Disclaimer: sudah tahu pasti kan?

Pair : sasufemNaru

Rate : T

Gendre: romance,drama.

WARNING: OOC,GAJE,ABAL,typos ,DLL

Summary: "uh.. kenapa mereka setiap hari selalu berisik begitu sih? Memang siapa itu Sasuke?"- Naruto terbelalak kaget "Hieee! Uciha sasuke?!"- "grrr.. siapa gadis gatal yang bersama sasuke-kun itu?!" geram seorang gadis cantik berambut pink. FEM NARU

Chapter 1

Diamond in the dust

Seorang gadis tengah duduk manis diujung bangku kelasnya seraya memandang kearah jendela. Mata bulat shapphirenya menyapu kearah langit yang kini menampakkan birunya dengan sempurna,namun tak bisa mengalahkan keindahannya dengan mata yang tengah memandangnya itu. Tangannya menopang dagunya anggun. Bibir tipis cherrynya mengulas sebuah senyuman yang mengakibatkan kedua lesung pipit manis bertengger dipipi chubby tan-nya terlihat. Rambut pirang panjangnya ia kuncir,dihias dengan jepit bunga matahari membuatnya tampak sangat cantik dan imut.

"kyaaa... sasuke-kun!"

"kyaaa.. terimalah surat cintaku!"

"TIDAK! Punyaku Saja!"

"SASUKE-KUN!"

Mata berbulu lentiknya berkedip beberapa kali,senyum dibibirnya berubah manyun,pipinya ia kembungkan kesal,menampakan 3 haris galus disetiap pipinya makin jelas.

"uh.. kenapa mereka setiap hari selalu berisik begitu sih? Memang siapa itu Sasuke?" gerutunya sendiri,merasa acara memandang langit yang menyenangkannya terganggu.

"k-kau tidak tahu N-Naru?"

"kyaaa!" teriak Naruto kaget. Sejak kapan Hinata duduk disampingnya? "kau mengaggetkanku Hinata-chaaan!" omel Naruto kepada teman berambut indigoya itu.

"k-kau saja yang me-melamun dari tadi,pa-padahal aku sudah menyapamu" jelas Hinata sambil terkikik geli.

"humph!" naruto pura-pura ngambek. "hey! memang kau tahu siapa itu sasuke?" lanjutnya lupa padahal baru saja pura-pura ngambek. Percuma dong? Hinata terkikik lagi sebelum menjawab.

"uhm.. dia Uchiha Sasuke,senpai k-kita. pa-pangeran s-sekolah k-katanya" jelas Hinata,naruto hanya ber oh ria. Cukup segitu saja mendengar penjelasannya.

Kemudian merekapun kembali mengobrol mengenai hal-hal yang bisa membuat mereka tertawa bersama,kadang sifat usil naruto kambuh dengan menggoda Hinata. Naruto menyukai ekspresi Hinata yang memerah malu-malu,percakapan mereka terhenti hingga bel masuk berbunyi.

Hinata adalah teman pertama sekaligus teman satu-satunya Naruto selama ia sekolah di Konoha High School . Naruto Namikaze adalah siswi yang baru 4 bulan menjadi siswi kelas X,siswa kurang mampu yang beruntung mendapatkan beasiswa dari Sekolah elit ini merasa dirinya beruntung saat Hinata mau berteman dengannya,padahal teman-teman Naruto yang lainnya tidak mau berteman dengannya karena ia adalah anak orang miskin,sehingga tak pantas bergaul dengan orang elit dan kaya macam teman-teman kelas lainnya. Padahal disamping alasan itu sebenarnya mereka enggan berteman dengan naruto sebagian besar karena iri dengan kecantikan Naruto,banyak siswa yang naksir kepadanya. Naruto saja yang memang orangnya tidak peka dan cuek.

