Dark Uzumaki Naruto

Saya author baru jadi kalau ada kekurangan mohon di maklumi. Dan ini fic pertamaku.

.

Author : dark namikaze vengeance 6661

.

Rated : T (mungin T semi M untuk kekerasannya dan pembunuhannya)

.

Pair : AKAN TERJAWAB DI CHAPTER TERAKHIR INI! (Kalau yang tidak setuju, author sangat-sangat minta maaf. Tapi author mohon untuk tidak memflame)

.

Warning : berantakan,gak jelas,OOC,alur kecepetan(maybe),typo(maybe)DLL.

.

.

.

.

.

A/N : Tak terasa fic ini sudah mencapai akhirnya. Auhot harap setelah membaca chapter ini, tidak memberi flame karena seginilah kemampuan author dalam tulis menulis. Saya pernah bilang pada reader semua kalau akan membuat fic xover NarutoxDxD, tetapi tadi author mendapat berita dari wali kelas author. Kemungkinan setelah Hari raya idul fitri, atau bulan agustus, September, author akan melakukan prakerin (prakter kerja industri) yang minimal selama 3 bulan dan maksimal 6 bulan. Author janji akan kasih tahu kalian semua kalau akan membuat fic barunya.

Do'akan saja yang terbaik minna, kalau kalian ingin membaca fic Xover Naruto X DxD versi author.

Sebagai penutupan, author menyuguhkan chapter yang sangat panjang diatas 19K+ sebagai chapter penutupan.

.

.

.

.

Guest :

author ganti nama akun y,

apa nama akun yg baru? Oliver Uchida

lumpia :

saran aja. jangan terlalu berlebihan dalam memeberi Naruto jutsu, jutsu gak berpengaruh pada kekuatan, seharusnya sudah tau kan, rata-rata dalam anime hanya memiliki sedikit jutsu tapi sangat kuat? Gomen, ini pembelajaran yang bagus untukku

Azmi no rinnegan :

Thor, saya sedi bgt, ff dark uzumaki naruto, tamat. Pdhl ini ff yg pertama kali aku baca thor, aku jd pgn nangis dah.;-( yah begitulah disitu ada pertemuan, pastinya ada perpisahan

to :

nanti narutonya dibangkitkan lagi enggak?kalo dibangkitkan nanti sapa yang bangkitkannya?terus siapa yang akan mengalahkan juubi? akan terjawab pertanyaan anda disini, semoga puas sob

Guest :

Thor. Sya ingin memberi saran tntang pmbuatan 'naruto DXD'.

Sbaikx author tdk mnghubungkan naruto dunia shinobi,,dan DXD.

Krna sdh bnyak fanfic 'naruto DXD' yg sya bca,,,kbnyakan naruto brpindah dmensi,,,,atau d beri tgas oleh kamisama untuk mndmaikan dunia DXD.! Sran sya yaitu. Buatlah naruto mnjadi tokoh utama aslix. Contoh. Tuhan dan naruto (atau nama yg sya berikan adalah "the king of dragon satan") bkrja sama untuk mnciptakan dunia. Klau tuhan mnciptakan alam semesta, malaikat, dan manusia.! D sni naruto (the king of dragon satan) yg mnciptakan iblis, dan para naga. Dan dri stiap pemimpin dri ciptaanx itu,,,,membangkang dan menentangx. Dan dari itu,,trjadilah peperangan antara 3 fraksi (gret war). Dan dari peperangan itu,,,naruto d katakan mnghilang dan khilangan stengah dari kekuatanx.! Hmm ide ini seperti fic day walker, karya siapa yah lupa lagi hehe . Thanks sob atas sarannya

:

ending chap 47 nya menyentuh senpai. Emm tinggal berapa chap lagi nih senpai? Chapter 48 adalah chapter terakhir

fic xover dxd nya jadi nggak nih? Itu gimana keputusan wali kelas author, karena takutnya setelah lebaran atau bulan agustus, september ada prakerin yang minimalnya selama 3 bulan. Kalau aku membuat cerita disaat seperti itu, akan sangat gagal.

kalau jadi. dan seumpama pairing nya harem. harem nya jangan banyak-banyak ya senpai. jangan rias,akeno,kuroka atau ophis terus. sekali-kali diganti biar beda gitu senpai. fic ini sbenernya bagus banget senpai. waktu bacanya kerasa serius mulu gitu. selipin humor dong senpai. nggak usah banyak-banyak humornya sedikit juga nggak apa-apa senpai. biar fic nya berwarna aja gitu. dan oh ya kalau seandainya fic xover dxd nya jadi dibikin. issei kasih peran penting juga dong senpai walaupun cuman tokoh kedua setlah naruto. dan oh ya,kalau bisa naruto nya jangan jadi iblis. udah bosan senpai sama yang kayak gituan. bikin kekuatan naruto itu yang unik tapi jangan terlalu ekstrim. kalau emang iya bikin tuh kekuatan muncul secara bertahap. itachi juga masukin salah satu chara di fic xover dxd nya senpai dong. cuma itachi aja kok Anggara senpai dan oh ya humor nya jangan lupa senpai walau cuma dikit. Oh ya satu pertanyaan dari aku untuk Anggara senpai. Bagaimana reaksi dari utakata,gaara,kimimaru jika tau kalau naruto udah mati? Akan terjawab kok dichapter ini. aku jadi teringat temanku saat anda memanggilku dengan nama anggara, karena seumur hidupku baru hanya ada 1 orang yang memanggilku dengan nama itu.

Tamma :

Hm kalau bisa buat Naruto nya jangan terlalu terikat dengan 3 fraksi apalagi pemimpinya,buat aja Narutonya asli dari dunia DxD aja dan kalau bisa Naruto tidak jadi Peerage Rias maupun Sona dan juga tidak memiliki Peerage. Kemungkinan akan dark Naruto.

Ohya saran saat di dunia DxD isinya jangan fight aja ya kalau bisa diselingi humor dan saat fightnya pendeskripsianya lebih di tambah lagi walaupun dengan jurus sederhana tapi tetap menarik kalau boleh saran dan kalau ada waktu bacalah fic Tale Radiant Sun of Kuoh Akademi by Galerians buat referensi itu benar" keren ceritanya…. Hehe aku masih harus banyak belajar, author kurang handal dalam humor

Seorang manusia yang bosan dengan sebuah cerita V :

Hoo , Xover DxD , ceritanya kayak apa ? Terdampar di dimensi DxD sambil ilang ingatan , ketemu rias dijadiin peeragenya ? Jatuh cinta sama rias ? Atau jadi manusia biasa dengan kekuatan yang 'wow' banget , saran saya cara mendapat review di DxD itu ada 3 cara

1. Bikin Naruto jadi GodLike

2. Bikin Naruto punya banyak Harem (terutama Rias )

3. Bikin cerita yang benar - benar bagus

Cih sialnya pada banyak yang make jalur 1 , 2 , jalur ke 3 ? Mungkin kurang dari 50 fic yang benar-benar bagus #muter bola mata# bahkan Naruto dark saya baru ketemu 1 di Xover DxD :V tapi pada akhirnya Narutonya jadi baik :V jadi artinya DarkNaruto fic : kurang dari 10 , karna saya ga yakin udah saya baca semua

Naruto GodLike ? Jangan ditanya liat top review halaman 1 , rata-rata pada GodLike dan Harem :V cuma 3 atau berapa yang normal dan dijelasin kenapa Naruto kuat , lainya , sacred gear legendaris lah , kekuatan dari dimensi shinobilah , bahkan bulan maret cuma ada SATU fic yang menyetingkan NaruSera sebagai Naruto Phenex , lainnya NaruRias , NaruAkeno , Yang jls dua itu mainstream , seneng sih , tapi lama-lama eneg , mah cuma saran saya ga sabar mau liat Xover anda :) Sepeti diatas ? Atau normal ? Atau jalur ke 3 ? :) saya ga bermaksud kritik atau apa , hanya memberi tahu kondisi Naruto Xover DxD , dengan harapan anda dapat membuat Xover DxD yang bagus :) ini ide yang akan kugunakan, tapi baru rencana : dibuat godlike tidak, mendamaikan 3 fraksi tidak, bukan seorang iblis/malaikat/malaikat jatuh, terdampar dan hilang ingatan tidak, soal pair itu terakhiran seperti fic ini, dan tentunya Dark.

GM :

What that's AMAZING chapter!? Bener-bener gak terduga. Wah, semoga gak Sad Ending nih. Akhirnya tobat juga Naruto di bulan Ramadhan ini (y) wkwkwkwk. Apa nanti Hagoromo sama anaknya muncul lagi buat ngasih kesempatan Naruto hidup? Kita lihat bersama-sama chapter terakhir ini

Naruto-Senpai :

Ne...author san apakah chapter 50 end dari fanfic ini?Lalu kalau misalnya author jadi buat fanfic Naruto x High School DxD,saya mau ngusulin kalau pairnya Naruto x Koneko aja ya... jarang pairingnya adapun itu pake bahasa author bisa ada ckck...tamatnya di chapter 48, sayang yah gk di chapter 50.. Hmm Koneko yah, akan saya pertimbangkan.

Ryouta Kyou :

author-chan! braninya bikin Naru mati di medan perang! aplgi matinya di tusuk sma obito yng lgi sekarat!? Hell noo knpa bukan obito aj yng dimatiin? Obitokan udah dimatiin oleh Dark Itachi hehe

/maaf klo kta" sya kae gitu,soalnya sya kesel Naru dibikin mati sma author! author-chan gk syang Naru nihh/ author masih normal, bukan seorang fujoshi. Hehe Author lebih sayang pada Akeno dan Tohka (Tau gk? hehe)

icimaru kazuki :

Gan mending buat akhir yg menyedihkan trs nanti naruto dibuat meningl. Trs hidup di dxd buat naru hidup di umur 5/7 tahun tpi tetp jadi ninja dengan ingtan yg hilang dan berangsur kembli secra bertahap dan kekuatan kembali juga secra bertahap dan buat naru hidup bahagi disana kasihan naruto dri kecil hidup sengsara buat naruto hidup lebih baik di dxd dri di mulai bangki hidiup di dxd dri dia umur 5/7 thn kan bisa nyambung kan gan dengan alur yg kehidupan yg berbalik 180%...hmm sepertinya itu tidak akan terjadi, sudah banyak banget auhtor yang menggunakan ide tersebut . Auhtor walaupun buat, mungkin tak akan ada sangkut pautnya dengan fic ini

Kiirou SenkouA :

Yah FFnya mau selesai deh,sayang padahal. Uwwaahhh#Nangis 7 hari 7 malem,tapi gpp asalkan nanti buat FF(Xover DxD) yang lebih bagus dari ini….do'akan saja minna..

Agil :

Bro, kalau semisalnya naruto ya mati, mending arwahnya pergi ke dunia dxd dan bereikarnasi sebagai orang baru, jgn diberi tugas oleh shinigami, udh terlalu banyak yang buat, tapi ingatan tentang dunia shinobi ya tidak hilang. Tapi, kekuatan ninja ya jangan hilang, dilatih dari awal aja. Kalau misalnya Anda buat fic baru, bisa jadi pusing memikirkan idenya, yah jadi kalau bisa pake ide saya ya, (), yah ini hanya sekedar saran saja, nggak dipake juga ga papa, oh ya kalau bisa naruto ya dark, yang saya liat di Archive naruto-dxd, 95% itu narutonya baik semua, jadi bosen muak ngeliatnya dan jangan diberi pairing naruto, biar dia bekerja sendiri, dan kalau bisa naruto masuk Khaos Brigade, dan jadi pemimpin bayangannya, dan tentu saja ketua yang diketahui anggotanya itu Ophis. Saya benar benar berharap ide saya dipakai, kalau ga dipakai, setidaknya narutonya dark, apakah Anda setuju? Hn jujur saja aku lebih suka Naruto dark, dan kujamin tak akan ada tugas dari shinigami

Namikaze miato :

Hiks..,hiks..,(nahan tangis nih takut puasa nya batal)..hiks.., dark-san knp naruto nya dibuat mati... Sedih banget nihh.. Sungguh ini fic terbaik yg pernah ad, naruto nya hidup kan lg yaa please... Nanti siapa juga yg bakal bisa menghentikan juubi yg ngamuk di medan perang(takut g' ada yg bisa, ancur deh dunia kan juubi mempunyai cakra tdk terbatas,apalagi kyubi yg ditubuh naruto udah diambil sm obito...) Hueee tolong hidup-in naruto lagi... Please... *pupy eyes no jutsu*haha, kita lihat bersama-sama dengan reader yang lain dichapter terakhir ini. Semoga tak mengecewakan

uchiha leo :

Maafkan saya tidak mereview beberapa chapter lalu. Tapi saya akan mereview chapter-chapter kedepan

Sekali lagi maafkan saya :')…tak perlu meminta maaf, tak apa kok

:.

Apakah naruto udah KO beneran mas dimas ? kita liihat bersama-sama dichapter terakhir ini

Kalo iya terus bagaimana nasib Akatsuki ?

Oh ya, aku punya beberapa saran untuk xover DxD:

1. Naruto itu orang biasa yang hidup beberapa puluh tahun sesudah Great War sudah terjadi, tapi sebenarnya dia itu reingkarnasi naruto di fic saat ini,dia juga mempunyai Scread Gear yang bisa memanipulasi air,angin,dan es. Bentuknya itu pedang namanya sih terserah Author saja. Naga yang mendiami pedang itu namanya lancelot lebih jelasnya tonton anime "Seikoku no Dragonar" Naga punya putri ke-4 kerajaan. Dan Naruto juga harus memulai semuanya dari nol.

itu adalah titisan dari Naga penghancur. Naga itu bisa menyerap energi alam(Senjutsu), Naruto diberkahi kekuatan Naga tersebut tetapi cuma Senjutsuya yang bisa dikuasai Naruto, karena kekuatan Naga tersebut adalah kegelapan dan Naruto hanya bisa menguasai 1/4 kekuatan Naga tersebut.

Karna untuk menguasai seluruh kekuatan Naga itu harus kegelapan yang besar dari pemilik Scread Gear itu sendiri, dan harus mengorbankan jiwanya pada Naga tsb. Naganya juga berubah bentuk, tonton "Seikoku no Dragonar" Naga milik Ash Blake. Bentuk dan nama Scread Gear terserah Author … bisa PM author? Kita diskusi di PM nanti

AoiKishi :

Apa abis ntu dia dikirim Rikudo ke dunia DxD? haha...itu terlalu mekmasakan, dan pastinya semua akan memflame saya

Um, Kalo bole, coba baca fic aye.. Yg CURSE OF KYUUBI….kalau ada waktu akan saya baca, aku janji

joe flamer sopan :

Thor kalo mau bkin fic naru dxd ide jangan yang pasaran thor bikin bosen siklusnya tuh kya gni klo ide pasaran:

1. naru kalah - dikirim kemasalalu malah kesasar ke dimensi lain - ketemu shinigami ato tuhan - suruh mendamaikan 3 fraksi - jadi half god - discontinue ato udah damai 3 fraksinya.

2. Ninja / iblis stngah malaikat / half god / punya naga kuat - pengen ke 3 fraksi damai - ketemu companion super kuat - melawan dewa ato iblis gila yang ingin ngancurin dunia - menang ato discontinue.

Dari dua siklus mainstream diatas itu ada banyak di naru dxd. Jadi kalo mau bikim fic di fandom itu bikin yang jarang ato yang ga pernah ada a.k.a satu2nya di fandom itu thor, jadi gak bosen, contoh: gak ada iblis, daten shi, atopun malaikat cuma sekolah biasa. Kan jarang tuh tema di naru dxd. Jadi thor jangan bikin yang mainstream ya, ditunggu ficnya!.. ide bagus, tapi soal mainstreamnya aku tak janji. Aku lebih suka dark hehe yang brutal dalam membunuh.

:

WoW dramtis banget narutonya beneran mati..?oh ya saya punya saran kalo anda nanti membuat fic Xover naruto DxD buat naruto menjadi seorang excorist pemburu iblis yang memiliki dendam pada kaum iblis yang membunuh keluarganya dan berpartner bersama xenovia dan irina untuk melaksanakan tugasnya.!maaf kalo idenya pasaran tapi hanya itu yang saat ini terpikirkan oleh otak standar yang kadang blank yang saya miliki!akhir kata lanjut. Berarti aku harus membuat alasan yang matang untuk hal itu, tapi aku suka. Aku tak pernah membaca ada fic yang naruto berpatner dengan Xenovia dan Irina. Thanks sob

lauda.9396 :

nanti narutonya hidup lagi kagak ? kita lihat bersama-sama, hehe

Sanshiro Ashakura :

Omoshiroi.. ne, Dimas-san. Boleh ku panggil gtu? Hai, aku tak keberatan

Aku gk nyangka dah.. ceritany bsa gtu.. tapi, bgus deh.. Tidak apa Naru mati yg penting dia sudah berperan byk dan sadar pda saat terakhir. Gni dah cerita yg ku suka terasa sedihny aplgi peran utama yg mati. Sungguh ane smpai sedih, untung tuh kk sepupuku gk ad, klau ad di ejek dah aku(sorry! curhat dikit :D). hehe dasar, ada-ada aja

Untuk topik DxD ane gk tau mau blng ap cuma biarkan ide itu mengalir dengan sendirinya maka di situlah sebuah cerita karya kita akan menarik. Biar saja orang bilang tidak bagus yang penting ceritanya tetap mengalir mengikuti apa yang kamu pikirkan….#garuk-garukbelakangkepala arigatou atas masukannya .

HiNa devilujoshi :

trus gimana tuh naru mati tapi akan idup lagi kan? Baca saja chapter ini hehe

ya ampun itachi serem bgt disini, simpen pala obito, (merinding)…itulah Dark Itachi

Ae Hatake :

Nanti siapa yang akan mengalahkan Jubi? Penasaran yah, akan terjawab kok dichapter ini

Naminamifrid :

Apa!? Naruto mati? Naruto pakek Rinne tensei kan? berarti Obito bangkit juga? Tidak, mana mungkin Naruto membiarkan Obito hidup kembali setelah ia bersusah payah untuk mengalahkannya hehe

raitogecko :

Apakah para Kage Edo tensei akan menyegel juubi ke tubuh Naruto, menjadikan Naruto jinchuriki juubi ? dan entah bagaimana Naruto hidup kembali.. hehe kita lihat dichapter ini, apa tebakanmu benar atau tidak

:

naruto dxdnya kapan? Aku tidak yakin akan buatnya kapan, karena author sedang menunggu keputusan wali kelas author tentang kapan akan Prakerin. Takutnya nanti setelah lebaran atau antara bulan agustus, september ada Prakerin. Kalau author prakerin selama 3 bulan, itu berarti cerita tersebut akan gagal. Karena maksimal setiap chapter itu batas waktunya 90 hari/3 bulan.

hanafid :

Huuaaaa! Naruto benaran mati di medan perang ya? T-T Terus apa Kimimaru. Gaara dan Utakata akan hidup lagi? :) soal Gaara dan Utakata, tentunya akan hidup kembali

Dark Namikaze Ryu :

Lumayan kerasa feel nya tapi saat scene action agak kurang kerasa feel nya karna Hagoromo mengendalikan Tubuh Naruto, Kembali ke Topik DxD, untuk Ide kedua yang aku kasih tau chap kemarin sih aku agak ragu ragu untuk memberitahukan ke anda, ide kedua yang chap kemarin itu sebagai pelampiasan ku dan beberapa Reader/Author yang sangat tidak suka tema di Naruto x Hs DxD yang selalu sama terus dan tidak ada beda nya sama sekali, aku kasih saran lagi ide DxD.

1. Naruto merupakan Iblis di Reinkarnasi oleh salah satu dari 72 Pillar Iblis yang saat ini telah 34 Pillar karna Great dan War Civil War dan Memiliki Sacred Gear yang di diami oleh Naga dan salah satu dari 5 Dragon King (Tambahan: Yang merenkarnasi bukan Rias, Sona, Sirzech tapi OC dan anggota Peerage nya OC juga)

2. Itachi di beri tugas oleh Shinigami untuk mendamaikan 3 fraksi, dan setelah pertemuan dengan Shinigami ia kehilangan ingatan dan kekuatannya dan hanya di beri Totsuka Dan Kusanagi no Tsurugi,itu saja ide ku saat ini, oh iya tadi ada typo sedikit,…thanks yah, mungkin Narutonya akan Dark lagi. biar gk sama dengan author lain oh yah, kira-kira siapa yang cocok buat lawan terakhir Naruto?

:

senpai minta akun fbnya dnk. . .:-) namanya Oliver Uchida, Add ya

KUKUHPRATAMA048 :

Author! Apa Naruto akan jadi jinchuriki juubi? kita lihat bersama-sama dichapter terakhir ini

Bagus Sacred Gear Naruto adalah sharingan dan rinnegan? Dan Balance Breaker Naruto adalah berbentuk seperti susano'o madara perfect.

Senjata :

1. Kusanagi no Tsurugi,

2. Totsuka no Tsurugi,

3. Yata no Kagami,

senjata semua ini akan kelua saat Naruto dalam Mode Balance Breaker…bagus juga, yang mengganjal atau hambatan sekarang adalah siapa raja atau lawan terakhir Naruto nanti?

Tsuki Nigatsu No KinyoubiNatsu :

Ah.. boleh ku ikutan saran untuk Dxd juga Dark san

Saran ku yaitu bagaiman Naruto bermain hanya satu pair tidak hareem, karena hareem menurutku sudah mainstream, nah trus pemain yg lebih menonjolnya diawal bagian chapter issei bukan naruto dan setelah itu Naruto, Oh iya Narutonya kekuatannya hanya genjutsu dan jika secara terdesak dia akan memakai kekuatan simpanan yaitu kyuubi….tidak suka harem yah? bagus juga idenya, thanks sob

Miryoku Arifu :

hmmm... saya bingung mau nulis review seperti apa, soalnya jujur saya sangat puas ama chapster kali ini _ soalnya menurutku feel nya kerasa bgt, mulai dari tegang sampe yg sedih tuh kerasa bgt T_T….harus kerasa feelnya. Jujur yah kalau Author lihat film yang bikin terharu, pasti author akan membuat chapternya yang bikin terharu.

KamikazeAgust :

Massa naruto mati,,,? Hmm menurut ane naruto bakal hidup lagi jantungnya di pompa manual sambil di obati (kayak dulu sama sakura) coba hinata bawa msatin,, pasti langsung sembuh tuh naruto,, dan bilang mastin,,, good,,!...haha demam meme comic yah

uzumakiseptian :

trus kalo narutonya mati juubi gimana? Soal Juubi akan dikupas disini kok

REVANOFSITHLORD :

? apa naruto mati kau bercanda kan? Hehe

100492 :

Apa narutonya beneran mati ni author-san? kita lihat dichapter ini

Varian Andika :

Oke thor, apa nanti akhirnya happy ending thor? Akan terjawab dichapter ini

.

.

.

CHAPTER 48

.

.

.

.

.

Para kunoichi Akatsuki memeluk tubuh Naruto yang sudah tergeletak diatas tanah, sambil menangis tersendu-sendu dibawah guyuran hujan yang begitu derasnya. Tak hanya para Kunoichi akatsuki yang menangisi kepergian Naruto, rockie 12, Itachi, Sasuke, Yamato, serta Minato, sedangkan Kakashi berusaha agar air mata keluar dari kedua matanya. Mereka semua masih tak percaya kalau Naruto telah tiada sekarang.

POFF

Tiba-tiba, muncul kepulan asap putih yang begitu tebal dimedan perang. Aliansi shinobi dikejutkan oleh Juubi yang menghilang secara mendadak diikuti oleh kepulan asap putih yang menghilang oleh guyuran hujan. Para shinobi yang tewas dimedan perang, satu persatu mulai hidup kembali dan membuat kaget semua orang.

Utakata serta Gaara membuka kedua matanya, mereka berdua mengerjap-ngerjapkan kedua matanya dan keduanya merasakan air hujan menerpa wajahnya. Utakata serta Gaara lalu berdiri, dan saling pandang satu sama lain.

"Apa yang terjadi? Bukankah kita sudah mati?" Tanya Gaara pada Utakata, Utakata hanya menggelengkan kepalanya pertanda juga ia tak tahu.

