A.N.:

Author: "YUHUUU~ JUMPA LAGI DENGAN SAYA, SAIKA TSURUHIME! APA KABAR, NIH?"

Yukimura: "Mba… Caps Lock-nya, mba…."

Author: "Ehehehe…." *nyengir*

Yukimura: "Yasudah… tadi mau bilang apa, Author-dono?"

Author: "Aduh, Yuki-san, gak usah pake embel-embel 'dono', gih…. Entahlah, saya lupa tadi mau bilang apa! Yosh, langsung aja. Kali ini, karakter yang bakal saya pakai untuk FanFic ini adalah SANADA YUKIMURA. Request FanFic dari Kak Michiko, kakak yang baiiiik~ banget! Dan juga, thanks to Trin-chan atas idenya! Tanpa dikau, Trin-chan, daku bakal buntu ide untuk selamanya(?)~." *nangis lebay*

Yukimura: "OHOOOK~!" *keselek dango*

Author: "YOSH, MARI MULAAAAAII~!"

Yukimura: "TIDUUUOOAAAAK~~! BAKAL NISTA AKU DI FANFIC INIIIII~~!" *panik*

.

.

Judul: Fake Dango

By: Saika Tsuruhime

Disclaimer: Bukan, SenBasa bukan punya saya! Punya Capcom mah, SenBasa! Kalo punya saya, hacur dah jadinya.

Warning: OOC abis, kagak ada di sejarah asli, tidak mengandung Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kacau balau, garing, GaJe, de-el-el yang dapat Anda temukan jika membaca cerita ini…

Summary: Berkat membeli dango dari seorang pedagang yang sepertinya dikenal Yukimura, entah mengapa Yukimura berbeda dari biasanya. Nah, lho? Penasaran? Makanya, baca dong~! Mind to Read and Review, or Read only?

Hope You Guys Enjoyed for Read My FanFic

.

.

"Aku Yukimura, tubuhku sehat dan kuat. Karena ibuku rajin dan cermat! Lalala~"

Hah… pagi yang damai. Kalau tidak percaya, tadi ada seseorang yang menyanyi dengan riang, kan? Yah… siapa lagi kalau bukan Sanada Yukimura. Tidak mendung, tidak cerah, selalu saja bahagia. Yah… meskipun dia selalu…

"YUKIMURAAAA~!

BUAAGH!

"OOOOYAKATA-SAMUUAAAA~!"

…kena 'pelajaran yang sangat berharga' dari tuannya…

"Kau masih lamban, Yukimura! Seharusnya, kau dapat menghindar dari hal semudah itu!" orang yang dipanggil 'Oyakata-sama' melipat kedua tangannya di dada.

"S-sa-saya paham, Oyakata-sama! Maafkan saya!" dan yang dipanggil 'Yukimura' sedang sujud-sujud tidak jelas di hadapan tuannya. Demi memohon ampun…

"Huh. Baiklah, kau kumaafkan, Yukimura." WOW! Tumben sang tuan sedang berbaik hati.

"H-hontou ni?" mendengar hal ini, Yukimura memasang wajah sumringah. Sesumringah orang dapat angpau tahun baru(?)…

"Ya…" Shingen (maaf, Author lagi bosen nulis 'Oyakata-sama'!) menjawab. Yukimura yang sangking senangnya hampir memeluk tuannya tercinta. Hanya saja, niat tersebut tidak jadi karena perkataan Shingen yang selanjutnya. "TAPI…"

"A-ada tapinya?! N-na-nani?!"

"Tentu saja! Di dunia ini, tidak ada yang gratis, nak(?)…" Shingen dengan santainya menjawab kekagetan Yukimura. Jika ditanya bagaimana keadaan Yukimura sekarang, keadaannya benar-benar tidak layak dikatakan baik-baik saja. "Kau harus membeli beberapa makanan di pasar untuk ransum makanan kita jika kita berperang nanti! Paham?"

"S-saya paham, Oyakata-sama. D-demo… kenapa harus saya?" Yukimura yang kaget karena disuruh berbelanja akhirnya bertanya.

"Karena kau bersalah, karena tidak dapat menghindar dari tinjuanku tadi. Jadi, jika kau ingin kumaafkan, kerjakanlah hukumanmu." jawab Shingen santai. "Ini uangnya, dan ini daftar belanjaan yang harus kau penuhi."

