FALL-FELL-FALLEN

Pairing:

Yunjae

Rated:

M

Genre:

Comedy, Romance, Hurt/Comfort

Disclaimer:

Semua karakter milik Tuhan dan milik mereka sendiri.. maxy cuma minjem nama… ide cerita murni dari pemikiran maxy dan ini semua hanya fiksi… ^_^


.

Annyeong... I'm BACK... TEEETT.. TTOOOTTTT... TOOTTEEETTTT... hehehehhe

Adakah yang merindukan maxy? Hohohooho #ngarep

Deep bow dan peluk sayang dari maxy untuk teman-teman semua yang selama ini membaca, mereview, memfavo ataupun memfolow FFF... tanpa masukan dan saran dari teman-teman, tak akan ada maxy yang sekarang. Gomawo all.. #deep bow

Ryukey, YunHolic, aliensparkdobi, kiki aquamarine, chantycassie, Mayasari, Vic89, Jungna, Rizuki Is Fujo Uchiha, ifa p arunda, okoyunjae, littlecupcake noona, cminsa, Vivi, jema agassi, vampireyunjae, Milkyu, wiendzbica, leeChunnie, Ria1, Ria2, heesy, Aaliya Shim, zhoeuniquee, manize83, nonapanda, nin nina, adityaaja, kyoarashi57, narayejea, Clein cassie, YunJaeee Shipper, Elzha luv changminnie, BOOBEAR9095, FiAndYJ, rizkyamel63, heehee, Jung Jaehyun, min, luthfieannha aryhanhiiey, kkoRigka, insun taeby, Yunjae heart, Kim Rean, quinniee, danactebh, mguest, boojaebear2601, zenimperio, aiska, AmyKyuMinElf, yoshiKyu, Dennis Park, cindyshim07, miss leeanna, AegyaCho, Rly C JaeKyu, Neng, irengiovanny, hanasukie, henyani, rinayunjaerina, dhian930715ELF, peachpetals, Mimi2608, Eternal YunJae, queen harkyu, ShinJiWoo920202, Nieyunjae, ichigo song, redyna90, BooBear, oppy, rizqicassie, wereyeolves, 3kjj, meirah.1111, Naritha, edelweis ceria, lipminnie, ucie cassiopeia, YumiYJs, Andini010196, jae sekundes, diamonds, nickeYJcassie, Ristinok137, YunjaeDDiction, lalaKIM, anagyunjae, collitha, yh-jjyunjae, Yuu si fujoshi, zhe, Chie Na OrangeL, Mikko-chan, good witches, kimfida62, Nam Min Seul, kimfida62, Zheyra Sky, FNPcassieyj, darmata nr, NishaRyeosomnia, Boo Bear Love Chwang, irna lee 96, HunHanCherry1220dan para guest.

Jongmal gomawoyo untuk doa dan dukungannya selama ini. Maxy sayang kalian.. #hug

Note: Masih seperti yang dulu yaitu Jangan baca cepet-cepet, baca sesuai EYD yang diberikan, biar lebih nendang rasanya. Tapi maxy gak maksa kok, hanya ngasih saran.. ^_^

Warning : siapin SIMNC... pasti tahu kan maksudnya? #wink

Yuk dah langsung saja...

Happy reading and don't forget to give your lovely review ne...

I love u.. :)

.

.


.

.

'I don't want anything more, i just want things to be like this and we would be together forever... Jae... Just stay with me and I'll protect you... forever'

- Jung Yunho –

'There would not be me if not for you, my other half, Jung Yunho'

- Kim Jaejoong -

.

.

FALL-FELL-FALLEN

.

EPILOG

.

.

"Changmin, ambilkan air putih.. aku haus sekali"

"Aigooo, hyung... ini sudah botol yang ke-4... kau hanya terlalu grogi... tariklah nafas dalam-dalam, bernafaslah dengan pelan hyung..." ucap Changmin sambil memegang bahu Yunho.

Yunho kemudian melakukan ucapan Changmin, menarik dan menghembuskan nafas perlahan. Mungkin Changmin benar, ia terlalu gugup.

Bagaimana tidak gugup jika beberapa menit lagi, ia akan mengucapkan janji suci didepan para saksi.

Ya... 5 menit lagi Yunho akan menikah dengan Jaejoong.

Setelah perjalanan cinta mereka yang penuh perjuangan, akhirnya tiba bagi mereka untuk mengucap janji suci.

Pagi ini, disalah satu kota kecil di Prancis, Yunho dan Jaejoong akan mengucap janji suci dengan dihadiri keluarga dekat. Tak banyak yang diundang memang, karena Yunho dan Jaejoong memang ingin pernikahannya sederhana dan dihadiri keluarga dekat saja.

Yunho melirik jam tangannya, 5 menit lagi ia akan berada di altar bersama Jaejoong, tapi keluarganya belum ada yang datang, termasuk Yoochun. Ponsel Yoochunpun sulit untuk dihubungi. Hal ini pula yang sebenarnya membuat Yunho cukup cemas. Apakah appa dan ummanya tak akan datang?

Memang Mr. Jung telah memberikan restu, tapi siapa yang tahu seberapa dalam luka yang dirasakan Mr. Jung. Mampukah keluarganya menyaksikan pernikahannya yang sedikit (?) tak biasa ini?

Satu minggu yang lalu Yunho telah mengabarkan hari bahagia ini, ia bahkan juga telah membelikan tiket dan menyiapkan segala akomodasi untuk keluarganya agar bisa melihatnya mengucap janji suci yang akan ia lakukan sekali dalam seumur hidupnya. Namun hingga 5 menit sebelum acara sakral itupun dimulai, belum ada satupun keluarga datang. Apakah keluarganya masih belum bisa menerima keputusannya?

"Hyung, Sudah waktunya" ucap Changmin mengigatkan.

Yunho tersenyum dan mengangguk, "Jaejoong sudah siap?"

