Halo, ini adalah fanfic pertama saya di KHR dan juga di ^^ semoga tidak mengecewakan :)


Rinastico del Cielo


Angst/Friendship

Pairing : 692718, D18, slight Allx27

Warning : Shounen Ai, Typo, Alur ga jelas ._.

Katekyo Hitman Reborn © Amano Akira


Chapter 1, the Accident


Suasana di markas Vongola tampak sangat sepi dan juga terasa suram. Hanya ada beberapa maid dan juga beberapa anak buah Vongola yang menjaga di sekeliling lorong markas. Suara langkah yang berat tampak membuat mereka menoleh untuk dengan segera membungkuk saat melihat sang Sun Arcobaleno yang berada di sana.

"Bagaimana keadaannya?" Bertanyalah pada salah satu penjaga yang ada di mansion Vongola, sang kepala butler yang bekerja bahkan saat Vongola Nono masih menjabat.

"Tidak baik, Decimo masih mengurung diri dan kalau terhitung hari ini, sudah 1 minggu ia tidak keluar selain melakukan pertemuan. Dan sudah 3 hari ini para pelayan mengatakan kalau Decimo tidak menyentuh makanannya sama sekali," pegangan tangannya tampak sangat erat hingga telapaknya menjadi putih.

"Dimana Dame-Dino dan juga Shimon?"

"Mereka sering mengunjungi Decimo, dan sangat mengejutkan begitu juga Don Millefiore, Don Varia, dan yang terakhir tadi pagi bahkan pemimpin Vendice, Bermuda datang hanya untuk mengancam Decimo agar menyentuh sedikit saja makanan di depannya," Reborn tampak menggerutu pelan. Bahkan mantan musuh mereka bisa melihat apa yang terjadi pada mantan muridnya. Tetapi kenapa mereka tidak.

Para guardian yang harusnya bersama dengan sang boss. Walaupun tidak semuanya, seharusnya mendengar kabar bahwa keadaannya tidak baik cukup untuk menjadi alasan mereka kembali kemari. Dan entah kenapa, beberapa minggu ini Reborn sangat jarang mendapatkan kabar tentang Tsuna dari semua guardiannya kecuali—

"Akanbo..." Suara yang berat itu tampak membuat sang Arcobaleno menoleh untuk menemukan pemuda berambut hitam yang tampak menatapnya dingin.

"Apakah kau berhasil?"

"Hn, herbivore itu hanya menelan seperempat bagian makanan itu sebelum melanjutkan pekerjaannya," Hibari Kyouya, nampaknya menjadi satu-satunya orang yang tidak meninggalkan sang boss. Namun, penolakan dari para guardian lainnya sudah cukup untuk membuat sang Vongola Decimo terjatuh dalam lubang kegelapan.

"Lalu darah siapa itu..." Menatap darah yang ada di pakaian Hibari sebelum yang bersangkutan mendengus sambil menyeringai.

"Melakukan sedikit sparring dengan anjing penjaga Vendice itu tidak buruk," semua yang mendengar itu kecuali sang mantan Tutor hanya bisa memucat, mendengar kalau pemuda berusia 26 tahun itu melawan tangan kanan dari Bermuda, Jager.

"Bermuda masih ada disini?"

"Begitulah, dan Don Cavallone serta Don Shimon juga akan datang sebentar lagi," Reborn hanya mengangguk dan berjalan kembali bersama dengan Hibari yang hanya diam dan berjalan di samping Reborn.

"Seburuk itukah?"

"Hn, lebih buruk daripada beberapa minggu yang lalu—" Hibari hanya menyilangkan kedua tangannya dan menutup matanya. Reborn berhenti saat ruangan yang dimaksud ada dihadapannya. Membuka pintu tanpa permisi, melihat kearah sosok yang ada dihadapannya, yang hanya diam sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Dame-Tsuna—" Reborn mendekat dan melihat kalau matanya tampak benar-benar kosong seolah hanyalah sebuah robot yang menjalankan tugasnya.

"Ah Reborn," baru menyadari saat Reborn berada di atas mejanya duduk, menatap pemuda itu yang hanya menatapnya sejenak sebelum kembali bekerja, "tenang saja, aku sudah menyelesaikan beberapa tumpuk laporan… dan sekarang aku sedang mengerjakan tumpukan lainnya…"

"Aku tidak kemari untuk menanyakan laporan bodoh ini, berhenti sekarang atau aku akan menembakmu sekarang juga."

"Tidak bisa, aku tidak ingin merepotkan Hayato-kun dan juga yang lainnya dengan laporan saat mereka kembali. Dengan begitu aku bisa kembali berkumpul dengan mereka," tersenyum datar sambil kembali mengerjakan laporannya. Reborn menutup matanya sebelum melayangkan tendangan menyamping membuat Tsuna terjatuh ke samping kursinya.

Reborn menginjak tubuh Tsuna agar ia tidak terbangun dan menatap tajam kearah Tsuna saat itu.

