[15/11/2013]

WUHUUU! Chalice APUDATE QWQ! TERNYATA IDE GAK KEMANA, BERKAT WAKTU TANGGAL 13 BULAN NOVEMBER LALU, CHALICE PERGI KEMPING CHALICE DAPAT INSPIRASI GAK JELAS INI XDD Walau agak telat sih nge-publishnya :v Moodnya pas di pertengahan hilang soalnya XD #Dilempar.

Semoga tidak garing kaya chapter kemarin :D

Disclaimer : Vocaloid bukan milik chalice, kalau milik chalice, Vocaloid menjadi lagu ter-labil dan teraneh.

Warn : GAJE, GARING, TYPO, EYD salah dieja, hancur, humornya garing, lebay, aneh, ababil, ngaco, OOC akut, Narator ada disini /eh?, EYD tidak berlaku disini

~Happy Reading~

~NARATOR POV~


Setelah 4 hari mereka di karatina- *ditabok* err… di tahan *ditabok lagi* maksudnya habis di kandangkan *dilindes*

All problem children : YANG BENER NAPA?! Memangnya kami ini hewan atau tahanan apa!? *ngeluarin jurus item mereka*

Chalice : Gomenansaaai QAQ!

Setelah 4 hari mereka di skor oleh kepala sekolah, akhirnya mereka kembali ke sekolah mereka yang tercinta, tempat ajaran gila mereka, sarang mereka, tempat yang secara ajaib jadi markas pribadi mereka, tempat rusuh tercinta mereka *ditabok*, tempat jodoh mereka –oke makin ngaco-

Baru saja mereka kembali ke sarang mereka, mereka mendapatkan berita heboh teman-teman.

HEBOH! Saking hebohnya ini mendadak sekali sampai mereka tidak bisa packing-packing (peking? Bebek peking?! XD #ditabok)barang mereka.

"APA!? Pergi kemping?!" pekik para problem children kaget (kecuali Mayu tentunya)

"Iya, satu sekolah akan pergi kemping jadi buat apa lagi? Cepetan ke BIS" titah sang pedofil *ditabok* ehem… maksudnya pak Kiyoteru.

"Tapi kita baru masuk, pak" ucap Miku dan Rin tidak terima kalau mereka langsung masuk ke bis tanpa memberes-bereskan barang, boro-boro beres-beres, soal hari ini kemping aja kaga tahu!

"Benar, kami aja tidak tahu hari ini kamping" protes Gakupo dan Kaito sama.

"Boro-boro beres-beres, tidak ada yang kasih tahu kami!" protes Mikuo dan Akaito bersamaan.

"Bagaimana kasih waktu 2 jam buat peking-peking? Boleh gak?' rayu Len dan Piko dengan Puppy eyes no jutsu dengan campuran bahasa inggris salah.

Kiyoteru hanya diam saja melihat puppy eyes dari duo super shota itu.

Lama-lama kiyoteru mengeluarkan keringat dingin

Dan pada akhirnya Kiyoteru menyerah

"Baiklah, kuberi kalian 2 jam, untung saja master memberikan kalian bis khusus sehingga tidak mengganggu murid lain" ucapnya sambil menghela nafas pasrah

Ternyata rayuan duo shota lebih mematikan dibanding rayuan para wanita seksi dari taman lawang, teman-teman! –itu mah mana ngaruh-, mungkin karena factor kemanisan kali ya? *ngaco*

"YEEEEEYY!" pekik para problem children kegirangan (kecuali Mayu) "ARIGATOU , PEDOFIL SENSEEEII!"

"Yayaya… Eh? EKH?! Apa maksud kalian 'pedofil sensei'!?" pekik Kiyoteru kaget mendengar nama julukannya, sontak Kiyoteru mengeluarkan aura kelam yang membuat beberapa problem children mengeluarkan keringat dingin (kecuali Mayu).

"AYOOO KITA BERES-BEREEES!" pekik mereka sambil berlari (kecuali Mayu yang jalannya santai) keluar gerbang dengan 2 modus : 1. Tidak mau di hukum Kiyoteru akibat diejek pedofil, kedua mereka ingin cepat-cepat beresin barang.

Setelah ke 12 anak bermasalah itu hilang entah kemana, Kiyoteru hanya menghela nafas pasrah saja dengan nasibnya.

"Master, aku berharap bukan aku yang akan satu bus dengan mereka" gumam Kiyoteru pasrah "Aku sudah tidak kuat menghadapi murid-murid itu"

"Sayang sekali, Kiyoteru-san" ucap master yang dari tadi ada disana yang hawa keberadaannya tidak di pedulikan reader, Author dan para chara (#ditendang) "Aku sudah merencanakan kau satu bus dengan mereka karena rata-rata dari mereka adalah kelas 2-2 yang kau wakilin" ucapan Master membuat Kiyoteru hanya menghela nafas pasrah.

Hari ini akan menjadi hari yang panjang, batinnya

Tabah ya pak, memang susah punya murid labil, ayo ganbatte pak, ayo minum Mi**i **ha biar selalu ganbatte *ditimpuk buku*

=XXX=

Setelah semuanya berkumpul di lapangan, mereka tinggal menunggu bis yang akan mereka gunakan untuk menuju tempat kemping.

"Aku tidak sabar kemping!" pekik Len dan Rin sambil berlari-lari di lapangan dengan riangnya.

"Benar! Benar!" pekik Miku dan Kaito ikutan acara senam pagi Len dan Rin 'Mari kita berlari-lari pagi sambil menunggu bis' dengan nada u**n I**n

"KAMI IKUUT!" pekik Mikuo, Gakupo dan Kaiko tidak kalah labilnya dan akhirnya ikutan aksi senam pagi mereka tersebut.

"Kiyo-senseei, Kapan bisnya datang?" Tanya Luka yang kelihatannya tidak tahan melihat ke labilan 7 sahabatnya itu.

"Hah? Siapa bilang kalian naik bis" ucapan Kiyoteru membuat ke tujuh mahluk yang sedang berlari berhenti berlari, dan membuat semua para problem children menghetikan aksi mereka yang awalnya adalah :

Piko yang seperti biasa melakukan acara berdoa agar perjalanan mereka aman, damai dan sentosa (?)

Mayu yang sedang membuat diagram sihir di lantai dengan cat merah yang entah dari mana ia dapat.

Meiko yang sedang 'membantu' Akaito gantung diri dengan syalnya (lebih tepatnya Meiko mabuk dan berusaha menyekek leher Akaito dengan syalnya sendiri)

Yang sekarang semuanya terfokus pada sang sensei.

"Kita akan naik…" ucapan Kiyoteru dipotong oleh sesuatu

TIN! TIN!

Spontan semuanya menatap arah suara, semua problem children segera terbelalak kaget dengan apa yang akan mereka naikin.

Kendaraan itu adalah…

.

.

.

.

.

.

.

.

MOBIL JENAZAH?! WTH!?

"DEMI DEWA JASHIN! MEMANGNYA KITA MAU MATI APA PAKAI MOBIL JENAZAH SEGALA!"

" SIAPA YANG MATI DISINI? ADA YANG BUNUH DIRI!? ES KRIM KU? Oh aman, kupikir eskrim ku mati dan dimasukin ke mobil jenazah"

PLETAK!