Changmin mengangguk

Yunho menghembuskan nafas dalamnya, sekali lagi ia melihat jam tangan yang dipakainya, nampak gurat kesedihan di wajahnya. "Apa mereka masih belum datang?" gumam Yunho yang nyaris tak terdengar

Changmin memandang Yunho diam, ia sangat tahu apa yang membuat Yunho memasang wajah seperti itu di hari bahagianya ini. Changmin mendekati Yunho, "Mereka akan datang hyung... percayalah..." ucap Changmin sambil menepuk bahu Yunho, mencoba menenangkan.

Yunho nampak mencoba tersenyum meski terlihat kaku dan dengan tatapan mata yang nampak nanar.

Bukannya Changmin tak tahu kesedihan yang dirasakan Yunho, mungkin memang masih sulit bagi keluarga Yunho untuk menerima keputusan yang Yunho ambil tapi bukankah semua konsekuensi dari pilihan yang diambil Yunho sudah sangat Yunho ketahui sebelumnya? Dan sekarang Yunho sedang menapaki jalan yang telah ia pilih. Yunho tak salah, keluarga Yunhopun juga tak salah. Tidak ada yang salah dalam hal ini tapi semua itu butuh keberanian.

Sekali lagi Changmin menepuk bahu Yunho, "Nah.. kajja.." ucapnya sambil tersenyum memberikan semangat.

Yunhopun tersenyum dan mengangguk. Ia menarik nafas dalam-dalam serta menghembuskannya perlahan sebelum akhirnya keluar ruangan menuju altar.

Perlahan Yunho berjalan di atas karpet merah yang telah tertata apik. Kanan dan kirinya di kelilingi bunga lili dan mawar merah. Kursi putih berjajar rapi, dengan sebuah piano disebelah altar. Meskipun tertata sederhana namun dekorasi terlihat begitu anggun.

Tak hanya itu, kehidmatan para tamu undanganpun juga nampak terasa. Beberapa kerabat Jaejoong yang telah datang duduk rapi dengan memakai jas dan gaun bernuansa putih. Nampak Mrs. Kim berada di bangku paling depan dan memandang Yunho dengan penuh antusias.

Yunho berjalan dengan gagah, balutan jas hitam dengan kemeja putih, dihiasi dasi kupu-kupu hitam, dan didukung dengan tubuh yang sempurna membuat Yunho benar-benar terlihat sangat tampan.

Senyuman dan tepuk tangan meriah mengiringi langkah Yunho menuju altar.

Tak hanya itu, dentingan piano yang dimainkan oleh Junsu mengalun dengan sangat indah, membuat suasana menjadi semakin khidmad dan mengharukan. Jika Yunho tak mampu mengendalikan diri, pasti ia sudah meneteskan air mata sedari tadi, karena sedari tadi matanya sudah berkaca-kaca.

Tak terasa Yunho sudah sampai di altar. Senyumnya mengembang kepada seluruh tamu yang datang.

Dentingan piano semakin mengalun indah.

Tak lama setelah itu, Jaejoong memasuki ruangan dengan didampingi oleh Changmin.

Jaejoong memakai jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam. Rambut almondnya terlihat sangat harmonis dengan bibir merah cherry dan jas putih yang dikenakannya. Senyum indah terus merekah di bibir Jaejoong dengan pipi yang dihiasi semburat merah, membuatnya terlihat semakin menawan. Jaejoong benar-benar telihat sangat tampan sekaligus cantik dalam waktu yang bersamaan. He's like an angel...

Yunho melihat Jaejoong yang semakin mendekat kepadanya dengan penuh rasa syukur.

Sungguh, Jaejoong benar-benar anugrah bagi Yunho.

Dentingan piano semakin mendayu-dayu... membuat semua undangan terbawa suasana.

Jaejoong sampai, Changmin kemudian menempatkan diri dalam posisinya.

Dentingan piano terhenti

Semua diam

Hening

"Saya, Jung Yunho, akan selalu mencintai, menyayangi, melindungi dan berbagi suka duka bersama Kim Jaejoong hingga maut memisahkan."

"Saya, Kim Jaejoong, akan selalu mencintai, menyayangi, menemani, dan berbagi suka duka bersama Jung Yunho hingga maut memisahkan"

Yunho dan Jaejoong membalikkan tubuh mereka, saling berhadapan satu sama lain. Kedua tangan Yunho memegang tangan Jaejoong.

"Menualah bersamaku Kim Jaejoong, percayalah padaku, bahagialah bersamaku, sandarkan letihmu dan bagilah bebanmu bersamaku. Aku akan melindungimu, kita akan melangkah beriringan, berdua bersama hingga maut memisahkan. Do you?" Janji Yunho sambil memandang lekat mata Jaejoong.

Mendengar ucapan Yunho membuat Jaejoong meneteskan air mata, lagi-lagi Jaejoong tak mampu menahan laju air matanya. Ia sangat bahagia, ia sangat bersyukur telah bertemu Yunho. Tak ada keraguan bagi Jaejoong untuk menjawab, "Yes, I do..."

Yunho tersenyum dan salah satu tangan memegang pipi Jaejoong lembut, "Saranghae"

"Nado saranghae, Yunhoya" ucap Jaejoong bahagia

Changmin mulai mendekati Yunho, membuka sebuah kotak yang berisikan sepasang cincin pernikahan. Cincin emas putih dengan berlian hitam yang dipesan dengan desain khusus menjadikan indah ditangan pemakainya.

Yunho mulai menyematkan cincin di jari manis Jaejoong, begitujuga dengan Jaejoong yang melakukan hal yang sama.

CUP

Yunho mengecup sekilas bibir Jaejoong

Riuh tepuk tangan dan sorak sorai penonton meramaikan ruangan.

Yunho memeluk erat Jaejoong sebelum keduanya membungkuk hormat kepada keluarga yang sudah datang memberikan restu kepada mereka.

Yunho menoleh ke sudut kanan. Kursi yang disediakan untuk keluarga Yunho tetap kosong.

Sedih

Sangat sedih

"Yun" Jaejoong menarik tangan Yunho.