"Istirahat atau aku akan membunuhmu sekarang juga dame-Tsuna…"

"Me—Membu…nuh?" Reborn menatap Tsuna yang tampak menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya tampak gemetar dan matanya membulat dan ketakutan. Hibari dan juga Reborn tampak mengerutkan alisnya, "—tidak, aku tidak sengaja membunuhnya. Aku bukan ingin membunuhnya…"

"Oi Dame-Tsuna…"

"Ti—tidak, aku tidak bermaksud membuat kalian melihatku sebagai seorang monster!" memaksakan dirinya untuk terlepas dari injakan Reborn, dan memeluk dirinya sambil meringkuk di pojok ruangan itu.

'Aku tidak pernah menyangka kalau kau akan melakukan itu Tsuna…'

'Juudaime, aku tidak bisa… melihat anda berubah menjadi seperti ini…'

'T—Tsuna-nii menakutkan…'

'Itu tidak EXTREME Sawada! Kau seharusnya tidak membunuh orang itu!'

'B—Bossu, maaf…'

"A—aku melakukannya karena mereka mengancam akan membunuh kalian, a—aku tidak ingin melihat kalian terluka," Reborn menatap kearah Hibari yang hanya menghela nafas. Sepertinya mengerti apa yang membuat sang pemuda tampak ketakutan, "ja—jangan tinggalkan aku sendirian…"

"Dame-Tsuna!"

"A—aku bukan monster!" yang ia rasakan setelah itu adalah flame berwarna ungu yang menutupi matanya. Saat sebuah kabut muncul di belakangnya dan memunculkan pemuda berambut biru dengan model nanas itu disana.

"Baiklah, sudah cukup Tsunayoshi—kau bisa melakukan apa yang kau inginkan," matanya yang tampak menunjukkan ketakutan kini berubah kembali menjadi kosong dan ia kembali melanjutkan pekerjaan yang ada di depannya, "merasa lebih baik?"

"Terima kasih, Mukuro…"

Reborn dan Hibari menatapnya dengan tatapan curiga dan meminta penjelasan dengan apa yang dilakukan oleh Mukuro tadi. Dan tentu saja ekstra kearah Hibari yang menjadi satu-satunya orang yang mengetahui apa yang ditakuti oleh pemuda itu.


"Reborn-san!"

"Reborn, Kyouya, Mukuro—" kedua don mafia itu tampak berdiri dari tempatnya duduk saat melihat sang Sun Arcobaleno bersama dengan dua orang guardian Vongola yang tersisa sekarang berjalan menghampirinya, "—bagaimana?"

"Sebelum aku mengatakan keadaan dame-Tsuna, aku ingin mendengar penjelasan dari mereka berdua," Reborn menatap kearah Hibari dan Mukuro yang hanya diam sebelum Hibari menghela nafas panjang.

"Satu bulan yang lalu, saat markas diserang oleh kelompok musuh." Jeda dari antara dua kalimat yang tampak sengaja dibuat cukup membuat semua yang ada di tempat itu menatapnya dengan tatapan bingung, "dan Sawada Tsunayoshi membunuh pemimpin dari penyerangan itu."

Baik Enma, Dino, Reborn, ataupun Mukuro tampak mengerutkan alisnya mendengar hal itu. Mukuro memang sangat jarang berada di markas karena ia belum menerima sepenuhnya kenyataan kalau ia setuju untuk menjadi Vongola Mist Guardian. Ia lebih menyerahkannya pada Chrome yang tampaknya melaksanakan tugas dengan baik hingga sebulan yang lalu.

"Musuh mendapatkan posisi yang bagus untuk menyerang kami, dan satu-satunya cara untuk menghindarinya adalah dengan Tsunayoshi menyerangnya," semuanya masih tampak terdiam mendengar perkataan dari Hibari saat itu, "tetapi sepertinya ia mengeluarkan kekuatannya terlalu besar hingga membuat herbivore itu tewas begitu saja."

"Lalu apa masalahnya—bukankah Tsuna-kun melakukan itu untuk melindungi mereka?"

"Hmph, seperti herbivore itu ingin mendengarkannya saja, mereka terlalu lemah untuk melihat bagaimana Sawada Tsunayoshi yang mereka kenal itu membunuh satu orang saja," Hibari mendengus pelan. Reborn tampak mengeluarkan aura gelap yang tampak cukup membuat semua orang merinding merasakannya.

"Mukuro Rokudo, jelaskan yang harus kau jelaskan…"

"Kufufu, aku harus melakukan hal itu untuk mencegah tubuh incaranku itu tidak bernyawa Arcobaleno," Reborn menatap bingung pada Mukuro yang senyumannya langsung memudar mengingat hal itu, "birdie ini mungkin saja tidak tahu, tetapi satu minggu yang lalu anak buah Vongola menghubungiku—karena aku satu-satunya yang bisa dihubungi, untuk mengatakan kalau Tsunayoshi berusaha untuk bunuh diri. Tidak satu kali, bahkan lebih…"

Flash Back

Mukuro yang tampak berada di Kokuyou saat itu sedang bersama dengan Ken serta Chikusa. Menikmati dessert cokelat miliknya yang tampak sudah tinggal setengah itu, hingga tiba-tiba handphonenya berbunyi menunjukkan ID dari markas Vongola.

