AN: karena ada yang minta jadi ane update meski ancur tapi silahkan menikmati...

Warn & disclaimer : see chapter 1

Flashback chapter sebelumnya...

Saat ini naruto tengah berada di sebuah taman di depan lebih dari 30 bushin yang dibuatnya.

" yosh, kalian semua ...malam ini kita akan mencari peluit castle doran yang hilang keseluruh penjuru. jadi Jangan kembali sebelum kau menemukannya!" perintah naruto seperti seorang komandan militer kepada lebih dari 30 clonenya yang tampak tak bersemangat.

" hai..." sorak bushin-bushin naruto dengan malas dan tidak bersemangat.

" kenapa kita harus mencari benda yang dihilangkan oleh boss.."

" padahal ini salah boss, tapi kita yang direpotkan..."

" boss tak bertanggung jawab..." itulah percakapan yang terjadi di antara buushinnya yang membuat urat marah muncul di kepala naruto saat mendengarnya.

" sudah diam! Cepat lakukan tugas kalian!" bentak naruto sambil marah-marah.

" hai..." desah malas para bushin sebelum menyebar keseluruh penjuru kota.

" dasar..." gerutu naruto setelah bushinnya bubar.

' clone dan aslinya, benar-benar tak jauh berbeda...' gumam flash back...

Chapter 10 penyelamatan ashia (part 2)

Dengan rias gremory...

" ini tidaklah baik..." gumam rias saat ke4 malaikat jatuh perlahan mendekat.

" dan keadaan kini berbalik gremory..." ujar donnasiege yang merasa percaya diri karena mendapat dukungan dari sephiroth yang merupakan salah satu top class di antara malaikat jatuh.

" kau akan berakhir gremory." Ujar kalawarmer.

" buchou..." bisik akeno.

" ..." mencoba berpikir cara terbaik untuk keluar dari masalah ini. Rias mencoba untuk memperhitungkan beberapa cara yang mungkin bisa ia gunakan. Namun belum sempat ia berpikir lama, seseeorang mendahuluinya dan mengambil tindakan.

" semua yang melanggar peraturan haruslah dihukum." Gumam sephiroth dengan suara pelan sebelum tiba-tiba memanjangkan rantainya dan mengikat ke3 malaikat jatuh yang lain.

" apa yang kau lakukan sephiroth!?" geram donnasiege yang terkejut dengan tindakan sephiroth itu dan mencoba memberontak dari rantai yang mengikatnya yang dijawab dengan menguatnya rantai yang mengikatnya.

" sampah pelanggar peraturan haruslah dihukum." Ujar sephiroth dengan nada datar sambil perlahan mempererat ikatannya sehingga membuat kalawarmer dan mystel mendesah kesakitan.

" apa maksudnya ini?" gumam rias yang tak mengerti dengan apa yang terjadi.

" perselisihan dalam?" gumam akeno.

"kau datang lebih cepat dari perkiraanku sephi-kun." Ujar suara tak asing yang langsung membuat rias dan yang lainnya mengalihkan perhatiannya kepadanya. Dan saat mereka melihat sumber suara itu mereka mendapati sosok tak asing.

" uzumaki... naruto." Gumam sehpiroth dan rias secara bersamaan.

Benar saja dari balik semak pepohonan tampak naruto lengkap dengan jubah hokage dan topengnya. Ia tampak begitu tenang saat berhadapan dengan sephiroth yang memberinya tatapan tajam dan datar, dan dengan melihat keadaan ini rias dapat menarik sebuah kesimpulan.

" jadi begitu..." rias perlahan mulai mengerti dengan situasi saat ini.

" ..." tak banyak bicara sephiroth langsung menyerang naruto didepannya dengan tiba-tiba mengunakan rantainya yang masih bebas yang dihindari naruto dengan mudahnya.

" ara... kau tampak tak begitu senang." Tanya naruto dengan santai setelah menghindari serangan rantai sephiroth yang ditujukan padanya.

