KLEPTO

Pairing : KaiBaek

Genre : Romance, Yaoi

Length : 1 of? Di pertanyakan

Rating : antara K,K+ sampek T pokok e g M

DEPO LDH

Disebuah minimarket yang dingin karena hawa AC, terlihat seorang namja sedang memperhatikan namja lainya yang terlihat sangat imut dengan poni yang di kuncir di depan. Namja yang memperhatikan bernama Kai, dan yang diperhatikan bernama Baekhyun. Namun alasan Kai memperhatikanya bukan karena ia imut, tapi apa yang namja tadi lakukan di minimarket.

Mata milik Kai hampir saja keluar ketika beberapa barang dimasukkan ke dalam kantong jaket milik namja imut tadi, bukan menaruhnya di keranjang yang ada dipegangnya. Kai terus saja mengikuti kemana kaki pendek itu melangkah mengelilingi minimarket. Ia bahkan lupa untuk membeli keperluanya sendiri.

Saat si kecil tadi meletakkan keranjangnya dan hendak pergi keluar, Kai membuka pintu dan mendahuluinya keluar. Ditatapnya terus namja yang kini berdiri di trotoar dan menggerak-gerakkan badanya seperti anak kecil.

"hei...kau!" teriak Kai mendekati Baekhyun "kenapa kau mencuri?" tuduhan yang dilayangkan oleh namja bermarga Kim itu sempat membuat Baekhyun kaget.

"Ba-Baekie tidak mencuri" ucapnya tenang. Namun Kai mendekati Baekhyun dan menarik jaket warna hijau lumut itu, merogoh beberapa barang atau makanan yang tadi Baekhyun ambil di minimarket.

"lalu ini apa?" kai mengangkat benda-benda yang ada ditanganya

"eummm...Baekie tidak sadar jika mengambilnya" dengan kepala menunduk Baekhyun masih menggoyang-goyangkan badanya, membuat kunciran poninya ikut bergoyang "kalau begitu itu semua untuuuk..." Baekhyun memberi jeda karena berusaha membaca name tag yang ada di seragam Kai "untuk Kim Jongin saja, oke" si kecil itu hendak melangkah pergi, namun baru satu langkah pergelangan tanganya sudah dicekal oleh seseorang.

"aku tak mau, kau harus membayar barang yang kau ambil" Kai menarik Baekhyun untuk kembali memasuki minimarket.

"tapi Baekie tak punya uang" meskipun begitu, Kai tidak menghentikan langkahnya sama sekali.

"ajushii" panggil namja bermarga Kim tersebut kepada ajushi penjaga minimarket "adikku mengambil semua barang ini, tapi dia lupa membayarnya" Kai menyusun barang-barang yang diambil Baekhyun di meja kasir, kemudian setelah di hitung, namja itu membayarnya.

"Gommawo Kim Jongin" ucap Baekhyun setelah keluar dari minimarket dan hendak berlari meninggalkan Kai

"tunggu! Ini untukmu saja. Aku sedang malas makan" Kai menyerahkan kantong plastik berisi makanan yang di ambil Baekhyun tadi

"benarkah? Waaah...terimakasih" Baekhyun menyahut isi kantong tersebut dan memandang takjub benda didalamnya "semoga kita bertemu lagi Kim Jongiiiiiin" teriak Baekhyun karena posisinya sekarang sudah jauh dari Kai yang pegi secara diam-diam.

"ughh...semoga kita tak bertemu lagi" gerutu Kai yang tak akan di dengar oleh Baekhyun.

...

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring di Incheon High School, membuat siswa-siswanya tersenyum senang karena jadwal belajar mereka telah selesai. Sebagian besar siswa-siswa tersebut sudah berlarian menuju pintu gerbang kemerdekaan. Termasuk seorang namja bermarga Kim yang juga sedang menuju gerbang tapi dengan langkah santai, tak ada yang membuatnya terburu-buru seperti siswa lainya.