"Kufufufu, apakah aku kurang menjelaskan pada kalian saat kubilang aku menyerahkan semuanya pada Chrome?"

"M—maaf Kiri-sama, kami tidak bisa menghubungi semua guardian selain anda. Biasanya Kumo-sama akan datang, tetapi saat ini beliau sedang dalam misi di Palermo," Mukuro mengerutkan dahinya. Chrome tidak bisa dihubungi? Lebih tepatnya, anjing Vongola (Gokudera) tidak bisa dihubungi.

"Ada apa?"

"D—Decimo-sama, beliau mencoba untuk…" membulatkan matanya saat mendengar perkataan selanjutnya dari sang anak buah sebelum menghela nafas dan segera berdiri dari tempatnya.

"Tahan dia selama lima menit, aku akan segera kesana…"

...

"Kiri-sama," salah satu anak buah Vongola menghampirinya. Sepertinya ia yang menghubungi Mukuro tadi. Mukuro berjalan cepat menuju ke ruangan yang dikatakan oleh sang anak buah—membukanya dengan kasar.

"A—aku pantas mendapatkannya! Kenapa kalian tidak membiarkan aku melakukannya!" sang Don Vongola tampak mengamuk saat beberapa pelayan menjauhkan semua benda berbahaya di sekitarnya. Seperti obat, senjata, bahkan pill dying will dan juga sarung tangannya, "a—aku adalah monster. Yang harusnya tewas saat itu bukanlah dia, tetapi aku…"

"D—Decimo-sama, tenanglah…"

"Kalian keluarlah," Mukuro tampak mengatakan itu saat ia mendekati pelayan yang membawa sarung tangan dan juga dying will pill milik Tsuna. Mengambilnya dan bergerak mendekati Tsuna, "aku yang akan menanganinya setelah ini…"

Menatap wajah serius Mukuro membuat mereka tidak berfikir dua kali untuk mengangguk dan berlari keluar dari kamar sang Decimo Vongola.

"Tsunayoshi…"

"Pe—pergilah Mukuro, a—aku memang tidak pantas untuk berada di dekat kalian," Mukuro tampak hanya diam dan menyilangkan kedua tangannya. Ia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Tsuna, namun menanyakannya sudah pasti itu adalah ide terburuk yang ia fikirkan saat ini, "i—ini bukan salah mereka meninggalkanku. Aku pantas mendapatkannya…"

Ia tidak tahu, tetapi kalau seperti ini tentu saja walaupun semua benda berbahaya ini dijauhkan, ia akan tetap mencari cara untuk mengakhiri hidupnya.

"Tsunayoshi," suaranya dalam dan juga pelan, mencoba untuk membuat sang pemuda berambut cokelat itu tampak menatap mata merahnya, "mereka tidak meninggalkanmu… bukankah mereka hanya tidak berada disini karena menghindari pekerjaan mereka?" tersenyum seperti biasa, namun ia mencoba untuk menghipnotisnya.

Ia tahu kalau Tsuna yang biasa tidak akan bisa terhipnotis dengan trik murahan seperti ini, namun dengan keadaan mental seperti ini, siapa yang tahu.

"Lalu, apa yang harus kulakukan agar mereka kembali?"

"Melakukan pekerjaan dengan baik? Hingga mereka kembali, dan kau akan terus bersama dengan mereka," Mukuro tampak melihat mata cokelat itu menjadi suram, kosong seolah tidak ada jiwa. Itu yang akan terjadi kalau ia menggunakan trik itu.

"Begitu, aku… akan melakukannya… dengan begitu, saat mereka kembali kemari, mereka tidak akan menjauhiku bukan?"

"Ya…"

End of Flash Back

Semua orang menatap kearah Mukuro dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak, selesai menceritakan itu barulah Mukuro sadar semuanya menatapnya.

"Apa?"

"Kau bilang Tsuna ingin bunuh diri?"

"D—dan yang membuatnya sekarang masih hidup hanyalah, kebohongan itu yang hanya membuatnya terlihat seperti robot?" Enma tampak menatap Mukuro yang mengangguk.

"Guardian yang meninggalkan bossnya melanggar peraturan kami, kapanpun kami bisa menangkap dan membawa mereka ke penjara Vendice," Bermuda tampak menggerutu dibalik perban yang menutupi tubuhnya saat ini. Tentu walaupun tidak terlihat benar, setelah Tsuna berhasil mencari cara agar mereka lepas dari kutukan, Bermuda cukup terbuka dengan Vongola terutama Tsuna.

"Apa yang harus kita lakukan Reborn?" Dino menatap kearah Reborn yang tampak hanya diam dan menundukkan kepalanya. Baru saja akan berbicara saat suara yang membuat mereka terkejut terdengar disana.

BLAR!

Suara ledakan yang cukup besar…

"Tsuna /Tsuna-kun!" Dino dan Enma segera berdiri dari tempatnya dan segera berlari. Walaupun mereka melihat kalau Hibari dan Mukuro sudah terlebih dahulu berada di depan mereka untuk pergi menuju ke ruangan sang langit.


