Cast: Baekhyun, Chanyeol, and All Exo Member.

Pairing: ChanBaek/BaekYeol.

Genre: Hurt/Comfort, Romance, Friendship, Little School Life.

Disclaimer: Semua cast punya Orang tua, Tuhan, dan Entertaiment masing-masing. Dan cerita asli pemikiran saya sendiri.

Warning: Yaoi, OOC, Typos, Gaje, Alur yang kecepetan, dan temukan kewarningan-kewarningan(?) yang lain.

Its Yaoi fanfic

.

.

If you hate Cast and Story on this fanfic, please don't read

.

.

No Straight

.

.

-Happy Reading-

.

.

.

p.s.= Anggap aja semua member EXO di sini seumuran semua. Jadi manggilnya ga pake Hyung2an..

Malam itu suasana sangat indah. Seindah dua sejoli yang sedang menikmati hari pengikatan janji diantara mereka. Raut kebahagiaan tampak terpancar dari wajah keduanya. Seorang namja yang lebih pendek tampak memeluk lengan namja yang lebih tinggi. Sedangkan namja yang lebih tinggi hanya tersenyum lebar sambil mengelus kepala namja yang lebih pendek tersebut.

"Yeolli~" Panggil namja yang lebih pendek tersebut pada namja tinggi yang dipanggil Yeolli.

"Ne, waeyo Baekki?" balas namja tinggi tersebut.

"Kau tahu, aku sangat bahagia sekarang" Ujar Baekhyun, namja yang lebih pendek tadi. Matanya berbinar-binar senang. Bibirnya tak henti-hentinya mengumamkan kata-kata yang menunjukkan rasa kagum yang amat sangat. Chanyeol, namja tinggi tersebut hanya mengangguk tanda ia setuju.

"Aku juga amat sangat bahagia sekarang" Ucap Chanyeol sambil mengecup pipi Baekhyun. Sedangkan Baekhyun sekarang sudah merona pipinya menambah kadar keimutan pada wajahnya. Kyeopta~

Mata mereka pun menelusuri ruangan yang mewah tersebut. Mata tajam Chanyeol berhenti pada satu titik. Dengan semangat, ia menuntun tangan Baekhyun agar mengikuti dirinya. Baekhyun hanya pasrah saat tangannya ditarik oleh Chanyeol kesuatu tempat. Mereka sampai pada sebuah ruang dansa yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang berdansa dengan pasangan masing-masing. Musik dan dekorasi ruang tersebut juga cocok dengan tema pernikahan malam itu.

Hampir semua orang yang datang ke pesta tersebut sedang berdansa dengan pasangan masing-masing diruangan itu. Mulai dari anak-anak, atau yah.. tidak bisa dibilang dansa. Mereka hanya menari-nari layaknya anak kecil yang polos. Bahkan nenek dan kakek Chanyeol pun ikut berdansa. Dasar... Sudah tua masih saja. Tapi Baekhyun berharap kisah cintanya bisa sama dengan kakek dan nenek Chanyeol.

Tanpa aba-aba, Chanyeol berlutut didepan Baekhyun sambil mengadahkan tangannya ke arah Baekhyun. Dengan malu-malu, Baekhyun meraih tangan Chanyeol dan mulai berdansa. Mereka bergerak perlahan mengikuti musik yang dimainkan. Suasana hening tapi romantis tampak menyelimuti suasana antara mereka. Tanpa sengaja, Baekhyun menginjak kulit buah yang berada dibelakangnya. Otomatis ia terjatuh sambil menarik bahu Chanyeol. Tapi, dengan sigap Chanyeol menangkapnya dengan cepat hingga jarak antara mereka sudah sangat tipis. Baekhyun menatap mata Chanyeol begitu pula sebaliknya. Perlahan, Chanyeol mendekati wajah Baekhyun. Baekhyun yang kaget hanya bisa menutup matanya. Jarak antara mereka sudah hampir tidak terlihat.

5 cm...