"eh...kau tahu? Saat tadi aku mau keluar gerbang ada seorang namja imut tapi aneh, dia terus melambai-lambaikan tangan pada setiap orang yang lewat. Aku kan takut, makanya aku kembali untuk mencarimu" ucap seorang yeoja pada yeoja lainya. Karena jarak mereka dengan Kai terlampau dekat, mau tak mau namja tersebut tak sengaja mendengarkan. Namun ia hanya cuek karena merasa tidak punya kenalan aneh seperti yang yeoja tadi katakan.

Dari kejauhan Nampak siswa siswi Incheon High School berbisik bisik sambil memperhatikan seorang namja yang melambaikan tangan pada semua orang yang lewat, seolah ia mengenal orang-orang tersebut.

"KIIIIM JONGIIIIIN" teriak seseorang dari kejauhan, membuat pemilik nama tersebut menyipitkan matanya dan mencari sumber teriakan.

"matilah aku" ucap Kai dalam hati sambil memutar bola matanya malas. Mau tak mau ia harus melewati pintu gerbang dan tentunya namja aneh yang tadi di sebut-sebut oleh teman yeojanya.

"Kim Jongiin" Baekhyun memanggil nama lengkap Kai dengan penuh semangat sambil terus melambaikan tanganya sehingga kunciran poninya juga bergoyang dengan semangat.

"apa yang kau lakukan disini? Cepat ikut aku!" Kai menarik Baekhyun ke sebuah taman yang cukup sepi karena cuaca siang hari yang cukup terik tak mendung seperti biasanya. Sebenarnya Kai hanya malu diperhatikan oleh teman-temanya yang memandang aneh kea rah Baekhyun, yah meskipun si kecil itu memang aneh.

...

Di sebuah taman yang sangat sepi karena matahari menyinari bumi dengan semangat, tapi mereka menemukan sebuah bangku yang cukup terlindungi karena pohon yang rindang sedang bergoyang santai di terpa angin.

"bagaimana kau tahu letak sekolahku?" Tanya Kai masam sambil merengut.

"hihihi...seragam Jongin" jawab Baekhyun pendek dan terkikik geli

"Yaaa..jangan panggil aku Jongin, panggil Kai saja cukup!" perintah Kai seenaknya sendiri "lalu apa yang kau lakukan di sekolahku?"

"ummm...Shiroooo..Baekie tak mau memanggil dengan nama Kai, lebih enak di dengar kalau Baekie meneriakkan nama Jongin" benar-benar seperti anak kecil namja bermarga Byun Ini "Baekie mau mengembalikan uang Jongin yang semalam, ini" saat Baekhyun menyerahkan beberapa lembar uang, mata tajam Kim Jongin tak sengaja menangkap warna biru memar-memar di tangan yang seharusnya putih mulus itu, tapi ia hanya diam tak mengungkapkan apa yang ada dipikiranya. Itu bukan urusanya, begitulah menurut Kim Jongin.

"ini kuterima dan jangan pernah menampakkan wajah bodohmu di sekitar sini!" dengan cepat Kai berdiri hendak meninggalkan Baekhyun yang masih duduk memikirkan sesuatu.

"tapi Baekie masih ingin bertemu dengan Jongin..."rengek si kecil itu sambil memproutkan bibir tipisnya "jebaaal..." sekarang ia memohon dan mengatupkan kedua tanganya diatas kepala, Kai yang melihatnya hanya memutar bola mata seakan sudah jengah.

"memangnya kau tak pergi kesekolah? anak SD sepertimu seharusnya tak berkeliaran di sekolahku!"

"Baeki bukan anak SD tauuuu...lagipula Baekie sudah tidak pergi kesekolah, tak ada yang mau menerima Baekie disana" saat mengucapkan kalimat terakhir, ada nada sedih terselip didalamnya. Kepala berkuncir itu menunduk sambil memainkan kedua jemarinya dengan acak.

