KITTY SUHO 7
Pairing :Krisho
Genre : romance, Yaoi, Humor
Length : 7 of 7
DEPO LDH
Pertandingan sudah di mulai, Chanyeol kini sedang memegang bola, dan langsung saja ia diserbu oleh lawan tapi dengan cepat ia melemparnya ke Kai. Ya...awalnya memang sangat keren melihat para lelaki tersebut bermain basket, tapi ketika bola sudah berada di tangan Suho semuanya langsung menjadi sebuah tontonan Konyol, berkali-kali ia melempar bola pada musuh bukannya pada teman satu tim-nya. Semua penonton tertawa, tapi Sehun yang melihatnya benar-benar malu dan lebih memilih untuk tidak melihat pertandingan bila bola basket berada pada orang yang salah, yaitu Suho.
Dari tempatnya berada, Kris benar-benar menahan kesal saat melihat pertandingan yang menurutnya saaaaaangat tidak pantas disebut sebuah pertandingan. Ia menggeram hebat melihat betapa bodohnya Suho bermain basket, kalau tahu begini dari dulu saja Kris mau mengajari kekasihnya itu untuk tahu basket lebih banyak lagi.
Skor tidak jauh berbeda, hanya selisih 3 angka dan sekolah Suho memipin, meskipun harus susah payah untuk membuat selisih tadi. Suho sudah Nampak lelah dan tak sanggup untuk berlari, terlihat dari gaya larinya yang asal-asalan, cara melompatnya yang sama sekali tidak tinggi. Kalau bisa Sehun rasanya ingin sekali berlari kencang dan menggantikan Suho, tapi sayang ia tak bisa.
"Apa masih ada seragam yang tersisa?" Sehun hendak menjawab, tapi mulutnya seperti kaku dan hanya terbuka lebar dan menatap tak percaya pada orang yang sedang bertanya padanya "Kalau tak ada, ya sudah" orang tadi hampir berbalik tapi Sehun menahan lengannya kuat-kuat
"Tentu saja masih ada, Khusus untuk kapten kami selalu menyimpannya" Sehun berusaha berjalan, mengambil sebuah tas besar di bagian pojok bangku cadangan dan taraaaaaa...Kaos dengan nomor punggung 5 dihiasi tulisan bernama KRIS tercetak dengan bagus dan...errr keren sekali.
Priiiiiit
"Pergantian pemain" semua mata menatap wasit yang meniup peluit dan orang yang berada disamping wasit tersebut "Nomor 11 diganti nomor 5" Chanyeol, Kai, Suho terlalu tak percaya hingga tak bisa mengeluarkan reaksi apapun, sampai-
"Ya...Kim Joonmyeon cepat keluar dari lapangan!" suara Sehun benar-benar terlihat kesal, bahkan ia berdiri tanpa menggunkan tongkat sangking kesalnya. Suho berlari-lari kecil keluar lapangan dan berhenti tepat di depan kekasihnya.
"K-Kris"
"Doakan aku!" sebelum masuk ke lapangan Kris sempat mengecup bibir Suho kilat, membuat tatapan banyak pasang mata terkejut sekaligus iri di waktu yang bersamaan.
Pertandingan kembali di mulai dan diawali dengan cara bermain Kris yang sangat menakjubkan dimata banyak orang. Setelah sekian lama, kapten yang menghilang itu akhirnya kembali. Untung saja Chanyeol selalu memasukkan nama Kris sebagai pemain cadangan di setiap pertandingan, jadi ia masih bisa bermain kapan saja jika Kris mau memulainya lagi.
"Cepat eomma!...ini penting sakali" Suho tak sedang melihat pertandingan, tapi ia lebih sibuk dengan handphone-nya. Entah untuk menelepon siapa, sepertinya itu Nyonya Kim
"Baiklah...untung aku berada disekitar daerah yang kau maksud" Dan benar itu Nyonya Kim yang terdengar kesal karena perintah putranya yang terlalu mendadak.
...
Babak pertama dimenangkan oleh Tim Chanyeol, tapi skornya 48-45 lagi-lagi selisih tiga angka. Sepertinya Kris juga perlu kembali beradaptasi setelah sekian lama ia tak merasakan pertandingan basket yang sebenarnya.