"B-baik…" Yukimura hanya dapat pasrah. Dan saat dia mendapatkan daftar belanjaan dari Shingen, betapa shock-nya ia. Ya jelaslah shock, orang daftar belanjaannya banyak plus panjang bangeeeett~…. Sepanjang jembatan Suramadu(?) paling. "S-serius saya harus berbelanja sebanyak ini, Oyakata-sama?"

"Iya dong~. Masa tidak? Ya sudah, cepat sana kau pergi! Tanpa perlu ditemani Sasuke." Shingen melanjutkan arahannya(?).

"…" Yukimura hanya dapat terdiam di tempat. Diam seratus ribu(?) bahasa…

"Apa yang kau tunggu, Yukimura?! Cepat sana laksanakan hukumanmuuu~!" Shingen yang kesabarannya udah habis, segera…

BUAAGH! DZIING~!

"BAIK, OYAKATA-SAMAAAAAA~~~!"

…meninju Yukimura hingga terbang ke galaksi Andromeda(?)…. Poor you, Yukimura…

-o-o-O-O-o-o-

"Beli ini, sudah. Yang ini, sudah. Yang ini, sudah. Yosh, sudah semua! Asiiik~."

Nah, kali ini, seorang Sanada Yukimura sudah berada di pasar. Yah… thanks to Takeda Shingen atas tinjuannya, yang ternyata membuat Yukimura mendarat di pasar yang dituju. Meski tadi mendaratnya gak elit, sih…. Mendaratnya di kios penjualan ikan, bo! Mana tadi kepala mendarat duluan pula! Otomatislah Yukimura harus mengganti rugi kerusakan ringan(?) yang ia perbuat. Nasib… nasib.

"Huum… masih ada sisa uang belanjaan rupanya. Tapi, semua belanjaan di daftar sudah kubeli. Hah… bingung, deh." oke, sekarang Yukimura bingung mau mengapakan sisa uang belanjaan.

"Dibeli bu, mas. Dibeli. Makanan sehat dan bergizi. Harga terjangkau. Ayo dibeli~! Tolong!"

"Huh, apa tadi?" Yukimura kaget, karena tiba-tiba dia mendengar suara misterius yang benar-benar dapat membuat bulu kuduk lelah duduk(?). Cepat-cepat ia menolehkan kepalanya ke kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang, barat daya-timur laut(?), dan tenggara-barat laut(?). "Perasaan, tadi ada suara, deh. Hum… kucariin asal suaranya tidak ada. Berarti, hanya perasaan, Yuki! Yosh, waktunya pulang!"

"Tolong dibeli makanan ini~!" suara misterius yang didengar Yukimura muncul kembali!

'Hiiih~ apaan sih? Ada penampakan kah? Halusinasi kah?' batin Yukimura merinding disko. Yap, sekarang, Yukimura sudah mulai ketakutan karena tiba-tiba dia mendengar suara seseorang yang misterius. 'Ah, Yuki! Kenapa kau sepenakut ini?! Ayo, semangat, Yuki! Jangan takut! Kamu 'kan, laki-laki. Dan bahkan kamu sudah minum *xtr* Jo**! Jiwa laki bukan pengecut, Yuki! Ingat itu!' lanjut batin Yukimura ,yang jujur kacau abis. Akhirnya, Yukimura melanjutkan perjalanan untuk pulang dan sampai dengan selamat.

"Tolong dibeli~!"

"Huh… dari mana sih, asal suara ini?! Mengganggu ketenangan saja!" nah… sepertinya temperamen kesabaran Yukimura mulai menipis. Akhirnya, ia tolehkan kepalanya untuk mencari asal suara yang misterius tadi. Tapi kali ini, ia mencarinya dengan lebih teliti.

"Hoh, ketemu! Asal suara aneh ini dari situ~!" daaan~ perjuangannya kali ini berhasil! Asal suara misterius tadi berhasil ditemukan oleh seorang Sanada Yukimura! Congratulation~! Dan segeralah Yukimura mendatangi suara misterius tadi…

"Ehm… permisi…."

"Huh? Apa Anda hendak membeli dagangan saya?" tanya pedagang misterius yang sudah didatangi Yukimura.

"Ehm… sebenarnya, ada masalah apa?" tanya Yukimura balik.

"Begini, dagangan saya tidak laku-laku dari tadi! Padahal, saya sudah berjualan di sini sekitar pukul dua belas malam teng(?)! Hiks… dagangan saya kenapa tidak laku-laku, ya? Hiks… ini semua kesalahanku!" jawab pedagang misterius kepada Yukimura. Mungkin gak cocok disebut jawaban kali, ya?

