Tittle : LIFE

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Minho, Shim Changmin, Choi Siwon, Kim Kibum, Lee Jonghyun, others.

Genre : Brothership and Family.
Warning : Typos, OOC, No Yaoi.

Chapter 14

Matahari menyinarkan cahayanya dengan sangat terang, membuat siapapun enggan untuk keluar rumah tanpa menggunakan pelindung. Namun tidak bagi dua orang yang bersahabat ini untuk berkeliling menggunakan motor dengan semangat. Walaupun peluh sudah membasahi tubuh keduanya, namun tidak menyurutkan kegiatan mereka.

Mata mereka berjelajah mengamati setiap sudut daerah yang mereka lewati. Meyakinkan bahwa mata mereka tidak melewatkan sedikitpun titik yang mereka lalui.

"Berhenti Chang. Kau pasti lelah."

Tanpa membantah, sang pengendara motor langsung menurunkan kecepatan dan berhenti di pinggir jalan. Keduanya membuka helm masing-masing setelah memastikan mesin motor sudah mati sempurna.

"Sudah berjam-jam kita berkeliling, tapi belum ada hasil juga." Keluh Changmin –sang pengendara motor- sembari mengusap peluh di keningnya. Sementara yang diajak bicara –Minho- hanya menganggukkan kepalanya.

"Kita bahkan sampai bolos sekolah untuk mencari Kyu." Lanjut Changmin.

DRRT DRRT

Lagi asik-asiknya mereka beristirahat, sebuah getaran terasa di ponsel milik Minho. Ia memandang layarnya yang terus mengedipkan nama Siwon di sana.

"Ne? Siwon-ssi?"

'Bisa kalian ke rumah sakit sekarang?'

"Tapi aku dan Changmin sedang mencari Kyu sekarang."

'Tidak perlu. Aku sudah tahu keadaan Kyuhyun.'

"Benarkah?! Baiklah, kami akan segera kesana."

Tanpa menunggu jawaban dari Siwon, Minho langsung memutus sambungan. "Rumah sakit Min. Sekarang!" Minho menggunakan kembali helmnya, Changmin yang belum sepenuhnya mengeti hanya bisa melakukan hal yang sama seperti Minho dan mulai menstarter motornya. Dengan kecepatan diatas rata-rata seperti permintaan Minho, kuda besi milik Changmin melesat membelah panasnya jalanan.

CKITT

Tanpa menunggu motor berhenti sempurna, Minho langsung berlari menuju sebuah kamar inap yang ditempati adik dari Siwon. Sementara Changmin hanya bisa menghela nafas panjang dan menyusul Minho setelah memarkirkan motornya.

BRAKK

Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Minho membuka pintu kamar dengan sedikit kasar, bahkan Siwon sampai kaget. "Bisakah kau lebih pelan. Kibum sedang tidur." Tegur Siwon. "Maaf." Sesal Minho.

"YA! Minho! Lebih sopanlah sedikit." Changmin yang baru tiba ikut menegur Minho.

"Lebih baik kau cepat katakan dimana Kyuhyun." Minho menyela. Ia dan Changmin kemudian dipersilahkan duduk di sofa setelah menutup kembali pintu kamar rawat inap tersebut.

"Eh? Kyu sudah ketemu?" Changmin bertanya. Siwon menggelengkan kepalanya dan menatap kedua orang sahabatnya itu intens.

"Tidak. Aku belum tahu dimana ia sekarang. Tapi aku tahu kenapa ia menghilang." Ucap Siwon.

"Belum? Apa maksudmu sebenarnya Choi Siwon? Jangan berbelit-belit." Minho tidak suka berbasa-basi seperti ini.

"Kyuhyun diculik."

Dan dua kalimat tersebut sukses membulatkan dua pasang mata milik Changmin dan Minho. Bahkan mulut mereka terbuka secara tidak sadar.

"A..Apa? Kau pasti bohong kan. Siapa yang melakukannya?!"

"Aku tidak tahu. Ada seseorang yang mengirimkanku pesan ancaman tadi pagi." Siwon mengeluarkan ponselnya, mencari sebuah pesan yang diterimanya tadi pagi dan memberikannya pada Minho.

"Sial!" Minho menaruh ponsel Siwon dengan sedikit kasar di atas meja. "Ini pasti Jonghyun. Aku akan membunuhnya saat ini juga." Changmin berhasil mencekal tangan Minho sebelum ia beranjak dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana? Tenanglah."

"Tenang?! Bagaimana aku bisa tenang?! Bisa saja ia dalam bahaya sekarang." Minho berteriak ke arah Changmin.

"Kemana? Kemana kau akan mencarinya, huh?" Minho diam mendengar pertanyaan Changmin. Pasalnya ia juga bingung harus mencari kemana. "Duduklah. Apa kau lupa sedang berteriak dimana huh?" Lanjut Changmin. Minho menundukkan kepalanya dan sadar kalau ia baru saja berteriak di rumah sakit.