"Sepertinya kita dibangkitkan kembali oleh seseorang kedua ini….dan ini bukan jutsu edo tensei." Jawab Utakata, mereka berdua mengedarkan pandangannya dan pandangan mereka terhenti pada sekerumunan orang yang tengah mengelilingi seseorang.

"Itu akatsuki, kita kesana!" Gaara bersama Utakatapun langsung pergi menuju ketempat akatsuki. Tak jauh dari tempat Gaara serta Utakata, Kimimaro juga sudah bangkit kembali dari kematiannya.

"Dimana ini?" gumamnya, iapun langsung mengedarkan pandangannya kesegala arah. "Bukannya ini dimedan perang?"

Kimimaro lalu bangkit, dan ia melihat Utakata serta Gaara yang tengah berlari menuju ketempat Akatsuki.

"Bukankah itu Gaara dan Utakata? Aku harus ketempat akatsuki, dan menayakan semua yang terjadi setelah kematianku." Kimimaropun langsung berlari ketempat Akatsuki.

Tak butuh waktu lama Utakata serta Gaara sudah sampai ditempat Akatsuki, dan tak berapa lama Kimimaro juga telah sampai.

"Ada apa ini? Dan apa yang terjadi disini?" Tanya ketiganya, sontak akatsuki, Rockie 12, Kakashi serta Minato, menolehkan pandangannya pada Utakata, Gaara, dan Kimimaro.

"Gaara, Utakata, Kimimaro, apa itu kalian bertiga?" Tanya Yamato.

"Ya, ini kami. Yamato, apa yang sebenarnya terjadi disini? dan tubuh siapa yang kalian tangisi?" Tanya Utakata, dan dijawab anggukan oleh Kimimaro beserta Gaara.

"Aku masih tidak mengerti." Tambah Kimimaro.

"Biar aku yang menjelaskannya, Yamato!" ucap Itachi pada Yamato, Yamato yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya.

"Utakata, Gaara dan Kimimaro, kalian pasti bingung kenapa kalian bisa hidup kembali? bukan hanya kalian yang hidup kembali dari kematian, semua shinobi yang tewas dimedan perang juga dibangkitkan, kecuali Obito….ini adalah jutsu Naruto. Naruto telah berhasil mengalahkan Madara serta Obito, tetapi kami semua membuat kesalahan besar. Kami tak menyadari kalau Obito masih hidup, dan ia lalu mengeluarkan Kyuubi didalam tubuhnya." Mereka bertiga memandang pada kunoichi akatsuki yang memeluk tubuh seseorang sambil menangis.

"Jadi..tubuh..itu.." "Ya, itu adalah tubuh Naruto. kalian tahukan kalau seorang Jinchuuriki diambil Bijuu yang ada didalam tubuhnya akan tewas? Didetik-detik terakhirnya, Naruto menggunakan chakranya yang tersisa untuk menggunakan jutsu tersebut."

"Maksudmu, Naruto te-telah-" "Dia telah tewas!" potong Itachi. Utakata, Gaara, serta Kimimaro langsung mendekati para Kunoichi Akatsuki yang terus menangisi.

"Naruto." para Kunoichi akatsuki mengalihkan pandangannya, dan mereka semua melihat Utakata, Gaara, serta Kimimaro didekatnya.

GREB

Haku, Karin, Guren langsung memeluk tubuh Utakata, Gaara, serta Kimimaro dengan sangat erat.

"G..Gaara-kun…Na-Naruto-kun…telah pergi!" ucap Karin sambil memeluk tubuh Gaara sambil berlinang air mata, Gaara membalas pelukan dari Karin.

"Maafkan kami yang tak bisa menjaga, Naruto." ucap Utakata, Gaara, serta Kimimaro secara bersamaan. Mereka bertiga melepaskan pelukan dari Kunoichi-Kunoichi tersebut dan mereka semua jongkok didekat tubuh Naruto.

"Maafkan kami, Naruto. kami memang anggota paling terbodoh, seharusnya kamilah yang melindungimu dan bukan kau yang melindungi kami selama ini. kami bertiga sangat berterima kasih padamu, karena telah menghidupkan kami kembali." ucap ketiga anggota akatsuki tersebut, perlahan dari mata mereka keluar air mata yang menyatu dengan air hujan. Ketiga anggota akatsuki tersebut berdiri kembali, dan ketiga Kunoichi tadi memeluk pasangannya sendiri dengan sangat erat sambil menangis dalam pelukan pasangannya.

'Naruto…Ternyata aku benar-benar gagal sebagai anggota, aku tak bisa menjagamu dan membuatmu tewas dimedang perang. Sungguh kami tak pernah menyangka hal ini akan terjadi.' Batin Gaara.

Para Kunoichi akatsukipun langsung berdiri, Konan lalu memeluk tubuh Itachi sedangkan Yamato berusaha menenangkan Hinata serta Mei Terumi.

"Kita harus menguburkan mayat Naruto dengan layak, ini sebagai tanda penghormatan terakhir kami untuk Naruto!" ucap Itachi, Minato yang mendengar itu menyeka air matanya dan menganggukan kepalanya.

"Aku sebagai Tou-sannya sangat mendukung!" ucap Minato. Akatsuki, Rockie 12, Minato serta Kakashi membalikan badannya dan mereka semua melihat pasukan Aliansi shinobi yang dipimpin oleh Hashirama sudah berada dibelakang mereka semua.

"Minato, apakah kau tahu jutsu siapa tadi?" Tanya Jiraiya.

"Aku mengetahuinya, Sensei. Itu adalah jutsu Naruto, dia menggunakan sisa kekuatannya yang terakhir untuk menggunakan jutsu yang bisa membangkitkan orang yang telah tewas." Jawab Minato, semua shinobi yang mendengar itu tak percaya kalau sang ketua akatsuki yang melakukan hal tersebut.

"Maksudmu menggunakan kekuatannya yang terakhir, Naruto telah tewas?" Tanya Jiraiya, Minato hanya menganggukan kepalanya.

"Tapi, Naruto memberikan permintaan terakhirnya. Naruto meminta Jangan pernah ada diantara kalian semua, yang mengganggu Akatsuki ataupun membunuhnya setelah yang akatsuki lakukan selama ini! dan imbalannya adalah jutsu tadi, yang membangkitkan semua shinobi yang telah tewas dimedan perang!" ucap Minato, para aliansi shinobi dapat mendengar dengan jelas suara Minato barusan. mendadak situasi menjadi riuh, dimana ada yang setuju dan tidak setuju atas semua itu.

Hokage, Raikage, Tsuchikage, Kazekage, dan Mizukage lalu meminta waktu untuk merundingkan permintaan terakhir dari Naruto tersebut.

"Tobirama, apa kau merasakan chakra Juubi?" Tanya Hashirama, Tobirama hanya menggelengkan kepalanya. Akatsuki, rockie 12, Kakashi dan Minato, baru menyadari kalau Juubi sudah tak ada dimedan perang.

"Juubi tiba-tiba saja menghilang dalam kepulan asap putih, dan bahkan para shinobi tipe sensorpun tak merasakan chakra Juubi dimanapun. Kukira itu jutsu anakmu, Yondaime." Ucap Hashirama.

"Itu bukan jutsu Naruto, Hashirama-sama!" balas Minato.

"Akatsuki!" ucap Raikage dengan nada beratnya, semua anggota akatsukipun langsung menatap pada Raikage. "Setelah pertimbangan yang kami lakukan, Kami semua setuju untuk mewujudukan permintaan terakhir dari Naruto. Kalian semua tak akan menjadi tawanan perang, bahkan dibunuh."

Akatsuki tersenyum tipis saat kelima Kage mengabulkan permintaan terakhir Naruto. Akan tetapi, mereka semua dikejutkan saat merasakan tanah yang mereka pijak bergetar hebat.

"Ada apa ini?"

"Apa ada musuh baru?" para shinobi disana kembali dikagetkan saat tubuh Naruto mengeluarkan cahaya yang begitu terang, yang membuat silau mereka semua.

"Naruto." gumam Minato. Tubuh Naruto seperti diangkat oleh sesuatu, yang membuat tubuhnya melayang diudara. kedua mata Naruto yang tadi tertutup dengan rapatnya, terbuka secara tiba-tiba. Para shinobi disana dapat melihat mata Naruto yang merah menyala digelapnya malam, serta guyuran hujan.

"Naruto-kun." "Naruto." Hujanpun reda, tubuh Naruto yang tadi melayang diudara lalu mendarat diatas tanah. pandangan para shinobi tak pernah lepas dari Naruto, Tobirama membulatkan matanya saat merasakan chakra ini.

"Kakak, ini chakra Juubi. chakra ini ada pada tubuh Naruto." ucap Tobirama pada Hashirama.

BRAKK

Tanah yang dipijak Naruto hancur, dan muncul sebuah kawah kecil akibat itu. Akatsuki, keempat Hokage dapat melihat mata rinnegan Naruto yang berwarna merah menyala serta mempunyai 9 tomoe, dan dari tubuhnya keluar bola-bola hitam yang mengelilinginya.

"Kekuatan itu…..Naruto, adalah Jinchuuriki Juubi!" ucap Hiruzen.

"I…ni..Tak…mung..kin!" gumam akatsuki. Akatsuki bisa melihat seringai diwajah Naruto.

"Nampaknya masih ada diantara kalian yang tidak setuju dengan permintaan terakhirku!" Ucap Naruto dengan suara dinginnya, Naruto mengepalkan telapak tangannya dan membuat tanah bergetar kembali. para aliansi shinobi yang tadi menentang permintaan terakhir Naruto, sudah pucat pasi serta tubuhnya sudah basah dengan keringat dingin.

"Spertinya kalian ingin merasakan kekuatan baruku!" tanah kembali bergetar cukup hebat, seringai Naruto semakin lebar dan dari belakang tubuh Naruto keluar kesepuluh ekor Juubi yang melambai-lambai.

'Apa itu ruh Naruto? tak mungkin.' batin Yamato.

"Maafkan kami semua Naruto-sama, Kami semua setuju!" para aliansi shinobi langsung bersujud diatas tanah, kecuali keempat Hokage, kelima Kage, Mifune, Darui, Kitsuchi, Jiraiya, Orochimaru, Kakashi, Guy, Rockie 12, serta Akatsukis. Tanah yang tadi bergetar pun berhenti secara tiba-tiba.

"Na-Naruto-kun…Apa itu kau?" Tanya para Kunoichi sedikit takut, seringai Naruto menghilang serta diikuti dengan ekor dan bola-bola hitam yang mengelilinginya.

"Dia musuh baru kita, Kakak!" ucap Tobirama, Tobirama yang baru saja akan pergi ditahan oleh Hashirama.

"diam, Tobirama!" bentak Hashirama, Tobirama hanya mendecak kesal dan berdiri kembali disamping kakaknya. Kedua mata Naruto berputar cukup cepat, dan akhirnya menjadi mata biasa miliknya.

"Na…Na..ruto-kun!" Naruto mengalihkan pandangannya pada akatsuki, ia bisa melihat para Kunoichi akatsuki yang sedikit memandang takut kearahnya. Naruto lalu berjalan mendekati mereka, akatsuki beserta yang lain mundur kebelakang saat Naruto mendekat.

"Siapa kau yang ada ditubuh Naruto?" Tanya Kimimaro, para anggota akatsuki yang lain langsung maju selangkah kedepan untuk melindungi para kunoichi akatsuki.

Naruto mengehentikan langkahnya, ia menundukan kepalanya dalam-dalam hingga rambutnya menutupi wajahnya. Perlahan Naruto mengangkat kepalanya, Naruto membuat senyum tipis diwajahnya. "Hn Setelah aku mati beberapa menit, Sepertinya kalian takut denganku?"

Baik Akatsuki serta yang lainnya, dapat mengenali suara barusan. Akatsuki sudah hafal betul pemilik suara tersebut.

GREB

"Naruto-kun!" tubuh Naruto hampir terjatuh, saat para Kunoichi akatsuki memeluk tubuhnya secara bersamaan.

"Hn, aku tidak mengingkari janji ku kan?" ucap Naruto, Naruto bisa melihat para Kunoichi akatsuki sedang menangis.

'Di dalam hidupku, baru kali ini aku melihat orang-orang menangis untukku!' batin Naruto.

Akatsuki, keempat Hokage, kelima Kage, serta yang lain datang menghampiri Naruto. Naruto yang melihat itu melepaskan pelukan dari para Kunoichi, ia mengusap air mata para Kunoichi akatsuki satu persatu menggunakan lengannya.

"Berhentilah menangis!" ucap Naruto sambil mengacak rambut Hinata sambil tersenyum tulus, iapun menghampiri Hashirama beserta yang lain meninggalkan Kunoichi-Kunoichinya yang tak masih percaya akan hal yang dilakukannya barusan.

"Naruto, apa yang sedang terjadi? Kenapa kau bisa hidup kembali dan menjadi seorang Jinchuuriki dari Juubi?" Tanya Minato pada Naruto.

"Baiklah Tou-san, aku akan menjelaskannya!"

FLASHBACK

"Tou-san, Kakashi, sebarkan ini semua pada seluruh shinobi didunia ini. Jangan pernah kalian mengganggu Akatsuki ataupun membunuhnya setelah yang kami semua lakukan disini! Aku sudah mempersiapkan imbalan yang pas untuk hal ini…kalau diantara kalian ada yang melukai sedikitpun anggota keluargaku, arwahku tak akan diam saja melihat hal itu….." dibawah guyuran hujan yang semakin deras, Naruto lalu membuat handseal dengan sisa kekuatannya disertai kedua matanya menjadi rinnegan.

'Utakata, Gaara, Kimimaro, aku akan menghidupkan kalian lagi. Kalian masih terlalu cepat untuk mati.' Batin Naruto.

"Tou-san, Akatsuki, kalian semua, senang bertemu dengan kalian semua…..dan untuk akatsuki, kalian harus hidup bahagia setelah kematianku, berjanjilah padaku…terima kasih…Sayonara minna….. Jaa…Rinne Tensei no Jutsu!"

Ia bisa melihat dilangit muncul cahaya-cahaya berwarna hijau yang memenuhi langit, akan tetapi ia mengalihkan pandangannya pada tubuh Juubi yang sedang terkapar diatas tanah karena tubuhnya sudah terkena gerbang-gerbang penyegel.

'Aku akan menghisap tubuh Juubi itu, agar aku tak mati disini. masih banyak yang aku ingin lakukan dengan keluargaku. Semoga ini berhasil.' Batin Naruto.

Tanpa sepengetahuan siapapun, karena mereka semua tengah asik melihat para shinobi yang tadi tewas bangkit kembali, Naruto lalu membuat handseal.

'Kuharap ini berhasil! Ini kesempatanku yang terakhir!' batin Naruto.

BRUK POFF

Narutopun ambruk diatas tanah, dan diikuti oleh hilangnya Juubi dimedan perang.

FLASHBACK END

"Dan ini tak seperti perkiraanku. Kukira tak akan memakan banyak waktu, tetapi malah memakan banyak waktu beberapa menit, sebelum aku menjadi Jinchuuriki Juubi!" ucap Naruto.

PLUKK

"Ternyata kau memang ketua yang sempurna, Naruto!" Kimimaro memukul pelan tubuh Naruto sambil tersenyum tipis. Naruto hanya membalas senyum Kimimaro.

"Apa ada efek sampingnya, Naruto?" Tanya Itachi, wajah Naruto kembali serius seperti semula.

"Ini yang aku akan sampaikan…" mereka semua memandang Naruto dengan seksama, para Kunoichi akatsuki sudah berdo'a agar efek sampingnya tidak buruk. "…Efek sampingnya….adalah…"

BRUKK

Belum sempat Naruto menyelesaikan kata-katanya, ia sudah ambruk diatas tanah. akatsuki langsung menghampiri tubuh Naruto dengan segera.

"Syukurlah, Naruto-kun hanya pingsan!" ucap Karin lega. Pandangan Minato tak pernah lepas dari anaknya, yaitu Naruto.

'Kushina, kau bisa melihatkan anak kita sekarang sudah mempunyai keluarga, teman, yang peduli dengannya? Dengan ini kekhawatiran kita sudah menghilang. Aku sangat bersyukur Naruto mempunyai orang-orang yang menyayanginya. Naruto, sekarang kami berdua bisa tenang disana!'

"Sayonara…Naruto!"

.

.

.

.

.

.

Beberapa Bulan Setelah kejadian tersebut.

Naruto membuka kedua matanya secara perlahan, saat sinar matahari menerpa wajahnya. Ia mencoba menggerakan kedua lengannya, akan tetapi terasa sangat berat. Ia bisa melihat Hinata tidur sambil memegang tangannya.

Ia dengan hati-hati mencoba duduk agar tak membangunkan Hinata, dan nampaknya berhasil. Naruto mencoba melepaskan lengannya yang dipegang erat, akan tetapi bukannya terlepas Hinata malah semakin erat memegangi kedua lengannya.

"Naruto-kun…Aku tak mau kehilangan, Naruto-kun!" Naruto tersenyum tipis mendengar igauan dari Hinata.

"Dimana ini?" ia mendengarkan pandangannya kesegala penjuru, dan melihat para anggota akatsuki yang tengah tidur sambil memeluk pasangannya masing-masing. Pandangan Naruto terhenti pada Yamato yang tidur sambil memeluk Mei Terumi.

'Bukannya ini rumah sakit? Sejak kapan Yamato menjalin hubungan dengan Mei Terumi? Aku tak tahu kalau mereka berdua mempunyai rasa suka. Serta Sasuke, Itachi dan Konan juga tak ada disini.' batinnya.

"Sudah berapa lama aku terbaring dirumah sakit?" gumamnya. dibenak Naruto,teringat kejadian dimasa lalunya saat para suster serta dokter rumah sakit di Konoha berusaha membunuhnya dengan cara menyuntikan racun.

SRETT

Naruto mengalihkan pandangannya pada seseorang yang membuka pintu kamarnya, ia bisa melihat kalau itu adalah Itachi serta Konan yang menggandeng lengan Itachi. Dilengan Konan, sudah ada beberapa buah-buahan yang dibelinya.

"Naruto." "Naruto-kun." Mereka berdua langsung mendekat tubuh Naruto, Konan lalu menyimpan buah-buah itu dimeja yang berada didekat kasur Naruto.

"Kapan kau sadar, Naruto?" Tanya Itachi pada Naruto, Naruto memberi isyarat agar suara Itachi sedikit diperkecil suaranya supaya tak membangunkan anggota akatsuki yang lain.

"Beberapa menit yang lalu, Itachi. Dan sebenarnya kita berada dimana sekarang? Serta bisa jelaskan kenapa aku bisa berada disini, Itachi, Konan-chan?" Tanya Naruto secara beruntun pada Itachi serta Konan.

"Konan-chan, kupaskan 1 apel untuk Naruto. aku yang akan menjelaskan semuanya pada Naruto!" Konan mengangguk, ia mengambil satu buah apel di keranjang belanjaannya dan mengupasnya menggunakan pisau.

"Sekarang kita berada dirumah sakit Konoha, Naruto. Kau pingsan atau lebih tepatnya Koma selama 3 bulan, setelah insiden pingsannya kau dimedan perang." Naruto sedikit terkejut kalau sekarang Ia berada didesa Konoha.

"Siapa yang menyuruh Kalian semua untuk membawaku kemari?"

"Hokage pertama serta Ayahmu, Yondaime Hokage."

"Bagaimana dengan perangnya, Itachi? Apa kita kalah? Dan Bagaimana dengan para edo tensei Hokage?"

"Tidak, Naruto. Aliansi shinobi mengaku kalah dari kita, dan mengadakan perdamaian yang dipimpin oleh Hokage pertama. Akatsukipun setuju untuk berdamai, Karena tak mungkinkan kami berperang tanpamu. Serta para Edo Tensei Hokage…mereka semua sudah tiada. Tetapi sebelum kepergiannya, Ayahmu memberikan pesan terakhirnya padaku dalam sebuah gulungan. Aku akan memberikannya nanti!" Naruto terdiam cukup lama, saat ia mendengar perkataan Itachi barusan.

"Hn bagaimana dengan Kabuto? Bukannya katamu dia hanya terkena genjutu dan belum tewas?"

"aku bersama Orochimaru pergi ketempat Kabuto, dan Orochimaru menyerap chakra yang berada ditubuh Kabuto, lalu setelah itu ia langsung membunuh Kabuto."

Itachi berjalan menuju jendela, dan ia membuka jendela tersebut untuk memberi jalan agar sinar Matahari masuk kedalam ruangan tersebut.

"Kau tahu, Naruto?" Naruto menolehkan kepalanya pada Itachi.

"Hn?"

"Tak seperti yang sedang kau pikirkan sekarng ini, sekarang semua para penduduk desa Konoha menaruh hormat pada Akatsuki. Aku tak berbohong, Kau bisa membuktikannya nanti setelah keluar dari rumah sakit, Naruto!"

"Itachi…." Itachi langsung melirik kearah Naruto. "….Bagaimana kalian membayar tagihan rumah Sakit selama 3 bulan ini?"

"Hokage Kelima yang Menanggung biaya Rumah sakitmu!" Naruto tersenyum tipis mendengar hal itu.

"Itachi, mendekatlah!" Itachi lalu berjalan mendekat kearah Naruto, Naruto memberi isyarat Kalau ia ingin membisikan sesuatu.

"Sejak kapan Yamato bersama Mei-chan sedekat itu? Dan Sejak kapan hubunganmu dengan Konan sudah sejauh itu?" Itachi langsung berdiri kembali, Naruto bisa melihat diwajah Itachi yang datar sedikit ada rona merah tipis. Naruto hanya terkekeh pelan saat melihat ekspresi Itachi, Itachipun berdehem pelan.

"Mereka sudah berpacaran, mungkin 2 bulan yang lalu." Ucap Itachi.

"Aku tak pernah menyangka sebelumnya kalau mereka suka satu sama lain. Sekarang, jawab pertanyaanku Itachi?!" ucap Naruto dengan seringai tipis diwajahnya.

"Sudah siap!" Itachi sedikit bernafas lega, saat Konan sudah berdiri disamping tempat tidur Naruto dengan membawa sepiring kecil apel yang sudah dipotong kecil-kecil. Muncul ide jahil dibenak Naruto untuk menjahili Uchiha yang satu ini.

"Emm Konan-chan?" Konan lalu menatap kearah Naruto.

"Ada apa, Naruto-kun?" Naruto memberi isyarat agar Konan mendekat, Konanpun langsung mendekati Naruto. Itachi sempat melihat seringai tipis diwajah Naruto.

CUP

Naruto mengecup seklias pipi kanan Konan, yang membuat kaget kedua orang tersebut. Wajah Konan seketika merah padam.

"Na-ru-to." Geram Itachi sambil menatap tajam kearah Naruto.

"Itu ucapan selamat untuk hubunganmu dengan Itachi!" Konan tersipu malu, ia berusaha agar bisa menghilangkan rona merah diwajahnya.

"Y-ya, Na-Naruto-kun!" Naruto terkekeh pelan saat melihat Itachi yang Nampak marah, atas kejadian barusan. para anggota akatsuki satu persatu mulai bangun dari tidurnya saat mereka semua mendengar sedikit keributan disana.

"Hooaaamm…Ada keributan apa dipagi yang cerah ini?" gumam Kimimaro sambil menguap lebar. Naruto hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anggotanya. Ia langsung berdehem, dan serentak anggota akatsuki kecuali Konan beserta Itachi, mengalihkan pandangannya.

"Naruto-kun!" Hinata langsung memeluk tubuh Naruto dengan segera, Naruto lalu membalas pelukan Hinata.

"Dari kapan kau sadar, Naruto?" Tanya Gaara, Naruto langsung menatap satu persatu anggotanya.

"Hn, sudah cukup lama!" Naruto bisa melihat para anggotanya sudah mempunyai pasangannya sendiri, seperti Gaara beserta Karin, Utakata bersama Haku, Kimimaro bersama Guren, dan Itachi bersama Konan. Pandangannya terhenti pada Yamato.

"Hn, aku tahu dengan hubungan kalian..tapi…Yamato, bisa kau jelaskan hubunganmu dengan wanita yang sedang dipelukmu?" Yamato melihat kearah tangannya, ia melihat kalau lengannya sedang memeluk tubuh seseorang. Yamato buru-buru melepaskan pelukan tersebut sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, baik wajah Yamato maupun Mei Terumi sudah sangat merah.

Naruto memberi senyum jahilnya pada Yamato, para anggota akatsuki terlebih para Kunoichinya menahan tawa mereka saat melihat wajah Yamato yang Nampak gugup.

