Silently
Lee-Jii17
EXO Sehun-Luhan
OOC Typo yaoi
This fic is mine, so please don't do a copy-paste from my story
S.I.L.E.N.T.L.Y
Sehun berdiri, mematut bayangan dirinya didepan cermin besar di ruang latihan fakultas tari modern, ditemani dengan sebuah alunan musik bergenre jazz yang keluar dari speaker diruangan tersebut. Sesekali ia bergerak lincah mengikuti hentakan dan iringan musik dari dalam sana. Tapi kemudian gerakannya terhenti. Ia berdiri diam dan menunduk sementara tangannya berkacak pinggang. Terlihat sedikit ketidak puasan diwajahnya.
"Kenapa berhenti? Menurutku yang tadi itu lumayan bagus.." Suara sesseorang dari arah pintu menginterupsi kegiatan Sehun. Kai. Laki-laki berkulit agak gelap yang terlihat seksi itu, _yah, meskipun itu persepsi dari si pemilik kulit, tapi suka atau tidak memang harus Sehun akui hal tersebut memang benar_ tersenyum sebelum menghampirinya kedalam ruangan.
"Tidak.. Gerakannya belum benar.. " Sahut Sehun. Ia membenarkan rambutnya yang sedikit acak-acakan, tapi tetap terlihat tampan menurut Kai. Kai menaikkan sedikit alis matanya dengan heran.
"Apa? Teknikmu sudah bagus secara keseluruhan.."
Sehun mendengus dan duduk dengan kaki diluruskan dilantai. "Gerakan seperti itu tidak layak dipertunjukkan didepan umum Kai.. Kau pasti tau itu.."
"Panggil aku 'hyung'. Kalau kau tidak lupa, aku ini lebih tua darimu meski hanya empat bulan. Dan soal gerakanmu itu.. Memang bagus tapi kurasa mungkin memang benar Wei sonsaengnim tidak akan puas dengan gerakan dasar seperti itu.." Jawab Kai. Ia ikut duduk disamping Sehun.
"Kalau begitu kenapa bukan kau saja yang tampil di pementasan dua bulan lagi? Semua orang juga tau kalau kau adalah pemilik gerakan paling sempurna di universitas ini, oh, bahkan kau pernah memenangkan perlombaan tingkat nasional bukan? Kau juga menguasai balet, jazz, hip-hop dan juga popping.. Kau tau? Hal itu membuatku gila!" Gerutunya. Sehun samasekali tidak mengindahkan perintah Kai untuk memanggilnya dengan sebutan 'hyung'.
"Aku sudah terlalu sering mengikuti pementasan semacam itu disini. Aku juga yakin dosen dan mahasiswa lain sudah bosan melihatku."
"Bosan melihatmu? Tidak mungkin. Kau tau, yeoja-yeoja dari fakultas lain bahkan sudah membuat fansclub tersendiri untukmu."
"Benarkah? Itu luar biasa.." Jawab Kai santai. Ia tertawa kecil melihat raut wajah Sehun yang terlihat sedikit galak. Sehun hanya mengangguk dan mendesah muram.
"Jadi kenapa hyung tiba-tiba kesini kalau tidak untuk latihan?" Sehun bertanya sambil memperhatikan Kai dari atas sampai bawah. Yah, Kai sedang tidak menggunakan kaus longgar ataupun celana training untuk latihan saat ini.
Kai tersenyum senang mendengar Sehun memanggilnya 'hyung'. "Tidak. Aku hanya ingin memastikan apakah sahabatku ini masih hidup setelah hampir delapan jam mengurung diri didalam ruang latihan."
"Delapan jam?" Sehun melirik kearah jam tangannya yang tergeletak di meja. "Oh.. hyung benar.." Katanya dan ia tertawa.
"Ya. Kau tidak mau melanjutkan latihanmu lagi?" Tanya Kai. Sehun menjawabnya dengan sebuah gelengan.
"Tidak. Aku tidak bisa berkonsentrasi akhir-akhir ini.."
"Wae?"
"Dihitung mulai dari tiga hari yang lalu, setiap aku latihan, pasti ada seseorang yang melihatku dari kaca dipintu depan.." Balas Sehun sambil menunjuk kearah pintu dan kaca yang dimaksudnya.
Dahi Kai mengernyit bingung. Seseorang? "Nugu?"
"Mana aku tahu. Dia selalu melihatku dari sana. Berjam-jam lamanya dan itu sungguh mengganggu.." Balas Sehun dengan nada frustasi.
"Kenapa kau tidak tanyakan langsung saja kepada orang itu?"
"Aku juga berfikiran sama denganmu hyung. Tapi ketika aku akan menghampirinya dan membuka pintunya, dia akan langsung lari dariku. Bagaimana menurut hyung?"