"Aku sudah menyuruh assistenku untuk mencairkan dana. Tapi tetap saja tidak semudah itu untuk bisa mencairkan dana yang sebesar itu." Siwon mulai berucap. "Yang bisa kita lakukan adalah menunggu. Menunggu pesan lainnya yang menunjukkan tempat perjanjian nanti." Lanjutnya.

"Kenapa tidak lapor polisi saja?" Changmin menyerukan pendapatnya. "Tidak. Aku tidak mau ambil resiko Kyu terluka kalau sampai mereka tahu aku lapor polisi." Tolak Siwon.

"Lacak menggunakan nomer yang mengirimmu pesan." Usul Minho. Siwon menggelengkan kepalanya. "Aku mencoba menghubungi nomer itu kembali, tapi tidak aktif." Ucapnya.

Changmin dan Minho menghembuskan nafas mereka bersamaan. Benar apa yang dibilang Siwon, kalau tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menunggu.

"Si..won hyung."

Suara Kibum memecahkan kesunyian yang tercipta, dengan segera Siwon menghampri Kibum yang memandangnya dengan khawatir. "Bagaimana Kyu..hyun?" Tanya Kibum. Siwon tidak menjawab, ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Tolong selamatkan dia hyung." Pinta Kibum.

"Ne. Aku akan menebusnya nanti malam. Sekarang tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu kabar dari penculik itu." Kibum mengangguk mengerti mendengar penjelasan Siwon.

.

.

.

TIK TIK TIK

Detik demi detik mereka lalui dengan kesunyian. Hanya suara dari Siwon dan Kibum yang mengobrol ringan, lebih tepatnya Siwon yang mencoba menenangkan Kibum. Beberapa kali suster dan dokter datang memeriksa keadaan Kibum, setelah itu mereka kembali terlarut dalam diam.

DRRT DRRT

Hanya dengan dua buah getaran, mampu membuat semua yang berada di ruangan itu menengok dengan serempak. Sang pemilik ponsel langsung mengambil miliknya dan terlihat sebuah pesan yang baru masuk tertera di sana.

"Dia sudah memberikan alamatnya." Sesuai perjanjian, sekitar 30 menit sebelum pukul 8, sebuah pesan berisikan alamat mampir di ponsel milik Siwon. Ia segera menghubungi assistennya dan menyuruhnya untuk membawa uang yang ia minta tadi pagi.

"Aku akan kesana. Aku akan segera membawa Kyu kembali ke sini."

"Tidak! Aku ikut." Minho ikut berdiri dari sofa. Changmin pun melakukan hal yang sama.

"Dia bisa melukai Kyuhyun kalau aku ketahuan tidak pergi sendiri." Ucap Siwon. "Ayolah. Jangan biarkan Kyuhyun dalam bahaya." Lanjutnya.

"Aku tidak perduli. Bagaimana kalau ini hanya jebakan? Dia hanya ingin uangmu saja dan bisa saja kalau mereka akan membunuhmu setelah kau menyerahkan uangmu." Changmin ikut mengompori.

"Kalian hanya tinggal diam di sini dan aku akan membawa Kyuhyun kembali. Kalian ini mengerti atau tidak sih?!"

"TIDAK!"

.

.

.

BRUM BRUM

Siwon terus saja menambah laju mobilnya. Malam menjadi sebuah keburuntungan baginya karena tidak ada kemacetan lalu lintas yang parah. Matanya menatap tajam jalanan yang ia lewati, bagaimanapun juga ia harus mengutamakan keselamatannya.

Ia sedikit menengok ke arah samping tempat kursi untuk penumpang, lebih tepatnya pada koper besar yang berada di sana. walaupun belum genap seperti perjanjian, tapi mau bagaimana lagi, bukan hal yang mudah mencairkan uang sebanyak itu dalam satu hari.

"Bisakah kau lebih cepat?"

"Ya. Kita bisa terlambat kalau kau mengendarai mobilmu sepert ini."

"Hyung, gunakan kecepatan maksimalmu."

Siwon berdecak sebal mendengar ucapan yang seperti perintah yang keluar dari mulut masing-masing tiga orang yang berada di jok belakang. Ya, Kibum beserta dua sahabat Kyuhyun itu memaksa ingin ikut menuju tempat Kyuhyun. Sekeras apapun Siwon menentang, tetap saja tidak terpengaruh sama sekali.

Dan yang lebih parah, adiknya yang sedang sakit pun tidak mau kalah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika dokter yang memeriksa keadaan Kibum, memperbolehkannya untuk keluar. Ya harus di akui, walaupun dengan sedikit ancaman dari Kibum.

'Kalau kau tidak membiarkanku ikut, maka kau tidak akan pernah melihatku setelah kau kembali.'

Nah, kalau sang adik sudah berkata seperti itu, apa lagi yang bisa ia lakukan.