"Aku minta penjelasan langsung darimu, Yamato." Narutopun langsung merangkul Hinata. "Aku juga tak mau kalah dengan kalian, aku mempunyai orang istimewa didalam hidupku!"

Wajah Hinata mendadak sudah sangat panas mendengar perkataan Naruto yang dapat didengar sangat jelas oleh kedua telinganya.

"Aku menunggu, Yamato!" perintah Naruto, saat ia melihat Yamato masih terus diam. Yamato berdehem pelan, agar lebih tenang menjelaskannya.

"Emm…Naruto…Ka-kami…m-maksudku…Aku..d-dan..Me-Mei-chan…" wajah Yamato semakin memerah, para Kunoichi akatsuki berusaha agar tawa mereka tak meledak melihat wajah Yamato sekarang. "…, s-sudah men-menjalin hub-bungan 2 bulan lalu, Naruto!"

"Bwahahahaha!" tawapun pecah seketika, Naruto hanya tersenyum melihat kelakuan anggotanya. Sedangkan wajah Yamato dan Mei Terumi sudah seperti kepiting rebus.

KRUKK

Para anggota akatsuki langsung menatap Naruto seketika, saat mereka semua mendengar suara yang berasal dari Naruto.

"Kau lapar, Naruto-kun?" Tanya Hinata sambil menatap Naruto,Naruto hanya menganggukan kepalanya. Konan baru tersadar kalau apel yang tadi sudah siap untuk Naruto, masih diberada ditengannya.

Hinata lalu mengambil piring yang diberi oleh Konan, iapun langsung menyuapi Naruto dengan buah apel tersebut. Naruto memakan buah apel tersebut cukup cepat, dikarenakan ia sudah tak makan 3 bulan lamanya.

"Ini yang terakhir, Naruto-kun!" Naruto membuka mulutnya, dan mengunyah potongan apel terakhirnya tersebut.

SRET

Secara tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan akatsuki bisa melihat Tsunade yang tengah berjalan menuju Naruto.

"Bagaimana keadaanmu, Naruto?" Tanya Tsunade.

"Hn, Aku baik-baik saja. Tsunade, apa aku sudah boleh pergi meninggalkan rumah sakit?" Tsunade hanya menganggukan kepalanya, dan pergi meninggalkan Kamar Naruto.

"Dimana jubah akatsuki milikku?" Hinata lalu memberikan jubah Akatsuki tersebut pada Naruto. Narutopun turun dari tempat tidurnya, ia merasakan Kakiknya terasa dingin saat menyentuh lantai.

Naruto lalu membuka baju khusuh pasien rumah sakit tersebut satu persatu, para anggota akatsuki bisa melihat Naruto sekarang hanya memakai baju pendek berwarna hitam dengan lambang clan Uzumaki, serta celana pendek berwarna Hitam. Setelah itu Iapun langsung memakai jubahnya, Naruto sedikit merapikan rambutnya didepan cermin.

"Kita pergi!" ucap Naruto.

"Kita akan pergi kemana, Naruto?" Tanya Utakata.

"Ke tempat Favoritku saat masih dikonoha!" jawab Naruto, Akatsukipun pergi berjalan keluar dari rumah sakit.

Naruto terdiam sedikit lama didepan rumah sakit, pandangannya tak pernah lepas dari para penduduk desa yang berlalu lalang. Ia tersenyum miris mengingat kejadian dimasa lalunya, dimana ia hampir setiap hari dikejar-kejar oleh warga yang berusaha menyakitinya bahkan berniat membunuhnya.

PLOK

Naruto yang sedang asik dengan pikirannya, sedikit terkejut oleh seseorang yang menepuk pundaknya. Ia melirik kearah orang yang menepuk pundaknya, dan ternyata orang tersebut adalah Itachi.

"Aku tahu kau masih tak bisa menghilangkan kenangan burukmu disini, Naruto. tapi, ingatlah perkataanku tadi pagi. Semuanya sudah berubah. " Ucap Itachi, Naruto hanya menganggukan kepalanya. Merekapun lalu berjalan mengikuti Naruto yang berada dipaling depan.

Para penduduk desa konoha menghentikan pekerjaan mereka, saat melihat Akatsuki yang dipimpin oleh Naruto. tiba-tiba para penduduk desa Konoha, membungkukan badan mereka semua untuk memberi hormat pada Akatsuki.

"Naruto-sama, ini untuk anda!" Naruto cukup terkejut, saat seorang Ibu-ibu berdiri dihadapannya sambil membawa sekeranjang buah segar. Naruto bisa melihat senyum dari Ibu tersebut tulus padanya.

"Untukku?"

"Ya, untuk anda, Naruto-sama. Ini sebagai tanda terima kasih kami, karena telah membuat anakku yang tewas dimedan perang, hidup kembali berkat anda. Ambilah Naruto-sama!" Naruto mengambil sekeranjang buah tersebut, walaupun ia merasa ragu. Ia memberi senyum tipis pada Ibu tersebut.

"Arigatou!" ucap Naruto, Naruto bersama Akatsuki lalu melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda.

"Kau benar, Itachi! Aku bisa melihat kalau mereka semua tersenyum tulus kepadaku." Ucap Naruto sambil melirik kearah Itachi. Naruto lalu mengalihkan pandangannya kembali kedepan.

"Naruto-sama!" "Naruto-sama!" "Lihat-lihat, ada Naruto-sama. Tampannya!" Hinata merenggut kesal saat para Kunoichi desa konoha dan para perempuan Desa Konoha meneriaki Nama Naruto, dengan wajah merona.

Hinata langsung menggandeng lengan kanan Naruto, sedangkan Keranjang buah yang sedang dipegang Naruto langsung diambil oleh Hinata dan dipegang olehnya. para anggota akatsuki dibelakangnya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Hinata. Hinata memberi tatapan tajamnya pada para perempuan tersebut, dengan mata byakugannya yang telah aktif.

Akatsuki terus berjalan dan tak terasa mereka sudah berada dipinggir desa Konoha, dan mereka semua bisa melihat danau yang indah didekat pinggir hutan.

Naruto menghentikan langkahnya, ia bisa melihat Danau yang sering ia kunjungi saat masih disini.

"Ini adalah tempat Favoritku untuk menyendiri, karena jauh dari keramaian." Naruto berdiri dipinggir danau tersebut, ia teringat saat kecil ia suka berdiri disini sambil menangis dalam keheningan. Naruto lalu mengalihkan pandangannya pada Hinata yang masih cemberut, sambil menggandeng lengan kanannya.

Naruto membalikan badannya yang membuat tubuhnya saling berhadapan dengan Hinata, Hinata menatap wajah Naruto dengan rona tipis diwajahnya. Ia memegang dagu Hinata dengan lengan kirinya, sedangkan tangan kanannya memeluk pinggang Hinata.

"Jangan dengarkan perkataan mereka semua, hanya engkau yang ada dihatiku..percayalah, Hinata!" ucap Naruto, wajah Hinata memerah seketika mendengar ucapan Naruto barusan. Naruto mendekatkan wajahnya pada Hinata, Hinata yang mengerti langsung menutup kedua matanya.

"Ehem!" Naruto langsung mengalihkan pandangannya, dan ia bisa melihat kalau Itachilah yang merusak momen barusan. Itachi tersenyum kearah Naruto, seolah mengatakan ini-balasan-untuk-tadi-Naruto.

"I-ta-chi!" geram Naruto sambil melepaskan pelukannya pada Hinata. Anggota akatsukipun tertawa saat melihat aksi Itachi barusan yang berhasil merusak momen Naruto.

"Kau bisa melanjutkannya nanti, Naruto!" ucap Gaara sambil tersenyum kearah Naruto. Naruto hampir lupa tujuannya kemari bersama akatsuki. Naruto lalu berjalan kearah sebuah lapangan yang luas didekat danau tersebut.

"Kau mau kemana, Naruto?" Tanya Kimimaro.

"Hn sepertinya disini tempat yang sangat cocok untuk dijadikan markas baru kita!" Naruto lalu membuat handseal seketika.

"Mokuton: Renchūka no Jutsu."

Dari dalam tanah seketika muncul batang-batang kayu yang dengan cepat membentuk bangunan, tak butuh waktu lama kayu-kayu tersebut sudah selesai membentuk sebuah rumah yang luas dan juga megah.

Akatsuki diikuti oleh Naruto masuk kedalam markas barunya tersebut, mereka melihat-lihat isi markasnya tersebut.

"Ini bagus sekali, Naruto-kun." Gumam para Kunoichi akatsuki saat berada didalam markas baru mereka. Rumah yang bisa dikatakan besar ini memiliki 2 lantai serta kamar yang cukup banyak.

"Hn, sekarang ini adalah tempat tinggal kita semua!" ucap Naruto, Naruto lalu menatap Itachi dan memberi isyarat agar ia pergi keluar.

"Pilihlah Kamar yang kalian suka! Aku dan Itachi akan pergi keluar!" Naruto beserta Itachi lalu berjalan keluar dari rumah tersebut, langkah mereka terhenti cukup jauh dari rumah baru mereka. Naruto serta Itachi menghentikan langkahnya didekat sebuah pohon besar, dipinggir danau.

"Ada apa, Naruto?" Tanya Itachi, Naruto hanya memandang kearah Danau didepannya.

"Bisa kau berikan gulungan yang diberikan Ayahku, Itachi? Aku ingin membacanya!" jawab Naruto sambil melirik kearah Itachi yang berada disampingnya. Itachi lalu merogoh tas ninjanya, dan ia mengambil salah satu gulungan dari tasnya.

Itachi memberikan gulungan tersebut pada Naruto, Naruto lalu mengambilnya dan langsung membuka gulungan tersebut.

"Naruto, maaf aku tak mengatakan pesan terakhirku padamu secara langsung dan hanya melewati gulungan ini. Naruto, Aku sangat senang saat kau memanggilku denganTou-san dan bertarung bersama mengalahkan musuh .aku sangat senang karena kau telah berhasil menemukan orang-orang yang peduli denganmu, aku melihat langsung bahwa orang-orang terdekatmu menangis tersendu-sendu saat akan kepergianmu. Kau beruntung, Naruto. sekarang kami tak perlu mengkhawatirkan keadaanmu disini, karena aku percaya orang-orang terdekatmu bisa menjagamu. Hanya ini yang Tou-san pesankan padamu, dan jangan terlalu cepat menyusul kami berdua disana! Para sahabatmu masih membutuhkan kehadiranmu! Sayounara Naruto!"

Naruto menitikan air matanya saat membaca isi gulungan yang diberikan ayahnya, ia lalu menyeka air matanya. Naruto langsung melemparkan gulungan tersebut keudara, setelah itu kedua mata Naruto berputar dengan cepat menjadi Kami No Gan dan langsung membakar gulungan tersebut dengan amaterasu.

"Itachi, sedari tadi aku tak melihat adikmu Sasuke, kemana dia?" Tanya Naruto.

"Mungkin menjalankan misi, dia masih shinobi dari desa Konoha…Kau tahu, Naruto?"

"Hn?" Naruto langsung mengalihkan pandangannya kearah Itachi, Itachi lalu menyandarkan punggungnya pada pohon sambil melipat kedua lengannya didepan dada.

"Cerita dimana saat kau membangkitkan semua orang yang telah tewas dimedan perang, sudah menyebar kesegala penjuru. Mereka semua menaruh hormat padamu, termasuk juga akatsuki. dan dengan mudahnya mereka melupakan segala perbuatan keji kita sebelum perang dimulai."

"Kau benar, Itachi. Tapi tak bisa dipungkiri masih ada shinobi-shinobi yang ingin membunuh kita."

"Hn kau benar. Naruto…. kenapa tak ada perubahan yang mencolok saat kau menjadi Jinchuuriki Juubi? saat Obito menjadi Jinchuuriki Juubi, hampir terjadi perubah disemua tubuhnya."

"Entahlah, Itachi. Aku juga tak mengerti, seolah aku sudah bisa mengendalikan Juubi yang ada didalam tubuhku."

"Apa kau masih ingin berada disini, Naruto?" Tanya Itachi sambil berdiri kembali, dan membersihkan jubahnya dari debu yang menempel.

"Kau akan kembali kemarkas?" Itachi hanya menganggukan kepalanya. "…Kau duluan saja, Itachi. Aku masih ingin menyendiri disini."

Itachipun lalu beranjak pergi meninggalkan Naruto disana, sepeninggal Itachi Naruto langsung duduk serta menyenderkan punggungnya pada pohon sambil memandang kearah danau yang begitu indah.

Ia menutup kedua matanya secara perlahan saat angin menerpa wajahnya, sungguh Naruto menikmati suasana disaat seperti ini.

WUSH TAP

Tak berapa lama setelah itu, muncul seseorang disamping Naruto.

"Apa yang kau lakukan disini, Gaara?" Tanya Naruto saat ia merasakan chakra Gaara disampingnya, iapun lalu membuka kedua matanya.

"Kukira kau tak mengetahui kedatanganku, Naruto." Gaara lalu duduk didekat Naruto.

"Dari mana kau tahu aku berada disini?"

"Itachi yang memberi tahuku. Apa kau mempunyai masalah, Naruto? aku sudah hafal betul dirimu, kalau kau mempunyai masalah sifatmu akan sedikit berbeda." Jawab Gaara tanpa melirik kearah Naruto, pandangan Gaara tertuju pada danau didepannya. Ia mengambil batu kecil didekat tubuhnya, dan melemparkannya kedanau.

"Hn, bagaimana hubunganmu dengan Ayahmu setelah perang ini usai ?"

"Semakin membaik, Naruto. 1 bulan yang lalu Ayahku, bersama Temari dan Kankuro datang kekonoha untuk bertemu denganku, mereka bertiga meminta maaf padaku secara langsung dihadapanku dan memintaku untuk ikut dengan mereka serta tinggal di Suna."

"Hn?"

"Aku memaafkan mereka semua, Karena aku sudah tak punya dendam pada mereka. Tetapi, aku menolak untuk tinggal di Suna. Aku memilih tinggal bersama Akatsuki, dari pada di Suna. Kalau aku tinggal di Suna, mungkin aku tak akan hidup dengan tenang karena kenangan-kenangan buruk semasa kecilku terus berputar dikepalaku. Dan aku pastinya tak pernah mau meninggalkan Akatsuki, yang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri!"

"Gaara?"

"Ya?"

"Apa yang telah aku lewatkan selama 3 bulan terbaring di rumah Sakit?"

"Kau melewatkan banyak kejadian, Naruto. saat 3 bulan yang lalu, atau lebih tepatnya beberapa hari setelah perang usai dan kau yang harus dirawat dirumah sakit, Mizukage datang kekonoha. Kau pasti tahu siapa yang akan dituju? Ya, Mei Terumi. Mizukage atau Mei Terumi memanggilnya dengan sebutan Ao, awalnya berniat meminta maaf pada Mei Terumi tetapi Mei Terumi tak menanggapi bahkan ia hampir dibunuh oleh Mei Terumi."

FLASHBACK

Mizukage bersama pendamping setianya, Choujuro. Berjalan meninggalkan gedung Hokage, menuju sebuah rumah sakit didesa konoha. Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai didepan rumah sakit konoha.

"Ao-sama, apa Mei-sama akan memaafkan anda?" Tanya Chojuro.

"Aku juga tidak tahu, aku akan mencobanya!" jawab Mizukage atau Ao yang Nampak ragu untuk masuk kedalam rumah sakit, tapi ia memantapkan Hatinya dan masuk kedalam rumah Sakit diikuti oleh Chojuro.

Mereka berdua mencari kamar yang diberi tahu oleh Hokage kelima, Tsunade. Mereka berduapun sampai didepan sebuah ruangan yang mereka cari, Ao Nampak sedikit ragu untuk membuka pintu tersebut.

SRET

Baik Ao maupun Chojuro sedikit terkejut saat seseorang dari dalam membuka pintu, mereka kembali dikagetkan saat yang membuka pintu tersebut adalah Mei Terumi.

"M-Mei…-sama!" Mei Terumi memandang tajam kearah Ao beserta Chojuro.

"Ada apa kalian kemari?" Tanya Mei Terumi.

"Aku hanya ingin meminta maaf atas kejadian di masa lalu yang hampir merenggut nyawa anda, Mei-sama!" ucap Ao, Mei Terumi yang mendengar itu tersenyum hingga kedua matanya menyipit.

"Apa anda memaafkan kesalahanku?"

"JANGAN HARAP!"

DHUAGHH BRAK

Mei Terumi menghantamkan tinjunya tepat diwajah Ao, membuat tubuh Ao terhempas kebelakang dan menabrak dinding yang langsung retak seketika.

"Ao-sama!" Mei Terumi yang melihat itu langsung membuat handseal dengan cepat.

"Yoton: Shaku-" "Mokuton: Daijurin no Jutsu."

Mei Terumi melirik kebelakang, saat kedua lengannya dililit oleh kayu-kayu. Mei Terumi bisa melihat kalau ini adalah jutsu Yamato.

"Mei-chan, jangan berbuat keributan ditempat seperti ini! Kau tak maukan, Naruto merasa terganggu oleh keributan?" Yamato lalu mengubah lengannya kembali menjadi normal, saat melihat Mei Terumi yang sudah agak tenang.

Mei Terumi lalu berjalan mendekati tubuh Ao yang masih bersandar di dinding, ia langsung mencengkram kerah baju Ao dan mengangkatnya.

"Jangan pernah muncul dihadapanku lagi, aku sudah muak melihat wajahmu keparat! Kalau bukan di rumah sakit, aku akan langsung membunuhmu. Chojuro bawa pergi Mizukagemu itu!" Mei Terumi langsung melemparkan tubuh Ao dengan asal, dan berjalan kembali kekamar Naruto.

FLASHBACK END

"Bukan hanya sekali, Mizukage tersebut datang beberapa kali ke Konoha untuk tujuan yang sama. Dan lagi-lagi, Mei Terumi menghajar Mizukage tersebut bahkan membuat Mizukage sekarat."

"Hn, tak ku sangka orang bodoh seperti itu menjadi Mizukage!" Naruto melirik kearah Gaara yang berdiri secara tiba-tiba.

"Aku akan kemarkas, dan sepertinya kau masih mau berlama-lama disini Naruto?" Naruto hanya menganggukan kepalanya, dan setelah itu Gaara menghilang menggunakan shunsinnya.

WUSH TAP

Naruto yang baru saja akan menutup kedua matanya, merasakan chakra seseorang yang baru saja tiba disampingnya.

"Ada apa, Hinata-chan?" Tanya Naruto sambil mengalihkan pandangannya pada Hinata, Hinata tak buru-buru menjawab pertanyaan dari Naruto. ia duduk tepat disamping tubuh Naruto, dan menyandarkan punggungnya pada pohon seperti Naruto.

"Aku hanya ingin mencari udara segar, Naruto-kun!" Naruto tahu kalau jawaban itu adalah sebuah kebohongan, ia hanya tersenyum dan setelah itu ia menyenderkan kepalanya dibahu Hinata.

"Itachi yang memberi tahumu?"

"Ya, Naruto-kun!"

"Hinata-chan, bagaimana hubunganmu sekarang dengan Ayahmu serta adikmu dan Neji?"

"Sedikit lebih membaik, Naruto-kun. Saat setelah perang Usai, serta Naruto-kun yang dirawat dirumah sakit Konoha. Beberapa anggota clan Hyuuga mendatangiku, dan mengatakan kalau pemimpin clan Hyuuga atau ayahku ingin bertemu denganku."

FLASHBACK ON

"Hinata-sama, Ayah anda Hyuuga Hiashi, ingin bertemu dengan anda! Dan meminta kami untuk membawa anda kerumah!" ucap salah seorang pengawal Clan Hyuuga, Hinata yang mendengar itu langsungmengaktifkan byakugan miliknya.

"Tsk, aku tak sudi untuk datang kesana!" jawab Hinata dengan nada dinginnya sambil menatap satu persatu anggota clan Hyuuga itu dengan pandangan membunuh.

"Tapi, Hinata-sama…Hiashi-sama memohon kepada Anda untuk datang kesana!"

"Ya, Hinata-sama. Hiashi-sama memohon kepada anda, agar mau datang kesana!"

"Aku akan ikut denganmu, Hinata-chan!" Hinata melirik kebelakang, dan ia bisa melihat dibelakangnya ada Itachi.

"Tapi…Tapi…Hiashi-sama, hanya ingin Hinata-sama saja yang datang!" ucap salah seorang anggota clan Hyuuga. Para anggota clan Hyuuga mendadak pucat pasi saat Itachi mengaktifkan Eternal mangekyo sharingannya.

"Nampaknya kalian ingin mati!"

"Maafkan kami, si-silahkan untuk ikut dengan kami!" ucap keempat anggota clan Hyuuga sambil membungkan badannya. Hinata hanya tersenyum tipis melihat keempat anggota clan didepannya yang Nampak ketakutan oleh sahabatnya.

"Ki-kita pergi sekarang!" mereka semuapun pergi dari sana menggunakan shunsin masing-masing.

TAP

Mereka semua seketika sudah berada didepan Mansion Clan Hyuuga.

"Si..lahkan, Masuk!" salah satu anggota Clan Hyuuga lalu mengantar Hinata serta Itachi untuk keruangan Hiashi.

"Disini ruangannya, Hinata-sama!" Hinata mengangguk, dan orang tersebut pamit dari kedua anggota akatsuki tersebut.

"Aku akan diam disini, masuklah!" Itachipun lalu menyandarkan punggungnya didekat pintu masuk.

SRET

Hinata membuka pintu tersebut, dan ia bisa melihat Hyuuga Hiashi, Hanabi serta Neji berada disana.

"Hinata..apa itu kau?!" Tanya Hiashi sambil beranjak berdiri dan memandang dengan seksama kearah Hinata.

"Langsung saja pada intinya, Hi-"

GREB

Hinata terkejut saat Hyuuga Hiashi memeluk tubuhnya dengan erat.

"Maafkan, Tou-san Hinata…maafkan kesalahan Tou-san dimasa lalu, aku memang bodoh Hinata. Seharusnya aku tak mendidikmu secara keras pada saat itu! dan maafkan aku yang selalu acuh padamu!" Hinata bisa mendengar isak tangis sang Ayah, mau tak mau ia membalas pelukan ayahnya.

"A…Aku…baiklah, Aku memaafkanmu Tou-san!" Hiashi, Hanabi serta Neji tak percaya kalau Hinata akan memaafkan kesalahan Ayahnya. Hiashi Hyuuga langsung melepaskan pelukannya dan menatap Hinata.

"Apa kau benar memaafkan diriku, Hinata?" Tanya Hiashi.

"Kau tak mau aku memaafkanmu?" Hiashi kembali memeluk Hinata, Neji yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

"Tapi, aku tak akan tinggal disini!" Hiashi melepaskan pelukannya pada Hinata, mereka semua menatap kearah Hinata. "Aku tak bisa meninggalkan, Akatsuki."

"Apa kau masih akan berada dikonoha, Hinata?"

"Itu bagaimana keputusan Naruto-kun nanti."

"Berjanjilah untuk datang kesini setiap waktu Hinata?" Hinata hanya menganggukan kepalanya, Hiashi yang melihat itu tersenyum kearah Hinata. Senyum tulus yang tak pernah Hinata, Hanabi, Neji lihat dari seorang Hyuuga Hiashi.

FLASHBACK END

Naruto tersenyum miris tanpa diketahui Hinata.

"Hinata-chan, kita pergi kemarkas!" ucap Naruto sambil berdiri seketika, Hinatapun langsung berdiri dan mereka berdua pergi menggunakan shunsin masing-masing.

Naruto serta Hinata muncul seketika di markas baru mereka, mereka berdua berjalan kearah ruangan yang Nampak paling berisik oleh suara tertawa.

Para anggota akatsuki yang sedang berkumpul, lalu mengalihkan pandangannya pada kedua orang yang baru saja tiba dari sana.

"Dari mana saja kau, Naruto, Hina-chan?" Tanya Kimimaro.

"Hanya mencari udara segar diluar sana." Jawab Naruto sambil duduk disebuah kursi kosong disana. Yamato tersenyum tipis kearah Naruto, Naruto tahu betul arti senyuman Yamato tersebut.