"BAKAITO! MANA ADA ES KRIM MATI ATAU GAK MATI LALU DIMASUKIN KE MOBIL JENAZAH, DASAR BAKA!"

"Ya tuhan, semoga kami selamat sampai tujuan walau kami memakai mobil jenazah ya tuhan"

"Heh… bagus, mungkin aja tuh mobil ada mayat, aku ingin mengambil darahnya untuk sesajen (eh?)"

"Pak, serius kita naik mobil jenazah?"

"Hah? Kaga kok, itu mobil jenazah buat masukin kucing peliharaan master yang meninggal kemarin ke kuburan kucing"

Spontan penjelasan kiyoteru membuat para problem children terbelalak kaget

"SERIUS?! KEREN AMAT KUCING MENINGGAL PAKAI MOBIL JENAZAH! MANA ADA KUBURAN KHUSUS KUCING PULA!" pekik mereka kaget.

"Kita akan naik itu kok" ucap Kiyoteru menunjuk kearah mobil ambulan yang ada di depan gerbang

Spontan semua problem children kembali membelalakan mata mereka.

"Ah, maaf yang itu" ucap Kiyoteru menunjukkan sebuah mobil…. Troton.

"WTH!? KITA NAIK TROTON?!"

''MEMANGNYA KITA TAHANAN ATAU NARAPIDANA APAAAAAAAAAAAAAA?!"

"Itu troton BAKAITO, bukan mobil tahanan"

"EMANGNYA KITA MAU PERANG!?"

"Kalian milih naik ini atau naik mobil jenazah? Kalian tahu bis sudah habis dipakai kelas lain, beda dengan kalian yang khusus kalian" ucapan Kiyoteru membuat mereka semua berpikir

"Baiklah, kami naik troton" ucap mereka pasrah, yah mending naik gituan dibanding naik mobil jenazah, yakan?


"DIREJECT DI REJECT AJA! DIREJECT AJA~!"

"KEEP SMILEEE! ASYIK-ASYIK JOOOOS!"

"AKU ANAK INDONESIA! SEHAT DAN KUAT! MAMA MEMBERI, BATU BATRE ABC, SEHAT, KUAT, RAJIN BEGADANG! " Wth?!

"PELANGI-PELANGI~ ALANGKAH GELAP MU, HITAM HITAM HITAM DI LANGIT YANG GELAP, SOALNYA SUDAH MALAM, MANA ADA PELANGI! PELANGI-PELANGI CIPTAAN TUHAN~"

"KEBUNKU ADA LIMA! RUPA-RUPA WARNANYA, HIJAU KUNING KELABU, MERAH MUDA DAN BIRU, MELETUS KEBUN HIJAU DOR! HATIKU SANGAT KAGET! MANA ADA KEBUN MELEDAK! ITU YANG ADA NGACO!"

"PEDULI KESEHATAN DIRI!" Eh?

"AITAKATA! AITAKATA! YEY! YEY! YEY! MINION GAMEEEEEEEEE~ PAPOOOYYY!"

"KEMANAAA~ KEMANAA~ KEMANA~ KUHARUS MENCARI KEMANA~ KEMANA ES KRIMKU, TIDAK DATANG KERUMAH~ JENG! JENG! JENG!"

"KEMULIAAAN LAH NAMAMU~ DATANGLAH~ KEEEE~RAJAAANMUUU~ JADIKANLAH KEHENDAKMUUU~ DIATAS BUMI~ SEPEEEEEERTIIIII~ DI DALAM SORGAAAA~~!"

"DIOBOK OBOK BAPAK MU DI OBOK-OBOK" eh? Memangnya bapak mu itu air ya?

CEK! DUNG! DUNG! CEK CEK! CRIIIING! JENG! JENG! BUM! BUM!

" Saatnya meditasi kucing, Meeeh… meeeh… meeeh… abujabujabuja, meong" Eh?

Cepat sekali mereka sembuh dari kekecewaan mereka?

Kiyoteru hanya bisa menghela nafas pasrah di tempat duduknya, apalagi mendengarkan suara para problem children yang sedang konser sambil memainkan dan bernyanyi dengan absurdnya atau seseorang yang bermeditasi kucing yang entah apa itu maksudnya, mungkin saat kamping bisa temenan ama kucing lewat kali ya?.

"Ya tuhan, kapan ini berakhir" gumam kiyoteru sambil memijat jidatnya karena pusing dan berharap jika dia memijatnya rasa pusing di kepalanya segera hilang.

Sabar pak, sabar, kan sudah chalice bilang jadi guru itu susah, apalagi muridnya yang labil kaya mereka *dilindes*


"UWOWOWOOWOW! SAMPAAAI!" pekik Miku, Rin, Len, Kaito, Gakupo, Kaiko dan Mikuo riang, saking riangnya sampai-sampai Rin dan Len berlari-lari senang sambil memutarin troton.

"Hutan yang hijau" ucap Akaito dengan gaya sok cool.

PLETAK!

"Baka! Ya hijau lah! Kalau gak hijau bukan hutan namanya!" bentak Meiko sambil menggeplak kepala Akaito memakai botol sake yang tidak berdosa tersebut.

"Terimakasih ya bapa, sudah menjaga kami selama perjalanan" doa Piko

"Terimakasih tuhaaan… akhirnya kita sampai" syukur Kiyoteru sambil nangis penuh kebahagiaan.

"Bapak, anda mau ikutan doa?" Tanya Piko dengan mata cling-cling, seketika mode pak ustad/Biksu (ngebayangin Piko botak #dibunuh) / pendeta/pastor Piko aktif

"Tidak" jawab Kiyoteru sambil berkeringat dingin karena dia pasti disuruh mendengar ceramah Piko yang panjang kali lebar sama dengan luas (emangnya ini matematika?)

"Anak-anak diharapkan kalian menuju kesini untuk berkumpul" terdengar suara yang diakibatkan oleh sebuah toa yang membuat para problem children segera sadar dan segera kesana.

=xXx=

Setelah beberapa acara terlewatkan (karena chalice males), akhirnya waktu makan malam dimulai.

Setelah semua murid mendapatkan box makanan mereka masing-masing (Mereka makan di sebuah aula #entah kenapa ada aula disana) akhirnya mereka makan

Acara makan mereka awalnya berlangsung normal dan tentram, tapi semua itu berubah ketika Negara laron menyerang!

.

.

.

.

.

.

.

BENERAN NEGARA LARON MENYERANG! #ditimpuk sandal.

"Kyaaa! Rin! Rin! Rin! Samping mu! Samping mu ada sesuatu!" pekik Miku ketakutan melihat sesuatu di samping temannya

"Hah? Apa? Jeruk nyasar?" Tanya Rin semangat.

Len yang penasaran segera lihat kearah yang dituju Miku, seketika wajahnya memucat.

"Kyaaaaaa! Apa itu! Kecoa? Kumbang? Lalat? Kepik? Jangkrik? Rayap? Apaaa ituuu!" neng, suaramu kaya cewe tau (Len : aku bukan perempuan! Jangan panggil aku eneng!/ Chalice: lagi iseng aja, ngingat masa kecil dipanggil eneng sama orang =w=9 *dibantai*)

PLETAK!

