Hai, minna-saan~~!

Saya Haruna Yumesaki… Kembali dengan membawa oleh-oleh dari alam imajinasi saya. Ehm… Well, ini fanfic Naruto-ku yang pertama. Kyaa~ Semoga kalian para readers suka, deh.. Mohon maaf kalau fanfic ini jelek, tidak bermutu dan banyak kekurangan. Mohon di maafkan karena saya baru pertama kalinya buat fanfic Naruto. Biasanya nulis di fandom Bleach… (_ _)

Dan mohon maaf lagi jika saya memiliki banyak kekurangan dalam penulisan fanfic. Saya hiatus selama beberapa bulan, jadi yaa… Beginilah jadinya.

Oke, cukup curhatnya. Semoga para readers tercinta suka dengan fic saya^^

Saya akan melanjutkan fic ini walaupun gak banyak yang review. Dengan mem-publish-kan cerita ini saja saya sudah cukup senang ^^ apalagi jika mendapat banyak review dari readers ^^

Enjoy

Coldest

by: Haruna Yumesaki

Warning: Typo, OOC, mungkin akan ada OC chappy depan, Gajeness tingkat akut, humor terlalu garing, dll yang bisa buat gak betah(?)

Pairing: GaaHinaSasu (Hinata akan mucul chappy depan, yang ini masih petualangan(?) Gaara dkk)

Disclaimer: Naruto bukan punya saya, kok... Beneran:3

Don't like? Don't read!

Memang gak mudah buat memenangkan hati seorang cowok yang cueknya luar biasa. Cewek cantik, seksi dan bohai-aduhay pun nggak bisa. Andaikan aja fangirlnya itu tahu apa type cewek favoritenya si doi. Malang sekali nasib mereka, karena dilanda galau luar biasa dari sang idola karena doi gak merhatiin fangirlnya. Suruh siapa juga sih, ngefans sama orang yang cuek dan dingin.

Banyak banget gosip yang beredar tentang si doi yang jadi idola para gadis di sekolahnya. Tapi, itu juga gosip tentang prestasinya atau mungkin gosip tentang Gaara yang lagi-lagi buat masalah. Bukan tentang pacar atau gebetan. Ya! Fangirlnya memang senang kalau doi gak punya hubungan sama siapa-siapa. Tapi, mereka butuh satu korban mantan ceweknya doi biar bisa tahu doi itu type ceweknya kayak gimana, atau sebagainya.

Si doi yang dipanggil Gaara itu seneng banget masang muka masam alias stoicnya. Maksudnya, gak pernah senyum dan berwajah ramah. Walaupun Gaara diumumkan ranking 1, tetep aja mukanya masam. Err, kehidupannya masam, mungkin.

Gaara emang bukan satu-satunya cowok yang paling diidolakan di sekolah. Sahabatnya juga jadi idola, kok. Seperti Sasuke, Sasori, Itachi, Naruto, Kiba dan yang lainnya. Tapi sayang, Itachi dan Sasori sudah lulus. Itachi sudah bekerja dan berpacaran dengan wanita cantik. Sasori sudah kuliah dan masih ingin menjomblo dulu. Katanya, sih, dia lebih suka mainin boneka dan ngumpul bareng kawannya di genk Akatsuki. Kakaknya Gaara, Kankuro juga sekolah di SMA yang sama kayak Gaara. Tapi sayangnya, tingkat kepopulerannya gak setinggi Gaara.

Walaupun keren, Gaara, Sasuke, Naruto dan yang lainnya masih belum bisa menentukan pacar yang baik. Beneran. Sebenarnya mereka nggak perlu susah-susah untuk cari pasangan. Facenya udah oke punya—ganteng banget. Otaknya encer, jenius. Tapi, lemah dalam hal mencari pacar yang baik. Beneran. Ya, mungkin karena itulah mereka menjomblo…

Kalau Gaara dan Sasuke, jangan tanya… Perfect. Face udah terlalu ganteng diatas standar. Jenius, keren. Pokoknya perfecto. Tapi, sayangnya hatinya gak mudah untuk dicuri ataupun sekedar dilihat. Beda banget dengan cara mereka memikat hati banyak gadis. Gak adil, 'kan? Kenapa kalau dia bisa buat gadis-gadis jatuh cinta dan jatuh pingsan… Kenapa gadis-gadis gak bisa buat Gaara dan Sasuke jatuh pingsan? Atau hanya sekedar jatuh cinta?

