Dulu ketika manusia menatap langit, yang ada di pandangan mereka adalah warna biru cerah dengan gradasi putih yang mengarak. Sesekali terlihat beberapa burung sedang bermigrasi bersama kelompoknya.

Sekarang?

Puluhan kereta yang berjalan di atas udara, kumpulan burung yang sedang menunggu giliran melintas, hingga polisi yang bertugas mengatur lalu lintas udara. Tak ada lagi langit lapang yang sedap di pandang mata.

.

Dulu manusia berkendara menggunakan kendaraan bermotor dengan ban yang menapak di tanah.

Sekarang?

Tidak ada lagi benda berbahan karet itu. Semua alat transportasi digerakkan oleh mesin jet yang semakin berkembang seiring bertambahnya zaman.

.

Dulu komputer dan manusia adalah dua hal yang berhubungan, namun tidak bergabung menjadi satu.

Sekarang?

Manusia dapat mengakses mesin itu dengan menghubungkan kabel jaringan dengan benda yang melingkar di tengkuk mereka, membuat penglihatan mereka terkoneksi langsung dengan sistem operasi komputer. Tinggal menyentuh udara dengan jemarimu, tak perlu repot membuka laptop atau duduk di depan komputer.

.

Dulu ketika manusia membuka mata untuk pertama kalinya di pagi hari, yang mereka lihat adalah perabotan yang bersandar pada dinding kamar.

Sekarang?

Seorang manusia robot yang siap melayan permintaan mereka mengucapkan, "Selamat pagi, Tuan!"

.

.

Karena saat ini manusia berada di pertengahan abad dua puluh lima; masa dimana teknologi berkembang begitu pesat dan menjadi penopang hidup setiap umat—

juga zaman dikembangkannya cyborg sebagai pembantu manusia.


Cyborg Come To Change You


.

.

2457

Sudah merupakan tradisi yang mengakar kuat di masyarakat, ketika seseorang telah menginjak umur sepuluh tahun mereka diperbolehkan memilih sebuah robot berbentuk manusia—atau yang lebih dikenal dengan cyborg—untuk membantunya mengurus keperluan hidup. Jadi jangan heran jika jarang sekali terlihat orang berjalan sendirian tanpa robot berwujud manusia di samping mereka. Hal itu semata-mata dilakukan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia di masa serba teknologi ini; mulai dari yang ringan seperti membersihkan rumah hingga sesuatu yang rumit yaitu merakit senjata api. Namun tak jarang juga cyborg digunakan oleh sekelompok manusia kesepian sebagai pemuas nafsu seksual.

Dilengkapi dengan Artificial Intelligence atau AI membuat cyborg dapat bergerak dan melakukan pekerjaan layaknya manusia normal. Selain itu kemampuan memahaminya memungkinkan ia untuk mengingat dan mempelajari hal-hal baru yang bahkan belum pernah tersistem pada processor yang tertanam dalam otaknya.

Awalnya cyborg hanya berupa robot besi dengan gerakan patah-patah yang hanya dirancang untuk satu fungsi saya; misalnya cyborg khusus pekerjaan rumah, cyborg ahli memasak, atau cyborg spesialis perang. Tetapi seiring dengan bertambahnya dekade dan majunya ilmu pengetahuan yang berimbas pada berkembangnya teknologi, cyborg dan manusia sudah tidak dapat dibedakan lagi dari segi fisik.

Walaupun disebutkan di atas bahwa memiliki cyborg adalah sebuah tradisi, tak semua orang memilikinya. Hanya orang-orang yang menginginkannya saja serta didukung kemampuan finansial yang mumpuni yang dapat membawa pulang sebuah cyborg.