Yunho menoleh ke arah Jaejoong

Jaejoong menunjuk ke arah pintu masuk

Yunho memandang ke arah yang ditunjuk Jaejoong

Dan

DEG

Mr. Jung, Mrs. Jung dan Yoochun berdiri di ambang pintu, mereka tersenyum ke arah Yunho. Mereka memang datang terlambat tapi mereka masih cukup beruntung karena sempat mendengarkan janji suci yang diucapkan oleh Yunho dan Jaejoong.

Air mata Yunho yang sedari tadi di tahannya akhirnya tumpah sudah. Rasa was-was dan khawatir yang hinggap di diri Yunho sedari tadi menjadi lenyap seketika. Kebahagiaan yang berlipat ganda di rasakan Yunho hari ini. Senyum lebar mengembang sempurna di bibir berbentuk hati itu, "Gomawo appa, umma, Yoochuna" ucapnya lirih.

.

.

.

KLIK

Suara pintu kamar terbuka

Jaejoong menoleh ke sumber suara dan kemudian iapun tersenyum

"Mereka sudah menunggu di bawah"

Jaejoong mengangguk, "Kajja, kita turun"

SREKK

TAP

DEG

Yunho mengunci Jaejoong dengan kedua tangannya pada dinding dekat pintu

Jaejoong tersenyum, "Apa yang kau lakukan sekarang, Jung... bukankah mereka sedang menunggu kita?"

Yunho hanya tersenyum dan mengabaikan ucapan Jaejoong. Iapun mulai mendekatkan bibirnya pada bibir Jaejoong.

Jaejoong yang sangat tahu maksud Yunho hanya diam dan mulai menutup matanya

Hembusan nafas Yunho semakin keras menerpa wajah Jaejoong, ini menunjukkan bahwa jarak keduanya benar-benar sangat dekat

Dan

"HYUUUUUNNNGGGGGG... AIGOOOOO.. pantas saja kalian lama... aku sudah sangat lapar... cepatlah turun... Aiisshhhh..." suara Changmin melengking di ambang pintu kamar yang mau tak mau menggagalkan aksi Yunho.

"DAMN" Yunho memandang Changmin geram sedangkan Jaejoong hanya bisa tertawa tak percaya.

Yunho menatap Changmin dengan tatapan tak suka.

"Kenapa memandangku seperti itu... Jja... cepat turun.. aku sudah sangat lapar " ajak Changmin dengan memasang wajah polos dan tak berdosa sebelum mulai membalikkan tubuhnya dan berjalan menuruni tangga.

Yunho tak menjawab, mengabaikan ajakan Changmin, ia hanya ingin sebentar saja mencium cherry lips Jaejoong yang nampak sangat menggoda. Yunho mulai mendekatkan bibirnya lagi kepada Jaejoong.

"Hei.." gumam Jaejoong sambil tersenyum

"Just one kiss" ucap Yunho dengan suara huskynya

Jaejoong tersenyum dan memegang pipi Yunho dengan lembut, matanya menatap mata Yunho yang sedang menatapnya dengan tatapan memohon.

CUP

Jaejoong mengecup bibir Yunho singkat.

Yunho tersenyum, "I can't count it... I want one kiss in a proper ways" bisik Yunho seduktif.

Jaejoong terkikik, ia tahu, bukan kecupan yang Yunho inginkan. "Show me a proper kiss then." Ucap Jaejoong tak kalah seduktif. Tangannya mulai bergelayut manja pada leher Yunho. 'Setidaknya tidak akan membutuhkan waktu lama jika hanya ciuman singkat sebelum menemui kelurga di lantai bawah untuk makan malam' ucap Jaejoong dalam hati sebelum akhirnya mulai menarik leher Yunho agar segera mendekat dan menciumnya.

Yunhopun tersenyum dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir Jaejoong. Bibir Jaejoong benar-benar candu bagi Yunho. desiran halus dirasakan keduanya ketika bibir mereka baru saja bertemu. Yunho hendak menyesap bibir Jaejoong

Namun

Tiba-tiba

"HYUNGGGG... AIGOOOOO... KENAPA MASIH DISITU JUGA? KAJJJAAAAAA... AKU SUDAH LAPAR... SANGAT-SANGAT LAPAR.. KAU TEGA MEMBIARKANKU KELAPARAN.. IT'S NOT HUNGRY ANYMORE... IT'S STARVING, HYUNG... STAR-VING.. SO PLEASE SAVE ME...!" teriak Changmin melengking. Ya.. ternyata Changmin yang sempat sampai di lantai bawah harus kembali karena melihat Yunho dan Jaejoong tak ada di belakangnya. Dan beginilah sekarang, Changmin berada diambang pintu sambil menggeleng dan berkacak pinggang.

Sungguh Changmin memang berjasa banyak dalam hubungan Yunho dan Jaejoong, he's a Yunjae's cupid but he's like an evil now. Poor Yun.. -.-'

"BWAHAHAHAHAHAHHA" Tawa Jaejoong pecah juga ketika melihat wajah frustasi Yunho

"SHIM CHANGMIIINNNNNNN...!" Teriak Yunho geram

Namun Changmin hanya bisa tertawa terbahak-bahak sambil berlari menyelamatkan diri menuju ruang makan.

.

.

.

Makan malam bersama terlewati dengan sangat menyenangkan. Semua orang terlibat dalam pembicaraan yang hangat sambil menyantap makan malam yang sangat lezat.

Mrs. Jung terus berbincang akrab dengan Mrs. Kim sambil sesekali Mr. Jung ambil bagian. Yoochun terlibat pembicaraan yang akrab dengan Changmin, Junsu, Jaejoong dan Yunho.

Junsu?

Bukankah Junsu adalah sekretaris Jaejoong? Ya, selain sekretaris Jaejoong, Junsu adalah sepupu Jaejoong dan dia sangat dekat dengan Jaejoong terlebih semenjak peristiwa Jaejoong dengan Yunho yang membuat Jaejoong jarang masuk kantor. Selama Jaejoong tak masuk kerja, Junsulah yang membantu semuanya. Inilah yang membuat keduanya menjadi semakin dekat. Jadi tak ayal jika Junsu berada di mansion yang sama dengan Jaejoong.

