I only need a world that has you in it….

Rated: T menjurus ke M

Pair: sasuke x naruto

Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto

Genre: romance, hurt/comfort, angst,

Warning: pastinya YAOI donkzzzz…. Xexexxe xp…narUKE- saSEME…fuufuufufuufufuuu…. #plak ga penting….

Summary:

'sasuke.. setelah 3 tahun akhirnya kau kembali, walaupun kini status kita sebagai saudara, tapi dengan kau disini itu sudah cukup bagiku, tetaplah seperti ini, disisiku menemani rasa sepi yang akau rasakan, temani aku disini, selamanya…'

Jiaahhh…. Belum juga fic yang laennya selesai eh malah bawa fic baru… ckckckck.. ya itulah saya jika ada hal yang menginspirasi akan langsung saya tuangkan menjadi sebuah cerita hehehhe#sok lu ahh author geblek…

Hmmm,, ngomong-ngomong fic ini saya terinspirasi dari manga yaoi yang judulnya sama yaitu, 'kimi no iru sekai shika iranai' karya ichika hanamura, manganya ini bagus lhoo.. hehe..

Yooo silahkan baca ya…. xexeexe

Naruto POV

Saat ini kau datang lagi dalam kehidupanku, sejak kepergianmu 3 tahun yang lalu, kau yang sempat menghilangkan rasa kesepianku, kau yang sempat mengisi ruang yang ada dihatiku, kini datang dan membawa hembusan angin baru di kehidupanku saat ini, namun, satu hal yang membuatku tercengang, saat kini kau adalah saudaraku, orang yang sempat diceritakan ayahku saat dulu itu ternyata adalah dirimu, rasanya takdir tak henti-hentinya mempermainkan hidupku.

"naru perkenalkan ini sasuke, dia adalah saudara tirimu" ucap Minato sambil memperkenalkan seorang pemuda berambut hitam dengan style emo, yang katanya bernama Sasuke. Tunggu, Sasu.. ke? Rasanya aku pernah mendengar nama itu, kubalikkan badanku perlahan menghadap sang ayah, kuangkat kepalaku perlahan dan akupun tertegun.

'Dia… dia ada disini, itu dia…. Suke san…' batinku dalam hati, tak percaya pada apa yang kulihat saat ini, ya orang itu. Orang yang sangat kunanti-nantikan kini ada di hadapanku, berdiri dengan angkuhnya, menatapku dengan mata hitam kelamnya itu membuatku merasakan perasaan hangat yang berdesir didada ini.

"suke san…." Ujar ku pelan, sepelan mungkin, masih dengan perasaan tertegun menatap objek yang sempat kunantikan selama 3 tahun ini.

"muali hari ini dia akan tinggal disini, jadi ayah harap kalian berdua dapat rukun." Ucap ayahku mengagetkanku dari ajang tatap menatap dengan penghuni baru rumah kami.

"ah.. baik ayah" ucapku mengiyakan pernyataan ayahku.

End Naruto POV

Semenjak hari dimana keluarga namikaze mendapat anggota keluarga yang baru, suasana mansion yang semula ditempati oleh dua orang kini bertambah lagi satu orang, walaupun bertambah satu anggota keluarga namun suasana yang ada masih tetap sepi, kadang kala hanya terdengar celoteh suara dari si pirang, sedangkan pemuda yang satunya lagi lebih memilih untuk diam, jika tak diperlukan untuk bicara ia takkan mengucapkan sepatah katapun.

Pagi hari di kediaman namikaze…..

'aku masih sedikit canggung dengan suke san, apakah ia ingat padaku ya?' batin seorang pemuda pirang yang kini tengah menyantap sarapannya.

'tuk..tuk..tuk..' suara langkah kaki menuruni tangga.

"ah, sasuke san.. kau sudah bangun, emm… sarapan sudah siap"

"tak apa, aku tidak sarapan. Aku pergi."ucap sasuke singkat padat. Kemudian langsung berjalan keluar rumah.

"haa.. sikapnya masih sama seperti sebelumnya" ujar naruto pelan sambil menatap kepergian pemuda berambut hitam itu.