" dimana yang asli?" tanya sephiroth dengan datar kepada naruto yang di depannya, yang tak lebih dari bushin yang di tinggalkan naruto disana untuk mengawasi keadaan di gereja tempat issei dan kawan-kawan tengah bertarung.

" boss? Saat ini dia tengah sibuk karena sesuatu." Jawab bushin naruto sambil menyampingkan topengnya kebagian kanan atas kepalanya.

" naruto apa maksudnya ini?" panggil gremory yang meminta penjelasan tentang apa yang terjadi kepada si rambut kuning itu.

" hm... sulit untuk menjelaskannya." Jawab bushin naruto dengan santai.

" ..." rias hanya bisa menatap tajam kearah blonde itu. apa ini sebuah penghianatan? Atau dirinya sudah terlibat dengan sesuatu yang besar? Itulah yang ada dalam pikiran rias saat ini. Dan kunci dari semua pertanyaannya ada didepannya saat ini ada pada pemuda berambut kuning yang ada didepannya ini.

' uzumaki... naruto... siapa kau sebenarnya...?" batin rias yang untuk kesekian kalinya mempertanyakan identitas dari pemuda berambut kuning itu didalam hatinya.

" dimana yang satunya lagi?" tanya sephiroth kepada bushin naruto.

" ng, malaikat jatuh satunya lagi? Hmm... entahlah." Jawab bushin naruto dengan polosnys sambil mengangkat bahunya yang langsung di respon dengan rantai yang menhancurkan dahan dekat kepalanya oleh sephiroth yang langsung membuatnya pucat.

" jangan bermain-main denganku. Uzumaki... naruto." Geram sephiroth sambil memanggil lebih banyak rantai dari tubuhnya yang diarahkan ke bushin naruto yang tengah berdiri santai didepannya itu.

" ng..." naruto terdiam sesaat dengan wajah pucat. " bisa kau menunggu sebentar saja?" Tanya naruto yang di jawab kembali oleh sambaran mata rantai oleh sephiroth.

" ara... sepertinya tidak." Gumam naruto yang dengan santainya melompat keatas dahan besar diatasnya untuk menghindari rantai sephiroth.

" sampah yang mengotori nama malaikat jatuh haruslah menerima hukuman." Ujar sephiroth dengan nada serius dan tak bisa di ajak kompromi lagi.

" ha~~ah kau ini terlalu kaku sephi. Kalau kau terus begini aku ragu kelak nanti kau dapat seorang wanita... jangan bilang kau sudah terjatuh kejalan itu sephi?" tanya naruto dengan santai yang tanpa sadar memancing urat kesal dikepala sephiroth.

" ... ah benar juga, kau memintaku untuk menunggu bukan?" tanya sephiroth dengan urat kesal yang terlihat jelas dikepalanya meski ekspresinya masih normal. " menunggu dan tak melakukan apa-apa itu membosankan bukan? Bagaimana kalau kita bertarung sebentar untuk mengisi waktu?" tanya sephiroth dengan aura kesal disekitarnya dan rantai yang siap membunuh kapan saja dan sudah berada dalam posisi siap menyerang yang ditujukan pada pemuda berambut kuning yang tak pernah berhenti membuatnya kesal ini.

" etooo... sepertinya kau terlalu menganggap candaanku ini serius ya..." gumam bushin naruto yang hanya bisa tersenyum pucat dengan sweat drop dikepalanya.

" bagaimana naruto ?" tanya sephiroth sekali lagi.

" hm... kurasa aku akan pass saja." Jawab naruto sambil tersenyum lebar sebelum menghilang dalam ledakan asap putih dan meninggalkan sephiroth dan rias gremory seorang diri.

" melarikan diri lagi..." gumam rias yang tak terkejut lagi tentang bagaimana cepatnya pemuda bernama uzumaki naruto itu dalam hal seni melarikan diri.