Bel istirahat berbunyi,Naruto memilih pergi kehalaman belakang sekolah sendiri dan memakan bentonya disana. Hari ini Hinata diajak Kekasihnya yaitu kiba untuk makan dikantin,bukannya naruto tidak diajak tapi dia memang menolak untuk ikut dengan alasan dia membawa bekalnya sendiri dan memberi kesempatan untuk mereka pacaran. Yang pada saat itu dihadiahi cubitan kecil dari Hinata yang malu karena lagi-lagi gadis periang itu menggodanya. Padahal alasan utamanya dia memang tak punya uang lebih untuk membeli makanan dikantin yang harganya wow menurutnya itu. Maklumlah..

"hmm.. itadakimasu"

Naruto menyantap makanannya dengan khitmat sembari memandang pemandangan yang indah didepannya. 'padahal taman ini indah sekali,tapi kenapa selalu sepi?' pikirnya heran.

Naruto yang terlalu menikmati makan siang dan pemandangannya,sehingga tak menyadari ada seorang pemuda dari memperhatikan gerak-geriknya sedari tadi. Pemuda bermata onyx itu memandang terpesona kearah Naruto. Bagaimana tidak? Dimatanya terlihat seorang gadis tengah duduk manis diantara bebatuan dibawah pohon sakura. Mata shappirenya berbinar hangat,rambut pirang panjangnya tertiup angin sehingga membuat poni rambutnya menutup mata lentiknya membuat gadis itu tersenyum kecil,dan entah kenapa senyuman itu membuat hati pemuda itu menghangat. 'cantik sekali' batinnya.

Pemuda yang ternyata bernama sasuke itu berjalan mendekat kearah gadis itu,sehingga kini sasuke berada tepat disampingnya. Merasa ada orang lain disampingnya,Naruto segera menoleh kearah pemuda yang kini tengah menatapnya datar.

Onyx bertemu shapphire.

Deg!

Sasuke tertegun dengan pemandangan didepannya. Ternyata gadis itu lebih cantik dan manis jika dilihat dari dekat. Mata shapphirenya begitu membius sasuke pada pandangan pertama sehingga dia tak mampu mengalihkannya. Naruto memiringkan kepalanya bingung dengan pandangan polos,yang sukses membuat sasuke menahan nafas saat itu juga karena melihat keimutan Naruto. Kemudian naruto mengangkat bentonya dan menggeser duduknya,mengira sasuke ingin izin duduk disitu. Kemudian melanjutkan makannya yang sempat tertuda tadi dengan cuek.

Sasuke mengerutkan dahinya sedikit melihat tingkah gadis didepannya,selama sejarah hidupnya diarasa dia tak pernah dicuekin seperti itu oleh lawan jenisnya. Penasaran,sasuke akhirnya duduk tepat disamping Naruto.

"emm.. mau?" tawar Naruto tiba-tiba memecah keheningan sembari menyodorkan bento sederhananya tepat didepan sasuke.

"hn"

"anoo.. itu artinya iya atau tidak?" tanyanya bingung ketika mendapati jawaban macam hn dari pemuda tampan disampingnya itu.

Sasuke mendengus kecil "kenapa kau menawariku?"

"uhm.. kurasa tidak sopan jika aku hanya makan sendiri dan tidak menawarkan makan" jawab naruto polos.

Sasuke tersenyum kecil saat mendapati tatapan polos Naruto yang entah kenapa sasuke yakin terpancar kejujuran dimatanya. Dia pikir Naruto sama seperti gadis lain yang suka cari perhatian kepadanya.

"Tidak" jawabnya. Naruto pun mengangguk kemudian melanjutkan kembali makannya hingga habis. Sasuke menunggunya dengan sabar,sesekali ia melirik dengan ekor matanya bagaimana cara makan Naruto yang lahap itu. Tidak jaim dan sok anggun. Lagi-lagi ia tersenyum kecil.

"ah.. kenyangnyaaa" seru Naruto mengusap-usap perutnya sembari tersenyum puas. Lesung pipitnya terlihat jelas dimata sasuke. 'benar-benar cantik. Seperti malaikat' batinnya.

"siapa Namamu?" tanya sasuke memecah keheningan,lagi-lagi sasuke berbuat diluar kebiasaanya yang dingin dan anti menyapa duluan.