Dan hari ini, tepat di hari ke dua belas bulan Maret, seorang bocah laki-laki berambut hitam pekat melawan gravitasi tengah berada di ruang tunggu sebuah toko terkenal yang melayani penjualan cyborg. Di tanggannya terdapat sebuah buku bersampul tebal yang berisi foto-foto cyborg dengan berbagai tipe, ukuran, jenis kelamian, dan tentu saja harga yang berbeda. Merasa tidak ada yang menarik hati, bocah bernama lengkap Uchiha Kirito tersebut menutup buku di hadapannya sembari menghembuskan napas berat. Sudah tiga toko ia kunjungi dan tidak ada satupun yang sesuai dengan keinginannya. Hal itu membuat ibu yang sedari tadi menemaninya mulai merasa jengkel. Ia tahu, sangat tahu. Hanya saja ia tidak menghiraukan. For God's sake, ibunya saja kalau belanja bisa tiga kali lebih lama dari ini.

Mereka baru saja akan melangkah keluar dari toko kalo iris onyx Kirito tak menangkap sosok sesuatu yang membuatnya berhenti mendadak. Ia menolehkan kepalanya, memandang lurus jejeran tabung yang memperlihatkan cyborg dengan berbagai macam rupa.

"Kirito, ada apa?"

Mengabaikan pertanyaan ibunya, ia berjalan menuju pusat perhatiannya barusan. Seorang pegawai wanita mengikuti mereka di belakang. Langkahnya terhenti di ujung ruangan—tepat di depan sebuah cyborg wanita yang berada di paling ujung di dekat dinding pembantas, menunggu seseorang untuk membebaskannya dari sana.

CB2382

"Kaa-san, aku mau yang ini."

Ah, good choice, Kirito!


(c) Masashi Kishimoto


.

.

Kirito menatap lekat-lekat sebuah robot menyerupai manusia yang berdiri di depannya. Cyborg berjenis kelamin wanita dengan rambut merah muda sepundak. Bola matanya yang sewarna batu emerald balas memandang Kirito dengan tatapan datar, tanpa ekspresi, namun entah mengapa terasa hangat. Dalam hati ia membatin, bagaimana bisa iris sintetis itu menyerupai bentuk aslinya? Subarashi.

Dilihat dari tinggi badan yang jauh di atas Kirito, cyborg ini berumur sekitar tujuh belas tahun—eh, atau enam belas? Bukan maksudnya ia telah dibuat belasan tahun yang lalu. Lebih tepatnya wujudnya yang seperti remaja berumur tujuh belas. Kirito menatap puas hasil dari kemajuan teknologi tersebut sebelum menyentuh udara kosong dengan jari jemarinya dan tentu saja bukan tanpa tujuan yang tidak jelas. Karena ini adalah abad ke-25, manusia tidak lagi memerlukan sebuah PC untuk mengakses internet. Dengan tekan di bagian sana dan sini, sebuah informasi tentang cyborg wanita ini muncul pada layar berupa hologram di depan wajahnya.

Codename: CherryBlossom2382 (CB2382)

Height: 161 cm

Weight: 45.4 kg

Kirito kembali memandang CB2382. Jempol dan telunjuknya naik turun mengelus dagunya sendiri, khas orang sedang berpikir.

"Jadi namamu…."

"CherryBlossom2382 atau bisa disingkat CB2382, Tuan." Cyborg itu menjawab dengan nada datar tanpa ekspresi wajah. Mendengar ia dipanggil tuan, Kirito mengernyitkan keningnya lalu menggeleng singkat, "Jangan panggil aku tuan. Panggil Kirito saja, cher—ah, namamu kepanjangan. Kita harus cari nama baru yang lebih singkat dan bernuansa Jepang."

Mengangguk satu kali adalah pertanda bahwa ia mengerti. Dengan cepat perintah baru itu tersimpan di otak berupa processor-nya, "Baik, Kirito-san."

"Etto, namamu CherryBlossom, kan? Berarti … Sakura. Cherry blossom dalam bahasa Jepang artinya sakura. Cocok dengan warna rambutmu," ucap Kirito setelah berpikir beberapa saat. Bibirnya kembali menyunggingkan senyum hingga kedua matanya menyipit dan hampir tidak kelihatan. Ia mengulurkan tangannya di udara sambil berkata, "Aku Kirito. Uchiha Kirito. Semoga kita bisa bekerja sama, Sakura."