Saat makan malam…

'sudah jam segini, suke san belum datang juga….'

Batin naruto yang tengah menunggu seseorang di meja makan sambil menaikkan kedua kakinya bertumpu pada pinggiran kursi yang ia duduki yang masih menyisakan sedikit tempat untuknya berpijak.

'kalau diam seperti ini, aku jadi ingat kenangan bersamamu saat itu…' lamun naruto mengingat kejadian 3 tahun yang lalu bersama sasuke.

'kenapa dulu kau pergi suke san? Tau kah kau setiap musim salju aku selalu menunggumu di tempat itu, berharap suatu saat nanti kau datang dan mengucapkan kata kata seperti 'dobe' itu untukku, tapi, walaupun kau kutunggu kau tak pernah muncul lagi, dan sekarang tiba-tiba kau mengagetkan aku, dengan datang sebagai saudaraku. Hahaha… lucu… aku yang selalu menunggumu dulu, kini kau datang menghampiriku. Ciuman itupun tak bisa aku lupakan… ciuman pertama yang kau ambil dariku saat sebelum kau menghilang…ciuman yang…..'

"ARGHHHHHH" teriaknya tiba-tiba

'kuso,,, kenapa aku jadi memikirkn tentang ciuman itu, tch… tidak.. tidak… tidak mungkin aku jatuh cinta padanya, kami laki-laki jadi hal itu tak mungkin,,,, tidak.. pokoknya.. tid…'

"sedang apa kau?" suara baritone yang keluar dari mulut pria yang tengah berdiri disamping naruto itu kini mengagetkan sang pemuda berambut pirang itu.

"Ahhkk…. " jeritnya kaget mendengar suara yang sudah lama ia rindukan itu memanggilnya.

"sedang apa kau disini? Mana ayah?" tanyanya lagi sambil berjalan menuju sofa di dekat meja makan.

"tidak sedang apa-apa, hanya melamun. Hehe. Seperti biasa kalau jam segini ayah belum pulang pasti dia sedang sibuk dikantor, dan bahkan tidak pulang selama beberapa hari." Jawab naruto yang kini sudah bangkit dari kursi yang tadi ia duduki.

"ah, apa kau sudah makan? Biar aku hangatkan makanan ini" tanyanya pada sang pemuda yang tengah merebahkan dirinya diatas sofa.

"bagaimana denganmu? Apakah kau masih kesepian?" ujar pemuda itu tiba-tib, tak menanggapi pertanyaan yang baru saja di lontarkan padanya.

'dia masih ingat, kalau aku masih selalu merasakan kesepian.. ia ingat..' batin naruto

"eh,, itu.. karena ada sasu san….." ucapnya terhenti sambil memegangi dada kirinya.

"ah,, makanannya akan segera aku hangatkan.." ucapnya tiba-tiba berusaha untuk mengalihkan perhatian. Namun karena kurang hati-hati iapun tersandung kakinya sendiri, dan akan jatuh menghantam lantai kalau saja tak ada tangan putih pucat yang memegangi dirinya.

"bisakah kau tidak ceroboh?" ucap suara baritone itu.

"ah.. te.. terimakasih suke san" ucap naruto seraya membalikkan badan menghadap sang pemilik lengan putih pucat itu, namun karen jaraknya yang cukup dekat itu hampir saja ada adegan ciuman yang akan terjadi.

Kaget itulah hal pertama yang dirasakan oleh keduanya, walaupun tidak terlihat diwajah datar sang pemuda berambut hitam itu.

"aku mau mandi" ucapnya berusaha menetralisir suasana. Dilepaskannya pegangan tangan itu dari tubuh mungil si pirang.

"suke san" ujar naruto pelan menatap punggung sasuke…

'apa yang kupikirkan kemarin malam ya? hampir saja kami berciuman kalau,, kalau…ia tak mengucapkan kata itu' batin naruto yang kini berada di tengah kelas menikmati pemandangan dibawahnya.