Naruto tersentak "eh?"

"dobe,kurasa kau tidak tuli"

Tercetak kedutan kesal didahi Naruto "Hey! tidak sopan sekali! Dasar teme" cibir Naruto sebal.

"sasuke. Namaku Uchiha Sasuke,bukan teme!" ujarnya meninggi protes. Ia baru bertemu dengan seorang gadis yang berani menyebutnya tidak sopan begitu. Yang ada,ia selalu dipanggil dengan panggilan memuja.

Naruto terbelalak kaget "Hieee! Uciha sasuke?" tanya naruto seolah memastikan,kemudian ia menatap sasuke dari atas kebawah dari bawah keatas lagi.

"kenapa?" tanya sasuke yang merasa salting ketika dipandangi seperti itu oleh naruto.

"hihihi..." tiba-tiba Naruto terkikik sendiri,membuat sasuke merasa semakin heran dengan tingkah gadis didepannya itu. "ternyata kau yang Namanya sasuke Uchiha itu! Asal kau tau yah teme- senpai,fansmu itu seungguh berisik" ujar Naruto tiba-tiba terlihat kesal.

"hn" gumam sasuke mengabaikan pernyataan Naruto yang sesungguhnya membuatnya kesal itu 'berani sekali dia memanggilku teme-senpai' batinnya.

Naruto manyun mendengar jawaban aneh itu lagi. Membuat sasuke mendengus geli saat melihatnya.

"jadi kau anak kelas X?" tanya sasuke. Naruto mengangguk cepat. "jadi,Na-"

Teng tong teng

pertanyaan sasuke terpotong oleh suara bel masuk. Naruto buru-buru membereskan bentonya.

"ah.. aku harus cepat! Ohya terimaksih mau menemaniku senpai,jaa!" seru Naruto seraya beranjak pergi meninggalkan sasuke yang kini tengah merutuki suara bel sekolah yang mengganggu. Sasuke melihat punggung naruto semakin jauh sebelum ia tersadar dan berlari menyusul..

"HEY NAMAMU SIAPA?! " teriaknya OOC. Naruto berbalik kemudian berteriak "NARUTO. NARUTO NAMIKAZE!" jawab naruto sambil terus berlari menjauh.

Sasuke berhenti berlari "Naruto ya.." lirihnya sembari tersenyum kecil.

Sasuke memasuki kelas dengan suasana hati yang gembira. Shikamaru,orang termalas sekaligus terjenius itu pun bahkan menyadari perubahan mood sahabatnya itu. Yaa.. walaupun ekspresi wajahnya tetep stoic,tapi bagi shikamaru yang notabene sahabat sejak TK nya itu,sasuke terlihat berbeda.

"hoaam.. sepertinya kau sedang senang eh?"

"hn" sasuke hanya bergumam 'tentu saja,akhirnya aku menemukan seorang malaikat' batinnya riang.

"biar kutebak! Seorang gadis?" tebak shikamaru yang tepat sasaran yang sontak membuat sasuke menoleh kearahnya cepat.

"chk.. mendokusai" gumam shikamaru,yang ternyata jawabannya tepat sasaran. 'siapa gadis yang membuat sasuke seperti ini?' pikirnya penasaran.

Hari berganti Hari,kebiasaan sasuke saat istirahat sekarang berubah. Jika biasanya ia berdiam diatap selama istirahat, maka sekarang kebiasaannya adalah pergi ketaman belakang sekolah. Menemui malaikat pirangnya yang telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Ya.. Uchiha Sasuke mengakui bahwa dirinya telah jatuh cinta pada kouhainya saat pandangan pertama. Awalnya,Naruto merasa heran karena setiap hari sasuke selalu datang menemaninya disana,karena penasaran akhirnya ia bertanya. Namun jawaban yang diterimanya sungguh aneh sekali "memang apa salahnya aku kesini? Taman ini untuk umum kan? Kurasa tidak salah aku juga menikmatinya,dobe" dan Naruto tak pernah lagi menanyakan alasan mengapa sasuke selalu datang kesana. Karena pasti jawaban yang dilontarkan Uchiha bungsu selalu sukses membuat Naruto jengkel. Toh sasuke memang benar ko,ini memang tempat umum,pikirnya.