Sesuai dengan yang telah terprogram di otaknya, ia menyambut tangan tuannya dalam sebuah jabatan, "Sakura. Yoroshiku onegaishimasu, Kirito-san."

Dan acara jabat tangan itu diinterupsi oleh suara ketukan pintu disertai teriakkan khas ibu-ibu, "Kirito, makan malam!"


Science-fiction & Romance


.

.

Musim panas kembali mendatangi Jepang. Walau ratusan tahun telah berlalu, tetapi kegiatan wajib musim panas seperti pergi ke pantai dan makan semangka masih tetap berlaku di sini. Musim panas kali ini juga menandakan bahwa tiga musim sudah Sakura tinggal bersama Kirito dan membantunya mengurus berbagai keperluan dan tugas. Dan Sakura paling sering membantunya dalam mengerjakan pekerjaan sekolah terutama yang berhubungan dengan IT dan mekanik. Tugas-tugas seperti itu sudah tidak asing lagi untuk Kirito yang notabene masih duduk di bangku sekolah menengah. Sekali lagi, perkembangan zaman adalah penyebabnya.

Selama kurang lebih enam bulan tinggal dan melayani Kirito, Sakura sedikit banyak mengalami perubahan. Suaranya jika berbicara sudah tidak datar lagi, menjadi lebih berekspresi sesuai dengan apa yang dibicarakan. Wajahnya pun tidak stoic. Ini semua akibat Kirito yang menyuruhnya untuk belajar menggunakan ekspresi. Dan salah satu caranya adalah menonton telenovela yang ditayangkan setiap sore bersama ibunya.

Namun tetap saja. Mesin adalah mesin. Mesin bukanlah makhluk sempurna ciptaan Tuhan. Ia hanya merupakan hasil dari kepiawaian otak dan tangan manusia dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan.

Hari ini merupakan hari pertama libur musim panas dimulai. Sebagai remaja yang sedang dalam masa pubertas, tentu saja pergi kepantai dan melihat gadis-gadis berpakaian bikini masuk dalam salah dua rencana Kirito untuk menghabiskan musim panas. Namun sialnya, sebelum ia sempat diam-diam pergi ke pantai bersama kawan-kawannya, mata elang ibunya terlebih dahulu menangkap ia yang hendak menuju pintu keluar. Alhasil di sinilah ia sekarang; terperangkap di dalam gudang penyimpanan pribadinya, memilah mana barang yang masih ingin di simpan atau sudah tidak berguna untuk selanjutnya dibuang, dengan dibantu Sakura untung saja.

Haaaah~.

Entah berapa kali sudah Kirito menghela napas hari ini, dan berapa kali juga ia telah bersin-bersin karena menghirup kumpulan debu yang menumpuk. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh Sakura untuk membersihkannya sendiri. Namun ia memiliki prinsip yang akan selalu ia pegang teguh. "Perlakukanlah cyborg-mu sebagai teman atu bahkan saudara. Jangan anggap mereka hanya sebagai seonggok mesin yang diforsir tenaganya. Walau tak memiliki perasaan, jauh di dalam sana ia pasti bisa merasakan." Ya, kurang lebih begitulah.

Nakama bond.

Beralih dari kumpulan majalah yang sudah ia pilah mana yang dapat dibuang dan mana yang masih berharga, kaki berbalut sneakers biru tuanya berjalan menuju sebuah kardus yang Kirito sendiri tidak tahu apa isinya.

Kotak berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar tiga puluh sentimeter ia buka, membuat kumpulan debu tak kasat mata mengepul menerjang wajahnya.

Uhuk … uhuk….

Sial! Sepertinya ia harus segera mandi setelah acara bersih-bersih ini selesai.