Selang 30 menit, babak kedua kembali di mulai, Chanyeol, Kai dan yang lain sudah terlihat kelelahan karena di babak pertama telah berusaha sekuat tenaga demi memimpin pertandingan. Kris sedikit kalang kabut mengingat partnernya sudah tak bisa mengimbangi permainanya karena ia masuk di akhir babak pertama.
"Huwooooo...Daddyyyyyyyyyyyyyy" hampir saja waktu serasa berhenti ketika semua pemain yang ada di lapangan menoleh pada seorang bocah yang meneriakkan kata 'Daddy' dengan lantang. Kris benar-benar terkejut ketika ada dua malaikat kecil tengah melompat-lompat dari pintu masuk dan berusaha mendekat pada Suho.
"Daddy... .." teriakan Lulu dan Baekie membuat Kris tersenyum dan kembali pada pertandingan dengan semangat yang lebih banyak. Para penonton juga dibuat terpukau oleh kehadiran dua anak kecil yang tengah berteriak-teriak dengan lucunya.
"Mommy...Daddy kereeeeeen" teriakan Baekie membuat semua orang memandang Suho dengan tatapan bingung. Oh...oke pertandingan sedikit terabaikan karena dua mahluk kecil tersebut.
Baekie banar-benar tak bisa duduk diam selama pertandingan berjalan. Lulu berkali-kali menggenggam jemari Suho yang duduk disampingnya, sesekali ia menoleh ke samping dimana Sehun berusaha menjahili si kecil Lulu dengan mencolek pinggangnya.
"Mommy...Mommy lihat Daddy...seperti yang di televisi" ujar Lulu kecil polos, sepertinya ia masih mengingat tentang pertandingan basket kemarin malam yang ia tonton dengan Baekie di televisi.
"Ya...Suho, kapan sih kalian menikah? Kenapa tiba-tiba punya anak sebesar ini" Suho terganggu dengan suara Sehun, akhirnya ia menoleh dan memberi senyum bodoh pada Sehun "Jangan hanya tersenyum! Ceritakan padaku yang sebenarnya, atau aku akan mati penasaran" Mendengar kata Mati Lulu kecil menoleh.
"Hyung ini mau mati? Kasian Hyung ini Mommy" Suho hampir terbahak tapi ditahannya karena tak mau menganggu jalannya pertandingan. Jadi ia Menahan senyum sambil melirik pada Sehun yang cemberut.
Ah...Lupakan saja mereka! Lebih baik kita mengikuti Baekie yang sedari tadi tak bergeming melihat pertandingan Daddy-nya, bahkan Nyonya Kim juga ikut terdiam memandang takjub pada sosok calon menantunya yang amat sangat keren.
"Daddy...masukkan bola-nya...masukkan" teriakkan Baekie lagi-lagi membuat semuanya melirik pada si kecil itu, termasuk Suho, Lulu, dan Sehun "Gooooooool" sejak kapan dalam pertandingan basket ada teriakkan 'Gol'? harap dimaklumi saja, kan Baekie hanya anak kecil.
Suho ingin sekali menarik Baekie yang hampir berlari ke tengah lapangan karena Daddy-nya lagi-lagi mencetak angka, tapi untung Nyonya Kim sudah terlebih dahulu menggendong cucu-nya dan mendudukkan nya di pangkuan, meski si hiperaktif Baekie sebisa mungkin memberontak dan ingin turun.
...
Pertandingan berakhir dengan kemenangan Chanyeol dan kawan-kawan. Sebenarnya mereka tadi sempat tertinggal jauh, tapi begitu Kris mendengar teriakkan Baekie yang memberinya semangat, dia tak jadi loyo dan kembali bermain dengan baik meski staminya cukup terkuras.
Dengan santai Kris berjalan ke arah bangku cadangan, dimana dua malaikat mungil yang entah sejak kapan menjadi bagian dari kehidupannya sudah menyambutnya dengan loncatan-loncatan khas anak kecil.
"Daddy...Daddy tadi keeeeren sekali" tahu-tahu Baekie sudah berada di gendongan Daddy-nya dan berteriak bangga sambil sesekali tangan mungilnya mengelap keringat di dahi Kris. Lulu kecil menatap Daddy-nya kagum, jemarinya yang kecil menggenggam jemari besar Kris. Mereka bertiga menghampiri Suho yang ternyata sudah tertidur di bangku cadangan, mengundang gelak tawa dari banyak pihak.