Hal yang tak mereka sadari adalah keakraban yang mereka rasakan semakin terjalin setiap harinya. Yah.. walaupun sebagian besar selalu diisi dengan saling melempar ejekan,karena sasuke yang selalu memancing amarah naruto. Sejujurnya,sasuke sangat menyukai ekspresi cemberut naruto yang menurutnya sangat menggemaskan. Kebiasaan baru diluar kebiasaan Uchiha sasuke lagi setelah menggoda naruto adalah mencubit pipi chubby Naruto yang sedang mengembung lucu. Entahlah sasuke sungguh menyukai semua yang ada pada diri Naruto. Maka dari itu, Naruto adalah satu-satunya wanita yang membuat sasuke merasa menjadi dirinya sendiri. Dan yang Naruto rasakan bersama sasuke adalah rasa nyaman,hingga akhirnya ia sudah merasa terbiasa dengan kehadiran sang Uchiha.

"Ne teme-senpai?" sasuke tak protes lagi ketika mendengar Naruto memanggilnya teme,karena merasa percuma jika protes.

"hn"

"kenapa ya orang-orang selalu bilang senpai itu orangnya dingin? Kurasa tidak. Memang sih wajah senpai selau datar seperti tembok,dan kadang-kadang sangat menyebalkan dan bersikap tidak sopan. Tapi kurasa senpai itu baik" ucap Naruto polos,yang sukses membuat sasuke galau,antara harus merasa jengkel atau senang mendengar pujian sekaligus ejekan Naruto.

Sasuke mendengus pelan "hn"

"Hey itu bukan jawaban!" protes Naruto kesal sembari mengerucutkan bibir cherrynya lucu,membuat sasuke tak tahan ingin melumatnya.

"aku seperti ini hanya jika bersama mu dobe" jawab sasuke datar,pandangan matanya menerawang keatas langit. Ia berusaha menahan agar rona merah tak bertengger diwajahnya setelah mengatakan itu.

"kenapa begitu?" tanya Naruto polos,tidak menyadari bahwa pertanyaannya membuat sasuke tercekat.

"karena kau sangat dobe" ujar sasuke lirih. Uh.. betapa sasuke ingin menjitak kepala pirang gadis disampingnya ini agar otak dobenya berkurang. Apa Naruto tidak merasa bahwa dirinya menyukainya? Dasar tidak peka!

"kau benar-benar menyebalkan teme!" semprot Naruto sambil menyilangkan tangannya didepan Dada.

"ah aku lupa aku harus segera keperpustakaan,ttebayoo!" seru Naruto keras.

"mau apa?"

"tentu saja meminjam buku! Senpai mau ikut?" tawar Naruto.

"hn"

Mereka berdua berjalan beriringan,menghiraukan tatapan sisiwa-siswi yang iri melihat mereka berdua disepanjang kooridor sekolah menuju perpustakaan. Bagaimana tidak? Sungguh jika ditanya pasangan yang paling serasi saat ini adalah siapa? maka jawabannya adalah pasangan sasunaru yang kini tengah mengobrol ringan yang sesekali tertawa berdua,yah meskipun hanya Naruto yang tertawa dan sasuke hanya sekedar tersenyum.

Aneh?

Tentu saja! Ini adalah kejadian aneh,dimana sang pangeran es sekolah yang terkenal dingin dan tidak pernah tersenyum itu,kini tengah terang-terangan menunjukan ekspresi langkanya itu didepan seorang gadis cantik yang entah siapa Namanya itu. Sungguh mengejutkan!

"grrr.. siapa gadis gatal yang bersama sasuke-kun itu?!" geram seorang gadis cantik berambut pink kepada temannya yang kini menatap sasunaru dengan pandangan takjub.

"entahlah sakura.. tapi lihat mereka begitu serasi!" pekik seorang gadis lainnya yang berambut pirang pucat .