Oke, cukup. Hari ini diawali dengan kemalasan Gaara di ranjang. Dengan mukanya yang kusut abis sama kayak rambutnya, kaos abu-abu dan boxernya yang sama kusutnya. Emang kusut abis penampilannya kali ini.

"Gaar… Kamu gak mau sekolah, ya?" tanya kakaknya, Kankuro. Kankuro yang berdiri di depan ranjang Gaara memasang wajah kesalnya sambil melipat tangan di dada.

"Sabtu?" gumam Gaara yang suaranya belum kekumpul(?) alias serak.

"Iya, lah! Ini hari sabtu!" Kankuro sudah siap mengomeli Gaara.

"Libur." Kata Gaara singkat, jelas dan padat. Dengan mata yang masih tertutup, tangannya mencari-cari dimana handphone nya ia simpan.

"Kata siapa!?" tanya Kankuro sambil mengambil handphone yang dipegang Gaara. "Sms?"

Kankuro membuka kotak message. Kira-kira listnya seperti ini:

New Message
Inbox (1259)
Draft (0)
Outbox (120)
Email (2548)

Apa-apaan itu? Inbox 1259? Dibukalah inbox. Isinya…

-Unknown FG58
Hayy Gaara-kun..! Aquu Nami… dari kLaz sbeLah! msiH inget gkz? :D

-Unknown FG29
Gaara-kun~ besok libur loh! Mau jalan bareng gk sm ak? Hehehe, ditunggu ya jwbnnya;)

-Shikamaru
Heh, katanya si Shino bsk libur. Bilangin ke Kankuro juga. Salam buat Temari.
-Gaara
Ya bawel pacaran mulu.
-Shikamaru
Daripada kamu gak punya pacar.

Kankuro geleng-geleng. "Kasian banget, sih, gak punya pacar…" Kankuro menyimpan handphone Gaara dan pergi keluar.

Gaara diam. Masih mencerna apa yang dikatakan kakaknya barusan. Kasian banget, sih, gak punya pacar. Gak punya pacar. Gak punya pacar. Hah? Beneran Kankuro bilang ini tadi? Rasanya Gaara pengen banget ngakak.

Bisa aja ngomong ke Gaara kayak gitu. Padahal sendirinya juga gak punya pacar.

~xxx~

Emang bukan pagi yang nyenengin banget buat Gaara. Diganggu kakaknya disaat lagi tidur nyenak. Akibat begadang nonton bola semalam.

Lain hal dengan Gaara, Sasori malah masih tidur di ranjang dengan santai. Tanpa ada gangguan seperti Gaara. Beruntung atau terabaikan?

Pagi yang seperti biasa, nothing special. Membosankan, tiap hari di rumah lihatnya cowok lagi cowok lagi. Temari yang kuliahnya pagi. Kankuro yang berangkat bareng Gaara—walaupun Gaara udah nolak mentah-mentah. Sasori yang kuliahnya siang.

Walaupun tiap hari yang dilihat muka cowok semua, tiap sabtu kini Temari bawa temennhya ke rumah. Ya sekedar refreshing di atap atau di taman belakang. Jadi gak terlalu bosen juga harus lihatin muka cowok yang bikin kesel terus, 'kan?

"Haah… lho? Kok nggak ada makanan, sih?" tanya Sasori yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi, siap-siap untuk kuliah.

"Bikin saja sendiri, dasar pemalas." Kata Kankuro yang sedang minum kopi.

"Grr! Aku bukannya tidak mau masak. Tapi, masalahnya 'kan, aku gak bisa masak! Makanya tiap sabtu aku selalu pulang telat.. Aku makan diluar terus sampai uangku habis." Kata Sasori. "Hah, ya udah, deh. Aku duluan. Kalian nggak sekolah? Libur, ya? Ya udah, sampai nanti." Sasori akhirnya menghentikan perkataannya yang blak-blakan itu dan pergi dengan Ferrari merahnya.

