A/N: fic ini terinspirasi dari Kuroshitsuji chapter 67. Dan juga, ehehehe~ mengambil konsep sekolah dari sana. Tapi cuma tentang sekolah publik sama P4 doang kok~ Mungkin kalian bakal mikir ini kayak HarPot, karena mungkin Yana Toboso sendiri terinspirasi dari Harpot. gak tau juga!
.
.
Disclaimer: EXO punya SM, anak-anak(?) EXO sih punya orang tuanya.
Kuroshitsuji © Yana Toboso
Pair: SeKai or KaiHun (KaixSehun)
Warning: Shounen-ai, OOC sangat, miss typo(s), AU, dll.
DON'T LIKE? DON'T READ!
.
.
"Ah, sial! Aku bisa terlambat!"
Sehun mempercepat larinya saat melihat gerbang beberapa meter didepannya hampir tertutup. Tangan kanan menenteng buku-buku dan mulutnya masih menggigit roti yang tersisa setengah.
"Tunggu dulu!" teriaknya dan... SLEP! Dia berhasil masuk di detik-detik terakhir gerbang ditutup. Tepat sekali! Dia membungkuk dan mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Bahkan hampir tersedak karena rotinya.
"Hahh... untung saja!" Sehun menggembungkan pipinya, sekarang rambutnya jadi berantakan. Tapi sebenarnya dia jadi terlihat lebih manis. Masih dengan mangatur napas dan mendongak, melihat kearah bangunan megah dihadapannya. Sekolah barunya!
Public School SM College. Sekolah publik yang terkenal dan terbaik di Korea Selatan. Itu yang orang-orang katakan. Tempatnya anak para bangsawan. Dimana tradisi kedisiplinan yang sangat ketat.
Sekolah yang didirikan agak jauh dari pusat kota Seoul. Sedikit terasing tapi menyimpan kemegahan dan keelitannya. Di tempat luas ini terdapat bangunan sekolah yang rumit dengan empat asrama.
Murid-muridnya harus disiplin dengan nilai tradisi dan dididik dengan adanya asrama lelaki dan kurikulum pendidikan yang tinggi. Para bangsawan, pejabat atau menteri mengirim anaknya kesini tanpa memikirkan mahalnya biaya.
Sehun adalah murid baru disini dan masih ditahun pertama. Keluarganya memang kaya, tapi lebih memilih dalam kesederhanaan. Tapi pamannya terus saja mengompori ayahnya agar dia masuk ke sekolah ini. Menggelikan sebenarnya!
'Lalu untuk apa uangmu itu kalau tidak digunakan sebaik mungkin?' ujar pamannya dengan nada sarkastik. Sejujurnya, dia tidak suka! Tapi sang ayah dengan mudah terjerat jadi apa daya.
Dengan yakin, Sehun melakukan langkah pertamanya dan masuk ke taman, hendak langsung ke gedung utama.
TAP!
Tapi dengungan bisik-bisik langsung menghentikan langkahnya. Semua pasang mata kini tertuju kearahnya. Ada apa? Apa ada yang salah dengan penampilannya?
Samar, Sehun bisa mendengar 'Dia melewati taman!' 'Beraninya...!' 'Dia bahkan bukan anggota P4!' 'Dia akan dapat masalah!'. Dia tidak mengerti, tapi semua ini membuatnya sangat terganggu. Tapi sebelum dia bertanya, seruan itu menghentikannya.
"Itu mereka!" kepalanya langsung menoleh. Dan entah ini hanya perasaannya saja atau memang ada efek slow motion dan blink-blink cerah yang bikin sakit mata saat empat orang itu menampakkan(?) dirinya. Angin bertiup semilir menerbangkan dedaunan. Ini... mirip seperti apa yang sering dia liat di televisi.
Siapa mereka? Kenapa semua orang melihatnya dengan terpukau? Apa yang spesial sebenarnya? Mereka pangeran ya? Tentu saja bukan! Pangeran Korea Selatan tidak seperti mereka. Dia masih berdiri disana... diatas rumput.
Sehun terkejut saat salah seorang dari mereka tiba-tiba berjalan cepat kearahnya. Napasnya tercekat saat tangan namja itu menarik dasinya, bahkan kini wajahnya dekat sekali. A-apa-apaan ini?
Wajahnya memerah melihat tatapan tajam itu dari dekat. Ini bahkan terlalu dekat baginya. Bisakah menjauuuh? Sehun menjerit dalam hati.
Tapi tiba-tiba wajah namja itu menjauh dan sedikit tersenyum. DIA TAU ITU SENYUM SINIS! Apa-apaan dia?! Kenapa tersenyum seperti itu? Apa namja ini akan memukulnya? Menendangnya seperti yang orang-orang itu bisikkan?
"Dasimu tidak rapi..."
MWO? Sehun tidak yakin bagaimana ekspresinya sekarang. Tapi satu hal yang dia yakini, DIA DENGAN BENAR MEMAKAI DASINYA. Aiish~ dia bukan anak sekolah dasar yang baru belajar memakai dasi, tau!