"ino!" marah sakura sembari menjitak kepala pirang sahabatnya "jangan membuatku marah !" pekik sakura tidak suka.

"itaii! Tapi memang sangat cantik tau,kau saja kalah cantik!" protes ino yang malah membuat sakura makin geram.

"diam kau ino- pig! sasuke-kun itu milikku!" desis sakura posessif. Ino mengedikka bahu tak ambil pusing.

'aku takkan membiarkan sasuke-kun bersama gadis lain! Dia milikku! Lihat saja nanti' batinnya berbahaya.

Bel pulang pun berbunyi,semua siswa berhamburan keluar kelas dengan tidak sabar. Dikelas X-C yang sepi,hanya tertinggal 2 gadis manis didalamnya.

"ke-kenapa kau t-tidak ikut pulang bersama kami Naru?" tanya hinata heran,tidak biasanya Naruto menyuruhnya pulang duluan bersama kiba.

"hari ini aku ada janji Hinata-chan~ gomen ne~"

"j-janji?" hinata bertanya sangsi. Naruto mengangguk. "ah..! itu dia!" tunjuk Naruto kearah pintu kelas.

" tunggu sebentar senpai! Hinata aku duluan ya! Jaa ne~" seru naruto,kemudian ia berlari kearah sasuke yang kini tengah menunggunya dengan pose tangan disimpan disaku celana,dan punggungnya bersandar pada daun pintu. 'wow' batin Naruto takjub,sasuke terlihat gagah saat itu.

Hinata?

Dia menganga lebar dengan mata melotot tak percaya.

'naru-chan! Kau berhutang penjelasan kepadaku!' hinata membatin penasaran.

"mereka sangat serasi" bisiknya kemudian saat melihat sasunaru yang berjalan beriringan.

Gerbang sekolah sekarang menjadi pusat perhatian para siswa,ralat bukan gerbangya tapi dua sejoli yang kini tegah berjalan beriringan kearah gerbang. Naruto merasa tak enak dikala ia mendengar bisik-bisik orang-orang tentang dirinya serta pandangan mereka yang terarah kepadanya

"Ne sasu-senpai,kenapa mereka melihatku seperti itu ya?" ujar Naruto merasa risih. Mengerti,akhirnya sasuke melayangkan Deathglare mautnya kepada semua orang,yang saat itu membuat mereka takut dan buru-buru mengalihkan ber pura-pura kembali keakifitas mereka seperti semula.

"jangan hiraukan mereka" sahut sasuke,kemudian menggenggam tangan Naruto erat.

Blush

Muka naruto merona,sasuke tersenyum dalam hati melihatnya.

"sebaiknya kita cepat"

"ah..i-iya" jawab naruto sedikit gugup.

Merekapun berjalan cepat kearah parkiran sambil berpegangan tangan . Hari ini sasuke memaksa mengantar Naruto pulang. Walau naruto menolak mentah-mentah,tapi dengan otak liciknya sasuke akhirnya membuat Naruto menyerah. Dan beginilah sekarang,sasuke duduk dibelakang stir mobil sport hitamnya dan Naruto duduk persis disebelahnya. Sasuke mengemudika mobilnya dengan kecepatan pelan,mau lama-lama gitu deh.

"rumahmu dimana?"

"di per empatan jl. Shizuka. Emm.. tapi jangan antarkan aku kesana senpai!" tukas naruto cepat.

"kemana?" tanya sasuke Heran.

"um.. ke cafe Hatake saja! " sasuke menyeringai.

"kau mengajakku berkencan?" tanya sasuke salah paham dan kepedean.

"eh? Kencan? " naruto memiringkan kepalanya bingung.

"haha.. kenapa kau tidak bilang ingin berkencan bersamaku? Tidak usah malu-malu" ucap sasuke senang membuat Naruto sweatdropped atas tingkah OOC senpainya.

"siapa yang mengajak senpai kencan? Aku Cuma mau ketempat cafeku bekerja kok" jawab naruto polos.