"Kau tak melakukan hal 'itu' kan diluar sana, Naruto?" Tanya Yamato, para anggota akatsuki tersenyum melihat rona merah tipis yang samar diwajah Naruto. sebuah kejadian yang sangat langka bagi seorang dewa shinobi.

"Kau tahu Naruto? aku sangat bosan sekali, seharian tak bertarung dan membunuh musuh ditanganku!" ucap Kimimaro, Naruto yang mendengar itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalian semua, kita pergi ke gedung Hokage! Aku ingin bertemu dengan seseorang!" ucap Naruto sambil berdiri, ia merogoh tas ninjanya dan ia mengambil salah satu Kunai Hiraishin. Naruto lalu menancapkan Kunai tersebut dilantai.

Naruto menatap anggota akatsuki yang menatapnya meminta penjelasan dari perkataannya barusan. "Hn, aku akan menjelaskannya nanti! Sekarang, Kita pergi!"

Naruto bersama anggota akatsukipun pergi meninggalkan markas, menggunakan shunsin masing-masing.

Tak butuh waktu yang lama untuk Akatsuki, mereka semua seketika muncul diruangan Hokage tepat didepan meja Hokage. Shizune sedikit terkejut atas kedatangan Akatsuki yang mendadak seperti barusan.

"Seharusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu, Naruto." ucap Tsunade.

"Kuharap itu tak membuatmu terkejut Tsunade!" Tsunade hanya menghela nafasnya melihat kelakuan Naruto.

"Ada perlu apa, Naruto?" Tanya Tsunade sambil menatap kearah Naruto.

"Hn aku ingin bertemu Jiraiya serta Orochimaru!" jawab Naruto, Tsunade menaikan sebelah alisnya pertanda kalau ia merasa heran.

"Ada perlu apa kau ingin bertemu Jiraiya serta Orochimaru?"

"Hanya ingin berbincang sedikit dengan mereka berdua, jadi dimana mereka berdua?"

"Belum lama, mereka berdua baru keluar dari gedung ini. Nampaknya mereka berdua menuju kearah barat!" Naruto yang mendengar itu menganggukan kepalanya.

"Arigatou, Tsunade." Akatsukipun pergi kembali meninggalkan ruangan Hokage menggunakan shunsin masing-masing. Tsunade serta Shizune hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

TAP

Akatsuki muncul disebuah atap rumah warga, Naruto mengedarkan pandangannya kesegala penjuru desa dan ia berhasil menemukan dua orang yang sedang ia cari.

"Aku menemukannya!" Naruto beserta Anggota akatsuki langsung berlari sambil melompati satu persatu rumah para penduduk desa. Didepan Akatsuki, Jiraiya serta Orochimaru berjalan masuk kedalam hutan.

"Apa Hobimu tentang meneliti masih belum hilang setelah kau mati, Orochimaru?" Tanya Jiraiya, mereka berdua berniat pergi ketempat ruang peneletian Orochimaru yang berada didalam hutan.

"Sepertinya aku masih berminat untuk meneliti lagi!" jawab Orochimaru.

Naruto beserta Akatsuki secara tiba-tiba sudah berada didepan Orochimaru beserta Jiraiya, Jiraiya beserta Orochimaru yang terkejut langsung memasang posisi bertarung sambil memegang kunai ditangan mereka. Akan tetapi, mereka bersikap biasa kembali setelah melihat orang-orang dihadapannya.

"Apa kabar, Naruto? kapan kau sadar, Naruto?" Tanya Jiraiya.

"Aku baik-baik saja, Jiraiya. Pagi tadi!"

"Ada perlu apa Uzumaki Namikaze Naruto, kau datang menemui kami berdua sambil membawa teman-temanmu?" Naruto langsung mengalihkan pandangannya pada Orochimaru.

"Aku butuh bantuan darimu, Orochimaru!"

"Sebuah kehormatan bagiku, seorang dewa Shinobi meminta bantuan dariku. Kau ingin aku melakukan apa?"

"Aku ingin kau membangkitkan kedua orang tuaku menggunakan jutsu edo tensei milikmu!" keadaan menjadi hening seketika saat Naruto mengatakan hal tersebut.

"Jangan bercanda, Naruto. kenapa kau ingin membangkitkan Kushina serta Minato?" Tanya Jiraiya dengan nada membentak pada Naruto. "Sekarang mereka sudah damai di alam sana, kenapa kau ingin membangkitkan mereka?"

"Jiraiya, hanya sedikit yang kurang saat ini dalam hidupku. Aku sudah mempunyai kekuatan, keluarga baru. Yang kurang tersebut adalah Orang tuaku!"

"Naruto, aku tak menyetujuinya. Pastinya Tsunadepun tak akan setuju kalau Orochimaru menggunakan edo tensei untuk membangkitkan orang yang telah tewas!"

"Tidak setuju?" tanah yang dipijak Naruto retak seketika, kedua mata Naruto lalu berputar menjadi Rinnegan berwarna merah dengan 9 tomoe. serta keluar bola-bola hitam dari tubuh Naruto dan yang membuat mereka semua terkejut adalah munculnya sepuluh ekor dibelakang tubuh Naruto.

Orochimaru maupun Jiraiya sangat terkejut melihat kedua mata Naruto yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"Mereka yang tak setuju denganku, akan langsung berhadapan denganku. Jadi bagaimana Orochimaru?"

"Baiklah, Aku akan membantumu Naruto…" Jiraiya hanya menghela nafasnya melihat sifat keras kepala Naruto. "….tapi aku membutuhkan 2 orang yang masih hidup untuk dijadikan korbannya!"

Naruto tersenyum tipis, ekornya beserta bola-bola hitam tadi langsung masuk kembali kedalam tubuh Naruto. kedua mata Narutopun berputar menjadi mata sharingan dengan 3 tomoenya.

"Sekarang hanya perlu mencari 2 korbannya!"

"Jangan bilang kau akan membunuh 2 penduduk desa? Atau shinobi desa konoha, Naruto?" Naruto lalu mengalihkan pandangannya pada Jiraiya.

"Hn, Jiraiya seberapa burukkah aku dimatamu itu?" Tanya Naruto, Jiraiya hanya diam sambil memandang kearah Naruto dengan senyum tipis. "…Aku akan mencari 2 orang kriminal didesa ini!"

POFF

Naruto membuat dua buah bunshin didepannya, kedua bunshinnya tersebut sama menggunakan mata sharingan dengan 3 tomoe. Naruto memandang kedua bunshinnya tersebut, dan menganggukan kepalanya.

"Cepat temukan 2 orang didesa ini dan juga diluar desa Konoha, penjahat ataupun apalah! Laksanakan!" kedua bunshin yang dibuat Narutopun pergi seketika.

"Sebanyaiknya kalian tak beranjak pergi dari sini!" perintah Naruto sambil memandang kearah Orochimaru dan Jiraiya. Naruto lalu berjalan kesebuah batu dibelakangnya, dan duduk disana. Para anggota akatsukipun langsung mengelilingi tubuh Naruto.

"Naruto, apa kau benar-benar ingin membangkitkan kedua orang tuamu?" Tanya Utakata, Naruto lalu menatap kearah Utakata.

"Ya, aku sungguh-sungguh untuk hal ini, Utakata!"jawab Naruto.

"Apa ini ada hubungannya dengan gulungan pemberian ayahmu itu?"

"Tidak, Itachi…." Naruto menundukan kepalanya, para anggota akatsuki tak bisa melihat ekspresi wajah Naruto karena tertutupi oleh rambut kuningnya. "….Aku hanya ingin mereka ada diantara kita semua!"

Beberapa menit kemudian. Kedua Bunshin Naruto muncul ditengah-tengah mereka semua sambil membawa dua orang yang sudah babak belur, dengan luka lebam disekujur tubuhnya.

"Dari mana kau mendapatkan dua orang itu?" Tanya Jiraiya pada dua bunshin Naruto.

"Mereka berdua pencuri yang mencuri dipasar, akan tetapi aksi mereka berdua ketahuan dan menjadi sasaran para penduduk desa. "

"Kedua orang ini sudah terkena genjutsuku, jadi jangan khawatir mereka berdua bisa kabur!" Naruto lalu bangkit dari duduknya, iapun langsung menghampiri Jiraiya.

"Sekarang antar kami semua ketempat dimakamkannya kedua orang tuaku, Jiraiya!" perintah Naruto, Jiraiya hanya berdecih tidak suka saat Naruto memerintah dirinya. Mereka semuapun pergi mengikuti Jiraiya dari belakang.

Tak butuh waktu lama, mereka semuapun sampai disebuah tempat pemakaman yang luas. Itachi mengedarkan pandangannya kesegala penjuru, dan ia langsung membuat sebuah kekkai agar orang luar tak mengetahui apa yang akan mereka lakukan disini.

"Bukannya kau harus menggunakan topeng itu lagi saat membangkitkan edo tensei Hokage, Orochimaru?" Tanya Jiraiya.

"Sekarang aku sudah tak membutuhkannya, jiwa dari Minato sekarang sudah tak tersegel didewa kematian….tapi, aku membutuhkan bagian tubuh dari orang yang akan ku edo tensei!" jawab Orochimaru sambil memandang kearah Naruto.

"Bagian tubuh mereka?"

"Ya, aku harus mempunyai bagian tubuh dari orang yang akan kubangkitkan atau edo tensei tak akan bekerja."

"Jadi, maksudmu kita harus menggali kuburan terlebih dahulu dan mengambil bagian tubuh mereka?" Tanya Kimimaro.

"Begitulah, darahpun tak apa!" Naruto lalu melirik kearah Yamato, Yamatopun mengangguk dan langsung membuat handseal.

"Mokuton Hotei no jutsu!"

Tanah disekitar mereka sedikit bergetar, dan setelah itu dari makam Minato serta Kushina muncul peti mati Mereka yang terangkat oleh sebuah tangan yang terbuat dari kayu. Yamato yang melihat itu kembali membuat handseal.

"Mokuton Daijurin no jutsu!"

Ia lalu mengubah kedua lengannya menjadi kayu yang memanjang kearah dua peti mati tersebut, serta melilitnya dan membawanya kedekat Naruto.

BRUK

Kedua tangan Yamatopun menjadi normal kembali, setelah ia berhasil memindahkan pati mati tersebut kedekat Naruto. kedua mata Naruto lalu berputar menjadi eternal mengakyo sharingan, iapun langsung memunculkan dua buah tangan Susano miliknya untuk membuka tutup peti mati kedua orang tuanya.

SREK

Naruto bisa melihat mayat kedua orang tuanya yang masih utuh, walaupun sudah belasan tahun. Ia tersenyum miris melihat mayat kedua orang tuanya tersebut.

'Tou-san, Kaa-san, sekarang kalian akan hidup kembali!' batin Naruto.

"Bunshin Naruto, sekarang letakan kedua tubuh tersebut diatas tanah. kita mulai jutsunya." Kedua bunshin Narutopun langsung meletakan kedua tubuh yang ia bawa, dan setelah itu kedua bunshin tersebut menghilang dalam kepulan asap.

"Naruto, sekarang letakan tubuh kedua orang tuamu satu persatu didekat tubuh kedua orang itu!"Naruto menganggukan kepalanya, dengan menggunakan kedua lengan susanonya. Ia dengan hati-hati meletakan tubuh kedua orang tuanya, didekat dua orang yang kedua bunshinnya bawa.

"Kita mulai…" Orochimaru langsung membuat handseal, seketika muncul segel-segel didekat tubuh kedua orang tua Naruto serta dua orang tadi. "….Edo Tensei No Jutsu!"

"ARGHHHHHHHHHHHH!" "ARGHHHHHHHH!"

Muncul cahaya putih yang membuat sedikit silau mereka semua yang ada disana, terdengar teriakan dari dua orang tadi. Cahaya putihpun menghilang dan mereka semua bisa melihat Yondaime Hokage atau Minato dan Uzumaki Kushina berdiri disana.

"Minato…Kushina!" gumam Jiraiya, perlahan kesadaran Minato beserta Kushina muncul. Mereka berdua menggerak-gerakan telapak tangan mereka.

"Jangan bilang ini jutsu…" "Kau bersama Kushina telah dibangkitkan kembali menggunakan edo tensei!" potong Orochimaru.

"Apa yang kau inginkan dari kami berdua, Orochimaru? Bukankah perang sudah selesai?" Tanya Minato, Orochimaru yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Ini perintah dari anak kalian berdua, Uzumaki Namikaze Naruto." Kushina serta Minato langsung mengalihkan pandangannya, dan mereka berdua bisa melihat Naruto yang sedang memandang kearah mereka berdua.

"Tou-san…Kaa-san!" ucap Naruto.

"Naruto, apa itu kau?" Tanya Kushina, Kushina dapat melihat Wajah Naruto yang sangat mirip dengan Minato. Tiga garis dikedua pipi Naruto sudah sangat lama menghilang, yang membuat mereka berdua terlihat sama. Naruto tersenyum tipis dan mengangguk. Kushina yang baru saja akan berlari kearah Naruto berniat untuk memeluknya, mengurungkan niatnya.

"Sebaiknya kalian jangan terlebih dahulu bergerak!" ucap Naruto sambil mengaktifkan rinnegannya.

"Apa maksudmu, Naruto?" baik Minato maupun Kushina memandang bingung kearah Naruto. Naruto tak menanggapi pertanyaan dari ayahnya, ia lalu menghilangkan kedua lengan susanonya dan langsung membuat handseal. Itachi sedikit tak percaya saat ia melihat handseal Naruto.

"Jangan bodoh, Naruto. jangan menggunakan jutsu itu lagi. Kau baru keluar dari rumah sakit tadi pagi, dan kondisimu masih belum fit."

"Rinne Tensei no Jutsu."

Seketika dilangit muncul cahaya-cahaya hijau yang terbang mengelilingi mereka semua, dan kedua cahaya hijau tersebut masuk kedalam tubuh Minato beserta Kushina. Dari kedua tubuh tersebut muncul cahaya berwarna putih, dan tak berapa lama cahaya putih itu menghilang diikuti oleh cahaya-cahaya hijau dilangit.

Akatsuki, Jiraiya, dan Orochimaru tak menyangka kalau yang dimaksud Naruto menghidupkan kembali orang tuanya adalah menggunakan jutsu rinne tensei. Semuanya bisa melihat kalau Kushina beserta Minato bukan lagi seorang edo tensei, akan tetapi seorang manusia sama seperti mereka.

'Jadi inikah kekuatan sang dewa shinobi? Ia bisa membangkitkan orang mati hanya dengan sebuah jutsu.' Batin Orochimaru.

"Kita hidup kembali seperti normal?" gumam Kushina dengan wajah tak percayanya. Mereka berdua langsung menatap kearah Naruto, dan langsung berlari kearah Naruto.

GREB

Kushina memeluk tubuh Naruto dengan eratnya, ia tak kuasa menahan air matanya karena ia bisa memeluk tubuh anak semata wayangnya tersebut. Minatopun langsung memeluk tubuh Kushina serta Naruto.

"Kaa-san…Tou-"

"Naruto-kun!" Naruto kembali jatuh pingsan, dan untung saja Kushina beserta Minato dapat menangkap tubuh Naruto agar tak tergeletak diatas tanah.

"Minato-san, kita bawa Naruto kemarkas kita!" ucap Itachi, dan dijawab anggukan oleh Minato. Ia lalu mengangkat tubuh Naruto ala bride style. Mereka semuapun pergi dari tempat tersebut, diikuti oleh kekkai yang dibuat Itachi yang langsung menghilang.

.

.

.

.

Naruto membuka matanya secara perlahan, ia merasakan kepalanya yang sangat berat. Ia mencoba duduk, tetapi ada sebuah tangan yang memegangi lengannya. Ia bisa melihat kalau tangan tersebut, adalah tangan Hinata, Karin serta Haku.

Naruto tersenyum tipis, dan dengan perlahan ia mencoba melepaskan kedua lengannya yang digenggam oleh ketiga Kunoichi tersebut. Naruto berhasil melepaskan kedua lengannya, ia tersenyum tipis dan mengacak rambut ketiga Kunoichi tersebut secara bergiliran. Ia mengedarkan pandangannya kesegala penjuru.

'Kalau tak salah, Aku berada dimarkas yang tadi aku buat.' Batinnya.

"Erghh.." Ia memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit, akan tetapi ia bisa mendengar orang-orang yang sedang mengobrol.

Ia mencoba bangun dari tempat tidur tersebut, dan berusaha agar tak membangunkan ketiga Kunoichi yang tengah tertidur dengan lelap.

KRET

"Engg…Naruto-kun?" baru saja Naruto menginjakan kakinya dilantai, ketiga Kunoichi itu bangun dari tidurnya.

"Maaf membangunkan tidur kalian bertiga!" ucap Naruto sambil berdiri dengan pandangan keluar jendela.

'Hari sudah malam ternyata!' batinnya.

"Tidak apa, Naruto-kun! Ayo kita kebawah!" Naruto mengangguk dan langsung berjalan keluar kamar, diikuti oleh ketiga Kunoichi dibelakangnya.

Naruto yang sudah keluar dari kamarnya yang berada dilantai dua, bisa melihat para anggota akatsuki bersama Orang Tuanya tengah mengobrol dan sesekali tertawa. Ia serta Ketiga Kunoichi tadi berjalan menuruni tangga menuju keruangan para anggotanya tengah berkumpul.

"Naruto, sejak kapan kau sadar?" Naruto tak terlebih dahulu menjawab pertanyaan anggotanya, ia lalu duduk didekat Itachi. Sedangkan ketiga Kunoichi tadi duduk didekat Yamato, Gaara serta Utakata.

"Sudah kukatakan padamu agar tak menggunakan jutsu tersebut, dan lihat saja kau pingsan selama beberapa jam, Naruto!" ucap Itachi.

"Hn, ya Itachi, aku tahu!" balas Naruto, Naruto mengedarkan pandangannya kesegala arah dan tak melihat dimana Ibunya. "Tou-san, dimana Kaa-san? dan Dimana para Kunoichi lain seperti Konan-chan, Guren-chan dan Mei-chan?"

"Minato, Makan malam siap! Suruh mereka semua kemeja makan!" teriak salah seorang wanita dari arah dapur, Minato yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Barusan Kaa-san yang berteriak, Naruto! Minna, ayo kita ke meja makan, makan malam sudah siap!" ucap Minato sambil beranjak pergi dari sana, para anggota akatsukipun pergi dan meninggalkan Naruto yang masih terdiam disana.

'Sejak kapan rumah ini mempunyai alat memasak? Bukannya tadi pagi aku yang membuat rumah ini!' batin Naruto.

PLUK

"Mau sampai kapan kau diam disana, Naruto? mereka semua telah pergi ke meja makan!" ucap Utakata sambil menepuk pelan pundak Naruto. Naruto menganggukan kepalanya dan pergi ke meja makan bersama Utakata.

Sesampainya di meja makan, Naruto bisa melihat makanan yang sudah tertata dengan rapih. Ia bersama Utakata, duduk didekat Gaara.

"Naruto? akhirnya kau sadar juga, Naru-kun. Kaa-san kira kau kenapa-napa Naruto." ucap Kushina yang baru saja keluar dari dapur bersama Guren, Mei Terumi dan Konan. Mereka bertiga duduk dikursi yang kosong.

"Apa Kaa-san yang memasak ini semua?" Tanya Naruto.

"Tidak, Naruto. Kaa-san dibantu dengan anggota keluarga kita yang lain!" jawab Kushina sambil tersenyum kearah Naruto.

"Sejak kapan rumah ini mempunyai alat memasak? Bukannya rumah ini baru dibangun tadi pagi olehku?"

"Kami semua mengambilnya di apartemenmu semasa di Konoha, Naruto!" ucap Gaara yang berada disamping Naruto.

"Hn, dari mana kalian semua tahu apartemenku?"

"Dari Hinata-chan, Naruto. bukannya ia juga teman semasa kecilmu?"

"Kami semua mengambil barang yang ada diapartemenmu dan sedikit mendekorasi rumah ini."

"Tou-san, Kaa-san, apa ada yang tahu kalian hidup kembali selain kami, Orochimaru dan Jiraiya?"

"Tidak, Naruto. belum ada yang mengetahuinya."

"Sepertinya besok desa Konoha akan heboh, karena makam Anda serta Kushina-san dibongkar!"

"Tak perlu sepormal itu, Utakata. Cukup Panggil Minato saja, bukannya sekarang kita semua adalah keluarga? kau benar, Utakata. Desa Konoha akan mendadak heboh saat menemukan makam kami berdua terbongkar. Mereka semua pastinya akan mengira kalau mayat diriku serta Kushina telah dicuri!"

"Mari kita mulai makan malamnya, sebelum masakannya menjadi dingin!" ucap Kushina, Kushina menggeram kesal saat melihat Minato yang tengah asik mengobrol dengan Yamato.

"MI-NA-TO!"

BRAK

Kushina langsung menggebrak meja makan dengan keras, Mereka semua mengalihkan pandangannya pada Kushina, mereka dapat melihat rambut Kushina berkibar-kibar keudara.

"Gomen, gomen Kushina-chan. mari kita mulai!" ucap Minato tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, ia melirik kearah Naruto. pandangan Minato pada Naruto seolah mengatakan Kau-harus-terbiasa-dengan-sikap-Kaa-san.

Mereka semua hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Minato serta Kushina.

Mereka semua makan dalam keheningan, tak ada suara sedikitpun. Beberapa menit berlalu dalam keheningan, para akatsuki serta Kushina dan Minato sudah selesai menghabiskan makan malam mereka semua.

"Kushina-san, masakan yang anda buat, luar biasa!" puji Kimimaro.

"Kau terlalu berlebihan, Kimimaro. Bukan hanya diriku yang memasaknya, pasanganmupun membantu diriku. Kau mempunyai pasangan yang pintar memasak, Kimimaro!" Ucap Kushina sambil memandang kearah Guren, ia bisa melihar rona tipis diwajah Guren.

Mereka semuapun beranjak pergi dari meja makan, Kecuali para Kunoichi akatsuki serta Kushina yang merapikan terlebih dahulu meja makan tersebut. Para anggota akatsuki satu persatu memasuki kamar mereka, Naruto lalu berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

SRET

Naruto membuka pintu kamarnya, iapun masuk kedalam dan menutup kembali pintu tersebut. Senyum tipis diwajahnya tak pernah menghilang sedari tadi, ia lalu melepaskan Juubah akatsuki dan memperlihatkan baju hitam berlengan pendek dengan lambang Clan Uzumaki serta celama Hitam pendek.

'Ternyata seperti ini rasanya mempunyai Orang tua. Dan aku tak sabar ingin mendengar berita heboh besok, saat jasad kedua orang tuaku menghilang.' Batin Naruto.

Ia berjalan menuju tempat tidurnya, dan segera membaringkan tubuhnya disana, Narutopun menutup kedua matanya secara perlahan.

.

.

.

.

.

Naruto membuka kedua matanya secara perlahan, saat sinar Matahari menyinari wajahnya. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, dan beranjak dari tempat tidurnya. Naruto pergi keluar kamarnya, dan langsung menuruni tangga untuk kelantai pertama.

"Ohayou, Naru-kun!" sapa Kushina pada anak semata wayangnya.

"Ohayou, Naruto-kun!" sapa para Kunoichi pada Naruto, Naruto bisa melihat para anggotanya yang memakai baju santai dan tak memakai jubah akatsuki sama sepertinya.

"Ohayou, Kaa-san, Minna!" balas Naruto. "Kemana, Itachi dan Konan-chan ?"

"Mereka berdua setiap pagi selalu berbelanja kepasar, Naruto." jawab Gaara, Gaara memberi isyarat agar Naruto ikut duduk bersama para anggota Akatsuki yang lain. Narutopun duduk disebelah Mei Terumi.

"Hn, sejak kapan?"

"Sejak Naruto-kun masih dirawat dirumah sakit, Itachi-kun dan Konan-chan suka berbelanja bahan makanan ataupun buah dipagi hari." Jawab Mei Terumi.

TREK

Mereka semua mengalihkan pandangannya, pada seseorang yang baru saja membukakan pintu. Mereka semua bisa melihat Itachi serta Konan yang baru saja pulang berbelanja, Hari ini mereka berdua juga sama tak menggunakan Jubah Akatsuki seperti yang lain.

"Terima kasih, Konan-chan. sudah mau repot-repot pergi belanja di pagi hari seperti ini." Ucap Kushina.

