disclaimer: aph © hidekaz himaruya
warning: depressed girl, AU, bahasa kasar, OOC, & mungkin hiatus tapi akan kucoba.
catatan: ini benar-benar absurd dan sepertinya mirip Cerita Cinta, but skinny love is a lovely and heartbreaking song & omg i can't handle it. terima kasih banyak bon iver sudah menciptakan lagu skinny love.

judul: skinny love
sinopsis: bukti nyata bahwa jiwa gila dalam pikiran waras bisa menemukan cinta.


01: a madman saw a madgirl.


Gilbert menjulurkan lidah ke langit lama sekali. Orang-orang mulai menatapnya dan berbisik-bisik. Orang gila yang tinggal di ujung jalan berjalan melewati punggungnya, lalu menepuk bahunya, mengacungkan kedua jempol dan berkata semoga beruntung. Tawa lebar bak penyihir membahana setelah orang gila itu menjauh.

Cengir muncul di wajah Gilbert. Orang-orang memerhatikan ia semata dan seluruh tatapan itu cukup untuk meningkatkan rasa percaya dirinya saat berjalan di kota asing, yang membuatnya merasa kecil seiring kakinya melangkah di atas garis dan lekukan di peta. Lagipula, mungkin saja media massa bersedia meliput berita tentang pria yang menjulurkan lidahnya ke langit, menjulukinya Pengejek Langit, dan namanya adalah legenda.

Oh, ide itu begitu awesome.

Ia memasukkan lidahnya ke dalam mulut dan orang-orang mulai pergi, mencari objek lain itu diejek. Gilbert buru-buru melihat sekelilingnya, berusaha mengenali seluruh wajah-wajah yang meluangkan waktunya untuk mengejek sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Sayang sekali ia tak dapat menaruh seluruh wajah-wajah munafik itu ke dalam otaknya. Cuma cukup untuk satu wajah.

Dan wajah itu adalah wajah seorang wanita. Air mata menggenangi pelupuk matanya, mengaburkan iris zamrud yang tertanam di wajahnya, rambut cokelat kusut dengan hiasan bunga kotor di kepalanya.

Gilbert mengerjapkan mata. Wanita itu seakan mengirim gemetar jatuh dan menggelinding dari tulang leher ke tulang ekornya. Bagaimanapun juga, wanita menangis merupakan salah satu hal terlarang dan harus ia hindari karena pengalaman buruk (ia mencoba menggoda perempuan menangis dan imbalannya adalah lima kali tamparan dan teriakan dengan volume maksimal tepat di telinganya).

Dari ekspresi perempuan itu – kantung hitam di bawah matanya ditambah jejak maskara, mulut rata seperti kayu yang sudah dipoles, dan tatapan setajam pedang – ia mengkonklusi bahwa perempuan itu cuma sekedar gadis yang baru putus, atau pecandu narkoba, atau hanya orang gila yang suka menangis. Ia memilih pilihan ketiga dan memutuskan untuk menjauh, mencari atensi di mal dengan cara berpura-pura menembak setiap gadis di mal.

Ah, pikirannya memang awesome.

Ia pun melangkah pergi dengan cengir lebar seperti senyum rusak di boneka-boneka film horor, menjauh dari perempuan yang mungkin saja hatinya dapat menjadi perhatian dan rumah yang ia cari selama ini.


(np: if you rescue me by chanson des chats; makassar, 27/08/2012)