"Hei. Kau mendengarkan atau tidak sih?!"

"Berisik."

Siwon langsung menggunakan kecepatan penuh setelah menyelesaikan ucapannya. Bahkan tiga orang yang di belakang harus memasang wajah pucat ketika mobil melaju dengan kecepatan yang tidak wajar.

CKITT

Bunyi rem yang berdecit memenuhi indera pendengaran dari semua penumpang, Siwon menghentikan mobilnya dengan sangat tiba-tiba. Bahkan tiga penumpang yang berada di belakang harus merasakan jantung mereka berdetak dengan sangat cepat.

"YA! Kau mauu membunuh kami huh?!"

Changmin mengelus dadanya dan berusaha menormalkan nafasnya kembali. "Bukankah kalian yang menginginkannya huh." Sindir Siwon.

Dan di sini mereka sekarang, sebuah tempat yang menjadi perjanjian antara Siwon dan sang penculik. Di depan mereka terdapat beberapa anak muda yang tengah asik dengan minuman keras di tangannya. Tidak jauh dari mereka terdapat sebuah gudang yang terlihat sangat lusuh dan tidak layak pakai.

"Kalian tetap di sini. Aku akan masuk ke..."

CKLEK

Belum sempat Siwon berbicara, Minho tiba-tiba membuka pintu mobil dan berlari menghampiri para pemuda tersebut.

"Aish. Sudah kuduga, menuruti keinginan kalian adalah sebuah kesalahan yang besar." Keluh Siwon. Dengan segera Siwon dan Changmin bergegas menyusul Minho, sedangkan Kibum hanya diperbolehkan untuk menunggu di dalam mobil, sesuai perjanjiannya dengan Siwon ketika di rumah sakit.

"Dimana Kyuhyun?!" Minho menarik leher baju dari salah satu pemuda dan berteriak.

BUAGHH

"AKU TANYA, DIMANA KYUHYUN?!" Merasa diabaikan Minho memukul pipi pemuda tersebut hingga tersungkur.

BUGHH

Namun sayang temannya yang lain tidak terima dan menendang Kibum tepat di bagian perut. Siwon dan Changmin mempercepat langkahnya membantu Kibum

BUAGHHH

DUAKK

BRAKK

Perkelahian pun tidak terhindarkan, dan keberuntungan tengah berada di pihak Siwon. Karena lawan mereka saat ini dalam keadaan mabuk, jadi tidak sulit bagi Siwon, Minho dan Changmin untuk melawan mereka.

Setelah memastikan lawan mereka sudah berjatuhan, ketiganya langsung masuk menerobos ke dalam gudang tempat yang mereka yakini sebagai tempat Kyuhyun disekap.

BRAKK

Dengan sekali tendangan, pintu gudang tersebut berhasil hancur berkat Siwon. Ketiganya memandang horor pemandangan di depannya. Dimana Kyuhyun tengah berada di tangan sesosok pemuda yang Changmin dan Minho kenali dengan sangat.

Minho melihat sesuatu yang bersinar di lantai dan tanpa ragu mengambilnya. Matanya menatap tajam objek di depannya dengan wajah yang mengeras memerah. Tanpa ragu ia berlari menghampiri sosok tersebut –Jonghyun- dengan sesuatu di tangannya.

'Pisau.' Batin Changmin kaget.

"Jonghyuuunnn!"

Minho semakin mempercepat larinya setelah melihat wajah Kyuhyun yang penuh dengan luka dan darah yang telah mengering. Ia semakin kalap melihat pemandangan itu.

JLEB

Tanpa ragu ia menancapkan pisau yang sedari tadi di bawanya ke arah perut Jonghyun.

"Akhh."

Namun sayang, Minho memejamkan matanya terlebih dahulu sebelum menancapkan pisau di tangannya. Matanya terbelalak sempurna ketika melihat sosok yang seharusnya ia selamatkan, kini tengah memegangi perutnya dengan wajah menahan sakit. Menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng untuk seseorang yang telah melukainya.

"Ja..ngan per..nah me...bu...nu..h de..mi ak...ku."

"KYU!"

Siwon dan Changmin segera menghampiri Kyuhyun yang masih memegangi perutnya. Wajah kedua pemuda tersebut langsung memucat ketika mendapati rembesan darah keluar dari sela-sela jari Kyuhyun. Sementara Minho langsung menjatuhkan pisaunya dan duduk bersimpuh di depan Kyuhyun.

"Ma..af... Ma..af..." Racau Minho.

"Kyu bertahanlah. Hyung mohon." Siwon menaruh kepala Kyuhyun di pahanya dan mengusap peluh yang membanjiri wajah Kyuhyun. Sementara Changmin hanya bisa diam karena shock, ia sama sekali tidak menyangka Kyuhyun akan berbuat seperti ini.