JEDER

Bagai tersambar petir sasuke saat ini membatu. Jika seasuke saat ini melihat sebuah lubang,maka sasuke pada saat itu juga akan segera bersembunyi didalamnya dikarenakan ia sangat malu sekali kepada Naruto atas tingkah kepedeannya. Beruntung ia adalah salah satu anggota klan Uchiha yang dapat mengendalikan rasa malunya dengan memasang wajah poker face andalannya. Dan lebih beruntungnya lagi ia dihadapkan dengan seorang Naruto yang dobe dan polos.

Tunggu!

"apa kau bilang? Kamu bekerja Naru?" tanya sasuke mengalihkan,berusaha menutupi rasa malunya sekaligus memastikan pendengarannya.

"um.. iya! Aku bekerja part time di hatake cafe sampai jam 5 sore setiap hari. Yah.. sekedar meringankan beban tou-san" jelasnya sembari tersenyum tulus ketika mengingat sang ayah. Sasuke tertegun mendengarnya.

"meringankan?" sasuke membeo,pandangannya masih terfokus kedepan stir.

Naruto mengangguk cepat "hey aku bukanlah orang kaya seperti kalian!" serunya."tou-san hanya seorang buruh karyawan biasa" jelasnya.

"begitu. Jadi Kau salah satu siswi yang menerima beasiswa?"

"ya.. aku beruntung sekali bisa masuk kesana,ttebayoo!" seru naruto riang. Mau tak mau hal itu membuat sasuke tersenyum. Naruto adalah sosok yang tegar dan kuat dimata sasuke,walaupun hidupnya sulit tapi ia terlihat begitu ceria seolah tanpa beban. Membuatnya semakin menganggumi sosok gadis disampingnya.

"ah.. itu cafenya senpai!"

"hn"

Kemudian sasuke memberhentikan mobilnya tepat dicafe sederhana Namun terlihat nyaman itu.

"terima kasih senpai telah mengantarku" ucap Naruto semari tersenyum tulus.

"aku ikut kedalam,dobe"

"eh?"

"aku belum makan siang" jelas sasuke ketika melihat wajah bingung Naruto. Naruto mengangguk mengerti.

Naruto telah berganti pakaian ala maid. Ia mengedarkan pandangannya kearah meja cafe. Matanya mencari sosok sasuke. Ah itu dia! Sasuke duduk dipojok cafe didekat jendela. Naruto segera menghampirinya,dilihatnya sasuke sedang melamun keluar jendela,dimejanya belum terdapat makanan atau minuman apapun.

"senpai? Belum memesan?" tanya Naruto sedikit mengagetkan sasuke.

"hn"

"mau pesan apa?" tanya Naruto ala maid seraya tersenyum manis.

"hn. Chiken katsu dengan jus tomat" jawab sasuke,matanya terus menatap Naruto terpesona.

"baiklah tunggu sebentar!" tukas Naruto,kemudian ia segera bergegas kearah pantri.

Setelah mengantarkan pesanan sasuke,naruto segera berpamit kepada sasuke untuk bekerja,yang ditanggapi sebuah gumaman tak jelas oleh sasuke. Sepanjang naruto bekerja memenuhi pesanan pelanggannya,sepanjang itu pula mata sasuke tek pernah melepaskan pandangannya dari sosok Naruto. Setiap gerak gerik Naruto tak luput dari pengawasan sasuke,dan tentu saja hal itu membuat Naruto merasa risih apalagi tatapan yang sasuke layangkan ketika ia melayani pelanggan cafe bergender pria yang membuat mereka ketakutan. Merasa gerah ,akhirnya Naruto memberanikan diri untuk menghampiri senpainya yang sejak 2 jam lalu duduk diam ditempat yang sama.

"Anoo,, kenapa senpai belum pulang?" tanya Naruto sedikit ragu.

"hn? kau mengusirku?" sahut sasuke menaikan sebelah alisnya seolah berkata –yang benar saja!- naruto mempoutkan bibirnya lucu.

"bukan begitu senpai,tapi kenapa senpai terus mengikuti gerak geriku seperti itu sih?"

