"Suatu hari... Semua akan baik-baik saja. Selama aku bisa menggenggam erat tangan ini, masa depanku... mungkin akan baik-baik saja."

−Amu Hinamori 'Shugo Chara'


"Atarashii Hajimari"

新しいはじまり

Disclaimer: Semua yang ada di cerita ini bukan milik saia... TAT

Summary: Kehidupan para Vocaloid setelah menikah? Wew, apa ya yang terjadi kalau mereka menikah ya? Apakah ini happy ending? Atau... sebaliknya?

Rate : T

Warning: OOC(?), AU (semi AR), abalness, gajeness, lebayness, typo beranak-cucu(?), dwwl. Oh, hampir lupa. "Don't LIKE, Don't READ" tombol back masih setia ditempatnya~~


"Chapter 01 : New Beginning"

'Teng... Teng... Teng...,'

"Selamat menempuh hidup baru!"

"Semoga Kami-sama memberkati pernikahan kalian!"

"Semoga kalian berbahagia selamanya!"

Serentetan kalimat-kalimat doa dan ucapan itu meluncur deras dari para tamu undangan di gereja katholik ini. Karena ini merupakan sebuah acara bahagia, hari yang akan selalu dikenang oleh kedua mempelai. Ya, sekarang, di sini, sebuah janji suci telah selesai diikatkan.

"Rin, Len, Ommedetou~~ Semoga kalian berbahagia," ucap Miki, Miku, dan Lily bersamaan.

"Arigatou, minna!" ucap sang mempelai wanita, Akita Rin. Ah, bukan, sekarang dia telah resmi menjadi Kagamine Rin.

Yuki Kaai, sang gadis bunga pun turut menyelamati Rin. Ia memberikan Rin sebuket bunga lagi untuk dilempar.

"Sekarang saatnya melempar buket bunga Onee-san," ucap Yuki, Rin tersenyum dan sedikit membungkuk untuk mengambil buket bunga dari sepupu jauhnya itu.

Para sukarelawan yang ingin ketularan(?) menikah itupun segera berdiri di tempat Rin akan melemparkan bunga, termasuk pula Miki dan Lily. Miku tak ikut karena dia 'kan sudah menikah dengan Hatsune Mikuo, teman masa kecilnya.

"Len, ayo kita lempar bunganya!" ajak Rin kepada sang mempelai pria. Ya, Kagamine Len, seorang pemilik restoran terkenal dan mantan artis idola saat SMA inilah mampu meluluhkan hati Rin. Pria kikuk dan kadang terlampau serius menghadapi candaan ini adalah soulmate sehidup semati Rin.

Bagaimana tidak? Tanggal lahir sama, warna rambut sama, warna mata sama, playgroup sama, sekolah dasar sama, SMP sama, SMA sama, bahkan sampai kuliah pun di Universitas yang sama.

"Baiklah," ucap Len kalem, ia mendekat ke arah Rin yang sedang tersenyum lebar dan menangkupkan tangannya di sekitar tangan Rin pada buket bunga itu. Mereka berbalik dan mulai bersiap melempar.

"Siap yah! Satu... Dua... Tiga!" dan besamaan dengan itu buket telah terlempar dan siap untuk berganti pemilik.

'Hup,' "Eh? Apa ini?" ucap seorang lelaki berambut merah dengan nada terkejut.

"Waaah, Akaito-nii selamat~" ucap Rin kepada kakak sepupunya, Shion Akaito.

"Eh?" Akaito masih terbengong, Rin mendekati Akaito dan membisikinya.

"Dengan buket itu, aku doakan Onii-san bisa cepat melamar Meiko-oneesan," bisik Rin, wajah Akaito memerah. Tetapi sebelum Akaito sempat mendamprat Rin, Rin telah terlebih dahulu berlari menuju mobil pengantinnya, dengan menggandeng Len tentunya.

'Tuk,' "Kau jahil sekali pada Akaito-niisan," keluh Len setelah menjitak Rin pelan, Rin tersenyum miring.

"Aku hanya memberinya sedikit motivasi kok," bela Rin riang, ia masuk ke dalam mobil diikuti oleh Len.

"Hmph, dasar," keluh Len.

"Nee, Len, tau tidak apa yang membuatku sesenang ini?" tanya Rin ketika mobil mereka mulai melaju meninggalkan kompleks gereja.

"Memangnya apa?" tanya Len, Rin tersenyum lagi.

"Karena dengan adanya hari ini, aku akan selalu bersama dengan Len." ucap Rin, ia mengangkat tangannya yang tengah menggenggam tangan Len.

"Sampai kapanpun aku tak akan pernah meninggalkanmu Rin," ucap Len, ia mengelus pipi Rin dan mengecup dahinya.

"Aku yakin, selama aku bersama Len. Aku tak akan apa-apa, walau entah apa tantangan kita di depan nanti. Aku yakin akan selalu baik-baik saja," ucap Rin, ia tersenyum manis kepada Len, yang disambut dengan senyum manis pula dari Len.

Sebuah kebahagiaan, cinta, impian, dan kesetiaan. Selalu menjadi penghipnotis yang ampuh bagi setiap insan. Kegelimangan, kekuasaan, harta, martabat, akan selalu menjadi bayang-bayang jahat bagi kehidupan. Kesedihan, kesengsaraan, dan penyesalanlah yang akan menjadi akhirnya. Tetapi jika kau mampu menahan semua itu tetap dalam keteraturan dengan keteguhan hatimu. Pasti, hidupmu akan baik-baik saja.


"Chapter 01 : New Beginning"

~OWARI~


A/N :

Akhir naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaa~~~

Akhir na saia berhasil menyelesaikan chap 1 buat seri ini... TAT

Desu yoo, I'm come back Minna~~ ^o^

Setelah setahun semedi di inti bumi(?).

Ah, dan kea na kulihat banyak author baru juga ya di FVI? Hajimemashite desu, panggil aja aku Chiao-chan~ (memang na peduli?)

Okeh, crita dikit. Seperti yang diliat, cukup banyak yang kuubah dari seri aslinya (ini dari fictku yang Oikogeneia) apalagi format dan gaya penulisanku jadi agak berubah... jadi mohon dimaklumi, ^^"

Ah, dan untuk yang di atas sendiri. Itu adalah kata-kata yang kuambil di Shugo Chara Encore keempat. Itu perkataan Amu saat pernikahan Nikadou Yuu dan Yukari Sanjou. Entah kenapa jadi tergila-gila ama itu anime.. ^w^"

Loh? Curhat lagi... =="

Yang jelas, nanti itu kadang bukan Cuma kata-kata atau quotes tapi bisa juga lirik lagu. Ah, udah dulu deh curhatnya. Jaa...

Ah, dan untuk fict-fict nanggung yang lain... saia cicil yahhh~~ *kabur*


Ommedetou = Selamat

Arigatou, minna! = Terimakasih, semuanya!

Onee-san = Panggilan untuk kakak perempuan.

-nii/Onii-san = Panggilan untuk kakak laki-laki.

PS: Maaf kalau ada bahasa jepang yang meleset, soalnya saia belum mahir bahasa asing... m(_ _)m


REVIEW PLEASE~~