"Aku harus menyelesaikan semuanya…" tangannya masih bergerak untuk mengerjakan laporan itu. Matanya yang kosong tampak bergerak mengikuti isi dari dokumen yang ada di depannya. Terlalu serius dengan apa yang ada di depannya, ia tidak menyadari beberapa orang tampak berada di belakangnya.

"Ternyata rumor itu benar? Vongola Decimo ditinggalkan sendirian oleh guardiannya," Tsuna menghentikan pekerjaannya dan menatap kearah beberapa orang itu, "aku ingin melihat apa yang bisa dilakukan oleh boss muda ini tanpa anak buahnya…"

"Mau apa kalian kemari…"

"Apa lagi kalau tidak menghancurkan kelompok mafia Vongola yang terkenal itu," dengan nada sarkasis, namun Tsuna tampak hanya diam menatap mereka semua. Sebelum tangannya tampak mengeluarkan flame begitu juga dengan dahinya. Matanya berubah menjadi orange saat itu.

"Aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkannya—" bergerak dan mencoba untuk menyerang beberapa orang disana dengan cukup cepat. Mencoba untuk menahan serangan saat serangan itu sudah terlebih dahulu mengenai mereka.

Bergerak kembali kini ia mengincar sang pemimpin yang saat itu hanya tersisa sendirian sementara semua anak buahnya tampak sudah tumbang di antaranya.

"Jangan bergerak, atau aku akan menekan tombol ini…" memegang sebuah tombol yang tampak ada di tangannya. Tsuna tampak mengerutkan alisnya, tidak mengetahui tombol apa itu. Seolah bisa mengetahui apa yang difikirkan oleh sang Vongola Decimo, ia tersenyum, "di tubuhku dipasang bom, dan satu-satunya yang bisa kau lakukan untuk menghentikanku adalah dengan membiarkanku membunuhmu. Atau mungkin kau yang terlebih dahulu membunuhku, dan jika kau gagal tombol ini bisa menghancurkan markas ini."

"Aku akan melakukan apapun untuk melindungi mereka," bergerak dan saat sadar tangannya sudah berada di tubuh pria itu, mencoba untuk membekukan bom yang tertempel di tubuhnya.

"Ap—" baru saja akan menekan tombol yang ada di tangannya saat Tsuna sudah melancarkan serangan untuk membunuh orang itu dengan menembuskan tangannya yang memiliki kekuatan flame hingga menembus tubuhnya, "—k-kau monster!"

'Tsuna!/Juudaime!/Tsuna-nii!/Bossu!/Sawada!"

Perkataan dan juga tatapan mereka saat itu tiba-tiba saja terbayang di wajahnya. Ketika mereka memanggilnya monster dan saat ia melihat bagaimana tatapan mereka saat itu. Serangannya tampak terhenti, dan saat itulah sang musuh memakai kesempatan untuk menekan tombol yang ada di tangannya.

"DECIMO!"

BLAR!


Reborn dan juga yang lainnya tampak berlari di lorong dan mencoba untuk melihat keadaan di depan ruangan tampak kacau. Pintu yang rusak dan juga dinding pembatas yang hancur bukanlah sesuatu yang kacau—namun darah yang memercik bahkan sampai luar yang membuat mereka tampak terkejut.

Dengan segera berlari dan mencoba untuk melihat keadaan sang pemilik ruangan yang tentu saja adalah sang Vongola Decimo.

"Tsuna!" Dino yang pertama kali sampai untuk menemukan bau anyir yang tercium dari asap yang mengepul karena ledakan. Ia mencoba untuk melihat ruangan itu, menemukan keadaan mengerikan dimana tubuh yang tidak utuh dan juga darah yang benar-benar mengotori hampir setiap sudut menjadi pemandangan disana.

Semuanya tidak bersisa—namun seseorang berdiri membelakangi, yang tidak lain tidak bukan adalah pemilik ruangan itu. Dengan flame berwarna orange yang melambangkan flame sky murni.

"T—Tsuna-kun?" mata itu menoleh dari balik sudut bahunya, menatap mereka dengan iris matanya yang berwarna—

—biru?

Belum selesai mereka tampak terkejut saat tiba-tiba saja tubuh itu limbung dan dengan segera ditangkap oleh kedua guardiannya. Darah tampak benar-benar keluar dari tubuhnya dan kepalanya karena dampak dari ledakan itu.

Sepertinya flame itu melindunginya dari efek ledakan walaupun sedikit terlambat.

"Tsunayoshi!/Tsuna-kun!/Tsuna!/Dame-Tsuna!"


Hasil dari serangan itu tidak terlalu parah bagi tubuh sang Vongola Decimo. Hanya luka di kepala dan juga luka bakar sedikit di tubuh dan lengannya yang sekarang sudah tertutupi oleh perban. Di ruangan itu, tampak Shamal yang langsung dipanggil oleh Reborn—bahkan datang tanpa memikirkan ia yang biasa hanya melayani perempuan saja.