Prefect of the Scarlet Wolf Dormitory
Jiwa kebangsawanan yang melekat kuat disini
Kim Jongin
Seketika suasana jadi riuh. Apalagi sekarang? Mereka tidak terima karena namja ini tidak memukulnya? Sialan! Apa sih maunya mereka?
"Eum... siapa namamu?" salah seorang namja berwajah lembut dengan rompi hijau tiba-tiba menyeruak dan bertanya.
"O-Oh Sehun imnida!" ujarnya cepat dengan membungkuk. Mereka sudah pasti seniornya jadi harus hormat.
Prefect of the Green Horse Dormitory
Yang lebih menekankan pada ilmu pengetahuan dan belajar
Kim Joonmyun
"Aku tidak pernah mendengarnya," kali ini seorang namja baby face berompi biru ikut berkomentar. Wajahnya terlihat lebih lembut dari yang lainnya. Yang lain terlihat manly, tapi namja ini terlihat lucu.
Prefect of the Sapphire Blue Dormitory
Yang menekankan pada seni dan keindahan
Xi Luhan
"Tentu saja. Aku dengar dari kepala sekolah akan ada murid baru yang masuk ke asrama Scarlet Wolf! Apa itu kau?" jawab yang berompi hijau. Sehun ingin menjawab, tapi segera disela.
"I-Iya!" serunya tapi dengan menundukkan kepala. Masih menghindari tatapan tajam namja yang tadi menarik dasinya.
"Peraturan ke 48! Orang yang diperbolehkan melewati taman atau menginjaknya hanyalah para Prefect!" kali ini namja yang paling tinggi berkomentar sinis. "Lain kali ingat-ingat peraturan sekolah itu sebelum kau memasukinya!" Ugh... Sehun mendengar tentang adanya peraturan-peraturan di sekolah ini, tapi dia mengira itu sama saja dengan sekolah lain, jadi dia tidak membacanya.
Prefect of the Violet Dragon Dormitory
Menekankan pada Olahraga dan Beladiri
Wu Yifan
"Ingat itu baik-baik, Sehun-ssi~"
Setelah itu, keempatnya langsung pergi meninggalkannya yang cengok disana. Apa itu peringatan? DIA MENDAPAT PERINGATAN DI HARI PERTAMANYA!
BRUUK!
"Woow! Kau orang yang beruntung!"
Sehun menjerit kaget saat ada yang menubruknya dari belakang dan merangkulnya sok akrab. "Ya! Apa yang—"
"Ah, annyeong... Aku Kim Moonkyu! Dan sekarang akan menjadi teman terbaikmu!" ujar namja bernama Moonkyu dengan cengirannya. "Kau beruntung mereka tidak memberimu poin hukuman! Kau bisa saja disuruh menulis puisi latin 100 kali!"
"Haaah?" lagi-lagi Sehun tidak tahu bagaimana ekspresinya sekarang.
"Ah, sudahlah! Sekarang, ayo ke kelas!" kali ini Moonkyu menyeretnya dengan tidak berperikemanusiaan. Aiish~ namja ini!
"Eum, keempat namja tadi itu siapa?"
"Oh~ yang memakai rompi dengan warna yang berbeda itu kan? Mereka disebut P4! Namja-namja menggelikan yang menjadi boneka milik kepala sekolah!" ujar Moonkyu dengan ekspresi kesalnya. Ugh, namja ini hanya bisa berkomentar dibelakang saja sepertinya.
"Apa maksudmu?"
"P4 diambil dari kata Prefect atau Ketua Asrama. Disini ada empat asrama, yang rompinya biru tadi namnya Xi Luhan ketua asrama Sapphire Deer, yang berompi hijau adalah Kim Joonmyun ketua asrama Green Horse..."
"..."
"Lalu yang rompi ungu itu Wu Yifan ketua asrama Violet Dragon, terakhir ketua asrama kita Scarlet Wolf yang rompi merah adalah Kim Jongin, namja yang tadi menarik dasimu!"
"APAA?! Aku membuat masalah di hari pertama dan ditegur oleh ketua asramaku sendiri? Aiish~ sial!" Sehun meruntuki perbuatannya yang melalaikan untuk sekedar mengingat peraturan sekolah. Mungkin nanti malam dia akan berkutat dengan buku peraturan sekolah ini.
Belum lagi tadi banyak pasang mata yang menyaksikan. Bagaimana iniiii? Dia pasti akan sangat malu kalau bertemu empat orang terkenal itu lagi!
.
.
To Be Continue
.
.
Lanjut atau hapus? Yang suka minim ya? Ya udah hapus aja gitu ya~? :'(
Seperti yang dijelasin diatas! Hasil imajinasi setelah baca Kuroshitsuji chapter 67-81... 82 belom dipost sih! Chapter ini baru prolog yang emang kayak Ciel yg pertama masuk ke Weston College. Iya KaiHunnya belum muncul!
Sebenernya ragu buat posting fic ini, ragu takut gimanaa gitu! Tapi setelah tau ada banyak fic yang juga terinspirasi dari film n sejenisnya bahkan ada yg ngambil setting yg sama, jadi udah deh nekat aja! Makasih juga buat Yellin yang udah bantu buat nentuin jenis binatangnya... ^^
Jadi... lanjut atau hapus?