4 cm...

3 cm..

2 cm...

1 c-

KRIIING... KRIIING...

"BAEKHYUN... PALLI IRREONA! INI SUDAH PAGI" Teriak eomma Baekhyun sambil mendekatkan jam weker milik Baekhyun ketelinga pemiliknya. Baekhyun yang merasa terganggu dengan suara tersebut langsung membuka selimutnya dan merubah posisinya menjadi duduk.

"Aish... Eomma~ Aku sedang mimpi indah tadi" Rajuk Baekhyun sambil mem-poutkan bibirnya imut.

"Mimpi indah, mimpi indah kepalamu! Cepatlah sudah pagi ini. Tak biasanya kau bangun sangat siang pagi ini" Omel eomma Baekhyun lagi.

"Memangnya sekarang jam- HUWWAA... AKU SUDAH TERLAMBAT~" Teriak Baekhyun histeris sambil melompat dari tempat tidurnya dan langsung berlari mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Eomma Baekhyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya aneh melihat kelakuan putranya tersebut yang akhir-akhir ini cukup aneh.

.

.

.

.

Baekhyun berjalan di koridor dengan sedikit lesu dan wajah yang ditekuk. Hari ini ia mendapat kesialan yang cukup beruntun. Tadi ia bangun kesiangan karena memimpikan temannya yang akhir-akhir ini mengisi pikirannya, di jalan tadi ia tersiram mobil penyiram tanaman kota di dekat rumahnya, setelah itu di sekolah ia tersandung sesuatu hingga tubuhnya limbung dan terjatuh kedalam selokan. Beruntung selokan tersebut kering kerontang alias belum sepenuhnya bisa disebut selokan.

Saat ingin berbelok menuju kelasnya, tiba-tiba saja ia menabrak seseorang.

BRUK

"Aww..." Ringis Baekhyun.

"Cih! Kau lagi, cepatlah pergi dari hadapanku!" Hardik seseorang yang ditabraknya tadi. Baekhyun pun mendongak dan menemukan seorang namja tinggi yang menatap remeh padanya.

Namja tinggi itu bernama Chanyeol, Park Chanyeol. Namja paling tinggi di kelasnya. Jika ia dan Chanyeol berdiri berdampingan, mungkin perbedaan tinggi mereka akan sangat jauh. Sekitar 11 cm. Chanyeol juga merupakan orang yang disukai ah maksudnya dicintai Baekhyun. Akan tetapi Chanyeol tidak menyukainya sedikit pun. Menurutnya, Baekhyun adalah orang yang cukup... Menjijikkan. Chanyeol merasa Baekhyun adalah namja yang tidak mempunyai jiwa namja sedikit pun. Dengan wajah yang manis –menurut orang-orang-, tubuh yang mungil dan sifat yang tidak mencerminkan namja barang secuil pun.

Baekhyun yang menyadari hal itu juga merasa tahu diri. Tapi itu tidak menjadikannya halangan untuk mendekati Chanyeol. Mendekati orang terkenal di kelasnya juga tidak mudah baginya. Banyak fans dari kelas sendiri, kelas lain bahkan orang yang menyukai Chanyeol sendiri sudah berusaha mendekati Chanyeol. Tetapi yang diduganya merupakan salah besar. Chanyeol malah meladeni mereka semua bahkan tak banyak dari mereka yang diperlakukan seperti kekasih sendiri. Dan itu kerap kali membuat Baekhyun sakit hati.

Dan satu lagi... Entah kenapa 3 hari berturut-turut belakangan ini, ia jadi sering memimpikan namja yang sama juga tempat yang sama pula. Ya, orang yang dimimpikannya adalah Chanyeol. Ia bermimpi menikah dengan Chanyeol dan selalu berakhir dengan Chanyeol yang ingin mencium Baekhyun tapi akhirnya malah Baekhyun yang sudah terbangun duluan. Akibatnya, ia selalu bangun telat karena bermimpi seperti itu. Padahal ia berharap tidak terbangun lagi dari mimpinya.