Wajah Jonghyun tidak kalah pucatnya dengan ketiga orang tersebut. Baru saja ia memutuskan untuk menyelamatkan Kyuhyun, tapi malah seperti ini.

"Kyu, ku mohon bertahanlah demi aku dan Minho." Ucap Changmin setelah merasa tenang. Ia duduk di samping Siwon dan menggenggam tangan Kyuhyun.

"KYU!"

Sebuah suara lain ikut meneriakkan nama tersebut. Dengan jalan gontai, ia menghampiri tubuh Kyuhyun yang terbaring.

"Kyu, ja..ngan tinggalkan hyung." Gumam Kibum. Ia yang merasa perasaannya tidak enak, memilih untuk menyusul kakaknya yang telah terlebih dulu masuk.

"Cha...ngmin.." Kyuhyun dengan susah payah meletakkan tangannya di pipi Changmin dan tersenyum lembut ke arahnya.

"Min...ho.." Minho tidak menjawab panggilan Kyuhyun dan memilih untuk menjauh dari tubuh Kyuhyun. Ia merasa sangat bersalah saat ini. Wajahnya sudah basah oleh air mata yang mengalir deras.

"Jong...hyun.." Sama seperti Minho, Jonghyun tidak sanggup untuk melihat Kyuhyun saat ini.

Kyuhyun tetap tersenyum walaupun panggilannya terabaikan oleh Minho dan Jonghyun. Kemudian tatapannya berubah pada dua orang yang berstatus sebagai kakaknya. Sejenak ia pandangi kedua wajah itu secara bergantian, dan kemudian sebuah senyum hangat nan tulus hinggap di bibirnya.

"Bum..hyung...Won..hyung."

Namun sebelum tangannya yang penuh darah mencapai pipi kedua kakaknya, Kyuhyun sudah tidak mempunyai tenaga lagi untuk sekedar membuka matanya. Tubuhnya terkulai sempurna dengan nafas yang tersengal hebat.

"KYU!"

.

.

.

TIK TIK

Hanya bunyi dari jarum jam yang terus bergerak mengitari angka-angka yang berputar di sekitarnya. Di depan sebuah pintu bertuliskan Ruang Operasi, empat pemuda tengah duduk berjejer rapi sembari menangkupkan tangan mereka bersamaan. Mulut mereka bergerak tidak seirama tanpa suara sedikitpun. Mata mereka yang sembab terpejam sempurna seakan menghayati setiap perkataan dari bibir mereka.

Lampu neon yang berada di atas pintu tersebut merah menyala, menandakan adanya sebuah nyawa yang sedang dipertaruhkan di dalamnya. Sudah tidak terhitung banyaknya detik yang sudah Siwon, Kibum, Minho dan Changmin lewati dan menunggu pintu tersebut terbuka.

"Salahku."

Suara Minho memecah keheningan. Matanya sudah terbuka dan tangannya sudah tidak tertangkup lagi.

"Kalau terjadi apa-apa dengan Kyuhyun, maka aku akan menjebloskan diriku sendiri ke penjara." Lanjutnya. Changmin yang berada di sampingnya hanya bisa mengelus punggung sahabatnya itu mencoba menguatkan.

"Kenapa?"

Kibum ikut berucap. "Kenapa Kyu harus memanggilku dengan 'Bum hyung' dalam keadaan seperti ini? A..ku yang salah! Aku tidak bisa menjaganya dengan baik." Lanjutnya sambil terisak.

" Bummie tenanglah. Kyu akan baik-baik saja." Siwon memeluk adiknya yang masih terisak itu. Sebagai seorang kakak, Siwon harus bersikap kuat untuk menopang adiknya yang tengah sedih. Kalau ia melakukan hal yang sama seperti Kibum, maka ia akan merasa gagal sebagai seorang kakak.

'Kyu. Kalau kau sampai pergi meninggalkanku dan yang lain selamanya. Aku tidak akan pernah memaafkanmu, dan kupastikan kau akan masuk ke dalam neraka. Aku bersumpah Cho Kyuhyun.'

Changmin hanya bisa mengucapkannya lewat hati. Ia takut air yang sedari tadi ia tahan mati-matian, keluar dengan sendirinya jika ia mengucapkan kata tersebut dengan lantang.

Kyuhyun dan Minho adalah dua orang yang hanya dimilikinya di dunia ini, kecuali orang tuanya tentu. Pertemanan mereka benar-benar di dasari dengan sebuah ketulusan, Kyuhyun dan Minho sama sekali tidak perduli dengan semua kekayaan yang dimiliki Changmin.

Walaupun Kyuhyun termasuk orang yang dingin, tapi Kyuhyun sangat mengerti dirinya. Minho dan Kyuhyun memberikan apa yang tidak bisa diberikan oleh orang tua Changmin dahulu. Memberikan sebuah kasih sayang yang walaupun tidak terlihat namun sangat terasa. Perhatian yang tulus, dan sebuah senyuman yang mereka berikan tatkala Changmin merasa jatuh.