"Kaaaaai..." Tahu-tahu Sehun sudah berada di pelukan Kai tanpa tongkatnya, memeluk temanya itu sangat erat tak peduli bahwa Keringat Kai sudah membasahi orang yang memeluknya.
"Jaga anjing peliharaanmu biar tak jatuh lagi!" Kai dan Sehun memandang Kris dengan posisi masih saling berpelukan. Sehun cemberut, Kai yang melihatnya seketika beralih memandang Kris dan berkata.
"Dari pada kekasihmu yang bodoh itu, ia sama sekali tak bisa bermain basket" sindiran Kai membuat Sehun tertawa, sepertinya ada apa-apa diantara kedua orang itu. Kris menggeram sambil mengalihkan pandanganya pada Suho yang tertidur.
Baekie menatap kris dan memohon untuk diturunkan, begitu ia turun entah kenapa ia menghampiri Chanyeol yang tengah meminum air mineral-nya di bangku cadangan.
GREEEB
"Uhuuk...uhuuk" Chanyeol tersedak minumannya sendiri. Pasalnya si kecil Baekie tiba-tiba memeluk pinggangnya sambil memejamkan mata. Tak lama kemudian Baekie menatap Chanyeol yang tengah menormalkan nafasnya akibat tersedak.
"Hyung tadi juga keren, Tunggu Baekie yah sampai besar!, nanti Baekie mau menjadikan Hyung sebagai kekasih, seperti Mommy dan Daddy"
"Uhuuk...uhuk" lagi-lagi Chanyeol tersedak sebagai jawaban untuk si kecil itu. tapi setelah reda ia mengusap kepala Baekie dengan lembut. Baekie menarik kepala Chanyeol untuk sedikit menunduk dan
Cup
Si kecil itu mencium pipi Chanyeol sekilas dan berlari menghampiri nyonya Kim.
"Ya...Park Chanyeol apa yang kau lakukan pada si kecil itu? dasar pedofil!" teriak Sehun dan Kai bersamaan ketika mata mereka tak sengaja menangkap kejadian barusan. Untung saja Kris tak melihatnya, kalau sampai ia tahu bisa-bisa Chanyeol akan dilemparnya ke dalam ring basket. Kris lebih sibuk mengangkat Suho ke dalam gendongannya untuk diajak pulang.
...
Mereka berempat terlihat seperti keluarga bahagia, dan nyonya Kim malah terlihat seperti supir. Bagaimana tidak? Kris dan Suho duduk kursi belakang dengan tangan besarnya yang melingkar di bahu Suho, sedangkan Lulu duduk manis di atas paha Daddy-nya dan sesekali melihat Mommy-nya yang tengah tertidur, kalau Baekie...ia duduk di sebelah Suho dan menarik tangan Mommy-nya agar melingkar di leher mungil itu. Nyonya Kim yang melihatnya dari kaca spion hanya bisa tersenyum, merasa bahwa Kris memang cocok untuk putranya yang manja.
Begitu sampai di rumah Kris, Suho langsung diangkat menuju kamarnya, si kecil mengikutinya dari belakang. Sebenarnya Nyonya Kim memaksa agar dua malaikat kecil itu ikut pulang ke kediaman Kim bersamanya, tapi sepertinya mereka tak mau karena terlalu antusias dengan kemenangan Daddy-nya dan ingin membahas masalah itu lebih lanjut.
Kris sibuk dengan Suho di kamar, tunggu! Jangan berfikiran yang aneh-aneh! Yang dimaksud dengan sibuk di kamar adalah Kris mengganti baju Suho yang penuh dengan keringat dengan sebuah piyama. Baekie dan Lulu dibiarkan bermain di ruang tengah bersama Tiffany, tak tahu bahwa Daddy-nya sedang kerepotan menahan nafsu saat mengganti baju Sang Mommy.
"Daddy...kita ingin mandiiiiii" teriak Baekie dari ruang tengah. Kris segera berlari menghampiri si kecil yang sedari siang terus saja berteriak.
Ketika sampai di ruang tengah, ia melihat Baekie sudah tak memakai atasannya dan sekarang ia terlihat sedang membantu Lulu untuk melepaskan baju.