Dengan niat ingin lekas selesai, segera ia buka satu persatu benda di dalam kardus tersebut yang ternyata merupakan beberapa album foto. Dimulai dari sebuah album ketika Kirito berada di taman kanak-kanak (wew, ternyata dulu aku imut banget—batinnya narsis) sampai album tahunan dari tingkat sekolah dasar. Langsung saja kedua pipi gempalnya bersemu kemerahan saat manik obsidiannya tak sengaja bertemu pandang dengan figur seorang gadis berambut hazelnut yang tengah tersenyum lebar—Uzumaki Asuna. Hentikan topik tentang ini sebelum merembet kemana-mana!

Kembali ke Kirito dan Asuna—aa, bukan—tugas membereskan gudangn.

Ia meraih sebuah album dengan hard cover berwarna hitam. Dari judulnya dapat diketahui bahwa ini adalah daftar silsilah keluarga Uchiha sejak tahun 1800-an. Jika sekarang ini abad duapuluh lima, maka buku dengan tebal sekitar sepuluh sentimeter itu telah memuat daftar Uchiha selama enam abad. Wow!

Dan mengapa benda tersebut bisa berada di tangan seorang Uchiha Kirito? Well, ceritanya agak panjang. Berawal dari kakek buyutnya—yang kini sudah tiada—dahulu yang sering bercerita tentang kehidupan Uchiha di masa lampau dan memberinya album tersebut. Kirito yang masih berumur enam tahun menemukan foto seseorang yang menarik perhatiannya. Seorang Uchiha berambut raven yang bagian belakangnya sedikit mencuat—Uchiha Sasuke dari tahun 2000-an. Entah kenapa dengan melihat wajahnya walau hanya melalui foto, ia ingin sekali menjadikan Sasuke sebagai kakak. Makanya saat membeli cyborg beberapa bulan silam, ia ingin sekali memiliki cyborg berwajah Uchiha Sasuke (konon katanya, model wajah para cyborg ini dibuat mirip dengan orang-orang dari zaman dulu). Namun sungguh sayang, Kirito tidak berhasil mendapatkan cyborg impiannya dan berakhir membeli Sakura—dan ia sangat tidak menyesali hal itu.


Rated T

(totally alternate universe & positively out of character)


.

.

Uchiha Sasuke adalah sosok yang introvert; apatis, hanya peduli pada dirinya sendiri, dan tidak memiliki banyak teman. Andai saja Kirito dapat mengubahnya menjadi seseoang yang lebih terbuka. Andai saja ia dapat pergi ke masa lalu dan menyadarkan kakak impiannya itu untuk lebih menikmati hidup. Andai saja—

—apa? Pergi ke masa lalu?

Walau di abad ini sudah ada mesin waktu, manusia dilarang mengunjungi masa lampau semata-mata agar menjaga keseimbangan antara masa depan dan masa lalu. Akan berbahaya jika seseorang dari masa depan terbongkar jati dirinya ketika sedang bertualang dengan waktu.

Kirito memang dilarang pergi ke sana. Lalu bagaimana dengan cyborg? Tidak ada peraturan yang mengatakan cyborg tak diperbolehkan, bukan?

"Sakura!"

Tak sampai sepuluh detik, cyborg berambut soft pink itu telah berdiri di hadapannya dengan tangan menenteng sebuah kemonceng berbahan bulu ayam. Kirito berdiri dari posisinya semula—jongkok—kemudian menggenggam kedua tangan Sakura yang tak terasa seperti memegang sebuah mesin.

"Kau bisa ke masa lalu kan? Temui orang di foto ini (namanya Uchiha Sasuke, omong-omong) dan ubahlah sifatnya. Buat ia lebih menikmati hidup, Sakura. Ini adalah misi. Kau bisa, kan?"

Tak perlu waktu lama bagi sebuah manusia mesin berteknologi canggih untuk mengerti perintah tuannya barusan. Dengan sekali anggukkan, ia menjawab dengan mantap, "Baik, Kirito-san."

Dan sebuah senyum kepuasan mengembang di wajah Uchiha Kirito.

Bersiap-siaplah, Uchiha Sasuke di masa lalu!


Chapter 1: Cyborg's mission


.

.