Rin dengan tidak perperi ke-seranggaan dia memukul mahluk aneh itu dengan sebuah botol dengan wajah tidak ada ekspressi sedikit pun

"Lihat? Semua baik-baik saja, mahluk itu mati, ayo makan" ucap Rin tersenyum kepada Len dan Miku dengan senyuman manis tanpa dosa yang membuat Len dan Miku semakin ketakutan.

Beberapa menit mereka melanjutkan makan dengan tenang, ketenangan berakhir terusik dengan suatu kejadian yang menimpa semua orang yang ada disana.

"APA INI!?"

"KYAAAA! LEPASKAN MAHLUK INI DARIKU!"

"SERANGGA APA INI?! BESAR SEKALI!"

"MENURUT BUKU SERANGGA INI ADALAH LARON"

"BESAR AMAT!"

"GAKKUN! TEBAS MAHLUK NISTA INI DENGAN PEDANGMU!"

"OKE! TERONG SLASH!"

"BAKAMUI! KAU NYARIS NEBAS RAMBUTKU!"

"GOMENE, LUKA-SAMA!"

SLASH!

"BAKA GAKUPO! KAU HAMPIR SAJA MEMENGGAL KEPALAKU!"

"MAAF, KAITO!"

SLASH!"

"UWAAA! ANTENA KU! ANTENAKU! MASIH ADA? TERIMAKASIH TUHAN KAU MENYELAMATKAN ANTTENAKU"

"AWAAAS! MAHLUK INI MENYERANG!"

"MAKANANKU! MAKANANKU! MAKANANKU SUDAH TERKOMINASI DENGAN MAHLUK INI!"

"KYAAAA! MAHLUK INI NEMPEL DI BAJUKU! PERGI! PERGI!"

"RIIIN! TOLONG AKU!"

"PERANG MELAWAN LAROOOOOOOON!"

"LARON MENYERBU!"

"HANDPHONE PUNCH! EH? AAAAAAAAH! HAPE KU!"

"KETIKA DUA YUKI ONNA BERGABUNG, KEKUATAN MEREKA MENINGKAT, RASAKAN KEKUATAN ES KRIM KAMI! KALAHKAN LARON MASTER!"

"KEKUATAN CABE-CABE! HYAAAAT! RASAKAN INI CABE RAWIT MAKNYUS!"

Dan kegiatan nista itu terus terjadi selama makan malam berlangsung, mereka musti bertempur melawan laron demi bisa makan dengan tenang.

HIDUP KETENANGAN MAKAN MALAM!, MERDEKA! *ngaco*

=xXx=

Setelah berakhir bertempur melawan laron dan makan malam sudah selesai, akhirnya kegiatan dilanjutkan dengan sebuah game.

'Baiklah anak-anak kita akan main game" ucap seseorang pria dengan rambut honeyblonde yang agak feminism model rambutnya.

"YEEEEYY!" terdengar semua orang disana sangat bersemangat.

"Kita akan main tebak-tebakkan, kadal, kadal apa yang bisa berenang?"

"PERTANYAAN APA ITU!?"

"KOMODO!"

"IGUANA!"

"CICAK!"

"TOKEK! TOKEK!"

'HAH? TOWEK TOWEK?'"

"BAKAITO! SEJAK KAPAN TOKEK JADI TOWEK!?"

"KAPAL API!"

PLAK!

"KENAPA JADI NYASAR SAMA MEREK KOPI, BAKAMUI!?"

"CHARMALEON!"

"SALAH! YANG BENAR ADALAH KADAL YANG PUNYA DUA TANGAN"

"DA*UQ! SEJAK KAPAN KADAL PUNYA DUA TANGAN?! YANG ADA 4 KAKI!'

Dan keributan berhasil dihentikan akibat jawaban absurd dari pertanyaan absurd Rinto dan tergantikan dengan para murid dan para guru yang ikutan sweatdropped

"Baiklah, baiklah, giliranku" ucap Lola sambil sweatdropped mendengar pertanyaan absurd dan jawaban absurd Rinto.

"HEEEEYYY! ANAK-ANAK APA KABARNYA?" Tanya Lola dengan semangat 45.

"BAIK!"

"BUKAN BAIK JAWABANNYA MUSTI LUAR BIASA!"

"Luar biasa?"

"YAK! AYO SEKALI LAGI ANAK-ANAK! APA KABARNYA ANAK-ANAK?"

"LUAR BIASA!"

"BAGUS, ANAK PINTAR~"

Para guru yang melihat sikap Lola hanya mengelus dada, nih mahluk rasanya kok jadi ababil gini sih?, batin mereka sambil sweatdropped.

"BAIKLAH INI BUKAN TEBAK-TEBAKAN ATAU APA TAPI PERTANYAAN, SIAPAKAH ISTRI PAK RINTO?" pertanyaan Lola membuatnya mendapatkan timpukan buku dari Rinto yang blushing berat.

Spontan pertanyaan Lola membuat seisi tempat heboh.

"EEEEEEH?! SEJAK KAPAN SENSEI PUNYA ISTRI?!"

"DIA MASIH 20 TAHUN KAN!? CEPAT SEKALI!"

"YA BAPA, TOLONG BERI PENCERAHAN PADA SAYA, BENARKAH RINTO-SENSEI PUNYA ISTRI?"

"DAN LAGI ISTRINYA ITU ADALAH TEMAN SEMASA KECILNYA LHOOO~"

"LOLA!"

"APAA?! WHUUUUAAAAAT?!"

"KYAAAA! MANISNYA~"

"BERI TAHU NAMANYA SENSEEEIII~"

"KYAAAAAAAAAAAA~~~!"

Dan kehebohan tersebut berlangsung ketika Lola mengumumkan guru termuda di sekolah sudah menikah.

"Hei, Rinto" panggil Kiyoteru dan Master bersamaan.

"Apa?" Tanya Rinto sambil memijat jidatnya

"Selamat atas pernikahanmu walau ini sudah telat, nanti pulang bayar pajak nikahnya ya" memangnya kalian berdua anak ABG yang minta pajak jadian ama temannya apa?

"... terimakasih"'

"EHEM!" terdengar suara deheman.

"Baiklah, sekarang giliranku yang memberi pertanyaan~" ucap wanita bersurai blonde, Lily.

"Hewan apa yang bertanduk?" Tanya Lily.

"KAMBING!"

"Iblis"

"Mayu-chan ini hewan bukan mahluk mistis"

"DOMBA!"

"NAGA!"

"ULAR!"

PLETAK!

"BAKAITO! MANA ADA ULAR PUNYA TANDUK! KAKI AJA GAK PUNYA!"

"KUCING!'

"INI MAH SAMA AJA DENGAN KAITO!"

"SAPI!"

"RUSA!"

"KANCIL!"

"KIJANG!"

"SALAH YANG BENER ADALAH AYAM"

"…"

"…"

"EEEEEEEEEHHH?! SEJAK KAPAN AYAM BERTANDUK?!"

Dan kehebohan terjadi kembali akibat pertanyaan Lily yang menuju kalau ayam itu bertanduk.

Para guru hanya cengo mendengarnya (kecuali Lola dan Rinto yang lagi labil hari ini) mendengar kalau ayam itu bertanduk.