"tentu saja kau tidak diterima, kau saja salah masuk tingkatan" sebenarnya Kai hanya bercanda saat mengatakan kalimat tersebut, tapi Baekhyun malah berdiri dan berjalan dengan cepat tak menghiraukan perkataan namja berkulit tan tersebut. Saat belum melangkah terlalu jauh, ia berhenti dan membalikkan badan

"Baekie tahu kalau Baekie miskin...hiks...tapi apa Baekie tak boleh memiliki teman..hiks" dan berlarilah namja mungil itu menjauh dari sosok namja yang terpaku di tempat. Otaknya terus saja mengulang kalimat terakhir yang diucapkan namja yang selalu menyebut dirinya Baekie, perasaan bersalah jelas saja menggerogoti hatinya, hanya saja ia tak tahu bagaimana kondisi keluarga Baekie sehingga tak sengaja menyinggung perasaanya.

...

Hari telah berganti, dan moment saat siswa sisiwi Incheon High School pulang sekolah dengan wajah sumringah, jelas sekali terlihat. Seorang namja yang sedari tadi bersembunyi di belakang pohon sudah bersiap-siap menajamkan indra penglihatanya, kalau-kalau orang yang ditunggunya sejak tadi keluar gerbang.

BINGGO

Namja bernama Kim Jongin itu sudah terlihat berjalan kaki sendirian diantara ssiswa lainya. Langkah-langkah pendek seorang namja dengan cekatan mengikuti kemana kaki milik Kai berjalan. Namja penguntit tadi terus saja cekikikan, merasa keberadaanya tidak diketahui sang target.

"mengapa dari tadi kau mengikutiku? Pabbooo" karena sudah tertangkap basah,akhirnya namja penguntit bernama Byun Baekhyun keluar dari tempat persembunyiannya di balik tong sampah.

"bagaimana bisa Jongin mengetahui keberadaan Baekie?" namja mungil itu hanya memproutkan bibinya dan berjalan mendekati sang target.

"orang tuli juga bisa mendengar suara cekikikanmu" jawab Kai santai dan kembali berjalan pulang. Baekhyun memukul-mukul mulut bodohnya yang ternyata menjadi sumber masalah, bahkan ia baru sadar kalau targetnya sudah pergi meninggalkanya.

"Jongiiin tunggu Baekie" si kecil itu berlari mengejar targetnya, Kim Jongin.

...

Di depan sebuah rumah yang amat besar dua orang namja terlihat berdiri menunggu pintu gerbang di buka. Satu diantara mereka sedang memandang takjub rumah yang lebih terlihat seperti istana itu, dan yang satunya menatap aneh ke arah namja kecil yang memasang wajah kampungan karena tak pernah melihat rumah besar seperti miliknya.

"kau ingin masuk atau ingin terus berdiri disini?" Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya terlalu antusias dan mengikuti si pemilik rumah masuk ke dalam.

"aku pulaaaaang" teriak Kai malas-malasan

"Baekieee dataaaaang" Kai langsung melirik ke arah Baekhyun dengan tajam

"eh...siapa yang berteriak Baekie dataaang ?" seorang yeoja yang jarusnya sudah paruh baya tapi terlihat masih sangat muda keluar dari dalam sebuah ruangan sambil menirukan ucapan Baekhyun "siapa anak SD ini?" tunjuk yeoja tersebut tepat ke arah Baekhyun

"eummm...Baekie bukan anak SD. Anyeoooong" Kai yang melihat kelakuan Baekhyun hanya bisa menepuk jidatnya pelan. Kalian tahu Mengapa namja itu melakukanya? Tentu saja karena protes Baekhyun di awal dan mengucapkan Anyeong di akhir, eommanya pasti akan meledak-ledak setelah inii ini.

"aigoooo...kyeoptaaa...eummmm" yeoja yang ternyata eomma Kim Jongin malah memeluk Baekhyun dan menggoyang-goyangkan badan keduanya "Kai...kau menemukan namja imut ini dimana?" benar-benar tak disangka jika reaksi sang eomma akan heboh karena senang bukan heboh karena marah.