2012

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Orang-orang tengah bersiap-siap untuk terlelap sebagi pertanda berakhirnya aktivitas hari ini sekaligus mengistirahatkan tubuh mereka untuk kegiatan esok hari yang lebih padat

Tak terkecuali Uchiha Sasuke.

Berendam di air hangat telah ia lakukan. Kini ia beranjak menuju wastafel-nya, menggosok gigi, kemudian dilanjutkan dengan membasuh wajah. Tak butuh waktu lama karena ia bukan wanita. Garis lelah di wajahnya perlahan memudar. Walaupun tak sepenuhnya menghilang—terutama yang di bawah mata—masih lumayan daripada tadi siang. Memang masa-masa SMA adalah masa yang penuh dengan banjiran tugas.

Sebenarnya setelah ini ia langsung berniat melaju ke alam mimpi. Namun rencana itu ditunda kala iris onyx-nya menangkap sosok gadis berambut merah muda tengah berdiri di samping tempat tidurnya. Jujur saja, ia kaget sewaktu melihatnya. Tetapi pride seorang Uchiha dengan mudah menyembunyikan hal itu di balik wajah stoic-nya.

Pelan-pelan ia berjalan mendekati gadis misterius itu. Bagaimana bisa ada yang bisa masuk ke dalam apartemennya? Sasuke yakin telah menutup rapat dan mengunci semua pintu yang ada. Hantu, kah? Bitch please, tak ada hantu di era modern seperti ini. Lagipula kakinya menapak di lantai—batinnya mencoba menenangkan diri sendiri.

Lima langkah lagi Sasuke akan berada tepat di depannya. Namun pandangan yang tadinya terpaku pada jendela yang tertutup gorden beralih menatapnya, membuat Sasuke yang masih bertelanjang dada seketika menghentikan langkah.

Iris sewarna batu emerald bersibobrok dengan onyx kelam miliknya.

Indah dan di saat bersamaan menyimpan sejuta misteri.

Dan analisa-analisa yang tengah ia bangun di otaknya sukses terpecahkan akibat suara datar yang masuk ke indera pendengarannya, "Salam kenal, Uchiha Sasuke-sama. Saya cyborg dari masa depan yang khusus dikirim untuk Anda selama beberapa bulan ke depan. Semoga kita bisa bekerja sama."

A-APA?! CYBORG? MASA DEPAN?

Bangunkan aku dari mimpi absurd ini, Kami-sama!

.

.

Bagaimana kalau aku bilang ini bukan mimpi, eh, Sasuke?


Uchiha Sasuke & Haruno Sakura

.

.

.

To Be Continued


Ini apa ya? QwQ

Mencoba membuat multichapter—lagi. Di mana multichap pertama saya gagal total karena stuck gak bisa lanjutin chapter 2. Alhasil ... hapus!

Kali ini temanya cyborg. Semoga sci-fi-nya terasa. Walau saya sendiri meragukan, sih.

Oh, fic ini terinspirasi dari OVA The Birth of Doraemon kalo gak salah judulnya. Gak ambil semua konsepnya sih. Cuma ngambil bagian akhir di mana cucu cucu cucunya nobita ngirim robot kucing—doraemon—ke kakek buyutnya—nobita.

Dan nama Kirito & Asuna? Kesesese, itu saya ambil dari anime SAO. XDD

Maaf jikalau ada fanfic yang mengangkat tema cyborg sebelumnya. Itu hanya kebetulan semata. Draft fic ini sudah dibuat lamaaaaaaaaaa~ banget. Berhubung saya males lanjutin, jadi ya dibiarin nongkrong di harddisk. Tapi abis baca fic di FHI yang ada android-androidnya jadi pengen lanjutin fic ini. (_ _)

So, concrit?

.

.

Sacrifar-kun


.

.

Chapter 2: Cyborg is in the house

"Siapa saja tolong katakan bahwa aku masih waras!"

"Kau masih waras, Sasuke-sama."

"Aku tidak bertanya padamu."

.

"TEME, SIAPA GADIS INI? KENAPA KAU MEMBAWA SEORANG GADIS KE APARTEMENMU?"

"Urusai, Dobe."