"Daddy..bantu Lulu...ini susah di lepas" ya...Suara Lulu terdengar ingin sekali menangis, jadi Kris mendekatinya dan membantu melepas baju. Baekie sudah melepas celana pendeknya dan berlari mendahului Lulu ke kamar mandi.
Kris menggendong Lulu yang sudah toples dan membawanya menyusul Baekie. Sekarang Kris benar-benar merasa seperti seorang Daddy sungguhan. Dua anak kecil yang bermain di Bath tub, Kris yang menggosok punggung mereka bergantian...ughhh bukankah ini memang pekerjaan seorang Daddy? Baekie berkali-kali mencipratkan air di wajah Kris dan setelahnya Lulu kecil akan mengelap wajah Kris dengan tangan yang basah, percuma memang, tapi Kris merasa bahagia.
Hidupnya yang dulu datar dan biasa-biasa saja kini jadi lebih hidup, Suho yang datang begitu saja tanpa diundang, mencampuri segala hidupnya, membuatnya yang dulu tak mau bersentuhan dengan basket kini kembali bermain dengan bola bundar berwarna orange itu lagi.
Apalagi semenjak Baekie dan Lulu masuk sebagai anggota keluarga baru-nya, mau tak mau Kris harus menjaga tiga orang sekaligus. Setelah harus bersabar dengan Suho, kini ia harus bersabar dengan dua malaikat kecil yang tengah asyik menaburkan bedak ke tubuhnya sebelum memakai baju, mengabaikan kenyataan bahwa Suho di kamar terlelap sendirian.
Kris mencium kedua dahi Baekie dan Lulu bergantian sebelum meninggalkan mereka dengan selimut tebal, teman yang akan menemani mereka tidur disaat sang Daddy sedang menemani Mommy yang kelelahan.
"Selamat malam anak-anak"
"Malam Daddy..." Kris hendak menutup pintu tapi suara Baekie terdengar menginterupsi.
"Daddy...tadi siang itu Daddy kereeeen sekali, Baekie sayang Daddy" Baekie yang tadi terduduk kini sudah merebahkan diri memejamkan mata sambil tersenyum.
"Lulu juga sayang Daddy dan Mommy" bisik Lulu pelan di balik selimutnya, tapi Kris masih mendengar. Ia menutup pintu dengan wajah bahagia. Ia bersandar di depan pintu, memegang dadanya yang tiba-tiba berdegup kencang, seperti orang jatuh cinta saja, tapi Kris memang merasa jatuh cinta dengan kedua anak kecil yang ada di dalam kamar.
"Daddy juga menyayangi kalian" kalau sampai Suho mendengarnya, pasti Kris di ejek habis-habisan oleh kekasihnya itu.
Kris masuk ke dalam kamar dan mendapati wajah tidur Suho yang tetap saja menyenangkan untuk dilihat meskipun hampir setiap hari Kris melihatnya. Ia mendekat dan duduk diatas ranjang dimana Suho tidur, ia memandangi wajah putih mulus dihadapannya, menyentuhnya dengan lembut dan memajukkan wajahnya.
Cup
Kris mengecup dahi Suho "Terimakasih karena sudah masuk dan mengacaukan kehidupan Wu Yi Fan Kris"
Cup
Kris mengecup pipi mulus Suho yang kiri "Terimakasih karena merubah hidupku"
Cup
Kris mengecup Pipi yang kanan "Terimakasih karena telah membawa dua malaikat kecil itu bersamamu"
Cup
Terakhir Kris mengecup bibir merah Suho "Dan terimakasih karena sudah mau mencintaiku Wu Joonmyeon"
Semua yang diucapkan Kris terdengar gombal memang, tapi tak setiap hari juga kan ia mengucapkan hal tersebut. Lagi-lagi Kris mengecup bibir Suho sebelum ia meninggalkan kekasihnya untuk mandi.
"Dan terimakasih karena kau juga mencintaiku" belum sempat Kris beranjak, Suho sudah mengalungkan lenganya pada leher Kris dan mengucapkan kata-kata yang membuat Kris amat sangat berbahagia. Sepertinya hari ini merupakan hari paling bahagia versi Kris Wu.
Kris membiarkan Suho mendekapnya hingga puas, sampai lengan kecil itu mulai menjauh dan membuat jarak diantara mereka "Kau mandilah! Aku mau tidur lagi" ya...ya...kembali pada Suho yang biasanya.