"percaya diri sekali kau" kilah sasuke berbohong seraya menatap Naruto dengan pandangan mengejek.

Ctak !

Urat kekesalan muncul didahi Naruto "grrr... temee! Terserah! Tapi berhentilah melayangkan deathglare kepada para pelanggan! Kau membuat mereka takut!" semprot Naruto jengkel.

"itu semua karena kau,dobe" jawab sasuke santai.

"hey! kau memang aneh teme! Memangnya salahku apa?" tanya Naruto tidak terima disalahkan.

"kau selalu tersenyum kepada pelanggan dan aku tidak suka" desis sasuke.

"eh? Itu memang pekerjaanku teme! Kewajibanku adalah bersikap ramah kepada semua pelanggan" jelas Naruto sweatdropp ketika mendengar jawaban aneh yang dilontarkan sasuke.

"kau memang benar-benar dobe. Kau tidak menyadari pandangan menggoda dan genit yang diberikan mereka saja dobe" beo sasuke tak suka.

Naruto mengerutkan keningnya berpikir "tingkahmu itu seperti orang sedang cemburu saat melihat kekasihnya digoda pria lain saja teme" ucap Naruto tak sadar.

Sasuke memandang naruto dingin "ya aku memang cemburu bobe" ucap sasuke datar .

"HA?" Naruto menganga dengan mata melotot seperti orang bodoh. Naruto merasa dirinya seperti mendapatkan berita bahwa ada seekor Naga beranak ular. Sulit dipercaya,dan terdengar mustahil.

...

Naruto melepas sabuk pengaman dari jok mobil sasuke yang kini tengah ia duduki. Naruto masih tidak percaya bahwa sasuke benar-benar menunggunya sampai ia selesai bekerja. Sasuke bahkan tidak sadar bahwa dirinya masih menggunakan seragam sekolahnya saat ini.

"Arigatou senpai. Seharusnya senpai tidak usah sampai menungguku" ucap Naruto sedikit tak enek hati.

"hn"

Dari tadi hanya ada kecanggungan diantara mereka,selepas insiden mengejutkan tadi alias ucapan yang sebenanya keceplosan dari sasuke pada saat dicafe. Terlebih sasuke bersikap lebih diam dan dingin dibanding biasanya. Karena jujur saja,sasuke berusaha menahan malu dari gadis disampingnya ini. Sedangkan Naruto merasa dirinya salting dan merasa ada gejolak aneh disaat dirinya tanpa sengaja bertemu pandang dengan sasuke,alhasil begitulah yang terjadi. Terdiam dengan pikiran-pikiran yang berkecambuk dimasing- masing benak mereka berdua selama didalam mobil.

Naruto membuka pintu bobil sasuke,kemudian bersiap beranjak sebelum tangannya digenggam erat oleh sasuke.

Deg

Jantung Naruto berdetak kecang ketika mendapatkan sentuhan ditangannya, wajahnya tiba- tiba memerah karena malu "ah.. emm.. a-ada apa senpai?" tanya Naruto gugup,seraya berusaha menenangkan degupan jantungnya saat lagi-lagi ia bertemu pandang dengan mata onyx sasuke.

"hn"

Cup

Secara tidak terduga tiba-tiba sasuke mengecup pipi Naruto. Mata naruto melebar,wajahnya merona hebat.

"istirahatlah" bisik sasuke lembut ditelinga Naruto. Dan gadis bermata shapphire itu hanya menganggguk dengan ekspresi yang masih terlihat shock.

Malam itu,Naruto pulang dalam keadaan wajah yang merah padam dengan tangan kirinya ia simpan dipipi kirinya,bekas kecupan sasuke. Dan saat itu Minato,sang ayah memandang khawatir kepada anak semata wayangnya karena ia menemukan wajah merah padam naruto dengan ekspresi shock tercetak diwajah anaknya ketika ia membukakan pintu rumah saat menyambut Naruto pulang. 'kenapa dengan anakku?' batin mintao heran.

Tbc..

Bagaimana? Lanjut?

Mohon reviewnya.. ^.^