"Hey, mengapa kau tetap berada disitu! Cepatlah pergi" Seru Chanyeol sambil menendang tangan Baekhyun. Baekhyun hanya mengusap-usap tangannya saat Chanyeol berlalu dari hadapannya. Hatinya kembali mencelos. Dengan berat hati, ia berdiri dan berjalan ke kelasnya yang berada di depan mata dengan ekspresi yang lebih lesu dari tadi.

"Hai Baekki~" Sapa teman yeojya Baekhyun sambil melambaikan tangannya kearah Baekhyun. Baekhyun yang melihatnya hanya tersenyum sambil balas melambaikan tangannya. Di kelasnya, para namja mana mau membalas sapaan para yeojya yang terkesan sangat girly seperti itu. Paling mereka hanya mau menganggukan kepala atau tersenyum tipis untuk membalas sapaan mereka. Tapi itu tidak untuk Baekhyun. Maka dari itu ia sering diejek teman-temannya yang namja sebagai LadyBoy.

Baekhyun pun mendudukan diri di kursinya dan mulai membuka buku pelajaran yang sangat ia sukai. Sejarah. Menurutnya itu sangat menyenangkan. Belajar tentang kehidupan masa lalu, mengetahui apa yang terjadi dengan objek tersebut hingga bisa seperti sekarang. Dan ia menyukai itu semua. Saat ini ia membaca sejarah terbentuknya tata surya. Tak henti-hentinya mulutnya terus bergumam kecil karena merasa kagum.

BRUK

Sedetik kemudian, ia merasakan acara membacanya terganggu oleh sesuatu. Ia melirik kesebelah tempat duduknya. Teman sebangkunya tampak membuka buku dengan tidak niat. Ia tahu itu adalah buku pelajaran, yaitu berjudul 'Pintar Fisika dan Matematika'. Walaupun teman disebelahnya seperti malas belajar, tapi kemampuannya dalam hitung menghitung perlu diacungkan jempol. Nilai IQ nya juga lebih tinggi darinya. Pantas saja ia lebih jenius.

"Kyungsoo?" Panggil Baekhyun pelan.

"Dio" Ucap namja yang dipanggil Kyungsoo tadi dingin.

Ya, walaupun banyak namja manis di kelasnya yang berstatus sebagai uke, tapi mereka tidak menghilangkan martabat asli mereka sebagai namja. Kebanyakan dari mereka lebih bersifat manly daripada uke pada umumnya. Kyungsoo atau Dio, teman sebangkunya ini mempunyai wajah yang cukup tampan walaupun dengan kedua matanya yang imut. Suara berat dan sifat coolnya menambah kemurniannya sebagai namja. Ia juga sedikit tidak suka dengan orang yang suka berbasa-basi atau lebih tepatnya ia adalah tipe orang yang to the point. Saat berbicara ucapannya sangat singkat, padat dan cukup menusuk hati saat kau mendengar kata-katanya.

Yang kedua, Luhan, namja paling cantik di kelasnya. Saat dilihat, wajahnya tampak baby face dan feminim. Dengan rambut blonde yang terang dan wajah lucunya saat sedang senang. Tetapi, ia masih memiliki sifat kasar dan galak yang sebenarnya dimiliki preman jalanan. Siapapun itu pasti dilawannya. Jika ada seseorang yang melarang sesuatu yang ia sukai, maka ia akan marah dan terasa dendam terhadap orang tersebut. Luhan juga bukan tipe orang pelupa yang bisa melupakan orang-orang yang ia benci. Juga tidak lupa untuk membalas dendam pada orang-orang tersebut.

Ketiga adalah Xiumin. Namja manis berpipi chubby ini sekilas sedikit imut. Wajahnya juga baby face. Setiap orang yang melihatnya pasti mengira ia adalah murid paling termuda di kelasnya. Padahal kenyataannya tidak. Ia bahkan murid tertua kedua setelah temannya, Onew. Walaupun begitu, sebenarnya ia merupakan namja kuat yang menguasai taekwondo dan martial arts. Xiumin juga merupakan anggota salah satu band di sekolahnya. Posisinya sebagai rapper. Dengan suara berat dan cepatnya, ia sudah pantas menyandang posisi itu.