...
Suho menggeliat begitu pagi telah tiba, ia tersenyum dengan mata terpejam begitu menyadari Kris memeluknya erat dalam keadaan tidur, ditambah kalau mengingat kejadian tadi malam, Suho merasa saaangat beruntung waktu itu berhenti di rumah Kris dan memaksa menginap di rumah ini.
Ia tersadar akan sesuatu dan langsung berteriak "Anak-anak menghilang" begitu cepat Suho melepaskan pelukan Kris hingga kekasihnya sekarang dalam keadaan telentang.
"Apa yang harus aku lakukan? Baekie dan Lulu menghilang" Suho terlihat panik hingga ia berlari memutari seluruh rumah, sampai sebuah suara menghentikkan kegiatan bodohnya
"Kami tak menghilang Mommy, Kami bermain di taman dengan Tiffany" segera Suho berlari ke taman dan memeluk serta menciumi Baekie dan Lulu bergantian.
"Ummm...Mommy masih bau" Baekie mengusap pipinya, bekas ciuman Suho
"Ahh...untung kalian tak benar-benar menghilang" seperti tak mendengarkan ucapan Baekie Suho malah mengatakan hal lain
"Mommy dan Daddy masih tidur, kami bosan menunggu jadi kami main dengan Tiffany" ucap Lulu tanpa memandang Suho karena keasyikan melihat Tiffany meloncat-loncat.
"Daddy mana Mommy?"
"Dia masih tidur Baekie...apa kau sangat merindukannya?" Baekie menggeleng, mendekati Suho dan duduk di atas pangkuannya
"Baekie malah merindukkan Mommy, dari kemarin Mommy tidur terus" Suho mencubiti pipi Baekie dan si kecil itu malah tersenyum kegirangan.
Kris sudah bangun ketika mendengar suara-suara dari arah taman, ia mengintip dari jendela atas. Perasaan hangat itu kembali datang ketika yang dilihatnya adalah malaikat-malaikat yang kini menghiasi hidup Kris Wu.
"Itu Daddy" tunjuk Lulu ke arah jendela atas dimana Kris tersenyum sambil melambaikan tangan. Dan dibalas oleh ketiga orang yang ada dibawah dengan lambaian penuh semangat.
Kris tiba-tiba menghilang dari balik jendela begitu suara dering Handphone terdengar. Ia bergegas berlari ke bawah begitu mendengar orang yang berada di telepon adalah orang yang selama ini di carinya.
"Joonmyeon...ini dari Hyungmu...hosh...hosh" Suho menghampiri Kris dan merebut handphone miliknya
"Hyuuung...kau kemana saja? Dasar bodoh" Kris sempat kaget ketika mendengar kosa kata yang dikeluarkan oleh Suho, belum pernah ia seberang ini sebelumnya.
"Hyung di afrika" Mata Suho hampir saja keluar begitu ingat bahwa Afrika itu berada di negara yang jauh disana
"Apa yang kau lakukan disana? Bagaimana mungkin kau tega meninggalkan Baekie dan Lulu?"
"Tenang Suho! Hyung di Afrika untuk membantu pengobatan di daerah pedalaman, dan kenapa kami meninggalkan Baekie dan Lulu denganmu, itu karena kami takut membawa mereka di daerah rawan penyakit seperti afrika. Jadi tolong jaga mereka" Suho menghela nafas sambil mengangguk, kegiatan bodoh yang tak akan pernah di lihat Siwon melalui telepon.
"Ya...aku mengerti. Tapi pulanglah ke rumah! Appa dan eomma sudah memaafkan Hyung yang kabur dari rumah demi menikah dengan Donghae Hyung"
"Ya...aku akan segera pulang setelah semua ini selesai, dan sampai hari itu datang, tolong jaga Baekie dan Lulu bersama kekasihmu" Lagi-lagi Suho mengangguk.
"Hei anak-anak...apa kalian tidak mau berbicara dengan Appa-mu?" Baekie brebut handphone dengan Lulu, jadi akhirnya Suho yang memgang dan mereka berdua yang berbicara.
"Appaaaaaa...ini Baekie"
"Ini Lulu"
"Apa kalian senang tinggal dengan Suho Hyung?"