Jaejoong sengaja menyewa mansion mewah di Prancis untuk tinggal para anggota keluarga yang datang ke acara pernikahannya. Memang tak sedikit biaya yang dikeluarkan Yunho dan Jaejoong untuk pernikahan mereka. Awalnya Jaejoong ingin menanggung semua biaya pernikahannya namun Yunho tetap memaksa untuk membagi semua biaya berdua. Memang gaji Yunho tak sebanyak uang yang dimiliki Jaejoong, namun setidaknya tabungannya selama ini cukup untuk mewujudkan pernikahan impian keduanya. Meskipun mahal, tapi biaya yang dikeluarkan sebanding dengan kebahagiaan yang mereka rasakan.

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam.

Mr. Jung, Yunho dan Jaejoong berkumpul di ruang tengah.

Yoochun, Changmin dan Junsu sedang sibuk bermain game di kamar Changmin.

Sedangkan Mrs. Jung dan Mrs. Kim sibuk di dapur menata makanan ringan.

Jaejoong duduk disofa, diantara Mr. Jung dan Yunho. Tak bisa dipungkiri jika Jaejoong masih sedikit canggung dengan Mr. Jung namun ia berusaha bersikap sebiasa mungkin.

"Appa ingin aku buatkan minuman hangat" ucap Jaejoong memecahkan keheningan.

Mr. Jung yang semula sedang konsentrasi melihat acara TV kemudian menoleh kearah Jaejoong yang berada persis di sebelah kanannya.

Tak hanya Mr. Jung, Yunhopun juga menoleh ke arah Jaejoong yang duduk disebelah kirinya. Yunho sangat tahu jika Jaejoong sedang mencoba dekat dengan appanya. Meski terdengar kaku dan canggung namun setidaknya Jaejoong telah berusaha. Memang Jaejoong masih sedikit takut dan belum terbiasa berbincang dengan namja yang baru saja menjadi appanya itu, mengingat tak pernah ada percakapan antara keduanya sebelumnya selain kemarahan Mr. Jung waktu itu dan monolog Jaejoong saat Mr. Jung tidur di rumah sakit.

Hening

Mr. Jung tak segera menjawab

Jaejoong mulai menggigit bibir bawahnya cemas, sedangkan Yunho memandang Mr. Jung seolah sedang menunggu respon Mr. Jung.

Mr. Jung sekilas memandang Yunho yang sedang memperhatikannya, kemudian memandang Jaejoong yang nampak sedikit takut. Tak lama setelah itu Mr. Jung tersenyum, "anni.. tidak perlu... jangan terlalu lelah, tidak baik untuk kesehatanmu" ucap Mr. Jung sambil memegang tangan Jaejoong yang ternyata sangat dingin.

DEG

Jaejoong cukup kaget dengan ucapan dan perlakuan Mr. Jung. Mr. Jung memperlakukannya dengan sangat lembut sekarang membuat perasaan takutnya sedikit memudar. Benar apa yang dikatakan Yunho, jika Mr. Jung sebenarnya adalah appa yang baik. Namun meski begitu, ia tetap masih belum bisa menghilangkan kecanggungannya, duduk didekat Mr. Jung seperti ini membuatnya terus berkeringat dan jantungnya sedari tadi berdetak sangat kencang.

"Apa aku perlu mengambilkan sesuatu untuk appa?"

Mr. Jung menggeleng. "Anni.. tetaplah disini, aku ingin kau menemaniku menonton televisi" ucap Mr. Jung sambil tersenyum hangat.

"Ne.. appa" ucap Jaejoong dengan jantung yang terus berdegup kencang.

Hening

Canggung

"Jae"

"Ne, appa"

"Apa aku membuatmu takut?"

DEG

"Appa" Yunho menginterupsi

Jaejoong memegang tangan Yunho seolah berkata ia tidak apa-apa.

Yunho diam sedangkan Jaejoongpun memandang Mr. Jung dan menggeleng, "Anni appa.." Jaejoong memberi jeda, "mmm... hanya masih belum terbiasa. Mianhe jika sikapku membuat appa tidak nyaman." lanjutnya sambil tersenyum kaku.

Mr. Jung tersenyum namun tak berkata apapun, matanya lurus memandang acara televisi.

Hening kembali

Canggung

15 menit berlalu

Hanya suara dari arah TV yang terdengar.

Entahlah, sepertinya pikiran ketiga namja yang duduk dalam satu sofa ini sedang tak sejalan dengan acara televisi. MC di acara TV yang sedang mereka tonton sedang tertawa karena ada sesuatu hal yang lucu namun ketiga namja itupun tak ada yang tertawa sama sekali.

Benar-benar canggung.

Tangan Yunho perlahan memegang tangan Jaejoong, ia sangat tahu jika Jaejoong tak tenang. Jaejoong menoleh ke arah Yunho dan tersenyum kaku.

"Apa kau lelah?"

"Sedikit"

"Kau ingin istirahat?" tanya Yunho lembut

Jaejoong menggeleng, "Anni.."

Yunho melepaskan jaket tipis yang sedari tadi ia pakai dan meletakkan di bahu Jaejoong. "Tanganmu sangat dingin... kau seharusnya tak memakai kaos ini tadi"

Pipi Jaejoong memerah, Yunho selalu memperlakukannya dengan sangat lembut. "Gomawo"

Yunho tersenyum dan mengangguk, tangan kirinya menggenggam erat tangan kanan Jaejoong, mencoba memberikan ketenangan dan kehangatan. Tak banyak yang bisa Yunho lakukan untuk menenangkan Jaejoong dalam situasi seperti ini. Yunho hanya bisa berdoa jika hubungannya dengan keluarganya dan hubungan Jaejoong dengan keluarganya bisa membaik seiring dengan berjalannya waktu. Meski restu sudah ia terima, tapi bukankah semua membutuhkan waktu untuk saling terbiasa?