"dia mengikutiku sampai dirumah, seperti kucing liar" karena mendengar ucapan putranya yang malas-malasan maka nyonya Kim memukul bahu Kai dengan kencang

"kalau dia kucing liar maka kau Kim Jongin, adalah anjing pemalas" teriak nyonya Kim kencang "bahkan anjingmu Monggu lebih rajin dari pemiliknya"

GUUUUK

Semua mata menoleh pada seekor anjing berbulu cokelat yang berlari-lari kecil mendekati pemiliknya, namun sebelum anjing itu menerjang sang pemilik, Baekhyun sudah terlebih dahulu mengangkat anjing cokelat tersebut ke dalam pelukanya.

"aigoooo...apakah dia Monggu?...neommu kyeoptaaaa" sepertinya anjing bernama Monggu tadi cukup nyaman dengan pelukan Baekhyun yang hangat, berbeda dengan Kai yang semakin kesal karena anjing kesayanganya selingkuh dengan yang lain.

"ya...ya...lepaskan anjingku!"

GUUUUK

Monggu menyalak ke arah Kai, membuat orang yang ada disana tertegun melihat si anjing.

"ahahah...bahkan anjingmu saja lebih memilih si imut ini dari pada dirimu" nyonya Kim puas sekali menertawakan anaknya, sedangkan Kai merasa sakit hati karena tidak diperhatikan oleh Monggu, dan kalian harus tahu kalau Baekhyun malah asyik bermain dengan anjing berwarna cokelat itu tanpa memperdulikan sekitar.

Saat Kai berniat melarikan diri ke kamarnya, ternyata Baekhyun dan Monggu juga ikut mengekor di belakang tanpa dosa. Hampir saja namja tampan itu membuka baju jika si Monggu tidak menyalak.

"YAAAA...mengapa kau mengikutiku?" teriak Kai marah sambil memakai kembali seragam yang hampir di lepasnya

"Monggu yang mengajak Baekie kemari, iya kan Monggu?" setelah memberi jawaban pada Kai, dengan imutnya namja bermarga Byun itu bertanya pada Monggu.

"cepatlah keluar dari kamarku!" tubuh kecil Baekhyun di dorong-dorong agar keluar dari ruangan pribadi milik Kai

"eummm..padahal Baekie masih ingin disini" meskipun Baekhyun menggerutu tapi ia tetap menuruti permintaan Kai agar tidak masuk ke kamarnya "Baiklah...Baekie akan main di luar bersama Monggu"

Setelah kepergian Baekhyun, dengan mood yang jelek Kai menghempaskan tubuhnya ke atas kasur tanpa mengganti seragam sekolahnya dengan baju santai. Ia tak lagi menghiraukan apa yang akan dilakukan Baekhyun pada anjing kesayanganya.

...

Kai merasakan wajahnya di endus-endus oleh sesuatu, tidurnya terganggu, mau tak mau ia akhirnya membuka mata. Hampir saja Kai menjerit ketakutan karena sesuatu yang mengendusnya itu bukan Monggu si anjing kesayangan, tapi namja yang selalu menyebut dirinya Baekie.

Meskipun Kai sudah bangun tapi Baekhyun tetap tak mau berhenti mengendus-endus wajahnya yang sedikit lembab. Dengan sekuat tenaga namja bermarga Kim itu memegang pundak Baekhyun dan mendorongnya menjauh dari wajahnya.

"apa yang kau lakukan?" kali ini hanya ada nada marah yang terselubung dibalik pertanyaan Kai, tak ada lagi nada malas-malasan seperti biasanya.