"Siapa Suho Hyung? Kami tinggal dengan Mommy dan Daddy" jawaban Baekie membuat Siwon tertawa di ujung sana.
"Kapan Appa dan eomma pulang?" semuanya terdiam mendengar pertanyaan Lulu
"Kami tak tahu sayang, secepatnya...kalian baik-baik ya dengan Mommy dan Daddy kalian!" Baekie dan Lulu mengangguk "Appa dan eomma sayang Lulu dan Baekie"
"Kim Joonmyeon, jaga mereka dengan baik! Kalau sampai terjadi apa-apa kau yang pertama kali akan aku tuntut"
"Ya...ya...makanya cepat pulang!"
"Sudah dulu ya. Salam ke Appa dan eomma" sambungan telepon berakhir, semuanya Nampak diam. Lulu ternyata diam-diam menangis.
"Hiks...Appa...Appa" Baekie mendekat dan memeluk saudara kembarnya, mengelus kepalanya lembut dan bergumam seperti orang dewasa.
"Lulu jangan menangis! nanti eomma dan Appa sedih" Kris dan Suho tersenyum melihat kelakuan Baekie yang memang lebih tua dari Lulu. Sudah seharusnya kan kakak melindungi adiknya, apalagi Lulu sangat cengeng.
Kris mengusap punggung Lulu dan mengangkatnya tinggi-tinggi agar berhenti menangis, dan berhasil, Lulu tertawa senang karena tubuhnya dibuat seperti sebuah pesawat terbang. Baekie yang melihatnya melompat-lompat senang ingin di gendong seperti itu juga. Tapi karena Suho tak kuat jadinya ia hanya memeluk Baekie dari belakang.
"Daddy...Daddy...nanti kalau Baekie sudah besar, Baekie mau seperti Daddy...bermain basket" mereka berempat sedang terduduk di taman dengan alas rumput, dan mulai serius mendengarkan perkataan Baekie.
"Ughh...lihatlah...ada penerusmu Wu Yi Fan Kris" Ah...rasanya lama sekali Kris tak mendengar panggilan sayang dari Suho tersebut "Kalau Lulu ingin jadi apa nanti?" Lulu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Suho.
"Lulu mau menonton semua pertandingan Basket Baekie, seperti Mommy kemarin. Tapi Lulu tak mau tertidur saat Baekie bermain" gelak tawa terdengar dari mulut Kris, tanpa sadar rupanya Lulu telah menyindir Mommy-nya.
"Eh Kris...kenapa kau sempat tak mau bermain basket, padahal kau itu saaangat keren kalau bermain" pengalihan perhatian rupanya "Tapi kalau kau tak mau mengatakkanya tak apa, sudah biasa kau tak mau menuruti perkataanku"
"Sudah saatnya kau tahu Wu Joonmyeon" Kris mengecup kepala Suho di depan Baekie dan Lulu sebelum memulai bercerita.
"Nenek meninggal ketika aku sedang bertanding" bisa dipastikan ketika Kris menoleh raut wajah Suho sudah mulai terlihat tak enak, tak enak dalam artian sedih "Eomma dan Appa ada di kanada, aku tinggal dengan nenek disini, tapi waktu nenek di bawa ke rumah sakit aku tak ada karena harus bertanding. Tahu-tahu ketika pulang nenek sudah meninggal, aku benar-benar menyesal karena mengikuti pertandingan tersebut, apalagi Tim-ku tak menang pada waktu itu" Suho mulai menggenggam jemari Kris, seperti memberi kekuatan agar kekasihnya itu lebih tabah.
"Ya...aku merasa bersalah pada mendiang nenek, akhirnya kuputuskan untuk berhenti bermain, aku tak bermain basketnya pun tak ada ruginya bagiku. Tapi ternyata aku salah...aku memang tak bisa jauh-jauh dari benda bulat berwarna orange itu, apalagi kau selalu memaksaku untuk kembali bermain, mana mungkin aku bisa menolak permintaanmu"
"Kau itu sering menolak permintaanku" protes Suho
"Tapi akhirnya aku selalu menurutimu juga kan?"
"Iya..tapi kita harus ribut dulu baru kau mau memenuhinya" Baekie dan Lulu sepertinya mengerti situasi karena keduanya menjauh dan memilih masuk rumah dengan membawa serta Tiffany. Meninggalkan Daddy dan Mommy-nya dalam keadaan ribut.