Dino, Enma, Bermuda, Reborn, dan kedua guardian Vongola tampak menunggu di dalam kamar hingga sang Don Vongola siuman.

"Pecahan dan komponen bom ditemukan di salah satu tubuh musuh yang sudah tidak terbentuk lagi. Sepertinya ia yang memicu adanya ledakan itu—" Reborn yang pertama kali memecahkan keheningan, "—dame-Tsuna sempat membekukan sedikit bom itu sehingga daya hancurnya menjadi minimal."

"Benar-benar keajaiban melihat dame-Tsuna selamat mengingat jaraknya dengan orang itu sangat dekat," Reborn menghela nafas dan melihat mantan muridnya itu yang belum siuman sejak tadi. Dan ini sudah 2 jam semenjak Tsuna pingsan, "entah bagaimana caranya…"

"Itu karena aku menguasai tubuhnya…" suara itu tampak membuat Reborn dan yang lainnya menoleh dan menemukan Tsuna yang tampak bangkit dari tempatnya tidur.

"Tsuna-kun, kau tidak boleh bangun—tubuhmu masih," Enma yang paling dekat berada di tempat itu tampak mendekati Tsuna untuk mengecek keadaannya. Menemukan sesuatu yang janggal, membuatnya berhenti mendekat. Dino yang melihatnyapun tampak menoleh pada Reborn yang juga menyadarinya begitu juga dengan Bermuda dan Shamal.

Mata Tsuna saat itu—bukan cokelat, namun biru langit.

"Siapa…kau…"

"Taru Giotto—Sawada Ieyasu, Vongola Primo…" jawabnya membuat semua yang ada disana tampak membulatkan matanya, "aku mencoba untuk mengendalikan tubuh Decimo atas kehendak dari cincin Vongola."

"Kenapa…"

"Kegelapan mulai menyelimuti jiwanya—jika yang terpilih oleh cincin Vongola sampai terjatuh sepenuhnya pada kegelapan, maka kekuatannya akan berbalik menghancurkan dunia…" walaupun suaranya sama, namun nada yang digunakan benar-benar sukses membuat bahkan Reborn tampak bergidik ngeri, "aku mencoba untuk mencegahnya. Namun, apapun yang membuatnya terjatuh dalam kegelapan—aku tidak bisa memaafkannya…"

"Para Guardian Decimo," Giotto menoleh pada Mukuro dan juga Hibari yang ada disana, "terkecuali kalian berdua—aku benar-benar kecewa pada mereka. Dan aku bisa melakukan sesuatu yang buruk pada mereka, sekarang juga."

Dino serta Enma tampak benar-benar merasakan bulu kuduk mereka berdiri—membayangkan apa yang akan dilakukan sang boss Vongola pada para Guardian Vongola.

"Tetapi Decimo tidak menginginkan hal itu, dan aku akan mengikuti apa yang ia inginkan." Giotto tampak menghela nafas dan menatap pada Hibari serta Mukuro lagi, "Alaude, Spade…"

Cincin yang ada di tangan Hibari dan Mukuro tampak bersinar sesuai dengan flame mereka. Dan saat semuanya sadar, sosok pemuda berambut blonde dan juga pemuda berambut biru dengan model yang mirip semangka itu muncul.

"Aku ingin kalian melakukan rencana Rinascita del Cielo—beritahu pada guardian lainnya tentang hal itu," walaupun keduanya tidak menjawab, namun Giotto mengetahui baik bagaimana guardiannya. Dan ia tahu mereka akan melakukannya saat flame itu tampak menghilang kembali.

"Apa yang terjadi pada Sawada Tsunayoshi…" Giotto kali ini menatap pada Bermuda. Tidak menyangka kalau sosok di depannya saat ini akan melibatkan diri dalam kelompoknya—kelompok Vongola.

"Aku tidak melakukan apapun, dan aku akan menghilangkan kendali atas tubuhnya. Tetapi, kuharap kalian tidak akan berkomentar apapun tentang apa yang akan kulakukan setelah ini," Reborn tampak menatap bingung apa yang dikatakan oleh Giotto, "para Guardian Vongola telah gagal. Kepercayaan yang diberikan pada mereka untuk melindungi langit mereka menghilang begitu saja—dan membuat sang langit tertutupi oleh kegelapan."

"Aku tidak ingin melakukan rencana ini dan ingin memutuskan kekuatan cincin yang ada pada mereka sekarang juga—kalau saja Decimo masih membutuhkan mereka," matanya tampak berat dan akan kehilangan kesadaran saat itu, "maka yang bisa kulakukan, adalah melihat sampai mana… mereka menyesali apa yang mereka perbuat… dan bagaimana cara mereka… memperbaiki apa yang sudah mereka lakukan…"

Melihat tubuh itu akan jatuh begitu saja, dengan segera Dino menahan dan mencoba untuk membaringkan tubuh itu lagi. Suasana hening, saat mereka sama sekali tidak mengetahui apa sebenarnya yang menjadi rencana dari Giotto.

