletis dan berparas tampan sedang asik bersama seorang namja pirang dibawahnya.
"Aahh yeah. Ooh ini nikmat Wonh. Ngh lebih cepath. Ahh" desahan sang namja pirang terdengar sangat menggoda. Sedangkan Siwon, sang pembuat namja pirang itu mendesah hebat hanya diam sambil sesekali memejamkan mata menikmati himpitan lubang si namja pirang.
"Argh I wanna cum. Ngh" Siwon pun mempercepat gerakan menghantam lubang si namja pirang. Keringat didahi yang terkena pantulan cahaya biru membuatnya terlihat semakin sexy dan tampan sekaligus. Sungguh sangat menggoda iman para uke lain yang ada didalam ruangan itu.
"Aaaarggghh" Teriakan kenikmatan mengakhiri permainan keduanya. Sang namja pirang langsung tergeletak dilantai karena kelelahan. Sedangkan Siwon hanya menatap kosong dan segera pergi meninggalkan ruangan itu. Setelah membuang pengaman dan menutup retsliting jeans nya tentu saja.
Dengan santai ia berjalan melewati lorong demi lorong menuju dance area. Ia tersenyum melihat betapa pesat clubnya ini berkembang. Clubnya? Ya, dialah pemilik Mirotic club. Choi Siwon. Selain pemilik club terkenal ini, ia juga sangat popular sebagai seme idaman. Hamper semua pasangan gay tergila-gila padanya. Bahkan tak jarang ia mengubah namja straight menjadi gay sepertinya. Yah, pesonanya memang begitu kuat.
"Habis bersenang-senang seperti biasa, eoh?" Tegur Sungmin, sahabatnya yang sangat sering berkunjung ke Mirotic.
"Begitulah hyung" Sahut Siwon singkat. Ia mengambil posisi disamping Sungmin dan memesan segelas Vodka kepada bartendernya.
"Hm, apa kau tak lelah? Kau harus ingat berapa umurmu. Berubahlah, cukup bermain-mainnya." Nasihat Sungmin. Ia memandang khawatir pada sahabat yang sudah ia anggap sebagai dongsaengnya itu.
"Aku memang sudah dewasa hyung. Tapi setidaknya aku tak setua dirimu. Kau boleh menasihatiku setelah kau mendapat pasangan yang benar-benar kau mau hyung." Siwon menghabiskan Vodka-nya dalam sekali teguk dan berjalan menjauh dari tempat Sungmin duduk.
Sungmin hanya bisa menatap punggung Siwon yang berjalan menjauh dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
"Andai kau mengerti Won."
.
.
.
.
.
"Yah Cho Kyuhyun! Laporan apalagi ini?! Kau tak lelah membuat malu nama keluarga?!" Bentakan seorang namja berumur itu membuat seisi rumah terkejut dan segera mendatangi keasal suara.
"Appa, berhenti berteriak. Aku sudah katakan yang sebenarnya padamu. Aku tak ingin membohongi diriku. Aku ingin diriku apa adanya." Sang anak yang bernama Cho Kyuhyun itu membela diri.
'Cihh kenapa kau bangga sekali dengan tingkahmu itu. Kau tau? Kau itu menyimpang! Dan gay bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Terlebih lagi berbuat mesum pada temanmu saat disekolah. Itu sungguh memalukan. Kau seharusnya malu anak brengsek!" Bentak sang appa.
"Aku tak berbuat mesum. Hanya guru itu saja yang terlalu melebih-lebih…"
"Berhenti membuat alasan, anak bodoh! Pergi kau dari sini sebelum aku membunuhmu!"
Kyuhyun menatap marah pada appa-nya. Ia pun mengambil jaket dan segera pergi meninggalkan rumah bertingkat dua itu. Tak dipedulikannya teriakan sang umma yang memanggil-manggilnya. Ia hanya ingin pergi menjauh dari bangunan yang sudah tidak bisa dianggapnya sebagai rumah lagi.
.
.
.
.
.
Kyuhyun menatap kosong pada jalanan didepannya. Kakinya tak berhenti melangkah. Entah akan kemana ia malam ini.
Sebenarnya ia sangat letih jika harus selalu bertengkar dengan appa-nya yang sangat temperamental itu. Namun ia pun tak bisa apa-apa. Ia selalu menjadi sasaran kemarahan appa-nya sejak appa-nya tahu bahwa ia gay. Appa-nya selalu berusaha agar Kyuhyun menjadi normal kembali. Namun Kyuhyun menolak dengan tegas. Ia tak suka memakai topeng jikaa hanya untuk terlihat baik didepan orang lain. Ia ingin menjadi dirinya sendiri.
Tanpa ia sadari, ia telah tiba di persimpangan jalan besar yang sangat familiar baginya. Ya ia sering berkunjung ke daerah ini untuk mengamati sesuatu. Sesuatu yang sejak lama ia inginkan.
Kyuhyun menyandarkan dirinya pada tiang lampu jalanan. Ia menatap lesu pada sebuah gedung bertuliskan Mirotic diatasnya. Ya, inilah yang ia inginkan sejak lama. Ia sangat ingin masuk dan berbaur didalam club yang sangat terkenal bagi orang-orang sepertinya. Namun usia menjadi alasan. Usianya yang belum genap 18 tahun membuatnya mendapat larangan keras untuk masuk dari para penjaga didepan club itu.
Karena terlalu asik berfikir, ia tak menyadari seorang namja berbaju hitam yang baru saja keluar dari Mirotic club sedang menatap lekat padanya. Dan ia baru menyadari tatapan itu setelah tersadar dari lamunannya.
Pandangan mata keduanya bertemu. Entah apa yang mereka berdua rasakan, tapi dapat dilihat dari pandangan keduanya. Keduanya memiliki rasa ketertarikan yang sama. Dan rasa ketertarikan itu yang membuat sang namja berbaju hitam berjalan mendekat kearah Kyuhyun yang masih mematung dibawah lampu jalanan.
"Hai. Siwon imnida." Ujar namja berbaju hitam itu memperkenalkan diri.
"Ah, Kyuhyun imnida." Balas Kyuhyun gugup. Tatapan tajam Siwon, senyuman atau lebih pantas disebut sebagai seringaian yang Siwon tampilkan membuat Kyuhyun bergetar aneh.
"Sedang apa? Kau sepertinya belum cukup umur untuk datang ketempat seperti ini."
"Yah begitulah. Karena itu, aku hanya dapat memandang dari sini. Para penjaga itu pasti tak akan mengizinkanku masuk." Ujar Kyuhyun sebal.
Siwon tersenyum licik melihat keputusasaan Kyuhyun. Ah sepertinya malam ini ia akan sedikit 'berolahraga' lagi.
"Hm. Kau ingin 'bersenang-senang' denganku?" Tawar Siwon dengan seringaian diwajahnya.
"Mwo?"
.
.
.
.
TBC Or Delete?
Review :)
.
.
.
Ceritanya gak sama ya? Ya tapi inilah yang ada difikiran aku. Jadi harap dimaklumi. Tapi sebagian besar tempat dan jalan cerita ini bakal sama persis kaya drama nya.
.
.
Baiklah akhir kata, kalau pengen cerita ini dilanjut mohon review ya.