'Ya jelaslah gak laku…. Jualannya waktu tengah malam! Ayam tetangga aja belum mengeong(?) itu!' batin Yukimura sweatdrop. "Heh, kok tidak laku-laku, pedagang-dono(?)?"

"Entahlah, tuan. Hiks… padahal, makanan ini sehat dan bergizi, lho! Dan juga enak."

'Iya, sih…. Kelihatannya, makanannya enak. Sayang gak laku satupun. Aduh…' batin Yukimura prihatin. "Ya sudah, saya beli satu, deh."

"B-benarkah, tuan?!" tanya pedagang dengan efek 'bling-bling'–yang jujur, lebay bangeeett…

"Iya! Berapa harganya?" jawab Yukimura memastikan.

"Murah kok tuan! Yang jelas, tidak sampai jual tanah(?)! Apalagi tidak sampai jual rumah(?)!" jawab pedagang dengan semangat berkobar-kobar.

'Itu sih mah, gue udah tau kali…. Gila aja kalo satu makanan harganya setara ama harga satu rumah!' batin Yukimura sweatdrop. "Jadi, harganya berapa?"

"Murah, tuan! Satu makanan ini harganya setara dengan satu istana(?)!" jawab pedagang dengan semangat '45.

"GILEEEEE~~~! ITU MAH, NAMANYA MAHAL BANGET, BUKAN MURAH LAGIIII~~!"

-o-o-O-O-o-o-

"Hah… akhirnya aku bebas dari 'neraka' tadi…"

Nah… sekarang setting tempat berubah. Sekarang, seorang Sanada Yukimura berada dalam perjalanan pulang. "Hum… tapi sepertinya, aku kenal pedagang yang jualan makanan tadi, deh…" Yukimura berbicara pada dirinya sendiri. Ya, memang benar, pedagang yang didatangi Yukimura tadi sepertinya ia kenal. Sayang, ia hanya dapat melihat wajah sang pedagang, karena sang pedagang memakai jubah. Hanya wajahnya yang terlihat. Yah… pokoknya, wajah pedagang tadi cantik!

"Ah, di sana kau rupanya, danna! Aku sudah mencarimu, lho!"

"Eh, siapa dan dari mana asal suara familiar ini?"

"Dari seorang ninja yang ajaib, keren, tampan, lucu, imut(?), dan lain sebagainya, danna. Dan aku berada di atasmu, danna."

Yukimura segera menengok ke atas. Dan dia melihat seorang yang dia kenal. "WAAAAA~~! SARUUUU(1)~~!"

"Danna jahaaaaaatt~~! Masa' aku yang lebih ganteng dari Zabii(?) ini dibilang 'saru' sih?! HUWAAAA~" Sasuke udah nangis guling-guling karena dibilang 'saru'. Poor you…

"Hooo… Sasuke toh. Habis kamu gelantungan gitu sih. Mana namamu 'Sarutobi' pula. Maaf-maaf…. Aku tadi teriak gitu biar greget(?)…"

"Teganya danna bilang begitu padaku! Hiksu~" Sasuke masih aja nangis gak jelas. "By the way anyway in the way way why say by bye busway(?), habis dari mana?" akhirnya, normal juga ni orang.

"Habis dari pasar, disuruh Oyakata-sama beli barang. Nih barang-barangnya di belakang!" jawab Yukimura dengan semangat perlawanan melawan penjajah(?) sambil pamerin barang belanjaannya.

"EBUSEEEETT~~! BANYAK BAANGEETTZ BELANJAANNYA!" histeris Sasuke ala fansgirl yang ketemu tokoh idolanya. "Kesini 'kan, naik gunung. Mana dari pasar ke sini aja jaraknya sepuluh kilometer. Mana bawaan danna sebanyak itu pula! BERKOPER-KOPER BO~(?), BELANJAANNYA MENGGUNUNG PULA(?)! Gimana caranya?"

"Mau tau?" Yukimura nanya.

"Yo'i." jawab Sasuke

"Banget?"

"Iyo!"

"Masa sih?"

"Iye…"

"Seriusan loe?"

"IYE BRO! NANYA LAGI GUE HANTAM LOE!"

"Oke-oke… woles bro…. Aku pake kekuatan bulan tadi ke sini. Makanya aku nyampe ke sini dengan keadaan sehat wal 'afiat(?)~!

"DANNA SANGKA INI ANIME SAIBOR MONE(2)(?) APA?!" nah… akhirnya si Sarutobi Sasuke kesabarannya udah -100%(?)...