"Aku akan mencoba menghubungi para bocah itu," Reborn tampak benar-benar tidak habis fikir dengan apa yang dikatakan oleh sang Vongola Primo sebelum menghilangkan kendali dari tubuh Tsuna. Baru saja akan menghubungi saat tiba-tiba saja sebuah telpon masuk membuatnya melihat ID untuk menemukan sang Storm Guardian Vongola menghubungi.

"Ternyata mereka menghubungi dengan cepat~" suara itu membuat semuanya menoleh untuk menemukan Byakuran yang tampak tersenyum kearah mereka, "padahal aku baru menghubungi mereka beberapa saat yang lalu."

"Kenapa kau ada disini marshmallow busuk…"

"Oh karena seseorang menyuruhku untuk membantu kalian," menaruh telunjuknya di pipi seolah sedang berfikir, dan menatap pada Tsuna melalui jendela kecil di pintu, "ya—seseorang… Sebaiknya kau angkat saja Reborn, aku sudah memberitahu keadaan Tsunayoshi-kun~"

"Reborn-san!" suara Gokudera tampak panik saat itu dan membuat Reborn mengerutkan dahinya, "ada sesuatu yang gawat dengan Vongola Ring!"

Ya benar ada sesuatu yang gawat dengan—tunggu, dengan apa?!

"Apa?"

"Sesuatu terjadi dengan Vongola Ring, bukan hanya milik kami tetapi juga milik Sword-Freak itu dan semuanya—" Reborn mengeratkan genggaman tangannya. Mereka lebih mempermasalahkan masalah cincin daripada Tsuna, dan pada saat mereka tahu keadaan Tsuna! Oh, ia benar-benar akan melubangi kepala mereka saat ini, "Reborn-san?"

"Jangan kemanapun sampai aku sampai di tempat itu untuk menendang kalian—keluar selangkah saja dari markas Vongola, aku akan melubangi kepala kalian saat itu juga." Reborn menutup sambungan telpon dan menatap pada semua orang di sekelilingnya yang tampaknya sedikit ngeri mendengar nada bicaranya, "aku benar-benar akan melubangi kepala mereka kalau sampai mereka tidak menanyakan keadaan Tsuna saat aku kembali…"

Dan berlalulah sang ex Tutor Vongola Decimo dari tempatnya berdiri bersama dengan Bermuda. Meninggalkan Hibari, Mukuro, Byakuran, Enma, dan juga Dino sendirian disana.

"Aku akan menemani Tsuna-kun, lagipula aku sedang tidak sibuk sekarang…"

"Aku akan menemanimu…"


Di sebuah tempat yang gelap gulita, tampak sosok pria berambut kuning dengan mata berwarna kuning terang yang duduk di sebuah kursi dengan flame berwarna orange yang menyala di sekelilingnya. Taru Giotto, sang pendiri Vongola tampak menutup matanya dan memangku sebelah kakinya.

Satu per satu di hadapannya tampak flame dengan warna berbeda muncul. Dimulai dengan merah, biru, ungu, kuning, indigo, dan hijau.

"You gotta kidding me—Giotto," satu orang yang tampaknya berbicara duluan adalah seorang pemuda berambut merah dengan tattoo yang menghiasi sisi kanan wajahnya. Menghela nafas dan menggaruk kepala belakangnya, "apakah kita harus melakukan hal ini?"

"Apakah kau ingin melihat Vongola hancur hanya karena guardian Decimo yang tidak siap dengan dunia yang akan mereka masuki?"

"Maa, aku setuju dengan Giotto-dono. Tetapi apakah dengan melakukan seperti ini tiba-tiba tidak membuat mereka terkejut?" pemuda dengan pakaian Jepang tradisional berwarna putih dengan eboshi dikepalanya itu tampak mencoba untuk tersenyum.

"Sudah kubilang bocah itu tidak cocok menjadi seorang guardian…" kali ini pemuda berambut hijau yang tampak menatap bosan pada sang pemimpin dan menghela nafas berat.

"Sepertinya memang kita harus mengetest mereka seperti yang kita lakukan sekarang—selain Alaude dan juga Daemon yang sepertinya tidak perlu di test kembali," menatap kedua guardian yang tersisa, pemuda berambut hitam itu tampak hanya tersenyum tipis.

"Itulah sebabnya bukan—" suara itu membuat semuanya menoleh untuk menemukan seorang perempuan berpakaian serba putih dengan topi yang sewarna, "—kalian melakukan ini. Namun, tentu kalian harus ingat batas waktu yang kalian dapatkan…"

"Aku benar-benar berterima kasih padamu Sephira," menatap enam buah cincin yang tampak melingkar dan melayang di sekeliling para guardian Vongola Primo itu, "aku benar-benar mengandalkan kalian…"

"Ho rifiutato Gokudera Hayato a diventare decima tempesta Guardiano Vongola—" yang pertama berbicara adalah sang Storm Guardian Vongola Primo. Dan saat cahaya saat itu semakin terang, sosok sang Storm Guardian tampak menghilang bersama dengan cincin itu.