CKLEK

Hanya dengan sebuah suara yang pelan, mampu membuat keempat pemuda tersebut bangun dari duduknya secara kompak dan menghampiri seseorang berpakaian serba hijau yang baru saja keluar dari Ruang Operasi.

"Dok, bagaimana keadaan Kyuhyun?"

"Dia selamat kan?"

"Hanya luka ringan kan?"

"Apa dia sudah sadar?"

Suara yang terdengar menjadi satu, membuat sang dokter kebingungan. Ia hanya bisa memandangi keempat orang di depannya secara bergantian.

"Ehem! Pasien mengalami luka yang serius di perutnya akibat tusukan pisau yang dalam. Ditambah dengan luka-luka disekujur tubuhnya menambah buruk kondisinya saat ini. Kami hanya bisa bilang kalau pasien dalam keadaan koma. Untuk saat ini, kami akan menempatkannya di ICU guna mendapatkan pengawasan selama 24 jam penuh. Kalian harap membantu dengan berdoa." Jelas sang dokter panjang lebar.

"Tolong selamatkan adik saya dok." Siwon memohon.

"Kami akan melakukan hal yang terbaik untuk pasien. Kalian tinggal berdoa demi kebaikannya. Baiklah, saya harus mengurus kepindahan pasien. Jika ada perkembangan, maka saya akan langsung menyampaikannya pada kalian. Permisi."

Dan sang dokter pun pergi meninggalkan empat orang pemuda tersebut yang wajahnya semakin kusut saja. Bagaimana tidak, orang yang berarti bagi mereka kini dinyatakan koma.

"Benar kata dokter. Lebih baik kita banyak berdoa untuk Kyuhyun."

.

.

.

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, bahkan hari demi hari sudah mereka jalani dengan terasa lama. Sudah lebih dari 4 hari dinyatakan koma, namun belum ada perubahan pasti pada kondisi Kyuhyun.

Tubuhnya masih saja dipasangi berbagai alat yang menunjang kehidupannya. Tidak tahu apa yang akan terjadi padanya jika alat-alat tersebut dilepas dari tubuhnya. Sebuah monitor yang tersambung dengan alat di tubuh Kyuhyun berada tepat di meja samping ranjang Kyuhyun. Memperdengarkan irama yang keluar senada dengan detak jantung Kyuhyun.

Secara bergantian mereka menjaga Kyuhyun, dan kali ini giliran Minho yang bertugas menjaganya. Hari sudah menjelang sore ketika ia datang, dan mendapati sang kakak Kyuhyun yaitu Kibum yang tengah menjaga adiknya.

"Kyu..bangunlah..." Minho menggenggam erat tangan Kyuhyun. Sudah banyak doa yang terucap dari mulutnya setiap detik, namun hingga saat ini belum ada perubahan yang pasti.

TIIIIIIT TIIIT

Minho membulatkan matanya lebar melihat monitor yang menampilkan detak jantung Kyuhyun bergerak dengan tidak normal. Dengan cepat ia menekan tombol darurat di samping ranjang Kyuhyun.

Dengan cepat, para dokter dan suster masuk ke dalam ruangan dan menyuruh Minho untuk menunggu di luar.

"Silahkan anda tunggu di luar. Kami akan memeriksa keadaan pasien."

Dan Minho pun hanya bisa menuruti perintah dokter dengan pasrah. Sebelum ia benar-benar keluar, ia memandang Kyuhyun yang tubuhnya kini mulai kejang-kejang.

"Ada apa Min?!"

Changmin yang sedari tadi berada di luar, kaget dengan kedatangan dokter dan suster yang secara tiba-tiba. Dan sekarang ia menemukan Minho keluar dari ruangan tempat Kyuhyun dirawat.

"A..ku ti..dak tahu, ak..ku hanya meme..gang ta..ngannya." Minho mulai terbata. Ia kembali menyalahkan dirinya.

"Tenang Min." Changmin mencoba menenangkan sahabatnya itu. Walaupun dirinya juga merasakan khawatir luar biasa, namun sebisa mungkin ia menekan perasaannya untuk Minho.

Salah satu tangannya merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Jemarinya dengan lincah mengetikkan berbagai huruf yang akan dikirimkannya kepada seseorang.

'Dia kritis.'

.

.

.

Sudah berjam-jam semenjak para dokter dan suster itu masuk ke dalam ruang ICU dan mengecek keadaan Kyuhyun, namun belum juga ada tanda-tanda bagaimana keadaan Kyuhyun di dalam. Kibum dan Siwon pun langsung segera tiba setelah mendapat pesan singkat dari Changmin. Kini semua wajah yang berada di sana terlihat sama. Tegang dan khawatir.

'Dia pasti selamat. Dia pasti selamat. Dia pasti selamat.'