"B-Baekie..hanya membangunkan Jongin" jawab Baekhyun takut-takut karena ditatap setajam itu, mengingatkannya pada suatu hal yang tidak menyenangkan "Monggu tak berhasil membangunkan Jongin, jadi Baekie membantu. Lagi pula Baekie sudah mau pulang, pasti nanti Baekie di marahi kalau pulang terlalu malam"ucapnya pelan sambil menyerahkan Monggu ke dekapan Kai

GUUK

Monggu berteriak seakan tak mau lepas dari pelukan hangat Baekhyun

"ya sudah pulang sana!" Baekhyun turun dari ranjang dengan malas. Sebenarnya ia masih ingin bermain dan tak mau pulang, tapi kalau ia tak pulang pasti Appanya akan marah. "TUNGGU! Berhenti disana" baru saja Baekhyun memutar Knop pintu tapi Jongin sudah menyuruhnya berhenti.

Dengan cepat Kai turun dari ranjang dan tiba-tiba menggeledah Baekhyun, mengeluarkan benda-benda yang ada di setiap sakunya.

"kenapa kau mengambil semua ini?" Baekhyun menunduk, diam tak menjawab "apa semua benda ini penting untukmu?" ditangan Kai sekarang sudah ada foto Kai saat masih kecil, kalung anjing bertuliskan Monggu, miniatur boneka Krong dan satu Komik One Peace

"Baekie kan pernah bilang kalau Baekie tak tahu saat mengambilnya" ia sendiri sudah muak dengan keadaanya yang sering sekali mengambil barang milik orang lain tanpa sadar "maafkan Baekie, Baekie tak akan mengambil barang milik Kai lagi" ucapnya sambil menundukkan kepala dan berniat pergi.

GUUUK

Anjing itu mengejar Baekhyun, berputar-putar di kakinya. Baekhyun mendorong Monggu untuk kembali masuk ke dalam rumah, tapi ia tetap saja mengekor di kaki pendeknya.

"Monggu harus kembali, nanti Jongin marah" ucapnya pelan sambil mengelus-elus bulu cokelat lebat milik si anjing. Seseorang yang berada di depan pintu sedang memperhatikan tingkah laku dua makhluk tersebut.

"aishhh...baiklah. Monggu boleh kau bawa pulang, asalkan besok pagi ia sudah harus kembali kesini"

"yiiiipiiiii...malam ini kita akan melakukan hal yang menyenangkan" teriak Baekhyun dan dengan bahagia sambil mengangkat Monggu ke udara. Si kecil itu menghampiri Jongin yang bersandar pada daun pintu, Lalu...

CUUUUUP

"aku tahu...Jongin pasti orang baik" ucapnya pelan kemudian melambai lambaikan tanganya ke arah Kai dan pergi menjauh.

...

Di dalam sebuah rumah dengan kecil teriakan dan bantingan barang terdengar membahana di lingkungan sekitar, disusul dengan isak tangis seseorang.

"dasar pencuri! Kau mencuri anjing milik siapa eoooo?" teriak seorang namja sambil menendang namja lainya yang terlihat rapuh dan memeluk seekor anjing.

"Baekie tidak mencuri...hiks..., ini pinjaman dari teman Baekie...hiks...Appa jangan memukul Baekie lagi" ucapnya ketakutan, tubuhnya meringkuk di pojok ruangan.

"sejak kapan kau punya teman hah?"sekarang namja yang di panggil Appa oleh Baekhyun menjambak rambutnya kasar hingga kunciranya ikut tertarik dan membuatnya semakin terasa sakit "namja pencuri sepertimu tidak akan punya teman sampai kapanpun" setelah itu di hempaskanya kepala Baekhyun hingga terbentur tembok dan berdarah.

"hiiks...Baekie tidak mencuri Monggu...hiks...Jongiiin tolong Baekie"

BRUUUUK

Dan tubuh yang penuh dengan luka memar itu terjatuh ke lantai, sedangkan darah mulai mengalir dari dahi Baekhyun yang terbentur tembok. Monggu hanya meringkik ketakutan di pelukanya, memandang pilu pada wajah Baekhyun, seakan anjing tersebut bisa merasakan penderitaan namja bermarga Byun itu.