" rias ... gremory bukan?" panggil sephiroth.

" ya itu aku, kau ada urusan denganku sephiroth-san?" Tanya rias dengan nada tenang namun tetap waspada. Karena ia tahu lawan didepannya bukanlah lawan biasa dan jika ia lengah ia bisa saja mati dalam sekejap.

" sebaiknya kau segera pergi membantu bawahanmu. Aku yakin mereka jauh lebih membutuhkanmu." Ujar sephiroth mengingatkan rias tentang bawahannya yang lain yang saat ini tengah menyerang gereja.

" ...bagaimana dengan kau?" tanya rias.

" kurasa aku akan menunggu sebentar sampai urusan selesai..." gumam sephiroth dengan nada datar sambil menatap langit malam.

Merasa ragu namun akhirnya rias memilih untuk mempercayai perkataan sephiroth saat itu karena disisi lain dia juga khawatir dengan issei dkk yang berada di gereja. Tak butuh waktu lama untuk berpikir ia pun bergegas menuju gereja meninggalkan sephiroth dengan tangkapannya.

" kau berhutang ramen naruto." Gumam sephiroth saat yakin rias telah pergi cukup jauh. Dan ditangannya terdapat selembar kertas kecil yang bertuliskan ' nanti aku traktir ramen kalau kau mau menunggu.' Itulah yang tertulis disana.

Ya itu adalah kertas yang di selipkan dirantai sephiroth oleh bushinnya di saat menghindari serangannya tadi. dan sephiroth yang menyadari pesan itu memutuskan untuk mengikuti permainan si bocah rubah untuk saat ini dan membiarkan iblis berambut merah pergi.

" nah... apa yang harus kulakukan untuk mengisi waktu..." gumam sephiroth sambil memandang kosong kearah 3 kriminal malaikat jatuh yang masih terikat rantai dan ketakutan yang berhasil ditangkapnya itu.

Dengan naruto...

" ha... meski sudah menyebar bushin sebanyak itu aku masih belum bisa menemukan jejak peluit castle doran sedikitpun...ha..." desah naruto yang tengah berada di atas sebuah gedung yang memiliki posisi terbaik untuk mengawasi issei dan kawan-kawan sambil mengeluhkan lambannya kerja para bushinnya yang di sebarnya itu.

' tak jauh beda dengan aslinya... tak jauh beda~a...' ujar kurama dengan nada meledek yang membuat naruto kesal.

" berisik!" gerutu naruto sambil mengeluarkan teropong untuk melihat keadaan issei kembali.

' nah issei... sekarang kita lihat bagaimana kau akan bertindak...' gumam naruto dalam hatinya sambil kembali melihat issei dan kawan-kawan dengan teropongnya.

Dengan issei...

" ashia kumohon bertahanlah!" pinta issei sambil terus berlari menyusuri lorong bawah tanah untuk melarikan ashia. Dengan bantuan dari koneko dan kiba issei berhasil mengambil kembali ashia dari reynale dan kini ia tengah melarikan ashia sementara koneko dan kiba menahan exorcist dan reynale.

" i-issei-san..." gumam lemah ashia yang mulai kembali sadar.

" ashia!" teriak issei yang langsung membaringkan ashia di bangku yang berada di hall utama gereja. Atau setidaknya bangku yang masih di tempatnya karena sebagian besar telah di lempar oleh koneko kemana-mana.

" tunggu aku ashia, aku akan segera merebut sacred gearmu kembali sekarang!" ujar issei dengan penuh dedikasi yang di balas pandangan lemah suster gereja itu.

" issei-san..." panggil ashia dengan suara yang sangan lemah. "... meski cuma sebentar... menjadi temanmu... aku merasa sangat bahagia..." ujar ashia dengan suara dan tatapan lemah ke arah issei yang perlahan mulai kehilangan dedikasi di wajahnya dan mulai merasa takut saat melihat wajah gadis beramput pirang.