"Dasar aneh." Kankuro pun akhirnya malah chatting dengan temannya.

"Jadi, siapa yang mau buatin makanan?"

~xxx~

Padahal belum jam 9 pagi, padahal belum siang hari. Tapi, Gaara udah mandi duluan. Biasanya, kalau libur Gaara selalu mandi telat. Katanya sih, agak males kalau mandi pagi. Sekarang kok mandi duluan, ya?

Tok tok tok…

"Gaar! Bukain, dong!" Kankuro dengan seenaknya memerintah sambil ngemil dan nonton tv. Gaara, yang di suruh Kankuro malah belum nongol juga. "Gaar!"

Gaara menyahut dari kamar mandi. "Buka aja sendiri!"

Kankuro menghela nafas kesal. Akhirnya Kankuro bangkit dari duduk santainya dan berjalan malas-malasan ke arah pintu depan. "Siapa yang berani mengganggu hari santaiku?"

Tok! Tok! Tok!

Ketukan di luar semakin keras. Gak sabaran banget, sih, jadi orang! batin Kankuro kesal. Di bukalah pintu di depannya itu. Terlihat makhluk-makhluk gak jelas bin aneh sedang berdiri di depan rumahnya. Sasuke dengan pose cool-nya dengan tangan yang di masukkan ke saku celana, Naruto yang melipat tangan di dada, Kiba yang sedang bermain dengan Akamaru—anjing peliharaannya yang badannya besar, diperkirakan terkena penyakit obesitas(?).

"Gak bisa memencet bel, ya?" tanya Kankuro.

Naruto cengo. "Emangnya ada bel, ya?" Naruto malah balik bertanya karena gak tahu ada bel.

"Noh. Padahal deket banget bel-nya, kenapa gak lihat?" Kankuro menunjuk bel di dekat pintu.

Sasuke, Kiba dan Akamaru(?) sweatdrop. Naruto nyengir tanpa dosa. "Hehe… Kita gak di persilahkan masuk, nih?"

"Males, sih…" Sasuke melotot. "…tapi… Ya udah, deh. Masuk aja."

Akhirnya Sasuke, Naruto, Kiba dan Akamaru masuk ke dalam dengan santainya.

Kankuro hanya bisa menghela nafas pasrah menyadari hari yang harusnya hari santai ini terganggu dengan adanya makhluk-makhluk gak jelas bin aneh ada di dalam rumahnya.

"Kami-sama… Semoga mereka cepat pulang."

Maaf, ya, Kankuro… Tapi Author lebih suka kau terganggu dengan adanya makhluk-makhluk gak jelas bin aneh ini.


Tu Bi Kontinyu…


Akhirnya selesai jugaa~ Nee, bagaimana menurut readers sekalian? Huh, tadinya ini fanfic mau dibuat humor sepenuhnyaa. Tapi, berhubung saya lagi capek banget gara-gara di sekolah tadi, saya jadi gak buat humor nya terasa. Maaf sekali! Hontou ni gomenasai!

Seperti yang saya katakan barusan di warning dan pairing.

Chappy depan saya akan membuat OC saya muncul. Tapi nggak akan ikut bermain ke dunia mereka, kok. Hanya sekedar lewat, nanti balik lagi.

Chappy depan juga saya akan membuat Gaara dekat dengan Hinata. Mohon maaf jika di chappy ini belum ada Hinata... Rasanya masih terlalu berat untuk berimajinasi lebih jauh karena kepala saya dari kemarin pusing T,T *lho kok malah curhat* By the way, saya akan buat Gaara maupun Sasuke jealous berat nanti XD Di tunggu saja ya jika masih ingin membaca lebih lanjut.

Oh ya, numpang promote juga ya? XD Jika readers sekalian suka baca di fandom Bleach juga, saya punya beberapa fanfict Bleach yang mungkin bisa membuat readers sedikit terhibur :D

Dan mungkin jika kalian punya twitter, bisa follow saya Haruyumechan ^^

Terimakasih atas waktunyaa, waktu baca fanfic, waktu baca promote dan sebagainya xD

Hontou ni arigatou, minna-san.

Segala kritikan, saran, keluhan *lu kira dokter-* akan saya terima ^^

See you in next chapter ^^