"Tak apa, Kushina-san." Konan lalu pergi kedapur bersama Kushina, sedangkan Itachi berjalan keruangan dimana para anggota akatsuki tengah berkumpul.

"Seperti yang aku perkirakan, hari ini desa Konoha dikagetkan saat jasad Minato-san serta Kushina-san yang mendadak menghilang." Ucap Itachi.

"Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan sekarang, Naruto? kenapa kau tidak memberi tahu saja pada Hokage kalau kau telah membangkitkan kedua orang tuamu, Naruto."

"Hn, aku tak merencanakan apapun Gaara. Tunggu waktu yang tepat. " Jawab Naruto dengan seringai tipis diwajahnya

"Kalian semua, bantu aku menyiapkan sarapan pagi!" ucap Konan pada Kunoichi-Kunoichi akatsuki.

"Ya, Konan-chan." para Kunoichi akatsuki itupun beranjak pergi menuju dapur, untuk membantu Konan serta Kushina menyiapkan sarapan pagi. Diruangan tersebut sekarang hanya diisi oleh para lelaki.

"Hokage tak akan tinggal diam saja mendengar kejadian ini, ia akan memerintahkan Anbu dan para shinobi lainnya untuk mencari tahu siapa pelakunya." Ucap Utakata membuka pembicaraan, Naruto dengan wajah datarnya melirik kearah sang ayah.

Minato bisa melihat Naruto tersenyum tipis kearahnya. "Tou-san, aku ingin mengetahui reaksi Kakashi saat mengetahui hal ini." Ucapnya.

Minato hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap sang anak. "Hah kau ini, Naruto."

Setelah beberapa menit mereka semua berbincang serta sesekali tertawa saat ada seseorang menceritakan hal lucu, sarapan pagipun telah siap. Mereka semua pergi kemeja makan, dan makan dalam keheningan.

"Hn setelah ini aku akan pergi ke gedung Hokage, Itachi dan Gaara kau ikut denganku!" ucap Naruto saat mereka semua selesai menyantap sarapan paginya.

"Ada urusan apa kau pergi ke gedung Hokage, Naruto?" Tanya Yamato.

"Dan, kenapa kami tak ikut Naruto-kun?" Tanya para Kunoichi akatsuki secara serentak pada Naruto.

"Hanya ingin berbicara sedikit dengannya. Jadi aku hanya mengajak Itachi dan Gaara untuk menemaniku!" jawab Naruto.

"Gaara-kun." ucap Karin sambil memeluk lengan Kanan Gaara.

"Kami tak akan lama, Karin-chan." balas Gaara, Kushina yang melihat para Kunoichi akatsuki merajuk ingin ikut hanya terkekeh pelan.

"Ehm…jadi benar ternyata cerita yang kudengar tentang hubunganmu Gaara, Karin!" ucap Kushina sambil tersenyum jahil pada Gaara serta Karin. Wajah Karin seketika merah padam, dan membuat para anggota akatsuki lain tertawa melihat wajah Karin.

Naruto, Gaara, dan Itachi lalu beranjak pergi meninggalkan meja makan, menuju kamar masing-masing untuk mengambil jubah akatsuki mereka. Tak butuh waktu lama bagi ketiganya, setelah semuanya siap ketiganyapun pergi menggunakan shunsin.

"Minato, aku bosan berada disini terus menerus. Nampaknya diluar cuaca sedang cerah, kita jalan-jalan disepanjang danau didekat rumah ini." Ucap Kushina sambil menggandeng tangan kiri Minato.

"Baiklah, Kushina. Akupun merasa bosan terus menerus berada dirumah. Kalian ingin pergi keluar?" Tanya Minato pada Anggota Akatsuki yang lain.

"Ikutlah, cuaca sedang cerah diluar." Tambah Kushina.

"Bukan Ide yang buruk, Kushina-san." ucap Haku, para anggota Akatsukipun langsung pergi keluar mengikuti Kushina.

.

.

.

.

Di Gedung Hokage.

Shizune sedikit menatap takut pada Tsunade yang terus mengumpat kesal.

"Ayolah, Tsunade-sama. Masih banyak yang harus anda kerjakan." Ucap Shizune yang tengah memegang kertas-kertas yang lumayang banyak dipangkuannya.

BRAK

Shizune sedikit terperanjat kaget, saat Tsunade menggebrak meja dengan kuat.

"Aku sudah sangat lelah menjadi, Hokage. Setiap hari berurusan dengan kertas-kertas sialan ini, yang tak ada habisnya. Aku hanya ingin pergi minum sake dan berjudi, bukan membaca satu persatu kertas-kertas ini."

"Tapi, kalau Tsunade-sama terus berbicara, tak akan pernah selesai. Jadi bersabarlah." Ucap Shizune. Tsunade meletakan kepalanya diatas meja, sambil menghela nafasnya.

"Aku sudah benar-benar dibuat frustasi dengan kertas-kertas ini, pantas saja Jiraiya dulu tak ingin menjadi Hokage. Aku sudah lelah menjadi seorang Hokage!" gumam Tsunade.

"Siapa disana?" Tsunade langsung mengangkat kepalanya, dan memandang kearah pintu ruangannya.

CTREK

Orang tersebut membuka pintunya, dan masuklah 3 orang tersebut kedalam ruangan Tsunade. Tsunade beserta Shizune bisa melihat, kalau mereka adalah Naruto, Itachi serta Gaara.

'Apa Naruto tahu mayat kedua orang tuanya telah dicuri?' batin Tsunade.

"Ada perlu apa, Naruto?" Tanya Tsunade.

"Hanya ingin berbicara sedikit denganmu, Tsunade."

"Apa kau sudah tahu berita tentang mayat kedua orang tuamu yang telah dicuri, Naruto?"

"Aku sudah mengetahuinya, Tsunade. Tapi bukan hal itu yang ingin aku bicarakan sekarang denganmu."

"Kau ingin membicarakan tentang hal apa, Naruto?"

"Aku sudah mendengar pembicaraanmu barusan dengan Shizune, dan nampaknya kau sudah lelah menjadi Hokage…jadi, aku akan mencalonkan diri sebagai Hokage penggantimu." Baik Tsunade, Shizune maupun Itachi serta Gaara langsung mengalihkan pandangannya pada Naruto. Naruto melirik kearah Itachi serta Gaara, ia bisa melihat keduanya meminta penjelasan darinya.

"Aku akan menjelaskannya nanti, Gaara, Itachi!" ucap Naruto, dan hanya dijawab anggukan oleh keduanya.

"Tsunade-sama, nampaknya Naruto benar-benar bersungguh-sungguh. Aku bisa melihat dari pandangan matanya, bagaimana ini Tsunade-sama?" Tanya Shizune dengan berbisik pada telingan Tsunade. Tsunade memandang tajam kearah Naruto, Naruto hanya memasang wajah datarnya saat Tsunade memandang tajam kearahnya.

"Jadi kau mendengar pembicaraanku dengan Shizune….Kau benar Naruto, aku sudah benar-benar lelah menjadi Hokage."

"Tsunade-sama." Ucap Shizune sedikit tak percaya pada ucapan Tsunade, ia melihat Naruto, Itachi, serta Gaara secara bergantian.

'Apa Tsunade-sama sudah dikendalikan oleh Naruto? sebagai dewa Shinobi tak akan susah mengontrol pikiran seseorang.' Batin Shizune.

"Aku tak sedang mengendalikan Tsunade, Shizune. Kau bisa tanyakan pada Tsunade!" ucap Naruto, Shizune terkejut saat Naruto seperti tahu apa yang tengah ia pikirkan. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada Tsunade.

"Aku tidak dikendalikan ataupun terkena genjutsu, Shizune."

"Hn kalau begitu Tsunade, persiapkan rapat dengan para petinggi desa serta daimyonya untuk pemilihan hokage baru. Aku akan datang dengan akatsuki 30 menit menit lagi." Naruto memberi senyum tipis, dan setelah itu Naruto, Itachi dan Gaara berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

"Apa yang tengah anda pikirkan, Tsunade-sama?" Tanya Shizune sepeninggal akatsuki.

"Sudah kukatakan padamu, aku sudah lelah menjadi Hokage. Mulai dari sekarang, aku hanya ingin minum sake dan berjudi. Shizune, persiapkan rapat untuk pemilihan Hokage baru dalam 30 menit. SEKARANG!"

"B-baik, Tsunade-sama!" Shizunepun langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut, meninggalkan Tsunade seorang diri.

Naruto, Itachi serta Gaara, berjalan meninggalkan gedung Hokage.

"Kau ingin menjadi Hokage, Naruto?" Tanya Gaara.

"Kenapa kau tidak memberi tahu kami sebelumnya, Naruto?" tambah Itachi.

"Hn aku tak berniat sedikitpun menjadi seorang Hokage, tetapi setelah mendengar perbincangan tadi mungkin aku sedikit tertarik." Jawab Naruto.

"Tsk, kau ini selalu saja membuat hal yang tak pernah kami duga." Ucap Gaara.

"Naruto-sama!" Naruto hanya tersenyum pada orang-orang yang tengah membungkukan badannya, saat para penduduk desa melihat mereka bertiga.

PLOK

"Nampaknya kalian menjadi tenar setelah datang kesini." Naruto, Itachi, Gaara melirik kearah Shikamaru yang datang secara tiba-tiba.

"Hn Nara Shikamaru." Gumam Naruto.

"Lihatlah, kalian sudah menjadi idola para gadis disini…" ucap Shikamaru sambil melihat para gadis disana memandang Naruto, Itachi serta Gaara dengan wajah merona.

"Naruto-kun." "Gaara-kun." "Itachi-kun!" ucap para gadis tersebut.

"Kau selalu saja memasang wajah datar seperti itu, Naruto. sejak kapan kau sadar Naruto?"

"Kemarin, Shikamaru. " balas Naruto.

"Gomen, aku tak menengokmu Naruto." Naruto hanya menganggukan kepalanya. "Aku sedang diperintah Tsunade-sama mencari tahu tentang pencurian mayat kedua orang tuamu yang hilang Naruto."

"Apa Sasuke menjalankan misi yang sama denganmu, Shikamaru?" Tanya Itachi.

Shikamaru menggelengkan kepalanya. "Tidak, Itachi-san."

"Hn, Shikamaru?" Shikamaru lalu menatap kearah Gaara, ia menaikan sebelah alisnya. "Bagaimana hubunganmu dengan Temari? "

Mereka berempat terus berjalan sambil berbincang-bincang, Shikamaru lalu pergi saat sudah berada didekat rumahnya. Naruto, Itachi, serta Gaara melanjutkan perjalanannya menuju markas atau rumah mereka.

Mereka bertiga bisa melihat semua anggota akatsuki, serta kedua orang tua Naruto tengah berada dipinggir danau. Mereka bertiga memilih berdiri cukup jauh dari sana, dan tak ingin merusak kebahagian mereka semua.

"Sepertinya mereka semua terlihat bahagia!" ucap Gaara sambil melipat kedua lengannya didepan dada.

"Hn Kau memang benar, Gaara." Balas Naruto.

"Sepertinya kita harus diam disini untuk beberapa saat, agar kita tak merusak kebahagian mereka sekarang ini!" tambah Itachi. Angin yang bertiup cukup kencang menerpa wajah ketiga akatsuki tersebut, yang membuat rambut mereka sedikit berantakan. Naruto tersenyum melihat kedua orang tuanya, yang tampak menikmatinya.

"NARUTO-KUN! GAARA-KUN! ITACHI-KUN!" teriak Karin sambil melambai-lambaikan tangannya, memberi isyarat agar mereka kesini.

"Sepertinya Karin-chan telah mendeketksi chakra kita!" ketiganya lalu menghilang dari sana menggunakan shunsin, dan setelah itu merekapun sudah berdiri didekat para anggota akatsuki yang lain.

"Tou-san, Kaa-san, kalian semua kita masuk kedalam markas!" ucap Naruto.

"Ada apa, Naru-kun?" Tanya Kushina.

"Akan ada yang akan dibicirakan ,Kushina-san. tapi sebaiknya kita masuk kedalam rumah." Ucap Itachi, mereka semua lalu menganggukan kepalanya dan berjalan masuk kedalam markas.

Konan lalu berjalan mendekati Itachi. "Itachi-kun, ada apa menyuruh kami untuk kedalam markas?" bisik Konan pada Itachi. Itachipun melirik kearah Konan yang berada disampingnya.

"Naruto, yang akan menjelaskannya secara lengkap didalam nanti, Konan-chan." jawab Itachi, Konan hanya mengangguk mendengar jawaban Itachi.

CKLEK

Mereka semua lalu berjalan ke ruangan tempat dimana mereka semua selalu berkumpul, para anggota akatsuki, Kushina dan Minato duduk dikursi ruangan tersebut. Pandangan mereka semua tertuju pada Naruto.

Naruto menghela nafasnya, ia berdiri sambil memandang satu persatu anggotanya serta kedua orang tuanya. Iapun lalu membuat sebuah handseal.

"Ukojizai no Jutsu."

Setelah itu Naruto duduk kembali dikursinya, dan tak berapa lama terdengar suara hujan yang begitu deras diluar sana.

"Sebegitu pentingnyakah apa yang akan kau bicarakan, Naruto? sehingga kau menggunakan hujan pendeteksi." Tanya Utakata.

"Hujan pendeteksi?" gumam Minato.

"Ya, Minato-san. Anda pasti pernah mendengarnya, sebuah jutsu dimana pengguna jutsu itu memanggil hujan yang bisa mendeteksi seseorang yang terkena air hujan tersebut." Balas Yamato.

"Dimana pengguna dapat tahu orang yang masuk kedalam wilayahnya, jutsu ini biasa digunakan didesa Amegakure. Oleh temanku, Nagato." Tambah Konan.

"Apa itu benar, Naru-kun?" Tanya Kushina sambil menatap kearah Naruto, Naruto hanya menganggukan kepalanya.

"Hn, baiklah akan kumulai…sebentar lagi kita akan menghadiri sebuah rapat dengan para petinggi desa konoha, yaitu rapat untuk menentukan Hokage pengganti Tsunade." Naruto bisa melihat ekpresi dari anggotanya kecuali Itachi serta Gaara. "…Aku mencalonkan diri untuk menjadi Hokage selanjutnya, jadi Akatsuki pakai jubah kalian karena kita akan menghadiri rapat tersebut beberapa menit lagi."

"Kenapa mendadak sekali, Naruto-kun?" Tanya Hinata.

"Aku baru saja membuat keputusan ini, Hinata-chan." Para anggota akatsuki kecuali Itachi serta Gaara, langsung menuju kamar masing-masing untuk mengambil jubah akatsuki mereka.

"Apa k-kau benar-benar akan menjadi Hokage, Naruto?"

"Ya, Tou-san."

GREB

Naruto sedikit terkejut saat Kaa-sannya memeluk tubuhnya secara tiba-tiba.

"Aku bangga, akhirnya anakku menjadi seorang Hokage!" ucap Kushina, Naruto tersenyum tipis dan ia membalas pelukan dari Kaa-sannya tersebut. Kushina lalu melepaskan pelukannya dari Naruto, iapun duduk kembali disamping tubuh Minato.

"Tou-san, Kaa-san, aku mohon kalian berdua tetap berada disini saat rapat nanti berlangsung!" Minato yang mendengar itu hanya tersenyum tipis.

"Aku mengerti maksudmu, Naruto. baiklah kami berdua akan tetap berada disini!" balas Minato, Kushina lalu menatap Minato meminta penjelasan, karena ia masih belum mengerti. Minato hanya tersenyum kearah Kushina, iapun meroroh tas ninja miliknya dan mengambil satu Kunai Hiraishin miliknya. "Ambilah!"

Naruto lalu menangkap Kunai Hiraishin yang Minato lemparkan padanya, Naruto merogoh tas ninjanya dan ia juga mengambil kunai Hiraishin yang hampir sama dengan milik ayahnya. Hanya berbeda diwarna kertas segel yang tertempel dikunai tersebut. Di Kunai Hiraishin Minato berwarna kuning, sedangkan di kunai Naruto berwarna orange.

"Kau juga pegang punyaku, Tou-san." Minato mengambil kunai Hiraishin milik Naruto. Naruto lalu menyimpan kunai Hiraishin ayahnya di tas ninjanya.

"Kita sudah siap, Naruto-kun!" Naruto lalu mengalihkan pandangannya pada akatsuki yang sudah siap, ia mengangguk dan segera berdiri.

"Kita pergi!" Naruto beserta semua anggotanya langsung pergi menggunakan shunsin masing-masing, meninggalkan Minato beserta Kushina.

"Aku semakin bangga padanya, Minato. Cita-citaku menjadikan Naruto sebagai Hokage akhirnya menjadi kenyataan!" Kushina langsung memeluk tubuh Minato dengan senyum diwajahnya. "Kau juga senangkan, melihat anak kita yang sebentar lagi akan menjadi seorang Hokage, Minato?"

Minatopun membalas pelukan Kushina. "Tentu saja Kushina, orang tua mana yang tak bahagia melihat anaknya akan menjadi seorang Hokage!"

"Kertas apa ini?" Minato lalu melepaskan pelukannya pada Kushina, Kushina yang bingung langsung menatap kearah suaminya tersebut.

"Ada apa, Minato-kun?" Minato menunjukan kertas yang tertempel dikunai Hiraishin pemberian Naruto, Minato lalu mengambilnya.

"Buka, Minato-kun!" Minato mengangguk, ia lalu membuka kertas tersebut. Kushina serta Minato terkejut saat membaca isi dari kertas tersebut.

"I…Ini…"

.

.

.

.

.

Akatsuki berjalan menuju ruangan untuk rapat tersebut, tak butuh waktu lama mereka semua sudah sampai didepan ruangan tersebut.

SRET

Naruto membuka pintu tersebut, dan para anggota akatsuki dapat melihat para petinggi desa serta beberapa shinobi-shinobi desa Konoha. Orang-orang yang berada diruangan tersebut, menatap Kearah Naruto beserta akatsuki.

Akatsuki yang dipimpin Naruto, berjalan menuju sebuah kursi yang masih kosong disana. Naruto lalu duduk, sedangkan para anggotnya berdiri dibelakangnya.

"Baiklah, karena telah datang semua…kita akan langsung memulainya." Diruangan tersebut sudah ada Daimyo, beberapa petinggi desa, Tsunade, Jiraiya, Orochimaru, Shikaku, dan seseorang dari Anbu yang tak melepaskan topengnya.

"Ini membuatku sangat terkejut, karena Hokage Kelima Tsunade mengundurkan diri. Karena tak ingin membuang-buang waktu yang lama, kita akan mencari Hokage pengganti Tsunade." Ucap Daimyo.

"Aku merekomendasikan Uzumaki Namikaze Naruto!" ucap Tsunade sambil menatap kearah Naruto, yang seperti biasa memasang wajah datarnya. Terdengar beberapa petinggi desa konoha berbisik-bisik saat Tsunade mengajukan Naruto sebagai Hokage selanjutnya. Jiraiya, Orochimaru, Shikaku, serta Anbu tadi masih tak percaya kalau Tsunade merekomendasikan Naruto sebagai penggantinya.

"Apa tak apa anda merekomendasikan Naruto sebagai Hokage, Tsunade-sama?" Tanya Shikaku dengan nada berbisik. "Aku tahu dia merupakan seorang dewa shinobi, tapi Naruto masih terlalu muda dan emosinya masih labil. Dan terlebih lagi dia adalah ketua akatsuki!"

"Shikaku, dia telah berubah sekarang. Aku bisa melihat dari kedua matanya, tak ada pandangan benci ataupun dendam. Aku percaya padanya, walaupun dia mempunyai catatan yang buruk dimasa lalunya." Naruto tersenyum tipis pada Jiraiya, saat ia mendengar perkataan Jiraiya barusan.

"Oh putra dari Yondaime Hokage yang kau katakan itu, Tsunade?" Tsunade hanya menganggukan kepalanya, sebagai jawaban iya. Naruto lalu menatap pada para petinggi desa yang lain.

"Bagaimana dengan yang lain?!" Tanya Daimyo pada orang-orang yang menghadiri rapat tersebut. Satu persatu dari mereka menganggukan kepalanya, pertanda setuju.

"Baiklah, mulai dari sekarang…Uzumaki Namikaze Naruto, kau akan dilantik menjadi seorang Hokage keenam!" ucap Daimyo.

"Aku menolak!" ucap Naruto sambil berdiri, Daimyo, para petinggi desa, Tsunade, Jiraiya, Orochimaru, Shikaku dan Akatsuki terkejut saat mendengar ucapan Naruto barusan. mereka memandang dengan pandangan heran kearah Naruto.

"Apa maks-" "Ada seseorang yang lebih baik dariku untuk menjadi seorang Hokage!" potong Naruto.

"Siapa dia?" Tanya Daimyo. Naruto merogoh tas ninjanya, ia mengambil dua kunai Hiraishin.

"Itachi!" Itachi lalu berjalan mendekati Naruto, Naruto yang melihat itu langsung memberikan dua kunai Hiraishin tersebut pada Itachi.

Naruto lalu pergi dari ruangan rapat tersebut menggunakan Hiraishin no jutsu, ruangan rapat tersebut mendadak sunyi setelah kepergian Naruto.

WUSH TAP

Tak berapa lama, Naruto muncul sambil membawa dua orang lain didekat Itachi yang memegang kedua kunai Hiraishin yang diberikan Naruto. Shikaku, Anbu, Tsunade, para petinggi desa serta Daimyo menatap tak percaya saat Naruto muncul dengan dua orang yang mereka kenal.

"Aku merekomendasikan ayahku sebagai Hokage kembali, Minato Namikaze!" ucap Naruto.

"M-Minato…d-dan….U..Uzumaki K-K-Kushina?" mereka semua bisa melihat Minato serta Kushina didekat tubuh Naruto, Jiraiya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sedangkan Orochimaru hanya tersenyum.

"Apa yang tengah terjadi sekarang? Bukannya mayat Minato dan Kushina telah dicuri?" Tanya Shikaku secara beruntun, ia masih tak habis pikir melihat Minato dan Kushina didepan mereka.

"Jelaskan semuanya, Naruto! pantas saja kau tak terkejut saat mendengar mayat kedua orang tuamu telah dicuri!" perintah Tsunade pada Naruto.

"Hn aku tak mencurinya, Tsunade. Bukannya tak apa mengambil mayat kedua orang tuaku sendiri? Aku berencana untuk membangkitkan kedua orang tuaku menggunakan edo tensei, aku dibantu oleh Jiraiya serta Orochimaru untuk membangkitkan kedua orang tuaku menggunakan edo tensei, walaupun pada awalnya mereka tak setuju dengan ideku tersebut. Karena, hanya Orochimaru yang bisa menggunakan teknik edo tensei tersebut. Itulah mengapa kemarin aku menanyakan padamu dimana Jiraiya serta Orochimaru, Tsunade."

"Tapi, kenapa tubuh Minato dan Kushina berbeda dengan edo tensei pada umumnya?!" Tanya Tsunade kembali.

"Aku menggunakan jutsuku untuk membuat kedua orang tuaku hidup kembali seperti manusia normal."

"Bukannya itu melanggar peraturan shinobi? Karena seharusnya orang yang telah tewas, tak boleh dibangkitkan kembali kedunia ini?!" ucap Shikaku.

"Shikaku benar, Naruto. seharusnya kau tak melakukan ini!" tambah Tsunade. kedua mata Naruto berputar dengan cepat menjadi Kami No Gan. Bola-bola hitam lalu keluar dari tubuhnya, dan langsung mengelilingi tubuhnya.

Tiba-tiba udara diruangan tersebut mendadak menjadi sangat rendah, bahkan gelas-gelas yang berisi air langsung membeku dan hancur menjadi berkeping-keping. Lampu yang menyinari ruangan tersebut, menyala dan mati secara tak teratur.

Akatsuki, Minato, Kushina, Daimyo serta yang lainnya menggigil kedinginan saat udara terus menjadi rendah.

"Kau tidak setuju, Shikaku, Tsunade? Kau tidak setuju saat aku membangkitkan kedua orang tuaku kedunia ini?!" Daimyo merasakan takut yang luar biasa, saat melihat pandangan Naruto yang begitu tajam, Naruto menatap tajam kearah Tsunade serta Shikaku.

"Seseorang cepat hentikan dia, aku takut sekali!"

"B-bukan seperti itu, Naruto!"

"Tak akan kubiarkan kau merusak kebahagiaanku!"