"Aku tidak tau Oh Sehun.. Tapi yang biasanya lewat didepan ruangan ini adalah mahasiswa dari fakultas tari, bahasa dan theater arts.."
"Ohh.." Sehun hanya membalas singkat.
"Memangnya orang itu namja atau yeoja?" Tanya Kai, masih penasaran.
"Entahlah. Kalau kulihat dari gaya berpakaiannya, ia kelihatannya namja. Tapi wajahnya terlihat seperti yeoja.."
"Ada banyak mahasiswa dengan ciri seperti itu Sehun-ah. Baekhyun hyung dan Kyungsoo hyung juga termasuk.." Kai terkekeh mengingat nama Kyungsoo, mahasiswa fakultas seni vokal dan musik yang baru-baru ini sukses menjadi miliknya. Sehun hanya memalingkan bola matanya dengan bosan.
"Fans-fans yeojamu pasti kecewa berat karena seorang Kim Jong In yang keren dan berkarisma ternyata sudah memiliki kekasih.."
Kai mengangkat bahunya sedikit. "Kyungsoo hyung itu luar biasa. Suaranya benar-benar merdu saat ia sedang bernyanyi. Kau belum pernah mendengarnya?"
"Belum.."
"Kalau begitu biar besok kubawa dia kesini, agar ia bisa bernyanyi langsung didepanmu."
Sehun menatap Kai dengan tatapan aneh. "Tidak, terimakasih. Aku tidak punya waktu untuk itu.."
Kai pura-pura mendesah kecewa dan tertawa renyah. "Terserah kau saja."
.
.
.
.
Hari berikutnya Sehun kembali lagi ke ruang latihan. Tentu saja ia akan latihan lagi untuk memperbaiki gerakannya yang menurutnya masih berantakan itu. Dan lagi-lagi, orang yang kemarin diceritakannya pada Kai, kembali mengintipnya latihan.
Pada awalnya Sehun berusaha untuk acuh dan kembali fokus pada latihannya. Tapi lama kelamaan ia tidak tahan juga. Sehun sesekali melihat kearah pintu. Tapi yeoja.. eh, namja, ah sudahlah, Sehun juga tidak terlalu peduli_ itu masih belum beranjak dari tempatnya. Mata teduh dan wajah yang terlihat manis itu masih memandanginya dari sana. Sehun tidak pernah punya pemikiran bahwa ia memiliki fans atau semacamnya. Ia hanya takut gerakan dancenya terlihat aneh, yang membuat orang itu terus-terusan memandanginya.
Akhirnya Sehun menyerah dan berjalan kearah pintu. Ia kira orang itu akan langsung lari seperti biasanya. Tapi Sehun salah besar. Dia masih tetap berdiri disana bahkan sampai Sehun membuka pintunya yang ia kunci dari dalam hari ini.
"Kau siapa? Mau apa kesini?" Tanya Sehun pada orang dihadapannya dengan nada ketus. Ia baru menyadari bahwa mahasiswa entah dari fakultas apa yang ada didepannya ini ternyata lebih pendek darinya. Dan benar, meskipun wajahnya terlihat manis dan feminim, tapi ia yakin bahwa orang yang didepannya ini adalah seorang namja.
Sehun menatapnya dari atas sampai bawah. 'Mungkin mahasiswa baru, atau mahasiswa semester satu dua dan semacamnya..' Pikirnya dalam hati.
"Kenapa kau tidak mau menjawab?" Tanya Sehun lagi.
Namja bertubuh mungil itu terlihat takut. Ia kemudian membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan dari Sehun. Tapi sepertinya ia mengurungkan niatnya dan kembali terdiam dan menunduk. Mata Sehun menyipit.
"Kenapa kau malah diam? Jawab aku!" Katanya, setengah membentak. "Kalau kau tidak punya urusan disini sebaiknya kau pergi saja dan jangan ganggu aku!"
Sehun melihat namja didepannya itu agak sedikit kaget dengan bentakannya. Ia menunduk, membungkuk sedikit dan kemudian pergi meninggalkan Sehun. Sehun mendengus kesal.
"Namja aneh.."
.
.
.
.
"Kenapa dengan wajahmu itu? Kau terlihat kesal.." Seru Chanyeol cepat saat melihat Sehun datang menghampiri mejanya dan menarik kursi yang ada dihadapannya.
Sehun duduk tepat didepan Baekhyun yang berada disamping Chanyeol. Sehun menghela nafas dengan malas. Sejujurnya ia samasekali tidak berminat untuk menceritakan masalahnya pada pasangan moodmaker dihadapannya ini.
"Ekspresimu persis seperti berang-berang yang gagal ber-hibernasi di musim dingin.." Balas Baekhyun, dan Sehun mendelik galak kearah namja berwajah cute yang sebenarnya lebih tua dua tahun darinya itu.