...

Badan Baekhyun terasa remuk, kakinya hampir saja susah di gerakkan untuk melangkah. Tapi karena sebuah ringikan dari Monggu maka sanggup atau tidak Baekhyun harus menepati janjinya pada Kai untuk mengembalikan Monggu pagi ini. Niatnya ia ingin cepat-cepat pergi ke istana milik Jongin sebelum si pemilik pergi ke sekolah, ia hanya ingin mendapatkan kepercayaan dari teman pertamanya.

Baekhyun terus saja berlari meskipun, kaki perut dan kepalanya sudah terasa sangat sakit. Untung saja Monggu hanya diam dan tak banyak bergerak selama dalam dekapan Baekhyun. Di sepanjang jalan, orang-orang terus saja memperhatikanya. Wajar saja sih...lihatlah! penampilanya begitu berantakan, rambut tak tersisir, baju kotor karena debu, wajah pucat karena kesakitan dan darah yang sudah mongering di dahinya. Namun mentalnya sudah di kuatkan seperti baja sehingga ia tak peduli bagaimana orang lain melihat dirinya.

Begitu sampai di depan rumah mewah keluarga Kim, Baekhyun dengan sisa tenaganya mengetuk pintu, lupa bahwa ada bel yang sudah ada di dekat pintu. Tak beberapa lama seorang namja dengan seragam sekolah membukakan pintu.

"Jongiiin...hooosh...hooosh"Baekhyun kesulitan melanjutkan kata-katanya karena kehabisan nafas "Monggu...Baekie...menepati janji...Hoooosh...hoshhh..mengembalikanya pagi ini" setelah Monggu sudah ada di pelukan si pemilik aslinya, tanpa aba-aba Baekhyun langsung terjatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

GUUUUUK...GUUUUUK

Lihat saja Monggu! Ia menyalak menatap Baekhyun dan meronta dari pelukan Kai. Anjing lucu itu menerjang turun dan meringik di dekat wajah Baekhyun, seperti semalam. Keadaan namja imut yang begitu miris itu mampu membuat Kai tergerak dan segera membawanya ke kamar.

Saat melintasi ruang makan, eommanya menatap Kai heran, saat menyadari bahwa yang ada di gendongan anaknya adalah si imut Baekhyun maka nyonya Kim menghentikan acara sarapan paginya kemudian ikut berlari menaiki tangga menuju kamar Kai.

"apa yang terjadi?" Tanya nyonya Kim panik dan segera mendekati Baekhyun yang sudah terbaring di ranjang "astagaaa...kenapa kepalanya berdarah?"

"eommaa...Kai tak tahu ada apa dengan si pendek ini, tapi kumohon eomma merawatnya! Aku mau pergi kesekolah dulu, sudah hampir terlambat" pamit Kai tergesa-gesa.

tapi Monggu malah menarik celana seragam miliknya "apa Monggu?" Monggu seolah-olah tak rela membiarkan Kai pergi ke sekolah dan berharap sang pemilik merawat Baekhyun saja "aku mau sekolah Monggu...jadi tolong jaga Baekie sampai dia sembuh, arassso?" seolah mengerti perkataan majikanya, Monggu langsung melepas gigitan di celana Kai dan membiarkan namja itu mengusak kepala berbulu cokelat miliknya.

...

Nonya Kim terlihat telaten merawat Baekhyun, mengusap poninya dengan sayang, seolah Baekhyun adalah anaknya sendiri.

Hampir 3 jam Baekhyun tak sadarkan diri, namun saat nyonya Kim membawa bubur ke dalam ruangan mata itu mengerjap-ngerjap lucu di sertai bunyi perut yang kelaparan.

"apa kau sudah sadar?" Tanya nonya Kim lembut dan meletakkan nampan berisi bubur serta air putih ke atas meja yang ada di samping kasur Baekhyun. Baekhyun tak menjawab karena masih bingung dengan keberadaanya.