"Naruto, hentikan!" "Naruto-kun!" Anggota akatsuki berusaha mendekati Naruto, akan tetapi kedua kaki mereka semua sudah diselimuti es yang membuatnya tak bisa bergerak.

"Jiraiya, perintahkan Minato untuk menghentikan Naruto! atau semua orang yang ada disini akan tewas." perintah Orochimaru pada Jiraiya, Jiraiyapun mengangguk.

"Minato, Kushina, cepat lakukan sesuatu untuk menghentikan Naruto!" perintah Jiraiya. Minato, serta Kushina yang berada didekat Naruto lalu berusaha menghentikan Naruto.

PLOK

Minato menepuk pundak Naruto, tetapi Naruto tak bergeming sedikitpun.

"Naruto, berhenti! Kau akan membunuh semua orang! Kau akan membunuh kami berdua, serta keluarga kita seperti Itachi, Gaara dan yang lainnya!" Naruto yang mendengar itu hanya menghela nafasnya, lalu menutup kedua matanya. Diikuti oleh suhu yang kembali normal seperti biasa.

Para petinggi desa, serta Daimyo bernafas lega saat suhu sudah menjadi normal kembali.

"Maafkan atas kejadian barusan!" ucap Naruto sambil membuka kedua matanya yang sudah menjadi biasa, serta bola-bola hitam yang mengelilinginya sudah masuk kembali kedalam tubuhnya.

Kushina masih tak percaya saat Naruto bisa merubah suhu menjadi sangat rendah seperti barusan, Tsunade serta Shikaku juga dapat bernafas lega saat melihat sifat Naruto yang sudah seperti biasa.

Daimyo menarik nafasnya, lalu menghembuskannya secara perlahan. "Sangat mengejutkan Hokage keempat atau Minato Namikaze dan istrinya bisa hidup kembali. apa kalian setuju Minato Namikaze menjadi Hokage kembali?"

Serentak semua orang disana langsung mengangguk setuju. "Baiklah, Minato. Sekarang aku akan mengangkatmu sebagai Hokage kembali menggantikan Tsunade. Kau bisa mulai bekerja setelah ini ataupun besok. Tetapi sebelumnya, kita harus memberi tahu semua warga desa konoha untuk berkumpul didepan gedung Hokage!" ucap Daimyo.

"Sebarkan kesemua penduduk desa agar mereka semua berkumpul didepan gedung Hokage, sekarang!" perintah Tsunade pada Anbu yang berada disampingnya.

"Baik, Tsunade-sama!" Anbu itupun menghilang dalam kepulan asap, setelah itu para petinggi desa Konoha serta Daimyo dan lainnya pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Minato, setelah itu kau harus segera ke gedung Hokage!" ucap Tsunade.

PLOK

"Aku tak menyangka Naruto akan menjadikanmu sebagai Hokage lagi!" ucap Jiraiya sambil tersenyum kearah Anak didiknya. Minato membalas senyuman dari Jiraiya.

"Yah aku juga tak menyangka, Jiraiya-sensei!" kata Minato.

"Tsunade, Jiraiya, bukannya kita akan segera pergi?" Tanya Orochimaru pada Jiraiya serta Tsunade.

"Kami semua pergi dahulu, Minato, Kushina, Dan yang lain!" ketiga sannin tersebut langsung pergi meninggalkan ruangan rapat tersebut, dan hanya menyisakan akatsuki, serta Minato dan Kushina.

"Aku tak menyangkan kau menempelkan secarik kertas dikunai hiraishinmu!"

"Kertas di Kunai Hiraishin Minato-san?"

FLASHBACK ON

"Kertas apa ini?" Minato lalu melepaskan pelukannya pada Kushina, Kushina yang bingung langsung menatap kearah suaminya tersebut.

"Ada apa, Minato-kun?" Minato menunjukan kertas yang tertempel dikunai Hiraishin pemberian Naruto, Minato lalu mengambilnya.

"Buka, Minato-kun!" Minato mengangguk, ia lalu membuka kertas tersebut. Kushina serta Minato terkejut saat membaca isi dari kertas tersebut.

"Tou-san, Kaa-san, inilah alasan kenapa aku memohon untuk kalian berdua tetap disini!sebenarnya bukan aku yang akan menjadi Hokage, aku tak tertarik sama sekali untuk menjadi Hokage. Aku akan menjadikan Tou-san menjadi Hokage kembali, dalam beberapa menit kedepan aku akan datang kesini lagi untuk membawa kalian ke tempat rapat nanti menggunakan Hiraishin, itulah kenapa aku memberikan Kunai Hiraishin milikku pada Tou-san."

"I…Ini…"

"Dia selalu saja membuat hal yang tak terduga, aku yakin kalau yang lain tak mengetahui hal ini!" ucap Minato dengan senyum diwajahnya.

FLASHBACK END

GREB

Kushina beserta Minato dikagetkan saat Naruto memeluk tubuh mereka berdua.

"Aku tahu ini tak sebanding, aku hanya ingin membahagiakan kalian berdua, Tou-san, Kaa-san!" ucap Naruto sambil memeluk erat kedua orang tuanya. Kushina tak kuasa menahan air matanya, Kushina serta Minatopun langsung membalas pelukan Naruto. para anggota akatsuki yang melihat itu hanya tersenyum.

"Tak ku sangka Naruto-kun akan berbuat seperti itu!" ucap Karin sambil menggandeng tangan Gaara.

"Ya, dia memang orang yang susah ditebak!" balas Gaara.

"Ini lebih dari cukup, Naru-kun. Kau hidup dengan bahagia dengan yang lain juga sudah membuat kami berdua bahagia!" ucap Kushina. Mereka berdua lalu melepaskan pelukannya pada Naruto, Narutopun mundur kebelakang tepatnya ketempat akatsuki.

Hinata lalu menggeganggam tangan Naruto, Naruto yang melihat itu hanya tersenyum tipis kearah Hinata.

"Kita pergi sekarang! Sudah saatnya bagi Tou-san untuk berpidato didepan warga Konoha!"

.

.

.

.

.

Para penduduk desa konoha mulai berdatangan kedepan gedung Hokage, tak hanya para penduduk desa shinobi yang sudah datang, shinobi-shinobi konoha juga telah berada disana.

"Hey Kakashi, kau tahu kenapa kita semua dikumpulkan didepan gedung Hokage?" Tanya Guy pada rival abadinya, Kakashi yang berada tepat disampingnya. Kakashi yang sedang membaca buku favoritnya, yaitu Icha-icha tactics, melirik kearah Guy.

"Entahlah." Jawab Kakashi singkat, ia lalu kembali membaca buku tersebut.

"Ayolah Kakashi, hentikan membaca buku tersebut. Katanya akan ada Hokage baru yang menggantikan Tsunade-sama."

"Kau tahu dari mana, Guy?"

"Aku mendengarnya dari beberapa shinobi, apa kau tahu siapa yang akan menjadi Hokage keenamnya?"

"Jiraiya-sama, atau Orochimaru-sama. Hanya kedua sannin itu yang paling kuat menjadi kandidat Hokage."

"Hm, kau benar Kakashi. Tapi, aku lebih memilih Jiraiya-sama yang menjadi Hokage dari pada Orochimaru-sama."

"Apa itu benar, Kakashi-sensei, Guy-sensei?"

"Apa benar akan ada Hokage baru, Guy-sensei?" Kakashi serta Guy menolehkan kepalanya, dan mereka bisa melihat rockie 12 sudah didekat mereka.

"Aku tak tahu, Sakura, Ino. Coba kau tanyakan saja pada Guy." Ucap Kakashi.

"Ya menurut beberapa shinobi, memang benar akan ada Hokage baru pengganti Tsunade-sama. Tapi, aku tak tahu siapa yang akan menjadi Hokage keenam tersebut." Jawab Guy.

"Apa kau tahu tentang ini, Shikamaru?" Tanya Chouji pada Shikamaru, yang berada disampingnya.

"Tidak, aku baru saja pulang dari misi mencari pelaku yang mencuri mayat Yondaime Hokage serta Uzumaki Kushina." Balas Shikamaru.

TAP

"Sasuke-kun." Secara tiba-tiba, Sasuke datang didekat para rockie 12, serta Guy, dan Kakashi. Sakura langsung mendekati Sasuke.

"Ada apa ini, Sakura? Kenapa kita dikumpulkan didepan gedung Hokage?" Tanya Sasuke secara beruntun.

"Aku juga tak tahu, Sasuke-kun. Kata Guy-sensei akan ada Hokage baru." Balas Sakura.

"Lebih tepatnya, pengenalan Hokage keenam." Tambah Neji.

"Hokage baru? Hn mendadak sekali. Memangnya kenapa dengan Tsunade-sama?" Tanya Sasuke kembali.

"Ini juga belum pasti, Sasuke. Guy-sensei mendengarnya dari beberapa shinobi!" balas Shino. Didepan Gedung Hokagepun, para penduduk serta shinobi-shinobi disana saling berbincang-bincang ada apa mereka dikumpulkan disini.

.

.

.

Di Gedung Hokage.

Akatsuki, serta Kushina, dan Minato tengah berjalan menuju atap Hokage yang sebentar lagi mereka akan sampai. Minato serta Kushina sudah bersiap, Minato sudah memakai rompi jounin serta jubah yang bertuliskan 'Yondaime Hokage'. Sedangkan Kushina memakai pakaian shinobi pada umumnya, dengan rompi Jounin, serta Hitai ate yang diikat dikeningnya dan tak lupa rambutnya diikat pony tayle.

Tak ada obrolan, atau guyonan disepanjang perjalanan mereka semua menuju atap gedung Hokage, hanya keheningan yang terjadi diantara mereka.

TAP

Akatsuki, Kushina dan Minato akhirnya sudah sampai diatap gedung Hokage, mereka semua bisa melihat beberapa petinggi clan, Jiraiya, Orochimaru, dan tak lupa Godaime Hokage atau Tsunade.

"Kau terlalu lama, Minato!" ucap Jiraiya, saat akatsuki serta Kushina dan Minato berjalan mendekat. Serempak petinggi clan, kecuali Shikaku, memandang tak percaya saat melihat Kushina serta Minato.

"Mi…Mi..nato…dan Kushina? Apa itu benar kalian berdua?" Tanya Chouza.

"Ini Mengejutkan sekali, bukannya beredar bahwa mayat kalian berdua telah dicuri?" Tanya Inoichi. Hiashi Hyuuga lalu mengaktifkan mata byakugannya, dan melihat kearah Kushina serta Minato.

"Benar, ini adalah Kushina serta Minato. Akan tetapi, aku tak melihat ada aliran chakra Kyuubi ditubuh Kushina. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Shikaku akan menjelaskannya pada kalian semua, sekarang sudah saatnya untuk kita mulai." Ucap Tsunade. Anggota akatsuki bersama Kushina lalu berdiri disamping para petinggi clan, dan Orochimaru serta Jiraiya.

Minato lalu berjalan, dan berhenti didepan Tsunade. Tsunade yang hari ini berpakaian lengkap seorang Hokage, dengan jubah Godaime Hokage serta Topi Hokage. Tsunade melepaskan Topi Hokage yang ia kenakan, dan memberikannya pada Minato. Minatopun mengambilnya, serta langsung memakainya.

Minato memberi senyum pada keluarganya (Akatsuki sudah termasuk keluarga Minato sekarang). para anggota akatsuki, Naruto serta Kushina membalas senyuman dari Minato.

"Sekarang,Aku serahkan padamu desa dan yang lainnya…Yondaime Hokage!" ucap Tsunade.

"Akan kulaksanakan dengan sepenuh Hati!" jawab Minato dengan tegas.

Para penduduk desa Konoha, serta shinobi-shinobi yang berada didepan gedung Hokage, langsung terdiam saat melihat seseorang berjalan sambil memakai topi Hokage yang menutupi wajahnya.

"Itu dia, Hokage barunya!" ucap Ino saat melihat orang tersebut. Minato lalu menghentikan langkahnya, ia menarik nafasnya lalu menghembuskannya. Setelah itu Minato langsung membuka topi Hokagenya, dan para shinobi memandang kaget saat melihat wajah Minato.

"Ta…tak..mungkin, apa benar itu Minato-sensei?" gumam Kakashi.

"Apa itu benar, Yondaime Hokage?"

"Neji, gunakan byakuganmu dan lihat apa itu benar Minato-sensei!" perintah Kakashi pada Neji, Neji lalu mengaktifkan byakugannya dan melihat dengan seksama kearah tubuh Minato.

"Aliran chakranya biasa, dan nampaknya dia bukan seorang edo tensei Kakashi-sensei." Ucap Neji.

"Hn berarti kau ingin mengatakan kalau dia adalah Manusia seperti kita, dan bukan edo tensei, benar Neji?"

"Kau benar Sasuke." Kakashi menatap dengan seksama kearah gurunya tersebut.

'Apa yang tengah terjadi? Siapa yang telah membangkitkan Minato-sensei, dan anehnya lagi Minato-sensei bukan seorang edo tensei.' Batin Kakashi.

"Aku tak mengerti hal ini. Bukannya mayat Yondaime Hokage telah diculik? Dan saat ini Yondaime Hokage berdiri diatas gedung Hokage, dan bukan seorang edo tensei." Ucap Shikamaru. Minato bisa melihat para penduduk desa Konoha beserta shinobinya, mendadak menjadi ricuh.

Minato lalu berdehem, dan seketika keadaan menjadi hening kembali. "Aku tahu Kalian terkejut saat melihat diriku hidup kembali, tetapi kalau ku ceritakan akan memakan banyak waktu. Sekarang, aku akan menjabat kembali menjadi Hokage menggantikan Hokage sebelumnya, Tsunade-sama. Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk mengemban tugas ini. Aku tahu aku pernah gagal menjadi Hokage dimasa lalu, saat Kyuubi menyerang desa konoha dan membuat diriku beserta istriku terbunuh di insiden tersebut. Tetapi, sekarang aku akan berusaha dengan sekuat tenaga agar aku tak menjadi seorang Hokage yang gagal. Tentunya aku butuh bantuan kalian semua para penduduk desa!"

Seketika para penduduk desa bertepuk tangan dengan riuhnya, Minato yang melihat itu hanya bisa tersenyum.

"HIDUP YONDAIME HOKAGE!"

"HIDUP YONDAIME HOKAGE!"

Kushina lalu berjalan mendekati Minato sambil tersenyum manis kearah suaminya tersebut.

CUP GREB

Semua orang disana dikagetkan saat Kushina secara tiba-tiba mencium sekilas bibir Minato, dan langsung memeluk tubuh suaminya. Minato sedikit tersipu malu saat Kushina menciumnya didepan umum. Minato membalas pelukan Kushina, dan setelah itu mereka berdua melepaskan pelukannya dan Kushina lalu memegang tangan kiri Minato.

"Minna, bagi kalian semua yang belum tahu. perkenalkan ini adalah istriku tercinta, Uzumaki Kushina!" para penduduk desa semakin riuh saat Minato memperkenalkan istrisnya didepan orang banyak. Tetapi, Shikamaru beserta para shinobi desa shinobi malah semakin membulatkan matanya, saat melihat Uzumaki Kushina. Naruto yang melihat itu, hanya bisa tersenyum melihat kedua orang tuanya.

"Kau beruntung mempunyai kedua orang tua seperti mereka, Naruto."

"Ya, Naruto-kun beruntung mempunyai orang tua seperti Minato-san, dan Kushina-san." ucap Mei Terumi.

"Ya, aku sangat beruntung sekali, Yamato, Mei-chan." balas Naruto.

"Ini semakin aneh." Gumam Shino.

"Akan ku tanyakan pada Naruto, serta Kakakku. Apa dia tahu tentang hal ini!" ucap Sasuke, dan dijawab anggukan oleh rockie 12.

'Minato-sensei, Kushina-san.' batin Kakashi.

Satu persatu para warga desa mulai pergi meninggalkan gedung Hokage, Minato, Kushina dan akatsuki lalu berjalan menuju gedung Hokage. Setelah beberapa menit mereka berjalan, mereka semua sudah sampai didepan ruang Hokage.

CKLEK

Minato membuka pintu ruangan tersebut, dan setelah itu mereka semua masuk kedalam ruangan untuk Hokage tersebut. Minato lalu duduk dikursi ruangan tersebut, ia bisa melihat kertas-kertas dimeja kerjanya. Ia melihat salah satu kertas terselip disana, Minatopun langsung mengambil kertas tersebut.

"Kertas apa itu, Minato-kun?" Tanya Kushina. Minato lalu membuka kertas tersebut, dan membaca isi kertas tersebut.

'Ini kertas-kertas yang belum aku bereskan saat menjadi Hokage, dan sekarang itu adalah tugasmu Minato. Aku akan merayakan kemunduranku menjadi Hokage bersama Orochimaru dan Jiraiya, dengan berjudi dan minum sake sebanyak yang aku mau.'

Minato hanya tersenyum membaca isi dari kertas tersebut, ia lalu meletakan kertas tersebut diatas mejanya.

"Hanya kertas biasa, Kushi-chan!" balas Minato, Minato lalu mengalihkan pandangannya pada Naruto beserta anggota keluarganya yang lain.

"Arigatou, Naruto, Minna!" ucap Minato.

"Tak apa, Tou-san. ini tak sebanding dengan pengorbanan kalian berdua, aku hanya menjalankan tugas seorang anak yaitu membahagiakan orang tua." Balas Naruto.

"Baiklah Minna, kita adakan pesta malam ini untuk merayakan Minato-kun yang sekarang menjabat kembali sebagai seorang Hokage." Ucap Kushina dengan nada penuh semangatnya.

"Apa benar, Kushina-chan?" Tanya para Kunoichi Akatsuki.

"Yap, KITA ADAKAN PESTA MALAM INI MINNA!" Minato, beserta Naruto dan anggota akatsuki pria menutup telinga mereka saat Kushina berteriak secara tiba-tiba.

Tok tok tok

Akatsuki lalu mengalihkan pandangannya pada seseorang yang mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Masuklah!" perintah Minato, dan setelah itu pintu tersebut terbuka. Mereka semua bisa melihat Kakashi yang masuk kedalam ruangan tersebut.

"Hokage-sama."

"Ada apa, Kakashi?"

"Aku masih tak percaya Hokage-sama, dan Kushina-sama hidup kembali, dan bukan seorang edo tensei. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Tak perlu seformal Itu Kakashi, panggil seperti biasa saja. Aku tak keberatan." Ucap Minato, dan anggukan kepala dari Kushina.

"Biar aku saja yang menjelaskannya, Hokage-sama!" ucap Itachi sambil berjalan kearah Kakashi, sambil mengaktifkan mangekyo sharingannya.

"Baiklah Itachi, tapi, kau tak tak perlu seformal itu. kita adalah keluarga, jadi panggil saja seperti biasa, walaupun sekarang aku adalah seorang Hokage." Ucap Minato, dan hanya dijawab anggukan oleh Itachi.

"Uchiha…Itachi." Gumam Kakashi, saat ia saling berhadapan dengan Itachi.

"Aku akan menjelaskannya padamu tanpa perlu bicara panjang lebar." Kakashi seketika menutup kedua matanya saat Ia menatap kedua mata Itachi, akatsuki yang melihat itu hanya memandang bingung.

"Apa yang sedang kau lakukan, Itachi?" Tanya Kimimaro.

"Aku tengah memberi ingatanku pada Kakashi, jadi ia akan tahu dengan sendirinya nanti. Ini mirip seperti genjutsu." Setelah beberapa menit, Kakashi lalu membuka matanya.

"Sekarang kau sudah tahukan bagaimana Kushina-san dan Minato-san bangkit, Kakashi?" Tanya Itachi.

"Terima kasih banyak, Itachi. Karena kau telah memperlihatkan kejadiannya…Jadi, ini adalah idemu Naruto? tak ku sangka kau akan menghidupkan kedua orang tuamu dengan jutsu yang sama, saat kau menghidupkan para shinobi-shinobi yang tewas dimedan perang." Ucap Kakashi.

"Dan selamat, Minato-sensei. Karena telah menjadi Hokage kembali!" lanjutnya.

"Ya, Kakashi."

Tok tok tok

Kembali ada yang mengetuk pintu ruangan tersebut, Karin bisa merakasakan kalau didepan ruangan tersebut bukan hanya 1 orang saja. Tetapi, lebih dari 5 orang.

"Masuklah!" perintah Minato, Pintu itu lalu terbuka dan memperlihatkan rockie 12.

"Maaf menganggu anda, Hokage-sama." Ucap Shikamaru dengan nada hormat.

"Ikutlah denganku, Shikamaru dan yang lainnya. Aku tahu maksud kalian datang kemari, aku yang akan menceritakannya di tempat latihan tim 7 dahulu." Ucap Naruto, Shikamaru beserta Yang lain awalnya terkejut saat Naruto tahu maksud kedatangan mereka, dan setelah itu mereka hanya bisa tersenyum.

"Aku akan menunggu kalian disana!" semua tubuh anggota akatsuki hilang secara perlahan-lahan seperti terbakar api, dan tak berapa lama mereka semua benar-benar menghilang dari ruangan tersebut.

"Kita juga akan pergi! Sekali lagi saya minta maaf karena telah mengganggu waktu anda, Hokage-sama." Ucap Shikamaru, rockie 12 lalu membungkuk hormat pada Minato.

"Tak apa, anak muda." Balas Minato, rockie 12pun langsung pergi menggunakan shunsin masing-masing, meninggalkan Kakashi, Kushina, dan Minato disana.

.

.

.

.

.

Di Tempat Latihan Tim 7 dahulu.

Akatsuki seketika sampai disana, mereka semua bisa melihat hamparan padang rumput yang membentang luas.

"Kau merindukan tempat ini, Naruto-kun?" Tanya Hinata sambil menggandeng tangan kiri Naruto.

"Yah begitulah, Hinata-chan. sudah sangat lama sekali, aku tak kesini. tetapi, tak ada perubahan yang begitu mencolok ditempat ini." Jawab Naruto. akatsuki lalu berjalan menghampiri sebuah pohon besar disana, mereka semua langsung duduk dibawah pohon besar nan rindang tersebut.

"Apa dahulu pohon ini sudah sebesar sekarang, Naruto?" Tanya Gaara sambil mengusap kepala Karin, yang sedang tiduran dipangkuannya.

"Tidak, saat aku kecil pohon ini tak sebesar sekarang." Balas Naruto.

"Utakata-kun!" Haku nampaknya ingin seperti Karin, ia langsung tiduran dipangkuannya Utakata. Utakata hanya menggelengkan kepala melihat kelakukan pasangannya tersebut.

"Hah kau ini." Gumam Utakata, Utakatapun lalu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Gaara. Sedangkan Guren,Konan,Mei Terumi dan Hinata hanya terkekeh pelan melihat kelakuan sahabat-sahabatnya.

TAP

Akatsuki dapat melihat rockie 12 sudah sampai, rockie 12 lalu berjalan mendekati Naruto dan yang lainnya.

"Naruto, bisa kau jelaskan sekarang?" Tanya Sasuke. Naruto memberi kode kepada Itachi, agar ia yang akan menjelaskannya pada rockie 12. Hinata lalu melepaskannya genggamannya pada tangan Naruto, Narutopun seketika berdiri sambil memandang kearah Rockie 12.

Naruto menatap Sasuke yang berada tepat dihadapannya. "Hn aku harus memulainya dari mana?"

"Yah tentang kebangkitkan kedua orang tuamu, Naruto. bukannya kedua mayat kedua orang tuamu itu telah dicuri? Aku ditugaskan bersama shinobi lain untuk mencari tahu siapa pencurinya, akan tetapi hari ini kami semua dikagetkan oleh Kedua orang tuamu yang bangkit kembali dan Ayahmu yang langsung menjadi seorang Hokage menggantikan Tsunade-sama. Yang membuat kami semua tambah bingung adalah Kedua orang tuamu bukan merupakan edo tensei, apa itu benar Naruto?" ucap Shikamaru sambil memandang kearah Naruto.