"Ehehe… woles, masbro(?). Eh, karena kebetulan ada kamu, bantuin angkat ni barang-barang dong!" akhirnya Yukimura puas menjahili Sasuke. 'Hitung-hitung baru pertama kali nih aku ngejahilin orang. Xixixi…'

"Hai hai~. Yare-yare, danna…" turut Sasuke.

"Kau bawa yang ini, sedangkan aku bawa yang ini." perintah Yukimura pada Sasuke sambil menunjuk barang yang harus dibawa Sasuke. "Jaa ne, Sasuke~. Selamat berusaha membawa barang-barang itu~. Dan sampai bertemu di tempat tujuan~." lanjut Yukimura yang udah ngacir dengan kecepatan lari 999999 km/jam(?) lengkap dengan aksi dadah-dadah(?). Kalau bingung, silahkan Anda bayangin sendiri.

"O-oi, danna-" Sasuke ingin menolak, hanya saja yang ia lihat hanyalah kepulan asap putih hasil pelarian Yukimura(?). "K-ku-kuso~! Kenapa aku disuruh membawa barang-barang sebanyak ini?! Oh, Kami-sama, kenapa hamba-Mu ini yang disuruh membawa barang belanjaan yang tingginya setara dengan satu pohon kelapa dewasa(?)? Mengapa Engkau tidak membuat Tuan hamba yang kuat abis itu saja yang membawanya? Oh, Kami-sama, why…?"

Akhirnya, Sasuke dengan SANGAT TERPAKSA membawa barang belanjaan Takeda Shingen–yang seharusnya dibawa Yukimura- dengan tertatih-tatih sambil menangis pilu. Kasihannya dikau, Sasuke…. Sabar, ya, Sasuke. Hidup memang keras(3)

-o-o-O-O-o-o-

"Tada–"

BUAAGH!

"Aiya~!"

Gedebuk, gedebuk, grusak, grusak, meong(?)~.

"Kau terlambat, Yukimura! Seharusnya kau pulang lima menit dari kau melaksanakan hukumanmu!" Shingen melipat kedua tangannya di dada, lumayan kesal karena Yukimura terlambat. Ampun deh pak, kalo orang baru pulang, sambut kek! Ini malah dipukul.

"M-maafkan saya, Oyakata-sama! Tadi terjadi hal-hal yang tidak mengenakkan! Ampuni hamba~!" Yukimura udah sujud-sujud mohon ampun. Lebay? Memang.

"Cepat masuk! Dan… Sasuke, apa yang kau lakukan di situ?" Shingen bingung karena melihat Sasuke ditindis Yukimura dengan keadaan gak elit tingkat Ujian Nasional SMA(?).

"Oyakata-sama salah sendiri! Masa' danna pulang ditonjok gitu! Denger, ya, udah bawa barang banyak karena disuruh danna tadi, ketiban danna yang mendadak dipukul Anda, terpental beberapa meter sampe nabrak pohon, kejatuhan kucing yang kebetulan di atas pohon, dan kucingnya telak mendarat di muka Saya. Tak lupa si kucing memberikan oleh-oleh berupa 'lukisan' di wajah Saya! Kasihanilah Saya dikit, lha!" Sasuke mencak-mencak gak jelas. Kalau Sasuke ikut demo yang sedang marak di Negara tercinta Author, dijamin Sasuke menjadi pemimpin aksi demonya. Otomatis Yukimura dan Shingen yang melihat Sasuke begini langsung sweatdroped berjamaah.

"Oh, sori-sori…" Shingen dan Yukimura minta maaf dengan easy banget. Otomatis Sasuke didakwa stress berat mendadak. Kasihan~!

"Ya sudah, aku mo istirahat dulu! Jaa!" Yukimura yang baru mau masuk istana, mendadak tangannya digenggam dengan kuat (hingga telapak tangan Yukimura serasa patah) oleh Shingen. Yukimura cuma komat-kamit gak jelas–berharap kagak diapa-apain, apalagi disuruh macem-macem.

"Eitts! Bagi dua~!"

GUBRAAKK~!

'Oyakata-sama sejak kapan jadi korban iklan ala Author gitu?' Sasuke dan Yukimura sweatdrop mendadak. Ya iyalah, itu mendadak Shingen niru iklan Kika(4) dengan indah dan epik. 'Sayang belum colong kameranya Author. Kagak sempet rekam, deh!' lanjut batin Sasuke dan Yukimura.