Mata Yunho sekilas bertatapan dengan mata Mr. Jung yang ternyata sedaritadi sedang memperhatikannya. Mr. Jung tersenyum memandang semua kejadian tadi. Ia sungguh mampu merasakan bahwa putranya benar-benar menyayangi Jaejoong.

"Jae"

Jaejoong menoleh, "Ne appa"

"Meski kita belum terlalu dekat dan kita jarang bicara satu sama lain, tapi aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyayangimu"

DEG

"Mungkin kau benar, kita belum terbiasa satu sama lain. Kesan terakhir yang aku berikan kepadamu mungkin membuatmu menjadi takut kepadaku" lanjut Mr. Jung sambil tersenyum

"Appa" gumam Jaejoong lemah

"Kau putraku sekarang dan aku appamu.. mungkin aku sedikit kolot, aku juga tak pandai menunjukkan apa yang ada di pikiranku tapi bisakah kau memaklumi namja tua ini? Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku menyayangimu seperti aku menyayangi putraku sendiri."

DEG

Mata Jaejoong mulai berkaca-kaca, mulutnya terasa kelu, tak mampu berkata apa-apa.

"Aku sudah sangat tua untuk melakukan banyak hal. Mungkin tak akan banyak waktuku untuk menemani kalian. Jadi selama aku masih diberi kesempatan untuk menemani kalian, bisakah kau mengabulkan satu permintaanku?" ucap Mr. Jung sambil menatap Jaejoong

Jaejoong mengangguk pasti

"Bahagiakan putraku dan berjanjilah bahwa kau akan bahagia bersamanya. Salinglah menguatkan satu sama lain, jalan didepan kalian tak akan mudah. Tapi ingatlah, restuku hanya untuk melihat kalian bahagia.. jadi kalian harus tetap bahagia"

TES

Air mata Jaejoong jatuh begitu saja ketika mendengar ucapan Mr. Jung. Ia benar-benar tersentuh dengan ucapan Mr. Jung. Tak pernah sebersitpun pikiran bahwa Mr. Jung akan mengatakan hal seperti itu kepadanya.

"Appa" Yunho bergumam dengan suara yang tercekat dan mata berkaca-kaca.

Mr. Jung memandang dua namja tampan yang sedang meneteskan air mata didepannya itu dengan tersenyum, "Pabbo...Kenapa kalian menangis?"

Jaejoong dan Yunho tersenyum dan mengusap air mata mereka yang entah mengapa sulit untuk berhenti.

Mr. Jung tertawa kecil, "Berhentilah menangis... ummamu akan memarahiku nanti." Canda Mr. Jung.

Yunho dan Jaejoong terkekeh meski dengan air mata yang tak kunjung berhenti. Mereka benar-benar sangat bahagia sekarang. Mereka bangga memiliki appa seperti Mr. Jung.

Meski tak ada yang tahu seberapa dalam luka yang dirasakan Mr. Jung, namun yang Yunho dan Jaejoong tahu bahwa Mr. Jung mampu memberikan kasih sayang yang sangat besar untuk mereka berdua... Mr. Jung mampu mengesampingkan kepedihannya untuk melihat putranya bahagia, karena kebahagiaan putranya adalah kebahagiaannya juga.

"Aku hanyalah orangtua yang ingin melihat anaknya bahagia. Jadi berjanjilah untuk tetap bahagia bersama" ucap Mr. Jung tulus

Yunho dan Jaejoong mengangguk pasti.

"Ne, appa.. yaksok..." ucap Jaejoong dengan bibir yang bergetar

"Kita akan bahagia appa... aku berjanji" lanjut Yunho yakin

Mr. Jung tersenyum dan mengangguk. Meski mata Mr. Jung berkaca-kaca, namun ia masih bisa mengendalikan diri untuk tak menangis. "Baguslah.. aku bisa tenang sekarang"

"Appa"

"Ne"

"Bolehkah aku memelukmu?"

DEG

Mr. Jung memandang Jaejoong haru.

Jaejoong menunggu jawaban Mr. Jung

Mr. Jung kemudian tersenyum dan membuka kedua tangannya, "Kemarilah" ucapnya lembut

GREPP

Jaejoong memeluk Mr. Jung erat, "Gomawo appa.. jongmal gomawoyo"

Mr. Jung mengangguk sambil menepuk bahu Jejoong, "Restuku bersama kalian.. berbahagialah"

Jaejoong mengangguk pasti, "Ne appa.. kami akan bahagia"

Mr. Jung tersenyum, setetes air mata kebahagaian mengalir di pipi Mr. Jung. Yunho kemudian memeluk kedua namja yang sangat ia sayangi itu "Gomawo appa.." ucapnya dalam hati.

.

.

.

"Yun"

"mmm?"

"Gomawo untuk semua kebahagiaan ini"

CUP

Yunho membalikkan tubuhnya dan mencium pipi Jaejoong, "Gomawo telah bersamaku. Kau anugerah bagiku"

Jaejoong tersenyum sambil menatap mata Yunho yang sedang menatapnya teduh.

Di sisi lain

"Ayolah... kita lewat sini saja... ini tidak akan bahaya.. kita akan sampai disana dengan aman" ucap Changmin di balkon kamarnya sambil menunjuk ke arah balkon yang berada tak jauh dari balkon kamarnya.

"Kalau, Yunho hyung tahu bagaimana? Dia bisa marah, Changmina" ucap Yoochun yang sedikit ragu dengan ide gila Changmin

Entah bagaimana awal mula percakapan ketiga namja tampan ini, yang jelas sekarang mereka sedang berada di balkon dan berniat untuk berjalan menuju balkon kamar Yunho dan Jaejoong. Ya, apalagi kalau bukan untuk mengintip malam pertama Yunho dan Jaejoong.

Balkon kamar Yunho dan Jaejoong dengan balkon kamar Changmin memang hanya berjarak 4-5 meter saja. Diantara balkon mereka terdapat tonjolan batu bata di dinding dengan lebar hampir 1 meter, konstruksi dan desain mansion mewah di Prancis memang kebanyakan seperti itu. Dan itu cukup bagi Changmin untuk melancarkan ide gilanya.