"Hn ya kau benar Shikamaru, kedua orang tuaku bukanlah edo tensei. Akulah yang menghidupkan kembali orang tuaku menjadi manusia normal, bukan seorang edo tensei." Balas Naruto, Shikamaru serta Sasuke lalu menatap Naruto dengan seksama meminta penjelasan darinya. "Tentunya dengan akatsuki, dan sedikit bantuan dari Orochimaru beserta Jiraiya. Karena, hanya Orochimarulah yang satu-satunya dapat menggunakan Edo kedua orang tuaku dibangkitkan oleh jutsu edo tensei, aku menggunakan suatu jutsu untuk menjadikan kedua orang tuaku menjadi manusia normal. Kau tahukan jutsu yang kugunakan saat dimedan perang dahulu, dimana aku dapat menghidupkan orang yang telah mati? Ku anggap kau pasti sudah tahu jutsu yang kumaksud." Rockie 12 hanya menganggukan kepalanya, pertanda mereka semua mengerti.

"Jadi, bagaimana bisa Ayahmu-" "Kiba, tidak seperti yang kau pikirkan sekarang. Tsunade sudah lelah menjadi Hokage, dan aku merekomendasikan Ayahku untuk menjadi Hokage kembali. aku tidak sama sekali mengontrol atau memaksa Tsunade untuk mundur dari jabatannya!" potong Naruto sambil menyeringai tipis kearah Kiba.

"Lalu, apa para kage dari desa lain sudah tahu? Bukannya dunia shinobi akan dikagetkan melihat Yondaime-sama menjadi Hokage kembali?" Tanya Sasuke.

"Hn, tenang saja Sasuke. Aku akan menjelaskan pada para kage di Negara besar, dan saat mereka semua tak setuju setelah mendengar penjelasanku, mereka akan langsung berhadapan denganku."

Sasuke yang mendengar jawaban Naruto, hanya tersenyum tipis. "Hn kau memang benar-benar Naruto yang kukenal, Kukira kau akan sedikit melembut setelah kau bangun dari tidur panjangmu tersebut!"

Senyum Sasuke berubah menjadi sebuah seringai yang diarahkan pada Naruto, Naruto lalu membalas seringai Sasuke. Sasuke lalu mengeluarkan pedang miliknya.

BRAK

Tanah yang dipijak Naruto beserta Sasuke langsung retak seketika, para rockie lalu sedikit menjauh dari tubuh Sasuke sedangkan Akatsuki yang tengah bersantai dibawah pohon besar nan rindang tersebut langsung memasang posisi siaga. Mereka semua bisa melihat Sasuke serta Naruto yang saling berhadapan satu sama lain, dan tak lupa seringai diwajah kedua shinobi tampan tersebut.

Dari tubuh Naruto serta Sasuke keluar chakra yang berbeda warna. Dari tubuh Naruto keluar chakra hitam pekatnya, sedangkan Sasuke berwarna ungu gelap.

"Kalian berdua hentikan! Naruto, Sasuke!" perintah Shikamaru, tetapi tak digubris oleh Naruto beserta Sasuke.

"Kau masih ingatkan pertarungan kita dilembah akhir?" Tanya Sasuke.

"Hn masih teringat jelas dikepalaku." Balas Naruto.

"Aku akan membalas kekalahanku di pertarungan sebelumnya tersebut, Sekarang adalah pertarungan kita setelah dilembah akhir, Naruto. aku tak akan kalah darimu!" Naruto hanya memberi senyum mengejek kearah Sasuke.

"Kau mau aku menggunakan kekuatan yang mana, Sasuke?"

"Tsk, kau meremehkanku Naruto. gunakan seluruh kekuatan yang kau punya, Uzumaki Namikaze Naruto."

"Baiklah, Uchiha Sasuke!" kedua mata Sasuke langsung berputar dengan cepat menjadi Eternal mangekyo sharingan.

"Gaara-kun, hentikan Naruto-kun segera. Nampaknya Naruto-kun, maupun Sasuke-kun tak main-main, aku bisa merasakan chakra mereka berdua yang besar." Ucap Karin sambil memerintahkan Gaara untuk menghentikan pertarungan tersebut, sebelum dimulai.

"Ini tak boleh dibiarkan, Yamato-kun. Tubuh Naruto-kun masih belum mampu untuk bertarung dan menggunakan banyak chakra, dia baru saja bangun dari komanya selama 3 bulan." Desak Mei Terumi pada Naruto. sedangkan Itachi, ia memandang kearah Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan.

'Ya, mereka berdua benar-benar serius dalam pertarungan ini. Bahkan Sasuke sudah mengeluarkan Eternal mangekyo sharingannya.' Batin Itachi.

FLASHBACK ON

3 bulan lalu, beberapa hari setelah Naruto yang tak sadarkan diri dimedan perang. Anggota akatsuki menunggu Naruto yang tengah dirawat di rumah sakit Konoha, mereka semua bisa melihat tubuh Naruto yang lemas diatas ranjang pasien.

"Ugh, Mataku!" dengan serempak para anggota akatsuki mengalihkan pandangannya pada Sasuke, yang tengah memegangi kedua matanya dengan kedua telapak tangannya. Itachi langsung menghampiri Adiknya tersebut.

"Sasuke, kau baik-baik saja?" Tanya Itachi.

"Kakak, kedua….mataku." Itachi bisa melihat darah segar keluar disela-sela jari Sasuke, dan darah itupun menetes satu persatu keatas lantai.

"Karin, tolong obati Sasuke sekarang!" perintah Itachi, Itachi lalu menyuruh Sasuke untuk berbaring di sofa yang berada diruangan tersebut.

"Baik, Itachi-kun!" ucap Karin. Sasuke yang sudah berbaring diatas Sofa sesuai perintah Itachi, Itachi kembali memerintahkan Sasuke agar ia menutup kedua matanya. Sasukepun menutup kedua matanya, tanpa berkomentar sedikitpun.

Karin lalu mengarahkan telapak tangannya diatas kedua mata Sasuke, dan setelah itu keluar cahaya berwarna hijau dikedua telapak tangannya.

"Apa yang terjadi dengan Sasuke, Itachi?" Tanya Gaara.

"Ini pasti efek dari penggunaan mangekyo sharingan. Saat dimedan perang, Sasuke nampaknya menggunakan mata tersebut secara terus menerus. Aku harus segera mencari mata baru untuknya." Balas Itachi.

"Kenapa kau ingin mencari mata baru untuk Sasuke?" Tanya Kimimaro.

"menggunakan mata mangekyo sharingan secara terus menerus mempunyai efek samping yang sangat berbahaya, kedua mata tersebut akan kehilangan cahayanya…atau dengan kata lain, Sasuke akan mengalami kebutaan." Jawab Itachi.

"Tak ku sangka, menggunakan mata tersebut mempunyai efek samping yang seperti itu." ucap Kimimaro.

"Arigatou." Itachi langsung mengalihkan pandangannya, dan ia bisa melihat Sasuke yang sudah diberi pertolongan pertama oleh Karin.

"Aku akan membawa pergi Sasuke ke apartemennya!" Itachi langsung menghilang mengunakan shunsin bersama Sasuke, meninggalkan anggota akatsuki yang lain disana.

TAP

Itachi bukannya membawa Sasuke ke apartemennya, tetapi malah membawa Sasuke disebuah atap rumah salah seorang penduduk desa.

"Kita harus bergerak cepat untuk mencari mata baru untukmu, atau kau akan mengalami kebutaan. Ini efeknya kalau kau menggunakan mata mangekyo sharingan secara terus menerus." Ucap Itachi.

"Kebutaan?"

"Ya, kalau kita tak secepatnya mencari mata baru kau akan mengalami kebutaan." Sasuke terdiam cukup lama, saat ia mendengar perkataan Itachi barusan. tetapi seketika ia teringat sesuatu.

'Tunggu, bukankah di Lab Obito masih tersisa dua mata sharingan? Ku harap masih ada!' batinnya.

"Aku tahu dimana mencari mata sharingan baru tersebut." Ucap Sasuke.

"Hn?"

"Di Lab atau tempat penelitiannya Obito, aku pernah dibawa kesana olehnya. Dia mempunyai mata sharingan dari anggota clan Uchiha yang tewas dimalam itu."

"Sebaiknya kita harus cepat Sasuke, Kita pergi!" Sasuke langsung pergi melompati satu persatu rumah penduduk desa konoha, diikuti oleh Itachi.

Sasuke dan Itachi dengan cepat bergerak menuju tempat yang Sasuke maksud. tak butuh waktu lama bagi mereka berdua, mereka berdua sudah berdiri didepan sebuah kuil kuno dan tak terurus. Sasuke lalu memasuki Kuil Kuno tersebut diikuti oleh Itachi.

KRET

Sasuke beserta Itachi yang sudah masuk kedalam kuil tersebut, berjalan beberapa langkah dan setelah itu langkah mereka berdua berhenti. Sasuke lalu menghancurkan lantai didepannya, dan Itachi dapat melihat sebuah tangga disana.

Mereka berdua lalu menuruni tangga yang cukup panjang, dan akhirnya mereka sampai disebuah ruangan yang gelap gulita tanpa ada penerangan sedikitpun. Dengan jutsu apinya, Itachi menyalakan obor-obor yang menempel di dinding ruangan tersebut. Ruangan yang tadinya gelap tak ada cahaya sedikitpun, menjadi terang seketika.

"Tsk, ternyata dia memindahkan mata-mata sharingan yang ia kumpulkan." Rutuk Sasuke, saat melihat tabung-tabung tersebut sudah tak berisi. Mereka berdua mencari disetiap sudut rungan tersebut.

"Akhirnya aku menemukannya!" ucap Sasuke, Itachi dapat melihat satu tabung yang berisi dua bola mata dengan pupil sharingan 3 tomoe.

"Hn tak ku sangka ia mengumpulkan mata sharingan-sharingan tersebut, dan menyimpannya disini." gumam Itachi.

"Ya..ugghh!" Rasa sakit dikedua mata Sasuke kembali muncul, Itachi lalu memasukan tabung tersebut kedalam tas ninjanya.

"Kita harus cepat-cepat mencangkokan mata ini padamu!" Itachi langsung membawa tubuh Sasuke pergi menggunakan shunsinnya.

WUSH

Tak berapa lama, mereka berdua muncul didalam apartemen Sasuke. Itachi lalu menyuruh Sasuke untuk kembali berbaring diatas tempat tidurnya. Itachipun langsung membuat handseal seketika.

"Bunshin no jutsu!"

POFF

Seketika disamping tubuh Itachi muncul 1 bunshin, ia lalu memerintahkan bunshinnya tersebut untuk membawa Karin beserta Hinata. Bunshin tersebut langsung pergi menuju rumah sakit.

Itachi menyandarkan punggungnya didinding, pandangannya tak pernah lepas dari adik semata wayangnya tersebut.

'Aku tak akan memaafkan diriku sendiri, kalau Sasuke mengalami kebutaan. Tou-san dan Kaa-san tak akan pernah memaafkanku, kalau hal itu terjadi!' batin Itachi.

"Ughh…sialan, kedua mataku terasa terbakar!" Itachi langsung menghampiri tubuh Sasuke yang tengah berbaring diatas ranjang, ia bisa melihat darah segar kembali keluar dari kedua mata Sasuke.

TAP

Itachi sedikit bernafas lega saat bunshinnya datang bersama Hinata dan Karin.

"Karin-chan, Hinata-chan, cepat lakukan cangkok mata pada Sasuke." Itachi langsung mengeluarkan tabung yang berisi dua mata sharingan tersebut. "Sebelum terlambat, kalau terlambat Sasuke akan mengalami kebutaan!"

"Baik Itachi-kun, kami berdua akan berusaha!" Itachi menganggukan kepalanya, lalu kedua Kunoichi tersebut memulai pencangkokan mata tersebut pada Sasuke. Itachipun menghilangkan Bunshin yang dibuatnya tadi, ia kembali menyandarkan tubuhnya di dinding sambil melihat dua sahabatnya tengah melakukan tugasnya.

Beberapa menitpun berlalu, pandangan Itachi tak pernah sedikitpun lepas dari adiknya.

"Huhhh..akhirnya selesai juga." Kedua Kunoichi itu lalu menatap kearah Itachi.

"Itachi-kun, perban ini jangan dahulu dilepas untuk beberapa hari. Biarkan Sasuke-kun terbiasa dengan mata barunya!" ucap Karin.

"Arigatou, Karin-chan, Hinata-chan!" ucap Itachi sambil tersenyum kearah kedua Kunoichi tersebut.

"Tak perlu sungkan, Itachi-kun. Bukannya kita semua adalah keluarga? jadi dimana ada anggota keluarga yang kesusahan, akan kami bantu!" jawab Hinata-chan.

"Nampaknya Itachi-kun harus menjaga Sasuke-kun, kalau begitu kami berdua pergi dahulu, Itachi-kun." Kedua Kunoichi itupun langsung pergi meninggalkan dua Uchiha tersebut.

FLASHBACK END

Naruto tersenyum tipis saat melihat Sasuke sudah siap dengan mata eternal mangekyo sharingannya.

"Mata yang bagus, Sasuke." Puji Naruto, kedua mata Narutopun langsung berputar menjadi Kami No Gan. Rockie 12 yang melihat tersebut membulatkan matanya.

"Ini tak bisa dibiarkan!" ucap Sakura.

"Akatsuki, lakukan sesuatu agar pertarungan ini berhenti!" perintah Neji. Gaara lalu mengeluarkan pasir yang berada di kendi dipunggungnya, iapun langsung menggerakan pasir tersebut pada Naruto.

GREB

Tubuh Naruto seketika sudah diselimuti oleh pasir Gaara, Naruto Nampak tak terganggu sama sekali dengan pasir yang menyelimuti tubuhnya.

"Hentikan Naruto, kau masih belum boleh bertarung!" ucap Gaara.

"Shinra tensei!"

Dengan sekejap pasir yang menyelimuti tubuhnya langsung menghilang, Yamato bersama Shikamaru lalu membuat handseal.

"Mokuton Hotei No jutsu!" "kagemane no jutsu."

Tubuh Naruto kembali diliit oleh kayu-kayu yang muncul dari dalam tanah, sedangkan tubuh Sasuke tak bisa digerakan karena sudah terkena jutsu bayangan dari Shikamaru.

"Yamato, kalian semua, jangan mengganggu pertarunganku!" ucap Naruto dengan nada datar, tubuh Naruto seketika diselimuti oleh amaterasu yang langsung membakar habis kayu-kayu tersebut. Sasuke lalu menaikan instensitas chakranya, yang membuat jutsu bayangan Shikamaru tak mengikat tubuhnya lagi.

"Jangan mengganggu pertarungan kami berdua!" tanah yang dipijak Naruto serta Sasuke yang tadi sudah retak, menjadi retak berat. Rockie 12 dan Akatsuki langsung menjauh dari pertarungan tersebut, mereka sekarang sudah tak terlalu dekat dengan Naruto serta Sasuke.

"Apa tak ada yang bisa menghentikan mereka? Hinata-chan?" Tanya Sakura pada Akatsuki beserta rockie 12.

"Tsk, sifat keras kepalanya datang lagi." Gumam Utakata.

"Akan sangat susah menghentikan Naruto, kalau sifat keras kepalanya sudah datang." Tambah Yamato. Hinata dan Sakura yang melihat itu mencoba berlari kearah Naruto & Sasuke.

"Tidak, Hinata. Diamlah disini! kau tak akan bisa menghentikannya!" perintah Gaara, Hinata hanya menganggukan kepalanya. Itachi lalu menahan pergelangan tangan Sakura.

"Sebaiknya kau tidak mendekat, atau kau akan mati terbunuh oleh mereka berdua, Sakura! Baik Naruto maupun Sasuke, sekarang tengah sangat serius. Tak bisa dipungkiri, walaupun kau adalah pasangan Sasuke sekarang, kau tak akan bisa mengehentikannya!" ucap Itachi. Sakura hanya mengangguk, Itachipun langsung melepaskan cengkramannya pada lengan Sakura.

Naruto dan Sasuke saling pandang, dan setelah itu mereka langsung melompat kebelakang. Sasuke pun lalu membuat handseal.

"Katon: Gōkakyū no Jutsu."

Sasuke langsung menembakan bola api berukuran besar kearah Naruto, Naruto yang melihat itu hanya mengadahkan salah satu telapak tangannya.

"Shinra tensei!"

Jutsu api Sasukepun langsung menghilang saat akan mengenai tubuh Naruto.

"Shurado!"

Naruto mengeluarkan rudal beserta misil dari kedua lengannya, rudal beserta misil tersebut langsung melesat dengan cepat kearah Sasuke.

Sasuke terus berlari untuk menghindari rudal beserta misil yang terus mengejarnya, Naruto yang melihat itu langsung menghilang dengan kecepatan tingginya.

Sasuke mengedarkan pandangannya kesegala arah, saat ia berhasil menghindari serangan Naruto barusan.

'Depan, atas, kiri, kanan….Dia dibelakangku!' batin Sasuke.

"Futon: Rasenshuriken."

Sasuke langsung membalikan badannya, dan ia sedikit terkejut saat melihat sebuah rasengan berbentuk shuriken tengah menuju kearahnya.

"Susano!"

DHUARRRRRRRRRR

Ledakan yang besarpun terjadi saat rasengan Naruto barusan menghantam Susano Sasuke, Susano Sasuke mundur cukup jauh saat terkena serangan Naruto barusan. muncul kepulan asap tebal yang menghalangi pandangan semua orang disana.

SYUT SYUT SYUT BLARR

"Shinra tensei!"

Beberapa panah Susano Sasuke yang mengarah dengan kecepatan tinggi pada Naruto, dapat ditahan olel gelombang kejut. Naruto bisa melihat 1 panah yang sedang kearahnya.

'Hn ternyata dia sudah tahu interval waktu menggunakan Shinra tensei, akan tetapi aku masih mempunyai yang lain, Sasuke!' batin Naruto.

"Rinbo Hengoku!"

Panah Sasuke langsung terpental sangat jauh, dan kepulan asap tadi menghilang seketika. Sasuke hanya mendecih kesal saat jutsunya barusan dapat ditahan oleh Naruto.

'Bukankah interval waktunya 5 detik? Tetapi kenapa ia bisa menahan seranganku barusan?' batin Sasuke.

"Keluarkan seluruh kemampuanmu Sasuke, aku bahkan belum mengeluarkan sedikitpun kekuatanku!' ledek Naruto. Sasuke menggeram kesal, ia sudah siap menyerang Naruto menggunakan susanonya.

Naruto mengeluarkan beberapa kunai Hiraishin miliknya di tas ninjanya, ia lalu melemparkan kunai-kunai Hiraishinnya dengan asal. Sasuke hanya memandang datar saat melihat Naruto yang melemparkan kunai-kunai Hiraishinnya.

Susano Sasuke langsung menembakan beberapa panah kearah Naruto, Naruto yang melihat itu lalu membuat handseal.

"Mokuton: Jukai Heki."

JLEB JLEB JLEB

Panah-panah tersebut tertahan oleh dinding kayu buatan Naruto, Sasuke yang melihat itu langsung bergerak dengan kecepatan yang ia punya.

BRAK

Sasuke langsung menghancurkan dinding kayu tersebut, Naruto yang melihat itu melompat keudara. Di udara, Naruto kembali membuat handseal.

"Mokuton :: Mokuryu no Jutsu."

Dari dalam tanah, muncul naga kayu. Naruto langsung berdiri diatas kepala Naga kayu tersebut. Naga kayu tersebut lalu bergerak menuju Sasuke.

"Enton: Magatama."

Susano Sasuke membuat beberapa magatama yang sudah dibalut oleh amaterasu, susano Sasukepun langsung melemparkannya kearah Naga kayu tersebut dan Naruto.

BLAR BLAR

Naga kayu tersebut berusaha menghindari magatama yang diselimuti oleh amaterasu, tetapi tak berapa lama naga kayunya terkena serangan barusan dan dengan cepat terbakar oleh amaterasu. Naruto melompat dari atas kepala naga kayu buatannya, Sasuke yang melihat itu langsung melemparkan salah satu magatama yang terselimuti amaterasu.

Naruto dapat melihat magatama tersebut tengah bergerak menuju kearahnya, ia hanya tersenyum mengejek. "Shinra tensei!"

Serangan Sasuke barusan dapat dipentalkan oleh gelombang kejut Naruto, Sasuke yang melihat itu bukannya kesal tetapi malah tersenyum tipis. Susano Sasuke sudah siap menembakan panah yang sudah diselimuti oleh amaterasu. "RASAKAN INI NARUTO!"

Panah amaterasu tersebut melesat dengan kecepatan tinggi kearah Naruto, Naruto tersenyum tipis saat dibelakang susano Sasuke ada Kunai Hiraishin yang tertancap disana. Sasuke tersenyum penuh kemenangan saat panah susanonya yang 99% akan mengenai Naruto, tetapi senyum tersebut menghilang saat Naruto menghilang dari sana dengan kecepatan tinggi.

TAP

"Doton: Chōkajūgan no Jutsu."

DHUAGH BRAK

Sasuke dikagetkan saat Naruto muncul dibelakangnya, dan langsung menghantamkan pukulan dengan kekuatan tinggi yang langsung menghancurkan susano Sasuke. Dari telapak tangan kanan Naruto muncul sebuah tulisan atau segel, dan ia menempelkannya pada tubuh Sasuke.

Tubuh Sasuke langsung terpental cukup jauh, dari dalam mulutnya keluar darah segar cukup banyak. Ia tergeletak diatas tanah, sambil menyeka darah dengan lengan kanannya.

'Tsk, hampir saja. Kalau aku tidak menggunakan susano, mungkin tulang belakangku akan hancur karena serangan barusan.' batin Sasuke.

Tubuh Naruto lalu melayang diudara, ia bisa melihat Sasuke yang tergeletak diatas tanah. tubuh Naruto langsung diselimuti oleh amaterasu, dan setelah itu ia kembali membuat handseal.

"Dai Rasenringu."

Naruto membuat satu rasengan berwarna hitam di tangan kanannya, ia lalu menjatuhkannya tepat diatas tubuh Sasuke. Sasukepun langsung berdiri, dan ia kembali mengeluarkan susano miliknya.

DHUARRRRR

Ledakan yang cukup besarpun terjadi, Sasuke yang tadi berusaha menahan serangan Naruto menggunakan susano miliknya. Kembali terlempar cukup jauh, dan langsung tergeletak diatas tanah. darah segar kembali keluar dari mulut Sasuke, dan nafas Sasuke juga sudah tersenggal-senggal akibat kelelahan.

Sasuke mendongakan kepalanya keudara, dan ia tak melihat Naruto disana. Ia lalu mengeluarkan tulang rusuk susano yang melindunginya.

"Kokuen no Tate."

Sasuke lalu memanipulasi amaterasu agar selimuti rusuk susano untuk melindungi dirinya.

WUSH

Sasuke membulatkan kedua matanya saat melihat Naruto sudah berada diatas tubuhnya, lengkap dengan susano miliknya yang terbuat dari amaterasu.

"Sudah cukup main-mainnya, Uchiha Sasuke. Doton: Chōkajūgan no Jutsu."

Lengan kanan susano Naruto langsung menghantamkan pukulan telaknya pada Sasuke yang diselimuti oleh rusuk susano yang diselimuti amaterasu.

DHUAGHHH BRAKK

Rusuk susano tersebut hancur seketika saat terkena pukulan yang sangat telak, dan membuat sebuah kawah besar disana. Sasuke sudah sangat kelelahan dan kewalahan, nafasnya sudah sangat memburu dan darah segar yang terus keluar dari mulutnya.

Naruto berdiri didekat tubuh Sasuke, kedua matanya berputar kembali menjadi mata biasa. diikuti oleh susanonya yang menghilang, Naruto lalu mengambil pedang kusanagi miliknya.

"Ini tak bisa dibiarkan, Naruto akan membunuhnya!" ucap Shikamaru.

"Hentikan Naruto-kun!" rockie 12 serta akatsuki langsung berlari kearah Naruto.

"Kita akhiri sekarang, Sasuke. Kau kalah lagi, bahkan aku hanya mengeluarkan sedikit kekuatanku!" ucap Naruto.

"Tsk, Uhuk…sialan kau Naruto!" geram Sasuke, Naruto langsung mengayunkan pedangnya.

JLEB

Naruto menancapkan pedangnya didekat tubuh Sasuke, ia lalu menyalurkan tangan kanannya pada Sasuke. Sasuke yang melihat itu tersenyum dan membalas uluran tangan Naruto. ia lalu membopong tubuh Sasuke, yang sudah lemas.

Rockie 12 serta akatsuki mengehentikan langkahnya saat melihat Naruto membopong tubuh Sasuke, mereka semua tersenyum tipis kearah Naruto dan Sasuke. Naruto lalu memasukan pedang miliknya yang tertancap ditanah dengan tangan kirinya.