Selanjutnya adalah Tao. Namja manis dengan rambut hitam legam, tapi sudah dicat menjadi merah ini ternyata adalah uke. Bagi kalian yang melihatnya pasti akan mengira ia adalah seme atau namja tulen. Dengan sifat manly yang dia miliki ia banyak menjadi incaran banyak yeojya maupun namja. Apalagi sifat kuat yang dimiliki hasil dari latihan wushunya. Tetapi sesuatu yang menjadikan ia uke adalah sifat polos dan feminimnya. Sangat disayangkan, ciri fisik tidak sesuai dengan sifat aslinya. Akan tetapi walaupun dia uke, ia selalu menjaga image namjanya. Ia sangat tidak ingin martabatnya sebagai namja harus hilang.

Terakhir adalah Lay. Namja berdimple ini sangat menyukai dance. Wajahnya yang tampan dan cool ini sangat mendukung fisiknya. Sayangnya ia memiliki penyakit bawaan sejak lahir, yaitu hemofolia. Hingga sekarang, ia tumbuh menjadi namja yang fisik dalamnya sering terganggu juga cepat lelah. Ia merupakan murid yang aktif juga pintar di seluruh pelajaran. Dari kelas 2 SMP hingga sekarang, ia selalu mendapat peringkat 1 berkat hasil kerja kerasnya. Statusnya belum diketahui sebagai uke atau seme. Karena sifatnya kadang sangat berkharisma, mencerminkan seorang namja tampan yang dikagumi banyak yeojya cantik. Kadang juga sifatnya manja dan manisnya pada beberapa orang.

Ok kembali ke topik. Baekhyun menundukan kepalanya, merasa bersalah kepada Dio. Wajar kalau ia takut, karena saat Dio marah maka kau seperti merasa mendengar tiupan sangkakala pertama dibunyikan. Ia akan mendayagunakan suara 5 oktafnya untuk berteriak, menunjukkan kekesalannya. Dan lagi, suara Dio saat berteriak akan sangat kencang hingga memekakkan telinga siapapun di dekatnya. Sungguh mengerikan.

"M-mianhae" Ujar Baekhyun pelan. Dio meliriknya dengan tatapan sinis.

"Ada apa lagi kau memanggilku?" Tanya Dio datar. Ia sudah sangat tahu atau mungkin hafal, Baekhyun selalu memanggilnya jika ada keperluan. Tapi mungkin sekarang tidak.

"A-aku hanya ingin tahu. Mengapa kau selalu berkutat dengan bukumu yang membosankan itu? Kau kan sudah pintar. Kau sangat berbeda dengan yang lainnya. Mereka yang sudah pintar tidak pernah melakukan sesuatu seperti anak rajin pada umumnya. Kau bahkan lebih rajin daripada mereka" Ujar Baekhyun sedikit ragu.

Bibir tebal milik Dio sedikit terangkat sebelah. Ia tetap membaca bukunya dengan santai tanpa gangguan sedikitpun. Baekhyun yang merasa terabaikan pun hanya mengerjap-kerjapkan matanya kearah Dio. Semenit kemudian, Dio menatapnya dengan tatapan tajam.

"Bukan urusanmu!" Kata Dio.

"Aku seperti ini karena kemauanku sendiri. Biarkan sajalah mereka bergaya walaupun sudah pintar. Justru kita harus mempertahankan kepintaran yang kita miliki. Jangan sampai hilang begitu saja" Lanjut Dio sambil tetap tidak mengalihkan matanya dari bukunya.

Baekhyun terdiam mendengar perkataan Dio yang cukup menusuk itu. Temannya yang satu ini memang sangat jenius hingga dapat menjawab pertanyaannya dengan masuk akal atau logis.