Changmin mulai mengaitkan badannya dengan tali yang entah diperolehnya dari mana. Ia mulai melompat pagar balkon dan berjalan perlahan melewati batu bata penghubung balkon.

Yoochun dan Junsu hanya menatap cemas dan tak percaya ke arah Changmin. Namun Changmin nampak sangat mudah melewati batu bata penghubung itu.

Sesekali Yoochun menoleh ke bawah, untuk melihat ketinggian dari balkon lantai dua tersebut. Jantungnya mendadak berdetak tak karuan.

"Junsuya.. apa kau yakin akan melakukannya?" gumam Yoochun ragu

Junsu menggigit bibir bawahnya, "Sejujurnya aku takut.. tapi rasa ingintahuku mengalahkan rasa takutku" gumam Junsu sambil tersenyum polos.

Yoochun memutar bola matanya, perkenalannya dengan Changmin dan Junsu mengantarkannya ke dunia yang baru.

SRAKK

TAP

Changmin berhasil mendarat dengan selamat di balkon kamar Yunho dan Jaejoong. Bibirnya tersenyum lebar ke arah Yoochun dan Junsu yang masih menatapnya tak percaya.

"Come on" ucap Changmin tak bersuara sambil mengayunkan salah satu tangannya, mengajak Yoochun dan Junsu.

Dan tak menunggu lama Yoochun dan Junsu secara bergantian mengikuti jejak Changmin

.

.

"Ngghhh.. Yun..." Jaejoong mulai mendesah ketika Yunho mulai mencium leher Jaejoong. Jaejoong sudah topless sekarang dengan Yunho yang berada diatasnya dan mulai menciptakan beberapa kissmark di bahu dan dada Jaejoong

"Annggghhhh..." Jaejoong semakin melenguh ketika Yunho mulai mengulum nipplenya.

Yunho semakin memainkan nipple Jaejoong dengan lidahnya. Jaejoong menggeliat dan mendesah nikmat. Tangannya menjambak keras rambut Yunho sejalan dengan kenikmatan yang ia rasakan.

Yunho mulai beranjak, semakin lama semakin turun. Lidahnya mulai menjelajah perut mulus Jaejoong.

"Ouugghhh... Yunhhooohhhh" Desah nikmat Jaejoong tak mampu ditahan lagi

SRAAKKK

Terdengar suara dari arah balkon, Yunho berhenti sejenak dan melihat ke arah pintu balkon yang bertirai. Ia tak mampu melihat apa-apa karena tirai pintu balkon cukup tebal.

"Ada apa... nngghhh?" Tanya Jaejoong disela desahannya

Yunho kembali memandang Jaejoong dan tersenyum, "Anni... mungkin hanya perasaanku saja" jawab Yunho yang kemudian mengecup bibir Jaejoong.

Kecupan singkat di bibir Jaejoong berubah menjadi lumatan yang saling menuntut satu sama lain. Yunho terus menyesap dan menggigit bibir bawah Jaejoong, sedangkan Jaejoong mengimbangi ciuman Yunho dengan sedikit kewalahan.

Tangan Yunho mulai meraba junior Jaejoong

"Ngghhh..." Desah Yunho ketika Jaejoong menyesap keras bibirnya. Jaejoong semakin menyesap kuat bibir Yunho sejalan dengan tangan Yunho yang semakin cepat memberikan kenikmatan di juniornya

"Mmmpphhh.. nnrrrgghhhh... annggghhhh" Jaejoong mendesah disela kuluman bibirnya

Yunho semakin cepat menggerakkan tangannya

"Angghhhh... ouugghhhh..." Jaejoong semakin meracau

.

.

"Yah... aku tak kelihatan Changmina..." ucap Yoochun menginterupsi

"Iya.. kau terlalu tinggi untuk didepan... aku tak bisa melihatnya sama sekali.." Junsu menambahkan

Changmin tetap mematung ditempatnya dengan pipi memerah.

"Yah.. kau... bagi aku tempat.." Yoochun mencoba menggeser tubuh Changmin

"Beri aku tempat sedikit... aku juga ingin lihat" Junsu ikut menggeser tubuh Changmin

.

.

Jaejoong mengeratkan pelukannya di leher Yunho dengan bibir diletakkan di bahu Yunho.

"Gigit bahuku dengan kuat jika kau merasakan sakit, Jae.." ucap Yunho sebelum melakukan tindakan selanjutnya.

Jaejoong yang berada dipangkuan Yunhopun mengangguk

Yunho mengusap pelan punggung Jaejoong sedangkan Jaejoong mulai mengggit-gigit kecil bahu Yunho, mencoba merilekskan diri. Beberapa kissmark tercipta sempurna di bahu Yunho.

"Arrrggghhhhhh...rrrrrgggggmmmppphhhh" Desah Jaejoong berubah menjadi erangan ketika junior Yunho mulai memasuki holenya

.

Aneh

.

Sesak

.

Panas

.

Perih

.

Rasa yang Jaejoong rasakan bercampur aduk menjadi satu. Jaejoong menggigit keras bahu Yunho sehingga membuat Yunho mengerang.

"Anngghhh..." Yunho mendesah sejalan dengan remasan hole Jaejoong pada juniornya dan gigitan di bahunya.

Yunho mengangkat sedikit pinggang Jaejoong dan

SLEB

"AARGGGHHHH..." Erang keduanya ketika junior Yunho tertanam sempurna

Jaejoong menggigit keras bahu Yunho, air mata mengalir dari kedua mata indahnya.

Yunho terdiam, mencoba membuat hole Jaejoong terbiasa dengan juniornya. Remasan-remasan halus memberikan kenikmatan tersendiri bagi Yunho.

Nafas Jaejoong tercekat, rasa panas dan perih dirasakannya.

Yunho memandang lekat wajah Jaejoong, menangkupkan kedua tangannya di wajah malaikatnya itu. Tangan indahnya mengusap lembut wajah Jaejoong, menghapus air mata Jaejoong dengan kedua ibu jarinya.

"Jae..."

"mmm?"

"mianhe"

Jaejoong tersenyum, "nan gwenchana..."