"Baekie dimana? Kenapa Baekie bisa disini?" nyonya Kim mendekat dan tiba-tiba menguncir poni Baekhyun seperti trademark yang digunakanya setiap hari.

"kau pingsan, dan Kai membawamu masuk?" Baekhyun menatap ke atas di mana poninya tengah berdiri tegak seperti biasanya. "sebenarnya kau kenapa Baekie? Badanmu penuh lebam, di tambah dahimu berdarah" Baekhyun yang dari tadi sibuk menatap poninya, kini diam dan menundukkan kepala. Nyonya Kim mengerti saat raut wajah yang kemarin ceria itu menjadi sedikit suram.

"Baekie harus pulang, kalau tidak Appa akan marah lagi" ucapnya cepat dan segera berlari keluar kamar.

"Baekie...tunggu! apa kau tak ingin menunggu Kai pulang? Sebentar lagi waktunya pulang sekolah"

"gommawooo...tapi Baekie takut Appa akan marah lagi kalau Baekie tak cepat-cepat pulang" teriaknya kencang sambil terus berlari keluar pintu gerbang rumah mewah itu.

GUUUK...GUUUUUK...

Monggu hendak berlari mengikuti Baekhyun, namun ia terlambat karena tubuhnya sudah di dekap oleh nyonya Kim. Mau bagaimana lagi, ia sudah tak bisa berkutik. Dengan tatapan sendu, Monggu menatap ke arah pintu gerbang yang masih sedikit terbuka.

...

Harusnya ia tak punya alasan tertentu untuk mencemaskan namja yang tadi pagi pingsan di depan rumahnya, Tapi hatinya berkata lain. Terbukti dengan langkah kakinya yang tergesa-gesa ingin sampai di rumah dan melihat kondisi Baekhyun yang tadi pagi begitu mengenaskan.

Tapi, tak jauh dari tempatnya berdiri terlihat segerombolan orang sedang mengerumuni sesuatu sambil berteriak-teriak heboh. Sebenarnya Kai tak ingin peduli, tapi lagi-lagi dengan spontan ia menggerakkan kakinya menuju kerumunan orang-orang.

"dasar pencuri...hukum mati saja!" teriak seorang ajushi-ajushi memperovokasi massa

"masih muda sudah mencuri, ingin jadi apa kau kelak? Apa orang tua mu tak mendidikmu dengan benar? Dasar pencuri" dan kemabli teriakan dan kalimat-kalimat kasar terlontar dari kerumunan tersebut. Kai mencoba melihat tersangka pencurian tapi brikade di depanya sangat sulit untuk di tembus.

"Baekie tidak mencuri...hiks...ampuni Baekie...hiks...hiks" mendengar kalimat tersebut, Kai langsung berjuang membelah kerumunan dan mendesak agar berada di tengah bersama si pencuri.

"Baekiiiieee...apa yang terjadi?" Tanya Kai panik, perhatian semua orang tertuju pada namja bermaga Kim sekarang

"Jongiiiiiin...Baekie takut...hiks...mereka menuduh Baekie mencuri...hiks...padahal Baekie hanya ingin memberi bunga ini pada Jongiiin...hiks..." Baekhyun menerjang Kai dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang itu.

"jadi ia membawa komplotanya? Mari kita bawa mereka ke kantor polisi" dan semua orang berseru hendak menyert ke dua namja tersebut.

TERPOTONG

Dan saya g tau kapan lanjutanya dan kira2 sampek chap

Ini sebenernya mau oneshoot, tapi g tau tiba2 ane bikin cerita complicated banget, jadi kalo di paksa oneshoot malah g jelas entar.

Respoooon...readers satu..readers satu tolong beri koment dan like y!

Buat Love Happend ane lg garap...setelah Kaibaek, ini akan di prioritaskan kembali.

Buat ff chanhun yg kemarin, saya berterimakasih sekaleee krn respon y baguuuus bgt, di luar perkiraan saya...LALALALALALALA