"Ho rifiutato Yamamoto Takeshi a diventare decima pioggia Guardiano Vongola—" dengan nada yang tampak ragu, kali ini sang Rain Guardian Vongola yang cincinnya bersinar dan membawanya menghilang dari tempat itu.

"Ho accettato Hibari Kyouya un decimo cloud Guardiano Vongola—" dengan suara yang tampak pelan dan monoton, kali ini pemuda pemilik cincin Cloud Vongola yang menghilang bersama dengan cincin itu.

"Ho rifiutato Sasagawa Ryouhei a diventare decima Sole Guardiano Vongola—" sang pendeta berambut hitam, pemegang cincin Sun Vongola tampak menutup matanya dan membiarkan flame di cincin itu meredup bersama dengan dirinya.

"Ho rifiutato lambo Bovino a diventare decima tuono Guardiano Vongola—" menutup matanya tampak benar-benar malas melakukan apa yang akan ia lakukan sekarang ini. Tetapi toh pada akhirnya ia melakukannya untuk bossnya.

"Ho Accetto Rokudo Mukuro per diventare decimo nebbia custode Vongola e respinto Chrome Dokuro di diventare decimo nebbia custode Vongola—" dan yang terakhir adalah Daemon Spade yang hanya diam dan menutup matanya sebelum menghilang dari tempat itu meninggalkan Giotto bersama dengan Sephira.

"Kuharap ini yang kau inginkan Giotto—aku hanya bisa meminjamkan kekuatanku…"

"Ini sudah cukup untukku," tersenyum sebelum Giotto seolah menyatu dengan flame berwarna kuning itu, "saat ini, semua cincin Vongola selain sky, Cloud, dan Mist sudah menolak pemiliknya…"

"Dan tentu saja—Rinastico del Cielo terpaksa kulakukan untuk saat ini…"


Enma tampak masih duduk di sisi tempat tidur Tsuna, mencoba untuk menunggui sang Decimo Vongola untuk membuka matanya. Sudah dua hari lamanya Reborn pergi ke Jepang untuk 'menjemput' semua guardian Vongola, dan selama itu Tsuna belum terbangun dari tidurnya.

Namun, suatu hari—ia mendapati tangan Tsuna yang sedikit bergerak, membuat sang Decimo Shimon tampak mencoba untuk melihat keadaannya.

"Tsuna-kun!" melihat mata yang sedikit mengerjap, dan perlahan membuka mencoba untuk melihat sekelilingnya yang masih kabur, "Tsuna-kun, kau tidak apa-apa?"

"Enma…? Kenapa aku ada disini?"

"Kau terluka, dan sudah dua hari tidak sadarkan diri," menghela nafas dan tersenyum pada sahabatnya itu, membantunya saat Tsuna mencoba untuk bangkit dari tempat tidurnya, "Hibari-san dan Mukuro sedang berada di ruanganmu untuk mengerjakan beberapa laporan. Dan mungkin Dino-san akan segera kemari setelah urusannya selesai…"

Enma menatap Tsuna yang tampak tidak menjawab pertanyaanya. Ia merasa aneh dengan tatapan Tsuna yang tampak kosong saat itu.

"Tsuna-kun, kau tidak apa-apa?"

"Dimana yang lainnya?" menatap Enma dengan senyumannya yang biasa ia tunjukkan, Enma tampak terdiam dan tidak bisa mengatakan apapun. Tsuna tampak tidak curiga sama sekali dengan sikap dari Enma, "ah aku mengerti, mereka memang sering sekali membantu di markas Vongola di Jepang. Tetapi mereka kemarin sudah berjanji akan kembali hari ini!" tertawa senang sambil mengatakan hal itu.

"Eh?"


"Apa yang terjadi pada Juudaime Reborn-san?" Gokudera dan juga yang lainnya tampak mengikuti Reborn yang tiba-tiba saja memutuskan untuk kembali ke Italia setelah mendapatkan telpon dari Enma.

"Diamlah, kau tidak berhak untuk menanyainya saat ini Gokudera Hayato—" masih dengan nada datar dan juga rendah, membuat semua guardian Vongola tampak tersentak dan bergidik ngeri.

"Sesuatu yang aneh terjadi pada Tsuna-kun Reborn-san, sebaiknya kau segera kembali ke markas…"

"Kejadian aneh benar-benar terjadi beberapa kali akhir-akhir ini, belum masalah Vongola Ring yang tiba-tiba saja menghilang dan sekarang—" Yamamoto tampak menghela nafas dan berjalan sambil menatap sekelilingnya, "—markas tidak pernah berubah semenjak kami pergi ke Jepang eh…"

"Itu karena Tsuna menunggu kalian untuk kembali…" Reborn tampak bergumam pelan seolah tidak ingin mereka mendengar apa yang ia katakan. Tetapi sepertinya perkataannya benar-benar terdengar oleh semua guardian yang ada disana.