Takut akan kehilangan gadis yang baru saja menjadi temannya itu...

" apa yang kau katakan!?" mulai issei dengan suara yang menampakan ketakutan perlahan ia meraih kantung celananya dan mengeluarkan sebuah foto kecil dan menunjukannya kepada ashia. " ...lihat! foto yang kita ambil waktu itu, lain kali kita harus..." belum sempat issei menyelesaikan ucapannya mulutnya terhenti saat ashia mengengam tangannya yang memegang foto saat mereka bersama dan mendekatkannya kedadanya.

" ... jika aku terlahir kembali..." mulai ashia dengan suara pelan. " maukah kau menjadi temanku lagi...?" ujar ashia yang seperti tombak yang menghancurkan setiap hati issei yang mendengarnya "... maukah kau bermain denganku lagi?" tanya ashia yang mulai menangis karena tak tahan lagi untuk menahan air matanya yang sejak tadi coba ia bendung.

Sedangkan issei ia hanya bisa terdiam. Hancur hatinya hancur, bukan karena di tolak seorang wanita atau sejenisnya tapi mungkinkah ini perasaan saat temanmu akan pergi selamanya batin issei yang terasa semakin sakit setiap kali mendengar perkataan ashia yang seakan sudah menyerah.

' apa yang harus kulakukan naruto... apa...?' batin issei yang tak tahu harus berbuat apa saat ini. Didepan teman peremupuannya yang sedang sekarat ini.

"... haha...apa yang kau ucapkan?" tanya issei yang mencoba menanggapinya sebagai sebuah lelucon namun tak bisa dirinya terlalu sedih dan tak tahu harus apa. Wajahnya tetap pucat meski ia tengah mencoba menanggapinya sebagai lelucon. " jangan bilang seperti itu...ayo pergi ke banyak tempat menyenangkan! Kita bisa ke game center dan juga karaoke... bahkan kita bisa ketempat bowling." Ujar issei mencoba menyemangati ashia. Namun sebenarnya dalam hatinya itu hanyalah perkataan yang keluar dari mulutnya untuk menyemangati dirinya sendiri yang sayang tidak berhasil...

Air mata perlahan keluar dari mata issei...

" dan juga um...itu kau tahu itu..." lanjut issei mencoba melanjutkan namun otaknya tak menemukan sedikitpun kata yang tepat saat ini.

" kita akan selalu berteman! Aku akan memperkenalkanmu dengan matsuda dan motohama ! mungkin mereka mesum dan bodoh, tapi mereka orang baik. Ada naruto juga meski agak aneh ia juga orang yang baik kok. Aku yakin mereka akan mau menjadi temanmu! Dan lalu setelah itu kita akan bersenang –senang bersama. Karena itu...!" teriak issei yang sudah tak bisa memencung emosinya lagi. Ia menangis berteriak dan bersedih dari lubuk hati terdalamnya.

" ...aku sangat senang...kau menangis untukku..." potong ashia yang membuat issei hanya bisa terdiam kehabisan kata saat ashia menghapus dengan lembut air mata yang mengalir dipipinya.

" aku benar-benar bersyukur... aku sangat bahagia..." ujar ashia sebelum akhirnya tangannya terkulai lemas dan menutup mata.

" A...shia?" panggil issei yang tak dijawab oleh tubuh lemas tak bernyawa suster di depannya yang sudah tak berdaya.

" kenapa...? kenapa...?" gumam issei yang hanya bisa memandangi tubuh lemas tak bernyawa ashia didepannya dengan penuh kesedihan dan air mata yang tak berhenti mengalir. " kenapa ia harus menderita seperti ini?" tanya issei kepada kekosongan malam itu.

" kenapa ia harus mati!? Dewa kau ada disana bukan!?" panggil issei dengan suara keras yang mengema ke seluruh ruang utama gereja yang sayang tak di jawab oleh siapapun.

" kumohon jangan ambil dia!"

Dengan naruto...