"Aku memang jenius, tidak sepertimu. Namja tidak tahu diri yang menyukai namja terkenal yang pada kenyataannya kastanya sangat berbeda jauh darimu. Jika dalam ajaran Hindu, kau adalah Kasta Paria dan namja terkenal itu adalah Kasta Brahmana. Seorang ladyboy yang mencintai namja normal. Heh, aku geli sendiri membayangkannya" Ujar Dio seakan mengetahui pikiran Baekhyun.

JLEB

Hati Baekhyun mencelos mendengarnya. Diantara semua uke yang menjadi temannya, hanya dirinya lah yang tidak mempunyai jiwa namja barang secuil pun. Dirinya mempunyai wajah yang manis dan cantik, pintar memasak, kulit yang lebih putih, membalas sapaan para yeojya dengan sikap yang dimiliki yeojya pada umumnya.

Tiba-tiba saja emosinya naik ke ubun-ubun. Semuanya tidak adil! Mengapa harus dia yang selalu diejek. Ia adalah namja. Namja biasa yang mencintai namja terkenal. Ia bukan Ladyboy. Ia namja. Walaupun sifat dan kebiasaannya mirip yeojya, dia tetap namja. Selamanya.

"Aku tahu itu. Tapi suatu saat nanti aku akan menunjukkan bahwa aku adalah namja yang sebenarnya. Biarlah orang berkata apa sekarang, yang terpenting di masa depan aku akan berubah menjadi sesuatu yang tidak akan pernah kalian bayangkan. Lihat saja nanti!" Ujar Baekhyun tajam dengan penuh penekanan pada setiap katanya sambil beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kelas. Meninggalkan Dio yang masih mencerna ucapannya.

"Aku berharap seperti itu Baekhyun. Hwaiting ne~ Aku kasihan melihatmu sering di bully. Walaupun aku juga sering. Khehehe~" Kekeh Dio pelan dengan seringai di wajahnya. Sesaat kemudian ia kembali tenggelam dalam dunianya sendiri.

OO0BaekYeol0OO

Baekhyun berjalan di koridor sekolahnya dengan lesu. Sudah cukup ia menerima ini semua. Sudah 3 tahun ia menerima ini semua, sudah 3 tahun ia memendam perasaannya kepada Chanyeol, sudah 3 tahun juga teman namja yang baru mengenalnya mengejeknya dengan kata-kata yang sama. Itu semua membuatnya muak, membuatnya bosan. Ingin rasanya ia berteriak, mengeluarkan segala beban yang dipikulnya sendirian. Tapi itu tidak akan mungkin. Suaranya terlalu berisik untuk berteriak sekencang itu. Suaranya hampir menyamai Dio, 5 oktaf. Hanya saja ia lebih tinggi dan ia tidak ingin mengganggu orang-orang dengan suaranya itu.

Selama 3 tahun, ia memendam semua perasaan itu. Tanpa memberitahunya pada keluarganya, temannya atau sahabat karibnya. Oh ralat, Baekhyun memang tidak pernah memiliki teman sejak dulu apalagi sahabat karib. Teman-temannya hanyalah yeojya-yeojya baik hati yang dengan senang hati menemaninya dan menghiburnya, juga memperlakukannya bagai namja. Tidak seperti teman-teman namjanya yang selalu memperlakukannya sebagai yeojya lemah dan harus selalu dilindungi.

Sekarang ia sudah kelas XII. Beberapa bulan lagi, ia akan menghadapi Ujian Nasional dan ujian lainnya yang membuat otak menjadi kusut bagaikan benang kusut yang rumit untuk dicerai beraikan. Baekhyun mencoba untuk melupakan Chanyeol dan fokus pada pelajarannya di sekolah. Tapi itu sangat sulit. Ia tahu, otaknya tidak sepintar Lay, wajahnya tidak setampan Kris, Kai ataupun namja-namja di kelasnya, popularitasnya tidak terkenal atau bahasanya He's Not Famous, badannya tidak sebagus Siwon seonsaengnim –guru olahraganya-, tinggi badannya tidak setinggi Changmin yang tingginya hampir 190 cm itu. Ia hanyalah orang biasa yang selalu dipojokkan.