"Baiklah sekarang giliranku' ucap Kiyoteru berdiri "Ini adalah pertanyaan jadi di jawab ya"

Semua murid mengangguk.

"Apa jawaban : 59786701 + 736285 – 186927 x 8059 : 186996?" Tanya Kiyoteru membuat semua murid disana cengo.

"PERTANYAAN APA ITU?!"

"SUSAH SEKALI!"

"KALKULATOR! ADA YANG BAWA KALKU?"

"HAH? KALKUN?"

KRAK!"

"MY HAND!"

"KALKULATOR BUKAN KALKUNLATOR"

"KALKULATOR ITU SEJENIS UNGGAS BESAR DAN GEMUK ITU KAN? YANG SUKA DI POTONG DI NEGARA EROPA SAAT NATAL"

PLETAAK!

"BAKA! ITU KALKUN BUKAN KALKULATOR!"

"HEI AKU TAHU YANG 8059, 186996 DAN 186927!"

"APA ITU?"

"ITU NAMA KODE MAHLUK DARI FANDOM SEBELAH!"

DUAK!"

'BAKAMUI! KOK NYAMBUNG FANDOM SEBELAH?!"

Dan keributan terjadi kembali akibat pertanyaan yang super susah.

"Kalian tahu jawabannya?" Tanya Kiyoteru

Semua orang disana menggeleng.

"Gurunya?" Tanya Kiyoteru menoleh kearah para guru.

Semua guru juga geleng-gelengin kepala termasuk kepala sekolahnya.

"Mau tahu jawabannya~" Tanya Kiyoteru sambil bergaya sok imut, entah kenapa jadi labil gini dia, mungkin karena stress menumpuk akibat para problem children itu kali ya?

Semua yang ada disana termasuk gurunya nganggukin kepalanya.

"Jawabannya adalah… daku juga tidak tahuu~" ucap Kiyoteru gak kalah labilnya dengan Lola atau Lily

Spontan semua yang ada disana hanya bisa sweatdropped dengan kelabilan Kiyoteru.

Master yang lebih cepat sembuh dari sweatdroppednya segera menatap jam tangannya.

"Sudah jam 9, kita akan jurit malam, kalian akan dibagi kelompok, setiap kelompok terdiri 3 orang, setiap kelompok musti mencari sebuah bendera merah, waktunya adalah 2 jam"


Kelompok : Miku, Rin dan Kaiko.

"Alright! Kita disuruh mencari selendang bidadari kan?" Tanya Rin dengan absurdnya.

"Baka! Bukan selendang tapi bendera merah!" bentak Kaiko.

"Selendang bidadari!

"Minna, jangan bertengkar"

"BENDERA MERAH!"

"Minna…"

"SELENDANG!"

"BENDERA!"

"Minna—"

"SELENDANG!"

"SUSU BENDERA!"

"KOTEKA!"

Miku hanya bisa sweatdropped mendengar debatan dua mahluk itu yang menyambung kea rah yang tidak nyambung dengan topic awal, Miku segera mengambil nafas dan…. Keluarkan… tarik nafas… keluarkan… selamat anak anda perempuan! *dibunuh*

"MINNA TENANGLAH!"bentak Miku membuat dua insan itu terdiam.

"Hah… untung saja kalian berhenti bertengkar" ucap Miku sambil menghela nafas.

"Ada apa, Miku?" Tanya Rin dan Kaiko tidak senang acara berdebat mereka di hentikan.

"Kalian lupa ki, kita ada di-di hutan kan?" Tanya Miku

Rin dan Kaiko mengangguk berati 'ya'

"Kalian tahu kita tidak boleh berteriak di hutan" Tanya Miku dijawab anggukan.

"…"

"…"

"…'

"Ah!" pekik mereka kaget.

"Bagaimana ini kita sudah berteriak" ucap Miku, Rin, dan Kaiko bersamaan.

"Bagaimana kalau penunggu disini marah?" Tanya Rin takut.

"Ba, Bagaimana kalau kita dibunuh penunggu disini kaya di film-film?" Tanya Miku panic.

"Dan parahnya lagi…" ucapan Kaiko menggantung

"Kita akan disiksa lalu dibunuh?" Tanya Miku dan Rin.

"Bukan! ES KRIMKU MELELEH!" pekik Kaiko sambil mengeluarkan sebungkus es krim cair dengan muka di buah sesedihnya mungkin.

"…"

"…"

"…"

"Oh…"

"Bukan 'oh'! tapi gawat ini!" pekik Kaiko tidak terima jawaban kedua temannya hanya 'oh' tempat lagi sedih bukannya dihibur kek atau ikutan sedih kek.

Dan selama perjalanan mencari bendera merah mereka musti mendengar ocehan Kaiko tentang pertemuan pertamanya dengan es krim tersebut, kencan pertama mereka, ciuman pertama mereka (eh?), pernikahan mereka, sampai malam pertama mereka (WTH!) yang membuat Miku dan Rin hanya bisa sweatdropped dan berharap cerita Kaiko segera berakhir secepatnya.


Kelompok Kaito, Gakupo and Mikuo

"Huhuhu…. Seram amat nih tempat..." ucap Kaito ketakutan.

"Dewa negi tolong lindungin ane…" tangis Mikuo ketakutan.

"Disini gelap sekali…" ucap Gakupo ketakutan sambil memegang senter.

Karena Kaito dan Mikuo tidak bawa senter pada akhirnya Gakupo yang untunglah bawa akhirnya berada didepan menuntun jalan.

Mereka berjalan dengan ketakutan, tiba-tiba Gakupo merasa rambutnya ditarik sesuatu dari atas.

"UWAAAAAAAAA! RAMBUTKU! RAMBUTKU! ADA YANG NARIK!" petik Gakupo ketakutan yang membuat Mikuo dan Kaito kaget.

'UWAAAAAA!"

"HELP MIIIIII! RAMBUTKU! RAMBUTKU!" pinta Gakupo dan langsung mengeluarkan katananya dari sarungnya dan menebas sesuatu dari atas dan sampingnya saking takutnya.

BET! BET! BET!

'Anoo… Gakupo…" ucap Kaito dan Mikuo sweatdropped dengan sikap epic Gakupo yang menebas sesuatu yang ada disampingnya.

"ENYAHLAH! ENYAHLAH!" pekik Gakupo sambil terus menghajar sesuatu itu.

"Itu pohon dan… yang menarik rambut mu itu, rambutmu nyangkut di dahan" terang Mikuo sambil sweatdropped

BET! ….

"Oh… berati dari tadi aku bertengkar dengan pohon?" Tanya Gakupo sadar.

Kaito dan Mikuo mengangguk.

"Oh, ya sudah ayo kita lanjutkan perjalanan kita" ucap Gakupo santai tanpa peduli nasib batang pohon yang sudah naas

Mikuo dan Kaito mengangguk sambil merasa prihatin dengan nasib pohon tersebut.

GREP!

Baru saja Gakupo melangkah selangkah, tiba-tiba ia merasakan baju belakangnya ada yang menariknya.

"Oke, a, apa bajuku tersangkut dahan lagi?" Tanya Gakupo dan segera menatap Kaito dan Mikuo.

Mikuo dan Kaito hanya bisa menggeleng dengan wajah memucat dengan ketakutan mereka menunjuk sesuatu yang ada di belakang Gakupo.