"..." naruto yang melihat kejadian itu melalui teropongnya hanya bisa terdiam sebelum akhirnya menutup teropongnya. Wajahnya gelap tertutup bayangan topinya yang sedikit ia tarik kebawah, matanya perlahan berubah dari biru langit menjadi ungu dengan pola riak air, dan aura sekitarnya menjadi hitam sehitam langit yang secara abnormal juga menjadi gelap.

' naruto...' gumam kurama yang hanya bisa melihat partnernya berusaha menahan amarahnya.

Ya saat ini naruto sangatlah marah. Begitu marahnya hingga ia begitu ingin kesana dan merobek sayap malaikat jatuh yang telah berbuat setega ini. Begitu marah hingga matanya yang biasanya berwarna biru langit berubah menjadi ungu dengan pola riak air rinnegan tanpa perintahnya, begitu marah hingga chakra yang keluar dari tubuhnya mampu mempengaruhi cuaca sekitarnya tanpa sadar.

Ya naruto sangatlah marah...

Namun dirinya tahu, dirinya tak boleh kesana...

Ini adalah pertarungan issei dan harus di hadapi issei sendiri. Pertarungan dimana issei bertarung demi melindungi sesuatu yang berharga baginya.

Sesuatu yang disebut " teman"...

" ..." dan naruto hanya bisa menonton dan percaya pada issei...

' issei ini adalah sesuatu yang harus kau lindungi dengan tanganmu jadi berjuanglah...' gumam naruto dalam hati sebelum akhirnya menghela nafas untuk meredakan amrahnya.

" saa, sekarang apa yang sebaiknya aku lakukan ya?" gumam naruto sambil melihat kembali melalui teropongnya kearah gereja.

Kembali ke issei...

" gadis ini... dia hanya ingin memiliki teman... jadi kumohon." Pinta issei kepada dewa atau apapun itu dengan suara sedih.

" ara...ara... iblis berdoa kepada dewa digereja? Sebuah pemandangan yang tak biasa." Ujar seorang gadis berambut hitam yang memasuki aula yang menghentikan renungan issei.

" kau..." geram issei dengan amarah yang tahu benar siapa gadis itu. Raynare, orang yang telah membunuhnya dan kini juga menyebabkan kematian temannya ashia.

"Lihat ini, luka yang diberikan oleh knight-san tadi itu. Dengan kekuatan sacred gear ini..." ujar reynare yang mendemostrasikan kekuatan sacred gear twilight healing dengan menyembuhkan luka yang diberikan oleh kiba dalam sekejap dihadapan issei. "mengaggumkan bukan? Jika dengan kekuatan ini posisiku sudah dapat dipastikan. Aku pasti akan sangat berguna untuk azazel-sama dan shemhazai-sama." ujar reynare dengan senyum kemenangan.

" kau ...padahal gadis ini hanya ingin hidup normal, tetapi orang-orang seperti kalian..." geram issei yang matanya tertutup bayangan rambutnya.

" hahaha ...normal? itu mustahil. Sejak jaman dahulu orang-orang yang memiliki kekuatan khusu atau terlahir berbeda sudah sering diincar dan bahkan dibunuh meskipun itu adalah kekuatan sehebat ini." Jelas yuma yang membuat issei mendenyutkan matanya sebentar saat mendengarnya.

'Sejak jaman dahulu kala, jadi sejak dulu oorang-orang seperti ashia sudah mengalami deskriminasi seperti ini?' batin issei yang tak bisa tak kesal saat mendengarnya.

" kalau begitu... aku akan melindunginya sebagai teman." Ujar issei yang keluar begitu saja dari mulutnya yang membuat reynare semakin tertawa terbahak-bahak.

" melindungi? Itu mustahil. Tak bisakah kau lihat? Gadis itu sudah mati. ini bukan lagi masalah melindungi atau apa. Sejak awal kau sudah tak bisa melindunginya. Hahahha... kau benar-benar lucu." Ujar reynare sambil menertawakan issei yang tanpa ia sadari semakin marah.