Dan ia cukup tahu diri untuk soal itu.

Saat sedang bergelut dengan pemikirannya, tiba-tiba seseorang menabraknya dengan kekuatan penuh. Membuat tubuh mungilnya terjatuh dan terpental beberapa centi dari tempatnya. Ia sedikit meringis kesakitan. Tiba-tiba saja sebuah suara memanggilnya.

"Baekhyun.."

Baekhyun tersentak mendengar suara lembut yeojya tersebut. Ia mendongak untuk melihat siapa yang menabrak sekaligus memanggilnya. Dua orang yeojya tomboy dari kelas lain. Satu berambut panjang dan satunya lagi berambut pendek mirip namja. Ya, tepat sekali, mereka adalah Hyoyeon dan Amber dari kelas 3-1.

"Kajja berdiri!" Perintah Amber sambil memberikan tangannya pada Baekhyun. Dengan cepat, Baekhyun memegangnya dan segera berdiri. Baekhyun menatap aneh pada kedua teman yeojya atau lebih tepatnya teman ah ralat, ternyata ia masih mempunyai sahabat dulu saat masih kelas 1. Dan sekarang masih tetap sahabat.

"Kami ingin membolos hari ini. Apa kau ingin ikut? Ayolah Baekhyun sekali saja, kau ini terlalu rajin" Ajak Amber sambil menepuk-nepuk pundaknya terlalu keras. Hyoyeon yang mendengarnya segera menjitak kepala Amber keras membuat sang empunya kesakitan.

"Jangan menghasutnya Amber! Kami hanya ingin membolos untuk belajar. Kau tahu dari dulu Amber tidak berubah. Dia tetap saja pabbo hingga sekarang. Akhirnya aku harus mengajarinya agar bisa mencapai nilai maksimal" Jelas Hyoyeon dengan senyum manisnya.

Walaupun tomboy, Hyoyeon ini masih memiliki sifat lembut dan pengertian layaknya yeojya. Tidak seperti Amber yang sifatnya sudah Full Of Namja. Sangat bertolak belakang dengan dirinya. Kadang Baekhyun merasa sangat iri pada Amber. Atau memang sifat mereka berdua telah tertukar sejak dulu? Hanya tuhan yang tahu.

"Lebih baik kau ikut saja bersama kami Baek-ah. Kau tahu Baekhyun, ternyata Hyoyeon ini sudah berubah. Dulu ke-pabbo-annya telah melebihiku. Sekarang ia malah menjadi tutorku. Kau tahu? Ini karena seseorang yang telah memikat hatinya" Goda Amber membuat pipi Hyoyeon bersemu merah.

"Nuguseyo?" Tanya Baekhyun penasaran.

"Nicole.." Amber berbisik sangat pelan di telinga Baekhyun. Baekhyun membulatkan matanya. Yeojya cantik, manis dan baby face itu? Woaa.. Yeojya itu sungguh perfect. Walaupun ia yeojya, tapi ia sudah mempunyai abs yang lumayan. Bukan berarti Baekhyun suka mengintip, bukan. Hanya saja saat latihan berenang, ia pernah melihat abs milik Nicole terbentuk sempurna di perut langsingnya. Tapi Baekhyun melihatnya secara tidak sengaja, ingat itu.

Saat ia ingin menggoda Hyoyeon, tiba-tiba saja orang yang dibicarakan berjalan lewat di depannya. Panjang umur. Baekhyun dan Amber melirik Hyoyeon yang terlihat sedang menetralkan degup jantungnya dengan wajah yang memerah sebagian. Sepertinya sedang gugup eoh?