"Aku hanya tidak menyangka kalau Sawada akan melakukan sesuatu yang tidak extreme seperti itu…"

"Boss bukanlah orang yang mudah membunuh seseorang seperti itu…"

"Tsuna-nii benar-benar terlihat menyeramkan saat itu…"

"Seharusnya kalian mengerti kenapa Tsuna melakukan itu—" Reborn menoleh dan menatap dingin semua guardian yang ada di belakangnya, "—bukankah kalian sudah mengenalnya sejak 10 tahun yang lalu?"

"Carilah jawaban itu sendiri, aku tidak mau mengurusi kalian lagi…" Reborn tampak menghela nafas dan menatap kearah depan, menemukan sosok sang Vongola Decimo yang tampak berbincang-bincang dengan Dino dan juga Enma serta Mukuro dan Hibari. Alisnya berkerut, kenapa Enma mengatakan ada sesuatu yang aneh sementara yang ia lihat bahkan Tsuna benar-benar sudah kembali seperti semula.

"Apakah mereka belum datang?"

"I—Itu Tsuna-kun, mereka…" Enma mencoba untuk menjelaskan sesuatu sebelum Tsuna menatap kearah koridor tempat semua guardian berdiri bersama dengan Reborn. Matanya membulat sebelum senyumannya mengembang lebar di wajahnya.

"Kalian datang juga!" berlari kearah mereka, Gokudera dan juga yang lainnya tampak bersiap untuk menyambutnya. Bagaimanapun mereka ketakutan, mereka benar-benar merindukan senyuman dan juga suara sang boss saat memanggil mereka, "G-san! Ugetsu-san!"

Bahkan saat mendengar itu dan Tsuna melewati begitu saja semua guardiannya membuat Reborn tampak terkejut dan berbalik melihat Tsuna yang tampak menghampiri beberapa orang yang entah sejak kapan ada di belakangnya.

Beberapa orang—tepatnya lima orang yang tampak familiar berada di sekelilingnya. Pemuda berambut merah tampak tersenyum kearah Tsuna sebelum menepuk kepala pemuda itu yang tampak tertawa karenanya.

"Dimana Alaude-san dan juga Giotto-nii?"

"Sebentar lagi mereka akan kembali, kami disuruh menemanimu sambil menunggu mereka—bagaimana kau bisa terluka seperti itu," memukul pelan kepala Tsuna dan membuat yang bersangkutan tampak mengembungkan pipinya.

"Ini hanyalah kecelakaan!"

Sementara mereka sedang berbincang, para Guardian Vongola Decimo, Reborn, Enma, dan Dino hanya bisa diam dan membulatkan matanya. Bagaimanapun didepan mereka sekarang terdapat para guardian Vongola Primo yang seharusnya sudah meninggal.

Dan mereka melihat sosoknya dalam keadaan hidup…

"J—Juudaime?"

Gokudera yang pertama kali memberanikan diri untuk mendekat dan berbicara dengan sosok yang ada di depannya. mendengar namanya dipanggil, yang bersangkutan tampak berbalik dan menoleh kearah Gokudera dan juga yang lainnya dengan senyuman yang sedikit memudar dan tatapan mata yang kosong.

Dan dua kata yang keluar dari mulutnya saat itu benar-benar mengguncang dunia Gokudera dan juga yang lainnya.

.

.

.

"Siapa kalian?"

.

.

.

To be Continue


Next Chapter


"Apa yang kalian lakukan pada Juudaime! Dan kenapa Vongola Ring itu ada di tangan kalian?!" Gokudera tampak hampir saja akan memukul sosok yang ada di depannya kalau saja Yamamoto tidak menghentikannya.

.

"Apakah kalian berhak memanggil diri kalian Guardian Vongola setelah apa yang kalian lakukan pada boss kalian!?" pemuda berambut merah itu tampak menatap dingin dan tajam kearah sosok pemuda di depannya.

.

"Aku tidak akan membiarkan kalian mendekati Tsunayoshi—apapun dan seberapapun pentingnya kalian baginya," pemuda berambut kuning itu tampak menatap kearah semua guardian di depannya.

.

"Aku tidak bisa mengingat siapa kalian—" mencoba untuk menghapus air matanya yang tidak bisa berhenti untuk keluar, "—tetapi entah kenapa, dadaku terasa sakit setiap kali melihat kalian…"

.

"Kumohon, jangan mendekatiku lagi!"


Kamus Kecil


Rinastico del Cielo : Rebirth of the Sky

Ho rifiutato Gokudera Hayato a diventare decima tempesta Guardiano Vongola— : Aku menolak Gokudera Hayato untuk menjadi Storm Guardian Vongola kesepuluh. (untuk yang lainnya sama artinya, hanya berbeda di kalimat Tempesta ^^)

"Ho accettato Hibari Kyouya un decimo cloud Guardiano Vongola—" : Aku menerima Hibari Kyouya sebagai cloud guardian Vongola kesepuluh.

"Ho Accetto Rokudo Mukuro per diventare decimo nebbia custode Vongola e respinto Chrome Dokuro di diventare decimo nebbia custode Vongola—" : Aku menerima Rokudo Mukuro sebagai Mist Guardian Vongola kesepuluh, dan menolah Chrome Dokuro sebagai Mist Guardian Vongola ke sepuluh.