"Maaf...aku tahu kau pasti tak suka dengan sifatku yang terlalu keras" Suho terlihat menyesal ketika mendengar perkataan Kris.
"Bu-Bukan begitu...aku tahu aku sangat manja, jadi aku selalu ingin semua yang kuinginkan dituruti, ketika kau tak melakukannya maka aku akan marah. Aku yang harusnya minta maaf padamu" Kris menarik Suho dalam pelukannya. Ahhh...ini terasa sangat damai. Perlahan Kris membawa Suho agar berbaring di rumput yang masih basah, memandang langit yang mulai terang karena matahari mulai datang.
"Jangan berbicara yang tidak-tidak...sudahlah lupakan masalah ini" Kris menatap Suho yang masih terlihat memandang langit "Tapi apa setelah ini kau akan pulang ke rumah?" ada nada khawatir disana
"Setelah ini apa maksudnya? Tapi sepertinya aku memang harus pulang suatu saat nanti" Kris agak tak suka mendengar kenyataan bahwa Suho pasti akan pulang ke rumahnya sendiri suatu hari nanti "Ketika aku pulang, maka kau harus ikut aku pulang juga"
"Ta-tapi-"
"Kau harus segera melamarku, dan kita bisa menikah lalu tinggal berdua selamanya"
"Hahahahaha..." Kris tertawa dengan lantang hingga air matanya keluar, itu tanda air mata bahagia sepertinya karena ia terlalu senang dengan pernyataan Suho "Ya...ya...aku akan ikut denganmu dan melamarmu segera, menikah lalu punya anak-anak yang lucu seperti Lulu dan Baekie"
Kris sudah memposisikan tubuhnya di atas Suho, perlahan ia mendekatkan wajahnya dan akhirnya kedua bibir itu bertautan, saling melumat dengan mesra di atas rumput yang basah, di bawah matahari yang cerah dan di luar rumah yang sederhana.
"Kyaaa...Mommy...Daddy...jangan melakukannya di luar!" Seketika ciuman mereka terputus dan mencari sumber suara Baekie yang ternyata berada di lantai dua dekat jendela, salah satu tangannya digunakan untuk menutup mata sambil sesekali mengintip, Lulu bahkan sudah bersembunyi di belakang Baekie karena tak sanggup melihat pemandangan diatas umur tersebut.
"Hahahahah" Kris dan Suho tertawa, sadar bahwa mereka tak akan bia leluasa bermesraan selama dua malaikat kecil itu masih ada. Tapi mereka berdua juga tak ingin kedua bocah tersebut pergi dan kembali pada eomma dan Appa-nya.
TAMAAAAAAAT
Bahagia setengah mati, akhirnya FF ini selesai dengan ending yang entahlah bagus apa
MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YANG UDA NGASIH REVIEW.
DiraLeeXiOh, , Kim Mika, Fifahdina01, Augesteca, ChickenKID, HyeJi-Sani, meyminimin, evilfish1503, Vicky98Amalia, RaeMii, ekasudaryadi, chairun, lee minji elf, AYUnhomin, KrisHo WonKyu, QyuDev178, Isnaeni love sungmin, Mitchihyun, cacingkawat, Nurfadillah, moechan35, Myunnie, parKYeollie, Le3chan, adhaniLHJ0304, zhoelichy, Ryeolu, fsuho, ya uhu, enchris.727, zukazuka, yongchan, Guest, DianaSangadji, Adhaninabila, Kris Fiance, xoxogirls, LevesqueXavier, Daevict024, KrisHo's Aegya, Pinky05KwmS, hara-dobigogi, utsukushii02, lollydaepop, joonmily, sweetyYeollie, ockta1810, Baby Magnae, junmyunyifan, ssnowish, Love sehun, hyona21, BLUEFIRE0805, Oh Dhan Mi, Wu Lian Hua-Lyn Wu, Baby himchan exotics, LM90, kim myeon gun, E.V.E, 989seohye. Dan para GUEST yg entah lupa atau tak mau mencantumkan nama kalian ketika
Kalo ada yang belum kesebut, bilang yah...itu sungguh karena sebuah kelalaian bukan karena ada percik-percik sensitive pada kalian. Semoga di ff ku yang lain kalian masih tetep mau baca #