"Apa aku harus berhenti? Kau terlihat sangat kesakitan" ucap Yunho lembut

Jaejoong menggeleng keras, "Aku sudah menantikan saat-saat seperti ini denganmu" ucapnya manja

Yunho tersenyum, "Apa ini terasa sakit?"

Jaejoong mengangguk, "Ini terasa aneh dan sedikit perih but it's ok.. i know that you will change this pain with the pleasure" ucap Jaejoong sambil tertawa kecil. Entah darimana mulutnya bisa mengeluarkan kata-kata seduktif seperti itu.

Yunho terkikik

"Anghhh.." Jaejoong mengerang saat Yunho mulai bergerak

Yunho tersenyum dan mengecup pelipis Jaejoong yang cukup berkeringat, "Ah Minhe... apa masih sakit?"

Jaejoong menangguk kecil dengan pipinya yang memerah, sungguh Jaejoong terlihat sangat menggoda.

Yunho tersenyum, "Baiklah.. Aku akan bergerak setelah kau siap" ucap Yunho sambil mengecup pelipis Jaejoong berkali-kali.

Perlakuan lembut Yunho membuat Jaejoong senang dan nyaman. Sungguh Jaejoong benar-benar beruntung memiliki Yunho.

Jaejoong menarik leher Yunho dan mengecup bibirnya. Ia mencoba merilekskan tubuhnya. Gerakan bibir Jaejoong menyesap bibir Yunho seolah menandakan bahwa Jaejoong sangat mencintai Yunho. Yunhopun mengimbangi gerakan bibir Jaejoong dengan sangat lembut.

Setelah cukup lama keduanya saling beradaptasi, Jaejoong berbisik, "Sekarang"

Yunho perlahan merebahkan tubuh Jaejoong diatas tempat tidur tanpa melepaskan tautan pada tubuh bagian bawahnya. Tangannya mengusap lembut punggung Jaejoong, mencoba memberikan kenyamanan.

Jaejoong tersenyum, sungguh perlakuan lembut Yunho membuat Jaejoong nyaman.

Yunho mendekatkan bibirnya ke telinga Jaejoong, "Kau sungguh sangat indah"

BLUSSHHH

Jaejoong tak mampu berucap, giginya menggigit bibir bawahnya. Jantungnya berdegup sangat kencang

Yunho tersenyum, matanya memandang lekat mata indah Jaejoong. Tangannya mulai menyibakkan poni Jaejoong dengan lembut dan

CUP

Yunho mengecup bibir cherry Jaejoong, "Saranghae"

"Nado saranghae"

.

.

Changmin, Yoochun dan Junsu hanya mampu menahan air liur mereka agar tidak jatuh membanjiri mansion. Meski mereka bertiga tak mampu melihat dengan jelas pemandangan menggoda di dalam kamar Yunho dan Jaejoong karena mereka harus berjuang mencari posisi yang pas pada celah-celah tirai yang bisa digunakan untuk mengintip namun suara Yunho dan Jaejoong cukup jelas terdengar di ketiga telinga namja iseng itu. Jelas ini membuat ketiga namja itu belingsatan sendiri karena tubuh mereka mendadak bereaksi ketika mendengar desahan Yunho dan Jaejoong.

.

.

"Arrghhh... aahhhh.. ougghhh.." Jaejoong terus mendesah ketika kenikmatan ia rasakan secara bertubi-tubi.

"Jaeehhhh... nggghhhh... aarggghhhh..." Yunho mendesah nikmat sejalan hentakannya pada hole Jaejoong yang membuatnya merasakan nikmat disekujur tubuhnya.

Jaejoong meraih tengkuk Yunho dan mencium bibir Yunho dengan kasar. Nafasnya terengah dan tersengal namun kenikmatan yang sangat susah dijelaskan dengan kata-kata menderanya. Semakin cepat Yunho bergerak, semakin nikmat sensasi yang ia rasakan.

"Fasteerrrr.. ngghhhhh..." pinta Jaejoong

Tanpa berkata Yunho semakin mempercepat gerakannya

"Arrghhh... aanngghhh... mmmppphhh..." Jaejoong semakin meracau. Juniornya yang sedari tadi dikocok Yunho berasa semakin berkedut. Ini menandakan bahwa sebentar lagi ia klimaks.

Namun

GUBRAAAKKKK

BLAAAKKK

CRAACCKKK

OOHHH... GOD

BAGAI SLOW MOTION DI FILM LAGA

SEMUA TERDIAM

SEMUA BERHENTI

KELIMA PASANG MATA YANG SEKARANG BERADA DALAM SATU RUANGAN SALING MENATAP KAGET DALAM POSISINYA MASING-MASING

Changmin tersungkur di lantai

Yoochun dalam posisi merangkak

Junsu berpegangan pada korden supaya tidak jatuh

Sedangkan Yunho dan Jaejoong sedang dalam kondisi terakhir mereka yaitu masih terkait (?) satu sama lain.

Semua mata saling memandang

OH NO !

Changmin, Yoochun dan Junsu tak mengetahui jika pintu balkon yang dibuat bersandar sedari tadi tidak dikunci. Karena permainan semakin memanas, Changmin, Yoochun dan Junsu semakin ingin melihat dan mencari posisi yang tepat untuk melihat dengan jelas tanpa menyadari jika pintu sedikit terbuka

dan akhirnya,

beginilah sekarang.

Changmin, Yoochun, Junsu terjatuh dan ambruk ke dalam kamar Jaejoong disaat Jaejoong hendak mencapai klimaksnya.

Suasana panas yang sempat terbentuk berubah menjadi dingin seketika

Yunho sontak menutupi tubuh polosnya bersama Jaejoong dengan menggunakan selimut yang tadi berserak di lantai.

Mata Jaejoong memandang tajam ke arah 3 orang yang ingin dikulitinya itu.

Yoochun, Changmin dan Junsu memandang takut ke arah Jaejoong dan Yunho.