Dengan keberanian Gakupo segera menoleh kebelakang bersamaan dia mengarahkan senter tersebut kearah belakang.

"Siapa yang mehancurkan pohonku?" Tanya seorang gadis sambil menarik baju Gakupo, gadis itu memegang sebuah kapak berlumuran cairan merah, sorot matanya sangat menyeramkan.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

"LARI! GAKUPO! MIKUO!"

"MAAAAAKKK! LINDUNGIN MIKUO MAAAK! ADA KUNTIIIII MAAAK!"

"HUWEEEEEEEEEEEEEEE! DIA NGEJER!"

"MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK! TOLONGIN MIKUUUUUUUUOOOOOOOOOOOOOO MAAAAAAK! MIKUUUU SELAMATKAN SAUDARA KEMBARMU INI! AKU BERJANJI AKAN SELALU MEMBAGIKAN PERSEDIAAN NEGIKU ASALKAN KAU MENYELAMATKANKUUUUUUUU! MIKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU! SOMEBODY HELP MEEEEE! MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKK SELAMATKAN PUTERA MU YANG UNYU IMUT KECE MEMBAHANA INI MAAAAAAAKKKK!" neng, neng… kau mau minta tolong atau mau bernarsis ria?

Dan kegiatan dikejar dan mengejar dimulai, akankah kelompok ini dapat selamat?


Kelompok Piko, Akaito, Len. 3 menit setelah kejadian yang terjadi pada Kaito dkk.

"UWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Spontan teriakan itu membuat ketenangan dari 3 mahluk itu terusik.

"Itu suara Kaito kan?" Tanya Len kaget.

"Paling dia ketemu setan atau apa" Akaito kau benar, Kaito dkk bertemu hantu.

"oh, ya bapa, lindunginlah teman ku, walau mereka pada labil tapi aku mohon perlindunganmu ya bapa, lindungi kami semua, amin"

"Jah nih anak malah doa!" pekik Akaito melihat Piko berdoa.

"Dimana ya bendera merah itu?" Tanya Len sambil mencari di semak-semak.

"Hei, Akaito. Coba kau cari diatas pohon itu" ucap Len sambil mensenterin atas pohon.

"Apa?! Kau pikir aku apa musti manjat pohon!" protes Akaito tidak senang.

"Le, len…" panggil Piko "Kau tahu kita tidak boleh senterin atas pohon" nasehat Piko.

"Yah, aku tahu" ucap Len dan menurunkan arah senternya.

"Sekarang pencarian bendera merah dilanjutkan-" ucapan Len dengan semangat.

GREP.

"Aeh?" Len hanya bisa terdiam dengan wajah memucat, begitu juga Akaito dan Piko yang ikutan memucat.

"Umm…. Piko? Akaito… bisakah kalian lihat apa yang ada dibelakangku?" Tanya Len dengan wajah memucat.

"Fuuuuh…" dapat Len rasakan telinga kirinya ada yang meniup.

"Huweee… dibelakangku ada apa, Piko… Akaiiitooo…" pekik Len sambil menangis Bombay.

Cuman sayang tangisan Bombay Len tidak di pedulikan dua mahluk itu, mereka berdua masih terdiam dengan wajah memucat apa itu yang dibelakang Len.

"Len-kyuuun~" terdengar sebuah suara di belakang Len.

"UWAAAAAAAAAAAAA! PESAWAT SUKOY TEI!"

"Mooouuuu, Len-kyuun. Namaku Sukone Tei (Tolong kasih tahu chalice kalau salah, Chalice lupa namanya) Len-kyun jahat ah'' ucap Tei sambil mengembungkan pipinya.

"Yah, ya aku tidak peduli, yang kupikirkan adalah kabur dari mu!"

"LARI SEMUANYA!"

"LEN-KYUN TUNGGU!"

'HUWEEEE! KITA DIKEJAR INI MAH LEBIH SERAM DIBANDING KETEMU KUNTI ATAU APA! SOALNYA DIA ITU SEMUA DIGABUNG MENJADI SATU!'

"JADI NGERASA JADI TOKOH UTAMA DI SATU ANIME YANG DI KEJER-KEJER AMA STALKER YANDERENYA AJA'

'BAKA AKAITO! INI BUKAN SAATNYA NGOMONGIN FANDOM LAIN!"

"YA TUHAN TOLONGIN PIKO YA TU-" DUAK!

"AAGHHH! PIKOOOO! GIMANA INI?! DIA TERJEDOT POHON?!"

"KITA TINGGALKAN SAJA YANG PENTING NYAWA KITA SELAMAT"

"OH, OKE… PIKO KAMI MENDOAKANMU, REST IN PEACE"

Dan pada akhirnya Len dan Akaito meninggalkan Piko yang tersungkur akibat dia tidak focus jalan dan menabrak pohon, Len hanya bisa mendoakan Piko dengan efek cling-cling mengkilap.

Semoga Piko selamat, yakan?


Kelompok Luka, Meiko dan Mayu, sebelum semuanya kejadian berate awal mereka mulai jurit malam.

"Aku ngantuk" gumam Meiko sambil menguap.

"Sama… tapi kita musti mencari iblis yang turun dari neraka" ucap Mayu sambil mensenterin depan.

"Mana ada iblis turun dari neraka yang ada iblis naik dari neraka, kan neraka katanya didalam tanah" ucap Luka.

"Dan kita mencari bendera, Mayu-chan" ucap Meiko.

"Yeah yeah…"

Dan mereka terus melakukan pencarian dengan ketenangan.

BET! BET! BET!

"Suara apa itu?" Tanya Luka sadar

"Entahlah" ucap Meiko

Dan mereka segera berjalan kearah asal suara dan menemukan Kaito dkk yang kelihatannya Gakupo sedang asyik bertarung dengan pohon.

"Are you kidding? Gakkun bertarung dengan pohon?" ucap Luka sambil menahan tertawa dan membayangkan kalau Gakupo dan pohon itu bertengkar atau bertarung satu sama lain, yah gak logis banget.

"Hei, hei Minna aku punya ide" ucap Meiko sambil bersmirk ria.

"Ide apa?" Tanya Luka.

'Bagaimana kalau kita…" Dan Meiko segera membisikan sesuatu kepada dua mahluk itu.


"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

"LARI! GAKUPO! MIKUO!"

"MAAAAAKKK! LINDUNGIN MIKUO MAAAK! ADA MBAK KUNTIIIII MAAAK!"

"HUWEEEEEEEEEEEEEEE! DIA NGEJER!"

"MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK! TOLONGIN MIKUUUUUUUUOOOOOOOOOOOOOO MAAAAAAK! MIKUUUU SELAMATKAN SAUDARA KEMBARMU INI! AKU BERJANJI AKAN SELALU MEMBAGIKAN PERSEDIAAN NEGIKU ASALKAN KAU MENYELAMATKANKUUUUUUUU! MIKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU! SOMEBODY HELP MEEEEE! MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKK SELAMATKAN PUTERA MU YANG UNYU IMUT KECE MEMBAHANA INI MAAAAAAAKKKK!"

Setelah beberapa menit setelah teriakan itu, Mayu kembali dengan tangan berbentuk peace yang berati viktori atau berhasil.