"Wow, wow, tahan Sehun-ah, kau boleh galak-galak kepadaku atau pada Kai, tapi tidak dengan dia. Arra?" Chanyeol menunjuk Baekhyun dengan isyarat matanya. Sehun mendengus kesal sementara Baekhyun tersenyum puas didepannya. "Nah, sekarang ceritakan padaku apa masalahmu sampai kau terus-terusan cemberut di hari yang cerah seperti ini." Desak Chanyeol.
"Kai hyung tidak menceritakannya pada kalian?" Tanya Sehun heran. Biasanya si Kamjjong itu samasekali tidak bisa menjaga mulutnya dan senang sekali bergosip akhir-akhir ini. Mungkin tertular sifat Kyungsoo.
"Ani. Dia tidak mengatakan apapun.." Balas Baekhyun cepat.
Sehun mengangkat bahu tak peduli. "Tidak ada apa-apa.."
Chanyeol dan Baekhyun hanya menatap Sehun dengan bingung dan kemudian kembali meneruskan obrolan mereka berdua yang tadi sempat terputus saat Sehun datang dan tiba-tiba duduk dihadapan mereka berdua tanpa mengucapkan salam apapun. Sehun mendesah berat. Ini sebabnya ia tidak terlalu senang berada didekat Chanyeol saat namja bermarga 'Park' itu sedang bersama Baekhyun. Karena ia tidak akan terlalu dianggap disana. Tentu saja karena Chanyeol sibuk ber-lovey dovey dengan Baekhyun.
Sehun menyesap sedikit jus buah kalengan yang tadi ia beli dan menatap keliling kafetaria yang memang sedang ramai. Banyak mahasiswa yang berlalu lalang membawa makanan, minuman dan sebagainya. Dan juga.. Oh, oh! Sehun meletakkan kaleng minumannya dimeja. Matanya melebar sedikit. Ada namja itu di kios kimchi, namja yang selalu mengintipnya saat sedang latihan. Sehun berusaha menajamkan penglihatannya. Benar, itu dia. Bahkan baju yang dipakainya masih sama. Hanya saja sekarang ia mengenakan hoodie berwarna biru muda.
"Hei, hei.." Sehun menarik lengan baju panjang Chanyeol untuk menarik perhatiannya.
"Apa?" Tanya Chanyeol bingung.
"Namja itu. Siapa?" Tanya Sehun sambil menunjuk namja yang ia maksud dengan dagu panjangnya.
"Nan mollayo.." Jawab Chanyeol enteng. "Kau tau Hyunnie?" Chanyeol beralih pada Baekhyun.
Baekhyun ikut melihat kearah yang ditunjukkan Sehun. "Ohh, namja itu? Namanya Xi Luhan. Ia fakultas seni vokal dan musik."
"Berarti ia sama sepertimu?" Tanya Chanyeol lagi. Baekhyun mengangguk.
"Ne. Tapi ia berada dikelas yang berbeda denganku. Kalau aku tidak salah, Xi Luhan itu sekelas dengan Kyungsoo-ah."
Sehun mengangguk paham sementara Chanyeol menatapnya penuh selidik. "Kenapa kau ingin tau tentang namja itu Sehun-ah? Kau menyukainya yaa? Tak kusangka kau sudah de.. Aduh!" Perkataan Chanyeol terputus saat Sehun menginjak kakinya. "Ya! Sakit, bodoh!" Serunya kesal.
"Lalu, Baekhyun hyung, apalagi yang kau tau dari dia?" Sehun bertanya penuh rasa ingin tahu, samasekali tidak menghiraukan Chanyeol yang masih mengaduh kesakitan.
"Luhan itu mahasiswa pindahan dari China. Kudengar ia pernah mendapat beasiswa di Seoul School dulu. Hebat sekali ya?"
"Jinjja?" Chanyeol mulai tertarik. Chanyeol dulu ingin sekali bisa menjadi murid di Seoul School. Tapi saat tes masuk, ia gagal. Hal yang patut disyukuri menurut Sehun. Menurutnya sekolah bergengsi se-Korea Selatan itu pasti akan langsung runtuh jika ada murid seperti Chanyeol disana.
"Ne. Hanya saja.." Baekhyun tidak meneruskan kata-katanya.
"Hanya saja apa?" Sehun semakin penasaran.
"Ia mahasiswa fakultas seni vokal dan musik, tapi ia tidak bisa bicara.. Maksudku, ia bisu.."
"Mwo?!" Sehun dan Chanyeol berseru bersamaan.
"Bagaimana bisa seorang mahasiswa fakultas seni vokal dan musik tidak bisa menyanyi, bahkan tidak bisa bicara?" Chanyeol memelankan sedikit suaranya.
"Tapi dari berita yang kudengar, dia sebenarnya tidak menderita bisu permanen.."