Changmin terus saja mensugestikan dirinya sendiri bahwa Kyuhyun akan mampu menjalani masa kritisnya. Ia yakin kalau sahabatnya itu adalah orang yang kuat. Sementara Minho memandang pintu di hadapannya dengan intens, Kibum yang terus saja menyeka air matanya dan Siwon yang berulang kali menenangkan adiknya itu.

CKLEK

Lagi, keempatnya berlari menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut. Sang dokter memandang keempatnya secara bergantian lalu menghembuskan nafasnya keras.

"Maaf."

Sebuah kata yang disertai dengan gelengan kepala membuat mereka mau tidak mau langsung berlari menuju ke dalam dan mendapati Kyuhyun yang masih memejamkan kedua matanya dan alat-alat penopang hidupnya yang mulai dilepaskan.

"JANGAN! Jangan dilepas! Kyu bisa mati!"

Minho hendak menghentikan kegiatan para suster, namun sayang, tangan Changmin dengan cepat menahan tubuh Minho.

"LEPAS CHANG! Aku ingin menolong Kyuhyun!" Minho masih saja terus berontak dari pegangan Changmin.

"TENANG MIN! Jangan bersikap seperti ini. Tolong." Minho mulai tenang setelah mendengar kata Changmin.

"Hiks...hiks..Kyu..hiks...Kyu.."

Suara tangis Kibum terdengar sangat memilukan, ia jatuh terduduk dengan wajah yang ia benamkan pada kedua telapak tangannya. Bahunya sesekali bergetar akibat isakannya yang terlalu kencang. Sementara Siwon hanya bisa diam sambil memeluk adiknya, walaupun wajahnya sudah basah oleh air mata.

Minho perlahan mendekati tubuh Kyuhyun yang sudah terbebas dari alat penunjang. Ia melihat kedua mata Kyuhyun yang tertutup sempurna. Ia memeluk sosok tersebut dengan erat dan air mata yang keluar terus menerus dari kedua matanya.

"Kenapa?" Isaknya pelan. "KENAPA KAU LAKUKAN INI CHO KYUHYUN?!" Namun secara tiba-tiba ia berteriak tepat di sebelah telinga Kyuhyun. Changmin tidak bisa melakukan apa-apa selain membiarkan Minho melakukan apapun. Mulutnya sudah tidak mampu mengucap sepatah katapun.

"Kau bilang..kau bilang tidak akan pernah meninggalkanku. LALU KENAPA KAU BERBOHONG!" Minho masih saja terus berteriak di pelukan Kyuhyun.

"Berisik."

Keempatnya dengan kompak membulatkan mata mereka, Minho pun mulai melepaskan pelukannya dan menatap Kyuhyun lekat. Mereka yakin kalau suara barusan adalah...

"Jangan berteriak di telingaku, bodoh!"

Dan satu-satunya sepasang mata yang sedari tadi terpejam itu, kini perlahan terbuka dan mulai menunjukkan manik matanya yang indah. Sebuah senyum –atau lebih tepatnya smirk- bertengger dengan manis di bibirnya.

"K...Kyu.."

"YA! Bocah sial! Kau menipu kami huh?!" Changmin langsung berlari menghampiri Kyuhyun yang kini tengah tersenyum canggung. Ia menyerngitkan alisnya heran melihat tiga orang lainnya yang masih dalam keadaan bingung.

"Aish. Kalian tidak senang aku selamat ya."

"Bodoh..Bodoh..Bodoh! Bercandamu kelewatan Cho Kyuhyun!" Minho sekali lagi menerjang Kyuhyun dengan sebuah pelukan, namun kini dengan senyum yang bertengger di bibirnya.

"Kyu...Kyu..hyun..Benar ini kau?" Kibum mulai mendekati Kyuhyun diiringi Siwon. Dengan segera Minho melepas pelukannya dan sedikit menjauh dari Kibum dan Siwon.

"Ne." Kyuhyun mengangguk. "Maaf kalau bercandaku sedikit keterlaluan, aku..."

Belum sempat Kyuhyun menyelesaikan kalimatnya, Kibum tanpa permisi memeluk adiknya itu dengan erat. Tangisan kesedihannya berganti menjadi tangis bahagia. "Terima kasih...terima kasih.." Gumam Kibum berkali-kali.

"Sa..kit." Kibum langsung melepas pelukannya ketika mendengar keluhan Kyuhyun. "Maaf." Ucap Kibum. "Tidak apa. Hanya bekas operasinya masih belum boleh disentuh." Kata Kyuhyun.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Siwon yang juga tengah memandangnya sambil tersenyum hangat. Berulang kali ia mengucapkan kata terima kasih walaupun tanpa suara pada Kyuhyun. Sementara adiknya itu ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Dan kemudian dokter pun masuk ke dalam ruangan dan menjelaskan pada semuanya bagaimana ia disuruh oleh pasiennya itu untuk melakukan apa yang diinginkannya. Awalnya dengan tegas sang dokter menolak, namun mendengar ancaman yang dikeluarkan Kyuhyun, mau tidak mau membuatnya hanya bisa pasrah.