" ya... aku tahu... karena itu aku takkan bisa memaafkanmu ataupun memaafkan diriku sendiri." Gumam issei yang mengambil satu langkah mendekati reynare yang membuat reynare menjadi berhenti tertawa.

" kembalikan... KEMBALIKAN ASHIA!" teriak issei sebelum menerjang kearah reynare.

Dengan kiba dan koneko...

" mereka terlalu banyak..." gumam kiba yang kini terdesak bersama koneko dan saling membelakangi dengan kondiri terkepung oleh exocist.

" buruk..." hanya itu yang keluar dari mulut koneko yang juga sependapat dengan temannya itu sambil memasang kembali kuda-kuda bertarung.

" bersiap-siaplah kalian iblis rendah." Gumam beberapa exocist yang bersiap kembali menyerang kedua iblis ini sebelum suara musik hip-hop terdengar dari pintu masuk.

[insert theme climax jump hip-hop version]

Sebuah suara yang terdengar sepertinya keluar dari ponsel atau mp3 yang terdengar dari luar dan perlahan makin jelas sebelum akhirnya pintu itu terbuka kembali dan menunjukan pemuda berambut kuning dengan topeng rubah disebelah kiri atas kepalanya masuk disana. Ia masuk dan mulai menari break dance dengan ruangan ritual sebagai stagenya tanpa memperdulikan exorcist yang ada disana.

Ia menari secara bebas sebelum akhirnya melakukan salto dan mendarat diatas kedua kakinya dengan tangan kanan terangkat keatas dimana tanpa sadar semua orang disana kecuali koneko dan kiba mengikuti posenya.

" boleh aku berpesta disini? Aku tak bisa mendengar jawabanmu." ujar naruto sambil menjentikan jari kanannya sebelum kembali melakukan break dance kembali, dimana kali ia tak sendiri. Semuanya, semua exorcist tiba-tiba ikut menari bersamanya dan menjatuh semua senjatanya tanpa sadar.

" apa yang terjadi disini?" gumam kiba dengan bingung sambil melihat kearah pemandangan didepannya itu dan berusaha tak menghalangi langkah para break dancer itu.

"..." tak bisa berbicara apa-apa koneko dan kiba hanya bisa terdiam melihat dengan heran panggung dadakan ini. Panggung dimana semua exorcist liar ikut menari break dance dengan naruto sebagai pusatnya dan musik dari mp3 yang dibawa naruto sebagai musik backgroundnya.

Mereka semua menari seakan seorang break dancer profesionnal dan melakukan formasi dimana mereka membentuk lingkaran dengan naruto sebagai pusatnya.

" saa, semuanya. Terima kasih atas kerja samanya." Ujar naruto sambil memasang pose yang sama dengan awal tadi sebelum kembali menjentikan jarinya dimana saat melakukannya semua exorcist tadi tiba-tiba jatuh pingsan semuanya secara bersamaan, semuanya.

" itu tadi pesta yang menyenangkan. Lain kali kita lakukan lagi ya?" ujar naruto sebelum menghilang dalam asap putih yang bersuara "poff".

[end theme]

" koneko? Tadi itu apa ya?" tanya kiba kepada gadis loli berambut putih pendek disebelahnya dengan ekspresi bingung bercampur tak percaya yang dijawab gelengan kepala oleh koneko yang juga tak tahu dengan apa yang sebenarnya baru saja terjadi itu.

Kembali ke naruto...

" fuuuuu... tadi itu menyenangkan." Gumam naruto sambil menirukan beberapa gerakan break dance tadi.

' haaa... dasar orang aneh.' Desah kurama yang hanya bisa mendesah lelah saja karena sifat partnernya ini.

End chapter...

AN: nah selesai sudah chapter 10 nya meski pendek tapi ane usahain kok buat update ntar meski aga slow...=3= dan always review...