Chanyeol bertopang dagu. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.."
Baekhyun berdeham dan mulai bercerita.
"Dia sebenarnya normal, bisa berbicara seperti kita. Tapi dua tahun lalu saat ia pulang ke Cina, terjadi perampokan dirumahnya. Kedua orangtuanya dibunuh didepan matanya sendiri. Sejak saat itu ia shock dan berhenti berbicara.." Baekhyun menjelaskan dengan suara dipelankan dan nada kasihan yang terdengar jelas.
Sehun dan Chanyeol sama-sama terhenyak mendengar fakta yang baru saja mereka dengar. Sehun menolehkan kepalanya ke belakang, kearah Xi Luhan. Namja itu sekarang sedang duduk sendiri dan memakan makanannya di meja pojok. Sesekali namja yang baru ia ketahui bernama Luhan itu menatap ke kaca jendela besar disampingnya dan hanya mengaduk-aduk makanannya dengan bosan. Sehun menunduk dan mulai merasa bersalah karena sudah membentak-bentak Luhan tadi. Luhan bukannya tidak mau menjawab pertanyaannya saat diruang latihan tadi. Luhan tidak bisa menjawab. Dan sekarang Sehun hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri.
"Sebenarnya suara Luhan sangat bagus. Ia pernah menyanyi di pementasan dua tahun lalu, tiga bulan sebelum insiden menyedihkan itu terjadi." Baekhyun masih menjelaskan, dan Sehun mulai mendengarkan kata-kata Baekhyun lagi.
"Dia pernah menyanyi?"
"Ne. Tapi di pementasan bulanan mahasiswa seni vokal dan musik, bahasa, teater dan performance art. Jadi kalian dari fakultas seni tari modern tentu saja tidak melihatnya karena fakultas kalian kan diliburkan pada hari itu.."
Sehun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya paham.
"Saat itu aku bertanya-tanya, siapa yang mempunyai suara sehalus itu?" Baekhyun menghela nafasnya. Ia melihat kearah Luhan yang ternyata sudah menghentikan acara makannya dan sedang membaca buku sekarang. "Sayang sekali aku tidak bisa mendengar suaranya lagi.."
Sehun memainkan kaleng minumannya di meja dan kembali merasa bersalah.
"Tapi biarpun begitu, kudengar banyak yang mengincarnya juga.." Baekhyun mulai berbisik-bisik. Dan Chanyeolpun mulai ikut tertarik kedalam pembicaraan Baekhyun yang sekarang juga senang bergosip. Alasannya sama. Tertular oleh kebiasaannya Kyungsoo.
"Benarkah?"
Baekhyun mengangguk semangat. "Kau tau Kris? Wu Yi Fan? Mahasiswa dari fakultas theater arts?"
"Ne, aku tau.."
"Kudengar ia sebenarnya juga menyukai Luhan. Padahal Kris sudah punya kekasih. Huang Zi Tao, dari fakultas seni beladiri yang tahun lalu memenangkan medali perak di olimpiade nasional, ingat?" Tanya Baekhyun. Chanyeol mengangguk semangat.
"Dan juga kau tau Joon Myeon Sonsaengnim? Ia pernah hampir membatalkan pertunangannya dengan Yi Xing Sonsaengnim, dosen seni tari tingkat enam karena ia jatuh cinta dengan Luhan itu.."
Sehun bertopang dagu. Ia tidak terlalu tertarik dengan dua orang sahabatnya yang sedang sibuk bergosip itu. Matanya masih terarah kepada Luhan.
"Tapi sayangnya, Luhan tidak tertarik dengan kedua orang itu karena ia sudah punya orang yang disukai.. Katanya sih begitu.."
"Woaa, ia berani menolak Kris? Luar biasa.." Seru Chanyeol kagum. Sehun melempar kaleng minumannya yang sudah kosong ke tempat sampah yang berada di dekatnya dan dengan sigap mengambil tasnya yang terletak dibawah kursi.
"Oke, teman-teman. Aku pergi dulu. Aku masih banyak urusan. Silahkan lanjutkan saja acara bergosip kalian. Daah!" Kata Sehun tersenyum. Ia kemudian berjalan cepat meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol ke arah ruang latihan.
Chanyeol menghela nafas. "Hhh.. Anak itu.." Katanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sok bijak. "Lalu, memangnya siapa orang yang Luhan sukai itu?" Tanya Chanyeol setelah matanya kembali beralih kepada Baekhyun.
Baekhyun hanya tersenyum simpul. Ia mengarahkan jari telunjuknya pada punggung seseorang yang sedang berjalan membelakangi mereka tak jauh dari sana, namja yang tadi baru saja pergi dari hadapan Chanyeol dan Baekhyun.
"Sehun. Luhan menyukai Sehun-ah.."
.
.
.
.
T.B.C