"Hay Hyoyeon..." Sapa Nicole dengan semangat sambil melambaikan tangannya kearah Hyoyeon. Dengan kikuk, Hyoyeon membalas sapaan Nicole sambil tersenyum. Amber dan Baekhyun hanya terkikik geli melihatnya. Saat Nicole sudah berlalu, Hyoyeon segera menarik kerah seragam milik Baekhyun dan Amber secara bersamaan.

"Wooaah... Calm down Hyonnie" Ujar Amber santai.

"N-ne, kami hanya bercanda tadi" Kata Baekhyun dengan wajah ketakutannya.

Hyoyeon yang merasakan emosinya sudah berangsur-angsur menghilang langsung melepaskan kerah baju Baekhyun dan Amber dengan wajah memerah. Keduanya pun bernafas lega.

"Ck, kalian membuatku malu saja" Lirih Hyoyeon sambil memegangi pipinya yang sudah memanas. Sedangkan Amber dan Hyoyeon hanya tertawa keras.

Tanpa mereka sadari, seorang yeojya manis sedang berlari kearah mereka. Dengan semangat, ia menepuk bahu Amber keras.

"AMBER!"

"YAKK! Uhukk... uhkk.." Amber yang kaget langsung tersedak liurnya sendiri. Otomatis Baekhyun menghentikan tawanya dan mengalihkan pandangan ke Amber, begitu juga Hyoyeon. Yeojya tersebut hanya memiringkan kepalanya polos melihat ekspresi yang ditunjukkan Amber padanya.

"Amber..."

"Yakk.. Sulli! Kau membuatku kaget saja!" Seru Amber sambil menundukkan kepalanya.

Sulli atau nama lengkapnya Choi Jinri. Yeojya manis dan polos dari kelas 3-3. Termasuk anggota model yang terkenal di sekolahnya. Tidak suka membeda-bedakan teman, menurutnya semua orang sama, termasuk Baekhyun. Karena sifatnya yang polos, sampai sekarang ia tidak memiliki kekasih. Padahal ia manis juga cantik. Sangat disayangkan...

Baekhyun dan Hyoyeon melihat ada yang aneh dengan Amber saat berhadapan dengan Sulli. Terkadang wajahnya menampilkan semburat merah. Kadang suaranya tampak bergetar dan gugup saat berbicara dengan Sulli. Ini aneh. Tak biasanya Amber seperti itu.

"Baiklah, Sampai jumpa~" Ujar Sulli sambil melambaikan tangan ke Amber dan pergi dari hadapannya. Dengan segera Baekhyun dan Hyoyeon menghampiri Amber yang masih menatap kepergian Sulli.

"Amber, kau menyukai Sulli?" Tanya Hyoyeon to the point.

Dengan slow motion Amber mengangguk. Tangannya memegang kedua pipinya yang memerah. Senyumnya terus merekah dari bibirnya. Perilakunya seperti gadis yang sedang kasmaran. Entah ia melakukannya secara sadar atau tidak sadar.

"Amber, irreona Amber!" Seru Baekhyun sambil mengguncang-guncangkan tubuh Amber. Amber yang merasakan guncangan pada tubuhnya langsung menoleh pada sumber suara.

"Waeyo Baekhyun?" Tanya Amber cepat.

"Kau menyukai Sulli?" Tanya Hyoyeon mengulangi perkataan yang sama. Amber menggeleng.

Hyoyeon dan Baekhyun tersenyum jahil. Mereka sudah mengetahui, pasti Amber bohong.

"Tapi kau mengangguk saat aku tanya tadi" Ucap Hyoyeon dengan seringai evilnya. Amber semakin gugup. Ia mencoba mencari alasan lain.

"Bohong! Kapan aku melakukan hal itu?" Seru Amber dengan suara yang sedikit bergetar. Mungkin ia sudah ketakutan. Baekhyun tersenyum.