'Aku tidak akan mau makan apapun kalau kau tidak mengabulkan permintaanku.'

Dan Kyuhyun sekarang menerima akibatnya, dirinya harus mendapatkan ceramah gratis dari empat orang yang tengah mengelilinginya. Bagaimana tidak, kalau Kyuhyun sebenarnya sudah sadar sejak pagi hari tadi.

"Dimana Jonghyun?"

Pertanyaan Kyuhyun sukses membuat keadaan menjadi hening. Keempat pemuda yang di tanyai hanya memandang satu sama lain, seakan meminta jawaban.

"Dia di tempat yang seharusnya ia berada." Siwon mulai menjawab. "Di penjara." Lanjutnya.

"Apa?! Akhh."

"Kyu, jangan banyak bergerak dulu." Kibum mencoba kembali membaringkan Kyuhyun yang tiba-tiba bangun, akibatnya ia merasakan sakit pada perutnya.

"Lepas." Kyuhyun menghempaskan tangan Kibum dan memilih berbaring sendiri.

"Aku ingin dia ada di sini selambatnya nanti sore. Kalau tidak, jangan harap aku mau makan sedikt pun."

.

.

.

Seorang pemuda berpakaian casual, dengan celana jeans dan kaos santainya berjalan memasuki sebuah kamar perawatan di rumah sakit. Walaupun awalnya terlihat ragu, namun berkat dorongan dari orang-orang di belakangnya, perlahan namun pasti ia mulai mendekati seorang lainnya yang tengah berbaring di ranjang dengan mata yang tertutup.

"Kyuhyun-ssi.." Sosok yang sedang memejamkan matanya itu, kini mulai membukanya dan menatap ke arah suara yang memanggil namanya.

"Jonghyun. Kemarilah." Kyuhyun memberikan gesture pada Jonghyun untuk mendekat ke arahnya. Jonghyun menurut dan langsung mendudukkan tubuhnya di kursi samping ranjang Kyuhyun.

"A..ku min..ta ma..af." Dengan terbata dan malu Jonghyun berkata.

"Ne, sudah lama aku memaafkanmu. Apa hyungku sudah mencabut laporan mereka pada polisi?"

"Ne. Terima kasih. Padahal aku sudah..."

"Eiii tidak apa. Kalau kau berada di sana hanya akan semakin membuatmu terpuruk. Nanti kau malah tambah jahat llagi." Goda Kyuhyun.

Perlahan Minho, Changmin, Siwon dan Kibum mendekati keduanya. Minho menepuk bahu Jonghyun pelan dan tersenyum ke arahnya.

"Aku akan menebus semua perbuatanku padamu Kyu, aku akan menjadi pengikutmu dan kalau perlu menjadi anak buahmu." Ucap Jonghyun. Kyuhyun terkikik mendengar perkataan Jonghyun.

"Jangan. Jangan berjalan di depanku, karena belum tentu aku mengikuti. Jangan berjalan di belakangku, karena belum tentu aku memimpin. Cukup berjalan sejajar denganku dan menjadi temanku."

"Kami semua sudah memaafkanmu, Jonghyun."

Jonghyun melebarkan senyumnya dan menggenggam tangan Kyuhyun sembari mengucapkan kata terima kasih yang tidak berhenti. Ia tidak menyangka kalau perbuatannya selama ini bisa dimaafkan dengan mudah oleh Kyuhyun. Ia kini telah menemukan arti dari yang namanya sahabat.

Kyuhyun pun telah menerima kedua hyungnya dengan baik dan mulai menghilangkan perasaan masa lalunya. Bukan melupakan, tapi menghilangkan perasaan tersebut karena sampai matipun seseorang tidak akan pernah bisa melupakan masa lalunya, terlebih yang buruk.

Hidup. Sebuah perjalanan yang harus dijalani oleh semua makhluk hidup di dunia. Cobalah untuk menjadi berarti bagi orang lain walau hanya satu. Karena dengan begitu, kita tahu kenap kita dibiarkan hidup di dunia ini.

END

Epilog

Sebuah bunga tergenggam erat di tangan seorang pemuda. Dengan langkah yang perlahan ia menaiki sebuah bukit yang terdapat beberapa gundukan di atasnya. Setelah memastikan tempat yang ditujunya telah benar, ia menaruh bunga yang sedari tadi dipegangnya pada sebuah gundukan dengan tulisan hangul di atasnya.

"Eomma...Appa...Aku tidak tahu apa kalian sudah memaafkanku atau belum, tapi aku sudah menghilangkan rasa dendamku pada kalian. Aku akan menjadi anak yang baik, dan adik yang berguna bagi kedua kakakku." Ia berucap seakan gundukan tersebut dapat mendengarnya.