'Arggghhhhhh apa yang kupikirkan kenapa aku jadi pervert gini?' teriak batinnya, dimana bisa dilihat kini wajah tannya memerah memikirkan kemungkinan-kemungkinn tersebut….

"ahkk.. sudah jam segini sebaiknya aku pulang." Ujarnya berkata pada diri sendiri mengingat waktu kini tengah menunjukan pukul 3.00 sore. Iapun bergeges menuju mansionnya yang terletak tak jauh dari sekolahnya ini.

Sesampainya dirumah… narutopun mendapati keadaan rumah yang sepi, namun dilihatnya sebuah tas yang disinyalir milik sasuke tergeletak begitu saja didepan tangga.

"bukankah ini tas suke san?" perlahan diambilnya tas yang tergeletak dilantai itu dan melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kearanh kamar sang pemilik tas.

Sesampainya di depan kamar, iapun tertegun. Dari kamar itu terdengar desahan-desahan seorang wanita yang tengah dimanja oleh pasangannya, penasaran iapun mengintip siapa yang berada di dalam ruangan itu, kaget luar biasa setelah dilihatnya pemuda yang dikenalnya tengah bergumul dengan seorang gadis berambut pirang sepinggang dengan poni menyampir di dahi kirinya, ya wanita yang menjadi primadona sekolahnya yamanaka ini kini tengah bergumul dengan liar dengan sasuke saudara tirinya. Tercekat melihat pemandangan yang ia rasakan seakan meremukkan jantungnya, tak kuat menahan rasa sakit itu iapun pergi berlari menuju ketempat paling aman saat ini, yaitu kamarnya. Sesak, seprti ditusuk tusuk itulah yang tengah ia rasakan saat ini. Di remasnya sang seprei sambil berkata….

"sakit… sakit… dadaku sakit… kenapa? Hiks… hiks… seseorang tolong… dadaku sakit.. hiks.. hiks" ucapnya ditengah isak tangisnya sambil memegangi dada kirinya yang terasa sakit.

"tidak… tidak… jangan… jangan lakukan itu.. hik hikss…."

'krietttt' suara pintu terbuka, perlahan seorang pemuda memasuki kamar dimana naruto berada.

"sudah cukupkah yang kau lihat?" suara baritone itu terdengar, kini semakin mendekat.

'deg' detak jantung naruto

"kau juga menginginkannya? Tak apa. Aku juga akan melakukannya dengamnu" ucapnya di dekat telinga naruto. Yang saat itu juga membuat detak jantung dari si pemuda pirang semakin berdetak keras.

"tidak…. Ah…nnnhh… aahhh"

"suk..kee san… ja..ngann..nnhhhh"

"mmmphh… ahh.. nngggghhh aahhhh"

"tid..akkk.. ngghh… aahhh" racau naruto

"ugh… apakah terasa sakit? Kalu begitu menangislah, keluarkan air matamu" ucap sasuke ditengah-tengah pergumulannya dengan sang pemuda pirang.

"ughhhh… ahhnnn.. nnnhhh.. nggahhhh"

"ti..akk… ugh.. ahhnn.. nnnngggg" ujar naruto

'kenapa? Kenapa aku harus mencintainya sedalam ini, jadi… jadi inikah yang namanya cinta? Jadi aku jatuh Cinta pada sasuke?' batin naruto sambil menatap kearah pemuda yang berada diatasnya dengan tatpan sendu.

"su..kee…"

"sukee..sa..?" ucapan naruto terhenti dan diapun terhenyak setelah mendengar kata-kata yang diucapkan sasuke

"naruto.. kau tahu aku datang padamu hanya untuk menghancurkan hidupmu" ucap sasuke diiringi tatapan mata yang tajam memandang kearah pemuda pirang dibawahnya..

Dan sang pemuda pirang itu hanya bisa membelalakkan matanya menatap tak percaya pada pemuda tampan diatasnya itu…

Tsuzuku….

Appuaahhhh? Bersambung lagi? Ckckck….. fic nya ni author kagaka ada yang pernah kelar nih….

Heehhe mangap ya readers….

Sampai jumpa.. hehhehehe