Sepertinya, orang yang menulis cerita ini harus siaga seratus(?) agar tidak kehilangan barang-barangnya…

"Ehem, ehem!" Shingen berdehem kagak jelas. "Maksudku, kamu harus bawa semua barang-barang ini ke dalam!"

Yukimura tampak berpikir keras. Dan lima detik kemudian, muncul obor (ceritanya masih era Sengoku, jadi belum ada lampu(?)) di atas kepala Yukimura. "Oyakata-sama,"

"Apa?"

"Lihat itu, di langit sana! Ada seekor ikan terbang pakai daster warna pink sambil joget Harem Shark(5)! Itu, lihat! Ikannya terbang pake balon warna hijau, yang konon suka meledak-meledak(?) itu!"

"MANA?!" Shingen dan Sasuke langsung celingak-celinguk nyari yang barusan dibilang Yukimura. Merasa tidak dapat, mereka berdua menoleh ke arah Yukimura. "Mana, Yu–"

Siiing~

…yah… sebenarnya, hal yang dikatakan Yukimura tadi bohong banget, lho! Bahkan pas Sasuke dan Shingen noleh, Yukimura sudah hilang.

"SIALAAAAANN~~! KITA DITIPUUUUU~~!"

Sedetik kemudian, seorang Sanada Yukimura menjadi buronan berhadiah besar–bahkan ampe di-dead or life segala– khusus Sarutobi Sasuke dan Takeda Shingen…

.

Meanwhile...

"Sik asik, sik asik, lolos dari tugas!" Yukimura udah nari sambil nyanyi gak jelas di kamarnya. "Huh… be-te-we, tadi 'kan, aku ada beli satu dango sama pedagang aneh nan kagak jelas asal-usulnya di pasar tadi. Belum sempat kumakan lagi. Makan sekarang, ah~! Ittadakimaasu~!" Yukimura membuka mulutnya lebar-lebar, selebar gerbong kereta api gitu(?).

Hup. Glek.

Dengan ini diresmikan, bahwa dango yang dibeli Sanada Yukimura, habis karena telah dimakan olehnya. Hore~!

Bruk!

Eh, nah, lho? Kenapa Yukimura malah pingsan sehabis makan satu dango?

-o-o-O-O-o-o-

"Kukuruyuuuuk~~! Meooong(?)~!"

"Hoahm… berisik amat tu ayam tetangga! Pake ngeong-ngeong(?) segala! Huh!"

Eh, siapa ini?

"Mandi dulu, ah."

Wait a second, terakhir kali si Author nulis, setting akhirnya di kamar Yukimura, yang Yukimura-nya mendadak pingsan habis makan satu tusuk dango.

Terus, kenapa…

"Sip, dah rapi. Rambut dah oke, baju dah mecing(?), gaya dah awesome! Capcus, go~!

…kenapa ada cowo' yang notabene punya rambut warna coklat dan rapi, dengan baju nutup dan sopan ada di kamar seorang Sanada Yukimura di pagi hari? Waduh, sepertinya awal ke-GaJe-an dari semua rentetan peristiwa GaJe akan dimulai ini…

.

.

To Be Continued (TBC)…

.

.


Kamus Dadakan~:

(1) 'Saru' itu artinya dalam Bahasa Indonesia itu...eng... gitu deh! (Gak tega ngasih tau)n *diikat Sasuke, t'rus dilempar ke sungai*

(2) Saibor Mone: tebek aja parodian aneime apaan... *digebuk*

(3) Quote temen kelas Saya! Mwehehehehehe~ *digeret buat dihajar*

(4) Hayo tebaaak~, parodian iklan apa itu~?

(5) Silahkan Anda tebak parodian joget apa... *kali ini, dihajar tanpa ampun*


Author: "Jeng-jeng-jeng~! Selesaaaai~!"

Sasuke: "Kenapa aku yang sial, Thor~? KENAPAAAAA~?!" *melas*

Shingen: "Korban iklan..." *bergumam sendiri*

Yukimura: "Waw, awal perjalananku dimulai! Adios!" *bawa ransel(?)*

Author: "..." *bingung liat Yukimura bawa ransel* "...au deh... Be-te-we, makasihyang udah meluangkan waktunya buat baa fic GaJe Saya~! Syukur kalo di fav. dan lain-lain sebagainya~! Ayo, mo kasih review, kritikan, sara, gosipan(?), bahkan FLAME-pun akan Saya terima! Asal gak pedas-pedas, ya...! Saya gak bisa makan pedas(?)... Ya, segitu aja dulu. Sampai jumpa di chapter selanjutnya~!"

.

.