"Aku berhasil" ucap Mayu dengan wajah datar.

"Bagus! Ayo kita kerjain yang lainnya juga" ucap Meiko bersemangat dan ia segera bangun.

Luka dan Mayu segera mengangguk.

Ternyata pelaku hantu kuntilanak kasus Kaito dkk Mayu toh…


Back to Miku dkk.

"Dari tadi perasaan terdengar suara teriakan, apa yang terjadi?" Tanya Miku dengan wajah ketakutan.

"Entahlah aku juga tidak tahu" ucap Rin tidak kalah takutnya.

"Tadi itu suara Kaito, Gakupo, Len, Akaito dan Mikuo kan? Kuharap mereka baik-baik saja" gumam Kaiko.

Mereka berjalan dengan tenang dan ketakutan mencari bendera merah.

"AGGGHHHH! Kenapa nyari sebuah selendang bidadari sesusah ini?!" pekik Rin sambil mengacak rambut honey blondenya dengan penuh frustasi.

"Rin, bukan selendang tapi bendera"

"SELENDANG!"

"BENDERA!"

"SELENDANG!"

"BENDERA!"

"SELENA GOMEZ!"

"BENDERA INDONESIA RAYA!"

Miku hanya bisa sweatdropped dengan debatan mereka yang nyambung bukan dari topic awal.

"Hmm? Apa itu?" Tanya Miku sambil menunjuk sesuatu di balik pohon dengan tangan yang sedikit bergetar akibat takut.

Sontak ucapan Miku membuat dua insan yang sedang berdebat itu mengakhirin debatan gaje mereka dan segera melihat sesuatu yang Miku tunjuk.

Dengan ragu-ragu mereka segera ketempat yang di tunjuk Miku dan semakin mereka mendekat mereka melihat terdapat gumpalan rambut beruban eh? Atau silver?

"Eh?! Piko?" pekik Miku, Rin dan Kaiko bersamaan melihat Piko tergeletak di lantai.

"Piko, kenapa kau tidur disini?" Tanya Miku sambil menggoyangkan pria shota imut itu,

"Rin, bagaimana ini, dia tidak bangun" ucap Miku sambil menatap Rin.

"Mati kali dia pas ketemu setan" ucap Rin datar

"PIKO GAK MATIIII! PIKO ANAK SOLEHA! GAK MAU MATI MUDAAA! PIKO PENGEN KENCAN PERTAMA SAMA MIKI!" pekik Piko langsung bangun

Piko… kenapa kau gak bilang pada mamah Chalice kalau kau sudah pacaran dengan Miki? *ditabok*

"Lho? Miku? Rin? Kaiko?" Tanya Piko dengan wajah heran melihat ketiga temannya mengelilinginnya.

"Piko, kau kenapa tidur disini?" Tanya Miku kepada temannya yang suka beribadah itu

"Piko? Piko tidur disini?" Tanya Piko

Kaiko, Miku dan Rin mengangguk.

Piko mukanya langsung memucat dan dia segera memegang kepalanya dengan muka frustasi.

"Gawat… Gawat… mahluk itu muncul…. MIKU-CHAN! SAAT KAU MENEMUKANKU AKU TIDAK MAU DI MUTILASINYA KAN?!" pekik Piko sambil memegang pundak Miku.

"Err…Ti, tidak. Saat kami menemukanmu kau dalam keadaan utuh kok" ucap Miku sambil sweatdropped dengan tingkah Piko.

"Memangnya ada apa? Bertemu hantu? Bertemu mbak kunti lewat? Atau om pocong?" Tanya Kaiko.

"Kaiko-chan! Jangan ucapkan itu! Membuatku takut tau! Kau lupa kita dihutan! Gelap-gelapan pula" pekik Miku sambil ketakutan.

"Gomenansai, Mi-chan"

"Hei, Piko. Kemana anggotamu itu?" Tanya Rin sambil menoleh kekanan kekiri berharap menemukan Akaito atau Len.

"Akaito…Len…" gumam Piko, wajahnya memucat seperti ada yang kejadian buruk.

3 gadis disana berkeringat dingin dan memucat, mereka berharap kedua temannya tidak dibawa kabur hantu khususnya Len yang shota itu, semoga saja Len tidak di culik hantu om-om mesum atau mbak kunti yang mau ngecrossdressingnya, kan gak lucu Len pulang-pulang dalam keadaan berbaju wanita atau dress berenda-renda, yakan?

"Mereka… Mereka…"

Miku, Kaiko dan Rin semakin berkeringat dingin dan ketakutan, takut persediaan makanan mereka dimakan habis sama Akaito dan Len (Lho?)

"MEREKA DIKEJER SUKONE TEI!" pekik Piko sambil nangis dan berharap dua sahabatnya yang musti di sucikan itu selamat dari cengkraman Tei

"APAAAAAA!"" pekik Miku dan Rin bersamaan.

"Aku gak tahu dia ikutan kemping rohani ini, padahal dia gak suka pergi keluar selain dari rumah dan sekolah kan?"Tanya Kaiko sambil memucat.

"…" semuanya terdiam sesaat.

"Mari kita doakan nasib Len" komando Piko

3 gadis itu mengangguk dan mereka segera berdoa untuk nasib 2 sahabatnya itu.


"LEEEEEENNN! DIA MASIH NGEJER!"

"KENAPA DIA MASIH NGEJER KITA?! BUKANNYA TUMBAL YANG KITA KASIH SANGAT MEMUASKAN!? SUDAH SHOTA , IMUT, SOLEH, PENDEK DAN MANIS?!"

"Len… kau gak nyadar kau juga pendek dan Shota?"

"DIEM LU! SECARA PAKTA GUE INI TIDAK SHOTA DAN PENDEK, GUE INI KEREN DAN TINGGI *nge-flip hair*" –gaul alert-

"…." 'Mimpi ketinggian?'

"LEEENN-KYUUUN~ TUNGGU TEI-CHAN DOOONK~"

"KURANG AJAR! NENEK SIHIR ITU MASIH NGEJER! AKAI, LEMPAR CABE KESUKAAN MU YANG PALING PEDES ITU!"

"JANGAN! INI CABE HASIL IMPOR DARI INDIA!"

"LEMPAR! NYAWA KITA BERGANTUNG PADA CABE ITU!"

"*hiksu* Oh cabe imporku, padahal kita sudah melewati banyak rintangan bersama,mendaki bukit dan lewati lembah bersama-sama, kenapa kita musti terpisah secepat ini? *naruh cabe di dekat telinganya lalu manggut-manggut* aku tau, ini semua karena wanita jahat bernama Len yang ternyata nama aslinya Kagamine Len itu!"

"HEI! KENAPA KAU MEMANGGILKU WANITA?!"

"Selamat tinggal cabe imporku, Ti amo,Wo ai ni, Aishiteru, Ich liebe dich, Ik hou van je, cabe hijau ku *efek nangis bling-bling*"

Len yang melihat tingkah ababil Akaito hanya bisa sweatdropped.

'Sejak kapan Akaito bisa 5 bahasa?!' batin Len syok Akaito mendadak pintar.

Akaito segera melempar cabenya kearah Tei yang sedang berlari ala titan dari shingeki no kyojin tanpa sengaja terpeleset cabe.