"Aku menyayangi kalian."

TES

Sebuah air mata sukses menetes di atas gundukan tersebut. Dan seseorang tersebut dengan segera menghapus jejak yang tertinggal di pipinya.

"Ayo Kyuhyun, kita pulang."

Sebuah tepukan di bahunya yang berasal dari tangan kakaknya, membuat sosok tersebut beranjak dari tempatnya dan mengikuti langkah kakaknya yang telah berjalan terlebih dahulu. Namun sebelum gundukan tersebut hilang dari pandangannya, ia memberikan sebuah senyum tertulus yang pernah ia keluarkan.

"Tunggu aku hyung.."

END

Waaaaaa... akhirnya END juga...hoho

Tapi banyak yang bisa nebak ya, kalau itu Kyu yang Daebak XD

Maaf ya kalau ENDnya ga sesuai keinginan, saya sudah berusaha semampu

Dan seperti janji, kalau updatenya ga akan lama...

Tarra : Nah ini sudah dilanjut J Selamat membaca ^^

Heeehyun : Tadinya mau bikin Kyu yang mati,,tapi nanti saya jadi janda donk TT #plakkk iya maaf ya kalau ada typo, maklum, saya bikinnya sembari bekerja..kkk Thanks udah review ^^

ElfSparku1302 : Iya udah END, kasian Kyu lagi sibuk sama SS..haha wahhh sama saya juga lagi galau karena ga dapet izin dari ortu..kk ehhh itu bnyak amat ampe 132 member..haha Terima kasih udah review ^^

IyELF : Yahh lagi udah setnggi tiang listrik gitu masih dikasih susu.. #loh kkk yup feeling kamu benar,,aduh cerita saya gampang tertebak juga ya..huhu Thanks reviewnya ^^

Readerfanpit : Iya saya lagi tergila-gila sama Kyu-line.. untuk 3 detectivenya sabar ya,,,abis ini pasti bakal di post.. Makasih udah review ^^

Astri407 : Wahhh kamu pacarnya kyu ya...kenalkan saya istri kesekiannya #plakk kkk... thanks udah review ^^

IrumaAckleschia : Wahhh arigatou... iya ney updatenya udah asap bin ngebul kan..hehe makasih udah review ^^

Kyuwook : Hampir tepat dugaannya..kkk makasih udah review ^^

Vha Chandra : Ne, ini ga lama kan..kkk aduh udah sampe mana nih lumutannya..hehe Makasih ya udah review ^^

Desviana407 : Yup udah END. Hehe makasih ya udah review ^^ lanjutannya cepet kannn..hoho

Guest : Eh..itu apa pulau di bantal...jangan2 kamu bacanya sambil tidur ya..jadi ngiler gitu XD *ditendang* kkk #kidding... Makasih udah review ^^

Lee sang ki : Annyeoonnngggg... Yup bener ada typo tuh di situ. Entah kenapa saya kalau ngetik datang, jadinya malah dating. Eh sekarang malah D ikut ilang..haha #ngeles. Thanks udah review ^^

Khe-ai Dyanka : Ne. Ga papa kok,,nyantai aja,,hoho tadinya pengen Sad Ending, tapi saya ga jago bikin angst..kkk lanjutannya ga lama kan..kkk Makasih ya udah review ^^

Yolyol : Wahhh kamu benar...aigooo.. lumayan banyak juga yang tebakannya bener..hehe Makasih udah review ^^

Kyuzi : Iya ga papa kok...wahh...maaf ga bisa update d hari yang sama, tapi ini udah termasuk cepet annnn...kkk Hwaiting! Makasih ya udah review ^^

Riekyumidwife : Ya akhirnya stelah bertahun-tahun akhirnya author memutuskan untuk bikin Jong sadar, kasian..muka polos gitu saya jadiin orang jahat..kkk Thanks udah review ^^

Guest : TBCnya di tendang aja tuhhh..huh..hehe.. makasih ya udah review ^^

Choyeonrin : Nah ini udah cepet kan updatenya...kkk... maaf ya kalo selama ini updatenya lama..saya harus bagi waktu saya buat kerja, sama real life saya disamping fangirl..hehe Makasih udah review ^^

Ichigo Song : Haha.. makasih ya udah review ^^

Yunia Christya : Ne bener. Ga lama kan updatenya,,kkk makasih ya kamu selalu ingetin saya kalau ternyata saya suka lupa kalo punya utang FF..hoho Arigatou ^^

Missbabykyu : ne. Ini udah update cepet bin kilat bin asap..kekeke makasih ya udah review ^^

Ariskagyu : Ne. Hwaiting! Yang kena jleb itu suami saya.. #plakk kk makasih udah review ^^

Cha! Utang FF Life saya udah lunas. Makasih ya buat yang review dari chap awal sampe akhir. Terutama buat salah satu reader yang selalu ingetin saya..kkk Thank You..

Pai Pai ^^