1 detik

2 detik

"YOOCHUNNNAAAA... CHANGMINAAAA... JUNSUYAAAA... I'LL KILL YOU... DAMN IT" Yunho berteriak kesal

"OH SHITTT... DAMN IT.. KELUARRR.. AKAN AKU CINCANG KALIAN" imbuh Jaejoong yang juga berteriak kesal.

"Ah,,, mmm... k-kami akan segera pergi hyung.. mianhe.. silahkan dilanjutkan..." Changmin bergegas berdiri dan berjalan menuju ke balkon. Diikuti dengan Yoochun dan Junsu yang tak mampu mengangkat wajahnya sama sekali.

Bahu Yunho dan Jaejoong bergerak naik turun, nafas mereka terengah kesal karena ulah Changmin, dkk yang merusak malam pertamanya

Yunho hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal sedangkan Jaejoong memegang keningnya yang tiba-tiba terasa pusing.

"Shitt.. apa yang mereka pikirkan sebenarnya? Kenapa bisa melakukan hal seperti itu? Ini memalukan sekali" gumam Jaejoong yang benar-benar pusing memikirkan ulah Changmin, Yoochun dan Junsu.

"Bagaimana bisa mereka berada disana? Sejak kapan mereka disana?" ucap Yunho yang tak habis fikir dengan kedatangan ketiga pengganggu itu.

Jaejoong menghembuskan nafas beratnya, klimaks yang hendak ia capai menjadi urung dirasakannya. Mendadak suasana romantis menjadi hilang seketika.

Jaejoong pun bersandar di dada Yunho, mencoba menenangkan diri.

Tak menunggu lama bagi Yunho untuk memeluk Jaejoong, memberikan kecupan lembut di rambut Jaejoong. Ia mencoba membentuk kembali suasana yang sempat dirusak ketiga pengganggu tadi.

Jaejoong mendongakkan wajahnya, cherry lipsnya yang terlihat sedikit bengkak mengundang Yunho untuk segera melumatnya. Tak menunggu lama bagi Yunho untuk segera menyesap bibir Jaejoong.

Suasana romantis mulai terbentuk kembali

Tangan Jaejoong sudah melingkar sempurna di leher Yunho dan menjadikan ciuman mereka semakin dalam.

"Ngghh..." lenguhan Yunho terdengar saat Jaejoong dengan keras menjambak rambutnya disela ciuman panas yang mereka lakukan.

Jaejoong terlihat lebih agresif sekarang, ciumannya lebih menuntut, sepertinya ia ingin segera merasakan kenikmatan yang tadi sempat ia rasakan.

namun

BRAAKKK

Pintu balkon terbuka lagi

"Mianhe hyung... aku permisi lewat pintu itu" ucap Changmin yang kembali masuk dari balkon dan langsung berjalan menuju pintu kamar. Gemetar tubuhnya setelah tertangkap basah mengintip malam pertama Yunho dan Jaejoong membuat Changmin tak mampu melewati jalan penghubung balkon yang semula ia lewati tadi.

Tak tertinggal Yoochun serta Junsu yang mengekor dibelakang Changmin dan tersenyum kaku ke arah Yunho dan Jaejoong yang kembali memberikan tatapan membunuh kepada mereka.

Changmin, Yoochun, dan Junsu keluar kamar dengan wajah tak berdosa

pintu kamar tertutup

dan

"AAAAAAARRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHHHHH..." Teriak Yunho dan Jaejoong frustasi.

.

.

.

"Bahagiakan putraku dan berjanjilah bahwa kau akan bahagia bersamanya. Salinglah menguatkan satu sama lain, jalan didepan kalian tak akan mudah. Tapi ingatlah, restuku hanya untuk melihat kalian bahagia. Jadi kalian harus tetap bahagia selamanya. Jangan biarkan aku menyesali keputusanku. Aku hanyalah orangtua yang ingin melihat anaknya bahagia. Tak perlu kalian pedulikan kepedihanku karena ini akan menjadi tanggung jawabku. Hanya satu yang perlu kalian buktikan kepadaku, bahagialah untukku. Kalian adalah putra kesayanganku, maka bahagialah untuk mengurangi dukaku"

- Mr. Jung -

.

.

"Kami akan bahagia. Mungkin memang sedikit berbeda, tapi ini juga disebut cinta. Dengan cinta kami akan menunjukkan kepada semua orang yang mencintai kami bahwa kami akan bahagia. Tak peduli orang lain berkata apa, asalkan orang-orang yang kami cintai bersama kami maka kami akan tetap bahagia"

- Jung Yunho dan Kim (Jung) Jaejoong -

.

.

.

.

.

END

.

.

.


SELESAIIIIII... BANSAAAIIII #kecup readers satu-satu.. kekekekkeke

Akhirnya FFF benar-benar selesai

NC belum finish... finishin sendiri aja ne... imajinasi bebas... silahkan, terserah teman-teman saja... kyaaaaaaaaaaa #dikeroyok readers.

Ide cerita tetap terjaga, Yunjae harus kerepotan karena ulah Changmin. Mulai awal bertemu hingga saat mau melakukan 'itu'. Changmin membuat Yunjae kelabakan. Good Job Changmin baby... #ngeekkkk dicekek Changmin.

Oiya, seperti janji maxy, setelah hiatus (?) sesaat, maxy akan berpesta pora... ini salah satunya, dengan membawa epilog FFF... setelah ini lanjut dengan IYMK, new fict dan lanjutin oneshoot dari salah satu oneshoot yang sudah pernah maxy buat. Pada masih nungguin karya maxy gak ya? #celingukan.

Ada yang usul, oneshoot mana yang mau di bikin sequelnya?

Dan

Terimakasih banyak kepada teman-teman yang sudah bersedia membaca, mereview, memfolow dan memfavo FFF.. jongmal gomawoyo guys.. I love u #hug

Sampai ketemu lagi di epep yang lain.

Jangan lupa reviewnya ya... berikan sepatah dua patah kata terhadap FFF dan mungkin saran kepada maxy supaya karya maxy kedepannya bisa lebih baik lagi...

.

I LOVE U GUYS... EEMMMUUACH... ^_^