"Oh yes! Berhasil!" pekik Len senang melihat Tei terpeleset walau dia tidak menyadari saat Tei jatuh terdapat angka dan tulisan muncul diatas Tei seperti : Critical strike! 1 jt dmg!

"Cabeku semoga kau diterima disisinya dengan damai" doa Akaito sambil berderai tangisan kesedihan dan disekitarnya terdapat efek cling-cling..

Len hanya bisa sweatdropped melihat tingkah sahabatnya yang masih ababil yang untungnya penyakit banci dari Gakupo sudah sembuh –yang sangat dipatut disyukurin oleh Len karena dia tidak mau digoda om-om mesum kaya Akaito-

Dan petualang dua sejoli itu terus berlanjut setelah melawan mini boss bernama Sukone Tei

-SELAMAT ANDA MENDAPATKAN 1X H. POTION, DAN EXP 10000!-

"MEMANGNYA INI GAME APA!" pekik Len dan langsung melempar botol minum kearah papan besar kelap-kelip dilangit yang secara ajaib langsung muncul bersama lagu kemenangan seperti di game-game yang ada.


-Gakupo, Kaito, Mikuo-

"Hah.. Hah… mbak kunti itu gak ngejer lagi kan?" Tanya Kaito ngos-ngosan.

"Kelihatannya gak" ucap Gakupo sambil berusaha mengatur nafasnya

"Kita selamat, mungkin telat dikit kita bakalan di cincang sama tuh mahluk, diakan bawa golok" gumam Mikuo.

Gakupo dan Kaito mengangguk berati ya.

"Eh?" Gakupo melihat sesuatu di balik pohon dengan rambut panjang, Mikuo dan Kaito segera ambil jarak, takut-takut setan yang tadi lagi.

"Luka-sama!?" Tanya Gakupo melihat gadis di balik pohon.

"Ah, Gakupo, Kaito, dan Mikuo" ucap gadis itu yang ternyata adalah Luka.

"Kau tersesat, Luka?" Tanya Kaito

Mikuo dan Kaito segera berjalan mendekati Luka setelah yakin kalau itu gadis adalah salah satu sahabat mereka

Luka mengangguk "Ya, tadi aku ke toilet, dan aku lupa jalan ke kelompoku yang menungguin ku, untunglah kalian menemukanku, aku sempat takut kalau beneran tersesat dan tidak balik-balik" ucap Luka sambil tersenyum.

"Ba, bagaimana kalau kita jalan bersama, mungkin aja nanti ketemu teman sekelompokmu" ucap Gakupo,

Dapat Kaito dan Mikuo lihat diatas kepala Gakupo terdapat lope-lope dan bunga yang bertebaran di sekitarnya yang membuat Kaito dan Mikuo berharap itu hanya ilusi semata.

Luka mengangguk "Ya"

Dan mereka berempat segera melanjutkan pencarian mereka.


-Meiko, Mayu, Luka-

"Mana sih si Luka" gumam Meiko kesal karena Luka tidak kunjung balik dari toilet (yang kebetulan ada di tengah-tengah hutan)

"Mungkin dia tersesat" ucap Mayu sambil memainkan boneka kelincinya yang ternyata ia bawa dari tadi.

"Tidak mungkin! Kau tahu Luka itu tidak pernah tersesat" bela Meiko kesal.

"Kan aku bilang mungkin, Meiko" ucap Mayu sambil memainkan bonekanya.

Meiko hanya terdiam dengan kekesalan yang menumpuk, bagaimana mungkin Luka bisa selama itu berada di toilet, 10 menit lho! 10 menit! Bukan 1 jam-2 jam yang kalian kira! (*ditabok*)

"Hei, bukankah itu Meiko?" terdengar sebuah suara familiar yang membuat 2 gadis itu menoleh ke sumber suara.

"MEIIIKOOO!" pekik Miku berlari kearah Meiko dan Mayu, Kaiko, Piko dan Rin berlari di belakangnya.

"Kaiko, Miku, Rin? Dan Piko" Meiko kaget melihat 3 temannya berlari kearah mereka.

"Kami tidak menyangka akan bertemu kalian," ucap Rin sambil tertawa

"Piko, kemana anggota kelompokmu?" Tanya Meiko melihat laki-laki satu-satunya disana

"Mereka di kejar Sukone Tei" jawab Piko
"Oh, puji tuhan—ehem maksudnya aku tidak menyangka Tei ikutan kemping" ucap Meiko.

"Mungkin dia tidak mau berpisah dari Len" jawab Mayu datar.

"Eh? Mana Luka?" Tanya Kaiko melihat tidak ada Luka disana,

"Dia lagi ke toilet, tapi udah 10 menit dia belum balik" ucap Meiko.

"Dia tersesat?" Tanya Kaiko

"Mungkin" jawab Mayu datar.

"Siapa yang kalian bilang tersesat?" terdengar sebuah suara familiar yang dari nadanya dapat kita ketahui kalau pemilik suara itu sedang kesal.

Semua yang ada disana segera menoleh kesumber suara.

"Kau lama sekali, Luka. Kenapa kau lama?" Tanya Meiko kesal.

"Tadi Tako Luka keluar dari tas dan kabur, untung saja aku menangkapnya" ucap Luka sambil menunjukan gurita kesayangannya itu dengan wajah senang.

'Sejak kapan dia bawa Tako Luka?!' batin semua yang ada disana kecuali Mayu dan Luka sambil sweatdropped

"Er… karena kita semua bertemu disini, bagaimana kita berjalan mencari bendera itu bersama-sama? Lumayankan ramai-ramai" ucap Miku memberi ide.

Semua yang ada disana mengangguk setuju, dan pada akhirnya mereka berenam + Tako Luka segera berjalan mencari bendera merah tersebut


-Gakupo, Kaito, Mikuo, and Luka /?/-

"Ne, Ne Luka-sama, kau hari ini sedikit pucat, ada apa?" tanya Gakupo melihat Luka sedikit berbeda warna wajahnya tersebut.

"Ah, Sebenarnya aku sedikit takut" ucap Luka dengan senyuman manis.

Gakupo yang melihat senyuman Luka yang pertama kalinya ia lihat segera merasa dunia sangatlah mirip surga.

...tunggu? sejak kapan Gakupo tahu surga itu seperti apa? /eh?

Lice aja tidak pernah lihat apalagi Gakupo...

Tunggu...kalau lice pernah lihat lice udah mati dong?

...

Oke lanjutkan ceritanya !

Mikuo dan Kaito yang melihat Luka merasa ada kejanggalan.

'Luka terasa berbeda' batin Mikuo

'Ada yang aneh' batin Kaito curiga.

Ooooh! Mari kita beri aplause karena pada akhirnya dua sejoli ini menjadi pintar.

"Jangan-jangan Luka sudah merubah gaya pikirnya dan pada akhirnya ingin menjadi feminim dan manis!' batin Mikuo dengan wajah keterjutan yang amat sangat.

"Jangan-jangan itu karena stok es krim tunanya habis lagi!' batin Kaito dengan wajah bagaikan dunia akan kiamat...dan sejak kapan ada es krim rasa tuna? –abaikan-

...oke lupakan ucapan lice tadi...mereka tetap saja baka

"Te, tenang saja Luka-sama, apapun yang terjadi aku akan melindunginmu" ucap Gakupo dengan senyuman penuh keyakinan.