Mereka berdua lalu berjalan mendekati rockie 12 dan Akatsuki.

"Hn kau sudah tak penasaran lagi bertarung denganku, Sasuke? Kau tak akan pernah menang dariku." Gumam Naruto, yang dapat didengar dengan jelas oleh Sasuke.

"Hn omong kosong, aku akan menantangmu bertarung lagi nanti. Dan aku akan menang di pertarungan nanti."

"Terserah, kau butuh waktu yang sangat lama kalau ingin mengalahkanku." Ucap Naruto. Naruto dan Sasuke sudah sampai didepan rockie 12 dan Akatsuki.

"Sasuke-kun, kau tak apa?" Tanya Sakura sambil menghampiri Naruto dan Sasuke. "Kalian berdua memang bodoh!"

GREB

Sakura langsung memeluk tubuh Naruto dan Sasuke, mereka bisa mendengar suara isakan tangis dari Sakura.

"Sakura, kau tak apa?" Tanya Sasuke pada Sakura.

"Baka, baka, baka, aku tadi takut karena aku tak ingin tim 7 bubar kembali!" balas Sakura. Naruto mendekatkan wajahnya pada Sakura.

"Sakura, obati luka Sasuke dan jaga pacarmu itu agar tak melakukan hal bodoh seperti barusan!" ucap Naruto tepat ditelinga Sakura, sambil menyerahkan Sasuke pada Sakura. Dan Naruto langsung berjalan menuju akatsuki, meninggalkan Sakura dan Sasuke.

DHUAGH

Naruto dikagetkan saat Hinata menghantamkan tinju miliknya tepat diperut.

"Naruto-kun, baka!" Hinata langsung memeluk tubuh Naruto, Naruto lalu membalas pelukan Hinata.

"Naruto-kun membuat kami khawatir." Ucap Haku.

"Tunggu dulu, Naruto." mereka semua yang ada disana langsung mengalihkan pandangannya pada Kiba, Naruto yang tengah memeluk tubuh Hinata memandang datar kearah Kiba. "Aku masih ingin bertarung denganmu, Naruto. aku dan Akamaru sangat penasaran sekali!" ucapnya.

Naruto yang mendengar itu hanya terkekeh pelan. "Kalau kau berhasil menggores sedikit saja pipiku, atau membuatku terduduk diatas tanah, aku Kalah!"

"SIFAT INI YANG MEMBUATKU SANGAT KESAL PADAMU! BAIKLAH AKU TAK KALAH DARIMU SEKARANG NARUTO! KELUARKAN SELURUH KEMAMPUANMU!" teriak Kiba, Naruto hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya akan menggunakan rinnegan!" Naruto lalu melepaskan pelukannya pada Hinata, Naruto memberi senyum tipis pada Hinata dan mengacak pelan puncak kepala Hinata.

"Hn bisakah kalian sedikit agak menjauh dari sini?!" Rockie 12 serta Akatsuki mengangguk dan sedikit mundur kebelakang. Sekarang Kiba dan Naruto sudah saling berhadapan.

"Baiklah kita mulai, Uzumaki Namikaze Naruto! Jūjin Bunshin." Akamaru seketika berubah menjadi seperti Kiba, mereka berdua lalu berlari dengan kecepatn tinggi kearah Naruto. Naruto berdiri dengan tenang dan kedua matanya sudah menjadi rinnegan.

"Shurado!"

Naruto menembakan beberapa rocket dan rudal kearah Kiba dan Akamaru yang sedang berlari kearahnya, dengan gerakan cepat Kiba bisa menghindari serangan Naruto.

"Gatsūga."

Akamaru bersama dengan Kiba melakukan Putaran Bor dengan kecepatan tinggi kearah Naruto, Naruto yang melihat itu hanya mengadahkan satu telapak tangannya kedepan.

"Shinra tensei!"

DHUAGH

Tubuh akamaru dan Kiba langsung terhempas jauh kebelakang, dan Akamaru kembali berubah seperti semula. Naruto memberi isyarat pada Kiba agar menyerangnya kembali, Kiba yang melihat itu hanya mendecih kesal sambil menyeka darah dari ujung bibirnya.

"Kita tunjukan kekuatan kita berdua pada temanku yang sombong ini, Akamaru!" ucap Kiba pada anjing kesayangannya, Akamaru.

"Guk Guk." Jawab Akamaru.

"Jinjū Konbi Henge: Sōtōrō."

Secara tiba-tiba Kiba & Akamaru berubah menjadi Serigala Raksasa Berkepala Dua, Naruto yang melihat itu hanya memasang wajah datarnya. Serigala raksasa tersebut berlari kearah Naruto dengan cepat.

"Garōga."

Serigala tersebut langsung berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, melebihi jutsu Kiba barusan. tetapi bagi Naruto ini masih belum apa-apa. ia mengadahkan kedua telapak tangannya kedepan.

"Rinbo hengoku!"

DHUAGHH

Tubuh serigala raksasa tersebut langsung terpental dengan sangat keras, dan terhempas jauh kebelakang.

"Banshō Ten'in."

Tubuh Serigala raksasa berkepala dua yang tergeletak diatas tanah tersebut, langsung bergerak seperti sedang ditarik oleh Naruto.

"Permainan berakhir!" gumamnya. setelah cukup dekat dengannya, Naruto lalu mengarahkan keudara dan dengan sekali gerakan, Naruto menghantamkan tubuh serigala tersebut keatas tanah. muncul kawah yang cukup besar akibat barusan, serigala raksasa berkepala dua tersebut berubah kembali menjadi Kiba beserta Akamaru.

"Erghh." Rintih Kiba yang tubuhnya merasakan sakit. Naruto lalu berjalan mendekati tubuh Kiba & Akamaru yang tergeletak diatas tanah. tak butuh waktu lama, Naruto sudah berdiri didekat tubuh Kiba.

"Bagaimana Kiba?" Tanya Naruto pada Kiba yang tergeletak diatas tanah.

"Baiklah baiklah, aku mengaku kalah Naruto." balas Kiba sambil tersenyum kearah Naruto. "Sedari dulu aku sudah iri padamu Naruto. bahkan sejak kecil kekuatanmu sudah sangat jauh melampaui diriku. Sampai sekarang aku masih lemah, tak sepertimu yang sekarang sudah menjadi dewanya shinobi."

"Hn harus ku akui Kiba, aku tak akan pernah mendapatkan kekuatan ini tanpa bantuan dari orang terdekatku. Mereka semua adalah bagian keluargaku, dan tak akan pernah ku biarkan orang lain menyakiti keluagaku. Kalian semua pernah merasakan bukan? Saat kalian mencoba membawaku pulang, lalu kalian melukai temanku dan sebagai imbalannya kalian semua sekarat atau hampir mati olehku!"

"Aku beruntung mempunyai teman sepertimu, Naruto. kau sangat peduli terhadap keluargamu!" Naruto lalu membantu Kiba untuk berdiri.

"Hn simpan pujianmu itu, Kiba. lukamu harus diobati." Ucap Naruto sambil membopong tubuh Kiba, dan berjalan menuju akatsuki serta Rockie 12 diikuti oleh Akamaru disamping tubuh Kiba.

"Kau selalu saja bertindak bodoh, Kiba!" ucap Shino, Kiba yang mendengar itu langsung menatap tajam pada Shino.

"Setelah pertarungan ini, kuharap kau tak menantang Naruto lagi untuk bertarung Kiba!" tambah Shikamaru.

"Ya ya Shikamaru, kau sekarang menjadi cerewet seperti Shino." Cibir Kiba. Kiba lalu duduk diatas tanah, dan Akamaru sudah berada disamping tubuhnya.

Langitpun sudah berubah menjadi senja, langit yang tadinya berwarna biru sudah berganti.

"Naruto, aku sempat berpikir kalau kau akan membunuh Sasuke ataupun Kiba dalam pertarungan tadi." Ucap Shikamaru.

"Naruto-kun sudah senja, Kushina-san pastinya sudah menunggu di rumah!" ucap Hinata sambil menggandeng tangan kanan Naruto, Naruto menganggukan kepalanya dan langsung membalikan tubuhnya.

Ia bersama Hinata lalu berjalan menuju Akatsuki yang sudah menunggu, Naruto menghentikan langkahnya dan ia langsung melirik kearah Shikamaru beserta yang lain dibelakangnya. Rockie 12 bisa melihat senyum tipis yang begitu tulus dari Naruto, yang belum mereka semua lihat sebelumnya.

"Hn bukannya kita semua adalah teman? Seorang teman tak akan membunuh temannya sendiri!" ucap Naruto, dan setelah itu Akatsukipun menghilang dari sana menggunakan shunsin masing-masing.

Rockie 12 yang mendengar perkataan Naruto barusan langsung tersenyum.

"Naruto-kun."

"Itulah Uzumaki Namikaze Naruto yang kami kenal, orang yang selalu membuat tindakan yang tak akan pernah kita bayangkan sebelumnya."

"Hn Dialah sahabatku yang sangat penuh kejutan, Uzumaki Namikaze Naruto." tambah Sasuke.

.

.

.

.

Di Markas Akatsuki atau di tempat Kediaman Akatsuki.

Senjapun sudah berganti dengan malam, dan sekaranglah tugas untuk bulan menerangi bumi. Tak seperti hari-hari sebelumnya, malam ini semua penghuni rumah sedang ceria-cerianya. Dapat dilihat dari wajah mereka satu persatu yang Nampak sumringah.

Seperti biasa Minato, Naruto, beserta anggota akatsuki pria sedang berkumpul di ruangan biasa mereka berkumpul. Sedangkan Kushina beserta Kunoichi akatsuki tengah membuat berbagai hidangan untuk malam ini.

"BWAHAHAHAHA!" dapat terdengar dengan sangat jelas suara tawa barusan diseluruh penjuru rumah.

"Kimimaro nampaknya kau sangat puas saat menjahili Yamato." Ucap Utakata.

"Tentu saja, melihat wajah Yamato sedang menahan malu dengan wajah memerah seperti kepiting rebus itu sangat lucu! Wajahnya benar-benar lucu. Bwahahaha" Kimimaro beserta anggota akatsuki tertawa secara serempak saat mengingat kejadian dimana Yamato yang wajahnya memerah sempurna saat Naruto menanyakan hubungannya dengan Mei Terumi.

"Sialan kau, Kimimaro." Geram Yamato.

'Akan kubalas kau nanti, Kimimaro!' batinnya.

"Gaara, kapan kau akan menikah? Kau bersama Karin-chan benar-benar pasangan yang sangat cocok dan romantis!" Tanya Minato.

"Kau benar, Minato-san. Karin-chan sangat lengket dengan Gaara. Jadi kapan Gaara?" mereka bisa melihat rona merah tipis diwajah datar milik Gaara.

"Hn secepatnya." Akatsuki beserta Minato lalu mengalihkan pandangannya dengan serempak pada Itachi, Itachi yang diperhatikan secara intens oleh mereka semua hanya memasang wajah bingung.

"Hn ada apa?" Tanya Itachi.

"Selain Gaara, kau juga selalu lengket dengan Konan-chan, Itachi." ucap Yamato.

"Jadi pastinya kau akan segera-" "Hn aku masih belum memikirkannya." Ucapan Utakata barusan dipotong dengan cepat oleh Itachi. Setelah Itachi, mereka semua langsung menatap Naruto.

"Hn ada apa? bukannya aku tak selalu bersama pasanganku, tak seperti Itachi dan Gaara?" Tanya Naruto dengan nada datarnya.

"Kami semua tahu itu, Naruto. tetapi, setelah kau bangun dari Komamu, kau menjadi sangat dekat dengan Hinata-chan." jawab Utakata.

"Dari kami semua, hanya hubunganmu yang baru dimulai. Kau baru saja berpacaran dengan Hina-chan beberapa hari ini." Tambah Gaara. Minato yang mendengar itu hanya terkekeh pelan.

"Aku sudah tak sabar ingin melihat anak-anak dari kalian semua, terutama kau Naruto! rumah ini pastinya akan bertambah seru." ucap Minato. "Jadi bisakah kau beri aku cucu dalam waktu dekat Naruto? aku sudah tak sabar ingin menggendong cucu." Lanjutnya. Wajah Naruto yang biasanya selalu datar, mendadak langsung memerah saat mendengar perkataan Tou-sannya.

"Bwahahahaha!" anggota akatsuki langsung tertawa saat melihat wajah Naruto yang memerah, kejadian seperti ini langka sekali.

"Minato, Minna makanan sudah siap!" teriak Kushina, mereka semua yang mendengar itu langsung menghampiri. Mereka semua bisa melihat makanan dalam jumlah banyak dan 1 kue yang memiliki ukuran besar.

"Ini Kue untuk perayaan Minato-kun yang telah menjadi Hokage kembali!" ucap Kushina.

GREB

Minato langsung memeluk tubuh Kushina dari belakang.

"Arigatou, Kushi-chan." ucap Minato. Para Kunoichi akatsuki lalu memotong kue tersebut untuk dimakan bersama pasangan masing-masing.

"Buka mulutnya, Gaara-kun!" perintah Karin, Gaara dapat melihat semua pandangan tertuju padanya. Gaara tak menghiraukan pandangan dari anggota keluarga yang lain, dan ia membuka mulutnya serta langsung mengunyah kue tersebut. Para pasangan lainpun tak ingin ketinggalan, mereka semua saling menyuapi pasangannya sendiri, tak terkecuali pasangan Minato dan Kushina.

Yamato yang tengah memakan kue bersama Mei Terumi, dapat melihat Kue yang masih tersisa setengah bagian. Ia melirik kearah Kimimaro yang berada tepat disamping Kue tersebut, ide jail muncul seketika dikepala Yamato.

'Ini pembalasanku untuk yang tadi, Kimimaro.' Batinnya.

"Ada apa, Yamato-kun?" Tanya Mei Terumi saat melihat Yamato yang tengah tersenyum tipis.

"Lihat saja, Mei-chan!" jawab Yamato singkat, dari telapak tangan Yamato lalu muncul kayu yang memanjang menuju kue tadi tanpa sepengetahuan siapapun. Batang kayu tersebut lalu bercabang, dan langsung mengangkat kue tadi.

"Kimimaro, berbaliklah!" ucap Yamato, Kimimaro yang mendengar itu lalu menolehkan kepalanya kebelakang.

PLOK

Semua orang yang ada disana dikagetkan saat kue tadi langsung mendarat dengan sempurna diwajah Kimimaro.

"BWAHAHAHAHAHA!" semua orang disana tertawa terbahak-bahak melihat wajah Kimimaro yang sudah tertutupi oleh krim kue yang berwarna putih.

"YA-MA-TO, KUBUNUH KAU!" geram Kimimaro sambil menekankan kata Yamato.

30 menit kemudian, semua orang disana terduduk diruangan setelah menyelesaikan makanan yang tadi dihidangkan. Kimimaro sudah membasukh wajahnya, dan ia masih merasa sedikit kesal dengan Yamato.

"Itachi-kun, kita pergi keluar! Pemandangan diluar malam ini pastinya sangat indah, karena sedang bulan purnama!" Konan langsung mengajak Itachi pergi meninggalkan markas. Satu persatu pasangan pergi keluar untuk menyaksikan pemandangan yang sangat indah di luar, termasuk Kushina dan Minato.

Sekarang diruangan tersebut, hanya menyisakan Gaara, Karin, Hinata dan Naruto.

"Gaara-kun, Ayolah. Aku sudah tak sabar ingin melihat pemandangan diluar!" desak Karin pada Gaara, sama seperti Karin, Hinatapun terus mendesak Naruto agar pergi keluar bersamanya.

Baik Gaara maupun Naruto, sedari tadi hanya diam tak menggubris perkataan dari pasangan masing-masing.

"Ayolah Gaara-kun, katanya sebentar lagi. Tetapi sampai sekarang kita masih berada disini, Itachi-kun, Kimimaro-kun, Utakata-kun, Yamato-ku, dan Minato-san pun sudah berada diluar." Gaara menghela nafasnya.

"Baiklah, kita pergi sekarang." Karin langsung tersenyum senang, ia lalu menggandeng tangan Gaara. "Naruto, aku duluan."

"Hn." Jawab Naruto, Hinata bisa melihat masih belum ada tanda-tanda Naruto ingin segera pergi. Gaara bersama Karin berjalan keluar markasnya, sesampainya diluar mereka berdua dapat melihat anggota lain tengah menikmati pemandangan danau yang begitu indah malam ini.

"Indahnya." Gumam Karin, Gaara dan Karinpun berjalan-jalan menyusuri pinggir danau.

"Pemandangan yang benar-benar indah bukan, Gaara-kun? Langit yang cerah, bintang-bintang bersinar dengan terangnya!" Gaara hanya menganggukan kepalanya, sebagai jawaban iya.

Gaara menghentikan langkahnya di bawah pohon yang berada didekat pinggir danau.

"Ada apa Gaara-kun?" Tanya Karin yang merasa heran saat Gaara menghentikan langkahnya.

"Hn kurasa ditempat ini tak akan ada yang akan mengganggu!" balas Gaara.

GREB

Gaara langsung memeluk tubuh Karin dengan erat, wajah Karin memerah seketika saat wajahnya saling berhadapan dengan wajah Gaara. Ia bisa melihat wajah Gaara yang tampan. Gaara secara perlahan mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Karin, Karin yang mengerti hal tersebut langsung menutup kedua matanya sambil mengalungkan kedua lengannya pada leher Gaara.

Dan akhirnya kedua bibir mereka saling bertemu, Gaara lalu melumat bibir milik Karin. Karin sedikit kewalahan menghadapi ciuman Gaara, Gaara memasukan lidahnya kedalam mulut Karin yang terbuka. Perlahan-lahan Karin mulai bisa mengimbangi ciuman Gaara. Karin menekan kepala Gaara, untuk memperdalam ciuman mereka. Baik Gaara maupun Karin sangat menikmati ciuman mereka sekarang.

Ciuman panas Gaara dan Karinpun terhenti, saat mereka berdua kehabisan oksigen. Gaara dapat melihat rona merah diwajah pasangannya tersebut. Gaara lalu mencubit pelan Hidung Karin, yang membuat Karin sedikit mengaduh.

"Gaara-kun-"

CUP

Gaara mengecup pelan bibir Karin, dan ia langsung mendekap tubuh Karin.

"Aishiteru Gaara-kun." Ucap Karin yang membalas pelukan Gaara.

"Aishiteru~mo Karin-chan!" balas Gaara sambil mengeratkan dekapannya pada tubuh Karin.

Pasangan Gaara dan Karin yang tengah bermesraan dibawah pohon, atau pasangan yang lain yang juga tengah bermesraan diluar sana, tetapi di dalam markas masih ada Naruto dan Hinata.

Hinata sudah tak tahu harus menggunakan cara apa agar Naruto mau pergi keluar, ia sudah lelah.

"Kau sudah menyerah, Hinata?"

"Hn." Balas Hinata singkat.

"Hn akhirnya kau menyerah juga Hinata." ucap Naruto. Hinata yang tak mengerti, langsung menatap kearah Naruto. "Hn seharusnya aku yang mengajakmu pergi keluar Hinata, tak harus selalu Hinata-chan yang mengajakku. Jadi, apa kita akan pergi keluar sekarang, Hime?"

Hinata yang barusan masih kesal, langsung tersenyum senang saat mendengar perkataan Naruto Barusan. ia lalu menggenggam tangan Naruto, dan setelah Itu Naruto bersama Hinata menghilang dari sana.

WUSH TAP

Naruto bersama Hinata muncul disebuah padang dengan hamparan bunga yang begitu indah terkena sinar rembulan.

"Tempat ini, bukannya tempat dimana dulu Naruto-kun mengajakku kesini?"

"Hn Ya." Hinata langsung memeluk tubuh Naruto dengan erat, Narutopun lalu membalas pelukan Hinata.

"Hinata?" Hinata mendongakan kepalanya pada Naruto dan melepaskan pelukannya pada tubuh Naruto. Narutopun mengangkat dagu Hinata dengan tangan kanannya lalu dikecupnya perlahan bibir mungil Hinata. Awalnya hanya kecupan biasa, tetapi berubah menjadi ciuman panas. Baik Naruto maupun Hinata saling melumat bibir pasangannya, Hinata tak mau kalah dari Naruto. lidah miliknya menerobos masuk kedalam mulut Naruto, dan mengaksen satu persatu gigi Naruto. Naruto yang tak mau kalahpun membalas aksi Hinata. Hinata menekan kepala Naruto, untuk memperdalam ciuman mereka.

Setelah beberapa menit berlalu, ciuman merekapun berhenti akibat keduanya yang kehabisan oksigen.

"Na-Naruto…kun." Gumam Hinata dengan wajah memerah.

GREB

Naruto langsung memeluk tubuh Hinata dengan erat, ia lalu mengusap pelan puncak kepala Hinata. Hinatapun membalas pelukan Naruto.

"Hn maaf baru kukatakan sekarang, Aishiteru Hinata." ucap Naruto.

"Aishiteru~mo, Naruto-kun." Mereka berdua saling berpelukan dibawah sinar rembulan.

TAP

Naruto dan Hinata langsung melepaskan pelukan mereka, saat seseorang datang.

"Kuharap aku tak tertinggal sesuatu yang penting disini." ucap Kimimaro. Naruto dan Hinata tersenyum tipis saat melihat anggota keluarga lainnya berada disini.

"Hn dari mana Tou-san dan Kaa-san tahu tempat ini?" Tanya Naruto.

"Tadi siang, Naru-kun. Kaa-san dan Tou-san tak sengaja menemukan tempat ini, saat sedang berjalan-jalan!" jawab Kushina. Naruto dan Hinata lalu menghampiri mereka semua.

"Tempat yang bagus!" gumam Konan.

BRUK

Akatsuki, Minato dan Kushina dengan langsung merebahkan tubuh mereka semua dihamparan bunga-bunga tersebut, serta dibawah sinar rembulan. Wajah mereka semua terkena sinar rembulan, Mereka semua bisa melihat bintang-bintang dilangit malam yang begitu indahnya. Naruto tersenyum tulus saat ia bisa berkumpul dengan Kedua orang tuanya dan tentu saja anggota keluarganya.

"Aku sangat bahagia bisa berkumpul dengan kalian semua, inilah yang aku impikan sedari dulu. Aku akan menjaga kalian semua dengan nyawaku sendiri!" ucap Naruto. Kushina, Minato, dan akatsuki tersenyum tipis mendengar perkataan Naruto barusan.s

'Kami-sama, akhirnya kau berlaku adil padaku. setelah semua perasaan pahit yang kurasakan begitu lama, sekarang kau telah memberiku keluarga, teman dan dari sini aku tak akan pernah melepaskannya. Aku turut berterima kasih padamu, Kami-sama.' Batinnya.

Hari demi hari, Berita Minato menjadi Hokage kembali di desa Konoha dan berita tentang Naruto yang menghidupkan kembali kedua orang tuanya sudah tersebar keberbagai Negara. Berbagai julukan dari beberapa penjuru muncul untuk Naruto, seperti dewa shinobi bertangan dingin, dewa penghancur, dewa tak memiliki ekspresi, dan masih banyak lagi. Walaupun mereka semua tahu, kalau membangkitkan orang yang sudah mati itu adalah larangan. tetapi tak ada yang berani berpendapat atau mengecam aksi Naruto tersebut. Karena mereka semua tahu kalau mereka tak setuju, mereka akan berhadapan dengan dewa shinobi. Dialah Uzumaki Namikaze Naruto.

.

.

.

.

.

THE END

Maafkan author kalau endingnya tidak bagus, atau tidak sesuai dengan yang kalian semua kira. Author mohon untuk tidak mem-flame chapter terakhir ini.

Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada reader semua yang telah membaca Fic pertamaku ini. Author akui, fic ini banyak kekurangan dan author mesti belajar banyak.

Sebenarnya ide pertama kali muncul setelah melihat Film NINJA ASASIN 1, film itulah yang menginspirasi tentang adegan Gorenya. Kalau yang belum lihat, coba lihat Film tersebut. Dijamin Gorenya mantap!

Sekali lagi Arigatou Gozaimasu Minna. kalau ada waktu, kita bisa bertemu lagi di Fic Buatanku selanjutnya.

SAYOUNARA, MATA AIMASHOU MINNA!