"Ini" Baekhyun menyerahkan ponselnya ke Amber. Dengan cepat Amber mengambil ponsel tersebut. Dilayar ponselnya terdapat sebuah rekaman. Diputarnya rekaman tersebut, rekaman berdurasi 15 detik itu ternyata tanpa sengaja telah menyangkal semua alasan yang dibuatnya tadi. Dengan wajah speechlees ia mengembalikan ponsel milik Baekhyun ke pemiliknya. Baiklah, ia akibat kecerobohannya sendiri. Ia harus bertanggung jawab.

"Baiklah, aku mencintai Sulli. Puas?" Ucap Amber mantap.

Baekhyun dan Hyoyeon yang mendengarnya langsung membulatkan mata tak percaya. Sulli dan Amber. Perbedaan mereka sangatlah kontras. Mulai dari popularitas, penampilan, tingkat kepandaian, bakat dan sebagainya. Tapi perbedaan itu bukanlah suatu penghalang bukan?

"Bagus.. Kalian berdua, kejarlah cinta kalian masing-masing. Aku akan mendukung kalian berdua selalu" Ujar Baekhyun dengan senyuman tulus di wajahnya. Amber dan Hyoyeon hanya tersenyum menanggapi perkataan Baekhyun tersebut.

Baekhyun berharap, kedua sahabat karibnya ini dapat bersatu dengan cintanya masing-masing. Ia sangat sangat tidak mau mereka berdua berakhir seperti dirinya. Dicampakkan, tidak diakui, dibenci, dihina. Tidak! Ia tidak mau sampai hal itu terjadi. Terlebih lagi, kedua sahabatnya berstatus sebagai seme. Kemungkinan ditolak bisa saja terjadi bukan?Tapi ia berharap kedua sahabatnya bisa diterima dan dapat melalui masa-masa indah bersama pasangan masing-masing.

"Baekhyun? Mengapa kau diam saja..." Kata Hyoyeon khawatir sambil melambaikan tangannya di depan wajah Baekhyun.

"Kajja, kita pergi. Bel masuk kelas hampir berbunyi" Ajak Amber sambil menarik tangan Baekhyun dan Hyoyeon, mengabaikan pertanyaan Hyoyeon tadi. Mereka bertiga pun berjalan menuju atap sekolah untuk tempat belajar paling aman.

-TBC-

Author's Curcol Area:

Annyeong~ Kembali lagi dengan saya. Saya membawa FF BaekYeol Couple. Lagi pengen aja milih pairing Hyper ini. Oh ya, cerita ini terinspirasi dari kisah cintanya teman aku #eaa. Kevin, Intan, nih aku bikin FF tentang kalian. Baca ya.. Terutama Kevin nih. Mian ya... Baekhyunnya aku jadiin kaya begini T_T. Cuman ini yang ada dipikiran aku. Disini juga ada yuri, yaitu HyoCole dan SullBer. Tapi tenang aja, aku bakalan lebih fokus ke ChanBaeknya kok.. ^^.

Oh ya kalo ada yang bingung sama pengertian diatas aku jelasin ya:

LadyBoy: Dalam Bahasa Indonesia artinya semacam waria gitu. Dari namanya udah ketahuan, Lady (wanita) dan Boy(laki-laki).

Kasta Brahmana: Kasta tertinggi dalam agama Hindu. Anggota kasta ini antara lain, pendeta, rohaniwan, dan orang-orang yang dianggap suci.

Kasta Paria: Kasta terendah dalam agama Hindu. Anggotanya antara lain, gelandangan, fakir miskin, orang jahat dan orang buangan. Dianggap kasta paling hina.

Pelajaran kasta-kasta tadi ada kok dipelajaran IPS kelas 1 smp semester 2 bagian sejarah #curcol. Hehehe... Cerita ini ga ada maksud nge-bash ya.. Ingat, ini cuman fiksi. Semua bisa saja terjadi di fiksi. Kalo ada yang mau ngasih kritik, saran bahkan bash boleh kok. Aku terima dengan lapang dada.

Okelah, akhir kata:

Mind To Review? #Bbuing-Bbuing bareng Amber