Dan dapat Kaito dan Mikuo lihat di sekeliling Gakupo tiba-tiba muncul kelap kelip dan bunga mawar bertebaran yang membuat pemuda berambut teal dan biru ini berharap apa yang mereka lihat hanyalah ilusi belaka.

'Apakah benar? Perasaan pas ada mbak kunti itu yang duluan kabur itu kau deh perasaan' batin Kaito dan Mikuo dengan wajah blank.

Grasak-grasak!

"KYAAAAAA! EMAAAAAAAAAKK!" pekik Gakupo mirip mbak-mbak yang ketangkap kecoa /eh?. Dan segera memeluk Luka dengan wajah ketakutan.

'Tuhkan bener apa kata ku' batin Mikuo dan Kaito bersamaan.

'Kalau kau mau ngemodus ke Luka' batin Mikuo dan Kaito bersamaan.

Nih dua mahluk pikirannya sama mulu, lama-lama lice ship-in kalian berdua A /greget sendiri.

...

Uhuk...maaf fujo lice kambuh lagi...

"Lho, Gakupo?" tanya Miku melihat temannya yang memiliki rambut bagaikan habis jadi korban iklan samsilk /?/

"Dan Kaito Mikuo" ucap Kaiko melihat saudara kembarnya dan temannya yang ingin ia pdkt-kan itu /?/

"Dan...Luka?" gumam Rin dengan wajah memucat.

Miku dan Kaiko yang melihat Luka disebelah Gakupo itu juga memucat.

Mereka bertiga segera melihat kebelakang dan segera melihat ke Luka di sebelah Gakupo tersebut.

Kaito, Mikuo dan Gakupo (yang kita singkat menjadi 3 O /plak!) yang melihat keanehan 3 temannya itu hanya bingung

"...Luka ada 2..." gumam Miku, Kaiko dan Rin yang segera melihat kebelakang yang disana terdapat Meiko, Luka, Mayu dan Piko yang tertinggal jauh.

Gakupo, Kaito dan Mikuo yang mendengarnya hanya memucat dan tertawa hambar

"Ja, jangan bercanda... kau tidak tahu kalau Luka-sama ada di si..ni..." ucap Gakupo sambil menoleh ke sampingnya dan mendapati Luka di sebelahnya sudah menghilang.

"!?" 6 mahluk itu hanya semakin memucat mendapati Luka disebelah Gakupo menghilang tidak ada jejak

"Hei, kenapa kalian bertiga bengong saja?" terdengar suara Luka di belakang Kaiko, Miku dan Rin yang membuat keenam mahluk itu terkejut.

"Ada apa? Wajah kalian terlihat habis bertemu setan" ucap Meiko bingung.

Mayu dan Piko yang merasa terlupakan hanya mengangguk pertanda setuju.

"Ada apa?" tanya Piko.

"I, itu tadi disana ada Lu, Luka" gumam Rin ketakutan sambil menunjuk dimana dople Luka awalnya berada tadi.

"Eh?" Meiko, Mayu, Luka dan Piko hanya menampilkan wajah bingung "Tapi aku bersama Meiko dan Mayu dari tadi" ucap Luka dengan wajah bingung.

"Ja, jangan bercanda Lu, Luka-sama... pasti kau langsung menyusul ke Meiko setelah mereka da, datang kan?" tanya Gakupo dengan muka ketakutan

"Tidak, dari awal dia bersama kami" ucap Mayu dengan wajah datar.

Spontan wajah Gakupo, Kaito, Mikuo, Kaiko, Miku, dan Rin memucat.

"Ja, jadi itu siapa dong?" ucap Kaito dengan wajah ketakutan

Dapat mereka rasakan hawa di sekitar merekaa terasa dingin dan menakutkan.

Grasak! Grasak!

Dapat mereka denger sebuah suara di atas pohon yang spontan membuat mereka menoleh keatas.

"Hi..hi..hi..."

Dapat mereka lihat diatas pohon terdapat gadis berambut panjang berwarna silver sedang tertawa terkikik yang spontan membuat semua disana semakin memucat.

"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"


-di dalam troton- -besoknya –

semua anak problem children berada di dalam troton karena sudah saatnya pulang, tetapi semua yang disana kecuali Len, Akaito, Mayu, dan Luka terlihat memiliki kantung mata yang lebar, dan mata mereka memerah akibat tidak bisa tidur akibat kejadian kemarin malam.

"Tuhan...lindungin Piko ya tuhan...semoga hantu itu tidak mengikutin Piko..." doa Piko dengan badan gemeteran.

Akaito dan Len yang melihat sahabat-sahabat mereka hanya mengeluarkan wajah bingung

"Ada apa, Rin? Kok pada kelihatan tidak tidur semalaman" tanya Len kepada kembarannya tersebut

"...Dont ask" gumam Rin.

"?" Len yang mendengarnya hanya semakin bingung dan melirik semua temannya yang terlihat tidak bisa tidur itu dengan wajah penasaran dan kebingungan.

Kiyoteru yang sedang menikmati kenyamanan dan ketenangan yang tumbenan terjadi karena para problem children secara anehnya tidak bersuara sedikit pun tidak peduli keanehan mereka.

Dan Dalam seminggu para problem children mengalami tidak bisa tidur malam hari dan takut pada kegelapan.

Chapter 6 : Camping –end-


Aaaaaah~~ Selesai juga XDD hampir setahun nih chapter belum lice selesain =3= sebenarnya kejadian laron beneran terjadi pada lice dan yang menjadi Rin itu teman lice yang paling tomboy dan tidak takut pada apapun dan yang menjadi Miku itu adalah sahabat lice dan lice adalah Len XDD (yang hebatnya menganggap laron itu kumbang dan kecoa saking besarnya /hahaha)

Sisanya lice tidak mengalaminya =3= cuman bagian laron saja, cuman yang paling ngenes pas camping wktu itu tenda tidak ditutup jendelanya dan akhirnya semuanya banjir di dalam, (dan terpaksa tidur di aula bareng cowo-cowo /yang senasib juga. Dan berdesakan tentunya =3= /untung aja ada pembatas jadinya sebelah sana cowo sebelah sini cewe /heh)

Hahaha lice jadi nostlagia smp 3 dulu.

Oke lah lice akhirin Author note ini XDD

Akhir kata :

Review Minna XDD

P.S : Maaf jika Lice tidak membalas Review Chalice tapi lice berterimakasih atas review para reader sekalian :)

[19/8/2014]


Omake! :

dapat di lihat di atas pohon terdapat Sukone yang sedang minum teh dengan wanita berambut hitam panjang berantakan yang ternyata adalah mbak kunti!

"Kau hebat juga bisa menakutin mereka dengan tawamu tadi" puji mbak kunti sambil minum teh melatinya tersebut

"Kau juga hebat menakutin mereka dengan menyamar menjadi Luka" puji Tei sambil menyesap tehnya

...

...

ternyata yang jadi hantu di pohon itu Tei rupanya!

Walau yang jadi Luka hantu beneran...

...

Kenapa mereka akrab satu sama lain?!

-Omake end-